• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami hasil dari sertifikasi guru yang ada di Bandar Lampung . Penelitian ini menggunakan before – after ( sebelum dan sesudah ) sertifikasi ini diberikan kepada guru dalam meningkatkan profesional guru.

Tujuan penelitian ini melalui pendekatan kualitatif ini adalah bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, motivasi , tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah ( sugiono, 2009:33 ). Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Oleh karena itu penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif- deskriptif yang dimaksudkan untuk memberi penilaian tentang sertifikasi pendidik yang telah diterima oleh Guru dengan mencari informasi tentang perkembangan peningkatan peserta didik

(2)

setelah menerima ilmu pengetahun yang telah diajarkan dari beberapa SMK Bandar Lampung.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan di Bandar Lampung yang telah memiliki guru-guru yang telah tersertifikasi. Dan peneliti telah mendatangi tempat yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3. Fokus Penelitian

Penetapan fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi dampak kebijakan sertifikasi guru di Bandar Lampung.

Yang menjadi faktor penelitian antara lain : 1. Hasil Kebijakan formal

2. Dampak kebijakan positif dan negatif

3. Upaya-upaya Dinas Pendidikan untuk meminimal dampak negatif.

3.4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrument utama adalah peneliti. Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil suatu peneltian yaitu kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Intrumen penelitian dalam

(3)

penelitian kualitatif dapat berupa pedoman dokumen, pedoman wawancara, pedoman observasi ( Sugiyono, 2012 )

Dalam penelitian evaluasi dampak sertifikasi guru ini selain menggunakan wawancara, kamera digital, handphone, pedoman observasi dan dokumen instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Alasan mengapa peneliti menjadi penentu keberhasilan suatu penelitian adalah karena peneliti didalam penelitian kualitatif adalah alat yang dituntut untuk objektif terhadap fokus penelitian yang ada dilapangan dan bagaimana penelit iitu sendiri sehingga temuan-temuan yang ada dalam penelitian ini akan mampu menghasilkan kesimpulan yang objektif.

3.5. Informan dan tehnik Penarikan Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini memerlukan informan yang mempunyai pemahaman yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian guna memperoleh data dan infomasi yang lebih akurat. Menurut Novita dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif, Penentuan informan kunci ( key informan) atau sample ( representative sample), ditentukan oleh hal pokok yaitu :

1. Good informan, dalam artian informan itu dengan penuh keiklasan, senag hati, terbuka dan jujur dalam memberikan informasi data yang diperlukan peneliti.

2. Informan itu benar-benar terlibat artinya bahwa informan mengetahui, melihat, mendengar, merasakan dan berbuat serta memahami informasi

(4)

yang berkaitan dengan substansi penelitian atau informasi yang diperlukan oleh peneliti.

Dalam proses penelitian ini yang menjadi informan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Riflin selaku Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung - Sutoyo selaku Kepala Sekolah, SMK Yapena Bandar Lampung

- Kadek Dewa selaku wakil Kepala Sekolah SMK Gajah Mada Kota Bandar Lampung

- Desi Susyana selaku wakil Kepala Sekolah, SMKN 6 Bandar Lampung - Ernita Wati selaku wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Bandar Lampung - Helyanti selaku wakil Kepala Sekolah SMK Yapena Bandar Lampung - Darpin selaku guru SMK Negeri 4 Bandar Lampung

- Resmawati selaku SMK Negeri 4 Bandar Lampung - Nureili selaku Guru SMK Gajah Mada Bandar Lampung - Rosmaini selaku Guru SMK Yapena Bandar Lampung

- Ridha Handayani selaku Guru SMK Yapena Bandar Lampung

- Endang selaku DPK SMA Utama dan guru SMK Yapena Bandar Lampung

- Herawati selaku guru SMK Yapena Bandar Lampung - Sri EkaWati selaku guru SMK Negeri 6 Bandar Lampung - Aprida Muiyanti selaku guru SMK Negeri 6 Bandar Lampung - Neneng Kurnia selaku siswa SMK Negeri 4 Bandar Lampung - M. Aditya Saputra selaku siswa SMK Negeri 6 Bandar Lampung

(5)

- Nurhayati, selaku siswa SMK Gajah Mada Bandar Lampung - Sarah Maharani selaku siswa SMK Yapena Bandar Lampung

3.6. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang utama adalah wawancara awal dan wawancara mendalam, studi dokumentasi , dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Perlu dikemukakan jika tehnik pengumpulan datanya dengan observasi, maka apa yang diobservasi ,jika wawancara, kepada siapa akan melakukan wawancara ( Burhan, 2011;24) . Penelitian kualitatif biasanya langsung dilaksanakan pada fenomena sosial atau gejala-gejala tertentu. Maksudnya adalah penelitian ini benar-benar mengandalkan informasi/ data langsung dari para informan yang terlibat. Dengan demikian prosedur utama dalam penelitian ini adalah observasi khususnya observasi partisipatif yang melibatkan informan dan wawancara yang keduanya dapat dikatakan wajib atau suatu keharusan dengan tidak menyingkirkan dokumen-dokumen atau kepustakaan ( Sugiyono, 2005).

Penelitian yang telah peneliti laksanakan tentunya memerlukan data yang lebih konkrit sehingga hasil diskripsi yang peneliti sampaikan harus memiliki data-data dari dokumen ataupun dari wawancara kepada informan yang akan membantu proses kelancaran penelitian ini. Memang dalam pengumpulan data tentunya tidaklah mudah, namun sebagai seorang peneliti pengumpulan data bisa kita lakukan dengan pengamatan sebagai penambahan data.

(6)

Penelitian ini akan melakukan observasi, wawancara di SMK Bandar Lampung. Dalam penelitian ini merencanakan menggunakan bebrapa tehnik dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

a. Observasi Berperanan ( Participant Observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Metode ini peneliti gunakan karena merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti untuk turun lapang, kemudian mengamati hal-hal yang berkaitan dengan tempat, pelaku, benda-benda atau barang , kegiatan, peristiwa tertentu, waktu tujuan dan juga dalam hal emosi atau perasaan. Pengamatan dikenal tiga jenis metode yaitu yang pertama pengamatan biasa, kedua pengamatan terkendali dan pengamatan partisipatif/ terlibat. Observasi partisipatif sangat bermanfaat bagi studi yang mencoba memahami setiap aspek keberadaan manusia menurut pandangan dari dalam diri mereka, bukan berdasarkan pemikiran peneliti.

b. Wawancara ( Interview )

Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin menegtahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

(7)

wawancara mendalam. Wawancara mendalam ( in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tampa menggunakan pedoman ( guide ) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatife lama ( Bungim , 2008 ). Melihat penjelasan diatas maka kita dapat memasuki dunia pikiran dan persaan informan. Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit. Tehnik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Seperti yang dikemukakan Hadi dalam Sugiyono, ( 2003 ) bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner ( angket ) adalah sebagai berikut : pertama, bahwa subjek ( responen / informan ) adalah yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Kedua , bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. Ketiga, bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti. Dalam wawancara kita dihadapkan kepada kedua hal, pertama kita harus secara nyata berhadapan atau berinteraksi dengan informan sedangkan yang

(8)

kedua kita menghadapi kenyataan, yakni adanya pandangan orang lian yang mungkin berbeda dengan pandangan kita sendiri.

Kemudian juga dalam wawancara , menurut Patton dalam Sugiyono ( 2005 , 45) terdapat 4 ( empat ) bentuk wawancara yang biasa digunakan sebagai berikut : Pertama, wawancara informal ( informal interview) merupakancara wawancara yang dicirikan tidak terstrukturnya wawancara dan proses wawancaranya dapat terjadi secara tidak sengaja.

Kemudian yang kedua , wawancara tidak terstruktur ( intructured interview) merupakan proses wawancara yang direncanakan. Dengan mewawancarai informan, namun dalam pelaksanaannya tidak terlalu diatur/ dikontrol isu yang akan dinyatakan disiapkan terlebih dahulu. Tehnik ketiga, yakni wawancara yang dilakukan dengan isu yang disiapkan dan dalam prosesnya bersifat agak mengatur jalannya wawancara. Didalam wawancara ini digunakan pedoman wawancara yang perlu ditanyakan secara sistematis. Keempat, wawancara terstruktur ( structured interview) merupakan wawancara yang dilakukan terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan dan penjadwalan ( Schedule ) . Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti berencana menggunakan bentuk wawancara semi terstruktur maupun wawancara terstruktur, karena peneliti beranggapan tehnik ini cukup tepat untuk membantu peneliti dalam mencari data-data yang nantinya akan membantu proses hasil penelitian.

(9)

c. Metode Dokumentasi dan Materi Audio Visual

Didalam penelitian kualitatif seorang peneliti lebih sering data-data terebut diperoleh dari sumber manusia, melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi data-data juga dapat diambil dari data dokumentasi, foto dan bahan statistik yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Bandar Lampung. Ada beberapa dokumentasi antara lan bahwa bahan itu telah tersedia dan siap pakai tinggal bagaimana si peneliti mempelajarinya dan menganalisanya dengan cermat agar dapat berguna bagi penelitian yang sedang dilaksanakan. Sedangkan audio visual dapat berupa data-data yang kemungkinan juga dapat membantu peneliti untuk melengkapi data-data terkait Sertifikasi guru.

3.7. Teknik Analisa Data

Dalam rangka menjawab permasalahan penelitian, mka analisa data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif yaitu suatu analisa yang berusaha mencari pola, model, tema , hubungan, persamaan , dan makna dari data yang dinyatakan bentuk pertanyaan-pertanyaan, tafsiran-tafsiran setelah menggali data dari beberapa orang informan kunci yag tabulasikan dan dipresentasikan sesuai dengan hasil temuan (observasi ) dan wawancara mendalam penulis dengan para informan, hasil pengumpulan data tersebut diolah secara manual, direduksi selanjutnya hasil reduksi tersebut dikelompokan dalam bentuk segmen tertentu ( display data) dan kemudian disajikan dalam bentuk content analisis

(10)

dengan penjelasan-penjelasan, selanjutnya diberi kesimpulan, sehingga dapat menjawab rumusan masalah, menjelaskan dan terfokus pada epresentasi terhadap fenomena yang hadir dalam penelitian ( Sugiyono, 2014 : 72 )

Analisa dalam penelyian kualitatif merupakan suatu proses kegiatan yang berjalan secara terus menerus, berkesinambungan dan interaktif. Adapun tahapan-tahapan data yang akan peneliti ambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pengumpulan Data

Merupakan semua kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi, baik dari informan pada pengawas Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung maupun dari Kepala Sekolah, Guru dan siswa yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandar Lampung. Observasi maupun audio visual baik lokal maupun audio visual baik local maupun nasional yang dibutuhkan bagi jalannya penelitian ini. Pengumpulan data telah peneliti juga peneliti kukan sejak prasurvey pada Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandar Lampung.

2. Tahap Reduksi Data

Adalah proses memilah atau juga pemilihan, focusing biasa juga disebut dengan penyederhanaan , abstraksi dan transpormasi data mentah yang didapat dalam semua bentuk catatan dan dokumen

(11)

lapangan. Data tersebut tentu juga bukan semua data yang didapat untuk bisa dimanfaatkan dalam penelitian ini, akan tetapi proses ini peneliti benar-benar harus membuang data yang tidak dianggap penting dan memakai data yang dirasa penting serta pantas dikelompokan kedalam file data hasil penelitian pada evaluasi dampak kebijakan sertifikasi guru.

3. Tahap Penyajian Data

Kegiatan penyajian data atau informasi yang didapat dari hasil penelitian di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung juga pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandar lampung.

4. Tahap Verifikasi Data

Dalam penelitian evaluasi dampak kebijakan sertifikasi guru studi pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandar Lampung . Verifikasi dapat dilakukan dengan peninjauan ulang terhadap catatan-catatan dan alat rekam yang diperoleh dilapangan dan didiskusikan dengan rekan-rekan sejawat. Kekokohannya dan kecocoknnya untuk menjawab keabsahannya dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.8 Tehnik Keabsahan Data

Keabsahan data menupakan padanan dari konsep kesahihan ( validitas ) dan keandalan ( reliabilitas ) menurut versi penelitian kualitatif dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan paradigmanya sendiri. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah criteria tertantu. Ada empat

(12)

criteria yang digunakan yaitu : 1) derajat kepercayaan ( credibility ), 2) keteralihan ( transferability ), 3 ) Kebergantungan ( dependability ) dan 4) kepastian ( confrimability ).

Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data dalam evaluasi dampak kebijakan guru sertifikasi Kota Bandar Lampung studi pada SMK di Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

1. Kredibilitas

Untuk memastikan apakah data yang dikumpulkan itu kredibel, maka ada beberapa teknik yang dapat dipergunakan. Moleong (2002) mengemukakan ada beberapa teknik yang dipakai untuk menguji kredibilitas suatu studi dalam penelitian kualitatif yaitu : teknik pemeriksaan data tersebut terdiri dari :

a) Perpanjangan Keikutsertaan

Peneliti melakukan penelitian dari bulan maret 2015 dan berakhir sampai bulan juni 2015 namun karena peneliti belum mendapatkan data yang lengkap maka penulis memerlukan perpanjangan penelitian sampai dengan bulan agustus 2015. Hal ini penulis laksanakan karena ada beberapa guru yang telah tersertifikasi karena kepadatan jam mengajar maka untuk mendapatkan informasi peneliti mengalami kesulitan.

b) Ketekunan pengamatan

Peneliti melakukan ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dengan cara turun lapang. Pengamatan merupakan hal penting yang harus

(13)

dilakukan karena pengamatan atau observasi mampu menjadi pelengkap dalam memberikan jawaban penelitian evaluasi dampak kebijakan sertifikasi guru. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan dampak-dampak positif dan negatif apa sajakah yang peneliti temukan. Tentunya upaya-upaya yang telah dilakukan oleh dinas pendidikan kota Bandar Lampung untuk mengawasi guru yang telah tersertifikasi.

c) Triangulasi data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzim dalam (Lexy J. Maleong, 2002), membedakan empat macam triagulasi sebagai teknik pemeriksaan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba dalam (Lexy J. Maleong, 2002) berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan sesuatu atau lebih teori. Triangulasi data merupakan salah satu cara dalam penelitian kualitatif yang berjudul evaluasi dampak kebijakan sertifikasi untuk menganalisis dan memperkuat data yang di dapat baik data dari wawancara, observasi maupun dengan data teori yang dipakai. Dengan menggunakan cara triangulasi data penelitian ini menyajikan data pada hasil penelitian yang telah peneliti kategorikan pada fokus penelitian yang telah peneliti tentukan.

(14)

2. Transferbilitas

Usaha membangun keteralihan dalam membangun penelitian kualitatif jelas sangat berbeda dengan penelitian kuantitatif dengan validitas eksternalnya teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya itu dilakukan seteliti mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian yakni pada keempat Sekolah Menegah Kejuruan yaitu : SMKN 4 Bandar Lampung, SMKN 6 Bandar Lampung, SMK Gajah Mada Bandar Lampung dan SMK Yapena Bandar Lampung. Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar peneliti dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh nanti dilapangan.

3. Dependendabilitas

Untuk menyakinkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan itu realiabel, maka dilakukan dengan cara audit dilakukan oleh pembimbing . Hal ini dilakukan baik terhadap proses maupun terhadap hasil atau keluaran dalam pemeriksaan terhadap kriteria kebrgantungan terdapat beberapa langkah. Pertama, tema auditor berurusan dengan kecukupan dan pemanfaatan metodeloginya. Juga pembimbing perlu menelaah sejauh manakah seluruh data telah dimanfaatkan dalam analisis dan sejauh manakah setiap bidang yang tercakup secara beralasan sudah ditelaah oleh si peneliti ?. Sejauh manakah tindak tanduk peneliti dipengaruhi oleh persoalan praktis seperti karena pengaruh subjek, pengaruh perasaan dan emosi dari pihak peneliti

(15)

perlu pula diperiksa pada penelitian evaluasi dampak kebijakan sertifikasi guru pada keempat sekolah menengah kejuruan di Bandar Lampung. 4. Konfirmabilitas.

Untuk mendapatkan data yang obyektif dalam penelitian evaluasi dampak kebijakan sertifikasi ini juga dilakukan dengan cara auditing kepastian data. Pertama-tama pembimbing perlu memastikan apakah hasil penemuannya di keempat SMK yang ada di Bandar Lampung itu benar-benar berasal dari data. Sesudah itu peneliti berusaha membuat keputusan apakah secara logis kesimpulan itu ditarik dan berasal dari data. Pembimbing juga perlu melakukan penilaian terhadap derajat ketelitian peneliti apakah ada kemencengan, memperhatikan terminolog peneliti apakah dilakukan atas dasar teori dari dasar, apakah terlalu berlebihan menonjolkan pengetahuan apriori peneliti dalam konseptualisasi penemuan dan menelaah apakah ada atau tidak intropeksi. Terakhir Pembimbing menelaah kegiatan peneliti dalam melaksanakan pemeriksaan keabsahan data pada penelitian evaluasi dampak kebijakan sertifikasi guru di Bandar Lampung, misalnya bagaimana peneliti mengadakan triangulasi data, perpanjangan pengamatan dan lain-lain dengan memadai.

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaiamanakah metode pengembangan kompetensi pegawai negeri sipil pada STAIN Curup dalam meningkatkan mutu Pegawai ASN sesuai

Sunnisasi dan Ba'athisasi panggung politik Baghdad oleh kelompok minoritas Arab Sunni, khususnya partai Ba'ath, lebih khusus lagi keluarga Saddam dan "klan"

Pernyataan utang berikut berasal dari laporan keuangan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata

Tujuan Penelitian adalah untuk membuat alat untuk menyalakan dan mematikan lampu rumah secara otomatis serta keamanan pada rumah dari pencurian yang berbasis mikrokontroler dengan

9 Sehingga berdasarkan data yang telah ditinjau diatas penelitian ini akan menjawab apakah terdapat hubungan antara kualitas jasa, harga dan kepuasan konsumen dengan keinginan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar antara siswa kelas V yang memperoleh pembelajaran dengan

mendeskripsikan secara jelas verba refleksif apa saja yang berpreposisi dan preposisi apa saja yang mengikuti verba tersebut, mendeskripsikan unsur-unsur yang dibentuk oleh verba

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja keuangan pada Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Asset Kota Jayapura. Dengan demikian hipotesis penelitian yaitu