• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, guru harus mampu untuk menentukan model pembelajaran yang akan digunakan karena metode penyampaian materi sangat berpengaruh terhadap tingkat keaktifan belajar dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model pembelajaran konvensional yang hanya berpusat pada guru, akan mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa untuk mencari sumber belajar sendiri, sehingga siswa cenderung pasif di dalam pelaksanaan pembelajaran.

Hal serupa terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bancak, di mana materi yang diperoleh siswa hanya bersumber dari guru. Siswa tidak memiliki modul sendiri karena semua materi diperoleh dari hasil mencatat dan ceramah oleh guru pada saat pembelajaran, sehingga membuat cenderung bosan. Ditambah kemampuan siswa yang tidak merata, sehingga tingkat penguasaan materi oleh siswa sangat beraneka ragam. Salah satunya pada mata pelajaran yang diberikan pada kelas X TKJ yaitu mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer, beberapa orang guru mapel produktif kelas X TKJ menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswanya rendah, dibuktikan dari 84 siswa kelas X TKJ yang mengikuti ulangan harian mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer pada kompetensi dasar yang sudah diberikan, 62 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu <75. Hal ini menunjukkan metode yang digunakan oleh guru di SMK N 1 Bancak masih belum dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan.

Dilihat dari hasil output pembelajaran atau hasil belajar, guru menyimpulkan bahwa siswa harus banyak belajar lagi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran diagnosa pc dan periferal komputer model yang digunakan dalam pembelajaran adalah model konvensional, artinya jika harus memenuhi aspek kurikulum 2013 yang mana didalamnya terdapat unsur konstruktivisme, belum dapat tercapai

(2)

2

sehingga masih digunakan metode ceramah, dalam hal ini pembelajaran terproses dan bersumber utama dari guru dimana guru terkesan serba tahu, sehingga tidak ada kemandirian siswa untuk mencari sumber belajar sendiri. Penyampaian materi yang baik hendaknya lebih mengutamakan keterlibatan siswa didalam proses belajar, sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan berdampak terhadap hasil belajarnya. Oleh karena itu metode pembelajaran kooperatif dapat dijadikan sebagai alternatif masalah tersebut. Menurut Huda (2011 : 32) bahwa pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa tersebut. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman satu kelompoknya. Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka. Lebih lanjut Huda (2011:64) bahwa pembelajaran kooperatif menjadi salah satu model pembelajaran yang selalu disarankan oleh hampir semua peneliti pedagogis. Mereka bahkan sudah menunjukkan superioritas dan efektivitas pembelajaran ini dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individualistik. Tidak hanya itu, nyaris semua penelitian yang membandingkan ketiga model pembelajaran ini dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa melaporkan bahwa pembelajaran kooperatif cenderung memberikan hasil belajar yang lebih baik.

Penggunaan model pembelajaran saja tidak cukup untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini perlu adanya dukungan media pembelajaran untuk memaksimalkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Media pembelajaran yang dapat digunakan adalah weblog. Kelebihan media weblog adalah dapat dimanfaatkan sebagai buku digital siswa, di mana materi pembelajaran ada di dalamnya dan dapat diakses kapan saja di mana saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Pemanfaatan weblog juga dapat menghemat waktu pembelajaran

(3)

3

di kelas karena siswa dapat mempelajari materi sebelum pembelajaran dilaksanakan sebagai pendukung pengetahuan awal siswa. Selain itu, weblog juga dapat dimanfaatkan sebagai media diskusi dengan menambahkan fitur chatting didalamnya. Fitur ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berbagi informasi, bertukar pendapat baik oleh siswa maupun guru.

Berdasarkan dari masalah yang ada disekolah maka penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa sehingga tujuan instruksional pembelajaran dapat tercapai.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka ada beberapa faktor yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, diantaranya adalah :

1. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga terkesan kurang interaktif. Karena berdasarkan obervasi di kelas bahwa didalam proses pembelajaran, materi pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa hanya mengikuti apa yang disampaikan oleh guru.

2. Model pembelajaran yang digunakan guru masih belum dapat memperlihatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Karena dalam observasi di kelas, siswa tidak ikut berperan di dalam kegiatan pembelajaran. 3. Media pembelajaran yang digunakan kurang interaktif. Hal ini

ditunjukkan dari media powerpoint maupun digital yang digunakan guru sering terdapat kesalahan perpaduan warna teks dan backgorund, kurang adanya variasi berupa animasi, gambar, dan audio, karena media pembelajaran yang digunakan sering didominasi dalam bentuk teks atau paragraf.

(4)

4 1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan awal penelitian, maka dari itu penelitian dibatasi pada penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog pada mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer kelas X Program Keahlian TKJ SMK Negeri 1 Bancak. Penelitian dilaksanakan pada satu standar kompetensi yaitu “Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal”, satu kompetensi dasar yaitu “Mengisolasi periferal komputer”, sehingga diharapkan dapat memperoleh reliabilitas hasil. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dilihat dari nilai posttest dan keaktifan siswa dengan lembar observasi keaktifan siswa. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bancak dengan mengambil 2 kelompok sampel, yaitu kelas X TKJ 1 sebagai kelas eksperimen dan X TKJ 2 sebagai kelas kontrol.

1.4. Rumusan Masalah

1. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog dapat meningkatkan keaktifan siswa?

2. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

a. Tujuan umum

Apakah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog pada mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer akan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Bancak lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model konvensional.

(5)

5 b. Tujuan khusus

1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 2) Mengetahui perbedaan keaktifan belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog dengan keaktifan belajar siswa selama mengikuti model pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

1) Memberikan sumbangsih pada ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan model kooperatif berbasis weblog sebagai media pembelajaran yang efektif, tepat, dan inovatif serta dapat digunakan didalam pembelajaran berbasis komputer, sehingga dapat meningkatkan minat, motivasi dan hasil belajar siswa.

2) Memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran di SMK Negeri 1 Bancak.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi Guru

a) Membantu guru dalam melaksanakan tugas pengajaran secara variatif dan kreatif dengan memanfaatkan sumber belajar yang luas.

b) Meningkatkan peran guru sebagai seorang fasilitator dalam proses pembelajaran.

c) Guru dapat memahami akan keberagaman proses belajar siswa didalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2) Bagi Siswa

a) Siswa memiliki sumber belajar yang luas dengan memanfaatkan akses internet yang tersedia.

(6)

6

b) Siswa dapat mengembangkan potensi belajar menurut kemampuan dan minatnya.

c) Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan totalitas perhatian dan keaktifan didalam proses belajar mengajar.

1.7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagia berikut: Bab I Pendahuluan. Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini berisi tentang paparan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian dan dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian dari awal hingga akhir.

Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini berisi uraian tentang tempat dan waktu penelitian; populasi dan sampel, rancangan penelitian dan prosedur pengambilan sampel; variabel penelitian; metode dan teknik pengumpulan data; teknik uji validitas dan reabilitas instrumen; teknik uji persyaratan analisis; serta teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang sudah dilakukan dan pembahasan terhadap hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan berdasarkan penelitian, serta guna penelitian kedepannya.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek

Sebagai masyarakat yang tidak sepenuhnya mengerti akan kebenaran suatu fakta, teori ini bisa dibilang efektif untuk mempengaruhi pandangan masyarakat lewat

Dalam penelitian ini, metode WebQual yang digunakan adalah WebQual versi 4.0 yang telah dimodifikasi dengan menambahkan dimensi kualitas antarmuka pengguna (user

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tata rias wajah dan busana tari anak usia dini kepada guru Taman kanak-kanak di Kecamatan Gunungpati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura pada pembelajaran biologi mengalami peningkatan melalui penerapan

Dari mayoritas responden yaitu sebanyak 61.18% yang memberikan penilaian baik terhadap pelayanan yang dirasakan pelanggan tersebut artinya bahwa, pelanggan menilai

Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan

Dari sudut hukum dialektis ataupun sosiologis-reflektif itu kita bisa tegaskan bahwa dalam setiap cilaka ada hikmah, dalam setiap bencana ada momentum perubahan, dalam