• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS. (Keputusan Rektor Universitas Haluoleo, Nomor: 184b/H29/SK/KP/2009)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS. (Keputusan Rektor Universitas Haluoleo, Nomor: 184b/H29/SK/KP/2009)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

PENILAIAN ANGKA KREDIT KEGIATAN AKADEMIK DOSEN DAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGUSULAN

KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

(

Keputusan Rektor Universitas Haluoleo, Nomor: 184b/H29/SK/KP/2009)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2009

(2)

KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS HALUOLEO

Nomor : 184b/H29/SK/KP/2009

Tentang

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT KEGIATAN AKADEMIK DOSEN DAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGUSULAN KENAIKAN

PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

REKTOR UNIVERSITAS HALUOLEO

Menimbang

:

Dalam

rangka

memperoleh

keseragaman

pengertian,

memudahkan pemahaman dan untuk kelancaran pelaksanaan

Keputusan

Menkowasbangpan

Nomor

38/Kep/MK.WASPAN/

8/1999 tanggal 24 Agustus 1999, maka perlu dikeluarkan petunjuk

teknis penilaian angka kredit kegiatan akademik dosen dan SOP

pengusulan kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen.

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang-undang

Nomor 43 Tahun 1999;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

4. Peraturan Pemerintah :

a. Nomor 60 Tahun 1999;

b. Nomor 98 Tahun 2000;

c. Nomor 99 Tahun 2000;

d. Nomor 37 Tahun 2009;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia :

a. Nomor 85/M/Tahun 1999

b. Nomor 234/M/Tahun 2000

c. Nomor 9 Tahun 2001

6. Keputusan Menkowasbangpan Nomor

38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999

7. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/99

dan Nomor 181 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999.

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36/D/O/2001

tanggal 4 Mei 2001.

Memperhatikan :

1. Hasil Rapat Senat Universitas Haluoleo tanggal 29 Juni 2009

2. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan

Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta, 2009.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:

Pertama

:

Keputusan Rektor Universitas Haluoleo tentang Petunjuk Teknis

Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen dan Standard

Operating Procedure (SOP) Pengusulan Kenaikan Pangkat/Jabatan

Fungsional Dosen, sebagaimana terlampir dalam lampiran Surat

Keputusan ini.

(3)

Kedua

:

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka semua ketentuan yang

bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ketiga

:

Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur

tersendiri dalam Surat Edaran Rektor Universitas Haluoleo.

Keempat

:

Keputusan ini mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2010.

Tembusan :

1. Mendiknas RI di Jakarta

2. Irjen Depdiknas di Jakarta

3. Dirjen Dikti Depdiknas di Jakarta

4. Para Pembantu Rektor Unhalu

5. Pada Dekan di lingkungan Unhalu

(4)

LAMPIRAN 1. SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALUOLEO Nomor : 184b

/H29/Sk/Kp/2009

Tanggal : 7 Desember 2009

Tentang : Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen dan Standard Operating Procedure (SOP) Pengusulan Kenaikan Pangkat/Jabatan Fungsional Dosen

(1)

Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen

A. KETENTUAN UMUM

1. Kegiatan-kegiatan/karya-karya yang sedang dilaksanakan pada semester berjalan, tidak dapat dihitung untuk kenaikan jabatan pada semester tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penghitungan ganda angka kredit terhadap satu kegiatan/karya pada semester yang sama.

2. Kegiatan-kegiatan/karya-karya yang belum dihitung angka kreditnya pada saat proses usul kenaikan jabatan dosen yang sedang berjalan, akan dihitung sebagai kelebihan angka kredit pada Penetapan Angka Kredit (PAK) jabatan baru tersebut dengan menyesuaikan pada tanggal berlakunya jabatan tersebut.

3. Untuk membuktikan kegiatan-kegiatan/karya-karya yang belum dihitung angka kreditnya, diperlukan arsip penetapan angka kredit berikut surat pernyataan melaksanakan kegiatan pendidikan pengajaran, daftar kegiatan penelitian, surat pernyataan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan surat pernyataan melaksanakan kegiatan penunjang tridharma perguruan tinggi serta surat pengantar penyampaian tambahan kelengkapan usul kenaikan pangkat. Selain itu, bukti berupa karya ilmiah dalam majalah (jurnal) ilmiah atau prosiding seminar atau sejenisnya harus dilengkapi dengan copy sampul majalah yang disahkan atau prosiding aslinya. 4. Dosen yang dapat mengusulkan kenaikan jabatan fungsional atau pangkat apabila

melaksanakan kegiatan tridharma (pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dan unsur penunjang dengan beban kerja dosen minimum 12 SKS sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 72 ayat (1) dan (2).

5. Disertasi, Thesis atau Skripsi, baik yang belum maupun yang telah dimodifikasi dari keaslian isinya dan tidak dipublikasikan, tidak dinilai/dihitung angka kreditnya sebagai karya bidang penelitian karena sudah menjadi satu paket dengan angka kredit ijazah. 6. Bukti ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dengan

ketentuan sebagai berikut : a. Perguruan tinggi dalam negeri:

1) Memiliki izin pendirian dari Depdiknas (untuk perguruan tinggi agama memiliki izin pendirian dari Departemen Agama); dan

2) Program studi terakreditasi serendah-rendahnya B, atau program studi pada perguruan tinggi yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau dalam proses perpanjangan akreditasi program studi atau institusi yang sebelumnya sudah terakreditasi serendah-rendahnya B.

Khusus untuk ijazah yang diperoleh sebelum dikeluarkannya petunjuk teknis ini, ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin pendirian perguruan tinggi dan izin penyelenggaraan program studi yang sesuai dengan program studi yang dicantumkan dalam ijazah dari Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, (atau dari Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama) atau dalam proses perpanjangan izin tersebut.

b. Perguruan tinggi luar negeri:

Ijazah dari Perguruan Tinggi luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas atau dari perguruan tinggi luar negeri yang telah mendapat penyetaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.

(5)

9. Bagi dosen yang meloncat jabatan, diperlukan persyaratan khusus berupa 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi sebagai penulis utama, baik publikasi ilmiah berupa hasil pemikiran maupun hasil penelitian atau kombinasi keduanya.

10. Usul penyesuaian jabatan dosen setinggi-tingginya ke Lektor Kepala dengan menggunakan angka kredit kumulatif bagi dosen yang sama sekali belum mempunyai jabatan dosen tetapi sudah lama mengabdi sebagai dosen baik negeri maupun swasta, diatur sebagai berikut:

a. bagi dosen yang berijazah S3 disyaratkan sudah 7 (tujuh) tahun bertugas sebagai dosen atau dapat menyimpang dari ketentuan tersebut yakni lebih dari 3 (tiga) tahun dan kurang dari 7 (tujuh) tahun apabila terdapat hal-hal yang luar biasa pada dosen yang bersangkutan, yakni hal-hal yang berkenaan dengan karya penelitian maupun pengabdian yang bersangkutan yang setelah dinilai baik oleh tim penilai mempunyai kelebihan yang luar biasa.

b. bagi dosen yang berijazah S2 disyaratkan sudah bertugas sebagai dosen sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun.

11. Setiap usul kenaikan jabatan dosen, disyaratkan ada pertimbangan dan/atau persetujuan Senat, yakni pertimbangan Senat Fakultas bagi usul ke Asisten Ahli, Lektor dan Lektor Kepala, pertimbangan Senat Universitas bagi usul ke Lektor Kepala dan Guru Besar, serta khusus bagi usul ke Guru Besar disertakan pertimbangan dan/atau persetujuan Dewan Guru Besar, yang dibuktikan dengan Berita Acara. Pertimbangan itu meliputi penilaian terhadap kelayakan kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas dan etika atau tata krama dalam kehidupan kampus dosen yang bersangkutan.

12. Lama penilaian dan pengambilan keputusan mengenai usul kenaikan jabatan fungsional dan pangkat sampai pada tahap pengusulan untuk penerbitan SK dibatasi maksimum 4 (empat) bulan. Tahap-tahap penilaian tersebut tercantum pada Lampiran 2 SK Rektor Universitas Haluoleo Nomor 184b /H29/SK/KP/2009 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen dan SOP Pengusulan Kenaikan Pangkat/Jabatan Fungsional Dosen.

13. Usul kenaikan jabatan fungsional dosen hanya dapat diproses jika semua bukti fisik (soft copy) karya ilmiah (laporan penelitian, publikasi hasil penelitian, makalah yang dipresentasikan, dan laporan pengabdian kepada masyarakat) telah di up-load di website Unhalu dan kemudian mendapat surat keterangan dari Ketua LJMMEP Unhalu bahwa soft copy dokumen-dokumen tersebut telah di up-load. Disamping itu, setiap usul kenaikan jabatan fungsional harus diarsipkan lengkap termasuk bukti fisik karya ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat di program studi/jurusan.

14. Karya ilmiah yang dipublikasi di jurnal nasional/terakreditasi adalah hasil penelitian, bukan paper review. Paper review hanya dapat diterbitkan dalam jurnal apabila author diundang khusus (karena kepakarannya) oleh pimpinan/redaktur jurnal ybs.

15. Pemberlakuan angka kredit ijazah S1 (100), S2 (150) dan S3 (200) sejak tanggal 1 Desember 2005 pada bidang pendidikan dan pengajaran, mengakibatkan semua angka kredit kegiatan tridharma (pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dan unsur penunjang tidak dapat dinilai dalam pengusulan kenaikan jabatan fungsional.

16. Kenaikan pangkat/jabatan ke Lektor Kepala/Guru Besar harus dalam bidang/cabang ilmu yang diusulkan. Untuk kenaikan pangkat/jabatan ke Lektor Kepala/Guru Besar, nama bidang/cabang ilmunya sesuai dengan nama jurusan/bagian/departemen pada fakultas dimana Dosen yang dimaksud diusulkan.

(6)

B. KETENTUAN KHUSUS:

KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR A. Lektor Kepala

1. Kenaikan Reguler

a. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun :

Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi, atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang ilmu yang menjadi penugasan Jabatan Lektor Kepalanya, yang jumlahnya mencukupi 25% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang diperlukan.

b. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari 3 (tiga) tahun :

Memiliki sedikitnya satu karya ilmiah dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang ilmu yang menjadi penugasan jabatan Lektor Kepalanya, yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah serendah-rendahnya jurnal ilmiah nasional yang tidak terakreditasi, sebagai penulis pertama.

2. Loncat Jabatan

Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikkan langsung ke jenjang jabatan yang lebih tinggi (loncat jabatan) maksimal menjadi Lektor Kepala dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Asisten Ahli selama 1 (satu) tahun. b. Memiliki ijazah Doktor (S3) atau Spesialis II (Sp.II) pada saat masih menduduki

jabatan Asisten Ahli.

c. Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi, atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat) publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Lektor Kepalanya (Catatan : satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan 2 (dua) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi).

d. Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan.

e. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata karma dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat pemberian pertimbangan senat perguruan tinggi.

f. Syarat-syarat akademik lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam kerangka peningkatan kualitas dosen.

g. Syarat-syarat administratif lainnya.

B. Guru Besar

1. Persyaratan Gelar Akademik dan Kesesuaian Bidang Ilmu

Memiliki gelar Doktor (S3) dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan jabatan Guru Besar yang diusulkan. Ijazah Doktor harus berasal dari perguruan tinggi di dalam negeri yang pada saat (tanggal) dikeluarkannya ijazah diakui oleh Pemerintah (Ditjen Dikti, Depdiknas atau Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama), dengan Program Studi (PS) yang terakreditasi serendah-rendahnya B, atau PS yang berada dalam PT yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau PS yang sedang dalam proses perpanjangan akreditasi program studi atau institusi perguruan tinggi yang sebelumnya telah mendapatkan akreditasi serendah-rendahnya B; atau dari Perguruan Tinggi luar negeri yang mendapat pengakuan kesetaraan dari Pemerintah. Khusus untuk ijazah Doktor yang diperoleh sebelum petunjuk teknis ini ditetapkan, harus dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin penyelenggaraan Program Pendidikan Doktor untuk program studi yang sesuai dengan yang tertera pada ijazah dari Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas (atau Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama), atau dalam proses perpanjangan izin tersebut.

Penetapan bidang ilmu penugasan jabatan Guru Besar yang diusulkan ditentukan oleh Perguruan Tinggi masing-masing, disesuaikan dengan ruang lingkup (ranah, domain) bidang ilmu dan arah pengembangan bidang ilmu Perguruan Tinggi tersebut. Ruang lingkup setiap satuan bidang ilmu (digit bidang ilmu) untuk Guru Besar sedapat mungkin bersifat generik, mengikuti klasifikasi bidang ilmu yang lazim dipergunakan, walaupun

(7)

dapat saja berkembang. Bidang ilmu penugasan Guru Besar harus lebih luas dari mata kuliah, sehingga bidang ilmu yang menjadi penugasan Guru Besar dapat meliputi beberapa mata kuliah yang termasuk dalam bidang ilmu tersebut.

Bidang ilmu yang tercantum dalam ijazah Doktor dapat saja bersifat sangat luas dan lebih luas dari satuan bidang ilmu yang menjadi penugasan Guru Besar yang ditentukan oleh Perguruan Tingginya. Dalam kasus seperti ini, maka haruslah diupayakan agar bidang ilmu penugasan Guru Besar termasuk dalam bidang ilmu yang tercantum dalam ijazah Doktor tersebut. Selain itu, dalam kasus seperti ini, bidang ilmu penugasan Guru Besar harus sesuai dengan bidang kekhususan Doktornya yang lazimnya tercermin dalam bidang ilmu (ranah) penelitian untuk disertasinya.

Untuk ilustrasi permasalahan yang bersifat umum di muka, berikut diberikan contoh yang bersifat spesifik.

a. Seorang dosen memiliki ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan bidang kekhususan (penelitian untuk disertasinya) dalam bidang Biologi, maka ia hanya boleh diangkat menjadi Guru Besar dengan bidang penugasan Biologi. Ia tidak boleh diangkat dalam Guru Besar dengan penugasan bidang ilmu Fisika atau Kimia, walaupun kedua bidang ini termasuk dalam kelompok bidang ilmu IPA, oleh karena ranah ketiga bidang ilmu tersebut berbeda satu sama lain.

b. Seorang dosen memiliki ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Pengelolaan Hutan (Forest Management), maka ia boleh saja diangkat dalam Guru Besar dengan penugasan dalam bidang Perencanaan Hutan (Forest Planning), atau Ekonomi Kehutanan (Forest Economics), atau Kebijakan Kehutanan (Forest Policy), apabila Perguruan Tinggi tempat ia bekerja menetapkan bidang-bidang tersebut merupakan bidang ilmu untuk penugasan Guru Besar, oleh karena ketiga bidang ilmu itu termasuk dalam ranah Ilmu Pengelolaan Hutan. Dalam kasus seperti ini, seyogyanya bidang penugasan Guru Besar yang bersangkutan disesuaikan dengan bidang penugasan untuk jabatan fungsional dosennya yang terakhir (Lektor Kepala, atau Lektor apabila ia loncat jabatan).

c. Seorang dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala dengan bidang penugasan Ilmu Kedokteran, memperoleh ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi (Economics), maka yang bersangkutan tidak dapat diangkat menjadi Guru Besar dengan bidang penugasan Ilmu Kedokteran, oleh karena bidang ilmu penugasan (Ilmu Kedokteran) berbeda dengan bidang ilmu Doktornya (Ilmu Ekonomi). Akan tetapi ia dapat diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang penugasan Ilmu Ekonomi, asalkan ia memiliki angka kredit untuk kegiatan Tridarma dalam bidang Ilmu Ekonomi yang mencukupi untuk diangkat menjadi Guru Besar. Dalam kasus ini, maka angka kredit untuk melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, dan Melaksanakan Penelitian yang ia miliki sampai ke jabatan Lektor Kepala dalam bidang penugasan Ilmu Kedokteran, tidak dapat dipergunakan (tidak dihitung) untuk mencukupi angka kredit ke Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi.

2. Persyaratan Publikasi Ilmiah a. Kenaikan Reguler

a.1. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun :

Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi yang salah satunya diterbitkan oleh lembaga ilmiah di luar perguruan tingginya, atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi, sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Guru Besarnya, yang jumlahnya mencukupi 25% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang diperlukan.

a.2. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari 3 (tiga) tahun :

Memiliki sekurang-kurangnya satu karya ilmiah hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan Guru Besarnya yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama.

b. Kenaikan Loncat Jabatan

Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikkan langsung ke jenjang jabatan yang lebih tinggi (loncat jabatan) menjadi Guru Besar dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Lektor selama 1 (satu) tahun. 2) Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah

nasional yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi, atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4

(8)

(empat) publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Guru Besarnya (Catatatan : satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan 2 (dua) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi).

3) Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan.

4) Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata karma dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat pemberian pertimbangan senat perguruan tinggi.

5) Syarat-syarat akademik lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam kerangka peningkatan kualitas dosen.

6) Syarat-syarat administratif lainnya.

Tabel 1. Unsur, Sub Unsur, Butir Kegiatan, Angka Kredit, dan Penjelasannya

No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT

a. Doktor (S3) 200

b. Magister (S2) 150

1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/

sebutan/ijazah/akta: c. Sarjana (S1) 100

Keterangan:

• Angka kredit bagi dosen yang memperoleh ijazah/gelar sejak 1 Desember 2005

• Memperoleh ijazah lanjutan di dalam bidang, mencakup ijazah yang berdekatan dengan bidang tersebut sehingga perhitungan angka kreditnya merupakan pengurangan dari angka kredit ijazah yang telah digunakan dengan angka kredit ijazah saat pengusulan.

• Persyaratan penilaian angka kredit ijazah (harus dilampirkan):

- Bukti fisik ijazah asli atau fotokopi yang telah dilegalisir - Surat izin/tugas belajar dari

Rektor

- Surat pengembalian selesai tugas belajar (PT tempat studi) atau instansi yang bertanggungjawab terhadap proses studi dosen ybs. - Surat Keterangan aktif kembali

(PR II/Ka. BAUK)

- Fotokopi akreditasi ijazah luar negeri dari DIKTI.

Contoh :

Dosen A memiliki jabatan terakhir Lektor Kepala dengan gelar akademik S2.

Setelah memiliki Jabatan Lektor Kepala ia melanjutkan Studi ke S3. Setelah lulus S3 ia

mengusulkan kenaikan jabatan ke Guru Besar dalam bidang penugasan yang sesuai dengan bidang ilmu Doktor (S3)nya. Penghitungan angka kredit untuk gelar S3 dosen A adalah : 200 – 150 = 50 angka kredit .

a. Doktor (S3) 15

b. Magister (S2) 10

2. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ sebutan/ijazah/akta tambahan yang setingkat atau lebih tinggi di luar bidang ilmunya

c. Sarjana (S1) 5 I. A. UNSUR UTAMA PENDIDIKAN Keterangan:

• Perhitungan angka kredit ijazah di luar bidang, dihitung sesuai dengan angka kredit per ijazah, sehingga untuk menghitung angka kredit ijazah yang lebih tinggi, bukan dihitung dari selisih angka kredit ijazah tersebut

(9)

terhadap angka kredit ijazah terendah yang telah atau akan digunakan.

• Perhitungan angka kredit ijazah di luar bidang, berlaku bagi dosen yang memperoleh gelar tambahan yang tidak sesuai dengan bidang penugasan jabatan fungsionalnya. • Persyaratan penilaian angka

kredit ijazah (harus dilampirkan):

- Bukti fisik ijazah asli atau fotokopi yang telah dilegalisir - Surat izin/tugas belajar dari

Rektor

- Surat pengembalian selesai tugas belajar (PT tempat studi) atau instansi yang bertanggungjawab terhadap proses studi dosen ybs. - Surat Keterangan aktif kembali

(PR II/Ka. BAUK)

- Fotokopi akreditasi ijazah luar negeri dari DIKTI.

3. Memberikan pendidikan dan pelatihan fungsional Dosen dan memperoleh Surat Tanda Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) termasuk yang berbentuk kegiatan magang Dosen yunior

a. Lamanya lebih dari 960 jam, b. Lamanya antara 641-960 jam c. Lamanya antara 481-640 jam d. Lamanya antara 161-480 jam e. Lamanya antara 81-160 jam f. Lamanya antara 30-80 jam

15 9 6 3 2 1 Keterangan:

• Diklat fungsional dosen adalah kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan

kemampuan dosen baik dari segi materi pembelajaran maupun kemampuan didaktik metodik, termasuk di

dalamnya PEKERTI, AA, serta magang dosen yunior

• Kegiatan yang kurang dari 30 jam masuk pada unsur kegiatan penunjang dan angka kreditnya 1.

• Persyaratan penilaian angka kreditnya (harus dilampirkan): - Bukti fisik sertifikat asli (untuk

usul Guru Besar) atau fotokopi yang telah dilegalisir

- Surat izin/tugas pendidikan/ pelatihan dari ketua LKPP/Dekan

- Laporan hasil Kegiatan.

Pada fakultas sendiri, pada Fakultas lain dalam lingkungan Universitas sendiri, maupun di luar Perguruan Tinggi sendiri secara melembaga, tiap sks (maks. 12 sks) per semester: a). Asisten ahli keatas untuk:

1) 10 sks pertama 0,5 2) 2 sks berikutnya 0,25 B TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran 1. Melaksanakan perkuliahan/ tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggara-kan pendidimenyelenggara-kan di laboratorium, praktik keguruan, bengkel/ studio/kebun percobaan/ teknologi pengajaran, dan praktek lapangan merupakan satu paket dengan jumlah angka kredit maksimum yang dapat diakui:

b). Lektor ke atas untuk:

(10)

a. Asisten Ahli :

12 sks/semester dengan nilai angka kredit 5,5

b. Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar/Profesor : 12 sks/semester dengan nilai angka kredit 11.

2) 2 sks berikutnya 0,5

Keterangan:

• Apabila 1 (satu) mata kuliah diberikan oleh beberapa Dosen (Team teaching), maka setiap Dosen mendapat pembagian angka kredit sebanding dengan beban tugasnya yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan dosen-dosen tersebut dan mendapat persetujuan dari ketua program studi/ketua jurusan. • Apabila memberi kuliah dalam

kelas paralel, maka angka kreditnya dibagi semua anggota secara proporsional. • Angka kredit untuk kegiatan

memberikan kuliah dan menguji serta menyelenggara-kan pendidimenyelenggara-kan/praktek di laboratorium, praktek bengkel/ studio dan praktek lapangan dihitung berdasarkan satuan kredit per semester (SKS). • Perhitungan angka kredit butir

kegiatan ini didasarkan pada bobot SKS mata kuliah x jumlah kelas yang ada

(perhitungan maksimal jumlah mahasiswa per kelas 40 orang, >40 orang dihitung dua kelas).

• Untuk Asisten Ahli : jumlah

mengajar maksimal 5,5 sks (tiap semester). Contoh perhitungan: Matakuliah Bahasa Indonesia (2 sks), jumlah dosen 2 orang, mahasiswa 45 orang, jumlah tatap muka 16 kali. Dosen A mengajar 8 kali, maka jumlah kreditnya : 8/16 x 2 x 2 x 0,5 = 1

• Untuk Lektor s.d. Guru Besar : jumlah mengajar maksimal 11 sks (tiap semester). Contoh perhitungan: Matakuliah Agama (2 sks), jumlah dosen 2 orang, jumlah mahasiswa 40 orang, jumlah tatap muka 16 kali. Dosen A mengajar 8 kali, maka nilai kreditnya: 8/16 x 2 x 1 = 1

• Mata kuliah yang dinilai angka kreditnya apabila:

- Kegiatan perkuliahan telah selesai dan nilai telah diumumkan.

- SK (bukan surat tugas) ditandatangani oleh Dekan

• Mengajar di luar Universitas sendiri baik PTN maupun PTS

(11)

dapat dihitung sama angka kreditnya apabila memenuhi kriteria:

- Ada izin dari Dekan/Rektor - Ada kerjasama melalui MoU,

seprti UMK Kendari, STIP Wuna dan Unidayan, dan dilampirkan pada saat pengusulan.

2. Membimbing seminar mahasiswa tiap semester 1,0

Keterangan:

• Yang dimaksud dengan seminar mahasiswa adalah seminar dalam rangka penyelesaian studi.

• Pemberian angka kreditnya bukan per kegiatan melainkan kegiatan selama satu semester (tidak tergantung pada jumlah mahasiswa yang dibimbing). • Angka kreditnya dinilai apabila

ada SK yang ditandatangani oleh Kajur/Dekan.

3. Membimbing kuliah kerja Profesi (KKP), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL)

tiap semester 1,0

Keterangan:

• Jumlah anggota pembimbing tidak dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan, pemberian angka kreditnya bukan per kegiatan akan tetapi kegiatan selama satu semester dan tiap pembimbing memperoleh 1 angka kredit.

• Angka kreditnya dinilai jika SK ditandatangi oleh Ketua LPPM atau Rektor.

a). Pembimbing Utama 1). Disertasi setiap disertasi 8 2). Thesis setiap thesis 3 3). Skripsi setiap skripsi 1

4). Laporan Akhir Studi

setiap laporan akhir studi 1 b). Pembimbing Pendamping/ Pembantu 1). Disertasi setiap disertasi 6 2). Thesis setiap thesis 2 3). Skripsi setiap skripsi 0,5 4. Membimbing tugas akhir

penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir.

4). Laporan Akhir Studi

setiap laporan akhir studi 0,5 Keterangan:

• Yang dimaksud dengan disertasi adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai pendidikan stratum 3 (S3)

(12)

adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu

persyaratan mencapai pendidikan stratum 2 (S2)

• Yang dimaksud dengan skripsi adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu

persyaratan mencapai pendidikan stratum 1 (S1)

• Yang dimaksud dengan laporan akhir studi adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai pendidikan non gelar (S0, D1,

D2, D3, D4)

• Angka kredit pembimbingan tugas akhir dapat dinilai apabila melampirkan:

- Fotocopi halaman pengesahan disertasi/thesis/skripsi/tugas akhir.

- SK Dekan/Direktur Pascasarjana.

a). Ketua penguji,

per mahasiswa per semester 1,0 5. Bertugas sebagai penguji pada

ujian akhir

b). Anggota penguji,

per mahasiswa per semester 0,5 Keterangan:

• Kedalam pengertian ujian akhir ini termasuk ujian

skripsi/thesis/disertasi/laporan akhir studi dan ujian

komprehensif

• Dalam satu SK mahasiswa yang diuji maksimal 3 orang

• Angka kreditnya dinilai jika SK ditandatangi oleh Dekan (asli).

Catatan: batas kepatutan untuk kegiatan ini setiap semester adalah :

a). Ketua Penguji = 4 mahasiswa b). Anggota Penguji= 8 mahasiswa Ketua penguji dan anggota penguji yang dimaksud adalah dosen yang tidak menjadi pembimbing mahasiswa yang diuji.

6. Membina kegiatan mhs di bidang akademik dan kemahasiswaan

Tiap semester 2,0

Keterangan:

• Yang dimaksud dengan kegiatan mahasiswa di bidang akademik adalah kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bersifat kurikuler dan

kokurikuler termasuk PA., sedangkan di bidang kemahasiswaan adalah

kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler seperti

pembinaan minat, penalaran, dan kesejahteraan mahasiswa. • Angka kredit dihitung untuk

kegiatan satu semester dan bukan per kegiatan.

• Angka kreditnya dinilai jika SK ditandatangi oleh Dekan (asli). 7. Mengembangkan program

perkuliahan

Tiap mata kuliah 2

Keterangan:

• Mengembangkan Program kuliah adalah hasil

pengembangan inovatif model metode pembelajaran, media

(13)

pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dalam bentuk suatu tulisan yang tersimpan dalam perpustakaan perguruan tingi, termasuk dalam kegiatan in adalah pengembangan dan penyusunan mata kuliah baru serta pengembangan dan penyusunan metodologi penelitian di perguruan tinggi • Dinilai angka kreditnya apabila

melampirkan:

- Surat izin penyusunan program kuliah dari Ketua Jurusan/PD I - Buku pengembangan program kuliah dimaksud (judul jelas) - Surat keterangan dari

perpustakaan univ/Fakultas.

8. Mengembangkan bahan pengajaran

a) Buku ajar, tiap buku b) Diktat, modul, petunjuk

praktikum, model, alat bantu, audio visual, naskah tutorial, diktat, dll.

20 5

Keterangan:

Mengembangkan bahan pengajaran adalah hasil pengembangan inovatif materi substansial pengajaran dalam bentuk buku ajar, diktat, modul, petunjuk praktikum, model, alat bantu, audio vidual, dan naskah tutorial.

• Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait, memenuhi kaidah buku teks, serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. • Diktat adalah bahan ajar untuk

suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah.

• Modul adalah satuan

pembelajaran yang mandiri dan merupakan bagian dari suatu kuliah secara keseluruhan, dan didistribusikan kepada peserta. • Petunjuk praktikum adalah

pedoman pelaksanaan

praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data, dan pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok staf pengajar atau perorangan yang menangani praktikum tersebut serta mengikuti kaidah

penulisan ilmiah.

• Model adalah alat peraga atau simulasi komputer yang

(14)

digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terkandung dalam penyajian suatu matakuliah untuk

meningkatkan pemahaman peserta kuliah

• Alat bantu adalah perangkat keras ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk

membantu pelaksanaan perkuliahan dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta kuliah tentang suatu fenomena.

• Naskah tutorial adalah bahan rujukan untuk kegiatan tutorial suatu matakuliah disusun dan ditulis mengikuti kaidah ilmiah oleh pengajar atau oleh pelaksana kegiatan tutorial tersebut.

• Diktat/Modul/petunjuk praktikum/model/alat

bantu/naskah tutorial dihitung 1 per semester dan disyahkan oleh Dekan/Pembantu Dekan I/ Ketua Jurusan.

9. Menyampaikan orasi ilmiah Pada tingkat perguruan tinggi, tiap tahun per perguruan tinggi 5 Keterangan:

• Menyampaikan orasi ilmiah adalah menyampaikan pidato ilmiah pada forum-forum kegiatan tradisi akademik seperti dies natalis, wisuda lulusan, dll. baik pada perguruan tinggi sendiri maupun pada perguruan tinggi lain (Negeri/Swasta).

• Dinilai angka kreditnya apabila melampirkan:

- Surat permintaan dari panitia dan ditembuskan kepada Rektor - Minimal bergelar doktor dan

jabatan fungsional Lektor - Minimal jabatan fungsional Lektor

Kepala bagi S2

- Sesuai bidang keilmuannya.

a) Rektor, tiap semester 6

b) Pembantu Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, tiap semester

5 c) Pembantu Dekan/ Asisten

Direktur Program Pasca Sarjana

4 d) Ketua jurusan/Bagian pada

Univ, tiap semester 3

10. Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi

e) Sekretaris Jurusan/Bagian

pada Univ, tiap semester 3 Keterangan:

Termasuk ke dalam pengertian menduduki jabatan pimpinan

(15)

perguruan tinggi adalah menduduki jabatan sebagai: • Ketua Lembaga di lingkungan

Universitas angka kreditnya sama dengan Pembantu Rektor

• Kepala Pusat Penelitian di lingkungan Universitas angka kreditnya sama dengan Pembantu Dekan

• Ketua dan Sekretaris Program Studi, angka kreditnya sama dengan Sekretaris Jurusan. • Angka kreditnya dinilai jika

dilampirkan fotokopi SK Rektor yang telah dilegalisir.

a) Pembimbing pencangkokan,

tiap semester 2

11. Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya

b) Reguler, tiap semester 1 Keterangan:

• Yang berwenang membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya, baik pembimbing pencangkokan maupun pembimbing reguler adalah mereka yang sudah menduduki jabatan Lektor bagi yang berpendidikan S3 atau

yang sudah menduduki jabatan Lektor Kepala bagi yang berpendidikan S2. Membimbing

pencangkokan adalah kegiatan membimbing dosen yunior dari perguruan tinggi lain yang dicangkokkkan pada perguruan tinggi asal oleh pembimbing dalam bidang ilmu yang sama, dengan nilai kredit 2 per semester. Sedangkan membimbing reguler adalah kegiatan membimbing dosen yunior oleh dosen senior dalam bidang ilmu yang sama pada perguruan tinggi sendiri, dengan kredit 1 per semester • Yang dimaksud tenaga

pengajar yang lebih muda adalah tenaga pengajar yang menduduki jabatan Lektor ke bawah

• Dosen yang dibimbing minimal 2 orang dalam satu semester • Angka kreditnya dinilai jika ada

SK/Surat Tugas ditandatangi oleh Dekan (asli).

a) Detasering, tiap semester 5 12. Melaksanakan kegiatan

detasering dan pencangkokan dosen

b) Pencangkokan, tiap semester 4 Keterangan:

• Melaksanakan kegiatan detasering adalah

melaksanakan suatu kegiatan penugasan dari perguruan

(16)

tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain untuk membimbing dosen yunior pada perguruan tinggi tersebut dalam bidang ilmu yang sama. Sedangkan melaksanakan kegiatan pencangkokan adalah mengikuti sebagai dosen peserta pencangkokan yang dikirim oleh suatu perguruan tinggi asal ke suatu

perguruan tinggi lain untuk tujuan meningkatkan ke-mampuan dlm bdng ilmunya • Dinilai angka kreditnya

apabila melampirkan:

- Surat izin dari Dekan/Rektor - Surat Pernyataan kesediaan

pembimbing yang sesuai dengan bidang ilmunya

- Laporan hasil kegiatan detasering /pencangkokan.

1. Menghasilkan karya penelitian, karya ilmiah

b. Melaksanakan penelitian

Keterangan:

• Penelitian adalah kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian.

• monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal dalam suatu bidang ilmu.

• Buku referensi adalah suatu tulisah ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada suatu bidang ilmu (disiplin ilmu) Buku referensi adalah buku yang memenuhi syarat sebagai berikut:

(1) Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak (menurut format UNESCO)

(2) Ukuran: 15,5 x 23 cm (3) Harus memiliki International

Standard of Book Numbering System (ISBN)

(4) Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/Perguruan Tinggi.

• Majalah Ilmiah (Jurnal) Internasional adalah majalah yang ditulis dalam bahasa Internasional didistribusi di berbagai negara, dikenal (well recognized), terbit secara

a) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan, 1) dalam bentuk

a) Monograf, tiap monograf

b) Buku Referensi, tiap buku 2) dalam Majalah Ilmiah

a) Internasional, tiap majalah b) Nasional terakreditasi, tiap majalah c) Nasional tidak terakreditasi, tiap majalah 3) Melalui Seminar a) Disajikan 1. Internasional, tiap makalah

2. Nasional, tiap makalah

b) Poster

1. Internasional, tiap poster

2. Nasional, tiap poster 4) Dalam koran/majalah/

populer/umum, tiap koran dll.

b) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan (tersimpan di Perpustakaan Perguruan Tinggi) tiap hasil penelitian

20 40 40 25 10 15 10 10 5 1 3

(17)

berkala dan dewan redaksi/mitra bestarinya bertaraf internasional. Bukan prosiding internasional (walau berbahasa Inggeris) yang terbit karena kegiatan seminar/ symposium/workshop • Majalah ilmiah (jurnal

ilmiah) bertaraf internasional atau jurnal internasional harus memperhatikan (juknis):

(1) distribusinya

(2) bahasa yang digunakan bahasa internasional (Inggris,

Perancis, arab). (3) well recognized (4) para penulisnya

(5) dewan redaksi/mitra bestari

• Majalah ilmiah (jurnal) nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang disamping memenuhi kriteria sebagai majalah ilmiah nasional, juga mendapat akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang daya lakunya 3 (tiga) tahun. Suatu majalah ilmiah yang terakreditasi pada suatu tahun tertentu dapat saja tidak terakreditasi pada tahun berikutnya.

• Dapat dipergunakan untuk kenaikan pangkat bagi dosen yang akan naik jabatan

fungsional kurang dari 3 tahun, apabila tulisan tersebut masuk dalam website Unhalu.

• Jurnal ilmiah terakreditasi yang memenuhi persyaratan adalah:

(1) Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Perguruan Tinggi/organisasi atau perkumpulan berskala Nasional/Internasional (seperti IDI,ISEI, dll), tidak termasuk perkumpulan mahasiswa Pascasarjana atau Alumni tertentu.

(2) Mempunyai Dewan Redaksi yang terdiri dari para ahli di bidangnya.

(3) Mempunyai International Standard of Serial Number (ISSN).

(4) Tulisan harus berupa hasil penelitian bukan review (kecuali ada permintaan dari Dewan Redaksi)

(5) Karya ilmiah dapat bersumber dari sebahagian tesis/disertasi yang diakui sebagai penelitian nasional/internasional (6) Dapat digunakan oleh dosen

maksimum 1 judul per semester.

• Majalah ilmiah (jurnal) nasional tidak terakreditasi

(18)

adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai majalah nasional tetapi belum terakreditasi.

• Majalah ilmiah (jurnal) nasional tidak terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

(1) bertujuan menampung/ mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah atau konsep ilmiah dan disiplin ilmu tertentu (2) ditujukan kepada masyarakat

ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan yang relevan (3) diterbitkan oleh badan

ilmiah/organisasi/perguruan tinggi dengan unit-unitnya (4) mempunyai dewan redaksi yang terdiri atas para ahli dalam bidangnya (5) mempunyai Internasional

Standard of Serial Number (ISSN)

• Karya ilmiah ialah karya yang mengikuti kaidah, peraturan dan jalan pikiran yang berlaku dalam ilmu pengetahuan serta memberikan sumbangan kepada khasanah ilmu pengetahuan di bidang ilmu atau cabang ilmu, teknologi, dan seni masing-masing. Karya ilmiah dapat berupa Hasi Penelitian atau Sumbangan Pemikiran.

• Penulis utama suatu karya ilmiah adalah penanggung jawab utama yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat kerangka, penyusun konsep, serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut. • Penulis pembantu adalah

penulis lainnya di luar penulis utama yang memberikan masukan kepada penulis utama dalam hal pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penyempurnaan konsep dan tambahan bahan

• Penulis tunggal adalah penanggung jawab tunggal yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat keranga, penyusun konsep, serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut. Karya ilmiah dengan penulis tunggal disebut Karya ilmiah mandiri. Karya

(19)

ilmiah dengan penulis tunggal, harus disertai dengan ucapan terimakasih kepada mereka yang telah membantu baik berupa tenaga, pikiran, serta fasilitas.

• Apabila beberapa orang dosen bersama-sama membuat suatu karya ilmiah/rancangan dan karya teknologi/rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/menyadur buku ilmiah/mengedit/menyunting/ melakukan ulasan/kritik karya ilmiah, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut: 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama, 40% (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu, yang berarti apabila jumlah penulis pembantu lebih dari 1 maka nilai menjadi 40% dibagi jumlah penulis pembantu. • Karya ilmiah dapat didrop

apabila:

(1) Substansi sama dengan karya ilmiah yang sudah ada (2) Secara normatif meragukan.

Misalnya 2 publikasi isi sama, substansinya sama, yang satu ditulis 2 orang, yang lainnya 1 orang. Meskipun 1 penulis itu sama tetapi berarti

menghilangkan penulis yang lain.

(3) Bobot ilmiahnya tidak sesuai maka dipindah ke unsur yang sesuai (pendidikan atau pengajaran)

(4) Tidak memenuhi kelengkapan kaidah-kaidah ilmiah (misalnya tidak ada daftar pustaka)

• Seminar internasional adalah seminar yang disampaikan dalam bahasa internasional yang peserta dan pembicaranya dari berbagai negara, minimal dari 2 negara. • Kriteria Seminar bertaraf

internasional harus memperhatikan:

• sebaran asal peserta • sebaran asal pembicara • menggunakan bahasa

internasional

• Seminar nasional adalah seminar yang menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, mempunyai tema yang jelas, peserta dan pembicaranya minimal berasal dari dua propinsi

• Angka kredit sebagai Pemateri Seminar dapat dihitung apabila:

(20)

kegiatan dan makalah. (2) melampirkan surat tugas dari

Rektor/Lembaga

Penelitian/Unit kerjanya bagi dosen yang jabatan fungsional Lektor Kepala ke bawah dan bukan Doktor.

• Poster yakni rancangan atau desain yang difungsikan untuk mempublikasikan sebuah kegiatan tertentu dan atau mempromosikan suatu hasil karya dengan sentuhan audio visual yang menarik dan original

2. Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah

Diterbitkan dan diedarkan secara

Nasional, tiap buku 15

Keterangan:

• Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah adalah mengalih bahasakan/menyadur buku ilmiah dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan dan diedarkan dalam bentuk buku • Saduran adalah karya tulis atau

terjemahan secara bebas dengan meringkaskan atau menyederhanakan atau mengembangkan tulisan tanpa mengubah intisari asal. 3. Mengedit/menyunting karya

ilmiah, dalam hal ini termasuk interpretasi seni

Diterbitkan dan diedarkan secara

Nasional, tiap buku 10

Keterangan:

• Mengedit/menyunting buku ilmiah adalah melakukan suntingan/editing terhadap isi buku ilmiah orang lain untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca dan diterbitkan serta diedarkan dalam bentuk buku

• Yang dimaksud dengan interpretasi seni adalah penafsiran karya seni yang khusus berlaku untuk seni musik, seni karawitan, seni vokal, seni tari, seni teater, dan seni pedalangan

a) Internasional, tiap rancangan 80 4. Membuat rancangan dan karya

teknologi yang dipatenkan b) Nasional, tiap rancangan 40 Keterangan:

• Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan adalah membuat rancangan yang sekaligus mengasilkan karya nyata di bidang teknologi yang dipatenkan yakni mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual secara paten dari badan atau instansi yang berwenang pada tingkat:

(21)

• Internasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat Internasional

• Nasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat nasional

a) Tingkat Internasional,

tiap rancangan 20

b) Tingkat Nasional,

tiap rancangan 15

5. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni

c) Tingkat Lokal, tiap rancangan 10 Keterangan:

Membuat rancangan dan karya teknologi adalah membuat rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi tanpa mendapat hak paten, tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang bermutu, canggih, dan mutakhir.

• Yang dimaksud membuat rancangan dan karya teknologi adalah membuat rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang

teknologi tanpa mendapat hak paten, tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang bermutu, canggih, dan mutakhir.

• Yang dimaksud membuat rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan adalah rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang seni

monumentasi/seni

pertunjukan. Termasuk ke dalam pengertian ini adalah karya desain.

• Yang dimaksud karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang

mempunyai nilai abadi/berlaku sepanjang zaman yang penilaiannya tidak saja pada aspek monmentalnya tetapi juga elemen estetiknya, seperti patung, candi dll. Karya seni rupa, seni kriya, pertunjukan dan karya desain sepanjang monumental. • Yang dimaksud dengan

rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya

(22)

seni murni yang mempuyai nilai estetik tinggi, seperti seni patung, seni lukis, seni pahat, seni keramik, seni fotografi dll. • Yang dimaksud dengan

rancangan seni kriya adalah sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak dll.

• Yang dimaksud rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni yang dalam penikmatannya melalui pertunjukan, seperti seni karawitan, musik, tari, pedalangan, teater, dll. • Yang dimaksud karya design

adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti desain komunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior, desain industri tekstil, dll.

• Yang dimaksud karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang memenuhi kaidah pengembangan sastra dan mendapat pengakuan dan penilaian oleh para pakar sastra ataupun seniman serta mempunyai nilai originalitas yang tinggi

1. Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/ pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya

Tiap semester 5,5

Keterangan:

Yang dimaksud dengan butir ini seperti Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR dan Anggota DPRD, Anggota BPK, Ketua/Wakil Ketua/Ketua Muda dan Hakim Mahkamah Agung, Anggota DPA, Menteri, Kepala Perwakilan RI di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh, Gubernur KDH Tk. I, Wakil Kepala Daerah TK.II, dan pejabat lain yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Tiap program 3 c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat Keterangan:

Yang dimaksud dengan butir ini adalah mengembangkan hasil

(23)

pendidikan dan penelitian melalui praktek nyata di lapangan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.

a) Terjadwal/terprogram: 1) Dalam satu semester atau

lebih:

(a) Tingkat Internasional,

tiap program 4

(b) Tingkat Nasional, tiap

program 3

(c) Tingkat Lokal, tiap

program 2

2) Kurang dari satu semester dan minimal satu bulan: (a) Tingkat Internasional,

tiap program

3

(b) Tingkat Nasional, tiap

program 2

(c) Tingkat Lokal, tiap

program 1

3. Memberi latihan/penyuluhan/ penataran/ceramah pada masyarakat

b) Insidental tiap kegiatan/

program 1

Keterangan:

• Yang dimaksud dengan butir ini adalah memberi

latihan/penyuluhan/penataran /ceramah pada masyarakat baik sesuai dengan bidang ilmunya maupun di luar bidang ilmunya, baik kepada masyarakat umum, maupun masyarakat kampus (dosen, mahasiswa dan tenaga non dosen)

• Kegiatan memberi

latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat dilaksanakan secara melembaga, yaitu dengan sepengetahuan dan seizin pimpinan perguruan tinggi.

• Angka kreditnya dinilai jika ada surat permintaan dari yang membutuhkan, Surat Tugas, materi penyuluhan/ Laporan Kegiatan, dan SK ditandatangi oleh Ketua Lembaga atau Rektor.

a) Berdasarkan bidang keahlian,

tiap program 1,5

b) Berdasarkan penugasan lembaga Perguruan Tinggi,

tiap program 1,0

4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan

c) Berdasarkan fungsi/jabatan,

tiap program 0,5

Keterangan:

• Yang dimaksud dengan memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan

(24)

tugas umum pemerintahan dan pembangunan adalah memberikan konsultasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik berdasarkan keahlian yang dimiliki,

penugasan dari lembaga perguruan tinggi atau berdasarkan fungsi jabatan. • Angka kreditnya dinilai jika

ada surat permintaan dari yang membutuhkan, Surat Tugas Pimpinan/SK Rektor, dan materi ceramah/ Laporan Kegiatan.

5. Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak dipublikasikan

Tiap karya 3

Keterangan:

• Yang dimaksud dengan butir ini adalah membuat tulisan mengenai cara-cara melaksanakan atau mengembangkan sesuatu untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, baik dalam bidang ilmunya maupun di luar bidang ilmunya yang tidak dipublikasikan.

a) Sebagai Ketua/Wakil Ketua merangkap Anggota, tiap tahun

2 1. Menjadi anggota dalam suatu

panitia/badan pada perguruan tinggi

b) Sebagai anggota, tiap tahun 1 Keterangan:

• Termasuk ke dalam

pengertian menjadi anggota dalam suatu panitia/badan perguruan tinggi adalah ketua, sekretaris, dan anggota senat fakultas/perguruan tinggi serta mitra bestari pada jurnal yang memiliki ISSN • Jabatan-jabatan dalam suatu

panitia/badan perguruan tinggi adalah jabatan-jabatan: Ketua merangkap Anggota,

Sekretaris merangkap Anggota dan Anggota

a) Panitia Pusat, sebagai 1) Ketua/Wakil ketua, tiap

kepanitiaan

3 2) Anggota, tiap kepanitiaan 2 b) Panitia daerah, sebagai:

1) Ketua/Wakil ketua, tiap kepanitiaan

2 2. Menjadi anggota panitia/badan

pada lembaga pemerintahan

2) Anggota, tiap kepanitiaan 1 II. UNSUR

PENUNJANG TUGAS POKOK DOSEN

Keterangan:

Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi tidak ditentukan batas minimal dan maksimal karena nilai butir kegiatan/angka kredit yang diberikan bukan per

(25)

kegiatan melainkan kegiatan-kegiatan selama 1 (satu) tahun.

a) Tingkat Internasional, sebagai: 1) Pengurus,

tiap periode jabatan

2 2) Anggota atas permintaan,

tiap periode jabatan 1

3) Anggota,

tiap periode jabatan 0,5 b) Tingkat Nasional

1) Pengurus,

tiap periode jabatan

1,5 2) Anggota atas permintaan,

tiap periode jabatan 1

3. Menjadi anggota organisasi profesi, angka kreditnya dihitung per-periode jabatan

3) Anggota, tiap periode

jabatan 0,5

4. Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga, angka kreditnya dihitung per-kepanitiaan, bukan per-tahun.

Tiap kepanitiaan 1

a) Sebagai ketua delegasi,

tiap kegiatan 3

5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan

internasional b) Sebagai anggota delegasi,

tiap kegiatan 2

Keterangan:

• Jabatan-jabatan dalam delegasi Nasional ke pertemuan

Internasional adalah: Ketua merangkap Anggpta, Wakil Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota, dan Anggota.

• Nilai butir kegiatan/angka kredit untuk jabatan Ketua merangkap Anggota sama dengan Wakil • Nilai butir kegiatan/angka kredit

Sekretaris merangkap Anggota sama dengan Anggota, yaitu 2 tiap kegiatan

a) Tingkat Internasional/ Nasional/Regional sebagai: 1) Ketua, tiap kegiatan

3 2) Anggota/Peserta,

tiap kegiatan 2

b) Di lingkungan Perguruan Tinggi sebagai:

1) Ketua, tiap kegiatan

1 6. Berperan serta aktif dalam

pertemuan ilmiah

2) Anggota/peserta,

tiap kegiatan 1

Keterangan:

• Peran serta aktif dalam pertemuan ilmiah tanpa menyajikan karya tulis. • Ke dalam kegiatan ini

termasuk lokakarya,

temukarya, simposium sejauh menyangkut kegiatan ilmiah • Nilai butir kegiatan/angka

kredit diberikan per kegiatan • Angka kredit untuk jabatan

Ketua sama dengan Wakil Ketua yaitu 3 per kegiatan

(26)

pada tingkat Internasional/ Nasional/Regional dan 2 untuk lingkungan perguruan tinggi. • Angka kredit untuk jabatan

Sekretaris sama dengan Anggota yaitu 2 per kegiatan pada tingkat Internasional/ Nasional/Regional dan 1 untuk lingkungan perguruan tinggi

a) Tingkat Internasional,

tiap tanda jasa/penghargaan 5 b) Tingkat Nasional,

tiap tanda jasa/penghargaan 3 7. Mendapat tanda jasa/

penghargaan

c) Tingkat Daerah/Lokal,

tiap tanda jasa/penghargaan 1 Keterangan:

• Tanda jasa/Penghargaan Tingkat Internasional adalah tanda jasa/penghargaan dari negara-negara sahabat atau dari Organisasi-Organisasi Internasional, misalnya: Hadiah Nobel

• Tanda jasa/Penghargaan Tingkat Nasional adalah berupa: Satya Lencana Karya Satya, Satya Lencana Pembangunan, Hadiah Olahraga dan lainnya. • Penghargaan-penghargaan

yang diberikan oleh pemerintah Daerah Tingkat I/setingkat.

a) Buku SMTA atau setingkat,

Tiap buku 5

b) Buku SMTP atau setingkat,

Tiap Buku 5

8. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

c) Buku SD atau setngkat,

Tiap Buku 5

Keterangan:

Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional adalah menghasilkan buku pelajaran buku SLTA ke bawah yang memiliki International Standard of Books Numbering System (ISBN)

a) Tingkat Internasional,

tiap piagam/medali 3

b) Tingkat Nasional.

tiap piagam/medal 2

9. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial

c) Tingkat Daerah/Lokal,

tiap piagam/medali 1

Keterangan:

Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humanoria adalah prestasi yang dibuktikan dengan adanya piagam penghargaan atau medali baik tingkat Internasional, Nasional maupun Daerah

(27)

Tabel 2. Komponen Kegiatan Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, Bukti Kegiatan,

dan Batas Kepatutan

No Komponen Kegiatan Bukti Kegiatan Batas Kepatutan Angka

Kredit PENDIDIKAN

Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/ijazah

a. Doktor Fotokopi Ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berkompeten

1(satu) ijazah per periode penilaian 200

b. Magister Fotokopi Ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berkompeten

1(satu) ijazah per periode penilaian 150 1 1

c. Sarjana/DIV Fotokopi Ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berkompeten

1(satu) ijazah per periode penilaian 100

Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/ijazah tambahan yang setingkat atau lebih tinggi diluar bidang ilmunya

a. Doktor/Sp.II Fotokopi Ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berkompeten

1(satu) ijazah per periode penilaian 15

b. Magister/Sp.I Fotokopi Ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berkompeten

1(satu) ijazah per periode penilaian 10 2 2

c. Sarjana/DIV Fotokopi Ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berkompeten

1(satu) ijazah per periode penilaian 5

Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dosen dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP)

a. Lamanya lebih dari 960 jam STTPP/Sertifikat 1(satu) sertifikat per periode penilaian 15 b. Lamanya antara 641-960 jam STTPP/Sertifikat 1(satu) sertifikat per tahun 9 c. Lamanya antara 481-640 jam STTPP/Sertifikat 1(satu) sertifikat per tahun 6 d. Lamanya antara 161-480 jam STTPP/Sertifikat 1(satu) sertifikat per semester 3 e. Lamanya antara 81-160 jam STTPP/Sertifikat 1(satu) sertifikat per semester 2 3 3

f. Lamanya antara 30-80 jam STTPP/Sertifikat 1(satu) sertifikat per semester 1 MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN

PENGAJARAN

Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, bengkel/studio/kebun

percobaan/teknologi pengajaran dan praktik lapangan

a. Asisten ahli untuk: 1) 10 sks pertama

SK penugasan Maksimal 10 sks 0,5

2) 2 sks berikutnya SK penugasan Maksimal 2 sks 0,25

b. Lektor/Lektor Kepala/Guru Besar untuk:

1) 10 sks pertama

Maksimal 10 sks 1

4 1

2) 2 sks berikutnya SK penugasan Maksimal 2 sks 0,5

5 2 Membimbing seminar mahasiswa SK penugasan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa, dihitung per semester

1 6 3 Membimbing KKN, Praktik Kerja

Nyata, Praktik Kerja Lapangan

SK penugasan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa, dihitung per semester

1 Membimbing dan ikut membimbing

dalam menghasilkan disertasi, tesis, skripsi dan laporan akhir studi a. Pembimbing Utama 1). Disertasi

Fotokopi lembar pengesahan disertasi

4 lulusan, per semester 8 2) Tesis Fotokopi lembar pengesahan

tesis

6 lulusan, per semester 3 3) Skripsi Fotokopi lembar pengesahan 8 lulusan, per semester 1 4) Laporan Akhir Studi Fotokopi lembar pengesahan 10 lulusan, per semester 1 7 4

b. Pembimbing Pendamping/Pembantu 1) Disertasi

Fotokopi lembar pengesahan disertasi

(28)

2) Tesis Fotokopi lembar pengesahan tesis

6 lulusan, per semester 2 3) Skripsi Fotokopi lembar pengesahan

skripsi

8 lulusan, per semester 0,5 4) Laporan akhir studi Fotokopi lembar pengesahan

lap. akhir

10 lulusan, per semester 0,5 Bertugas sebagai penguji pada ujian

akhir; a. Ketua penguji

Surat penugasan atau undangan ujian

4 lulusan, per semester 1 8 5

b. Anggota penguji Surat penugasan atau undangan ujian

8 lulusan, per semester 0,5 9 6 Membina kegiatan mahasiswa di

bidang akademik dan kemahasiswaan

SK penugasan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa, dihitung per semester

2 10 7 Mengembangkkan program kuliah Makalah/Tulisan, asli 1 mata kuliah per semester 2

Mengembangkan bahan pengajaran, a. Buku ajar

Buku ajar/Buku teks, asli 1 buku per tahun 20 11 8

b. Diktat, Modul, Petunjuk praktikum, Model, Alat bantu, Audio Visual, Naskah tutorial

Diktat, Modul, Petunjuk praktikum, Model, Alat bantu, Audio visual, Naskah tutorial, asli

1 karya per semester 5

12 9 Menyampaikan orasi ilmiah Makalah atau buku bahan orasi ilmiah

2 perguruan tinggi per semester 5 Menyampaikan jabatan pempinan

perguruan tinggi: a. Rektor

SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu jabatan pada saat yang sama, angka kreditnya dihitung salah satu yang bernilai tinggi

6

b. Pembantu Rektor, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas, Direktur

Pascasarjana

SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu jabatan pada saat yang sama, angka kreditnya dihitung salah satu yang bernilai tinggi

5 13 10

c. Pembantu Dekan, Ketua Sekolah Tinggi, Asdir PPs, Direktur Politeknik, Kapus Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat ST, Pembantu Direktur

SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu jabatan pada saat yang sama, angka kreditnya dihitung salah satu yang bernilai tinggi

4

d. Direktur Akademi, Pembantu Ketua Sekolah Tinggi, Kapus Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat ST, Pembantu Direktur

SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu jabatan pada saat yang sama, angka kreditnya dihitung salah satu yang bernilai tinggi

4

e. Pembantu Direktur Akademi, Ketua jurusan/Bagian, Ketua/Sekretaris Program Studi, Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu jabatan pada saat yang sama, angka kreditnya dihitung salah satu yang bernilai tinggi

3

Membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya,

a. Pembimbing pencangkokan

SK penugasan Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya per semester

2 14 11

b. Reguler SK penugasan Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya per semester

1 Melaksanakan kegiatan detasering dna

pencangkokan, a. Detasering

SK penugasan Satu kegiatan detasering per semester 5 15 12

(29)

Tabel 3. Komponen Kegiatan Melaksanakan Penelitian, Kriteria, Bukti Kegiatan, Batas

Kepatutan, dan Angka kredit maksimum

No Komponen Kegiatan Kriteria Bukti Kegiatan Batas Kepatutan Angka Kredit maksimum

1 2 3 4 5 6

1. Menghasilkan karya ilmiah a. Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan 1). Dalam bentuk Buku a). Monograf

1. Berbentuk buku 2. Diterbitkan

3. Satu hal dalam suatu bidang ilmu

Buku monograf asli 1 buku per tahun 20

b). Buku referensi 1. Berbentuk buku 2. Diterbitkan 2. Satu bidang ilmu

Buku referensi asli 1 buku per tahun 40

b). Nasional terakreditasi Dimuat dalam majalah ilmiah nasional terakreditasi

Majalah ilmiah asli (lengkap)

1 artikel per semester 25 c). Nasional tidak

terakreditasi

Dimuat dalam majalah ilmiah nasional yang tidak terakreditasi

Majalah ilmiah asli (lengkap)

2 artikel per semester 10

3). Melalui seminar a). Disajikan 1). Internasional

1. Makalah disajikan dalam seminar dan dimuat dalam prosiding seminar internasional, atau 2. Dimuat dalam buku dalam suatu topik bahasan tertentu, diterbitkan dan diedarkan secara internasional

1. Prosiding asli (lengkap), atau fotocopy cover dan daftar isi prosiding, dan sertifikat/bukti penyajian makalah dari Panitia Seminar

2. Buku yang memuat artikel yang diusulkan untuk dinilai atau reprint artikel yang dicetak oleh penerbit (asli)

1 makalah per semester

15

2). Nasional Idem 1) untuk tingkat nasional Idem 1) untuk tingkat nasional 2 makalah per semester 10 b). Poster 1). Internasional 1. poster dipasang/dipamerkan pada saat acara seminar berlangsung

2. Dimuat dalam prosiding seminar

1. Prosiding asli (lengkap), atau fotocopy poster yang dimuat dalam prosiding berikut cover dan daftar isi, atau

2. Poster dan sertifikat keikutsertaan dari panitia seminar

1 poster per semester 10

2). Nasional Idem 1) untuk tingkat nasional Idem 1) untuk tingkat nasional 2 makalah per semester 5 4). Dalam koran/majlaah Populer/umum

Dimuat dalam koran/majalah populer/umum

Koran/majalah populer/umum yang memuat artikel yang diusulkan untuk dinilai

Maksimal 10% dari angka kredit minimal yang diperlukan untuk Melaksanakan Penelitian

1

b. hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan (tersimpan di perpustakaan perguruan tinggi)

1. Dibuat dalam bentuk buku atau makalah, baik untuk tingkat nasional maupun internasional. 2. Buku atau makalah tersimpan di perpustakaan perguruan tinggi atau ruang baca departemen

Buku atau makalah yang telah dibubuh atau dilampiri bukti pendokumentasian dari perpustakaan perguruan tinggi atau departemen

Maksimal 10% dari angka kredit minimal yang diperlukan untuk Melaksanakan Penelitian 3 2. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah Hasil terjemahan/saduran dibuat dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.

Buku asli terjemahan/saduran

1 buku per semester 15

3. Mengedit/menyunting karya ilmiah

Hasil editing/suntingan dibuat dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.

Buku asli hasil editing/suntingan

1 buku per semester 10

4. Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan. a. Internasional

Rancangan dan karya teknologi dipatenkan oleh instansi yang berwenang pada tingkat internasional.

Fotokopi sertifikat/surat keterangan paten internasional yang dilegalisir oleh pimpinan perguruan tinggi

1 karya per tahun 40

b. Nasional Rancangan dan karya teknologi dipatenkan oleh instansi yang berwenang pada tingkat nasional.

Fotokopi sertifikat/surat keterangan paten nasional yang dilegalisir oleh pimpinan perguruan tinggi

(30)

1 2 3 4 5 6 5. Membuat rancangan dan

karya teknologi yang tidak dipatenkan, rancangan dan karya seni

monumental/seni pertunjukan; Karya sastra pertunjukan; Karya sastra a. Tingkat Internasional

1. ada hasil rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental.seni pertunjukan/karya sastra tingkat Internasional. 2. mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas pada tingkat internasional.

1. surat keterangan keberadaan rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni

monumental/seni pertunjukan/karya seni tingkat internasional dari pihak yang berkompeten dan disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi 2. Fotokopi surat hasil penilaian sejawat yang mempunyai otoritas pada tingkat internasional yang dilegalisir oleh pimpinan perguruan tinggi

1 karya per tahun 15

b. Tingkat Nasional 1. ada hasil rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental.seni pertunjukan/karya sastra tingkat nasional.

2. mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas pada tingkat nasional.

1. surat keterangan keberadaan rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni

monumental/seni pertunjukan/karya seni tingkat internasional dari pihak yang berkompeten dan disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi 2. Fotokopi surat hasil penilaian sejawat yang mempunyai otoritas pada tingkat internasional yang dilegalisir oleh pimpinan perguruan tinggi

1 karya per tahun 15

c. Tingkat Lokal 1. ada hasil rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental.seni pertunjukan/karya sastra tingkat daerah.

2. mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas pada tingkat daerah.

1. surat keterangan keberadaan rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni

monumental/seni pertunjukan/karya seni tingkat internasional dari pihak yang berkompeten dan disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi 2. Fotokopi surat hasil penilaian sejawat yang mempunyai otoritas pada tingkat internasional yang dilegalisir oleh pimpinan perguruan tinggi

1 karya per tahun 10

Selain komponen kegiatan Melaksanakan Penelitian seperti tertera pada Tabel 2, beberapa

komponen kegiatan tambahan yang diakui sebagai komponen kegiatan Melaksanakan

Penelitian yang baru adalah sebagai berikut :

1. Artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik (e-journal) yang bereputasi disetarakan

dengan artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Syarat-syarat

untuk jurnal elektronik sama dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk jurnal ilmiah

nasional terakreditasi. Bukti artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik harus berupa

print-out artikel dan dilengkapi print-out identitas jurnal elektronik yang memuat

ciri-ciri yang diperlukan sebagai jurnal elektronik yang bereputasi (cover, editorial board,

daftar isi, ISSN, penerbit).

2. Artikel dalam buku yang dipublikasikan dan berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis

disetarakan dengan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dalam prosiding.

3. Jurnal ilmiah yang walaupun ditulis dalam Bahasa Resmi PBB akan tetapi tidak

memenuhi syarat-syarat sebagai jurnal ilmiah internasional, disetarakan dengan jurnal

ilmiah nasional tidak terakreditasi.

4. Hasil penelitian/pemikiran yang disajikan dalam seminar/simposiun/lokakarya, tetapi

tidak dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan bernilai angka kredit maksimal:

a. Internasional = 5

Gambar

Tabel 1.  Unsur, Sub Unsur, Butir Kegiatan, Angka Kredit, dan Penjelasannya
Tabel 2. Komponen Kegiatan Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, Bukti Kegiatan,  dan Batas Kepatutan
Tabel 3. Komponen Kegiatan Melaksanakan Penelitian, Kriteria, Bukti Kegiatan, Batas  Kepatutan, dan Angka kredit maksimum
Tabel  4.  Beberapa  Contoh  Bentuk  Bukti  yang  Dilampirkan  oleh  Dosen  Dalam  Rangka  Penilaian  Karya  Ilmiah  Dosen  yang  Tidak  Memenuhi  Kriteria  Melaksanakan  Penelitian (Komponen B Tridharma Perguruan Tinggi)

Referensi

Dokumen terkait

Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit, menyusun program Health

Maserasi adalah proses pengambilan zat aktif dari daun sirih merah dengan cara merendam serbuk daun sirih merah kedalam pelarut (etanol 70 %) selama 5 hari dengan

Kerangka teori tersebut meliputi tinjauan tentang Hukum Humaniter Internasional mencakup Hukum Den Haag 1899 dan 1907, Hukum Jenewa 1949 serta berisi kerangka

Instansi atau organisasi merupakan wadah interaksi berbagai komponen, diantaranya: sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya fisik dan juga sumber daya

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi/Internasional (beri √ pada kategori yang tepat) Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi.. Jurnal Ilmiah

Cultura: International Journal of Philosophy of Culture and Axiology Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi Jurnal Panggung Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional

Sistem tidak hanya dapat digunakan untuk ujian sekolah melainkan harus dapat mendukung kegiatan belajar mengajar karena sulitnya guru dalam membagikan materi kepada siswa

Tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini (p value = 0,225), tidak ada hubungan yang signifikan antara