• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 14 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 14 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Perkebunan Nusantara III disingakat PTPN III ( Persero ), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah Minyak Sawit (CPO ) dan inti Sawit ( Kernel ) dan produk hilir karet.

Sejarah pembentukan perusahaan diawali dengan proses pengambilan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses nasionalisasi. Perusahaan Perkebunan Asing hasil nasionalisasi selanjutnya berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN), embrio yang turut membentuk perusahaan dari NV. Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (RcMA) dan NV. Cultuur Mij`de Oekust (CMO) merupakan Perusahaan Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman Kolonial Hindia Belanda. Salah satu perusahaan yang terbentuk diberi nama Perusahaan Perkebunan Negara baru cabang Sumatera Utara (PPN baru). Setelah beberapa kali mengalami perubahan bentuk/status hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan Pemerintah Republik Indonesia.

Kemudian pada tahun 1968 PPN oleh Pemerintah di restrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP). Selanjutnya pada tahun 1974 status hukum diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan diberi nama PT. Perkebunan (Persero). Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha, perusahaan-perusahaan dalam lingkungan BUMN Sub Sektor Perkebunan melakukan kegiatan penggabungan usaha

(2)

program restrukturisasi tersebut telah dilakukan penggabungan 27 BUMN Perkebunan, yaitu PT. Perkebunan I sampai PT. Perkebunan XXXII dan satu BUMN Peternakan yaitu PT. Bina Mulia Ternak menjadi 14 BUMN Perkebunan baru yang bernama PT. Perkebunan Nusantara I sampai dengan PT. Perkebunan Nusantara XIV. Kemudian pada tahun 1994 dilakukan proses penggabungan manajemen.

Tiga BUMN perkebunan terdiri dari PT. Perkebunan terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV (Persero), dan PT. 1996 tanggal 14 Februari 1996. Ketiga perusahaan tersebut yang wilayah kerjanya di Propinsi Sumatera Utara dilebur menjadi satu yang diberi nama “PT. Perkebunan III (Persero)” yang berkedudukan di medan, Sumatera Utara. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 36 tanggal 11 Maret 1996 yang telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8333.HT.01.01 TH.96 Tanggal 08 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.82 tahun 1996 dan tambahan Berita Negara No.8674 tahun 1996.

Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi bisnis sejak bulan agustus 2003 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap pola Target of strategis of business as usual menjadi pola target of strategic of business untuk mendukung keberhasilan program tersebut PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic Initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan transformasi bisnis unit”. Usaha melalui intruksi langsung dari Distrik Manajer/General Manajer setempat kepada jajarannya, dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga Milik PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Disamping itu melalui Malcolm Bakdrige PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) telah dan sedang melakukan

(3)

pelatihan terhadap sejumlah karyawan pimpinan yang telah ditunjuk untuk memberikan pemahaman yang memberikan komprehensif sebelum melakukan assesment terhadap jalannya proses program strategic initiative (CBHRM,OPEX,TQM,CRM,dan QFI) Sebagai upaya dalam meningkatkan “kinerja” perusahaan.

Selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Perkebunan Nusantara III yang bergerak pada Core Business tanaman perkebunan di wilayah Sumatera Utara juga bertugas sebagai pelaksana Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sebagaimana yang diamanatkan pemerintah selaku Pemegang Saham melalui Kementrian BUMN. Pembinaan usaha kecil oleh BUMN dilaksanakan sejak terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan

Perseroan (Persero).

Keputusan Menteri Keuangan No.:316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasimelalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara. Maka PT. Perkebunan Nusantara III membentuk PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) PKBL merupakan Program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2%(dua persen) dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan maksimal 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan.

Tujuan pelaksanaan Program Kemitraan Program Bina Lingkungan dapat tercapai, dibentuk bagian tersendiri yang khusus melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan selanjutnya disebut Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi perusahaan secara keseluruhan.Upaya yang

(4)

dilakukan oleh PKBL terhadap mitra binaan bersifat pembinaan yang dilakukan di sekitar wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara III.

A. Dasar Hukum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Program Kemitraan serta Program Bina Lingkungan dilaksanakan berdasarkan:

- Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002

- Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003

- Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE.433/MBU/2003 Tanggal 16 September 2003

- Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007

2.2. Jenis Usaha / kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Perseroan bergerak dalam bidang usaha Perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit, karet dan kakao. Perseroan memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut. Selain itu Perseroan juga memiliki fasilitas pengolahan industri hilir karet. Lahan Perkebunan Perseroan tersebut di 5 (lima) Daerah Tingkat II Provinsi Sumatera Utara yaitu kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1998, luas lahan dikelola Perseroan mencapai 161.238 ha yang terdiri dari 141.684 ha kebun sendiri, kebun plasma maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau

(5)

barang jadi. Perseroan juga melakukan pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkannya di dalam dan di luar negeri berupa:

Uraian Jenis Produk

Komoditi Kelapa Sawit

Minyak sawit (CPO) dan Inti Sawit

Komoditi Karet Lateks Pusingan,Crumb rubber dan Sheet Komoditi Kakao Biji Kakao Kering

Produk Industri Hilir Karet

Rubber Threads, Rubber Gloves, Rubber Articles, Rubber Commats, Rubber band, Conveyor Belt, dan Resin.

Selain kegiatan utama di bidang Perkebunan, Perseroan juga memiliki 5 (lima) unit usaha lainnya yaitu 1 (satu) unit instalasi pemompaan di Belawan dan 4 (empat) unit Rumah Sakit. Selain itu, Perseroan juga memiliki 9 (sembilan) anak perusahaan di dalam dan di luar negeri untuk mendukung pemasaran, komoditi dan produk Perseroan dan untuk memperoleh tambahan pendapatan Perseroan melalui deviden.

Perusahan memiliki 11 pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan terpakai sebesar 313 ton dengan kapasitas pengolahan terpasang sebesar 510 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Kapasitas pengolahan kakao tersebar di 6 (enam) lokasi kebun dengan jumlah kapasitas 2.6 ton Biji Kakao kering per hari. Perusahaan memiliki pabrik Industri Karet (PIK) sebagai industri hilir untuk mengolah hasil karet alam di Tanjung Morawa Medan. Industri karet ini menghasilkan produk jadi yang di golongkan menjadi karet artikel (karet gelang dan suku cadang lainnya), sarung tangan dan benang karet. PIK mempunyai kapasitas produksi terpasang 8 ton per hari untuk karet gelang, 490 kg per hari

(6)

benang karet. Pabrik Resiprene menghasilkan resin yang berasal dari olahan karet alam berkedudukan di Kebun Rambutan, Tebing Tinggi, Sumatera Utara dengan kapasitas produksi 2 ton per hari.

2.3. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Penggambaran organisasi dalam suatu bagan, merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai struktur organisasi yang bersangkutan. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan badan organisasi yaitu :

1) Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang bersangkutan.

2) Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan yang ada didalam perusahaan.

3) Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan dalam suatu perusahaan.

Untuk itu dalam penulisan tugas akhir ini, Penulis menampilkan struktur organisasi secara keseluruhan dan struktur organisasi

(7)
(8)

2.4. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT. Perkebunan Nusantara III memiliki visi dan misi dalam mencapai tujuan yang ditargetkan perusahaan. Visi dan misi antara lain :

Visi

Menjadi perusahaan agribisni kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

Misi

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan. b. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

c. Memperlakukan karyawan sebagai asset yang strategis san mengembangkan secara optimal.

d. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberi imbal hasil terbaik bagi investor. e. Menjadi perusahaan yang paling menarik untuk menjadi mitra bisnis.

f. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan komunitas. g. Melaksanakan seluruh ektifitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Gambar 1.2

Logo PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero ) Medan

(9)

Makna yang terkandung dalam logo terdapat pada setiap warna yangmembentuk logo tersebut :

1) Dua belas (12) Helai daun kelapa sawit di sebelah kiri dunia dan tujuh (7) urat pada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola dunia melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki paradigma baru dan tujuh (7) strategi bisnis, yang saling mendukung tercapai tujuan PT. Perkebunan Nusantara III, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dalam tim work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan Green Bussines dan Ramah Lingkungan.

2) Lima (5) garis lintang horizontal dan vertikal berwarna biru melingkari bola dunia. Melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki

lima (5) tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3) Gambar meteor yang mengelilingi sehingga membentuk angka tiga (3) melambangkan PT. Perkebunan Nusantara III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar modal. Meteor yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan turunnya sedangkan yang berwarna orange adalah produksi CPO berserta turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi

tinggi seluruh personil PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero ) Medan yang telah direncanakan bersama, dan tunjangan dengan 5 tata nilai, 12 paradigma baru dan 7 strategi bisnis yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero ) Medan.

(10)

2.4. Uraian Tugas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Didalam Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sumber wewenang berasal dari RUPS dan kemudian didelegasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris mendelegasikan kepada Direktur terkait yaitu : Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Direktur SDM. Berikut ini adalah uraian tugas direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang dapat dilihat sebagai berikut :

1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )

RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris, Direktur, serta setingkat dibawahnya.

Tugas dan wewenang RUPS adalah :

a. Mengangkat dan menghentikan Dewan Komisaris.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanan dan penggunaan modal/asset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

c. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris terdiri dari 1 Komisaris Utama dan 4 Komisaris anggota yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan Direktur Utama.

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : a. Memberikan nasehat kepada pimpinan.

b. Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan. c. Mengawasi jalannya perusahaan.

Direktur utama bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham melalui Dewan Komisaris.

(11)

3. Direktur Utama

Berfungsi untuk mengambil keputusan dan penanggung jawab utama atas jalannya pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah dan terpadu.

Tugas dan Wewenang Direktur Utama :

a. Melaksanakan kebiasaan perusahaan, sesuai dengan yang diatur didalam anggaran perusahaan, serta ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, Mentri Pertanian selaku kuasa pemegang saham dan Dewan Komisaris.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan mengawasi secara umum.

c. Bersama-sama dengan anggota Direksi lainnya mewakili prusahaan didalam dan diluar pengadilan.

d. Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

e. Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan pemerintah. 4. Direktur Produksi

Berfungsi dalam mengelola bidang tanaman, produksi, teknik, pengolahan dan lainnya yang berkaitan dengan fungsi tersebut diatas.

Tugas dan wewenang Direktur Produksi :

a. Menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan Direksi.

b. Melaksanakan peraturan-peraturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencakup tanaman.

c. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada kebijaksanaan Direksi.

(12)

d. Melaksanakan rencana rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.

Direktur Produksi bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

5. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan khusus mengelola bagian keuangan perusahaan. Tugas dan wewenang Direktur Keuangan :

a. Menyusun perencanaan dibidang keuangan.

b. Menetapkan Administrasi ketentuan-ketentuan dibidang keuangan.

c. Mengelola administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan dan perkantoran serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan itu.

d. Melaksanakan pengendalian pengawasan terhadap bidang-bidangnya.

Direktur keuangan brtanggung jawab kepada Direktur Utama dan Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

6. Direktur Sumber Daya Manusia

Berfungsi dalam mengelola bidang ketenaga kerjaan dan umum serta pembinaan usaha kecil dan koperasi.

Tugas dan wewenang Direktur SDM :

a. Menyusun perencanaan dibidang ketenaga kerjaan dan masalah umum serta kesejahteraan karyawan.

b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dibidang yang dikelolanya. c. Mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.

d. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang-bidang yang dikelolanya.Direktur SDM bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

(13)

7. Direktur Pemasaran

Berfungsi dalam mengelola bidang pemasaran perusahaan yang mencakup pengadaan dan penjualan barang.

Tugas dan wewenang Direktur Pemasaran :

a. Menyusun perencanaan dibidang Pemasaran.

b. Menetapkan ketentuan-ketentuan dibidang pemasaran.

c. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang tersebut diatas.

Direktur Pemasaran bertanggung jawab terhadap Direktur Utama dan Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

8. Biro Direksi

Tugas dan wewenang Biro Direksi :

a. Melaksanakan / menyelenggarakan pelaksanaan Direksi dalam tata usaha surat menyurat ( administrasi ) sirkulasi / pengiriman atau penyimpanan surat-surat dan dokumentasi perusahaan.

b. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan kantor Direksi yang meliputi pemeliharaan bangunan perusahaan.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan kehumasan baik dengan instansi sipil maupun ABRI.

d. Mengkoordinir pelaksanaan tugas perwakilan (LO) dan menyelenggarakan acara-acara protokoler yang dibutuhkan.

Biro Direksi betanggung jawab kepada Direktur Utama dan Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

(14)

Selain itu, bagian-bagian yang mendukung berjalannya perusahaan antara lain : 1. Bagian Tanaman

Tugas dan wewenang bagian Tanaman adalah :

a. Menyusun rencana jangka pendek (anggaran belanja) dalam bidang tanaman dan produksi.

b. Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman. Bagian Tanaman bertanggung jawab kepada Direktur Utama. 2. Bagian Keuangan

Tugas dan wewenang bagian Keuangan adalah :

a. Membuat laporan kepada Direksi mengenai realisasi keuangan serta menyelenggarakan administrasi keuangan dan barang-barang kebutuhan masyarakat. b. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan asuransi perusahaan.

c. Bekerja sama dengan bagian pemasaran hasil dan pemasukan uang dan pengendalian/pengeluaran untuk kebutuhan perusahaan.

Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan. 3. Bagian Akuntansi

Tugas dan wewenang Bagian Akuntansi adalah :

a. Menyelenggarakan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya serta membuat laporan keuangan.

b. Menyelenggarakan pembuatan informasi manajemen, penyusunan laporan keuangan, analisa laporan keuangan dan analisa biaya.

Bagian Akuntansi bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan.

4. Bagian Teknik

(15)

a. Membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin, sipi / bangunan baik dari kebun sendiri ( inti ) maupun dikebun pelasura ( pir ) dan daerah pengembangan.

b. Membuat rencana perawatan / pemeliharaan mesin-mesin, traksi dan bangunan sipil. 5. Bagian Pengadaan

Tugas dan wewenang bagian Pengadaan adalah :

a. Rumusan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan yang pengadaannya harus melalui kantor Direksi serta merumuskan kebijakan prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Mengadakan konsultasi dan bimbingan kepada unit-unit produksi mengenai pelaksanaan kebijakan-kebijakan dibidang pengadaan barang dan jasa.

Bagian Pengadaan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan. 6. Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas dan wewenang bagian sekretariat perusahaan adalah :

a. Mengurus dan menyelenggarakan rapat-rapat Direksi serta menerbitkan notulen rapat baik untuk kepentingan operasional maupun kepentingan dokumentasi.

b. Mengatur tata tertib perusahaan sebagai bagian dari budaya kerja dan budaya perusahaan dan juga mengatur perusahaan, pemakaian fasilitas mess, kantor Direksi, Transformasi kantor Direksi.

7. Bagian Urusan Humas (Public Relation). Tugas kepala Urusan adalah :

a. Menyusun dan mengevaluasi RKAP / RKO Urusan Humas (Public Relation ). b. Menyusun RKAP / RKO Urusan Humas (Public Relation).

(16)

d. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasakan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

e. Mengidentifikasi pemasaran perusahaan dan memberi masukkan kepada manajemen. f. Melakukan koordinasi dengan agent of communication dalam melaksanakan program

komunikasi Internal dan eksternal atas kebijakan, kegiatan dan citra perusahaan. g. Mewakili perusahaan dan membangun Networking dalam pertemuan-pertemuan

asosiasi, baik asosiasi profesi maupun asosiasi industri.

h. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan komunikasi perusahaan serta memberi pengarahan kepada setiap

fungsi yang dibawahi dalam menjalankan program kerja sehingga tercapai tujuan dan sasaran.

i. Menciptakan sistem koordinasi kerja antar fungsi dan membantu jadwal kegiatan harian.

j. Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan pameran dan kegiatan yang diadakan oleh perusahaan maupun anak perusahaan atau mitra binaan baik tingkat lokal, nasional maupun Internasional.

k. Menyusun, mengkoordinir dan mengevaluasi pembuatan leaflet, brosur, agenda, kalender, dan majalah media Nusatiga.

l. Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan protokoler, ticketing, upacara bendera, senam kesegaran jasmani.

m. Menyusun dan mengkoordinir pelayanan kepada DPR dan DPRD serta tamu-tamu perusahaan.

(17)

Wewenang

a. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi dilingkup urusan Humas (Public Relations).

b. Memberikan penilaian dan pembinaan karyawan dilingkup urusan Humas (Public Relations).

c. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya. Tanggung jawab

Kepada Urusan Humas (Public Relations) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala Bagian Corporate Secretary.

Kepala Umum Humas (Public Relations) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten Urusan yaitu :

a. Asisten Kehumasan Tugas :

• Menyusun RKAP / RKO Urusan Humas (Public Relations). • Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000 / 14000.

• Melaksanakan Prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

• Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan terjalinnya hubungan baik dengan stakeholders.

• Menyusun rencana isi dalam media komunikasi internal seperti majalah, dan menyiapkan Pers Release, Pers Conference dan Pers Gathering.

• Mengkoordinir penyaluran surat kabar, majalah, buletin dan majalah, Media Nusatiga kebagian / unit / kebun dan stakeholders terkait.

(18)

• Melaksanakan sistem koordinasi, konfirmasi dan hak tanggung jawab perusahaan kepada pihak massa, LSM dan masyarakat.

• Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pameran perusahaan, anak perusahaan dan mitra binaan yang bekerja sama dengan bagian / kebun / unit dan pihak terkait lainnya. • Mengkoordinir pembuatan laporan bulanan analisis kepentingan stakeholders dan

analisis berita media cetak.

• Mengkoordinir pembuatan kliping berita harian dan mendistribusikan ke Direksi dan bagian.

• Mengkoordinir pelaksanaan pengumuman stop Pers

b. Asisten Sistem dan Prosedur Tugas :

• Menyusun RKAP / RKO Urusan Humas (Public Relations). • Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000 / 14000.

• Melaksanakan Prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

• Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan terjadinya hubungan baik dengan stakeholders.

• Menyiapkan data-data untuk kegiatan Pers Conference, website, Pers Release, Majalah Media Nusatiga, laporan Manajemen (LM) Humas.

• Menyusun dan membangun data base kehumasan dan data informasi untuk kepentingan stakeholders.

• Membuat Company Profile, Annual Report, kalender, leaflet, agenda, brosur dan advertorial / iklan.

(19)

• Menyusun dan mengkoordinir proses penilaian karyawan.

• Melaksanakan dan menyusun kegiatan upacara bendera dan senam kesegaran jasmani (SKJ).

8. Bagian Umum

Tugas dan Wewenang Bagian Umum adalah :

a. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan staf dan non staf.

b. Menyelesaikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola administrasi pendokumentasian.

c. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja.

d. Merumuskan kerja sam dan kebijakan pengamanan dijajaran perusahaan dan mengadakan hubungan kerja sama dengan aparat keamanan/pemerintah.

Bagian Umum bertanggung jawab kepada Direktur Sumber Daya Manusia.

9. Bagian Sumber Daya Manusia

Tugas dan Wewenang bagian Sumber Daya Manusia adalah :

a. Menyusun rencana Jangka panjang dan jangka pendek pendidikan keselamatan dan kesejahteraan kerja dan pelayanan keselamatan.

b. Merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya Manusia (pendidikan dan pelatihan).

Bagian Sumber Daya Manusia bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

(20)

a. Menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan serta menyiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan peraturan yang berlaku.

b. Menentukan Monitoring persediaan komoditi dan produk baik digudang / kebun, pabrik industri hilir atau tangki penyimpanan kebun atau instansi perantara serta membuat laporan penjualan secara periodik sesuai kebutuhan.

11. Bagian Teknologi Informasi (TI)

Tugas dan wewenang bagian Teknologi Informasi adalah :

a. Merumuskan rencana induk pengolahan data dan sistem informasi perusahaan.

b. Menyusun laporan manajemen bersama bagian-bagian terkait dalam terbentuk basis Internet sesuai tugas pokok manajemen produk, Operasi, keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

c. Memberi masukan kepada Direksi dalam bentuk kerangka sistem informasi Eksekutif dan sistem pendukung keputusan.

d. Memberi masukan kepada perangkat manajemen dan manajemen mikro ditingkat kebun / unit dan Rumah Sakit dalam rangka membangun jaringan komunikasi data berbasis computer.

Bagian Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada Direktur Produksi.

12. Bagian Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)

Tugas dan wewenang bagian Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) adalah :

a. Melaksanakan Pembinaan untuk meningkatkan kemampuan manajerial pengusaha kecil dan koperasi yang berada di sekitar lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

(21)

b. Mengidentifikasi usaha-usaha kecil dan koperasi yang mempunyai potensi yang dibina dan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Bagian Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

13. Bagian Sistem Pengendalian Intren

Tugas dan wewenang bagian Sistem Pengendalian Intren adalah :

a. Mengelola bagian pengawasan Intren dan membantu Direktur Utama dalam pengawasan Intren serta memberikan saran dan tidak lanjut mencapai sasaran perusahaan secara efisien, efektif dan ekonomis.

b. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemeriksaan.

c. Dalam melaksanakan tugasnya kepada BPI memperhatikan pedoman BPI BUMN dan ketentuan lainnya serta di bantu oleh kepala seksi bawahan.

Bagian Sistem Pengendalian Intren Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

14. Bagian Kemitraan Dan Bina Lingkungan

1. Kepala Bagian Wewenang:

1) Menetapkan draf RKAP dan RKA untuk disetujui Direksi

2) Menetapakan draf laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan untuk disetujui Direksi dan disampaikan ke Kementerian BUMN

3) Menetapkan rencana alokasi dana perwilayah kerja PTPN III

4) Menetpakan Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang akan dibantu melalui dana PKBL

5) Menetapkan draf persetujuan penggunaan dana PKBL kepada Direksi

(22)

7) Menetapkan teguran I, II, III kepada Mitra Binaan yang tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam surat prrjanjian pinjaman

Tugas pokok:

1) Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKU dan RKA bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan Kebun/Unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali

2) Mengevaluasi laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan dengan cara mempedomani Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja

3) Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan cara mempedomani Peraturan Menteri Nomor : PER-05/MBU/2007 agar tepat sasaran

4) Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang

5) Mengawasi penyusunan Standard Operating Procedur (SOP) dengan cara melakukan koordianasi dengan bagian dan Kebun/Unit untuk mendapat persetujuan dari Direksi 6) Berupaya mengurangi resiko kemacetan dengan cara menyerahkan agunan dan

mengasuransikan Mitra Binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu

7) Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap Mitra Binaan dengan cara memberikan surat teguran kepada Mitra Binaan agar dapat dilakukan rescheduling/reconditioning.

2. Kaur Administrasi Keuangan dan Umum Wewenang :

(23)

2) Menetapkan draf laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan untuk diteruskan ke Kepala Bagian

3) Menetapkan draf jumlah alokasi dana per wilayah kerja PTPN 3 untuk diteruskan ke Kepala Bagian

4) Menetapkan draf besaran bantuan kepada Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan untuk diteruskan ke Kepala Bagian

Tugas Pokok :

1) Mengkordinir pembuatan draf RKAP dan RKA tahunan dengan cara melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP dan RKA yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan

2) Mengkordinir dan memeriksa pembuatan draf laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan dengan cara memenuhi Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003

3) Mengkordinir pembuatan draf alokasi dana per wilayah kerja PTPN III dengan cara berkoordinasi dengan Kebun/Unit dan bagian terkait untuk menetapkan besaran alokasi dana per wilayah kerja

4) Melakukan analisa keuangan terhadap proposal CMB dengan cara membobot agar dapat menentukan besar pinjaman yang layak.

5) Mengkoordinir pembuatan draf surat perjanjian dengan cara melegalisasikan ke Notaris untuk terjaminnya aspek hukum

6) Mengusulkan surat teguran I, II, III dengan cara menganalisis pembayaran angasuran agar angsuran tertagih lancar

(24)

8) Mengevaluasi calon peserta pameran dengan cara menseleksi Mitra Binaan untuk mendapatkan produk yang layak untuk dipamerkan

3. Kaur Perencanaan dan Pembinaan Wewenang :

1) Mengusulkan kepada Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang layak mendapat bantuan sesuai hasil analisa Distrik Manager/General Manager

2) Menentukan tim analisa yang turun ke lapangan untuk melakukan survey terhadap usaha Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan

3) Menetapkan jumlah bantuan Fisik Objek Bina Lingkungan sesuai kondisi di lapangan dan mengusulkannya kepada Kepala Bagian

4) Melakukan monitoring terhadap Program Kemitraan maupun Bina Lingkungan tentang perkembangan kemajuan pelaksanaan program

5) Mengusulkan kepada Kepala Bagian segala sesuatu yang dipandang perlu demi kemajuan Usaha Kecil dan Koperasi yang menjadi Mitra Binaan PTPN III

6) Memberikan tugas-tugas kepada Staf Urusan Perencanaan dan Pembinaan Tugas Pokok :

1) Menerima dan menindaklanjuti proposal Kemitraan dan Bina Lingkungan setelah didisposisi oleh Kepala Bagian dan meneruskannya ke masing-masing Staf Urusan 2) Melakukan analisa terhadap proposal Calon Mitra Binaan yang memenuhi kriteria dan

mempunyai prospek untuk menjadi Mitra Binaan

3) Menyusun laporan hasil analisa kelayakan usaha Calon Mitra Binaan dan mempersiakan daftar usulan untuk menjadi Mitra Binaan PTPN III

4) Merencanakan, mempersiapkan dan mengkoordinir segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan Mitra Binaan

(25)

5) Melaksanakan analisa pasar terhadap peluang usaha dari Mitra Binaan dan melakukan upaya demi terciptanya hubungan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara Mitra Binaan dengan Mitra Binaan, Usaha Menengah, Usaha Besar (termasuk PTPN III)

6) Merencanakan pembinaan terhadap Mitra Binaan baik melalui pelaksanaan pelatihan, pemagangan, pameran dan promosi yang bersumber dari dana hibah yang telah dianggarkan

4. Staf Administrasi Keuangan dan Umum Wewenang :

1) Mempersiapkan draf RKAP dan RKA untuk diteruskan ke Kaur Administrasi Keuangan

2) Mempersiapkan draf laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semster dan tahuan untuk diteruskan ke Kaur Administrasi Keuangan

3) Mempersiapkan draf jumlah alokasi dan per wilayah kerja PTPN III untuk diteruskan ke Kaur Administrasi Keuangan

4) Mempersiapkan draf bantuan kepada Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan untuk diteruskan ke Kaur Adm Keuangan

5) Mempersiapkan draf surat perjanjian pinjaman, validasi jaminan, asuransi jiwa dan meneruskannya ke Kaur Administrasi Keuangan

6) Mempersiapkn draf surat teguran I, II, III untuk diteruskan ke Administrasi Keuangan 7) Mempersiapkan Mitra Binaan yang akan diusulkan untuk rescheduling/reconditioning

dan diajukan ke Kepala Bagian

(26)

1) Mengerjakan draf RKA dan RKAP tahunan dengan cara melakukan koordinasi antara urusan dan bagian terkait agar RKAP dan RKA yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan

2) Mengerjakan draf laporan pelaksnaan PKBL triwulan, semester, dan tahunan dengan cara berkoordinasi antar urusan untuk memenuhi Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003

3) Mengerjakan alokasi dana per wilayah kerja PTPN III dengan cara berkoordinasi dengan Kebun/Unit

4) Mengerjakan draf usulan besarnya bantuan yang diberikan kpd Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan dengan cara membandingkan hasil analisis dengan pengajuan proposal untuk kewajaran pemberian bantuan

5) Mengerjakan draf surat perjanjian dengan cara melegalisasikan ke Notaris untuk terjaminnya aspek hukum

6) Membuat surat teguran I, II, III dengan cara menganalisis pembayaran angsuran agar angsuran tertagih lancar

7) Membuat surat usulan Mitra Binaan yang akan di rescheduling/reconditioning dengan cara menganalisis kemampuan membayar angsuran agar piutang tertagih

4. Staf Urusan Perencanaan Wewenang :

1) Mempersiapkan draf RKAP dan RKA urusan perencanaan untuk diteruskan ke Kaur Perencanaan dan Pembinaan

2) Mempersiapkan draf wilayah penyaluran PKBL dan meneruskannya ke Kaur Perencanaan dan Pembinaan

(27)

4) Mempersiapkan draf Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang layak untuk dianalisa dan diteruskan ke Kaur Perencanaan dan Pembinaan

Tugas Pokok :

1) Mengerjakan draf RKAP, RKA dan RKU dengan cara melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP, RKA dan RKU yang dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan perusahaan

2) Mengerjakan draf wilayah kerja Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan cara melakuknn koordinsi antar Bagian Kebun/Unit agar bantuan yang disalurkan tepat guna

3) Mengerjakan draf Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang akan dianalisis dengan cara mengevaluasi hasil analisis Distrik Manager/General Manager agar pelaksanaan analisa tepat waktu dan tepat sasaran

5. Staf Urusan Pembinaan Wewenang :

1) Mempersiapkan draf RKAP dan RKA urusan pembinaan untuk diteruskan ke Kaur Perencanaan dan Pembinaan

2) Mempersiapkan draf wilayah pembinaan Mitra Binaan dan meneruskan ke Kaur Perencanaan dan Pembinaan

3) Menetapkan draf pembinaan terhadap Mitra Binaan dan meneruskan ke Kepala Bagian

Tugas Pokok :

1) Mengerjakan draf RKAP, RKA, RKU dengan cara melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP, RKA, RKU dibuat sesuai dengan pedoman

(28)

2) Mengerjakan jadwal pelaksanaan pembinaan terhadap Mitra Binaan dengan cara mengadakan pelatihan, pemagangan, pameran agar SDM Mitra Binaan meningkat 3) Melaksanakan Monitoring kepada Mitra Binaan dengan menyusun beberapa draf

pertanyaan agar dapat diketahui kendala yang dihadapi Mitra Binaan agar diketahui solusinya

Bagian Kemitraan dan Biba Lingkungan bertanggung jawab kepada Direktur SDM

2.6. Kinerja Usaha PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Kinerja usaha PT Perkebunan Nusantara III menurut Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003 meliputi:

1) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) yang juga merupakan salah satu bentuk implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), PT Perkebunan Nusantara III juga mengembangkan program yang bersifat sosial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan sekitar Kebun. Program ini mencakup:

a) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Total dana yang disalurkan untuk kemitraan selama tahun 2011 adalah Rp.17.841.500.000 dan Rp.20.639.109.655 untuk bina lingkungan. Dana yang telah disalurkan untuk bina lingkungan adalah berupa: Bantuan pendidikan dan atau pelatihan (37.50%), sarana ibadah (30.17%), sarana kesehatan (17.97%)dan prasarana umum (14.36%).

(29)

b) Program Sosial Lainnya

Selain program diatas, perusahaan juga mengembangkan program sosial lainnya berupa pelayanan kesehatan terhadap karyawan dan masyarakat sekitar di rumah sakit perusahaan, polibun dan rumah sakit rujukan diluar perusahaan untuk karyawan yang membutuhkan penanganan khusus dan pengembangan rumah ibadah di Kebun/Unit

2) Kebijakan Lingkungan

Disamping program tanggung jawab sosial diatas, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbasis perkebunan memiliki komoditi tanaman kelapa sawit, karet, industri hilir dan sarana penunjang rumah sakit, Perseroan menempuh kebijakan yang berwawasan lingkungan dimana perlindungan lingkungan adalah sebagai bagian dari setiap langkah kegiatan perusahaan. Kebijakan lingkungan ini meliputi penggunaan sumber daya alam secara efektif dan efisien, pencegahan pencemaran lingkungan, pengolahan limbah pabrik dan limbah klinis rumah sakit secara optimal, pemanfaatan limbah kegiatan pabrik dan tanaman secara optimal, pemeliharaan estetika, pemenuhan peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan yang berlaku. Kebijakan lingkungan Perseroan ini didukung dengan inisiatif penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.

Kebijakan lingkungan ini mencakup ketentuan mengenai pengendalian limbah padat, pengelolaan limbah B3, penggunaan pupuk dan bahan kimia tanaman, pengelolaan dan penggunaan BBM dan pelumas, penggunaan bahan kimia pengolahan, pengelolaan dan pengendalian air limbah, pengelolaan dan penggunaan air, pengelolaan barang/bahan produk, engelolaan limbah klinis.

Perseroan juga mewajibkan para rekanan agar barang dan bahan yang dipasok adalah barang dan bahan yang ramah lingkungan serta pengadaan barang dan jasa sesuai dengan

(30)

prosedur dan instruksi kerja. Audit sistem manajemen lingkungan (SML) untuk tahun 2008 juga telah dilaksanakan diseluruh PTPN III dan telah ditindak lanjuti.

3) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Implementasi prosedur pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja telah dilaksanakan dengan baik dan setiap terjadinya kecelakaan kerja dibuat laporan. Pada setiap kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya, penyakit dan kecelakaan kerja telah dipasang rambu-rambu serta tanda peringatan. Dan pekerja yang melakukan kegitan yang berpotensi menimbulkan bahaya , penyakit dan kecelakaan kerja telah menggunakan alat pelindung diri sesuai prosedur. Setiap periode tertentu telah dilakukan pengujian dan pemeriksaan hyperkes dan keselamatan kerja.

Realisasi terhadap Anggaran Mitra Binaan

Realisasi penyaluran dana kemitraan bulan Januari s/d September tahun 2011 berjumlah Rp. 6.610.000.000 bila dibandingkan dengan anggaran sebesar Rp. 6.700.000.000 berarti dibawah anggaran sebesar Rp. 90.000.000 (1,2%).

Total dana yang disalurkan sejak digulirkan Program Kemitraan berjumlah Rp. 126.475.319.238,-

Tabel 2.1

Realisasi Anggaran Mirta Binaan tahun 2012 (dalam ribuan)

Bentuk

Usaha Binaan Anggaran Triw. III 2011 Realisasi Triw. III 2011 %tase Mitra Rp. Binaan Mitra Rp.

Perorangan 170 6,500,000 174 6,510,000 101

Perusahaan 2 100,000 1 50,000 50

Koperasi 2 100,000 1 50,000 50

Jumlah 174 6,700,000 176 6,610,000 100

(31)

Realisasi Penyaluran Dana per Provinsi

Tabel 2.2

Realisasi Penyaluran Dana per Provinsi s/d Triwulan III tahun 2012 (dalam ribuan)

Wilayah Provinsi

s/d Tahun 2010 Realisasi Triw. III 2011 s/d Triw. III 2011 Mitra Binaan Rp. MB Rp. MB Rp. Sumatera Utara 4493 125,176,318 176 6,610,000 4,669 131,786,318 Sumatera Barat 16 170,000 - - 16 170,000 NAD 47 1,129,001 - - 47 1,129,001 Jumlah 4556 126,475,319 176 6,610,000 2342 133,085,318

Sumber :laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan 1 tahun 2012 PTPN III

* Saldo pinjaman Mitra Binaan di NAD per 30 November 2005sebesar Rp.31.713.710 telah dialihkan pengelolaannya ke PTPN 1 pada bulan Desember 2005.

Referensi

Dokumen terkait

Berita Acara Rapat Tim Peneliti Nama-nama yang Berhak untuk Memperoleh Hak atas Tanah Seluas 340,70 (Tiga Ratus Empat Puluh, Tujuh Puluh Perseratus) Hektar,

Data hasil pengamatan terhadap parameter berat panen tanaman romaine yang di konsumsi setelah dianalisis secara statistik dan hasil analisis sidik ragam

Buku nota ini adalah bertujuan untuk memberikan maklumat berkaitan pelaksanaan latihan industri di Kolej Komuniti Jempol kepada para pelajar yang akan menjalani latihan industri

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita ketahui faktor penghambat peran kearifan lokal masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian

Hal ini disebabkan oleh sistem yang digunakan dalam penentuan NJOP belum dapat mencerminkan nilai pasar yang sesungguhnya sehingga perhitungan PBB yang dilakukan

kepedulian kita, kekhawatiran kita, terhadap mereka yang didepan mata kita

Jumlah daerah yang dilengkapi dengan basis data dan sistem informasi untuk mendukung perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang.. & Perikanan,

Teknis analisis data ini dilakukan setelah proses pengumpulan data diperoleh. Penelitian ini bersifat studi kasus, untuk itu analisis data yang digunakan adalah