• Tidak ada hasil yang ditemukan

B u k u 5 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B u k u 5 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

TEMA : 5. Pengendalian kegiatan Tingkat Masyarakat Berbasis SIM SUB TEMA : 5.1 Pengendalian Kegiatan Perencanaan Tingkat Masyarakat TUJUAN : Peserta terampil melakukan pengendalian perencanaan kegiatan

masyarakat melalui analisa data SIM Modul 1 dan 2

(4)

Cakupan Program Pamsimas III yang sedemikian luas memerlukan sistem manajemen data yang valid, lengkap dan tepat waktu sebagai basis pengambilan keputusan penting. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pamsimas berbasis web dibangun untuk mengelola data kegiatan pelaksanaan program di desa, yang bersumber dari hasil pencatatan Tim Fasilitator

Masyarakat dalam Logbook. Kondisi ini menuntut pentingnya akurasi, kelengkapan dan

ketepatan waktu data-data tersebut, agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

yang tepat dalam pengembangan programdi seluruh desa sasaran Program Pamsimas demi

kemaslahatan masyarakat luas.

Pamsimas memiliki instrumen pemantauan dalam pengendalian kegiatan mulai dari Persiapan (Kegiatan Sos-Kab sampai Penetapan Calon Desa Sasaran) dan Perencanaan (IMAS II sampai Penetapan Desa Sasaran) yang mana dalam sistem informasi manajemen Pamsimas ada alat pengedalian cepat yang disebut QUICK STATUS (QS) yang memuat modul data perkembangan kegiatan setiap siklus tahapan kegiatan mulai dari modul 1 sampai modul 2.6.

Tahap Perencanaan memiliki beberapa tahap kegiatan yang selalu dapat dipantau dalam SIM Pamsimas (QS Pemilihan Desa).

(5)

Tahapan Siklus Kegiatan Perencanaan :

1 Seleksi Calon Desa Sasaran (Persiapan)

a. Sosialisasi Tk. Kabupaten Daftar Desa Minat untuk Sosdes

b. Sosialisasi Tk. Desa a. Terpilihnya Kader AMPL

- Menyiapkan Kader AMPL b. Surat Pernyataan Minat

c. Terbentuknya Tim Penyusun Proposal

- IMAS 1 Data umum desa (jumlah Penduduk, Sumber Air

baku, Data Akses dan yg belum Akses (calon lokus)

c. Penyusunan Surat Minat dan Proposal Adanya Surat Minat dan Proposal

d. Verifikasi Proposal Desa berita Acara dan Catatan PAKEM

e. Seleksi Proposal Desa Instrumen Verifikasi dan Penilaian Rangking, Daftar

CDS

f. Penetapan Calon Desa Sasaran (CDS) SK CDS oleh PAKEM

2 Seleksi Desa Sasaran (Perencanaan)

a. Pemicuan perubahan perilaku dan/atau tindaklanjut pemicuan Terbentuk Komite dan Natural Leader lokus

b. Pembentukan atau penguatan Kelembagaan tingkat Desa (KKM). KKM terbentuk

Jadwal penguatan kelembagaan (Pelatihan)

c. IMAS Tahap II Peta Sosial yg memuat seluruh data kebutuhan

perencanaan. Data kebutuhan (Air baku, pemanfaat, Konstruksi pelayanan) utk penyusunan PJM proaksi dan RKM.

d. Pembentukan atau penguatan BPSPAMS Terbentuknya BPSPAMS dan Jadwal penguatan dan

pelatihan utk BPSPAMS

e. Penyusunan atau review/evaluasi PJM Proaksi Dokumen PJM Proaksi tersusun, dan sudah

terevaluasi sesuai dengan catatn /rekom f.

Penyusunan RKM

Dokumen RKM tersusun sesuai dengan data kebutuhan.

g. Evaluasi RKM Instrumen Evaluasi dan Verifikasi RKM telah dibuat

oleh PAKEM sesuai dengan data perencanaan dalam RKM

h. Usulan Daftar Pendek Desa Sasaran Daftar Pendek Desa Sasaran telah dibuat oleh Pokja

AMPL Kab., Surat Ketua Pokja AMPL ke Bupati utk penetapan desa sasaran.

i. Penetapan Desa Sasaran SK Penetapan Desa Sasaran oleh BUPATI, dan SK

DJCK (atas dasar surat Bupati)

NO TAHAP KEGIATAN OUT PUT

(6)

Mari kita mengamati dan menganalisa data SIM modul 1 sampai modul 2.6 (Usulan Penetapan Desa Sasaran Pamsimas III Desa Baru) dan kondisi data di masing-masing desa dalam kabupaten anda dari website Pamsimas.

1. Data-data apa saja yang anda temukan dari mulai modul 1 sampai modul 2.6 yang masih kosong dan data yang meragukan menurut anda sebagai DC? Sebutkan!

(7)

2. Sesuai TOR DC, langkah strategis apa yang harus dilakukan terkait dengan hasil analisa data-data dari masing-masing tahap kegiatan yang ada dalam modul 1 sampai modul 2.6, untuk diambil langkah dalam koordinasi dengan pihak Kabupaten dalam memenuhi data base untuk dipakai dalam pengambilan keputusan di Kabupaten?

3. Lakukan perbandingan antara data QS Perencanaan dengan AWP Pamsimas 2017 untuk mengetahui apakah status di kabupaten anda sesuai dengan target rencana dalam AWP.

Dengan kondisi tersebut apa dampaknya terhadap : 1. Kabupaten wilayah dampingan?

2. Apa strategi yang harus dilakukan anda lakukan bersama Tim Kabupaten (CoDC/DFMA dan DEAO)?

(8)

TEMA 5 : Pengendalian kegiatan Tingkat Masyarakat Berbasiskan SIM SUB TEMA 5.2. : Pengendalian Kegiatan Pelaksanaan Tingkat Masyarakat

TUJUAN :

1. Peserta terampil melakukan pengendalian Pelakasanaan kegiatan masyarakat melalui analisa data SIM Modul 3 dan 4

2. Peserta trampil membaca kurva S dan menganalisa Quick Status sebagai instrumen untuk melakukan pengawalan progress pelaksanaan kegiatan ditingkat masyarakat

3. Peserta terampil melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan masyarakat melalui analisa data SIM Modul 4 sebagai instrumen pengendalian kegiatan tingkat masyarakat

4. Peserta dapat menjelaskan prosedur penyelesaian kegiatan (serah terima, laporan pertanggunjawaban, penyetoran sisa dana ke kas negara)

(9)

Monitoring dan Pengendalian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan program guna mencapai tujuannya dan dilakukan baik pada tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan (pencapaian output secara kuantitas dan kualitas), maupun tahap keberlanjutan. Monitoring atau pemantauan dan pengendalian pada program Pamsimas dilakukan melalui :

A. BERBASIS WEB

1. QUICk STATUS (QS)

Quick Status merupakan pemantauan cepat terhadap kemajuan siklus di lapangan berdasarkan Master Schedule yang telah ditentukan.

Quick Status mencakup kegiatan utama (Milestones) dalam Master Schedule yang merupakan indikator kemajuan siklus di lapangan, dan ditentukan oleh pusat. Pemutakhiran data Quick Status dilakukan setiap minggu dengan validasi yang dilakukan oleh DC, melalui aplikasi Quick Status yang terintegrasi dengan SIM dan mekanisme aliran data sama seperti data SIM Pamsimas, sehingga update QS dan Data SIM harus di input secara bersamaan.

Pelaporan data Quick Status ditayangkan di website Pamsimas setiap saat dan menjadi alat pemantauan bersama.

Pengisian Quick Status dilaksanakan oleh pelaku Pamsimas di tingkat kabupaten dengan periode waktu mingguan, yaitu pada hari Jum’at setiap minggu (jika hari Jum’at jatuh pada hari libur, maka pelaksanaan pengisian dimajukan ke hari Kamis).

2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pamsimas (Management Information System) adalah salah satu instrumen pemantauan Program Pamsimas yang mencatat dan mengelola berbagai data penting dalam kegiatan program, mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan hingga pasca pelaksanaan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pamsimas adalah suatu sistem pengolahan

(10)

pelaksanaan Program Pamsimas di lapangan dalam bentuk informasi terpadu dan terbuka, yang diperoleh melalui mekanisme pelaporan.

Verifikasi dan validasi dalam SIM Pamsimas adalah proses pemeriksaan serta

pembuktian kebenaran data dan informasi yang terdapat di dalam SIM Pamsimas melalui metode pengukuran dengan menggunakan log book dan glossary yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kabupaten, provinsi, dan nasional.

Hari SIM/MIS Day, untuk menjamin terlaksananya kegiatan pelaporan SIM

secara berkesinambungan dan tepat waktu untuk mendapatkan data yang valid dan lengkap, maka setiap bulan sesuai jadwal dilaksanakan Hari SIM/ MIS Day yang diatur dalam POB MIS Day, yaitu hari untuk melengkapi data/laporan SIM di tingkat kabupaten dan provinsi, termasuk proses verifikasi dan validasi oleh masing-masing penanggung jawab.

B. BERBASIS AWP ATAU KURVA “S”.

AWP atau Kurva “S” adalah alat untuk menstrategikan atau mengelola pelaksanaan kegiatan dilapangan agar pelakasanaan kegiatan dapat tepat biaya, mutu dan waktu. Pengendalian pelaksanaan kegiatan berbasis AWP atau Kurva “S”, dapat dilakukan oleh semua pelaku kegiatan tingkat kabupaten untuk memonitoring capaian pelaksanaan dilapangan agar kegiatan dapat dikendalikan dengan baik, sehingga pengendalian Biaya, Mutu dan Waktu dapat tercapai secara efektif dan effesien.

C. PROSES PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN BERBASIS SIM

Banyak/ada desa yang yang sudah pelaksanaan kegiatan tidak/belum dibuatkan Berita Acara Serah Terima, hal ini karena proses serah terima (Uji Fungsi, LP2K dan SP3K) kurang dipahami oleh DC.

Salah satu penyebab keterlambatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan diakibatkan dari ketidak pahaman DC dalam melaksanakan TOR yang sudah ditetapkan, padahal TOR merupakan bentuk dari akuntabilitas masing-masing pelaku kegiatan dalam hal ini District coordinator (DC), ketidak pahaman ini mengakibatkan pada pengendalian kegiatan yang terkait dengan pengendalian biaya, mutu dan pengendalian waktu, tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh pedum, Juknis dan AWP, sehingga terdapat banyak

perencanaan dan pelaksanan kegiatan terutama waktu pelaksanaan tidak bisa on the track ,

yang dapat mengakibatkan jumlah (biaya) yang dibutuhkan melebihi target yang direncanakan. Hal ini disebabkan oleh:

1. Tidak memahami Jadwal yang dibuat melalui Kurva “S”, sehingga pelaksanaan kegiatan lapangan secara jadwal tidak terpantau,

(11)

2. Kurang memahami proses pemantauan terhadap siklus kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung.

a. Langsung (Monitoring ke lapangan dan Uji petik) - bisa melihat kualitatif dan Kuantitatif, dan umpan balik bisa langsung disampaikan kepada masing-masing pelaku. b. Tidak Langsung (QS dan Data SIM) -- hanya kuantitatif, dan umpan balik tidak bisa

dilakukan secara langsung.

3. Karena ketidakpahaman, maka pengendalian dan penyusunan strategi percepatan pelaksanaan kegiatan menjadi tidak bisa dilakukan oleh DC.

(12)

Diskusikan dalam Kelompok masing-masing kasus di bawah ini!

KASUS 1 (MENGAWAL PELAKSANAAN KEGIATAN)

Kabupaten B, merupakan kabupaten peserta Pamsimas, sejak pelaksanaan terjadi deviasi antara progres manual (Kurva “S”) 81,58 % dengan progress yang ada di dalam data SIM (QS/Modul Data SIM) 58,75 % cukup besar pada minggu ke 10, secara lengkap dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini:

A. Gambar 1

(13)

B. Gambar 2a (PROGRES LAPANGAN)

C. Gambar 2b. (Pengendalian Pembangunan Sarana berupa photo progres)

Φ QS Pelaksanaan Desa Baru BLM APBN Tahun 2017

Provinsi Kabupaten

Desa SPM SP2D SPM SP2D SPM SP2D

Nasional 3,638 3,609 3,584 2,485 2,323 122 112 41.31.00

8 JAMBO DALAM; PEULIMBANG 1 1 1 1 1 88.56.00

Pelaksanaan Kegiatan dengan Sum ber Dana BLM Realisasi BLM T.1 Realisasi BLM T.2 Realisasi BLM T.3

Realisasi Kegiatan (%) Jm l. Desa

» Kelurahan/Desa CCCC (2017) : NULL - Kec. VVV.

No Nam a Kegiatan Volum e Koordinat Foto 0% Foto 25% Foto 50% Foto 75% Foto 100%

1 W-02.05 - Reservoir 1 Unit

05°10´0001" N

096°32´3903" E Ya no image no image no image no image 2 W-02.17 - Sumur Bor Dalam 1 Unit

05°10´0001" N

096°32´3903" E Ya Ya Ya Ya no image

3 W-03.01 - PVC 3692 m

05°09´5978" N

096°32´3916" E Ya no image no image no image no image 4 W-04.01 - Dalam / Submersible 1 Unit

05°10´0001" N

096°32´3903" E Ya Ya Ya Ya no image

5 W-05.02 - PLN 1 Unit

05°10´0001" N

096°32´3903" E Ya Ya Ya no image no image 6 W-06.02 - Kran Umum 1 Unit

05°09´5712" N

096°32´3747" E Ya no image no image no image no image

7 P-04.01 - PromKes di Masyarakat 1 Kali Ya

8 T-01.01 - Pelatihan Teknik Pembangunan SAM/S Pra Konstruksi 1 Kali Ya 9 T-02.02 - Pelatihan pengelolaan administrasi dan keuangan 1 Kali Ya 10

T-03.01 - Pelatihan dan penyiapan LKM sebagai Badan Pengelola

Sarana. 1 Kali Ya

11

T-04.01 - Pelatihan tentang perilaku hidup sehat/higienis (PHBS)

(14)
(15)

Keterlambatan progress pelaksanaan tersebut terjadi karena AWP atau Kurva “S” tidak dikendalikan oleh pelaku kegiatan di tingkat kabupaten.

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Sebagai seorang DC apa yang akan anda lakukan terhadap kondisi pada gambar 1, 2a dan 2b, sehingga deviasi kegiatan pada minggu berikutnya tidak terlalu jauh dengan progres yang direncanakan, sesuai dengan target atau mendahului target sebagai prestasi dan data progres yang tertuang dalam QS sama dengan yang ada di lapangan? 2. Strategi apa yang akan anda lakukan supaya realisasi sesuai dengan Jadwal (kurva “S”)? 3. Kemudian amati Gambar 3, menurut anda apakah seharusnya garis Realisasi (Warna

(16)

KASUS 2

Desa Q di Kabupaten P merupakan salah desa peserta Pamsimas 2 TA 2014. Desa ini mendapat dana BLM dari APBN. Perencanaan & Pelaksanaan Program dilakukan secara partisipatif yang difasilitasi oleh Fasilitator.

Hasil pembangunan SPAM dan sarana CTPS telah diselesaikan sesuai perencanaan didalam RKM. Bersamaan dengan penyelesaian pekerjaan SPAM & sarana CTPS, FM selesai masa kontrak bertepatan dengan akhir tahun anggaran yang berakibat pada TIDAK dilakukan SERAH TERIMA pekerjaan dari KKM kepada BPSPAM karena belum diselesaikan Laporan Penggunaan Dana oleh Satlak. Slama ini memang Satlak sangat bergantung pada kehadiran FM untuk membantu membuat Laporan Pengunaan Dana (LPD). Hal terus berlangsung sampai saat ini (PAMSIMAS 3) walau kondisi SPAM masih berjalan dengan baik dan digunakan oleh masyarakat.

Φ Rekap Progress Quick Status 2014 Tingkat Kelurahan/Desa Reguler

Provinsi Kabupaten/Kota Kelurahan/Desa

22 NUSA TENGGARA TIMUR 135 99.90 1 134 99.26.00 94 85

160 NAGEKEO 6 100.00.00 6 100.00.00

1 WOLOKISA, Kec. MAUPONGGO - 100.00.00 1 100

2 KOTAWUJI BARAT, Kec. KEO - 100.00.00 1 100

3 LADOLIMA TIMUR, Kec. KEO - 100.00.00 1 100

4 KOTAKEO II, Kec. NANGARORO - 100.00.00 1 100

5 ODAUTE, Kec. NANGARORO - 100.00.00 1 100

6 DHAWE, Kec. AESESA - 100.00.00 1 100

No Jm l. Desa Realisasi Kegiatan Status Penyelesaian Desa Selesai % Selesai

(%) Belum Dok. LP2K dan SP3K Serah terim a

Iuran < Iuran >= BOP CR 1986 1548 650 688 210 392 126 287 1525 48 1694 1072 432 113 62 246 10336 174 110 90 19 1 59 26 31 111 6 149 117 17 12 3 20 398 17 NAGEKEO 8 8 8 0 0 0 0 3 5 0 7 7 0 0 0 1 4 1 BELA 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 WOLOKISA 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3 KOTAWUJI BARAT 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 4 LADOLIMA TIMUR 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 5 KOTAKEO II 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 2 6 ODAUTE 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7 KELIMADO 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8 DHAWE 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1

» 7.3 Kinerja Badan Pengelola SPAM Perdesaan (BPSPAM/Badan Pengelolan SPAM Lainnya) » Data Keberlanjutan Desa Tahun Program 2014

» Periode Laporan Septem ber 2017

NUSA TENGGARA TIMUR

60- 80% >80% Nasional Belum 1- 59% Persentase realisasi terhadap rencana Tidak Iuran >= BOP Ada

tidak ada data tidak ber fungsi ber fungsi seba gian ber fungsi baik Iuran dgn BOP

Tidak Angka Diare

Ada

Perbandingan

Kondisi SAM Rencana Kem itraan dgn BPSPAMS Iuran

(17)

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Kenapa kondisi tersebut bisa terjadi sampai dengan saat ini?

2. Apa yang akan anda lakukan jika menemui kondisi tersebut di atas?

3. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan sehingga kondisi tersebut tidak terjadi lagi?

(18)

KASUS 3 (PENGADAAN BARANG DAN JASA)

Kabupaten X, merupakan kabupaten peserta Pamsimas sejak Pamsimas II. Sejak pelaksanaan Soskab sampai dengan Pencairan BLM semua proses berjalan dengan baik dan hubungan kerja antar pelaku di Kabupaten itu berjalan baik. Pada tahun 2017 ini kab ini melaksanakan Pamsimas di 10 Desa (APBN & APBD), dimana 7 desa BLM APBN progress rata-rata kabupaten untuk yang didanai APBN adalah 5,61 %, dengan QS per desa sebagai berikut:

Keterlambatan progress pelaksanaan tersebut karena keterlambatan proses pengadaan barang dan jasa, dimana ada pihak di kabupaten yang melakukan intervensi proses pengadaan dengan membatalkan semua pelaksanaan pengadaan yang telah dilakukan di desa (dimana proses pengadaan di desa sampai pada tahapan undangan peserta penawaran bulan Agustus 2017). Jawablah pertanyaan berikut:

1. Apa yang akan anda lakukan sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dan kegiatan program dapat terus dilanjutkan?

(19)

TEMA : PENGENDALIAN KEGIATAN DI TINGKAT MASYARAKAT BERBASISKAN SIM SUB TEMA : PENGEDALIAN KEBERLANJUTAN

TUJUAN : Peserta terampil melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan masyarakat

melalui analisa data SIM Modul 7 sebagai instrumen pengendalian kegiatan tingkat masyarakat tahap keberlanjutan

(20)

Sebagai jendela Keberlanjutan Program maka Modul 7.3 menjadi sangat penting. Sebagai DC harus memahmi data-data yang tertera di Modul tersebut karen perfomance program keberlanjutan termuat di Modul 7.3.

Modul 7.3 memuat data-data :

 Data Perencanaan ( Rencana Kerja BPSPAMS)  Data Aset ( Aset BPSPAMS)

 Administrasi,Keuanga & Iuran ( Pembukuan, Dana total iuran bulanan terhadap operasional & pemeiliharaan SPAM)

 Status Sambungan Rumah, (Menggunakan meter air atau belum menggunakan meter air)  Jumlah Jiwa Akses & belum akses Air Minum & Sanitasi, (jumlah penduduk & akses air

minum aman & sanitasi layak)

 Kondisi SAM, SAN & CTPS, ( jenis kerusakan pada jenis SPAM terbangun, kondisi sanitasi sekolah & sarana CTPS Sekolah) serta

 Rencana Kemitraan ( presentase realisasi kegiatan kemitraan terhadap rencana kemitraan) Berdasarkan potret pelaksanaan Keberlanjutan yang termuat dalam modul 7.3 periode Maret 2017, Juni 2017 & September 2017 menunjukkan gambaran sebagai berikut :

(21)

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat perkembangan pelaksanaan Keberlanjutan selama 3 periode terakhir 2017. Dari data tersebut juga dapat dilihat bahwa terjadi fluktuatif data.

(22)

Setiap peserta membuka Modul 7.3 kabupaten masing-masing secara online :

KASUS 1 :

Mari lakukan analisa terhadap tren data Keberlanjutan selama periode Maret – September 2017. Dengan menggunakan data SIM tersebut, lakukan Analisa data Modul 7.3 untuk masing-masing Kabupaten. Kemudian lakukan analisa khususnya untuk data Iuran dan Kondisi SPAM dengan menggunakan format sebagai berikut:

Langkah-langkah Peningkatan Pengendalian Keberlanjutan (Sesuai Data SIM Modul 7.3 periode September 2017)

No Data / Aspek Jml

Desa

Penyebab Kondisi Langkah

Penyelesaian

Waktu

1 2 3 4 5 6

1 IURAN

1.1 Tidak Ada Data

1.2 Tidak Ada Iuran

1.3 Iuran < BOP

1.4 Iuran >=BOP

1.5 Iuran lbh >= CR/Pemulihan

(23)

2 KEBERFUNGSIAN : 2.1 Tidak Ada Data

2.2. Tidak Berfungsi

2.3 Berfungsi Sebagian

2.4 Berfungsi Baik

Catatan :

a) Jika Jumlah Desa TIDAK ADA DATA, TIDAK ADA IURAN, IURAN, BOP & IURAN >=BOP terdapat lebih dari

satu desa maka cukup dipilih satu desa saja sebagai contoh untuk disi di kolom 3, 4, 5 sesuai kondisi di

modul 7.3 periode September 2017. Demikian juga untuk kondisi jumlah desa TIDAK ADA DATA, TIDAK BERFUNGSI, BERFUNGSI SEBAGIAN.

b) Untuk desa dengan kondisi IURAN lbh >= CR/Pemulihan dan Desa dengan Satus HIJAU (berfungsi baik) di isi langkah untuk mempertahankan kondisi yang ada dan langkah untuk kolaborasi menuju UA.

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Bagaimana dengan Kondisi Data Keberlanjutan Program di kabupaten anda? 2. Sebagai seorang DC, strategi apa yang akan anda lakukan untuk memperbaiki dan

(24)

KASUS 2

Target PAMSIMAS pada tahun 2019 adalah tercapainya 90% desa BERKELANJUTAN dengan Kriteria yaitu:

 Desa/BPSPAMS sarana berstatus BERFUNGSI BAIK (Desa Hijau)

 Desa/BPSPAMS dengan IURAN >= OM

 Desa/BPSPAMS memiliki dokumen Perencanaan & dokumen Kemitraan

Bukalah Modul 7.3 periode September 2017, kemudian hitunglah jumlah desa yang TIDAK TERMASUK dalam kategori di atas dan buatlah target rencana tahunan sampai 2019 untuk mencapai STATUS DESA BERKELANJUTAN 100% di Kabupaten anda seperti tabel di bawah.

Kabupaten Jumlah Desa Target Desa Tahunan Jumlah Desa

Target

Ket

2018 2019

Uraikan langkah-langkah apa yang anda akan lakukan agar target tersebut tercapai!

(25)

TIM PENYUSUN

1. Ketua CPMU Pamsimas, up Tanozisochi Lase 2. Kepala Staff CPMU Pamsimas, up Riche Noviasari 3. Wakil Ketua CPMU Pamsimas, up Essy Aslah

4. Koordinator Bidang Infrastruktur CPMU Pamsimas, up Suryanto 5. Kepala Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Fitri Peranginangin

6. PPK Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Novi Rindani 7. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Henny Wardhani

Simarmata

8. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah II Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Prameshwari 9. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Suryaningtyas

KONSULTAN PAMSIMAS (CMAC)

10. Program Sustainability Advisor, up Danny Sutjiono 11. Co Team Leader CMAC, up Ari Alam

12. Capacity Building Specialist CMAC, up Herry Septiadi

13. Local Institutional Strengthening Specialist CMAC, up Simon Djuangga 14. Water Supply and Sanitation Specialist CMAC, up Poppy Harsutiani

15. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 2 CMAC, up Kukuh Pranandana 16. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 1 CMAC, up Agus Danar Dono 17. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 3 CMAC, up Aan Juansah 18. Human Resources Management CMAC, up Irfan Rais

19. Management Information System CMAC, up Agustinus 20. Grafik Designer CMAC, up Akhmad Taufik Pulungan

21. Assistant Community Building Specialist CMAC, up Johan Khadafi

22. Assistant Community Development and Gender Specialist, up Nur Nanda Budiani TASK TEAM BANK DUNIA

TIM ROMS PAMSIMAS

23. Provincial Coordinator Provinsi Jawa Barat, up Esfrizal 24. Provincial Coordinator Provinsi Sulawesi Utara, up Sudirman

25. Co. Provincial Coordinator Provinsi Nusa Tenggara Timur, up Herman Umbu R. Zogara 26. Local Government Specialist Provinsi Sumatera Utara, up Febri Fauza

27. Local Government Specialist Provinsi Bengkulu, up Wiharnastyono 28. Local Government Specialist Provinsi Bangka Belitung, up Ruliansyah 29. Local Government Specialist Provinsi Riau, up Agus Suprianto

30. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Sulawesi Selatan, up Jasman Kurnia 31. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Kalimantan Selatan, up Zulkifli,SE 32. Water Supply and Sanitation Specialist Provinsi Yogyakarta, up Tatang Uba L

Referensi

Dokumen terkait

Graedorf (1976) menyatakan bahwa “PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing

bank syari’ah, 2) lembaga keuangan mikro syari’ah, 3) asuransi syari’ah, 4) reasuransi syari’ah, 5) reksadanasyari’ah, 6) obligasi syari’ah dan surat ber- harga berjangka

Hasil penelitian huungan antara sosiodemografi dan kondisi lingkungan terhadap keberadaan jentik di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak menunjukkan bahwa variabel yang

Banyak diantara kita mengira bahwa penyebab dari bencana ini timbul akibat dari ketidakseimbangan diantara ekosistem yang ada (Rahim dalam Suja’i, 2004). Batang

2.5 Pengaruh Pajanan Debu Kayu Terhadap Kerja Mukosiliar Hidung Bekerja dalam lingkungan yang dipenuhi oleh debu kayu menyebabkan terhirupnya debu ke saluran nafas

Untuk melindungi perbatasan dengan lebih ketat, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah memasang daftar pantauan ECS (Enhanced Cekal System) atau yang dikenal

1. Allah SWT, karena Nikmat. Perlindungan, Pertolongan, dan Ridho-Nya saya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini serta hambanya yang termulia Nabi Besar Muhammad

Pada kedua teori yakni teori prinsip penataan (ordering principle) Salura (2010) dan teori fenomenologi Schulz (1980) yang telah dielaborasi sebagai kerangka baca dan