NH 해외주식 – 인도네시아 NH Korindo Research
Indonesia Market – Ou2H17
Ringkasan:
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menghadapi gejolak pasar keuangan yang disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter AS. Terlepas dari gejolak pasar keuangan yang dihadapi Indonesia, investor perlu mempertimbangkan kemampuan daya saing Indonesia.
Berdasarkan analisis terhadap pasar saham, kami percaya bahwa tren kenaikan jangka panjang akan tetap berlanjut seiring dengan ekspektasi pertumbuhan perekonomian. Stabilnya rupiah dan rendahnya inflasi akan mendukung profitabilitas pasar saham Indonesia dibandingkan kompetitornya di pasar ASEAN.
Kami merekomendasikan BBRI dan BMRI sebagai saham big-cap pilihan karena kuatnya ekspansi kredit dua bank tersebut. Selain itu, SCMA, LPPF, JPFA merupakan beberapa saham lainnya yang perlu dipertimbangkan karena tiga saham tersebut terkait erat dengan kemampuan daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah. Kemudian, investor yang mengejar dividen prospektif perlu mempertimbangkan ADMF, TOTL, BBKP, dan ITMG.
Memahami Daya Saing Indonesia
NH Korindo Research April 2018
1. Ulasan Makroekonomi
Inflasi: Daya Saing Indonesia
Faktor Fundamental yang Menjaga Stabilitas Rupiah
Momentum Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
IHSG Terus Melaju
Keunggulan Valuasi IHSG
NH 해외주식 – 인도네시아
Inflasi: Daya Saing Indonesia
1. Ulasan Makroekonomi
• Indonesia yang memiliki kestabilan keuangan di tengah ancaman potensi percepatan laju normalisasi moneter oleh the Fed merupakan salah satu prioritas investasi. Tren penurunan inflasi sejak 2017 menjadi daya saing yang dimiliki Indonesia serta mendukung tren suku bunga acuan yang rendah di saat bank sentral negara berkembang lain mulai menaikkan suku bunga. Dibandingkan dengan 3 negara berkembang (Malaysia, Thailand, dan Filipina) di ASEAN, sejak pertengahan 2017 Indonesia memiliki volatilitas inflasi yang rendah dan cenderung dalam tren penurunan.
• Periode 2016-2018 menunjukan tidak terulangnya volatilitas inflasi yang pernah terjadi pada saat taper tantrum 2013. Bahkan, saat ini Bank Indonesia percaya diri untuk
menurunkan target inflasi dari 3,0%-5,0% menjadi 2,5%-3,5%. Pengelolaan supply side yang lebih baik menjaga kestabilan inflasi ke depan. Pada Februari, pemerintah mengumumkan tarif BBM bersubsidi dan listrik akan tetap sama hingga akhir 2019. Dua tarif tersebut merupakan faktor krusial penyumbang volatilitas
inflasi. Pendapatan negara yang lebih besar pasca program tax amnesty memungkinkan lebih besarnya anggaran yang dialokasikan untuk subsidi energi. Selain itu, penetapan harga pembelian batu bara sebesar USD70 per ton bagi PLN menghilangkan dampak kenaikan harga batu bara dunia terhadap tarif listrik.
Indonesia Inflation y-y (%)
Source: Bloomberg, NH Korindo Research
Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippine Inflation y-y (%)
NH 해외주식 – 인도네시아
4
Faktor Fundamental yang Menjaga Stabilitas Rupiah
1. Ulasan Makroekonomi
• Volatilitas pasar global yang terjadi sejak akhir Januari 2018 menyebabkan rupiah yang merupakan mata uang negara berkembang mengalami depresiasi sebesar
3,3%. Volatilitas global yang timbul akibat potensi lebih cepatnya laju pengetatan moneter oleh the Fed menyebabkan investor global mengulas tren depresiasi masif pada 2013-2015 yang memicu peningkatan nilai tukar rupiah ke posisi tertinggi 14.693. Namun, nilai tukar rupiah yang stabil di kisaran 12.900-14.000 pada 2016- 2018 merupakan faktor fundamental kuat yang menahan depresiasi lanjutan sehingga posisi rupiah hanya dapat digoyahkan oleh faktor pemicu yang lebih masif.
• Kami mengamati bahwa depresiasi rupiah pada saat ini lebih dipicu oleh faktor eksternal. Faktor utama pemicu depresiasi temporer rupiah saat ini adalah 40%
kepemilikan asing pada SUN Indonesia. Di sisi lain, kondisi fundamental Indonesia telah mengalami perbaikan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan defisit
neraca berjalan sebesar 1,7% yang jauh lebih kecil dibandingkan defisit neraca berjalan sebesar 3,6% pada 2013. Ekspektasi peningkatan impor dan peningkatan kebutuhan domestik diperkirakan hanya akan sedikit meningkatkan defisit neraca berjalan 2018 ke posisi 2,1%. Peningkatan cadangan devisa sejak awal 2016 mengindikasikan kuatnya daya intervensi Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan rupiah. Hal ini membatasi tekanan depresiasi terhadap rupiah pada 2018 dan
menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar di sekitar 13.500.
Forex Reserve and Current Account Deficit
Source: Bloomberg, NH Korindo Research
USDIDR
NH 해외주식 – 인도네시아
1. Ulasan Makroekonomi
Momentum Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
• Kestabilan inflasi yang menjaga stabilitas kebijakan moneter memang belum mampu memacu akselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, sejak 2014 laju
pertumbuhan ekonomi dapat terjaga di sekitar 5% di tengah berbagai gejolak global. Pada 4Q17, ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,19% belum terlalu memuaskan
karena pertumbuhan konsumsi yang berkontribusi sebesar 55% hanya tumbuh 4,97%. Kami memperkirakan bahwa ke depan ruang akselerasi konsumsi sangat terbuka lebar karena penerapan insentif untuk memicu pertumbuhan kredit oleh Bank Indonesia. Selain itu, perbaikan kredit bermasalah di sektor perbankan akan memberikan kepercayaan diri bank untuk lebih ekspansif dalam penyaluran kredit. Pada 2017, pertumbuhan kredit yang masih 8,2% belum cukup untuk menstimulasi pertumbuhan konsumsi.
• Pertumbuhan investasi yang mencapai 7,27% pada 4Q17 dan tertinggi sejak 1Q13 merupakan pencapaian ekonomi Indonesia yang membanggakan. Akselerasi investasi ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk mempermudah izin investasi mulai membuahkan hasil. Sektor konsumsi dan investasi yang memiliki potensi kontribusi sebesar 90% terhadap ekonomi Indonesia memampukan Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%-5,4% pada 2018.
Credit Growth & Non Performing Loan
Source: OJK, NH Korindo Research
Indonesia GDP Growth
NH 해외주식 – 인도네시아
6
1. Ulasan Makroekonomi
IHSG Terus Melaju
JCI & Foreign Net Position (Sum Last 12 Months)
Source: Bloomberg, NH Korindo Research
JCI & USDIDR
Source: Bloomberg, NH Korindo Research
• Pergerakan IHSG berkorelasi erat dengan kestabilan kurs rupiah. Pada 2013-2015, nilai tukar rupiah melemah secara signifikan mengakibatkan IHSG memiliki
volatilitas yang sangat tinggi. IHSG bergerak dalam rentang 3.968-5.523, dan hanya menguat tipis 6,4% dalam dua tahun. Namun, sejak 2016 hingga saat ini IHSG secara meyakinkan mencetak kenaikan 40% di tengah stabilnya nilai tukar rupiah. Kami memperkirakan bahwa gocangan saat ini hanya bersifat temporer dan
menyebabkan koreksi minor sehingga belum mampu menghentikan laju kenaikan IHSG.
• Saat ini, tren net sell position oleh investor asing di pasar saham Indonesia yang telah mencapai USD4,0 triliun berada di posisi klimaks apabila dibandingkan net sell
NH 해외주식 – 인도네시아
Keunggulan Valuasi IHSG
1. Ulasan Makroekonomi
• Pada 2017 kinerja return on equity (ROE) IHSG mencapai 15,0% yang naik dari posisi terendah, yakni 14,4% pada 2016. Meskipun kinerja ROE IHSG cenderung bergerak di sekitar 15% sejak 2015, kinerja tersebut selalu berada di atas kinerja ROE bursa Asia Tenggara lainnya yang saat ini hanya di sekitar 11%.
• Sejak Januari 2016, valuasi forward P/E IHSG cenderung bergerak stabil di kisaran 14,1x hingga 16,4x yang merupakan posisi -1SD dan 1SD dari rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 15,2x. Kami percaya bahwa ke depan IHSG dapat menjaga kestabilan valuasi. Seiring dengan meredanya volatilitas global dan momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, valuasi forward P/E sebesar 16,4x pada akhir 2018 dapat dicapai. Ekspektasi pertumbuhan laba sebesar 14,0%, sedikit di bawah 16,5% pada 2017 memampukan IHSG untuk mencapai target 7.025 pada akhir 2018.
JCI’s Forward P/E
Source: NH Korindo Research
Return on Equity Comparison (%)
2. Rekomendasi Saham
Bank : Bank Rakyat Indonesia (BBRI) & Bank Mandiri (BMRI)
Media: Surya Citra Media (SCMA)
Retailer: Matahari Department Store (LPPF)
Poultry: Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)
NH 해외주식 – 인도네시아
Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
2. Rekomendasi Saham
• Sekilas tentang BBRI
BBRI merupakan bank milik pemerintah dengan aset terbesar di Indonesia. BBRI didukung oleh jaringan terluas yang menjangkau wilayah perkotaan hingga ke pelosok pedesaan terpencil. BBRI menyalurkan sekitar 15% dari total penyaluran kredit di Indonesia. Sedangkan di segmen mikro dan SME, BBRI menya- lurkan sekitar 32% dari total kredit yang beredar.
• Pertumbuhan Kredit Dua Digit
Pada akhir 2017, distribusi kredit tumbuh 11,4% yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 8,2% pada industri perbankan. Sektor non-korporasi, yaitu mikro, konsumen, dan UMKM yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 13%-14% merupakan pendorong utama pertumbuhan distribusi kredit di mana ke tiga sektor tersebut berkontribusi 74% dari total distribusi kredit.
• Terjaganya Margin
Akselerasi pertumbuhan kredit sektor non-korporasi pada 2018 akan mendorong kinerja interest income karena sektor non-korporasi menghasilkan yield yang lebih tinggi dibandingkan sektor korporasi. Akselerasi pertumbuhan kredit di sektor tersebut disertai dengan konsistensi penurunan sebesar 2,7% di cost of deposit yang disebabkan oleh peningkatan porsi saving account akan mendorong kemampuan BBRI untuk mempertahankan net interest margin di atas 7,5% di tengah tantangan tren penurunan yield.
Dec 2018 TP 4,700
Consensus Price 4,031 TP to Consensus Price +16.6% vs. Last Price +30.6%
Last Price (IDR) 3,600
Price date as of Mar 29, 2018 52wk range (Hi/Lo) 3,920 / 2,485 Free Float (%) 43.2 Outstanding sh. (mn) 123,346 Market Cap (IDR bn) 444,045 Market Cap (USD mn) 32,311 Avg. Trd Vol – 3M (mn) 114.75 Avg. Trd Val – 3M (bn) 424.24 Foreign Ownership 26.0%
Interest Income Breakdown:
Loan 86% Securities Assets 12% Others 2%
IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E
Int. Income 94,788 102,899 115,375 131,187 y-y 10.9% 8.6% 12.1% 13.7% Op. profit 84,580 92,482 107,015 122,223 Net profit 26,196 28,997 33,254 38,242 EPS (IDR) 212 235 270 310 y-y 3.1% 10.7% 14.7% 15.0% NIM 8.0% 7.6% 7.9% 8.0% ROE 20.2% 18.5% 18.7% 19.0% P/E 11.0x 15.5x 13.6x 11.9x P/BV 2.0x 2.7x 2.4x 2.1x
NH 해외주식 – 인도네시아
10
Bank Mandiri (BMRI)
2. Rekomendasi Saham
• Sekilas tentang BMRI
BMRI merupakan bank terbesar kedua di Indonesia setelah BBRI. Pada 2017, BMRI menyalurkan kredit sebesar Rp730 triliun atau sekitar 15% dari total kredit yang beredar di Indonesia. Selain itu, BMRI merupakan bank nomor satu di Indonesia di segmen korporasi.
• Ruang Pertumbuhan Kredit
Meskipun tekanan perlambatan mewarnai industri perbankan, tren pertumbuhan kredit BMRI cenderung stabil di kisaran 10% sejak dua tahun terakhir. Hal ini ditopang oleh kuatnya kinerja segmen korporasi dengan pertumbuhan rata-rata 15%.
• Memperkuat Segmen Konsumen dan Mikro
Kami memperkirakan bahwa BMRI mampu mencapai pertumbuhan kredit 12,4% pada 2018. Selain kuatnya
segmen korporasi, segmen consumer dan micro yang sedang ditingkatkan kontribusinya akan meningkatkan ruang pertumbuhan kredit. Segmen consumer dan micro mampu mencetak pertumbuhan
sekitar 20% pada saat ini. Kontribusi segmen consumer ditargetkan mencapai 19% pada 2020 dengan fokus di produk kredit KPR, otomotif, dan kredit berbasis payroll, terutama bagi karyawan dari perusahaan yang sudah menjadi nasabah korporasi BMRI.
Dec 2018 TP 10,300
Consensus Price 8,867 TP to Consensus Price +16.2% vs. Last Price +34.2%
Last Price (IDR) 8,100
Price date as of Mar 29, 2018 52wk range (Hi/Lo) 9,050 / 5,700 Free Float (%) 40.0 Outstanding sh. (mn) 46,667 Market Cap (IDR bn) 358,167 Market Cap (USD mn) 26,062 Avg. Trd Vol – 3M (mn) 39.96 Avg. Trd Val – 3M (bn) 323.75 Foreign Ownership 21.7%
Interest Income Breakdown:
Loan 74% Securities Assets 18% Others 8%
IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E
Int. Income 76,710 79,502 86,785 97,067 y-y 7.2% 3.6% 9.2% 11.8% Op. profit 72,490 75,981 82,156 93,885 Net profit 13,789 20,640 24,162 28,925 EPS (IDR) 295 442 518 620 y-y -32.2% 49.7% 17.1% 19.7% NIM 5.9% 5.3% 5.4% 5.5% ROE 10.1% 12.8% 13.5% 14.7% P/E 19.6x 18.1x 17.0x 14.2x P/BV 1.8x 2.2x 2.2x 2.0x
NH 해외주식 – 인도네시아
Surya Citra Media (SCMA)
2. Rekomendasi Saham
• Sekilas tentang SCMA
SCMA kini merupakan pemimpin pasar industri free-to-air TV di Indonesia. SCMA memiliki dua stasiun TV terkemuka, yaitu SCTV dan Indosiar. Audience share SCTV mayoritas dikontribusikan oleh program sinetron, sedangkan audience share Indosiar mayoritas dikontribusikan oleh program talent show.
• Tahun yang ramai bagi Belanja Iklan
Pada 2018, diperkirakan bahwa belanja iklan TV akan membaik sejalan dengan beberapa agenda pada 2Q18 dan 3Q18. Partai politik akan menjadi salah satu sumber pendorong pendapatan iklan mengingat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di 17 provinsi yang berpotensi menambah pendapatan iklan. Selain itu, pendapatan iklan juga akan didorong oleh ajang olahraga, yaitu Piala Dunia dan Asian Games pada
2Q18 dan 3Q18. SCTV memang tidak memegang hak siar Piala Dunia, tetapi secara historis masa penayangan ajang olah raga tersebut selalu memberikan peningkatan pendapatan iklan TV.
• Potensi Pertumbuhan Iklan Terbesar di ASEAN
Potensi belanja iklan di Indonesia masih sangat besar. Rasio persentase belanja iklan terhadap GDP Indonesia baru mencapai 0,2% (vs Malaysia 0,3%, Thailand 0,4%, Singapore 0,5%, dan Filipina 0,5%). Sedangkan harga spot 30 detik untuk prime time hanya berkisar USD5.400 (vs Malaysia USD5.950;Thailand USD10.600; Singapore USD40.000; dan Filipina USD16.400).
Dec 2018 TP 3,250
Consensus Price 2,862 TP to Consensus Price +13.6% vs. Last Price +19.9%
Last Price (IDR) 2,710
Price date as of Mar 29, 2018 52wk range (Hi/Lo) 3,010 / 1,935 Free Float (%) 39.1 Outstanding sh. (mn) 14,622 Market Cap (IDR bn) 39,625 Market Cap (USD mn) 2,883 Avg. Trd Vol – 3M (mn) 11.56 Avg. Trd Val – 3M (bn) 30.46 Foreign Ownership 19.7% Sales Breakdown: Advertising 96% Others 4%
IDR bn FY2016 FY2017E FY2018E FY2019E
Sales 4,524 4,632 4,887 5,204 y-y 6.7% 2.4% 5.5% 6.5% EBITDA 2,149 2,231 2,237 2,436 Net profit 1,479 1,511 1,617 1,748 EPS (IDR) 101 104 111 120 y-y -1.6% 2.2% 7.0% 8.1% NPM 32.7% 32.6% 33.1% 33.6% ROE 41.5% 38.0% 35.9% 34.4% P/E 30.6x 27.1x 25.4x 23.5x P/BV 12.2x 9.6x 8.6x 7.6x
NH 해외주식 – 인도네시아
12
Matahari Department Store (LPPF)
2. Rekomendasi Saham
• Sekilas tentang LPPF
LPPF merupakan pemimpin pasar di industri ritel Indonesia. Bisnis LPPF mencakup segmen penjualan eceran, konsinyasi dan pendapatan jasa. LPPF mengincar target konsumen kelas menengah kebawah, yang daya belinya sangat bergantung pada harga komoditas nasional. LPPF memiliki 156 toko di 73 kota yang tersebar di seluruh Indonesia dan satu online platform, mataharistore.com.
• Fokus pada Strategi Marketing dan Merchandising
Pada 2017, LPPF membukukan kenaikan 65% pada jumlah transaksi online dan kenaikan 47% pada keanggotaan loyalty program. Hal ini merupakan hal menguntungkan bagi strategi marketing dan
merchandising. LPPF menggunakan big data analytics untuk mengetahui pola pembelian konsumen, repeat
order, dan produk-produk yang diminati konsumen untuk lebih menyempurnakan lini produk yang
ditawarkan.
• Rebound Penjualan Ritel Produk Sandang
Berdasarkan survei Bank Indonesia, penjualan ritel Indonesia secara umum turun 1,8% y-y pada Januari 2018. Namun hal berbeda terjadi pada penjualan ritel kelompok sandang yang tumbuh 5,0%. Kami melihat dampak dari stabilnya inflasi serta pemulihan harga komoditas telah memicu pemulihan daya beli konsumen
khususnya golongan menengah ke bawah. Komitmen pemerintah untuk tidak mengubah tarif listrik dan BBM bersubsidi hingga 2019 akan menjaga konsistensi daya beli ritel kelas menengah ke bawah ke depannya..
Dec 2018 TP 13,750
Consensus Price 12,340 TP to Consensus Price +11.4% vs. Last Price +25.6%
Last Price (IDR) 10,950
Price date as of Mar 29, 2018 52wk range (Hi/Lo) 15,950 / 8,475 Free Float (%) 82.5 Outstanding sh. (mn) 2,918 Market Cap (IDR bn) 31,951 Market Cap (USD mn) 2,325 Avg. Trd Vol – 3M (mn) 3.94 Avg. Trd Val – 3M (bn) 42.76 Foreign Ownership 68.8% Sales Breakdown: Retail Sales 64% Consignment Sales 33% Others 3%
IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E
Sales 9,897 10,024 10,670 11,213 y-y 9.9% 1.3% 6.4% 5.1% EBITDA 2,795 2,670 3,016 3,177 Net profit 2,020 1,907 2,160 2,275 EPS (IDR) 692 654 740 779 y-y 13.4% -5.6% 13.2% 5.3% NPM 20.4% 19.0% 20.2% 20.3% ROE 136.4% 91.2% 76.2% 60.9% P/E 21.9x 15.3x 14.6x 13.9x P/BV 23.8x 12.5x 9.4x 7.6x
NH 해외주식 – 인도네시아
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)
2. Stock Recommendation
• Sekilas tentang JPFA
JPFA didirikan pada 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory, Ltd dengan bisnis produksi pakan ternak. 10 tahun kemudian, JPFA merambah bisnis peternakan dengan tujuan integrasi bisnis. Pada 1990, JPFA mengakuisisi aset PT Comfeed Indonesia sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Japfa Comfeed Indonesia. JPFA saat ini merupakan perusahaan pakan ternak dan peternakan ayam terbesar kedua di Indonesia.
• Kestabilan Bahan Pokok Jagung
Saat ini pemerintah telah melarang impor jagung yang merupakan bahan mentah bagi produsen pakan ternak. Selain itu, pemerintah telah menetapkan harga acuan pembelian jagung dari petani jagung domestik. Apabila suplai jagung berkurang, pemerintah melalui Bulog (State Logistics Agency) akan melakukan impor
demi menghindari kelangkaan pasokan.
• Hilangnya Risiko Volatilitas Harga Jual Ayam Broiler
Pada sisi hilir, pemerintah juga menetapkan harga acuan terendah pada ayam broiler yakni Rp18.000 bagi para peternak. Jika harga di pasar lebih rendah dibandingkan dengan harga acuan terendah, maka pemerintah melalui Bulog (State Logistics Agency) akan melakukan pembelian ayam kepada peternak di harga acuan terendah. Pada 2016-2017, harga penjualan ayam broiler di pasar sering berada di bawah Rp18.000 per kg. Aturan baru ini tentunya berdampak positif bagi penjualan peternak ayam termasuk JPFA.
Dec 2018 TP 1,820
Consensus Price 1,737 TP to Consensus Price +4.8% vs. Last Price +23.0%
Last Price (IDR) 1,480
Price date as of Mar 29, 2018 52wk range (Hi/Lo) 1,725 / 1,040 Free Float (%) 37.0 Outstanding sh. (mn) 11,411 Market Cap (IDR bn) 16,888 Market Cap (USD mn) 1,229 Avg. Trd Vol – 3M (mn) 4.63 Avg. Trd Val – 3M (bn) 6.84 Foreign Ownership 99.9% Sales Breakdown: Animal Feed 47% Broiler Chicken 28% Others 25%
IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E
Sales 27,063 29,603 33,793 38,625 y-y 8.2% 9.4% 14.2% 14.3% EBITDA 3,563 3,022 3,424 4,044 Net profit 2,065 997 1,619 1,955 EPS (IDR) 181 87 142 171 y-y 340.9% -51.7% 62.3% 20.7% NPM 7.6% 3.4% 4.8% 5.1% ROE 26.7% 10.4% 15.5% 16.4% P/E 8.0x 14.9x 10.6x 8.8x P/BV 1.8x 1.5x 1.5x 1.4x
3. Prospektif Dividen
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF)
Total Bangun Persada (TOTL)
Bank Bukopin (BBKP)
NH 해외주식 – 인도네시아
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF)
3. Dividen Prospektif
• Sekilas tentang ADMF
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk adalah perusahaan yang bergerak di segmen pembiayaan dan pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan OJK. ADMF didirikan pada 1990 untuk melayani pembiayaan berbagai merek motor dan mobil baru maupun bekas. Kini, ADMF memiliki 523 jaringan usaha di seluruh Indonesia dan memperluas lingkup bisnisnya yang meliputi pembiayaan investasi, modal kerja, operating lease, multiguna dan unit usaha syariah. Sejak 2004, ADMF telah menjadi anak usaha Bank Danamon, yang merupakan anak usaha dari Temasek Holding Pte. Ltd.
• Ringkasan Dividen ADMF
ADMF membayarkan dividen setahun sekali yang biasanya dibayarkan pada bulan Juni. Pada 2017, ADMF mencetak EPS sebesar Rp1.409,2 atau tumbuh 40%, melanjutkan pertumbuhan yang spektakuler yakni 52% pada 2016. Dengan konsistensi kebijakan dividen payout ratio 50% sejak 2014, kami memperkirakan bahwa ADMF akan membayarkan DPS sebesar Rp705 pada Juni 2018. Dengan harga saham per 29 Maret 2018 yang sebesar Rp8.900 maka yieldnya cukup menarik yaitu 7,9%.
Last Price (IDR) 8,900
Price date as of Mar 29, 2018
52wk range (Hi/Lo) 9,475 / 6,175
Free Float (%) 7.9
Outstanding sh. (mn) 1,000
Market Cap (IDR bn) 8,900
Market Cap (USD mn) 648
Avg. Trd Vol – 3M (mn) 0.15 Avg. Trd Val – 3M (bn) 1.22 Foreign Ownership 1.2% Sales Breakdown: Consumer Financing 54.3% Sharia Financing 25.8% Others 19.9%
Share Price Performance
FY2012 FY2013 FY2014 FY2015 FY2016 FY2017E
EPS 1,419 1,707 792 665 1,009 1,409 DPS* 709 2700 396 333 505 705
Payout Ratio 50% 158% 50% 50% 50% 50%
Declaration Date 5/21/2013 5/20/2014 5/25/2015 5/20/2016 5/19/2017 N/A Share Price 9,750 12,000 6,075 4,780 6,750 8,900**
Yield 7.3% 22.5% 6.5% 7.0% 7.5% 7.9%
Cum Dividend Date 6/10/2013 11/11/2014 5/28/2015 5/25/2016 5/25/2017 N/A Share Price 9,550 11,450 6,100 4,730 6,925 8,900**
Yield 7.4% 23.6% 6.5% 7.0% 7.3% 7.9%
Payment Date 6/27/2013 11/28/2014 6/19/2015 6/17/2016 6/16/2017 June 2018
NH 해외주식 – 인도네시아
16
Total Bangun Persada (TOTL)
3. Dividen Prospektif
• Sekilas tentang TOTL
PT Total Bangun Persada Tbk adalah perusahaan di bidang konstruksi dengan pengalaman lebih dari 45 tahun. Lingkup bisnis TOTL meliputi layanan kontraktor utama (main contractor), rancang dan bangun (design and build) dan mengerjakan proyek-proyek joint operation dengan mengimplementasikan standar internasional. Sampai sekarang, TOTL telah membangun lebih dari 800 gedung, diantaranya gedung komersial, apartemen kelas menengah-atas, perkantoran, pusat perbelanjaan, universitas, rumah sakit, tempat ibadah, stasiun TV dan tempat hiburan indoor di seluruh Indonesia.
• Ringkasan Dividen TOTL
ADMF membayarkan dividen setahun sekali yang biasanya dibayarkan pada Juni. Pada 2017, TOTL mencetak EPS sebesar Rp70,3 (+7,5% y-y). Dengan dividend payout ratio yang stabil pada posisi 69%, TOTL diperkirakan akan membagikan DPS sebesar Rp48,4. Dengan harga saham sebesar Rp700 pada 29 Maret 2018, maka yieldnya cukup menarik yaitu 6,9%.
Last Price (IDR) 700
Price date as of Mar 29, 2018
52wk range (Hi/Lo) 835 / 650
Free Float (%) 33.6
Outstanding sh. (mn) 3,410
Market Cap (IDR bn) 2,387
Market Cap (USD mn) 174
Avg. Trd Vol – 3M (mn) 1.15 Avg. Trd Val – 3M (bn) 0.82 Foreign Ownership 23.5% Sales Breakdown: Construction 99.4% Others 0.6%
Source: Bloomberg, NH Korindo Research
Share Price Performance
FY2012 FY2013 FY2014 FY2015 FY2016 FY2017E
EPS 52 57 48 56 65 70 DPS* 29 35 30 40 45 48
Payout Ratio 57% 61% 63% 71% 69% 69%
Declaration Date 5/1/2013 4/28/2014 5/5/2015 5/26/2016 5/9/2017 N/A Share Price 1,130 870 890 720 805 700**
Yield 2.6% 4.0% 3.4% 5.6% 5.6% 6.9%
Cum Dividend Date 5/20/2013 5/19/2014 5/8/2015 6/1/2016 5/15/2017 N/A Share Price 1,190 900 925 725 810 700
Yield 2.5% 3.9% 3.2% 5.5% 5.6% 6.9%
Payment Date 6/5/2013 6/6/2014 6/4/2015 6/24/2016 6/8/2017 June 2018
* subject to 20% tax; **using share price on March 29, 2018
Dividend Summary
NH 해외주식 – 인도네시아
Bank Bukopin (BBKP)
3. Dividen Prospektif
• Sekilas tentang BBKP
PT Bank Bukopin Tbk merupakan bank yang masuk ke kelompok menengah (dari sisi aset) dengan fokus memperhatikan dan melayani kepentingan gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian (cooperative law). Segmen bisnis BBKP meliputi bisnis ritel konsumer, bisnis ritel UKM, dan segmen komersial. BBKP mempunyai dua anak usaha, yaitu PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance, yang menawarkan pembiayaan sewa guna usaha dan multifinance. Kini, BBKP memiliki 280 kantor yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia.
• Ringkasan Dividen BBKP
BBKP membayarkan dividen setahun sekali yang biasanya dibayarkan pada Juni atau Juli. Pada 2017,
BBKP diperkirakan mencetak EPS sebesar Rp129,0 (+7,9% y-y). Dengan kebijakan dividend payout ratio yang selalu stabil pada posisi 30%, BBKP diperkirakan akan membagikan DPS sebesar Rp38,7. Dengan harga saham sebesar Rp580 pada 29 Maret 2018 maka yieldnya cukup menarik yaitu 6,7%.
Last Price (IDR) 580
Price date as of Mar 29, 2018
52wk range (Hi/Lo) 690 / 540
Free Float (%) 40.6
Outstanding sh. (mn) 9,087
Market Cap (IDR bn) 5,270
Market Cap (USD mn) 383
Avg. Trd Vol – 3M (mn) 8.45 Avg. Trd Val – 3M (bn) 5.28 Foreign Ownership 11.3% Sales Breakdown: Loan 79.67% Securities 13.47% Others 6.87%
Share Price Performance
FY2012 FY2013 FY2014 FY2015 FY2016 FY2017E
EPS 104 109 80 106 120 129 DPS* 31 31 24 32 36 39
Payout Ratio 30% 28% 30% 30% 30% 30%
Declaration Date 6/17/2013 5/226/2014 6/1/2015 5/2/2016 5/12/2017 N/A Share Price 760 670 720 600 635 580
Yield 4.1% 4.6% 3.3% 5.3% 5.6% 6.7%
Cum Dividend Date 7/7/2013 6/17/2014 6/7/2015 5/9/2016 5/17/2017 N/A Share Price 590 665 715 610 630 580**
Yield 5.3% 4.6% 3.3% 5.2% 5.7% 6.7%
Payment Date 7/24/2013 7/4/2014 7/1/2015 6/1/2016 6/9/2017 June 2018
NH 해외주식 – 인도네시아
18
Indo Tambangraya Megah (ITMG)
3. Dividen Prospektif
• Sekilas tentang ITMG
Indotambangraya Megah (ITMG) sebagai anak perusahaan Banpu Inc. Thailand merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara berskala besar di Indonesia dengan konsesi penambangan di Pulau Kalimantan dan rata-rata kapasitas produksi 22-29 juta ton per tahun. Porsi terbesar penjualan ITMG adalah ekspor ke Jepang, China dan India, sedangkan porsi penjualan di pasar domestik hanya di kisaran 10%-12% dari total penjualan. Salah satu kelebihan ITMG adalah memproduksi batu bara yang memiliki kalori tinggi. Sebagian besar produk batu bara ITMG diekspor ke Jepang karena pembangkit listrik di Jepang yang berteknologi tinggi hanya menggunakan batu bara berkalori tinggi sebagai bahan bakarnya.
• Ringkasan Dividen ITMG
ITMG membayarkan dividen dua kali dalam setahun. Dividen yang bersumber dari laba bersih pada semester I dibagikan pada Oktober atau November. Sedangkan dividen yang bersumber dari laba bersih pada semester II dibagikan pada April. Pada 2H17, ITMG membukukan EPS sebesar Rp1.806. ITMG pada 26 Maret 2018 mengumumkan akan membayarkan DPS sebesar Rp1.840. Dengan harga saham sebesar Rp28,050 maka yieldnya cukup menarik yaitu 6,6%.
Last Price (IDR) 28,500
Price date as of Mar 29, 2018
52wk range (Hi/Lo) 32,200 / 14,500
Free Float (%) 34.8
Outstanding sh. (mn) 1,130
Market Cap (IDR bn) 32,203
Market Cap (USD mn) 2,343
Avg. Trd Vol – 3M (mn) 1.70 Avg. Trd Val – 3M (bn) 46.72 Foreign Ownership 100.0% Sales Breakdown: Coal 99.27% Service 0.56% Others 0.17% 2H12 2H13 2H14 2H15 2H16 2H17E EPS 1,601 1,045 557 269 1,182 1,806 DPS* 1,464 975 645 61 1,143 1,840 Payout Ratio 91% 93% 116% 23% 97% 102% Declaration Date 4/2/2013 4/3/2014 4/2/2015 3/30/2016 3/30/2017 3/26/2018 Share Price 36,000 24,650 16,800 6,575 19,925 29,050 Yield 4.1% 4.0% 3.8% 0.9% 5.7% 6.3%
Cum Dividend Date 4/26/2013 4/28/2014 4/8/2015 4/4/2016 4/5/2017 4/2/2018 Share Price 33,875 25,725 16,800 6,675 21,550 28,050**
Yield 4.3% 3.8% 3.8% 0.9% 5.3% 6.6%
Payment Date 5/15/2013 5/14/2014 4/24/2015 4/21/2016 4/21/2017 4/20/2018
* subject to 20% tax; **using share price on March 29, 2018
Dividend Summary
Source: Bloomberg, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research
Thank You
DISCLAIMER
This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entities of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information hereof is obtained from reliable sources, its accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, and agents are held harmless form any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed against or suffered by any person as a result of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, nor agents are liable for errors, omissions, misstatements, negligence, inaccuracy contained herein.