BAB III
METODE PENELITIAN DATA
3.1 Jenis Penelitian
Menurut Azwar (1997) penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian komparasi yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari sikap siswa tentang layanan bimbingan dan konseling siswa kelas XI SMA Mumammadiyah (Plus) Salatiga tahun Ajaran 2012-2013.
3.2 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi atau sering juga disebut sebagai universum adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2010).Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Plus Salatiga yang berjumlah 51 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam hal ini menurut Sugiyono (2010) bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Berdasarkan pengertian diatas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Salatiga yang diambil dari jumlah total 51 siswa yang terdiri dari kelas IPA, kelas IPS, dan kelas Bahasa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Sampel Total karena pengambilan sampel dilakukan secara keseluruhan yang meliputi semua kelas XI
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat.Sedangkan Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Arikunto,1998).
a) Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah sikap siswa tentang layanan bimbingan dan konseling.
Dalam hal ini sikap siswa tentang layanan bimbingan dan konseling sebagai variabel bebasnya akan mempengaruhi pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling sebagi variabel terikat.
3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Pemanfaatan
Pemanfaatan diambil dari kata manfaat yang berarti guna. Sedangkan dalam kamus bahasa inggris, manfaat digunakan kata use yang juga dapat diartikan menggunakan. KBBI (2002) mendefinisikan pemanfaatan ialah proses atau perbuatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah proses atau perbuatan memanfaatkan atau menggunakan sesuatu hal.
3.4.2 Sikap siswa
Sikap merupakan kecenderungan pola tingkah laku individu untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu terhadap orang, benda atau gagasan. Sikap dapat diartikan sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu (Calhoun, 1978).
3.5 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran.
Skala pengukuran adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2002).Dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan variabel pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari sikap siswa tentang layanan bimbingan dan konseling.
Alasan menggunakan alat ini berdasarkan pada pendapat yang digunakan Hadi (1980) yaitu:
1. Subjek adalah seorang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
3. Intepretasi subjek tentang persyaratan-persyaratan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.
Dalam penelitian ini skala pengukuran digunakan dalam metode pengumpulan data.Skala pengukuran yang pertama adalah skala pengukuran pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling dan konseling ini mengungkap tentang empat aspek dalam bidang bimbingan dan konseling.
3.5.1 Skala Pemanfaatan Layanan BK
Dibuat berdasarkan aspek-aspek pelayanan yang telah diuraikan oleh (Sudianto,2005) yang kemudian disesuaikan dengan materi yang diberikan sekolah, adapun pelayanan tersebut yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
Tabel.3.1
Skor untuk item skala pemanfaatan layanan
Responden Skor Favorable Unfavorable Sangat Sering 4 1 Sering 3 2 Jarang 2 3 Tidak Pernah 1 4
Dalam pemberian skor setiap respon positif terhadap item favorabelakan diberi bobot yang lebih tinggi daripada respon negatif. Sebaliknya item yang tidak favorabel, respon positif akan skor yang bobotnya lebih rendah daripada respon negatif.
Tabel 3.2
Kisi-kisi skala pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling
Aspek Indikator F UF Jumlah
Bimbingan Pribadi
- Pemahaman sikap dan kebiasaan bermoral
- Pemahaman kekuatan dan kelemahan diri
- Upaya mengembangan pengenalan kekuatan dan kelemahan diri
- Pemahaman bakat dan nimat pribadi - Pemahaman dan pengalaman hidup
sehat 1 2 17 16 5 9 25 26 8 Bimbingan Sosial
- Pemahaman dan pengalaman disiplin dan pengalaman disiplin dan peraturan sekolah
- Pengembangan hubungan yang 6
harmonis dengan teman sebaya - Pengembangan hubungan harmonis
dengan anggota keluarga - Pengembangan kemampuan
berhubungan sosial dengan menunjang tinggi nilai dan norma agama, adat dan aturan hukum - Pengembangan kemampuan
berkomunikasi secara lisan - Pengembangan kemampuan menyelesaikan konflik 10 19 22 23 13 21 24 Bimbingan Belajar
- Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
- Menumbuhkan disiplin belajar secara mandiri dan berkelompok
- Pemanfaatan kondisi lingkungan sekolah untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian
- Orientasi belajar di jenjang pendidikan selanjutnya 3 14 18 7 20 5 Bimbingan Karier
- Pengenalan dunia kerja
- Orientasi dan informasi jabatan dan usaha
4
8 4
3.5.2 Skala Sikap siswa terhadap layanan Bimbingan dan Konseling.
Skala sikap dibuat berdasarkan aspek-aspek sikap seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya. Adapun aspek sikap tersebut adalah kognitif, afektif dan konatif. Sebagai objek sikap adalah layanan bimbingan yang dikemukakan oleh Surya (2008) yang kemudian disesuaikan dengan materi yang diajarkan di sekolah yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier.
Pernyataan dibagi menjadi 2 bentuk yaitu pernyataan favorable atau peryataan yang mendukung dengan aspek yang diukur dan unfavorabel atau peryataan yang tidak mendukung dengan aspek yang diukur.
- Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah
pengembangan karier
11 15
Tabel.3.3
Skor untuk item skala sikap siswa
Responden Skor Favorable Unfavorable Sangat Sering 4 1 Sering 3 2 Jarang 2 3 Tidak Pernah 1 4 Tabel 3.4
Kisi-kisi skala sikap terhadap layanan bimbingan dan konseling
Objek Sikap
Kognitif Afektif Konatif Jumlah
F UF F UF F UF
1) Bimbingan Prinadi
a) Pemantauan sikap dan kebiasaan bermoral
b) Pengembangan dan pengenalan
1 17 16 2 24 25 14
kekuatan dan kelemahan diri
c) Pemahaman bakat dan minat pribadi d) Pemehaman dan pengalaman hidup
sehat 26 27 18 4 12 3 19 14 2) Bimbingan Sosial
a) Pemahaman dan pengalaman disiplin dan peraturan sekolah
b) Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya c) Pengembangan hubungna yang
harmonis dengan keluarga d) Pengembangan kemampuan
berhubungan sosial dengan
menjungjung tinggi nilai dan norma agama
e) Pengembangan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis f) Pengembangan kemampuan menyelesaikan konflik 15 28 8 30 5 9 39 10 6 23 20 13 29 7 22 21 16 3) Bimbingan Belajar
a) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
b) Menumbuhkan disiplin belajar secara mandiri dan berkelompok
31 44 43
32
46
42
c) Memanfaatkan kondisi lingkungan sekolah untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian
d) Orientasi belajar dijenjang pendidikan selanjutnya 40 45 34 41 33 4) Bimbingan Karier
a) Pengenalan dunia kerja
b) Orientasi, informasi, jabatan dan usaha
c) Pengenalan konsep diri berkaitan denga bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah pengembangan karier 35 51 47 36 49 39 48 38 37 9 Jumlah 51
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.2 Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatansuatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukuranya. Suatu tes instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut (Azwar, 2008).Menurut Anastasi (1997) menyatakan sebuah tes menunjukan korelasi apapun yang berarti (signifikan) dengan kreteria seberapa pun rendahnya. Dalam keadaan ini, bahkan validitas item sebesar 0,20 bisa membenarkan dimaksudkanya tes kedalam program.
Validitas item skalapemanfaatan layanan bimbingan dan konseling dalam try out terdapat25 item ternyata valid semua karena ditunjukkan dari hasil corrected item total correlationnya nilai terendah adalah 0,207 dan nilai tertinggi 0,631. Dan valitidas skala sikap dalam try out terdapat 50 item valid semua semua karena ditunjukkan dari hasil corrected item total correlationnya nilai terendah adalah 0,250 dan nilai tertinggi 0,502.
3.6.3 Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Answar , 2000). Artinya bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah.Berdasarkan uji reliabilitas instrumen pemanfaatan dipeloleh hasil koefisien Cronbach's Alpha = 0,868. Dan berdasarkan uji reliabilitas instrumen sikap dipeloleh hasil koefisien Cronbach's Alpha = 0,869Berdasarkan hasil pengolahan data uji coba skala psikologi sikap sudah dapat digunakan atau instrumen sudah reliabel dikategorikan bagus (good). Terkait dengan hasil yang telah didapatkan tolak ukur reliabilitas yang dipakai didasarkan pada intepretasi nilai alpha menurur George&Mallery (1995) sebagai berikut :
>0,9 sangat bagus (excellent) >0,8 bagus (good)
>0,6 dapat dipertanyakan (questionable) >0,5 jelek (poor)
<0,5 tidak dapat diterima (unacceptable)
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diintepretasikan, sehingga dapat ditarik kesimpulan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistika dengan dasar pertimbangan bahwa statistik bekerja dengan angka dan bersifat objektif dan universal (Hadi,1991). Untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan secara signifikan perbedaan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari sikap siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling siswa kelas XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga dilakukan dengan pengolahan data dengan teknik Uji Beda Friedman Test skala yang digunakan adalah ordinal.