• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.Pwk

Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Pengadilan Negeri Purwakarta yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

H. Abdul Hadi Jaman, bertempat tinggal di Jalan Letkol Abdul Kodir Kampung Leuwi Panjang RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada Dulnasir, SH, MH dan Ruhiat, SH, para Advokat pada Kantor Advokat Dulnasir, SH, MH & Rekan, yang berkantor di Jalan Letjen Basuki Rahmat Nomor 26, Sindangkasih, Purwakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 06/SK.Pdt/DLN/ IV/2014 tertanggal 21 April 2014, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwakarta pada tanggal 29 April 2014 dibawah register nomor 35/LSK/PDT/2014, untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

l a w a n:

1. D. Lumban Tobing, dahulu bertempat tinggal di RT.10/01, Nomor 36, Kodam Tanah Kusir, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan, sekarang sudah tidak diketahui lagi alamatnya, untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

2. Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purwakarta, berkedudukan di Jalan Veteran Nomor 163, Purwakarta, untuk selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat;

Pengadilan Negeri tersebut;

Mendengar keduabelah pihak yang berperkara; Tentang Duduknya Perkara:

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya, tanggal 28 April 2014, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwakarta pada tanggal 29 April 2014 di bawah Register Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.Pwk, mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

Halaman 1 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. Bahwa Tergugat adalah pembeli sebidang tanah darat seluas 327 m2,

tanah tersebut tepatnya di sekitar Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, sesuai dengan bukti surat perjanjian jual beli di bawah tangan tertanggal 26 Juni 1998 dengan pemilik tanah bernama D. Lumban Tobing (janda Alm. Binsar Napitupulu) pemegang SPPT Nomor 32.16.080.009.011-0082.0, luas tanah + 339 m2, atas nama Binsar

Napitupulu. Sebelum dilakukan pembayaran terlebih dahulu dilakukan pengukuran fisik, dan dari hasil pengukuran diperoleh luas seluruhnya seluas 327 m2;

2. Bahwa jual beli tanah pada waktu itu disepakati seluruh luas tanah yang ada dengan harga Rp29.430.00,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah) dibayar tunai sesuai dengan bukti kwitansi serah terima uang dari pembeli/Penggugat kepada penjual/Tergugat pada tanggal 26 Juni 1998 yang ditandatangani oleh Tergugat;

3. Bahwa setelah dilakukan pembayaran oleh Penggugat kepada Tergugat sesuai dengan nilai dalam kesepakatan jual beli, selanjutnya pada tahun yang sama (1998) Penggugat mengajukan permohonan perubahan SPPT Nomor 32.16.080.009.011-0082.0, luas tanah + 339 m2, atas nama Bincar

Napitupulu melalui Kantor Pajak dan PBB Kabupaten Purwakarta dari atas nama Bincar Napitupulu dirubah menjadi atas nama Abdul Hadi Jaman H dengan melampirkan bukti potocopy kwitansi Jual Beli serta bukti Surat Perjanjian Jual Beli hingga akhirnya diterbitkanlah SPPT perubahan menjadi atas nama Abdul Hadi Jaman H SPPT Nomor 32.16.080.009.011-0082.0, luas tanah + 339 m2, serta selanjutnya

Penggugat mendirikan bangunan rumah tinggal untuk dikontrakkan/ rumah kontrakan 7 pintu. Dari semenjak dibelinya tanah tersebut hingga sekarang, PBB-nya selalu dibayar oleh Penggugat, selama dalam penguasaan Penggugat tidak pernah ada gangguan dari pihak manapun yang mengaku sebagai pemilik dari tanah tersebut dan atau keberatan atas dikuasainya tanah tersebut oleh Penggugat;

2

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Bahwa sebelum terjadi transaksi jual beli tanah, Tergugat selaku pemiliknya menerangkan tentang pengakuan tanah miliknya serta memperlihatkan bukti-bukti kepemilikan tanah tersebut berupa:

a. Potocopy SPPT Nomor 32.16.080.009.011-0082.0, luas tanah + 339 m2, atas nama wajib pajak Binsar Napitupulu, yang menurut

pengakuannya awalnya memiliki tanah seluas + 98 m2;

b. Potocopy Akta Jual Beli Nomor 184/1975, yang diterbitkan oleh PPAT Camat Kecamatan Purwakarta bernama Syamsudin, BA, yang isinya menerangkan telah terjadi jual beli antara penjual bernama Woen Khay Yoe Alias Setiawan dengan pembeli bernama Binsar Napaitupulu, surat tanah tersebut berbentuk Sertipikat Hak Milik Nomor 109/Desa Maracang Blok Pasar Hewan (dahulu), luas tanah 78 m2, sekarang masuk wilayah kelurahan Purwamekar, berikut

potocopy Sertipikat Hak Milik Nomor 109/Desa Maracang;

c. Potocopy Akta Jual Beli Nomor 185/1975, yang diterbitkan oleh PPAT Camat Kecamatan Purwakarta bernama Syamsudin, BA, yang isinya menerangkan telah terjadi jual beli antara penjual bernama Lugiat Rizkita Dharma Tarumihardja dengan pembeli bernama Binsar Napaitupulu, surat tanah tersebut berbentuk Sertipikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang, gambar situasi tanggal 8 Agustus 1973, Nomor 172/1973, luas tanah 163 m2, sekarang masuk wilayah

kelurahan Purwamekar, berikut potocopy Sertipikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang;

5. Bahwa tanah seluas 327 m2 yang selama ini dikuasai oleh Penggugat

berdasarkan perjanjian jual beli dibawah tangan dengan Janda Alm. Binsar Napitupulu yang bernama D. Lumban Tobing (Tergugat), oleh Penggugat telah beberapa kali diupayakan untuk diurus kelangkapan surat-surat kepemilikannya dengan mengajukan permohonan pembuatan sertipikat hak milik atas tanah melalui Turut Tergugat, akan tetapi Turut Tergugat tidak bisa mengabulkan permohonan Penggugat tersebut dengan alasan surat-surat tidak lengkap (tidak ada akta jual beli) dan harus dicari serta dihadirkan penjualnya atau ahli warisnya;

Halaman 3 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

6. Bahwa atas saran dan masukan dari Turut Tergugat tersebut Penggugat berusaha melakukan upaya mencari keberadaan Tergugat dengan mendatangi alamat Tergugat yang tertera dalam Surat Perjanjian Jual Beli yaitu mendatangi alamat RT. 10/01 No. 36 Kodam Tanah Kusir, Kodya Jakarta Selatan, dengan maksud untuk membuat akta jual beli secara bersama-sama antara penjual/Tergugat dengan pembeli/Penggugat menghadap ke Notaris/PPAT yang berada di wilayah hukum Kabupaten Purwakarta, untuk dibuatkan akta jual belinya, namun keberadaan Tergugat sudah tidak lagi berada di alamat tersebut serta tidak diketahui lagi alamatnya sesuai dengan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Ketua RT setempat, selanjutnya Penggugat mendatangi kelurahan setempat dengan mengajukan permohonan agar dibuatkan surat keterangan dari Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan tentang keberadaan Tergugat. Atas dasar permohonan Penggugat yang didukung oleh bukti-bukti yang ada, akhirnya kelurahan tersebut mengeluarkan surat keterangan;

7. Bahwa oleh karena untuk membuat akta jual beli di hadapan Notaris/ PPAT mendapat kesulitan sehubungan pihak penjual sudah tidak diketahui lagi keberadaannya hal itu tidak akan terwujud, maka nyata-nyata Tergugat telah melakukan wanprestasi tidak dapat hadir di hadapan Notaris/PPAT untuk membuat akta jual beli tanah, untuk itu Penggugat mengajukan gugatan wanprestasi melalui Pengadilan Negeri Purwakarta agar dikeluarkan putusan sebagai pengganti dari akta jual beli yang tidak dapat ditindaklanjuti;

8. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasari oleh bukti-bukti yang kuat, maka sepatutnya gugatan dikabulkan;

9. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat dapat dikabulkan, maka biaya perkara yang timbul akibat dari perkara ini dibebankan kepada Tergugat;

Maka berdasarkan uraian tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Purwakarta Cq. Majelis Hakim berkenan untuk memeriksa dan mengadili serta memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat dengan Tergugat telah terjadi transaksi jual beli di bawah tangan atas sebidang tanah darat seluas 327 m2 yang terletak di

4

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta;

3. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum transaksi jual beli tanah tersebut;

4. Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi;

5. Menyatakan keberadaan Tergugat sudah tidak diketahui lagi alamatnya; 6. Menghukum Turut Tergugat untuk menerbitkan Sertipikat Hak Milik atas

sebidang tanah yang terletak di Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, yang dimohonkan oleh Penggugat;

7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat perkara ini;

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, untuk Penggugat hadir menghadap kuasanya tersebut di atas, Tergugat tidak datang serta tidak menyuruh orang lain sebagai wakilnya yang sah untuk menghadap di persidangan walaupun telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan panggilan tanggal 16 Mei 2014, Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.Pwk, panggilan tanggal 16 Juni 2014, Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.Pwk, dan risalah panggilan umum tanggal 25 Juni 2014, oleh karena itu Tergugat dianggap telah melepaskan haknya untuk hadir membela diri di persidangan, sedangkan Turut Tergugat datang menghadap di persidangan kuasanya, yaitu Drs. Rachmansyah Zainuddin, MM., Yayat Hidayat, SH., Imam Isnandar, SH., MH., H. Agus Irianto, para pegawai dari Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta, Jalan Veteran Nomor 163, Purwakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 75/2.32.14/VI/2014 tertanggal 30 Juni 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri Purwakarta tanggal 14 Juli 2014 dibawah Register Nomor 60/LSK/PDT/2014;

Menimbang, bahwa sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara melalui proses mediasi yang dipandu oleh Eva M.T. Pasaribu, SH. selaku Hakim Mediator yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Majelis Hakim tanggal 30 Juni 2014, Nomor 17/Pen.Pdt.G/2014/PN.Pwk, akan tetapi berdasarkan laporan Hakim

Halaman 5 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mediator menyatakan bahwa mediasi dinyatakan tidak berhasil mencapai perdamaian;

Menimbang, bahwa oleh karena mediasi dinyatakan tidak berhasil mencapai perdamaian, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan Penggugat tersebut, Turut Tergugat mengajukan jawaban tertanggal 12 Agustus 2014 yang pada pokoknya sebagai berikut:

I. Riwayat Sertifikat Hak Milik No.109/Desa Maracang;

1. Bahwa berdasarkan dokumen Buku Tanah dan Warkah yang ada pada Turut Tergugat Sertifikat Hak Milik No.109/Munjuljaya terdaftar atas nama Woen Khay Foe, terbit tanggal 08-08-1973, Gambar Situasi tanggal 08-08-1973 No. 183/1973 luas seluruhnya 19.150 m2 yang

berasal dari penggabungan dari Sertifikat-sertifikat Hak Milik No.7, 63, 103, 104, 105, 106, 107, dan 108/Desa Maracang;

2. Bahwa Sertifikat Hak Milik No.109/Munjuljaya telah dilaksanakan pemisahan-pemisahan dan berdasarkan data, sisa luasnya adalah 11.905 m2;

II. Riwayat Sertifikat Hak Milik No.110/Desa Maracang;

1. Bahwa berdasarkan dokumen Buku Tanah dan Warkah yang ada pada Turut Tergugat Sertifikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang semula terdaftar atas nama Haji Isa, terbit tanggal 08-08-1973, Gambar Situasi tanggal 08-08-1973 No.172/1973, luas seluruhnya 5.852 m2;

2. Pada tahun 08-08-1973, Sertifikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang telah beralih haknya dan dibaliknama kepada Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja diperoleh berdasarkan Akta Jual Beli No.107/1973 tanggal 28-05-1973;

3. Dalam posita gugatan Penggugat pada point 4 huruf b dan huruf c disebutkan bahwa dari Sertifikat Hak Milik No.109/Desa Maracang atas nama Woen Khay Foe telah dibeli sebagian seluas 78 m2 oleh Sdr.

Binsar Napitupulu berdasarkan Akta Jual Beli No.184/1975 tanggal 8 September 1975 dan Sertifikat Hak Milik No.110/Desa Maracang atas nama Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja telah dibeli sebagian seluas 6

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

163 m2 oleh Sdr. Binsar Napitupulu berdasarkan Akta Jual Beli

No.185/1975 tanggal 8 September 1975, dimana ke-2 (dua) akta jual beli tersebut dibuat oleh Syamsudin, BA selaku Asisten Wedana, Kepala Kecamatan Purwakarta;

4. Bahwa walaupun sudah terjadi perbuatan hukum berupa Akta Jual Beli No.184/1975 tanggal 8 September 1975 atas Sertifikat Hak Milik No.109/Desa Maracang antara Woen Khay Foe selaku penjual dengan Sdr. Binsar Napitupulu selaku pembeli seluas 78 m2 maupun Akta Jual

Beli 185/1975 tanggal 8 September 1975 atas Sertifikat Hak Milik No.110/Desa Maracang antara Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja selaku penjual dengan Sdr. Binsar Napitupulu selaku pembeli seluas 163 m2 namun karena ke-2 akta jual beli tersebut tidak pernah

didaftarkan ke Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Purwakarta maka data yang tercatat di Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Purwakarta kedua sertifikat tersebut masih masing-masing tercatat atas nama Woen Khay Foe dan Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja dan belum tercatat atas nama Binsar Napitupulu;

5. Bahwa dalam posita gugatan Penggugat pada point 1 dan point 2 halaman 1, yang menyebutkan bahwa Penggugat telah membeli dari Tergugat (janda almarhum Binsar Napitupulu) sebidang tanah seluas 327 m2 berdasarkan bukti surat perjanjian jual beli di bawah tangan

tertanggal 26 Juni 1988;

6. Bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dalam Pasal 37 ayat (1) disebutkan ”Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarkan, jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”;

7. Bahwa surat perjanjian jual beli di bawah tangan tertanggal 26 Juni 1988 antara Tergugat dengan Penggugat tersebut nantinya harus ditindaklanjuti dengan perbuatan hukum berupa akta jual beli sebagaimana diatur dalam Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah

Halaman 7 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah setelah mempunyai putusan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

8. Bahwa Penggugat juga mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan proses pengukuran dan pemisahan kedua sertifikat tersebut ke Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Purwakarta sesuai dengan luas tanah yang dibeli dari Tergugat serta tidak ada sengketa baik luas maupun batas-batas tanahnya;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya tersebut Penggugat mengajukan bukti-bukti surat berupa:

1. Akta Jual Beli Nomor 184, tanggal 8 September 1975, diberi

tanda bukti

P-1;

2. Sertifikat Hak Milik Nomor 109, diberi tanda bukti P-2;

3. Akta Jual Beli Nomor 185/1975 tanggal 8 September 1975, diberi tanda bukti P-3;

4. Rincian kekurangan PBB a/n wajib pajak Abdul Hadi Jawan H, NOP 32.16.080.009.011-0082.0 dari tahun 1996 sampai dengan 2014, diberi tanda bukti P-4;

5. Pembayaran lunas Pajak Bumi dan Bangunan a/n Bincar Napitupulu yang dirubah menjadi a/n Abdul Hadi Jawan H, NOP 32.16.080.009.011-0082.0, diberi tanda bukti P-5A;

6. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) NOP 32.16.080.009.011-0082.0 a/n Binsar Napitupulu tahun 1998 yang dicetak ulang tanggal 25 Maret 2014, diberi tanda bukti P-5B;

7. Surat Perjanjian Jual Beli di atas Surat Segel, tanggal 26 Juni 1998, diberi tanda bukti P-6;

8. Kuitansi bukti penyerahan uang sebesar Rp29.430.000,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah) tanggal 26 Juni 1998, diberi tanda bukti P-7;

9. Kartu Tanda Penduduk (KTP) NIK 3214010909620005, diberi tanda bukti P-8;

8

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

10.Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan SPPT PBB NOP 32.16.080.009.011-0082.0 atas nama Abdul Hadi Jawan H, tahun 2012, diberi tanda bukti P-9;

11.Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) tahun 2009, diberi tanda bukti P-10;

12.Surat Keterangan Lurah Kelurahan Purwamekar, Nomor 474/172/ III/ Pem., tanggal 25 Maret 2014, diberi tanda bukti P-11;

13.Surat Keterangan Ketua RT.010/001, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, diberi tanda bukti P-12;

14.Surat Keterangan Lurah Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Nomor 640/1.755.00/2014, tanggal 25 April 2014, diberi tanda bukti P-13;

15.Surat Pernyataan, tanggal 17 Juli 2012, diberi tanda bukti P-14; Bahwa bukti surat bertanda P-4A, P-4B, P-5, P-6, P-7, P-8, P-9, P-11, P-13, dan P-14 adalah fotocopy yang telah disesuaikan dengan aslinya, sedangkan bukti surat bertanda P-1, P-2, P-3, P-10, dan P-12 adalah fotocopy dari fotocopy, dan keseluruhan surat bukti tersebut telah dibubuhi materai cukup dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwakarta;

Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti surat, Penggugat juga mengajukan 2 (dua) orang saksi, yang setelah bersumpah menurut cara agamanya memberikan keterangan, pada pokoknya sebagai berikut:

1. Saksi Suparman, menerangkan:

- Bahwa saksi tahu diperiksa sebagai saksi adalah terkait masalah tanah sebagai objek sengketa yang terletak di Komplek KPKN RT.003/001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, seluas 327 m2, dengan batas-batas sebelah utara dengan

tanah/rumah Tante Susi, sebelah timur dengan tanah/rumah Suyono, sebelah barat dengan jalan perumahan dan rumah Sukardi (almarhum), dan sebelah selatan dengan perumahan;

- Bahwa di atas tanah tersebut ada bangunan rumah yang terdiri dari 5 (lima) petak, dibangun oleh Penggugat pada tahun 1998;

- Bahwa Penggugat pada waktu itu membeli tanah dari Tergugat dalam keadaan kosong dan ada rumahnya yang mau ambruk;

Halaman 9 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa saksi mengetahui hal itu karena tinggal di Komplek KPKN dekat objek sengketa sejak tahun 1974;

- Bahwa saksi kenal dengan Binsar Napitupulu yang merupakan suami Tergugat yang bekerja di Departemen Keuangan;

- Bahwa Binsar Napitupulu hanya sebentar menempati rumah tersebut yakni pada tahun 1973 kemudian pada tahun 1974 pindah lagi;

- Bahwa sejak Penggugat membeli tanah dan membangun rumah petak tersebut tidak pernah ada yang mempermasalahkannya;

2. Saksi Mardiah, menerangkan:

- Bahwa saksi tahu diperiksa sebagai saksi adalah terkait masalah tanah yang menjadi objek sengketa, terletak di Komplek KPKN RT.003/001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, seluas 327 m2 milik Penggugat;

- Bahwa tanah tersebut sebelumnya adalah milik Binsar Napitupulu dan sekarang sudah milik Penggugat karena sudah dibeli seharga Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah);

- Bahwa saksi tinggal di Komplek KPKN sejak tahun 1974 dan pada saat itu juga Binsar Napitupulu tinggal di tanah tersebut selama 3 (tiga) tahun;

- Bahwa kemudian rumah Binsar Napitupulu sejak ditinggal pindah, kedaaannya kosong dan saksi tidak mengetahui lagi pindah kemana Binsar Napitupulu setelah itu;

- Bahwa kemudian Penggugat membangun rumah petak di atas tanah tersebut yang terdiri dari 7 (tujuh) petak;

- Bahwa pada saat membangun petak tersebut sampai sekarang tidak ada yang keberatan dari pihak manapun;

- Bahwa saat ini harga tanah tersebut permeternya sekitar Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya Turut Tergugat mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut:

1. Buku Tanah Hak Milik, Nomor 109/Desa Maracang, atas nama Woen Kay Foe, diberi tanda bukti TT-1;

2. Buku Tanah Hak Milik, Nomor 110/Desa Maracang, atas nama Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja, diberi tanda bukti TT-2;

10

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3. Akta Jual Beli Nomor 107/1973, tanggal 28 Mei 1973, yang dibuat oleh Rd.Tatang Asisten Wedana Kecamatan Purwakarta, diberi tanda bukti TT-3;

Bahwa bukti TT-1 sampai dengan TT-3 adalah fotocopy yang telah disesuaikan dengan aslinya, dan keseluruhan surat bukti tersebut telah dibubuhi materai cukup dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwakarta;

Menimbang, bahwa pada hari Selasa, tanggal 9 September 2014 Majelis Hakim telah melakukan sidang pemeriksaan setempat atas objek sengketa yang terletak di Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, selain hadir keduabelah pihak yang berperkara juga hadir Lurah Purwamekar bernama Suhardiman, dan hasil dari sidang pemeriksaan setempat tersebut telah dituangkan dalam berita acara sidang pemeriksaan perkara ini, dimana objek sengketa yang diuraikan dalam surat gugatan Penggugat, telah sesuai dengan fakta yang diperoleh di lapangan berdasarkan penunjukan Penggugat yang dibenarkan oleh Tergugat dan Turut Tergugat;

Menimbang, bahwa selanjutnya baik Penggugat maupun Turut Tergugat menyatakan bahwa tidak ada lagi yang akan diajukan di depan persidangan dan selanjutnya Penggugat maupun Tergugat masing-masing telah mengajukan Kesimpulan secara tertulis pada tanggal 23 September 2014;

Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala sesuatu yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini seluruhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan telah ikut dipertimbangkan;

Tentang Pertimbangan Hukum:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas, yang jika diambil intinya adalah menuntut agar jual beli atas sebidang tanah kering seluas 327 m2 yang

terletak di Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, antara Penggugat dan Tergugat dinyatakan sah dan menyatakan Penggugat adalah pemilik sah atas tanah tersebut;

Halaman 11 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-14 dan 2 (dua) orang saksi, yakni 1. Suparman, dan 2. Mardiah;

Menimbang, bahwa Turut Tergugat guna mendukung dalil-dalilnya telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda TT-1 sampai dengan TT-3, namun tidak mengajukan bukti saksi;

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut tidak dibantah oleh Turut Tergugat, hanya saja Turut Tergugat dalam jawabannya menerangkan bahwa Sertifikat Hak Milik Nomor 109/Desa Maracang adalah atas nama Woen Khay Foe dan Sertifikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang adalah atas nama Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja yang kemudian telah dijual sebagian kepada Binsar Napitupulu, akan tetapi jual beli tersebut tidak pernah didaftarkan ke Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta sehingga kedua sertifikat tersebut masing-masing masih tercatat atas nama Woen Khay Foe dan Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1, pada tanggal 8 September 1975 Binsar Napitupulu, suami Tergugat telah membeli tanah seluas 78 m2

dari Woen Khay Foe, yaitu tanah pecahan dari Sertifikat Hak Milik Nomor 109/Desa Maracang, atas nama Woen Khay Foe (bukti P-2 yang sama dengan TT-1) di hadapan Syamsudin, BA, PPAT Camat Kecamatan Purwakarta;

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti P-3, pada tanggal yang sama, yaitu 8 September 1975 Binsar Napitupulu membeli lagi tanah seluas 163 m2 dari Lugiat Rizkita Dharma Tarumihardja, yaitu tanah pecahan

Sertifikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang, atas nama Lugiat Rizkita Dharma Tarumihardja, di hadapan Syamsudin, BA, PPAT Camat Kecamatan Purwakarta, dimana Sertifikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang semula adalah atas nama H. Isa, dan menjualnya kepada Lugiat Rizkita Dharma Tarumihardja pada tanggal 28 Mei 1993 sesuai Akta Jual Beli No. 107/1973, tanggal 28 Mei 1973 (bukti TT-3);

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan surat perjanjian jual beli (bukti P-6) yang diperkuat oleh keterangan saksi Suparman dan saksi Mardiah, pada tanggal 26 Juni 1998 Penggugat telah membeli sebidang tanah kering seluas 327 m2 di Komplek KPKN RT.02/01 Kelurahan

12

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, dari Tergugat seharga seharga Rp29.430.000,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah), dan harga tersebut telah lunas dibayar, sesuai dengan kuitansi pembayaran (bukti P-7);

Menimbang, bahwa sebagaimana diterangkan oleh saksi Suparman dan Mardiah, Penggugat telah menguasai tanah tersebut sejak tahun 1998 sampai dengan saat ini dengan mendirikan rumah-rumah petak yang kemudian disewakan oleh Penggugat kepada orang lain dan sejak Penggugat membeli dan menguasai serta membangun rumah-rumah petak serta menyewakannya kepada orang lain, tidak ada pihak lain yang mengajukan keberatan maupun mengklaim tanah tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut, maka petitum 2 dan petitum 3 gugatan Penggugat beralasan hukum dan haruslah dikabulkan;

Menimbang, bahwa sebagaimana sudah dipertimbangkan di atas, antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi jual beli tanah seluas 327 m2 di

Komplek KPKN RT.02/01 Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, yang berasal dari Sertifikat Hak Milik Nomor 109/ Desa Maracang atas nama Woen Khay Foe dan Sertifikat Hak Milik Nomor 110/Desa Maracang atas nama Lugiat Hixieta Dharma Tarumihardja, akan tetapi ternyata sampai dengan saat ini Penggugat tidak dapat melakukan balik nama sertifikat hak kepemilikan atas tanah tersebut menjadi atas namanya dikarenakan Tergugat sekarang tidak diketahui lagi keberadaannya sebelum sempat melakukan balik nama tersebut;

Menimbang, bahwa bahwa meskipun tidak dituangkan dalam suatu perjanjian secara tertulis, namun oleh karena hakekat dari suatu perjanjian jual beli adalah tuntasnya peralihan hak kepemilikan dari penjual kepada pembeli yang ditandai dengan adanya suatu dokumen tertulis berupa sertifikat hak kepemilikan yang menunjukkan bahwa perjanjian jual beli tersebut sudah selesai dilaksanakan, namun oleh karena sebelum terjadinya peralihan balik nama hak kepemilikan atas tanah objek sengketa dari penjual (Tergugat) kepada pembeli (Penggugat) ternyata penjual (Tergugat) sudah tidak diketahui lagi keberadaannya hingga mengakibatkan terkendalanya penyelesaian jual beli tersebut, secara hukum hal ini dapat disimpulkan

Halaman 13 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), sehingga atas dasar pertimbangan ini, maka petitum 4 gugatan Penggugat yang menuntut agar Tergugat dinyatakan telah ingkar janji (wanprestasi) beralasan hukum untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa sebagaimana yang sudah dipertimbangkan di atas, sejak Penggugat membeli sebidang tanah in casu objek sengketa dari Tergugat pada tahun 1998, Penggugat tidak dapat melakukan balik nama sertifikat atas tanah tersebut menjadi atas nama Penggugat ke Turut Tergugat (Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta) karena Tergugat tidak lagi diketahui keberadaannya sedangkan dalam putusan ini Penggugat sudah dinyatakan sebagai pembeli yang sah dan pemilik atas tanah seluas 327 m2

yang terletak di Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, maka semestinya Penggugat memiliki hak mendapatkan kepemilikan atas tanah yang telah dibelinya, namun demikian tuntutan Penggugat agar Turut Tergugat (Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta) dihukum/diperintahkan untuk menerbitkan Sertipikat Hak Milik atas tanah yang menjadi objek sengketa menjadi atas nama Penggugat tidaklah dapat dikabulkan, karena pengadilan negeri tidak berwenang memerintahkan agar Turut Tergugat (Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta) menerbitkan sertifikat hak milik atas tanah yang menjadi objek sengketa atas nama Penggugat, maka petitum 6 gugatan Penggugat haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa namun demikian, untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah, sesuai dengan Pasal 3 Jo. Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997, Kantor Pertanahan wajib menerbitkan sertifikat hak milik atas tanah sepanjang permohonan pemohon hak kepemilikan telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan dalam hal ini, apabila putusan ini nantinya telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde), dapatlah digunakan oleh Penggugat untuk melengkapi persyaratan permohonannya ke Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta, disamping melengkapi persyaratan lainnya sebagaimana yang telah diatur dengan tegas dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku, agar nantinya Kantor Pertanahan 14

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kabupaten Purwakarta dapat menerbitkan sertifikat hak milik atas tanah objek sengketa sebagai milik Penggugat;

Menimbang, bahwa mengenai petitum 5 yang menuntut agar dinyatakan Tergugat tidak diketahui lagi keberadaannya, cukup beralasan dan dapat dikabulkan karena selama pemeriksaan perkara ini berlangsung hingga selesai, Tergugat tidak pernah hadir ke persidangan atau menyuruh wakilnya yang sah meskipun Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan relas panggilan tanggal 16 Mei 2014, Nomor 17/Pdt.G/2014/ PN.Pwk, panggilan tanggal 16 Juni 2014, Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.Pwk, dan risalah panggilan umum tanggal 25 Juni 2014;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagian, maka Penggugat berada di pihak yang menang, sebaliknya Tergugat berada di pihak yang kalah, maka sebagai pihak yang kalah, berdasarkan ketentuan Pasal 181 HIR, Tergugat dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;

Mengingat Undang-Undang No. 2 Tahun 1986, tentang Peradilan Umum yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 49 Tahun 2009, Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, tentang Kekuasaan Kehakiman, yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkut-paut dengan perkara ini;

M e n g a d i l i:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan Penggugat dengan Tergugat telah terjadi transaksi jual beli di bawah tangan atas sebidang tanah darat seluas 327 m2 yang terletak di Komplek KPN RT.003/RW.001, Kelurahan

Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta; 3. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum transaksi

jual beli tersebut;

4. Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi;

5. Menyatakan keberadaan Tergugat sudah tidak diketahui lagi alamatnya;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp1.276.000,00 (satu juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah);

7. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwakarta pada hari Senin, tanggal 13 Oktober 2014,

Halaman 15 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

oleh kami Barita Sinaga, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, Dr. Indah Wastukencana, SH, MH dan Marta Napitupulu, SH, MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 21 Oktober 2014 oleh Ketua Majelis Hakim dengan didampingi oleh Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh H. Rosidin, Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Purwakarta tanpa dihadiri oleh keduabelah pihak yang berperkara.

Hakim Anggota, Dr. Indah Wastukencana, SH, MH Hakim Ketua, Barita Sinaga, SH, MH Marta Napitupulu, SH, MH Panitera Pengganti, H. Rosidin

Perincian biaya perkara:

1. Biaya Pendaftaran :Rp 30.000,00 2. Biaya ATK :Rp 50.000,00 3. Biaya Panggilan :Rp 670.000,00 4. PNBP :Rp 15.000,00 5. Pemeriksaan Setempat :Rp 500.000,00 7. Redaksi :Rp 5.000,00 8. Materai :Rp 6.000,00 + Jumlah :Rp1.276.000,00 (satu juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah);

16

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 17 halaman Putusan Nomor 17/Pdt.G/2014/PN.PWK

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

 Biogeografi Ekologi Memusatkan pada interaksi organisme pada saat ini dengan lingkungan fisik dan interaksi satu sama lainnya serta untuk memahami

Selain karakter potensi hasil yang tinggi, kualitas yang baik, dan ketahanan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT), seleksi pada tanaman teh dalam proses

Berdasarkan analisis tipe kimia air dengan Diagram Piper Trilinier dapat diketahui bahwa seluruh mata air di Pulau Yamdena dan Pulau Selaru yang diteliti

Selain itu didapatkan nilai mean rank yang dihitung dari total keseluruhan prestasi belajar responden penelitian, diperoleh hasil nilai mean rank untuk responden penelitian

Alhamdulilaahiroobbil’aalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat dan rahmat Allah SWT sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Penulisan Hukum

Kesulitan keuangan yang diderita beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak 1997 disebabkan oleh krisis ekonomi 1997.

pasien) Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Citra rumah sakit, Brand trust, Kepuasan pelanggan, Customer Relationship Management