• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISEMINASI DAN PENGUATAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS HAM JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISEMINASI DAN PENGUATAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS HAM JAWA TENGAH"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN

DISEMINASI DAN PENGUATAN

PELAYANAN PUBLIK BERBASIS HAM

JAWA TENGAH

SUBDIREKTORAT DISEMINASI DAN PENGUATAN HAM WILAYAH III

DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

(2)

i

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis HAM bagi Unit Pelaksana Teknis di Provinsi Jawa Tengah telah berjalan dengan baik. Lancarnya kegiatan juga tidak terlepas dari partisipasi seluruh petugas pusat dan daerah yang terlibat di dalamnya.

Unit Pelaksana Teknis sebagai salah satu unit pemerintah yang menjalankan pelayanan publik perlu untuk memahami dan menerapkan perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia di dalam pelaksanaan tugasnya. Untuk itulah kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis HAM di Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 ini dilaksanakan, agar sosialisasi dan pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis HAM dapat berjalan lebih luas dan lebih baik di Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan hal tersebut, besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat untuk dijadikan bahan pengembangan materi dan kegiatan Diseminasi HAM terkait Pelayanan Publik Berbasis HAM serta lebih jauh dapat berdampak pada optimalisasi pelayanan publik yang mengedepankan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia.

(3)

ii Daftar Isi Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I A. Pendahuluan ... 1 B. Umum ... 2

C. Maksud Dan Tujuan ... 3

D. Ruang Lingkup ... 4

E. Dasar ... 5

BAB II A. Kegiatan Yang Dilaksanakan ... 7

B. Hasil Yang Dicapai ... 20

BAB III A. Kesimpulan Dan Saran ... 21

B. Penutup ... 22 LAMPIRAN

(4)

1

BAB I A. Pendahuluan

Sebagaimana diatur dalm Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana diubah dengan Nomor 6 Tahun 2016 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM sebagaimana diamanatkan dalam pasal 896 mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia serta pengembangan tenaga Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.

Sebagaimana diatur dalam Pasal 907, bahwa Subdirektorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang diseminasi dan penguatan HAM pada Subdirektorat Diseminasi dan Penguatan HAM Wilayah III.

Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal HAM telah melakukan berbagai upaya dalam rangka penghormatan, perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia melalui Program Perlindungan dan Pemenuhan HAM dengan melaksanakan berbagai kegiatan salah satunya yaitu: Kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis HAM yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada upaya memberikan pemahaman yang sama tentang Hak Asasi Manusia bagi aparatur pemerintah, Kementerian/Lembaga dan Masyarakat. Hal ini

(5)

2

dilakukan agar mereka mendapat pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia secara objektif, komprehensif, dan implementatif, sehingga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan program-program kerja dan juga dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari yang selaras dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia.

B. Umum

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kepada negara untuk mengemban tanggung jawab dalam penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia. Negara terutama pemerintah menjadi unsur utama dalam kewajiban hak asasi manusia yang harus menjamin kesejahteraan warga negara melalui sistem penyelenggaraan yang tentunya memuat dan mengutamakan nilai-nilai hak asasi manusia.

Dalam upaya tersebut, negara melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melakukan berbagai upaya dalam rangka memenuhi tanggung jawab hak asasi manusia melalui berbagai kegiatan yang salah satunya adalah dengan melakukan diseminasi dan penguatan hak asasi manusia bagi aparatur pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Salah satu kegiatan diseminasi hak asasi manusia yang dilakukan adalah mengenai pelaksanaan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia.

Penyelenggaran Negara melalui pelayanan publik yang memuat dan mengutamakan nilai-nilai hak asasi manusia patut dikedepankan dan menjadi penilaian sebagai salah satu standar pemenuhan kewajiban hak asasi manusia oleh aparatur pemerintah.

Secara umum, pelayanan publik adalah suatu kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh penyelenggara negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang harus digerakan dan disosialisasikan secara terbuka. Penyelenggaraan pelayanan publik menjadi salah satu tolak ukur yang memperlihatkan kehadiran pemerintah dan bukti nyata terlaksananya tanggung jawab hak asasi manusia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karenanya diperlukan dorongan bagi para pemberi layanan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat

(6)

3

sebagai penerima manfaat. Dorongan sebagaimana dimaksud dapat memberikan berupa apresiasi (penghargaan) kepada para pemberi layanan sehingga mampu memacu semangat untuk selalu memberikan yang terbaik dan dapat selalu berinovasi demi terselenggaranya pelayanan publik bagi masyarakat.

Mengingat luasnya wilayah dan banyaknya jenis-jenis pelayanan publik di Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memulai dengan mencoba melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelayanan publik yang masih di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk diberikan penghargaan. Hal ini dilaksanakan dengan menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia. Dalam Permenkumham No. 27 Tahun 2018 diatur bahwa, Menteri dapat memberikan penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM kepada setiap UPT terbaik berdasarkan klasifikasinya yaitu : Kantor Imigrasi; Lembaga Pemasyarakatan; Rumnah Tahanan Negara; Balai Pemasyarakatan; dan Balai Harta Peninggalan, yang akan diberikan pada saat perinagatan hari HAM sedunia.

C. Maksud dan Tujuan

Kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis HAM ini bertujuan untuk mendorong petugas pelayanan publik di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah menerapkan indikator-indikator dalam menyelenggarakan pelayanan publik berbasis HAM, serta meninjau secara langsung fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan publik berbasis HAM pada setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) sehingga pelayanan publik di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah lebih efektif, tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

(7)

4

D. Ruang Lingkup

Kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis HAM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :

1. Rapat Persiapan

Hari/tanggal : Kamis, 08 Oktober 2020

Tempat : Ruang Rapat Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM Peserta :Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM, 6 (enam) orang

dari Subdit Diseminasi dan Penguatan HAM Wilayah III, 1 (satu) orang dari Subdit Diseminasi dan Penguatan HAM Wilayah II, 1 (satu) orang dari Subdit Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM, 2 (dua) orang dari Sekretariat Direktorat Jenderal HAM.

2. Kegiatan Diseminasi dan Penguatan HAM

Kegiatan Diseminasi dan Penguatan HAM dilaksanakan selama 4 (empat) hari dengan mengunjungi secara langsung Kantor Wilayah dan beberapa UPT di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah dengan 4 Orang Petugas Pusat dan 1 Orang Pendamping dari Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan pada :

1) Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober 2020

Tempat : Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Lapas Kelas IIA Pekalongan

Rutan Kelas IIA Pekalongan Bapas Kelas II Pekalongan Lapas Kelas IIB Tegal

2) Hari/tanggal : Rabu, 14 Oktober 2020 Tempat : Lapas Kelas IIA Klaten

(8)

5

3) Hari/tanggal : Kamis, 15 Oktober 2020 Tempat : Lapas Perempuan Semarang

Bapas Kelas I Semarang Kanim Kelas II TPI Semarang Lapas Kelas I Semarang

Balai Harta Peninggalan Semarang

4) Hari/tanggal : Jumat, 16 Oktober 2020 Tempat : Kanim Kelas I TPI Surakarta

Rutan Kelas I Surakarta Bapas Kelas 1 Surakarta

3. Rapat Evaluasi

Hari/tanggal : Senin, 19 Oktober 2020

Tempat : Ruang Rapat Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM Peserta : Direktur Diseminasi & Penguatan HAM 6 (enam) Orang Subdit Diseminasi & Penguatan HAM Wilayah III, 1 (satu) orang Subdit Diseminasi & Penguatan Wil. I, 2 (dua) orang dari Sekretariat Direktorat Jenderal HAM.

E. Dasar

Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya;

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Hak Sipil dan Hak Politik;

6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak Penyandang Disabilitas;

(9)

6

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

9. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM RI;

10. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia.

(10)

7

BAB II

A. Kegiatan Yang Dilaksanakan

Kegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) hari pada tanggal 13 s/d. 16 Oktober 2020, oleh Tim dari Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM yang terdiri dari: Dr. Johno Supriyanto (Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM); Ade Dharma Kurniawan (Kepala Seksi Diseminasi dan Penguatan HAM Wilayah 3B); Eko Prasetyo (JFU); Eka Sariati Siburian (JFU), dan Widya D (Kasubid Pemajuan HAM, Kanwil Kemenkumham Prov. Jawa Tengah). Tim dari Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM mengunjungi Kantor Wilayah Kemenkumham Prov. Jawa Tengah untuk berkoordinasi melaksanaan kegiatan dan mengunjungi secara langsung beberapa UPT di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Prov. Jawa Tengah, antara lain :

No. Satuan Kerja Pejabat yang menerima

1.

Lapas Kelas IIA Pekalongan Penghuni 242

Kapasitas 800

Kalapas Agus Heryanto,

Bc.I.P.,S.H., M.H. beserta jajaran

2.

Rutan Kelas IIA Pekalongan Penghuni 267

Kapasitas 197

Karutan Anggit Yongki Setiawan, A.Md.I.P., S.H. beserta jajaran

3.

Bapas Kelas II Pekalongan

Kabapas Agus Nugroho, S.H. beserta jajaran

4.

Lapas Kelas IIB Tegal Penghuni 286

Kapasitas 150

Kalapas Sambiyono, Bc.I.P., S.H. beserta jajaran

5.

Lapas Kelas IIA Klaten Penghuni 290

Kapasitas 144

Kalapas Ahmad Fauzi, Bc.I.P., S.Sos., M.H. beserta jajaran

6. Bapas Kelas II Klaten

Kabapas Eko Bekti Susanto, Bc.I.P., S.H., M.H. beserta jajaran

(11)

8

7.

Lapas Perempuan Semarang Penghuni 247

Kapasitas 174

Kalapas Asriati Kerstiani, Bc.I.P., S.H., M.H. beserta jajaran

8.

Bapas Kelas I Semarang

Kabapas Dr. Lilis Yuaningsih, S.E., M.Si. beserta jajaran

9.

Kanim Kelas II TPI Semarang

Kakanim Doni Alfisyahrin, S.E. beserta jajaran

10.

Lapas Kelas I Semarang Penghuni 1765

Kapasitas 663

Kalapas Dadi Mulyadi, Bc.I.P., S.H., M.H. beserta jajaran

11. Balai Harta Peninggalan Semarang

Kabalai Harta Peninggalan Hendra Andy Satya Gurning, S.H., M.H. beserta jajaran

12.

Kanim Kelas I TPI Surakarta

Kakanim Said Ismail, S.H., M.M. beserta jajaran

13.

Rutan Kelas I Surakarta Penghuni 571

Kapasitas 298

Karutan Urip Dharma Yoga, A.Md.I.P., S.H., M.H. beserta jajaran

14. Bapas Klas I Surakarta

Kabapas Kristiana Hambawani, A.Md.I.P., S.Sos., M.H. beserta jajaran

Pada tahun 2018 dan 2019 yang mendapat penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM di lingkungan Kanwil Kementerian Hukum Prov. Jawa Tengah adalah :

(12)

9

Lapas Perempuan Semarang Lapas Magelang

Rutan Batang Lapas Klas IIA Pekalongan Rutan Wonosobo Lapas Purwokerto

Bapas Klas I Surakarta Lapas Perempuan Semarang Kanim Cilacap Bapas Klas IIA Pekalongan Kanim Wonosobo Kanim Cilacap

Kanim Pemalang Kanim Wonosobo Kanim Pati

Pada saat kunjungan di hari pertama Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM langsung menuju Kanwil Kemenkumham Prov. Jawa Tengah. Beliau meminta Pejabat serta jajaran Kanwil Kemenkumham Prov. Jawa Tengah untuk memahami dan mengimplementasikan Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM. Mulai dari pembentukan Tim Verifikasi P2HAM, berkoordinasi sampai dengan verifiikasi ke lapangan.

Adapun 3 kriteria yang tercantum dalam Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM yaitu: aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas, ketersediaan petugas siaga, dan kepatuhan pejabat, pegawai dan pelaksana terhadap standar pelayanan.

1. Kunjungan ke Lapas Kelas IIA Pekalongan

Pada tanggal 13 Oktober 2020 Tim Petugas Pusat dan Petugas Daerah berkunjung ke Lapas Kelas IIA Pekalongan. Tim disambut langsung oleh Kepala Lapas Bapak Agus Heryanto beserta jajaran. Dalam kesempatan itu Kalapas menyampaikan bahwa data Lapas Kelas IIA Pekalongan terdapat 242 orang Narapidana dan Tahanan dari total kapasitas 800 orang. Dalam kesempatan yang sama Tim menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan untuk melihat langsung aksesbilitas sarana dan prasarana untuk kelompok rentan, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas, serta menjelaskan kembali isi dari Permenkumham No. 27 Tahun 2018 Tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

(13)

10

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana Tim memberikan masukan dan evaluasi terkait sarana dan prasarana yaitu belum adanya lantai pemandu (guilding block) yang berfungsi untuk menunjukan arah perjalanan bagi penyandang disabilitas tunanetra, dan kelengkapan ruang laktasi yang belum memadai dalam hal belum adanya sabun, serta tempat cuci tangan. Selain itu Tim meminta para petugas UPT untuk melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan Permenkumham No. 27 Tahun 2018, serta mengingatkan kembali batas akhir upload hasil verifikasi Pelayanan Publik Berbasis Ham tanggal 31 Oktober 2020. Masukan dari lapas Kelas IIA Pekalongan adalah lokasi lapas yang rendah dan dekat dengan laut, apabila musim ROB tiba lapas Kelas IIA ini mengalami banjir, serta lapas ini telah melakukan 4 (empat) kali Evakuasi terhadap penghuni lapas dan ini sudah dilaporkan ke Kanwil Kemenkumham Prov. Jawa Tengah dan Dirjen PAS.

2. Kunjungan ke Rutan Kelas IIA Pekalongan

Tim melanjutkan kunjungan ke UPT selanjutnya yaitu Rutan Kelas IIA Pekalongan. Tim petugas pusat dan daerah disambut langsung oleh Kepala Rutan Bapak Anggit Yongki Setiawan beserta jajaran. Dalam kesempatan itu Karutan menyampaikan data penghuni rutan dimana terdapat 267 orang penghuni Narapidana dan Tahanan dari total kapasitas 197 orang yang berarti terdapat over kapasitas sebanyak 70 orang.

Kemudian Tim melihat dan memeriksa langsung aksesbilitas sarana dan prasarana untuk kelompok rentan, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani di Rutan Kelas IIA Pekalongan.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Rutan Kelas IIA Pekalongan, Karutan Anggit Yongki Setiawan menyampaikan bahwa Rutan memiliki kesulitan untuk memenuhi standar pelayanan publik berbasis HAM berdasarkan Permenkumham No. 27 Tahun 2018 karena kondisi UPT yang tidak memungkinkan untuk disesuaikan dengan UPT, sehingga masih memiliki banyak kekurangan.

(14)

11

Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Rutan Kelas IIA Pekalongan antara lain: Tidak adanya jalur pemandu (guilding block) karena keterbatasan kondisi gedung, tidak memiliki jalan landai atau ramp karena kondisi gedung yang tinggi, terbatasnya lahan parkir terutama bagi kelompok rentan, tidak adanya ruang tunggu sehingga aula menjadi ruangan multifungsi, tidak adanya alat bantu kelompok rentan khusunya kursi roda, belum adanya ruang bermain anak.

Petugas Pusat meminta evaluasi tersebut agar dapat segera disesuaikan dengan standar yang ada pada lampiran Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

3. Kunjungan ke Bapas Kelas II Pekalongan

Kunjungan dilanjutkan ke Bapas Kelas II Pekalongan. Tim disambut oleh Kabapas Bapak agus Nugroho beserta jajaran. Tim melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas II Pekalongan.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas II Pekalongan antara lain: tidak memiliki lantai pemandu (Guilding Block), ruang bermain anak dan ruang laktasi menjadi satu ruangan disebapkan karena minimya tempat.

Evaluasi tersebut agar dapat disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

(15)

12

Kunjungan terkhir pada hari pertama tanggal 13 Oktober 2020 dilaksanakan ke Lapas Kelas IIB Tegal. Tim Diseminasi dan Penguatan Ham beserta petugas daerah diterima langsung oleh Kalapas Bapak Sambiyono beserta jajaran. Dalam kesempatan itu Kalapas menyampaiakan data penghuni dimana terdapat 286 orang total Narapidana dan Tahanan, dari total kapasitas 150 orang yang berarti over kapasitas sebanyak 136 orang. Kemudian Tim diajak untuk melihat dan memeriksa langsung aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Lapas Kelas IIB Tegal.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Lapas Kelas IIB Tegal. Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Lapas Kelas IIB Tegal, antara lain: maklumat pelayanan kecil dan posisinya tidak strategis sehingga tidak terlihat oleh pengunjung, tidak adanya lantai pemandu (guilding block), jalan landai tidak memilki ramp, kotak pengaduan yang tidak lengkap, ruang laktasi dan ruang bermain anak yang kurang memadai.

Tim meminta evaluasi tersebut agar dapat segera disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

5. Kunjungan ke Lapas Kelas IIA Klaten

Pada hari ke 2 (dua) pada tanggal 14 Oktober 2020 kegiatan kunjungan ke Lapas Kelas IIA Klaten disambut oleh KPLP bapak Jaka dan Bapak Roni. KPLP menyebutkan bahwa data penghuni Lapas sebanyak 290 orang total Narapidana dan Tahanan dari total kapasitas 144 orang, yang berarti over kapasitas sebanyak 46 orang. Dalam kesempatan tersebut KPLP menginformasikan bahwa Kondisi Lapas Kelas IIA Klaten sedang mengalami renovasi. Kemudian Tim diajak untuk melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan

(16)

13

prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Lapas Kelas IIA Klaten.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Lapas Kelas IIA Klaten, tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Lapas Kelas IIA Klaten, antara lain: belum adanya loket/layanan khusus bagi kelompok disabilitas, belum memiliki lantai pemandu (guilding block), rambu – rambu kelompok rentan kecil sehingga tidak begitu terlihat, jalan landai kecil dan tidak memiliki ramp, tempat ibadah menjadi sekaligus ruang perpustakaan.

Tim menyampaikan dan memberikan masukan terkait evaluasi tersebut sehingga dapat segera disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

6. Kunjungan Ke Bapas Kelas II Klaten

Kegiatan dilanjutkan ke Bapas Kelas II Klaten. Tim Disambut oleh Kabapas bapak Eko Bekti Susanto beserta jajaran, Tim diajak untuk melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas II Klaten.

Setelah mengunjungi sarana dan prasarana serta proses pelayanan tim memberikan buku buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas II Klaten, antara lain Kotak pengaduan yang belum lengkap dengan alat tulisnya, Loket umum dan Disabilitas berada di ruangan yang sama,

(17)

14

Tim menyampaikan agar evaluasi tersebut dapat segera disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

7. Kunjungan ke Lapas Perempuan Semarang

Pada hari ke 3 (tiga) tanggal 15 Oktober 2020 Tim dari Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM bersama tim dari Kanwil berkunjung ke UPT LPP Semarang. Tim disambut oleh kepala lapas Ibu Asriati Kerstiani beserta jajarannya. Dalam kesempatan tersebut Kalapas menginformasikan data Penghuni terdapat 247 orang total Narapidana dan Tahanan dari total kapasitas 174 orang yang berarti over kapasitas sebanyak 73 orang. Kemudian tim langsung diajak melihat dan memeriksa secara langsung aksesibilitas sarana dan prasarana untuk kelompok rentan, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang ada di LPP Semarang. LPP Semarang berhasil mendapatkan penghargaan pelayanan publik berbasis HAM dua kali berturut – turut (2018 – 2019).

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di LPP Semarang, Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di LPP Semarang antara lain: minimnya tempat Parkir bagi pegawai, pengunjung LPP dan disabilitas yang sangat terbatas, disebabkan Posisi LPP Semarang di depan jalan raya, Bangunan LPP yang sudah sangat tua, sehingga perlu untuk dilakukan renovasi ulang, serta susahnya pembuangan limbah spiteng (sanitasi) disebabkan posisi limbah tersebut berada dibawah bangunan tua. Pihak LPP sudah berusaha menghubungi pihak terkait dalam hal ini Pemda dan dinas setempat, akan tetapi belum ada respon sampai dengan sekarang. Untuk aksesbilitas informasi belum lengkapnya informasi pelayanan publik, belum adanya jalan landai dengan pegangan rambat, tidak adanya loket/kotak pengaduan bagi WBP, ruang laktasi belum sesuai standar

(18)

15

Tim meminta agar evaluasi tersebut dapat segera disesuaikan dengan Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

8. Kunjungan ke Bapas Kelas I Semarang

Pada hari ke 3 (tiga) tanggal 15 Oktober 2020 kunjungan Ke Bapas Kelas I Semarang. Tim disambut oleh Kabapas Lilis Yuaningsih beserta jajaran. Tim melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas I Semarang.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas I Semarang antara lain: tidak memiliki lantai pemandu (Guilding Block), rambu rambu kelompok rentan memiliki ukuran yang kecil, ruang laktasi tidak memilki kasur, ruang bermain anak dan ruang laktasi menjadi satu ruangan dan tidak memilki mainan untuk anak, tidak memiliki toilet disabilitas khusus bagi klien.

Evaluasi tersebut agar dapat disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

9. Kunjungan ke Kanim Kelas I TPI Semarang

Kunjungan dilanjutkan ke Kanim Kelas I TPI Semarang, Tim petugas pusat dan daerah disambut oleh Kasi Lantas KIP Thomas Arien dan Kasi Izin Tinggal Fachtur Purnomo. Tim melihat dan memeriksa secara langsung aksesibilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada. Kanim Kelas I TPI Semarang.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Kanim Kelas II Non TPI Agam, Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi terkait dengan

(19)

16

aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Kanim Kelas I TPI Semarang antara lain : tidak adanya petugas yang siaga pada loket pengaduan, ukuran untuk rambu – rambu kelompok rentan terlalu kecil.

Evaluasi tersebut agar dapat disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

10. Kunjungan ke Lapas Kelas I Semarang

Kegiatan dilanjutkan ke Lapas Kelas I Semarang, Tim diterima oleh Kalapas Dedi Mulyadi beserta jajaran. Dalam kesempatan tersebut Kalapas menginformasikan bahwa total data penghuni sebanyak 1.765 orang dari total kapasitas sebanyak 663 orang, yang berarti Lapas over kapasitas sebanyak 1.102 orang. Kemudian Tim diajak melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Lapas Kelas I Semarang dengan didampingi oleh pejabat dan petugas setempat.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Lapas Kelas I Semarang, Tim dari Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Lapas Kelas I Semarang antara lain: Letak maklumat pelayanan tidak pada posisi strategis sehingga tidak terlihat oleh pengunjung, tidak adanya lantai pemandu (guilding block), toilet khusus disabilitas tidak memiliki pegangan serta tidak landai, jalan landai belum memiliki pegangan rambat, rambu – rambu kelompok rentan terlalu sedikit, posisi kotak pengaduan tidak strategis.

Tim meminta agar evaluasi tersebut agar dapat disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

(20)

17

11. Kunjungan ke Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang

Kunjungan terkahir pada hari ke 3 (tiga) tanggal 15 Oktober 2020 ke Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang. Tim disambut oleh Kepala BHP bapak Hendra Andi Satya Gurning beserta jajaran, tim diajak untuk melihat dan memeriksa secara langsung aksesibilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di BHP Semarang, namun karena kondisi bangunan sedang direnovasi. Kepala BHP Semarang menyampaikan permintaan maaf kepada tim bahwa kondisi bangunan BHP sedang dilakukan renovasi, sehingga tim hanya dapat melihat dan memeriksa kondisi seadanya.

Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di BHP Semarang.

Tim hanya dapat memberikan masukkan dan saran agar nantinya setelah bangunan gedung BHP selesai dapat segera disesuaikan dengan standar yang ada tentang Pelayanan Publik berbasis HAM sesuai dengan Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

12. Kunjungan ke Kanim Kelas I TPI Surakarta

Kunjungan pada hari ke 4 (empat) pada tanggal 16 Oktober 2020 dilanjutkan ke Kanim Kelas I TPI Surakarta, Tim petugas pusat dan daerah disambut oleh Kakanim bapak Said Ismail. Tim melihat dan memeriksa secara langsung aksesibilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada. Kanim Kelas I TPI Surakarta.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Kanim Kelas II Non TPI Agam, Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Kanim Kelas I TPI

(21)

18

Surakarta antara lain : di ruang Laktasi tidak terdapat Hexos/ kipas angin, di toilet disabilitas ditemukan tempat sabun yang sudah habis/kosong.

Evaluasi tersebut agar dapat disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

13. Kunjungan ke Rutan Kelas I Surakarta

Tim Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM bersama tim dari kanwil melanjutkan perjalanan ke Rutan Kelas I Surakarta. Tim disambut oleh Kepala Rutan Bapak Urip Dharma Yoga beserta jajaran. Pada kesempatan tersebut Karutan menginformasikan data penghuni total sebanyak 571 orang Narapidana dan Tahanan, dari total kapasitas sebanyak 298 orang, yang berarti rutan over kapasitas sebanyak 273 orang. Kemudian Tim langsung didampingi untuk melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan prasarana kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Rutan Kelas I Surakarta. Pada kesempatan ini Kepala Rutan menyampaikan bahwa bangunan Rutan Kelas I Surakarta merupakan gedung cagar budaya sehingga petugas tidak bisa begitu melakukan banyak perubahan karena keterbatasan kondisi gedung sehingga sulit untuk menyesuaikan dengan Permenkumham No. 27 Tahun 2018.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada, Tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi terkait dengan aksesibilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Rutan Kelas I Surakarta, antara lain : belum adanya lantai pemandu (guilding block), ruang laktasi belum memiliki bak cuci tangan

Walaupun keterbatasan kondisi gedung tim meminta agar evaluasi tersebut dapat disesuaikan dengan standar Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

(22)

19

14. Kunjungan Ke Bapas Kelas I Surakarta

Kunjungan terakhir pada tanggal 16 Oktober 2020 dilaksanakan di Bapas Kelas I Surakarta. Tim di sambut oleh Kabapas ibu Kristiana Hambawani beserta jajaran. Tim diajak untuk melihat dan memeriksa secara langsung aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas I Surakarta. Bapas Kelas I Surakarta berhasil mendapatkan penghargaan pelayanan publik berbasis HAM pada tahun 2018.

Setelah berkeliling memeriksa sarana dan prasarana yang ada di Bapas Kelas I surakarta, tim memberikan buku Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM serta memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas yang melayani kelompok rentan yang ada di Bapas Kelas I Surakarta, antara lain : maklumat pelayanan terlalu kecil sehingga tidak terlalu terlihat oleh klien, toilet khusus bagi penyandang agak masuk ke sebelah pojok bangunan sehingga agak menyulitkan bagi penyandang disabilitas yang akan menggunakannya.

Tim menyampaikan agar evaluasi tersebut dapat segera disesuaikan dengan standar yang ada pada Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

(23)

20

Hasil Yang Dicapai

1. Metode diseminasi yang digunakan adalah metode turun ke lapangan dan wawancara langsung dengan pimpinan maupun petugas langsung. Pada hari pertama Direktur Diseminasi dan Penguatan tiba di Semarang dan langsung lapor diri ke Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Prov. Jawa Tengah. Sedangkan tim petugas pelaksana langsung menuju 14 UPT dari 61 UPT yang tersebar di Jawa Tengah selama 4 hari yaitu dari Tanggal 13 – 16 Oktober 2020.

2. Mengingat bahwa pada tahun 2018, sebanyak 8 (delapan) UPT berhasil mendapatkan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM, sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan hanya terdapat 7 (tujuh) UPT yang berhasil mendapatkan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM. Dalam upaya mengimplementasikan Permenkumham Pelayanan Publik Berbasis HAM (P2HAM), Kanwil beserta UPT yang berada di wilayah lingkungan kerja Kemenkumham Prov. Jawa Tengah sudah melaksanakan amanatnya. Namun masih ada beberapa evaluasi yang dilakukan oleh Petugas Pusat selaku Tim yang melaksanakan Diseminasi dan Penguatan P2HAM yaitu aksesbilitas sarana dan prasarana, kepatuhan petugas dan ketersediaan petugas khususnya untuk melayani kelompok rentan. Tim meminta evaluasi tersebut segera untuk ditindaklanjuti agar sesuai dengan Standar Pelayanan Publik Berbasis HAM. Tidak lupa juga Tim mengingatkan bahwa batas akhir pengiriman data adalah 31 Oktober 2020, sehingga diharapkan segala hasil evaluasi segera ditindaklanjuti.

(24)

21

BAB III A. Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

1. Secara umum pelaksanaan kegiatan dalam rangka koordinasi Diseminasi HAM berjalan lancar sesuai dengan harapan. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan persepsi yang sama tentang bagaimana meningkatkan pelayanan publik berbasis HAM berdasarkan Permenkumham P2HAM dan pada khususnya dapat memenuhi kriteria yang ada dalam Permenkumham P2HAM.

2. Para pimpinan UPT beserta jajaran sangat merespon dan antusias atas kunjungan Tim, karena Tim bisa melihat langsung di lapangan sehingga bisa dilihat apa saja yang perlu disempurnakan.

Saran

1. Agar kegiatan seperti ini dapat ditambahkan anggaran, sehingga bisa mencakup semua UPT untuk dikunjungi.

2. Perlunya diadakan pelatihan khusus bagi petugas baik pembekalan materi HAM maupun yang lebih teknis seperti pendampingan bagi WBP disabilitas; bagaimana mendampingi WBP dengan keterbatasan visual; bagaimana berkomunikasi dengan tuna wicara; bagaimana menghadapi WBP lansia; dan petugas profesional psikolog perlu disediakan bagi semua WBP, tidak hanya dikhususkan bagi WBP kasus narkoba. Perlu juga petugas dengan latar pendidikan agama, pendidikan, olahraga dan lainnya yang dapat bermanfaat langsung terhadap pembinaan tahanan maupun WBP.

3. Terkait pelayanan kesehatan bagi tahanan maupun WBP, selain peningkatan anggaran dan penambahan dokter dan petugas kesehatan, agar keberadaan klinik di UPT didorong untuk memiliki ijin operasional, meningkatkan sarana prasarana standar, dan menjalin kerja sama dengan BPJS.

(25)

22

B. Penutup

Demikian laporan kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis HAM di lingkungan Kanwil Kemenkumham Prov. Jawa Tengah ini dibuat, semoga laporan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan dan program di tahun yang akan datang.

Jakarta, Oktober 2020

Pelaksana Kegiatan: ... ... Ade Dharma Kurniawan NIP. 197909172011011008 ... `` Eko Prasetyo NIP. 196910061998031001 ... Eka Sariati Siburian

NIP. 199406042019012001

(26)

23

(27)

24

SELASA, 13 OKTOBER 2020

NO WAKTU

(WIB)

KEGIATAN UPT KETERANGAN

1.

08.30

Rombongan

Mendarat

di

Bandara Ahmad

Yani

2.

09.00-12.00

Menuju ke Lapas

Klas

IIA

Pekalongan

3.

12.00-14.00

Kunjungan

di

Rutan Klas IIA

Pekalongan

Lapas Klas IIA

Pekalongan

4.

14.00-14.30

Menuju ke Bapas

Klas

II

Pekalongan

5.

14.30-16.00

Kunjungan

di

Bapas

Klas

II

Pekalongan

Bapas Klas II

Pekalongan

6.

16.00-16.30

Menuju ke Lapas

Klas IIB Tegal

7.

16.30-17.30

Kunjungan

di

Lapas Klas IIB

Tegal

Lapas Klas IIB

Tegal

8.

17.30-19.30

Menuju

Semarang

9.

19.30

istirahat

Hotel

RABU, 14 OKTOBER 2020

NO WAKTU (WIB)

KEGIATAN UPT KETERANGAN

1.

08.00-10.30

Menuju ke Lapas

Klas IIA Klaten

2.

10.30-13.00

Kunjungan di

Lapas Klas IIA

Klaten

Lapas Klas IIA

Klaten

3.

13.00-13.30

Menuju ke Bapas

Klas II Klaten

4.

13.30-15.00

Kunjungan di

Bapas Klas II

Klaten

Bapas Klas II

Klaten

(28)

25

5.

15.30-18.00

Menuju

Semarang

6.

18.00

Istirahat

Hotel

KAMIS, 15 OKTOBER 2020

NO WAKTU (WIB)

KEGIATAN UPT KETERANGAN

1.

08.30-09.00

Menuju ke LPP

Semarang

2.

09.00-11.00

Kunjungan Di

LPP Semarang

LPP Semarang

3.

11.00-11.30

Menuju Bapas

Klas I semarang

4.

11.30-12.30

Kunjungan di

Bapas Klas I

Semarang

Bapas Klas I

Semarang

5.

12.30-13.00

Menuju ke Kanim

Klas

II

TPI

Semarang

6.

13.00-14.30

Kunjungan

di

Kanim Klas II

TPI Semarang

Kanim Klas II

TPI Semarang

7.

14.30-15.00

Menuju ke Lapas

Klas I Semarang

8.

15.00-16.30

Kunjungan di

Lapas Klas I

Semarang

Lapas Klas I

Semarang

9.

16.30-

17.00

Menuju ke Balai

Harta

Peninggalan

Semarang

10.

17.00-18.00

Kunjungan di

Balai Harta

Peninggalan

Semarang

Balai Harta

Peninggalan

Semarang

11. 18.00

Menuju ke Hotel

JUMAT, 16 OKTOBER 2020

NO WAKTU (WIB)

KEGIATAN UPT KETERANGAN

1.

07.30-09.00

Menuju Ke

Kanim Klas I TPI

Surakarta

(29)

26

2.

09.00-10.30

Kunjungan di

Kanim Klas I TPI

Surakarta

Kanim Klas I

TPI Surakarta

3.

10.30-11.00

Menuju Rutan

Klas I Surakarta

4.

11.00-14.00

Kunjungan di

Rutan Klas I

Surakarta

Rutan Klas I

Surakarta

5.

14.00-14.30

Menuju ke Bapas

Klas I Surakarta

6.

14.30-16.00

Kunjungan di

Bapas Klas I

Surakarta

Bapas Klas I

Surakarta

7.

16.00

Menuju Bandara

Adi Sumarno

kembali ke

Jakarta

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Kelsen úgy próbálja feloldani ezt a problémát, hogy azt mondja: "valamely állami rendrõl csak akkor tételezzük fel, hogy normatíve érvényes, ha azok a

Pelayanan publik sebagai suatu kualitas memerlukan standarisasi. Setiap pegawai juga diharuskan untuk dapat melakukan pelayanan dengan standar tersebut. Penyelenggaraan

Dasar penggunaan bibit dari ujung, tengah dan pangkal (asal talus) didasari pada hasil laju pertumbuhan yang akan diperoleh saat panen, sehingga dapat diketahui bagian

Sehubungan dengan implementasi pengadaan langsung secara elektronik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bersama ini kami sampaikan nama pegawai yang ditunjuk

Berdasarkan hal diatas, Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia melalui Subdirektorat Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM membuat Kegiatan

"Artinya : Aku minta ampun kepada-Mu [Hadits Riwayat Seluruh penyusun sunan kecuali An Nasaa’i] [1] Rutinitas manusia masuk kamar mandi dalam sehari semalam merupakan kebiasaan

Variabel BOPO (Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi), adanya perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional yang berarti kemampuan bank dalam

Matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom.