• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSI ABRI

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ABRI

ATAS

RANCANGAN UNDANG·UNDANG

TENTANG

PENGELOLAAN ZAKAT

JURU BICARA FRAKSI ABRI :

MARGOYUNO

NO. A-454

JAKARTA, 14 SEPTEMBER 1999

·.. 1

(2)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI FRAKSI ABRI

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ABRI

AT AS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENT ANG

PENGELOLAAN ZAKA T

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita sekalian. Yth. Saudara Pimpinan Sidang;

Yth. Saudara Menteri Agama selaku Wakil Pemerintah, beserta Staf; Yth. Para anggota Dewan, undangan dan hadirin yang kami hormati.

Mengawali Pendapat Akhir Fraksi ABRI, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya pada hari ini kita dalam keadaan sehat walafiat dapat menghadiri dan mengikuti Sidang Paripurna DPR-RI dengan acara Pembicaraan Tingkat IV dalam rangka penyampaian Pendapat Akhir Fraksi-fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaan Zak at

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara Pimpinan Sidang atas kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan Pendapat Akhir Fraksi ABRI. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Fraksi Karya Pembangunan, Fraksi Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia dan Pemerintah beserta staf yang bersama Fraksi ABRI telah melaksanakan pembahasan secara seksama dan mendalam dalam suasana kekeluargaan, sehingga melalui musyawarah dapat dicapai kata mufakat.

Kata mufakat dapat terwujud berkat adanya saling pengertian, itikad baik dan tekad kebersamaan dalam kesamaan pandang bahwa apa yang kita bahas bersama adalah demi untuk kepentingan bangsa dan negara serta kesinambungan pembangunan nasional.

Selama pembahasan, Fraksi ABRI berpedoman pada Pokok-pokok pikiran pada Pemandangan · Umum Fraksi ABRI dan Pengantar Musyawarah Fraksi ABRI pada awal Pembicaraan Tingkat 111, yang telah disampaikan terdahulu, serta memperhatikan dengan sungguh-sungguh berbagai penjelasan Pemerintah,

(3)

Sidang Dewan yang terhormat,

Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur, yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

Semula kita yakin bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan tingkat inflasi yang terkendali akan mampu menciptakan kesejateraan bagi seluruh bangsa Indonesia. Namun perkembangan politik di dalam negeri dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika selama dua .. tahun terakhir telah mendorong timbulnya berbagai krisis yang berakibat kepada menurunnya kemampuan dan daya beli masyarakat. Dampaknya yang paling nyata adalah meningkatnya kembali jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia dafam ikut serta mencari terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial dan sekaligus membantu negara dalam mengentaskan kemiskinan, perlu dilakukan penggalian terhadap sumber dana yang sangat potensial antara lain melalui pengelolaan zakat secara optimal.

Masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam mempunyai salah satu kewajiban untuk mengefuarkan z.akat yang apabila ditingkatkan pengelolaannya secara profesional akan menjadi suatu potensi yang sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. Zakat bagi umat Islam adalah wajib hukumnya. Kesadaran bagi' mereka yang mampu untuk melaksanakan zakat akan berarti:

1. Mengingatkan manusia agar tidak lupa mengeluarkan zakat, sehingga terbebas dari siksa api neraka.

2. Membantu Pemerintah dalam program peningkatan kesejahteraan masyarakat. dan keadilan sosial serta sekaligus mengentaskan kemiskinan.

Saudara Pimpinan Sidang dan hadirin yang terhormat,

Walaupun sejak tahun 1960 Pemerintah telah melakukan upaya untuk . menggalakkan kegiatan ibadah zakat, infaq dan shadaqah melalui Badan Amil Zakat, namun hasilnya masih belum menggembirakan.

Hal tersebut antara lain disebabkan:

2

(4)

1. Kesadaran dan pengertian umat Islam yang mampu untuk melaksanakan ibadah zakat sesuai ketentuan agama Islam belum cukup tinggi, masih. terbatas kepada membayar zakat titrah pada saat Hari Raya ldul Fitri. Sementara pembayaran Zakat Mal belum dilaksanakan sepenuhnya, padahal harta yang dimiliki sudah mencapai nisab.

2. Kemampuan pengelola zakat untuk menyadarkan, menghitung dan menarik zakat dari wajib zakat (muzakki) belum maksimal.

3. Masyarakat penerima zakat {mustahik) belum seluruhnya merasakan hasil pendayagunaan zakat.

Saudara Pimpinan Sidang, para Anggota Dewan dan hadirin yang terhormat,

Berangkat dari pemikiran tersebut, perkenankanlah Fraksi ABRJ mengulas beberapa masalah yang cukup mendapat perhatian selama pembahasan Rancangan Undang-Undang ini, antara lain :

Pertama : T entang judul

Judul Rancangan Undang-Undang yang disampaikan Pemerintah adalah Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat. Fraksi ABRI dan Fraksi Karya Pembangunan menyarankan agar judul ditambah dengan kata-kata "lnfaq dan Shadaqah" sehingga menjadi "Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat, lnfaq dan Shadaqah". Semula saran ini diterima oleh P~merintah. Di lain pihak, Fraksi · Persatuan Pembangunan dan Fraksi Partai ·Demokrasi Indonesia tetap menghendaki agar judul tidak diubah, dengan argumentasinya masing-masing. Karena kedua pihak mem-pertahankan sikapnya, penyelesaian masalah ini ditempuh melalui lobi. Selama lobi diperoleh pengertian bahwa pusat perhatian undang-undang ini adalah pengelolaan zakat dan pengelola zakat juga dapat menerima infaq dan shadaqah, sehingga akhirnya demi kepentingan yang lebih tinggi disepakati judul tetap seperti semula yakni "Rancangan Undang-undang tentang Pengelolaan Zakat".

Kedua Tentang Pengorganisasian

Pemerintah menjelaskan bahwa pengorganisasian badan amil zakat di , pusat dan di daerah walaupun dibentuk oleh pemerintah, tidak ad.a garis komando, tetapi hanya bersifat koordinatif, konsultatif dan informatif. Kepengurusan Sadan Amil Zakat yang dibentuk Pemerintah · tersebut terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah. Sedangkan

(5)

Kelima:

a. memperoleh informasi tentang pengelolaan zakat yang dikelola badan amil zakat dan lembaga amil zakat.

b. untuk menyampaikan saran dan pendapat kepada badan amil zakat dan lembaga amil zakat.

c. untuk memberikan laporan atas terjadinya penyimpangan pengelolaan zakat.

Fraksi ABRI berpendapat bahwa pada dasarnya peran serta masyarakat tersebut memang diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi, tetapi dengan melakukan hak-hak tersebut, apakah tidak juStru mengganggu jalannya badan amil zakat atau Jembaga amil zakat. Di samping itu unsur masyarakat sendiri sudah duduk sebagai unsur pengawas dalam kepengurusan badan amil zakat. Namun dengan menyadari bahwa tujuan pengelolaan zakat adalah untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, meningkatkan fungsi dan peranan pranata sosial keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, serta meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat, maka dukungan peran serta masyarakat dalam pengelolaan zakat memang diperlukan. Setelah melalui pembahasan yang panjang dan lobi, akhirnya disepakati adanya peran masyarakat tersebut diwadahi dalam satu pasal dan penjelasan pasal.

T entang Sanksi.

Dalam Rancangan Undang-undang ini, rumusan tentang sanksi semula intinya menyatakan bahwa pengelola zakat yang dengan sengaja menyalahgunakan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah diancam pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan kurungan dan denda sebanyak-banyaknya Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

Fraksi ABRI berpendapat, bahwa pasal tersebut kurang realistis sebab:

a. Pelanggaran dengan sengaja adalah tindak pidana.

b. Apabila pengelolaan zakat yang disalahgunakan jumlahnya besar, misalnya sampai milyaran akan terlalu ringan ancaman pidananya.

, . 'C. Sudah ada peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

1) Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2) KUHP.

5

(6)

Oleh karena itu Fraksi ABRI menyarankan agar pelanggaran tindak pidana tersebut diancam pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Setelah melalui diskusi yang cukup mendalam dan mendapatkan penjelasan dari pakar hukum akhirnya disepakati untuk membuat rumusan baru, dengan pengertian bahwa kelalaian merupakan tindak pidana ·pelanggaran, dan diancam pidana sesuai dengan rumusan awal Rancangan Undang-undang ini. Sedangkan tindak pidana kejahatan yang dilakukan oleh petugas pengelola zakat, baik petugas badan amil zakat maupun petugas lembaga amil zakat dikenai sanksi sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku, baik KUHP maupun Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak . Pidana Korupsi. Dengan demikian, sanksi yang diatur dalam undang-undang ini sangat lentur dan akomodatif namun diharapkan mampu menjawab era supremasi hukum yang menjadi harapan bangsa Indonesia ke depan.

Sidang Dewan yang terhormat,

Setelah mengikuti proses jalannya Pembicaraan Tingkat Ill dan tercapainya kesepakatan bersama antara semua Fraksi dengan Pemerintah dalam bentuk rumusan akhir Rancangan Undang-Undang yang jiwa dan semangatnya telah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan aspirasi masyarakat, maka bersama ini Fraksi ABRI :

"Menerima dan menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat, sesuai hasil pembahasan Tingkat Ill untuk disahkan menjadi Undang-Undang o/eh Presiden Republik Indonesia"

Sebelum mengakhiri Pendapat Akhir ini, perkenankanlah Fraksi ABRI menyampaikan harapan-harapan sebagai berikut:

Pertama : Setelah disahkannya Rancangan undang ini menjadi Undang-undang agar segera Pemerintah mensosialisasikannya ke masyarakat luas, sehingga dapat diterima oleh semua .pihak, termasuk yang selama ini menolak diajukannya Rancangan Undang-undang tentang Pengelolaan Zakat ke DPR-RI.

Kedua Dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang ini menjadi Undang-undang, Pemerintah segera menindaklanjutinya dengan

(7)

mengeluarkan peraturan pelaksanaan Undang-undang ini baik dalam bentuk Peraturan Pemerintah maupun Keputusan Menteri, agar operasionalisasinya terasa oleh masyarakat yang membutuhkan. Ketiga Sadan amil zakat yang dibentuk pemerintah dan lembaga amil zakat

yang telah dikukuhkan pemerintah dapat bekerja dengan baik, jujur dan transparan, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Keempat : Kesiapan pemerintah untuk segera menyusun rencana yang konkrit tentang bagaimana cara membina dan memberikan perlindungan serta melaksanakan pengawasan dan pemantauan yang baik, terhadap institusi pengelola zakat yang telah dibentuk dan dikukuhkan oleh Pemerintah.

Sidang Dewan dan hadirin yang terhormat,

Demikianlah Pendapat Akhir Fraksi ABRI atas Rancangan Undang-undang tentang Pengelolaan Zakat. Kami menyampaikan terima kasih kepada Sekretariat Komisi VII DPR-RI, yang telah bekerja keras mendukung kelancaran pembahasan, dan semua pihak yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan Rancangan Undang-undang ini.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada jajaran media massa baik cetak maupun elektronik yang telah menyebarluaskan proses Pembahasan Rancangan Undang-undang ini kepada seluruh lapisan masyarakat.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

7

Jakarta, 14 September 1999 A.n. Fraksi ABRI DPR-RI

Juru Bicara,

MARGOYUNO No. A-454

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan

Pendapatan yang diperoleh rumah tangga nelayan juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang melakukannya. Artinya, ketrampilan seseorang juga mempunyai peranan dalam

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa anger management training efektif untuk menurunkan agresivitas pada remaja disrup- tive behavior disorders, bahkan dapat diberi- kan pada

A kérdés mind a mai napig tisztázásra vár, hogy Zsolnai József ebbéli ténykedése ellentmond-e az esélyegyenlőség ma széles körökben han -. goztatott elvének, ellene

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

Carl Friedrich memandang kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, yang memberikan hambatan

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul: “POLA PENGOBATAN