Perkuliahan, Penugasan, Ujian
dan Penilaian
Perkuliahan
Kehadiran terjadwal dalam satu semester adalah 16 (enambelas) minggu
Perkuliahan dilakukan dengan cara tatap muka di kelas (70%) dan di luar kelas/magang (30%)
Dosen wajib hadir sekurang-kurangnya 80% dari kehadiran terjadwal (minimal 14 minggu)
Mhs wajib hadir 80% dari kehadiran dosen (minimal 12 minggu)
Penugasan
Diberikan pada setiap selesai kuliah secara individu dan kelompok
Diberikan dalam bentuk pertanyaan pendalaman materi, solusi kasus, pelaporan hasil magang, membuat proposal rencana usaha dan laporan pelaksanaan usaha
Total skor penilaian tingkat penguasaan materi adalah 100, yaitu : Jumlah Jawaban yang benar x 100%
100 Standar keberhasilan :
90% – 100% = amat baik (sangat berhasil) 80% – 89% = baik (berhasil)
70% – 79% = kurang baik (kurang berhasil, gagal) ≤ 69% = tidak baik (tidak berhasil, gagal)
Ujian
Dilakukan secara tertulis dan terjadwal dalam bentuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS)
Mata kuliah hanya dapat diujikan dan diikuti oleh
mahasiswa jika memenuhi ketentuan kehadiran dosen dan mahasiswa dengan syarat : UTS = dosen minimal hadir mengajar 7 kali dan mahasiswa minimal hadir 6 kali; UAS = dosen minimal hadir mengajar 7 kali sesudah masa UTS dan mahasiswa minimal hadir kuliah 6 kali sesudah masa UTS
Hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang memenuhi persyaratan tatatertib ujian
Sistem Penilaian
Sistem penilaian didasarkan pada nilai huruf yang dikonversi
dari nilai angka yang bersifat nilai individu
Nilai angka yang digunakan untuk melakukan konversi terdiri atas
3 komponen nilai, yaitu nilai kehadiran (H), nilai penugasan (T), nilai UTS dan nilai UAS.
Komposisi 3 komponen nilai angka adalah : Kehadiran (H) = 10%
Tugas (T) = 25%
UTS = 30%
UAS = 35%
Konversi nilai angka ke nilai huruf adalah :
80 s.d 100 = A (bobot 4 : sangat baik, lulus)
68 s.d 79,9 = B (bobot 3 : baik, lulus)
56 s.d 67,9 = C (bobot 2 : Cukup, Lulus)
46 s.d 55,9 = D (bobot 1 : kurang, tidak lulus)
Ringkasan Satuan Materi Perkuliahan (SAP)
Minggu pertama :
Mengidentifikasi sikap dan perilaku kewirausahaan Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke dua :
Mengidentifikasi sikap dan perilaku kewirausahaan (lanjt) Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke tiga :
Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dan membuat keputusan
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke empat :
Menganalisis peluang usaha
Minggu ke lima :
Pasar dan Pemasaran
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke enam
Membuat rencana usaha
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke tujuh
Menilai kelayakan rencana usaha
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke delapan : UTS
Minggu ke sembilan
Membuat proposal usaha
Minggu ke sepuluh
Magang (mandiri)…….. minggu pertama Menyempurnakan proposal (mandiri) Mempersiapkan pendirian usaha
Minggu ke sebelas
Magang (mandiri)…….. minggu ke dua Menjalankan usaha mikro/kecil
Minggu ke dua belas :
Magang (mandiri)..…... minggu ke tiga Membuat rencana pengembangan usaha
Minggu ke tiga belas :
Magang (mandiri)……. Minggu ke empat Menyempurnakan proposal usaha
Minggu ke empat belas
Menyerahkan proposal usaha
Minggu ke lima belas
Dosen memberikan evaluasi dan komentar proposal usaha yang diajukan mahasiswa
Dosen mengembalikan proposal usaha yang telah diberikan evaluasi dan komenar kepada mahasiswa
Minggu ke enam belas : UAS
Kegiatan libur antar semester, mahasiswa
menjalankan usaha sebagaimana yang
tercantum dalam proposal usaha
Kuliah minggu pertama
A. Kompetensi Pemahaman Materi
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
•
Memahami karakteristik kewirausahaan secara
kognitif, afektif, psikomotor dan dapat
mempraktekkannya dalam rencana usaha yang
akan dirintisnya
•
Memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan
B. Kondisi yang perlu diciptakan
Menciptakan sikap dan perilaku mhs dalam
kewirausahaan dilakukan dengan 2 (dua)
aspek pendekatan :
Mhs diperkenalkan dalam dunia kerja dalam
bentuk studi lapangan atau magang
Mhs diminta untuk mengamati keberhasilan
dan kegagalan seseorang yang memiliki
karakteristik wirausahawan dari berbagai
bidang pekerjaan/profesi, seperti : pengusaha,
atlet, artis, petani, pejabat, guru atau kepala
sekolah, dll
Uraian materi kuliah minggu pertama
MENGIDENTIFIKASI SIKAP
DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
1.1 Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan
entrepreneuship
….untuk menggambarkan
seorang actor yang memimpin suatu proyek
produksi (Suryana, 2004)
Secara umum kewirausahaan diartikan
“sebagai suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
Beberapa pengertian kewirausahaan yang
diberikan oleh para ahli dapat dikemukakan
sebagai berikut :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi,
1994)
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different)
(Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996)
Dengan demikian, kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan “added value” dengan jalan
mengkombinasikan semua sumber daya ekonomi melalui “create new and different” untuk memenangkan
persaingan
Maka inti kewirausahaan adalah :
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif
Merupakan sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif
Proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan, fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
1.2 Pengertian Wirausaha dan Manajer
WIRAUSAHA ………..
Secara umum wirausaha adalah seseorang yang bebas
dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya
Pendapat beberapa ahli :
Wirausaha adalah orang yang mampu melihat adanya peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut (Suryana, 2003)
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha (Dan Steinhoff dan John F. Burgess, 1993) Wirausaha (entrepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya dan bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan swasembada (Pakerti, 1997)
MANAJER
Manajer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan teknis dan akademis untuk mengelola perusahaan atau organisasi bisnis yang dimiliki oleh orang lain dan atas jasanya ia menerima gaji dan bonus
Pada perusahaan perseorangan pada umumnya seorang wirausaha sekaligus merangkap sebagai manajer
Kinerja wirausaha dan manajer ditentukan oleh adanya peluang dan kemampuan menciptakan peluang serta
INSTRUMEN EVALUASI
KULIAH MINGGU PERTAMA
Identifikasi sikap dan perilaku
wirausahawan
Jelaskan bagaimana ciri-ciri sikap
seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ? Jelaskan bagaimana ciri-ciri motivasi seseorang
Kuliah minggu ke dua
A. Kompetensi Pemahaman Materi
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
Mengaktualisasikan sikap & perilaku kewirausahaan dalam bidangnya
B. Kondisi yang perlu diciptakan
Mengamati dan mempraktekan sikap dan perilaku kewirausahaan, termasuk dalam menyelesaikan studi
Uraian Materi Kuliah Minggu Ke Dua
Mengidentifikasi Sikap & Perilaku
Wirausahawan (Lanjutan)
1.3 Karakteristik Kewirausahaan
Seorang wirausaha sekurang – kurangnya
memiliki 12 (dua belas) karakteristik yaitu : (1) Motif berprestasi,
(2) Selalu perspektif (3) Berdaya cipta tinggi
(4) Memiliki perilaku inovatif tinggi,
(5) Memiliki komitmen dalam pekerjaan
1.3 Karakteristik Kewirausahaan
(Lanjutan)
(7) Mandiri atau tidak tergantung pada orang lain
(8) Berani menghadapi resiko (9) Selalu mencari peluang
(10) Memiliki jiwa kepemimpinan
(11) Memiliki kemampuan manajerial dan (12) Memiliki kemampuan personal
Penjelasan ciri 1: Motif Berprestasi
Motif berprestasi merupakan nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna memperoleh kepuasan secara pribadi (Gede A.S dalam Suryana, 2003)
Faktor yang mempengaruhi timbulnya motivasi : Kebutuhan (fisik, keamanan, harga diri,
aktualisasi diri : Maslow, 1934)
Faktor pendorong dan faktor pemelihara
(Faktor pendorong kebersihan, pengakuan, kreatifitas dan rasa tanggung jawab, faktor pemelihara
lingkungan kerja, insentif kerja, hub kerja dan keselamatan kerja : Herzberg)
Ciri-ciri seorang wirausaha yang memiliki motif
berprestasi menurut Suryana (2003) adalah :
Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya
Selalu memerlukan umpan balik yang segera
untuk melihat keberhasilan atau kegagalannya
Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
Berani menghadapi resiko dengan penuh
perhitungan
Menyukai tantangan dan melihat tantangan
secara seimbang
Teori atribusi Weiner (Gedler, 1991) ada 2 (dua) penyebab seseorang berprestasi yang disebutnya sebagai lokus penyebab instrinsik dan ekstrinsik. Lokus penyebab instrinsik terdiri atas :
(1) kemampuan, (2) usaha, (3) suasana hati atau mood, seperti kelelahan & kesehatan Lokus penyebab ekstrinsik meliputi (1) sukar
tidaknya tugas, (2) nasib baik atau hoki dan (3) pertolongan orang lain.
Motivasi berprestasi mengandung dua aspek menurut
Mc Clelland (1976), yaitu :
Mencirikan ketahanan dan takut gagal
Meningkatkan kerja keras yang berguna mendorong keberhasilan
Penjelasan ciri 2 : Selalu Perspektif
Selalu prespektif berarti “ harus berfikir, berusaha danmemanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan untuk meraih masa depan secara optimis”
Kunci utama selalu perspektif adalah “ ability to create
the new and different” (Drucker, 1959)
Memandang masa depan harus optimis dengan kesadaran : Masa depan adalah suatu kejadian (event) yang
mengandung ketidak pastian (uncertainty) dan resiko yang harus diperhitungkan
Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan Ada pilihan yang harus diambil secara tabah & cerdas
Penjelasan ciri 3 : Berdaya Cipta Tinggi
Ide-ide kreativitas (daya cipta) “ketika seorang wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda”
Kreativitas “berfikir menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing)
Inovasi “kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan (Suryana,
2003).
Beberapa aspek penting dalam daya cipta : Berfikir dan membuat cara-cara baru dari
sesuatu yang lama ……….meningkatkan added value Berfikir dan membuat sesuatu yang
benar-benar baru ………. menciptakan added value
Penjelasan ciri 4 : Berperilaku Inovasi Tinggi
Setiap orang mempunyai talenta dan jiwa wirausaha dalam tingkat kapabilitas berbeda-beda sehingga perlu wadah
untuk berkembang agar berpeliku inovasi tinggi
Landasan jiwa wirausaha yaitu akal budi dan kecerdasan Akal budi dan kecerdasan mendorong tumbuhnya jiwa
wirausaha yang berperilaku inovasi tinggi dng membentuk : Cita-cita, impian dan harapan untuk meningkatkan
kualitas hidup (berfikir/visi untuk masa depan)
Instuisi untuk bekerja dan berusaha (bertindak untuk masa kini/ realita)
Daya imajinasi untuk berfikir kreatif (berfikir dan
bertindak dari pengalaman masa lalu/inovasi) Kemampuan belajar thd sesuatu yang sebelumnya
tidak diketahui (belajar dari masa lalu, masa kini dan perkiraan masa depan/pembelajaran)
Hal penting kunci sukses dari pengalaman :
Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi yang jadi
wirausaha di bawah 30% dan lulusan SLTA ke bawah diatas 70% (Sakernas, 2003)
Sukses Bill Gate dan Warrant Buffet karena : Mau belajar terus menerus
Tabah thd tantangan dan kegagalan Berani berinovasi dan tampil beda
Selalu tidak puas dengan hasil yang dicapai
Punya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan Sukses seseorang 80% ditentukan oleh kecerdasan
emosional hanya 20% ditentukan kecerdasan intelektual (Goleman)
Kiat-kiat agar sukses dalam berwirausaha dari berbagai tingkatan IQ (Suryana, 2003):
Digerakkan oleh ide dan impian (visi) Lebih mengandalkan kreativitas
Menunjukkan keberanian
Percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada realita Melihat masalah sebagai peluang
Memilih usaha sesuai hobi dan minat
Memulai usaha dengan modal seadanya Senang mencoba hal baru
Selalu bangkit dari kegagalan
Penjelasan ciri 4 : Berkomitmen dalam Pekerjaan
Wirausaha harus komit dan sepenuhnya memberikan curahan perhatian dalam mengelola usaha, berupaya usahanya berkembang dan memenangkan persaingan Wirausaha memiliki semangat kewirausahaan (Instruksi
Presiden Nomor 4 Tahun 1995) :
Punya kemauan kuat untuk berkarya dan mandiri Mampu membuat keputusan tepat dan berani
mengambil risiko (yang diperhitungkan) Kreatif dan inovatif
Tekun, teliti dan produktif
Berkarya dengan semangat kebersamaan dan
Penjelasan ciri 6 : Ber-etos kerja & bertanggung jawab
Etos kerja merupakan budaya kerja yang dijunjukkan oleh beberapa ciri kepribadian, yaitu rasional, disiplin, kerja keras, orientasi pada kesuksesan, hemat,
bersahaja, tidak berfoya-foya dan senang investasi (Etos kerja bangsa Jerman : Mak Weber)
Budaya kerja dan Etos Kerja :
Budaya kerja bangsa Jepang (Sinamo H.J, 1999) : “bushido” (Gi/benar&terhormat, Yu/berani dan ksatria
Jin/cinta kasih,Re/santun, Melyo/tulus, Chugo/loyal)
Budaya kerja bangsa Indonesia, kebersamaan dan kegotongroyongan
Etos kerja unggulan bangsa Jepang (Sinamo H.J, 1999)
Kerja itu suci………. aku sanggup kerja benar Kerja itu sehat ……. aku sanggup kerja keras Kerja itu rahmat …... aku sanggup kerja tulus Kerja itu amanah ….. aku sanggup kerja tuntas Kerja itu seni ……… aku sanggup kerja kreatif Kerja itu ibadah …… aku sanggup kerja
bersungguh-sungguh
Kerja itu mulia …….. aku sanggup kerja sempurna Kerja itu kehormatan ..aku sanggup kerja unggul
Penjelasan ciri 7 : Mandiri
Wirausaha yang mandiri/tidak tergantung orang lain akan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Mandiri membuat seseorang menjadi kreatif dan inovatif mencari peluang, serta tabah menghadapi tantangan Dengan mandiri akan dicapai :
Cara berfikir baru (new mindset) Teknologi baru (new technologie)
Pengetahuan baru (new knowledge) Cara baru (new technical)
Penjelasan ciri 8 : Berani Menghadapi Resiko
Berani menghadapi risiko bukan spekulasi tetapi risiko
yang sudah dihitung secara matang sebagai karakteristik wirausaha unggul (Richard Cantillon)
Berani mengambil risiko mendorong timbulnya inisiatif
dan sifat menyukai usaha yang lebih menantang
Terdapat pada orang-orang yang kreatif dan inovatif dan bag terpenting perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003) Dipilihnya suatu alternatif risiko tergantung pada faktor :
Daya tarik setiap alternatif untuk dinilai secara realistis Kesediaan menanggung kerugian
Perhitungan thd peluang sukses dan gagal Keyakinan pada diri sendiri
Penjelasan ciri 10 : Berjiwa Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, keteladanan dan kepeloporan
selalu dimiliki oleh wirausaha sukses, cirinya : Ingin tampil beda dan menonjol
Ingin tampil lebih dulu (lebih cepat lebih baik) Kreatif dan inovatif
Menjadikan perbedaan (tantangan) sebagai peluang Mengutamakan strategi mediator dan negosiator
dibandingkan diktator dalam mengatasi konflik Spesifikasi wirausaha berdasarkan perilaku dan
kemampuannya :
Menonjol dalam efisiensi produksi dan pemasaran ……… administrative entrepreneur
Menonjol dalam kreatifitas, inovasi dan antisipasi risiko ……….. innovative entrepreneur
Penjelasan ciri 11 : Memiliki Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial adalah “kemampuan untuk
mengambil keputusan usaha dan melaksanakan seluruh fungsi manajemen, yaitu membuat rencana usaha,
mengorganisasikan usaha, mengelola usaha & SDM, melakukan publikasi/promosi hasil usaha & mengontrol pelaksanaan usaha
Kemampuan manajerial dibutuhkan untuk menciptakan : Organisasi menjadi “dinamis, fleksibel dan “fit”
dengan lingkungan
Organisasi yang sukses dan going concern dengan 8 roh organisasi :
Roh kesucian dan kesehatan Roh kebaikan dan kemurahan Roh cinta dan suka cita
Lingkungan kerja kondusif dengan persyaratan : Memberikan upah yang layak
Kondisi peralatan kerja yang aman dan sehat Memberi kesempatan belajar
Memberi kesempatan pengembangan karir Terdapat integrasi sosial ke dalam organisasi Memberi perlindungan hak-hak individu/pekerja Ada keseimbangan dalam berbagai tuntutan
Ada rasa bangga terhadap pekerjaan dan organisasi Manajer yang bervisi ke depan dengan kompetensi :
Punya kemampuan strategi dan sintesis
Punya kemampuan berorganisasi & berkomunikasi Punya kemampuan negosiasi dan presentasi
Penjelasan ciri 12 : Memiliki Ketrampilan Personal
Kemampuan personal diartikan sebagai wirausaha Andal Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1995
Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan menyebutkan adanya 8 (delapan) ciri wirausaha andal, yaitu :
Percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk berusaha
mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.
Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan
barang/jasa & mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien
Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan
musyawarah dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha terutama para pembeli/pelanggan
Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat dan disiplin
Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya serta lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindungi Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan
kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain (Leadership/Managerialship) serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dengan risiko yang moderat
Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan
serta menggalang kerjasama yang salingmenguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
Menurut Murpy dan Peek, ada delapan syarat yang harus dipenuhi
agar seorang wirausaha dapat mengembangkan, profesinya, yaitu: Capacity for hard work & getting things done with and
through people
Good appearance & self confident
Making sound decision & college education Ambition drive & ability to communicate
Etika wirausaha yang dikemukakan oleh Suryana (2003) meliputi 8 (delapan) hal, yaitu :
Menjadi tugas mulia dan kebiasaan baik (lihat yang
dicontohkan Rasulullah SAW: misal jujur dan dapat dipercaya) Menempa pikiran untuk maju (daya saing dan daya juang)
Membentuk watak yang mulia (terbuka, bersih dan teliti) Membersihkan diri dari kebiasaan berfikir negatif (tidak
menyakiti orang lain dan tidak bergantung pada nasib) Kebiasaan berprakarsa (inovasi)
Kepercayaan pada diri sendiri (yakin diri dan beriman) Membersihkan diri dari hambatan yang dibuatnya sendir
(yakin dan tidak ragu-ragu)
Mempunyai kemauan, daya upaya dan perencanaan (rencana
mengejar cita-cita)
Hubungan antara Ciri-Ciri dan Watak Wirausahawan (Suryana,2003)
Ciri – Ciri W a t a k
Percaya diri ………..……. Yakin, tidak tergantung, individualitas dan optimis
Orientasi pada tugas& hasil…… Orientasi prestasi dan laba
Pengambil Risiko ………. Berani ambil resiko dan tantangan
Kepemimpinan ………. Berperilaku sebagai pemimpin, mudah bergaul dan terbuka
Keorsinilan ……… Kreatif dan inovatif
Orientasi ke masa depan …….. Berprespektif dan pandangan ke depan
INSTRUMEN EVALUASI
KULIAH MINGGU KEDUA
Identifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
(Lanjutan)
Jelaskan bagaimana bentuk-bentuk perilaku jiwa seseorang yang punya kewirausahaan?
Jelaskan dengan contoh orang-orang punya : motif berprestasi tinggi, berprespektif, berkreativitas tinggi, berinovasi tinggi, …..dll (dosen, mahasiswa, pejabat, atlit dan pengusaha : lihat modul) ?
Jelaskan ciri-ciri sikap dan motivasi seseorang yang punya jiwa kewirausahaan (lihat modul)?
PEMBUATAN KEPUTUSAN
MATERI KULIAH MINGGU KE TIGA (LANJUTAN) 3.3 Hakekat Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan pada dasarnya adalah memilih satu atau beberapa alternatif dari sejumlah alternatif yang masing-masing mengandung risiko &ketidak pastian yang berbeda
Pemilihan alternatif harus didasarkan pada prinsip
optimalitas, yaitu memilih keuntungan terbesar dengan
resiko yang moderat/terukur
Keputusan yang diambil bersifat strategis, yaitu : keputusan untuk memperoleh dan meningkatkan penghasilan dengan mendirikan, mengelola dan mengembangkan perusahaan
Cerdas, rasa percaya diri, sikap mandiri yang kuat dan kemampuan mengambil keputusan terbaik dengan cepat dan tanpa ragu-ragu merupakan kunci sukses
3.4 Tantangan Setelah Membuat Keputusan
Tantangan yang harus dihadapi adalah :
(1) penentuan bidang usaha/ barang atau jasa yang akan diproduksi
(2) penentuan lokasi usaha,
(3) penentuan skala usaha dan sumber permodalan (4) penentuan sasaran pasar yang akan dilayani dan
strategi untuk memenangkan persaingan,
(5) penentuan kriteria pekerja yang akan direkrut dan cara memotivasi dan mengendalikannya.
Pada perusahaan kecil (perseorangan), pengambilan keputusan sepenuhnya diambil oleh pemilik (unity of
command)
Pada organisasi/usaha yang cukup besar, sebagian pengambilan keputusan dapat
Wirausaha
Karyawan
Bagan 4-a. Struktur Organisasi Perusahaan Kecil (Perseorangan)
Wirausaha
Manajer Manajer Karyawan
Bagan 4-b. Struktur Organisasi Perusahaan Besar (Perseroan Terbatas)
3.5 Orientasi dan Tahapan Proses Pembuatan
Keputusan
Orientasi pendekatan pengambilan keputusan :
Lebih berorientasi pada pendekatan rasional
(dengan ilmu pengetahuan, khususnya manajemen)
Lebih berorientasi pada pendekatan naluri atau atau instink (olah batin, nasehat orang bijak
diiringi dng doa dan mohon petunjuk Allah SWT)
Berorientasi pada kombinasi antara pendekatan
rasio dan naluri (gabungan antara ilmu pengetahuan
Tahapan proses pengambilan
keputusan berdasarkan pendekatan
rasional :
Merumuskan masalah secara jelas
mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai Mencari dan mengembangkan alternatif atau
memilih kemungkinan-kemungkinan solusi masalah Memilih alternatif yang paling tepat dan/atau
alternatif yang dianggap cukup memuaskan
Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan menyiapkan langkah-langkah
pelaksanaan.
Untuk membantu mengambil keputusan dapat
diperhatikan resep berikut :
Mantapkan keteguhan sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Mantapkan sikap dalam menghadapi risiko atau ketidak pastian
Mantapkan sikap rasional dan kecerdasan dalam memilih alternatif yang tersedia
Perhatikan bahwa masalah/situasi dlm pengambilan
keputusan :
Agak pasti dan cukup mudah diprediksi Kurang pasti dan mudah diprediksi
Contoh Kasus Pengambilan Kepususan :
Alternatif A menjajikan keuntungan 30% dan
alternatif B hanya menjanjikan keuntungan 20%.
Namun, alternatif B bebas dari kemungkinan
gagal karena faktor cuaca, sedangkan alternatif A
sangat dipengaruhi oleh cuaca yang pada saat
keputusan itu diambil sulit diprediksi. Alternatif C
hanya menjajikan keuntungan 15%, tetapi diyakini
dapat meningkatkan keputusan pembelian
pelanggan dibandingkan alternatif A dan B,
namun alternatif C juga dipengaruhi oleh cuaca
yang sulit diprediksi secara tepat
Jika anda sebagai seorang wirausahawan yang
harus mengambil keputusan, alternatif manakah
yang akan anda ambil ?
Instrumen Evaluasi Pembuatan
Keputusan
Buatlah sebuah kasus dengan beberapa
alternatif (minimal 3 alternatif) dimana anda
harus mengambil keputusan yang terbaik
(masing-masing alternatif bersifat mutually
exclusive) ?
Dari alternatif yang sudah anda pilih buatlah
analisis SWOT-nya untuk menunjukkan
bahwa alternatif tersebut memang layak
untuk dipilih ?
MENGANALISIS PELUANG USAHA
MATERI KULIAH MINGGU KE EMPAT
A. KOMPETENSI PEMAHAMAN MATERI
Setelah mahasiswa mempelajari modul ini
diharapkan mempunyai kompetensi untuk :
Mengembangkan ide dan meraih
peluang usaha.
Menganalisis kemungkinan
keberhasilan dan kegagalan usaha,
serta
B. KONDISI YANG DIPERLUKAN
Mahasiswa diperkenalkan dalam dunia kerja dalam bentuk studi lapangan atau magang
Mahasiswa diminta untuk membuat simulasi
alternatif beberapa peluang usaha dan melakukan analisis dengan dua aspek pendekatan, yaitu
aspek lingkungan internal (perkiraan kapasitas sumber daya : permodalan, SDM, produksi dan pemasaran) dan aspek eksternal (pemasok,
URAIAN MATERI KULIAH MINGGU KEEMPAT
MENGANALISIS PELUANG USAHA
4.1 Pemanfaatan Peluang Berusaha
Setiap orang mempunyai peluang (opportunity) untuk maju dengan menciptakan peluang usaha (memulai Usaha) dengan mempertimbangkan : Minat : mulailah usaha dari suatu usaha yang
diminati atau disukai (misalnya dalam bidang industri, kerajinan dan perdagangan atau jasa) Modal : mulailah usaha dengan modal seadanya
tanpa ragu-ragu
Relasi : mulailah usaha dengan menjalin relasi/ hubungan dengan keluaraga atau teman yang sudah menekuni atau yang bersimpati kepada anda
Selain Jenis usaha itu diminati juga harus melihat/
memperhatikan aspek-aspek :
Jenis usaha yang secara realistis akan memberikan laba
(faktor keuntungan)
Jenis usaha yang dikuasai, mudah mengurus,mengerjakan & memeliharanya (faktor pengusahaan teknis & manajemen)
Jenis usaha yang produknya disenangi&mudah memasarkan
produknya&sedikit pesaingnya(faktor pemasaran & persaingan)
Jenis usaha yang modalnya mampu disediakan (faktor modal) Jenis usaha yang bahan baku dan tenaga kerjanya mudah
didapat (faktor bahan baku dan tenaga kerja)
Jenis usaha yang mampu diukur risikonya (faktor risiko) Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan
Instrumen Evaluasi Menganalisis Peluang
Usaha
Menurut anda jenis usaha mana yang paling
mudah dilaksanakan dan mana yang paling
anda minati ?
Buatlah sebuah kasus peluang usaha yang
anda minati (dari pertanyaan sebelumnya) dan
lakukan analisisnya dengan memperhatikan :
minat, kemampuan teknis, permodalan,
PASAR DAN PEMASARAN
MATERI KULIAH MINGGU KE LIMA
A. KOMPETENSI PEMAHAMAN MATERI
Memahami konsep dasar pemasaran secara utuh, baik dalam pendekatan teoritis maupun praktek
Memahami berbagai metode penentuan harga jual dan mampu menghitung harga jual
Memahami konsep segmentasi pasar dan mampu membuat segmentasi pasar
Memahami konsep promosi dan mampu menerapkan berbagai teknis promosi
B. KONDISI YANG PERLU DICIPTAKAN
Mahasiswa diperkenalkan dalam praktek
kerja pemasaran yang sesungguhnya dalam
bentuk studi lapangan atau magang
Mahasiswa diminta untuk mengamati sukses
dan gagalnya pemasaran suatu usaha
(termasuk dalam penentuan harga jual,
segmentasi pasar dan promosi)
URAIAN MATERI KULIAH MINGGU KE LIMA
PASAR DAN PEMASARAN
5.1 Konsep Pasar dan Pemasaran
Pasar diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi
Bangunan dalam lokasi tertentu yang dijadikan tempat transaksi disebut pasar konkrit
(misalnya pasar Inpres Pasar Minggu, atau Pasar Cilandak Mall, Pejaten Village, dll)
Dalam ilmu ekonomi pengertian pasar merujuk pada suatu kondisi keseimbangan dimana penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) sepakat