• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

5

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori mengenai konsep dasar program dengan lebih detail. Adapun teori-teori yang akan penulis paparkan diharapkan dapat mempermudah pemahaman untuk penulisan serta perancangan program yang akan penulis buat.

2.1.1. Program

Secara umum program dapat diartikan sebagai suatu kumpulan rangkaian intruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang disusun secara logis dan sistematis yang telah disiapkan agar bisa digunakan sesuai fungsi yang telah ditentukan. Proses pemrograman komputer bukan hanya sekedar input atau membuat suatu urutan intruksi-intruksi yang haarus dikerjakan oleh komputer akan tetapi untuk solusi dari pemecahan masalah, meningkatkan kualitas dan performance dari kinerja kerja dan membantu proses pengambilan keputusan serta memudahkan pekerjaan untuk pemakai (user).

Menurut Fakhri dalam (Sukmaindrayana, 2017:32) ”Program adalah algoritma yang ditulis dalam salah satu bahasa komputer yang dapat dijalankan pada komputer”. Program merupakan kata, ekpresi, atau pernyataan yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur, yang berupa urutan langkah, untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.

(2)

Menurut (Sahyar, 2016:4) “program komputer adalah “perintah-perintah atau intruksi yang disusun berdasarkan algoritma dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk penyelesaian suatu masalah“. Sedangkan menurut (Kawengian, Mingkid, & Pantow, 2017:4) Program merupakan himpunan atau kumpulan intruksi tertulis. Orang yang membuat program sering disebut sebagai programmer.

2.1.2. Bahasa Pemrograman Java

Menurut (Nofriadi, 2014:2) “bahasa pemrograman java merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang dapat dijalankan diberbagai sistem operasi termasuk telepon genggam”.

Menurut (Sugiarti, 2018:1) “java merupakan bahasa pemrograman tinggkat tinggi (High Level). Namun demikian, pemrograman ini bahasanya mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari.

Bahasa pemrograman ini pertama kali dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun mycrosystem. Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari pemrograman C++. Saat ini java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.

Sedangkan menurut (Puspitasari, 2016:2) Pemrograman adalah proses menulis, menguji dan memperbaiki serta memelihara kode yang membangun sebuah komputer. Kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman.

Kelebihan java dari bahasa pemrograman yang lain adalah bisa dijadikan diberbagai jenis sistem operasi sehingga dikenal juga bahasa pemrograman

multiplatform, bersifat pemrograman berorientaasi objek (PBO), memiliki library

(3)

2.1.3. Netbeans

Menurut (Sugiarti, 2018:6) “Netbeans merupakan IDE yang ditunjukkan untuk memudahkan pemrograman java. Dalam netbeans, pemrograman dilakukan berbasis visual persis seperti IDE lain, misalkan Borland delphi dan microsoft visual studio. Menurut (Nofriadi, 2014:1) “merupakan sebuah aplikasi integrated

development environment (IDE) yang berbasiskan java dari Sun Mycrosystems yang

berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk berbagai bahasa pemrograman.

2.1.4. Basis Data

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:43) Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Pada buku ini menggunakan basis data relasional yang diimplementasikan dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti pada gambar berikut.

Menurut (Gede Rasben Dantes, 209:13) Basis Data merupakan sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi/memiliki sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks, dan lain-lain). Di samping berisi/menyimpan data, setiap basis data juga mengandung/menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun untuk objek-objeknya secara detil).

(4)

2.1.5. Bahasa Dalam Basis Data

Bahasa basis data merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam berinteraksi, yang telah di tetapkan oleh pembuatan DBMS. Ada dua macam bahasa yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisasikan datya, yaitu :

1. Bahasa Definisi Data (DDL/Data Definition Language) 2. Bahasa manipulasi Data (DML/Data Manipulation Language

2.1.6. Jenis-Jenis Tabel dalam Basis Data 1. File Induk (Master File)

a. File induk acuan (reference master file) : file induk yang ricord-nya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran. b. File induk dinamik (dynamic master file) file induk yang nilai dari

record-record-nya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil

dari suatu transaksi. Misalnya file induk data barang yang setiap saat harus di

up-date bila terjadi transaksi.

2. File Transaksi (transaction file)

File ini bisa disebut file input; digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi

yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi penjualan. 3. File Laporan (Report file)

File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan

ditampilkan.

4. File Sejarah (History File)

File ini bisa disebut file arsip (archival file) merupakan file yang berisi data

masalalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip. 5. File Pelindung (backup file)

(5)

File ini merupakan salinan dan file-file yang masih aktif di dalam basis data pada

suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila file basis data yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.

Sumber :(Sukamto & Shalahuddin, 2016:43) Gambar II.1 Ilustrasi Basis Data

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS). Menurut (Puspitasari,to 2016:3) Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

(6)

2.1.7. MySQL (My Structured Query Language)

Menurut Puspitosari dalam (Sintawati & Sari, 2017:128) “MySQL adalah salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, MySQL bersifat open

source dan menggunakan SQL”.

Menurut Arief dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016:131) “MySQL (My

Structure Query Languange) adalah salah satu jenis database server yang sangat

terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan

database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. Dapat disimpulkan bahwa

MySQL merupakan salah satu server basis data yang bersifat multi-user dan banyak digunakan terutama dalam aplikasi web.

2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur perangkat lunak secara sekuensial atau ter urut dimulai dari analisa desain, pengodean, dan tahap pendukung (suport).

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:23) yaitu waterfall dengan model pengembangan (air terjun) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, dan tahap pendukung (support).

(7)

Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2016:29) Gambar II.2 Ilustrasi Model Waterfall

1.

Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap ini peneliti menganalisa permasalahan yang terjadi dan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna program. Proses ini dimulai dengan membuat gambaran apa yang dapat diperlukan oleh User dan Administrator.

2. Desain

Setelah menganalisa kebutuhan perangkat lunak, peneliti membuat desain memnggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Record

Structure).

3. Pembuatan Kode Program

Tahap ini membuat kode program sesuai rancangan ERD dan LRS yang sebelumnya telah dibuat. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dengan bantuan Netbeans sebagai software pendukungnya.

(8)

4. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan percobaan terhadap program yang sudah dibuat, apakah setiap tools sudah berjalan dengan baik dan apakah program sudah sesuai dengan kebutuhan user. Jika masih ada kesalahan dan kekurangan maka akan dilakukan perbaikan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan

Pada tahap ini dilakukan perawatan atau maintenance pada program yang sudah dibuat dengan secara berkala. Jika ada kerusakan pada program atau akan ditambahkan tools baru, maka akan dilakukan perbaikan atau tindakan.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools Program)

Peralatan pendukung mempunyai pengertian sebagai media yang dibutuhkan oleh setiap programmer untuk membantu mempermudah dalam pembuatan dan pembacaan logika dan algoritma program, serta membantu setiap programmer untuk mengetahui alur program yang dibuat mulai dari masukan, proses, dan keluaran yang dihasilkan. Fungsi dari peralatan pendukung adalah untuk menjelaskan kepada pengguna bagaimana fungsi dari sistem nformasi dapat bekerja dengan suatu bentuk

logical dan model physical. Peralatan pendukung yang penulis perlukan dalam

perancangan program ini diuraikan dalam sub-sub bab berikut.

2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:50) “Entity Relationship Diagram merupakan pemodelan awal basis yang paling banyak digunakan. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti Chen (dikembangkan oleh Petter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker)

(9)

ERD memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-Ary (satu relasi menghubungkan banyak entitas). ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional.

Menurut (Dantes, Gede Rasben, 2019:36) ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa dunia nyata terdiri dari objek dimana hubungan antar objek digambarkan dengan simbol grafik tertentu.

Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu : a. Entitas

Pada post sebelumnya mengenai basis data telah dijelaskan sedikit tentang pengertian entity (entitas) yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.

b. Hubungan (Relasi/Relationship)

Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.

c. Atribut

Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :

1) Atribut Key

Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data

(10)

dengan nilai yang sama, Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

2) Atribut simple

atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi, Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

3) Atribut Multivalue

nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan, Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

4) Atribut Composite

Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisa dipecah lagi atau mempunyai sub attribute, Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang.

5) Atribut Derivatif

Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus.

6) Derajat Relasi Atau Kardinalitas Rasio

Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya

a. One to One (1:1)

Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.

(11)

b. One to many(1:M/Many)

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.

c. Many to Many (M:M)

Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya

Jadi dapat disimpulkan bahwa ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada strukur-struktur dan relationship data.

2.2.2. Pengkodean

Menurut (Sukmaindrayana, 2017:3) Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data yang dimasukan kedalam komputer ataupun untuk mengambil macam-macam informasi, kode dapat terbentuk dari kumpulan angka, huruf atau simbol lainya.

Menurut Supranto dalam (Sukmaindrayana, 2017:3) mengemukakan bahwa “Pengkodean (coding) adalah suatu kegiatan pemberian kode atau simbol pada keterangan-keterangan tertentu, kalau pengolahan akan dilakukan dengan komputer elektronik”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpukan bahwa pengkodean adalah suatu proses menulis, pemberian kode atau simbol yang akan digunakan untuk membangun suatu program komputer.

(12)

2.2.3. HIPO (Hirarchy Input Proses Output) 1. Pengertian HIPO

Menurut (Rian, 2014:13) HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program. Dokumen ini dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi program yang akan dimodifikasi atau mendokumentasikan suatu program.

Pembentukan HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan sistem informasi. Adapun tujuan HIPO adalah sebagai berikut :

a. Untuk menberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat dimengerti.

b. Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh suatu program, bukan untuk mengkhususkan pernyataan program yang akan dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.

c. Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai serta output yang akan dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap fungsi diagram. 2. Jenis Diagram Dalam Paket HIPO

Menurut (Rian, 2014:14) Diagram HIPO memiliki tiga tingkatan, yaitu : a. Daftar Isi Visual/Visual Tabel of Contents (VTOC)

Terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Visual Tabel of Contents menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diitentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan juga diitentifikasikan dalam bentuk hirarki. Diagram Ringkasan/Overview Diagran

Suatu seri diagram fungsional, masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem. Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan

(13)

referensi utama dari sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan program untuk memperluas fungsi sampai urutan terakhir.

b. Diagram Rinci/Detail Diagram

Suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub fungsi sistem. Diagram rinci merupakan diagram yang paling rendah dalam diagram yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi paket-paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi khusus, menunjukan fungsi-fungsi item-item input dan output yang khusus dan menunjukan diagram rinci lainnya.

2.2.4. Diagram Alir Program (Flowchart)

Menurut (Iswandy, 2015:4) Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis.

Menurut (Ayumida S, 2018:3) Flowchart adalah simbol-simbol yang

digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi di dalam suatu program komputer secara logis dan sistematis. Flowchart dapat menunjukkan secara jelas arus pengendalian suatu algoritma di dalam program.

(14)

Sumber : (Herman et al, 2017:7)

Gambar II. 5 Bentuk Flowchart

2.2.5. Blackbox Testing

Dimana untuk pengetesan program langsung melihat pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya.Pengujian ini dilakukan untuk melihat suatu program apakah telah memenuhi atau belum. Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :

a. Kesalahan Bahasa (language error) Kesalahan bahasa atau kesalahan penulisan (syntax errors) atau kesalahan gramatikal (grammatical errors) adalah kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak sesuai dengan disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena browserakan memberitahukan letak dan sebab kesalahan waktu program dijalankan.

(15)

b. Kesalahan Waktu Proses (run-time errors) Adalah kesalahan yang terjadi waktu executable program dijalankan kasalahan ini menyebabkan program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena browser menemukan kondisi yang belum dipenuhi yang tidak bisa dikerjakan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena browserakan memberitahukan letak dan sebab kesalahan waktu program dijalankan.

c. Kesalahan Logika Adalah kesalahan logika pada program yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan diperoleh hasil dari proses program tapi hasilnya salah. Kesalahan ini dapat ditemukan dengan test data, yaitu dengan membandingkan hasil pengolahan sistem dengan hasil yang sudah.

2.2.6. Point of sale

Menurut (Yuarita, 2017:1) Point Of Sale (POS) yaitu merupakan kegiatan yang berorientasi pada penjualan serta sistem yang membantu proses transaksi. Setiap POS terdiri darihardware berupa (Terminal/PC, Receipt Printer, Cash

Drawer,Terminal pembayaran, Barcode Scanner) dan software berupa (Inventory Management, Pelaporan, Purchasing, Customer Management, Standar Keamanan

Transaksi, Return Processing) dimana kedua komponen tersebut digunakan untuk setiap proses transaksi. Menurut (Herman, 2017:1) Point of sales (POS) merupakan lokasi fisik terjadinya transaksi dengan customers. Namun POS sering kali lebih spesifik dari pada gedung atau toko tempat dimana barang tersebut terjual. Biasanya menunjukan 20teknologi yang digunakan untuk mengakhiri transaksi. Pada umumnya, ini adalah mesin kasir standar. Pada restoran, POS mengacu pada sofware POS yang berjalan pada komputer, terminal touchscreen atau wireless handheld devices. Sofware

(16)

POS restoran umumnya dapat melakukan print order pelanggan, print order ke dapur, dan menghasilkan report. Sistem POS seringkali di desain sesuai dengan kebutuhan

client.

Menurut (Mufidah, 2018:25) Point of sales atau disingkat POS secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya proses transaksi. POS dapat digunakan di semua transaksi penjualan seperti restoran, supermarket, hotel, dan toko-toko retail. Karena itu, POS juga dapat diartikan sebagai proses pelayanan transaksi dalam sebuah toko retail. Dari semua pengertian yang di jelaskan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa point of sales dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya transaksi yang di dalamnya termasuk juga penggunaan mesin kasir.

Menurut (Rita Wahyuni Arifin 2017:1 ) Point Of Sale (POS) merupakan sebuah sistem informasi yang dirancang dan dibangun untuk mencatat transaksi penjualan dan mengolah data untuk membantu jalannya kegiatan operasional dan mempercepat proses pelayanan mulai dari proses pendaftaran sampai pembayaran sehingga pelayanan dapat ditingkatkan.

Menurut (Permana & Faisal, 2015:53) Point of sale (POS) untuk mempermudah perusahaan dalam mengelola data pelanggannya, sekaligus membantu pencatatan transaksi dan stok barang.

Gambar

Gambar II. 5  Bentuk Flowchart

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 31 Desain antarmuka halaman admin untuk melakukan perbuahan pada data profil pengguna

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dan metode ceramah, diskusi, serta tanya jawab peserta didik mampu memahami

Penerapan sistem pengelolaan kehadiran berbasis sidik jari (Finger Print Time Attendance) yang telah dilakukan di lokasi mitra pengabdian dapat menyelesaikan

Karena proses pendataan yang dipakai di PT.Kharisma Prima Abadi sela ma ini masih menggunakan proses manual dan menggunakan Microsoft Office Excel, maka penulis ingin membuat

cabang pohon dan sisa pembagian batang yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku kayu serpih (chip). Mesin chipper yang dipakai adalah portable chipper

Floor & Ceiling Food (rice) Price Policy Trade Policy (regional / local selling need) Appropriate surplus stock needs suffcient service capital to be ready for use

Dalam wawancara singkat antara penulis dengan mbak Yuyun, penulis mendapatkan pernyataan bahwa mbak Yuyun telah benar-benar melakukan perkawinan di masa Iddah dengan

Lauster (Fasikhah, 1994), menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak