• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan dan Penerapan Electronic Business pada Petersaysdenim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan dan Penerapan Electronic Business pada Petersaysdenim"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ujian Tengah Triwulan Tanggal 12 Juli 2011 Sistem Informasi Manajemen

Perkembangan dan Penerapan Electronic

Business pada Petersaysdenim

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

Disusun oleh:

Agha Respati Aulia P0560101001.45

SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kegiatan bisnis, salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja bisnis tersebut adalah pemasaran. Pengertian pemasaran sendiri adalah suatu proses dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk serta jasa dengan sesamanya (Kotler 1994). Kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti pemasaran secara langsung tatap muka, memasang produk di etalase, membuat poster iklan, serta melalui internet.

Pemasaran yang dilakukan dari internet merupakan kegiatan pemasaran yang akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh pengusaha.Pemasaran yang dilakukan melalui internet biasa dibilang E‐ Commerce.Electronic Commerce

(E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa

dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Keuntungan dari kegiatan E‐ Commerce antara lain sebagai berikut.

 Akses kepada pasar yang lebih luas dan potensi pelanggan baru yang lebih banyak

 Pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara on-line

 Meningkatkan efesiensi dalam memberikan layanan pada pelanggan. Dengan internet layanan kepada pelanggan tidak dibatasi oleh jumlah karyawan, jarak dan waktu

 Penghematan berbagai macam cost antara lain transportasi, komunikasi, telepon, fax, dll.

Jika dilihat dari keuntungan-keuntungan melakukan kegiatan bisnis melalui E-Commerce, maka kegiatan bisnis di Indonesia semakin mudah dan lancar.

Kegiatan E-Commerce dengan E-Business sebenarnya beda, akan tetapi banyak orang yang mendefinisikan sama. Perbedaan yang mendasar dari

(3)

3 pada uang sedangkan E-Business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah social lainnya (Turban et al 2005).

Dalam melakukan kegiatan E-Business, faktor-faktor yang terlibat didalamnya adalah CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), ERP (Enterprise Relationship Planning), HRM (Human Resource Management).Salah satu penerapan E-Business dan E-Commerce di Indonesia andalah online shop yang terdapat disitus jejaring social seperti Facebook atau Twitter.Beberapa perusahaan pakaian banyak menaruh catalog produk mereka disitus jejaring social untuk menarik perhatian pelanggan.

Salah satu perusahaan pakaian yang menggunakan E-Commerce dan E-Business untuk kegiatan bisnisnya adalah “PETERSAYS DENIM” yaitu perusahaan yang bergerak dibidang pakaian berbahan utama kain jeans.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah tentang penerapan E-Business di Indonesia untuk mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia menerapkan E-Business dalam kegiatan bisnisnya serta melihat Brand Petersays Denim menerapkan E-Business.

(4)

4

E-Commerce

E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic Commerce yang

berarti perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti halnya e-mail (Electronic Mail) yang artinya sudah diketahui yaitu pengiriman surat secara elektronik. Dalam buku Introduction to Information Technology, e-commerce berarti perdagangan elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan computer, termasuk Internet (Turban et al 2005).

E-Business

E-Business atau bisnis elektroniklebih merujuk pada definisi E-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa tetapi juga pelayanan kepada pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, E-Learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan (Turban et al 2005).

CRM (Customer Relationship Management)

CRM (Customer Relationship Management) adalah praktik bisnis yang sulit untuk mendefinisikannya dapat diterapkan pada tingkat yang berbeda dari pelanggan (Baran et al 2008).

SCM (Supply Chain Management)

SCM (Supply Chain Management) adalah proses dimana perusahan memindahkan material, komponen, dan produk ke pelanggan (Henkoff 1994 dalam Tunggal 2009). Sedangkan menurut Martin (1998) SCM adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang member nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggan.

ERP (Enterprise Relationship Planning)

ERP (Enterprise Relationship Planning) adalah konsep system informasi manufaktu sehingga dapat langsung menghubungkan semua bidang funsional dan operasi dari suatu organisasi dan dalam beberapa kasus, ERP juga berperan sebagai pemasok dan pelanggan melalui prinsip manajemen rantai pasokan (Wisner et al 2008).

(5)

5

HRM (Human Resource Management)

HRM (Human Resource Management) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja (Simamora 1999).

Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk serta jasa dengan sesamanya (Kotler 1994).

PEMBAHASAN Profil Perusahaan

(6)

6 Petersaysdenim merupakan salah satu brand produk fashion yang saat ini sedang naik daun.Banyak orang mengira ini adalah brand dari luar negeri. Padahal

brand ini merupakan sebuah brand yang berasal dari kota Bandung.

Peter Firmansyah, adalah sang pemilik usaha ini. dia memulai bisnisnya ini sejak tahun 2008. Peter memanfaatkan fungsi jejaring sosial diawal ia memulai usahanya. Bahkan sampai sekarang, penjualan di online store-nya lebih tinggi dibandingkan penjualan di offline store-nya.

Hanya butuh sekitar 1,5 tahun bagi Peter untuk mengembangkan bisnisnya. Peter mencoba untuk menghubungkan antara musik dan fashion. karena menurutnya musik dan fashion itu selalu berhubungan. Berangkat dari situlah Peter memasarkan produknya kepada para musisi.Tidakhanya musisi dalam negeri saja yang menggunakan produknya, bahkan musisi luar negeri juga menggunakan produknya. Silverstain, August Burns Red, Everytime I Die, merupakan beberapa kelompok musik dunia yang menggunakan produk asli bandung ini.

Dan sekarang, Peter sedang melebarkan sayapnya di Amerika Serikat. Dari kasus ini dapat kita lihat bahwa peranan media internet sangatlah besar dalam membangun sebuah bisnis.dengan internet, Peter bisa memasarkan produknya ke luar negeri dan tentu saja, media internet juga tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk memasarkan sebuah produk.

Penerapan E-Business

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Petersaysdenim melakukan dua hal yaitu online store dan offline store dimana toko pusatnya terletak di Komplek Cibeunying Permai jl Cibeunying Hegar 3 no. 9, Bandung, Jawa Barat.Petersaysdenim juga meng-order produk mereka ke toko-toko serta mengkspor juga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Kanada, dan Amerika. Kegiatan E-Business yang dilakukan oleh petersaysdenim dengan cara

melakukan promosi via situs jejaring social seperti Facebook dan Twitter. Ini bisa dilihat dari jumlah orang yang menyukain laman petersaysdenim berjumlah 122.033 orang dari seluruh dunia dan yang mem-follow (istilah pertemanan dalam situs Twitter) ada 23.522 orang dari seluruh dunia (termasuk Indonesia). System promosi yang dilakukan petersaysdenim dalam E-Business adalah dengan cara

(7)

7 meng-update catalog dari produk terbaru mereka lengkap dengan bagaimana cara pemesanan, no. telefon, rekening bank, dan tidak menggunakan ongkos kirim untuk pesanan di seluruh Indonesia.

Pihak yang menggerakan kegiatan E-Business pada petersaysdenim adalah

pihak pada bagian marketingyang sekaligus bergerak pada bagian system informasi. Proses pembayaran produk dari kegiatan E-Business dilakukan via

transfer kerekening bank yang tertera pada laman catalog produk petersaysdenim. Pada proses pembayarannya ini, pihak petersaysdenim dan konsumen mempunyai tanda bukti pembayaran sehingga transaksi online berjalan lancar. Petersaysdenim mempunyai prinsip bahwa jenis produk yang sudah dipesan harus segera dibayar agar tidak direbut oleh orang lain yang memesan barang yang sama, ini dikarenakan petersaysdenim memproduksi barangnya dengan jumlah terbatas.Berikut adalah contoh kegiatan E-Bussines petersaysdenim pada situs jejaring Facebook dan Twitter.

(8)

8 Gambar Petersaysdenim dari situs Facebook

Arsitektur Aplikasi Perusahaan

Mengacu pada arsitektur aplikasi perusahaan yang mengilustrasikan hubungan antar aplikasi perusahaan lintas yang banyak dimiliki perusahaan atau yang banyak dipasang saat ini, petersaysdenim juga menerapkannya agar strategi pemasaran berbasis E-Business berjalan dengan lancar. Adapun proses pengembangan produk baru dalam dalam perusahaan manufaktur, dimana petersaysdenim bisa dikategorikan perusahaan manufaktur dimana tidak hanya meluncurkan produk celana jeans, akan tetapi produk lain seperti kaos, jaket, topi, dompet, serta sepatu..

Dari gambar di atas, bagian marketing seperti tanggapan pelanggan, riset pasar, dan uji pasar terhadap produk petersaysdenim bisa dikatakan bagus. Terutama pada tanggapan pelanggan, banyak anak muda di Indonesia pada saat ini yang menggunakan produk petersaysdenim karena kualitas dan desain dari petersaysdenim bisa dikatakan mampu bersaing dengan merk-merk jeans luar

(9)

9 negeri seperti levi’s, wrangler, lee, dan sebagainya. Ini terbukti dari komentar-komentar merka pada laman grup petersaysdenim di situs Facebook sertaTwitter.

Pada bagian riset dan pengembangan/bagian teknis seperti desain komponen, uji produk, peluncuran produk, serta desain proses juga berjalan cukup baik. Ini bisa dilihat dari sejarah berdirinya petersaysdenim dimana sang pemilik membuat suatu brand untuk menunjang penampilan bandnya dengan menggunakan petersaysdenim yang notabenya adalah suatu brand nya sendiri. Akan tetapi, banyak yang lebih menyukai produk celana jeansnya daripada

performance dari band sang pemilik. Lalu pada bagian produksi, petersaysdenim

memproduksi kaos, celana, serta asesoris lainnya dalam limited stock yang artinya untuk menjaga keaslian serta gengsi produk petersaysdenim itu sendiri.

Dalam arsitektur aplikasi perusahaan, petersaysdenim pun melakukan hal tersebut.Untuk lebih jelasnya, gambar dari arsitektur aplikasi perusahaan terdapat di bawah.

Komponen-komponen yang tertera pada arsitektur aplikasi perusahaan seperti pelanggan, mitra, karyawan, pemasok memang ada pada petersaysdenim.

Karyawan yang bekerja pada petersaysdenim antara lain desainer produk, desainer gambar pada kaos atau jaket, ahli pemasaran melalui website, pemasar, serta penjual produk tersebut. Semua karyawan mempunyai manajemen pengetahuan tentang selera konsumen, persaingan antar brand celana jeans,

(10)

10 pangsa pasar, target konsumen. Untuk mitra bisnisnya, petersaysdenim bekerja sama dengan agen pengiriman paket (untuk menjangkau pasar luar negeri dan luar daerah produksi/Bandung), penjahit, serta toko yang menjual produk petersaysdenim. Selain toko, mitra bisnis petersaysdenim juga situs jejaring social seperti facebookdan Twitter guna melakukan kegiatan E-Business.

Untuk pemasok, petersaysdenim mendapatkan pasokan bahan baku dari penjual kain jeans di pasar, kain untuk produksi kaos, kulit untuk menuat dompet, serta kebutuhan lainnya seperti kancing dan resleting dari pedagang di pasar. Sedangkan untuk pelanggan, pelanggan petersaysdenim kebanyakan anak-anak muda dan kelompok music yang kebanyakan beraliran rock.Konsep produk petersaysdenim memang pemain band yang menyukai kehidupan bebas dan berjiwa seni serta anak-anak muda berusia belasan sampai 20-an.

ERP (Enterprise Relationship Planning)

Semua jenis bisnis kini mengimplementasikan sistem Enterprise Relationship Planning (ERP).ERP (Enterprise Relationship Planning) adalah konsep system informasi manufaktur sehingga dapat langsung menghubungkan semua bidang fungsional dan operasi dari suatu organisasi dan dalam beberapa kasus, ERP juga berperan sebagai pemasok dan pelanggan melalui prinsip manajemen rantai pasokan (Wisner et al 2008). ERP sendiri bertindak sebagai tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia (O’Brian 2008).

Dalam menjalankan E-Business, petersaysdenim menerapkan konsep ERP seperti menghubungkan semua bidang fungsional dan operasi dari suatu organisasi dan dalam beberapa kasus.Bidang fungsional yang seperti produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia terdapat pada petersaysdenim. Seperti pada gambar proses pengembangan produk baru, petersaysdenim melakukan perencanaan yang matang agar konsep E-Business mampu berjalan dengan lancar, dari ERP tersebut, permasalahan seperti lamnya produk sampai pada konsumen selama tahap order, jarang terjadi karena divisi

(11)

11 pemasaran dan mitra kerja seperti agen pengiriman barang telah menerapkan ERP secara matang sehingga walaupun melakukan transaksi bisnis via online, akan tetapi produk sampai tepat waktu dan tidak ada kerusakan.

CRM (Customer Relationship Management)

CRM (Customer Relationship Management) adalah praktik bisnis yang sulit untuk mendefinisikannya dapat diterapkan pada tingkat yang berbeda dari pelanggan (Baran et al 2008). CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan (O’Brian 2008).

Sistem CRM juga digunakan oleh petersaysdenim dalam menjalin hubungan dengan pelanggannya.Sistem CRM dalam E-Business yang digunakan petersaysdenim adalah dengan cara melakukan pemasaran melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sehingga banyak pelanggan yang mengetahui produk-produk terbaru lengkap dengan ukuran dan harga melalui situs jejaring tersebut. Sistem CRM juga memudahkan petersaysdenim melakukan kontak dengan pelanggan dengan cara mencantumkan alamat toko resmi serta nomor yang bisa dihubungi jika ingin memesan produk mereka.

SCM (Supply Chain Management)

Banyak perusahaan kini menjadikan manajemen rantai pasokan (Supply

Chain Management) sebagai tujuan strategis utama dan usaha awal untuk

pengembangan aplikasi E-Business besar.SCM (Supply Chain Management) adalah proses dimana perusahan memindahkan material, komponen, dan produk ke pelanggan (Henkoff 1994 dalam Tunggal 2009). Sedangkan menurut Martin (1998) SCM adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang member nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggan. Tujuan dari SCM adalah untuk mengelola secara efisien proses ini dengan memperkirakan permintaan, mengendalikan persediaan, meningkatkan jaringan hubungan bisnis perusahaan

(12)

12 dengan pelanggan, pemasok, distributor, dan perusahaan lainnya serta menerima respons atas status setiap hubungan dalam rantai pasokan ini (O’Brian 2008).

Sistem SCM dalam petersaysdenim bisa dilihat dari aspek memperkirakan permintaan, mengendalikan persediaan, meningkatkan jaringan hubungan bisnis perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan distributor. Contoh dari aplikasi petersaysdenim menggunakan sistem SCM adalah seperti mengendalikan persediaan dengan cara memproduksi produk dengan terbatas karena sebelumnya telah memperkirakan permintaan pelanggan. Strategi memproduksi barang terbatas adalah strategi dimana barang tersebut akan cepat habis dan menggantinya dengan barang dengan model terbaru agar lebih update dengan dunia fashion, sehingga dengan mengedepankan prinsip mengikuti perkembangan fashion, petersaysdenim telah melakukannya dengan menggunakan sistem SCM.

(13)

13

KESIMPULAN

Petersaysdenim sebagai perusahaan yang bergerak dibidang fashion telah berhasil menerapkan konsep E-Business dalam strategi pemasaran serta penjualan produknya. Petersaysdenim adalah brand pakaian yang berasal dari Indonesia dimana lebih banyak menggunakan Business sehingga bisa dikatakan E-Business di Indonesia telah berkembang dengan cukup pesat bahkan bisa terbilang sukses. Karena konsumen petersaysdenim tidak hanya dari Indonesia, melainkan dari luar negeri seperti Kanada, Amerika Serikat, serta Singapura.

(14)

14

DAFTAR PUSTAKA

Baran RJ; RJ, Galka; DP, Strunk. 2008. Principle Of Customer Relationship

Management. OH: South Western Cengange Learning.

Kotler, P. 1994. Dasar-Dasar Pemasaran. Prantice Hall

Martin, C. 1998. Logistic and Supply Chain Mnagement: Strategics for Reducing

Cost and Improving Service. Britain: Prentice Hall.

O’Brian, J. 2008. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat

Simamora, H. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN. Tunggal, AW. 2009. Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan).

Jakarta: Harvarindo.

Turban, Efraim, Kelly Rainer dan Richard E. Potter. 2005. Introduction to

Information Technology, diterjemahkan oleh Deny Arnos Kwary dkk.

dengan judul Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: Salemba Infotek, 2006

Wisner, JD; KC, Tan; GK, Leong.Principle Of Supply Chain Management (A

Gambar

Gambar Petersaysdenim dari situs Twitter

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mensintesis PLA, membuat mikrokapsul dari polipaduan PLA- lilin lebah, menganalisis efisiensi enkapsulasi obat (ibuprofen) dari mikrokapsul yang

Tujuan  Mengetahui besar tegangan dan gaya-gaya yang bekerja pada proses pengangkatan pipa dengan metode Reverse Lay dan Surface Tow..  Mengetahui kondisi kritis apa saja

menetas lebih lama dari waktu yang ditentukan dan apabila suhu diatas normal, maka waktu menetas lebih awal dari waktu yang ditentukan, sedangkan suhu yang

Nilai tersebut berada pada rentang 66-80% yang menunjukkan bahwa konsumen puas terhadap kinerja atribut kualitas pelayanan penjualan online blanjamart, tetapi nilai

Dari hasil wawancara 9 guru Bahasa Inggris di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng (Ratminingsih & Budasi, 2014 & 2015), para guru menegaskan bahwa mereka

Penelitian yang dilakukan oleh [3] dengan Judul Electronic Customer Relationship Management (E-CRM) Pada Rsu Assalam Gemolong menunjukkan bahwa aplikasi e-CRM dapat

Pada usulan rancangan situs web e-SCM PT Terra Factor Indonesia, dilengkapi dengan media community yang menampilkan thread yang berhubungan dengan promo dari PT Terra

Selanjutnya 34% perusahaan lebih maju dengan mengembangkan SCM dalam fungsi procurement yang berintegrasi dengan supplier/vendor utamanya, dan 11% mengembangkan supply chain