• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Keanekaragaman Hayati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Keanekaragaman Hayati"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKAR

KEANEKARAGAMAN AGAMAN HAHAYYATIATI

1.

1. KeaKeanenekakaragragamaman an alalamami i atatau au keakeaneknekararagaagamaman n hahayatyati, i, atatau au bibiodiodiveversrsititasas, , adadalalah ah sesemumuaa kehidupan diatas bumi ini—tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme—serta berbagai kehidupan diatas bumi ini—tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme—serta berbagai materi genetik yan dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. materi genetik yan dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. T

Termermasuasuk k diddidalamalamnya nya kelkelimpimpahan ahan dan dan keankeanekaekaragragamaaman n gengenetietik k relrelatiatif f dardari i ororganiganisme sme--organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem  perairan

 perairan lainnya. lainnya. Keanekaragaman Keanekaragaman hayati hayati karena karena itu itu lazimnya lazimnya dianggap dianggap memiliki memiliki tigatiga ti

tingngkakatatan n yayang ng beberbrbededa: a: kekeananekekararagagamaman an gegenenetitik, k, kekeananekekararagagamaman an spspesesieies s dadann keanekaragaman ekosistem.

keanekaragaman ekosistem. 

 KeaKeanekanekaragragaman aman genegenetitik k mermerujuujuk k kepkepada ada berberbagbagai ai macmacam am infinformormasi asi gengenetietik k yangyang terkandung di dalam setiap makhluk hidup. Keanekaragaman genetik terjadi di dalam dan terkandung di dalam setiap makhluk hidup. Keanekaragaman genetik terjadi di dalam dan di antara populasi-populasi spesies serta

di antara populasi-populasi spesies serta di antara spesies-spesies.di antara spesies-spesies. 

 Keanekaragaman spesies merujuk kepada keragaman spesies-spesies yang hidup.Keanekaragaman spesies merujuk kepada keragaman spesies-spesies yang hidup. 

 Keanekaragaman ekosisteKeanekaragaman ekosistem m berkaiberkaitan tan dengan keragaman dengan keragaman habithabitat, at, komunikomunitas tas biotibiotik, k, dandan  proses-proses

 proses-proses ekologis, ekologis, serta serta keanekaragaman keanekaragaman yang yang ada ada di di dalam dalam ekosistem-ekosistemekosistem-ekosistem dalam bentuk perbedaan-perbedaan habitat dan keragaman proses-proses ekologis.

dalam bentuk perbedaan-perbedaan habitat dan keragaman proses-proses ekologis.

Perubahan secara evolusi menghasilkan proses diversifikasi terus menerus di dalam makhluk  Perubahan secara evolusi menghasilkan proses diversifikasi terus menerus di dalam makhluk  hidup. Keanekaragaman hayati meningkat ketika variasi genetik baru dihasilkan, spesies baru hidup. Keanekaragaman hayati meningkat ketika variasi genetik baru dihasilkan, spesies baru  berevolusi atau ketika satu ekosistem baru

 berevolusi atau ketika satu ekosistem baru terbentuk; keanekaragaman hayati terbentuk; keanekaragaman hayati akan berkurangakan berkurang dengan berkurangnya spesies, satu spesies punah atau satu ekosistem hilang maupun rusak. dengan berkurangnya spesies, satu spesies punah atau satu ekosistem hilang maupun rusak. Konsep ini menekankan sifat keterkaitan dunia kehidupan dan proses-prosesnya.

Konsep ini menekankan sifat keterkaitan dunia kehidupan dan proses-prosesnya.

Sumber: Southwest Australia Ecoregion Initiative (2006) Sumber: Southwest Australia Ecoregion Initiative (2006) 2.

2. SebaSebagai fenomgai fenomena keruanena keruangan, untuk mengetgan, untuk mengetahui tingahui tingkat dan kat dan penypenyebaebaran keanekran keanekaraaragamagamann haya

hayatiti, , menmeneraerapkan pkan asaasas s taktaksonsonomi omi yang yang terterdirdiri i ataatas s empempat at komkomparpartemtemen en yang yang salsalinging  berhubungan,

 berhubungan, akan akan dapat dapat diungkapkan diungkapkan identitas identitas suatu suatu komponen. komponen. TTaksonomi aksonomi yangyang mendala

mendalami unit mi unit yang digarap dengan yang digarap dengan mengungmengungkapkan temuannya dari pendalaman ini kapkan temuannya dari pendalaman ini akanakan mem

membebebeberkarkan n secsecara ara lenlengkap gkap (at(atau au menmendekadekati ti tintingkagkatan tan lenlengkagkap) p) sifsifat at dan dan kankandungdunganan kemampuan unit yang digarap. Indentifikasi spesies dan pertelaannya akan membuka isi unit kemampuan unit yang digarap. Indentifikasi spesies dan pertelaannya akan membuka isi unit yang digarap. Taksonomi juga meletakkan unit yang digarap pada kelompok kekerabatan yang digarap. Taksonomi juga meletakkan unit yang digarap pada kelompok kekerabatan yang tepat.Tindakan ini telah mencantumkan tambahan unit yang tercakup dalam suatu yang tepat.Tindakan ini telah mencantumkan tambahan unit yang tercakup dalam suatu kel

kelompoompok k kekekekerabrabataatan n yanyang g berbersansangkutgkutan. an. TiTindakndakan an ini ini teltelah ah memmembuka buka pelpeluang uang untuntuk uk  meningk

meningkatkan atkan keanekakeanekaragamaragaman n pemanfapemanfaatan atan suatsuatu u unit unit keanekarkeanekaragaman agaman hayatihayati. . DimenDimensisi yang

yang mammampu pu menjmenjelaelaskaskan n perpersebsebaraaran n ataatas s uniunit t dan dan kelkelompompok ok tertersebsebut ut adaadalah lah dengdenganan manggukan dimensi ruangan (spatial) dan dimensi waktu (temporal) Hal ini penting untuk  manggukan dimensi ruangan (spatial) dan dimensi waktu (temporal) Hal ini penting untuk  dik

diketaetahuihui, , karkarena ena pengpengeloelolaalaan n uniunit-ut-unit nit yang yang berbersansangkutgkutan an akaakan n memmemerlerlukaukan n infinformormasiasi mengenai persebaran ini. Penghitungan secara kuantitatif dan kualitatif pun dapat dilakukan. mengenai persebaran ini. Penghitungan secara kuantitatif dan kualitatif pun dapat dilakukan. Has

Hasil il dadari ri penpenghghititungungan an inini i akakan an memempmpununyayai i dadampmpak ak yayang ng luluasas, , di di antantararananya ya untuntuk uk  mene

menentuntukan kan lajlaju u pempemunahunahan, an, derderajaajat t endendemiemismesme, , dan dan pempemantantauan auan terterhadhadap ap masmasuknuknyaya spesi

spesies es asing yang asing yang membahmembahayakan. Keanekaragaayakan. Keanekaragaman man hayati sebagai fenomena hayati sebagai fenomena spasispasial al turutturut mengindikasikan tidak meratanya persebaran spesies dipermukaan

(2)

3. Dalam buku yang berjudul Global Biodiversity Strategy, konservasi keanekaragaman hayati itu mengandung tiga komponen, yakni save, study dan use. Ketiga komponen tersebut saling terkait satu sama lainnya. Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan study yang harus kita  pahami. Istilah tersebut adalah inventarisasi, survei, assessment dan pemantauan (monitor).

 Inventaris: daftar entitas biologis dari tapak atau daerah tertentu. Entitas tersebut bisa  berupa gen, individu, populasi, spesies, habitat, ekosistem atau level lainnya.  Inventore berarti kegiatan survei, mengurutan, pembuatan katalog dan pemetaan dari gen, individu, populasi, species, habitat, lanskap dan ekosistem atau komponenya, dalam kurun waktu tertentu dan sintesis informasi yang dihasilkannya untuk analisis  proses lanjutan.

  Assessment : kajian ukuran keseluruhan keanekaragaman di suatu daerah.

 Survei: kajian umum tentang pengaturan dan gambaran utama dari suatu areal.  Pemantauan: pengukuran berulang atau inventore entitas biologis menurut waktu.

Dewasa ini telah dikembangkan tiga pendekatan berskala besar, yang akan banyak  digunakan. Pendekatan tersebut adalah:

1)  All-Biota-Taxonomy-Inventory (ABTI) : Pendekatan ini memfokuskan pada taxa tertentu dan inventore seluruh spesies dalam kelompok tersebut dalam skala global.

2)  All-Taxa-Biodiversity-Inventory (ATBI) : Pendekatan ini memfokuskan pada kawasan atau tapak ( site) tertentu. Konsep ini disebut juga inventore tapak secara komplit. Salah satu usulan menyaranakan waktu pelaksanaannya selama lima tahun, dalam level species dan inventore tapak menyuluruh. Disarankan pula tapak terpilih cukuplah luas dan memiliki proporsi yang tinggi dari species nasional atau regional (ratusan ribu species paling kicul dalam 50.000 – 100.000 ha) serta keragaman tipe ekosistem.

3)  Rapid Biodiversity Assessments (RBA) : Pendekatan ini memfokuskan pada taxa terpilih (prioritas) dan menghasilkan estimasi kekayaan biologis atau keunikan dari area dan berguna untuk penetapan prioritas konservasi. Pendekatan ini merupakan jawaban atas kebutuhan yang mendesak dari para pengelola kawasan dalam menentukan prioritas pengelolaan.

Dalam pengukuran keanekaragaman hayati, masih sering dilakukan dengan cara-cara  pengukuran tradisional yaitu dengan tim peneliti dan lapangan yang terbatas, saat ini sudah  banyak dikembangkan teknik atau metode untuk pengukuran keanekaragaman hayati. Apapun teknik yang digunakan sangatlah penting untuk mengkuantifikasikan besaran usaha dalam pengambilan sampel (cuplikan). Untuk menilai kepentingan suatu tapak pengukuran  pada umumnya dilakukan pada species apa yang hadir dan kelimpahan dari species kunci. Berikut akan dijabarkan beberapa teknik yang sering digunakan – diambil dari Sutherland (2000), The Conservation Handbook – Research, Management and Policy.

(3)

1. Daftar species total

Teknik ini merupakan teknik yang paling umum digunakan. Daftar species berisi seluruh species dalam suatu kelompok takson yang pernah tercatat di tapak tersebut. Sumber  informasi berasal dari banyak sumber atau kontributor.

2. Daftar genus atau famili total

Metode ini sama dengan metode sebelumnya, hanya menggunakan level takson yang lebih tinggi.

3. Parallel-line searches

Teknik ini diangap teknik yang terbaik untuk mengukur kehadiran spesies yang terlihat dan mengelompok dalam kawasan yang relatif kecil. Teknik ini biasa dipakai untuk  tumbuhan atau kelompok seperti amfibi. Secara teknis kawasan dibagi dalam blok-blok  kecil, tidak lebih dari 10 hektar. Jalan setapak dari dua garis paralel secara sistematis dibuat memotong pada jarak terdekat di tiap blok. Di tiap jalan setapak tersebut  pencatatan dilakukan untuk semua species yang ditemukan dan lokasi-lokasi kelangkaan. 4. Habitat subsampling

Sampel-sampel dibuat di beberapa micohabitat yang berbeda untuk menghasilkan daftar  species tertinggi. Cara linnya adalah dengan menempatkan sampel secara random – yang dalam prakteknya sulit. Bentuk sampel atau petak ukur sangatlah bervariasi tergantung  pada takson kajian. Sebongkah tanah hasil penguburan cukup menjadi sampel untuk 

invertebrata tanah. Namun untuk tanaman diperlukan petak ukur bersegi berukuran 20 x 20 m atau bahkan transek sepanjang daerah kajian.

5. Uniform effort

Teknik ini mensyaratkan usaha sampling yang terstandarisasi untuk tiap tapak. Sebgai contohnya penghitungan tangkapan per perangkap per hari atau tangkapan per 20 ayunan dengan jaring.

6. Time-restricted search

Teknik ini disebut juga rapid inventory atau rapid biodiversity assessments. Pengukuran dan pencatatan species dilakukan dalam periode waktu tertentu. Untuk itu sangat diperlukan pengamat yang perpengalaman. Pada teknik ini peneliti bebas untuk melacak  dimana saja mereka pikir banyak ditemukan species. Akibatnya teknik ini kurang konsisten dibandingkan dengan teknik lainnya.

7. Encounter rates

Teknik ini merupakan teknik yang paling mendasar dalam upaya untuk menduga kelimpahan. Survei untuk menentukan Daerah Penting Burung (Importan Bird Area) oleh BirdLife International dikerjakan dengan teknik ini. Pendugaan kelimpahan dihitung dengan cara membagi jumlah individu suatu species tercatat dibagi waktu survei, (atau BirdLife menggunakan jarak jalur pengamatan).

(4)

8. Species discovery curves

Apakah makin lama pengamatan lapangan akan menambah daftar species? Salah satu metode untuk menjawab peranyaan ini adalah mencatat waktu untuk setiap species baru yang teramati bersama-sama dengan pengukuran lamanya waktu di lapangan. Hubungan keduanya kemudian dibuat kurva.

9. MacKinnon lists

Daftar MacKinnon merupakan salah metode untuk menduga kekayaan jenis di suatu tempat. Metode ini menggunakan persamaan regresi untuk menduga jenis yang mungkin ditemukan di tempat tersebut. Kekayaan jenis di tempat tersebut bisa kemudian bisa diduga dengan menambahkan jenis yang tercatat dengan hasil perhitungan regresi. Metode ini bagus untuk peneliti atau pengamat yang kurang berpengalaman dan belum mahir dalam identifikasi jenis.

10. Time species counts

Teknik ini memanfaatkan kenyataan bahwa species umum akan teramati pertama kali  begitu survai dimulai, dan sebaliknya utuk species jarang akan terlihat terakhir. Teknik 

ini dilaksanakan dengan cara membagi 1 jam pengamatan menjadi 6 blok/bagian 10 menit. Daftar dibuat untuk setiap species yang terlihat dalam tiap 10 menit (atau interval 10 menit). Sekali species tercatat, akan diabaikan untuk pengamatan selanjutnya. Analisis dikerjakan dengan memberikan skor 6 untuk blok 10 menit pertama, 5 untuk   blok 10 menit kedua dst.masing-masing 4,3,2 dan 1 untuk blok selanjutnya. Nilai ini

kemudian dirata-rata untuk keseluruhan survai, yang biasanya dilakukan 10 – 15 kali. Teknik ini jarang digunakan sehingga sulit jika ingin membandingkan.

4. Biogeografi yaitu bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi. Dalam mempelajari persebaran dari organisme, diketahui  pula bahwa persebaran keanekaragaman hayati dipengaruhi oleh sejarah, iklim masa lalu dan susunan atau bentuk benua-benua dan hubungan ekologis masa lalu dan masa sekarang, serta semua interaksi satu sama lainnya. Biogeografi menggunakan 2 pendekatan utama yaitu:  Biogeografi Sejarah Menekankan terutama pada sejarah evolusi (perkembangan) dari

kelompok-kelompok organisme. Dari mana mereka berasal ? Bagaimana mereka menyebar ? Bagaimanakah distribusinya pada masa sekarang dapat menjelaskan kepada kita tentang sejarahnya masa lalu ?

 Biogeografi Ekologi Memusatkan pada interaksi organisme pada saat ini dengan lingkungan fisik dan interaksi satu sama lainnya serta untuk memahami bagaimana hubungan-hubungan ini mempengaruhi dimana spesies dan takson yang lebih luar  ditemukan pada masa sekarang.

(5)

Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh faktor: 1) Lingkungan, 2) Sejarah geologi, dan 3) Penghambat Fisik.

1. Faktor Lingkungan

Dua faktor lingkunganutama yang berpengaruh terhadp persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik (daratan, perairan, dan lintang geografis) dan biotik (tumbuhan, hewan dan  jasad renik (mikroorganisme).

2. Faktor Sejarah Geologi

Kira-kira 200 juta tahun yang lalu, yaitu pada periode jurasik awal, benua-benua utama  bersatu dalam superbenua (supercontinent) yang disebut Pangaea. Lebih lanjut, faktor ini

dapat dijelaskan dalam perpektif paleogeografi. 3. Faktor Penghambat Fisik 

Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier (isolasi geografi) seperti daratan (land barrier), perairan (water barrier), dan penggentingan daratan (isthmus). Contohnya adalah: gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga  berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan  bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubunganny a dengan jenis makanan.

4. Persebaran Tumbuhan dan Hewan

Garis lintang bumi (lattude) menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim di bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi (altitude) juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang  berbeda-beda.

Menurut Alfred Russel Wallace berdasarkan persamaan fauna di daerah- daerah tertentu, maka dibedakan menjadi 6 daerah biogeograpi dunia yaitu:

- Nearktik : Amerika Utara

- Palearktik : Asia sebelah utara himalaya, eropa dan afrika, gurun sahara sebelah utara - Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah

- Oriental : Asia, himalaya bagian selatan - Ethiopia : Afrika

- Australia : Australia dan pulau- pulau sekitarnya.

Persebaran dari keanekaragaman hayati secara fisik dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik  (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik  (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. ( Mengenal Keanekaragaman Hayat  Siti Badriyah Rushayati).

(6)

5. Memahami persebaran dan kenampakan keanekaragaman hayati sangat berkaitan erat dengan  paleogeografi sebagai cabang ilmu yang mempelajari proses kemunculan organisme awal  pada masa awal pembentukan bumi dan perbedaan persebaran organisme yang dipengaruhi oleh faktor pergerakan lempeng bumi. keterkaitan yang utama adalah, pergerakan lempeng yang turut mempengaruhi persebaran dan juga menjadi faktor penghalang persebaran organisme, pergerakan lempeng bumi turut membentuk kenampakan geografis berupa pulau atau daratan yang terisolasi yang berimplikasi pada pembentukan ekosistem yang berbeda serta spesies yang berbeda dari spesies yang berada pada daerah benua, yang sering disebut sebagai faktor isolasi. Selain itu, dalam paleogegrafi yang berkaitan dengan geologi terutama  penentuan waktu geoglogi sangat penting terutama dalam hal mempelajari penemuan fosil

dan pencocokan dengan zaman berdasarkan skala waktu geologis, dari hasil pencocokan tersebut dapat diketahui persebaran dan kenampakan keanekaragaman hayati pada zaman tertentu dan juga bentang alam yang terbentuk. Lebih jauh adalah paleogeografi memberi  pendekatan terhadap bagaimana persebaran dari keanekaragaman hayati dengan

menggunakan pendekatan geoglogis dan penentuan zaman dari fosil yang ditemukan sehingga dapat diketahui jenis persebaran organisme dan yang mendiami permukaan bumi. Sebagai contoh:

Perdebatan tentang asal-usul keanekaragaman hayati Amazon

Berbagai macam teori ilmiah saat ini tertuju pada asal-usul dan kompleksitas keanekaragaman hayati di kawasan Amazon. Meskipun para ilmuwan telah lama menduga  bahwa Andes mempengaruhi komposisi hutan tropis, waktu dan penyebabnya tetap tidak   pasti. Dalam artikel kajian mereka, penulis Dr Carina Hoorn dari Universitas Amsterdam,

Lundberg, beserta rekan-rekan penulis mendaftarkan flora dan fauna luar biasa ini, yang telah  berevolusi dalam lanskap Amazon yang dinamis, dan yang pada gilirannya berkembang pada kecepatan yang ditentukan oleh perubahan (Pasifik) lempeng tektonik dan pengangkatan Andes berikutnya. Evolusi paleogeografi ditentukan oleh konfigurasi geologi ini termasuk   pembentukan lahan basah yang luas di mana, setelah pembentukan Sungai Amazon sekitar 

10 juta tahun yang lalu, mengering dan terbuka untuk kolonisasi tumbuhan dan hewan.

Dalam tulisan ini, yang diterbitkan dalam International Year of Biodiversity, para penulis mendorong para ilmuwan untuk kembali fokus ketika mencari penjelasan tentang evolusi keanekaragaman hayati modern. Dalam kasus Amazonia, flora dan fauna pra-Kuarter sudah menunjukkan tingkat kekayaan spesies yang sangat tinggi, yang dalam kasus reptil dan tanaman, bahkan lebih tinggi daripada yang ditemukan saat ini.

“Daerah Amazon, dari gunung tertinggi hingga sungai dataran rendah yang besar, mendukung kekayaan biologis spesies yang luar biasa,” kata Lundberg, kurator dan ketua Chaplin ilmu pengetahuan tentang ikan di Academy of Natural Sciences, Philadelphia. “Banyak spesies yang sebelumnya tak terlihat yang telah ditemukan dan terdokumentasi setiap tahun.”

Sumber Artikel: New explanation for the origin of high species diversity (eurekalert.org)

Kredit: Academy of Natural Sciences

(7)

C. Hoorn, F. P. Wesselingh, H. ter Steege, M. A. Bermudez, A. Mora, J. Sevink, I. Sanmartín, A. Sanchez-Meseguer, C. L. Anderson, J. P. Figueiredo, C. Jaramillo, D. Riff, F. R. Negri, H. Hooghiemstra, J. Lundberg, T. Stadler, T. Särkinen, and A. Antonelli.Amazonia Through Time: Andean Uplift, Climate Change, Landscape Evolution, and Biodiversity. Science, 2010; 330 (6006): 927-931 DOI:10.1126/science.1194585

disadur dari berbagai sumber : pengantar geologi, paleogegrafi bumi. 6. Evolusi : merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang

sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur  tubuhnya. Proses evolusi dalam keanekaragaman hayati secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Makhluk hidup bereproduksi dan menghasilkan keturunan.

- Keturunannya memiliki sifat-sifat yang sedikit berbeda dari orang tua.

- Apabila perbedaan tersebut menguntungkan, keturunan tersebut akan lebih  berkemungkinan bertahan hidup dan bereproduksi.

- Ini berarti bahwa akan ada lebih banyak keturunan pada generasi selanjutnya yang memiliki perbedaan yang menguntungkan ini.

- Perbedaan-perbedaan ini akan berakumulasi, mengakibatkan perubahan pada suatu  populasi.

- Seiring dengan berjalannya waktu, proses ini secara perlahan-lahan menghasilkan jenis makhluk hidup yang baru.

- Proses ini bertanggung jawab terhadap keanekaragaman hayati yang ada di bumi sekarang ini.

Pada dasarnya mekanisme evolusi terdiri dari:

a. Penyimpangan gen: Penyimpangan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu  populasi. penyimpangan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai  puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. (Teorema Hardy-Weinberg, John W. Kimball, Biologi jilid 2, 1996 Jakarta : Erlangga)

Penyimpangan gen dapat didefinisikan sebagai, perubahan frekuensi alel secara acak  (random) yang biasanya terjadi pada populasi kecil. Populasi kecil yang terasing dapat mengembangkan sifat-sifat yang jauh berbeda dengan sifat umu yang dimiliki oleh individu spesies yang sama pada populasi sebenarnya.

Penyimpangan gen atau genetic drift adalah lepasnya frekuensi alel secara kebetulan pada  populasi yang sangat kecil.

 b. Mutasi gen : Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada  bahan genetik  (DNA maupunRNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf  kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan

(8)

 pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. (Campbel, Biologi, Jilid 1)

c. Seleksi alam: Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih  berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih  berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya

yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.

Dasar dari Perubahan-perubahan dalam evolusi ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Teori evolusi modern yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam) hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan  penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori evolusi mendukung keanekaragaman hayati dengan  pengertian sebagai berikut:

- Terjadinya variasi adalah dasar dari proses evolusi.

- Sumber dari terjadinya variasi adalah mutasi yang terjadi pada gen yang berlangsung secara perlahan dan dalam waktu yang lama serta dapat diwariskan.

- Mutasi mendukung modifikasi genetis dan menyebabkan spesialisasi

- Perubahan genetis diantara individu dan menyebabkan populasi beradaptasi terhadap lingkungan selama proses perubahan.

- Evolusi membantu terjadinya keanekaragaman hayati/organisme yang mencerminkan  proses evolusi.

Disadur dari berbagai sumber :  Reece, J.B. et al. Campbell Biology: Concepts & Connections. 7th ed. Benjamin Cummings, 2011. W. Kimball, Biologi jilid 2, Campbel, Biologi, Jilid 1.

(9)

7. Bioma dapat diartikan sebagai sekelompok hewan dan tumbuhan yang menempati dan mendominasi suatu lingkungan tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Adanya variasi bioma di permukaan bumi disebabkan oleh adanya variasi iklim. Pola iklim dipengaruhi oleh energi cahaya matahari yang masuk ke permukaan bumi. Sistem bioma adalah merupakan salah satu cara mempelajari persebaran dan keanekaragaman hayati. Kondisi lingkungan ini dapat berupa tanah, curah hujan, penyinaran matahari dan lainnya. Pengaruh sinar matahari pada atmosfer, tanah, udara, dan penguapan air merupakan faktor   pembentukan variasi iklim pada daerah dengan lintang yang berbeda. Sinar akan banyak  diterima pada lintang 23 LU dan 23,5 LS atau pada wilayah tropis sehingga wilayah tropis adalah wilayah yang paling banyak menerima cahaya matahari setiap tahunnya jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perbedaan musiman cahaya matahari terus-menerus meningkat ke kutub. Kutub merupakan daerah yang paling sedikit menerima cahaya matahari. Hal ini terjadi karena bumi berevolusi dan beredar mengelilingi matahari. Pada  posisi bumi di ujung paling dekat dengan matahari, maka terjadilah penyinaran matahari

dengan intensitas yang besar, dan sebaliknya apabila kedudukan matahari berada jauh dari  bumi, terjadilah penyinaran matahari yang minim. Iklim ditentukan oleh faktor letak 

geografis, intensitas cahaya matahari, ketinggian tempat dan letak lintang, serta aliran massa udara. Unsur-unsur iklim terdiri dari suhu, curah hujan, penyinaran, angin, dan kelembapan. Ada beberapa jenis bioma di permukaan bumi ini diantaranya Bioma Hutan Hujan, Bioma Gurun, Bioma Savana dan Stepa, Bioma Taiga/Konifer, Bioma Hutan Gugur dan Bioma Tundra.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Australian Goverment, Departement of Industry Tourism And resourcer, Pengelolan keanekaragaman hayati, published Februari 2007.

Edward O. Wilson, Frances M. Peter,  Biodiversity National Academy of Sciences (U.S.), Smithsonian Institution - Google Buku

Biologi SMA Kelas 1 oleh Suwarno

Darwin, Charles (1872), The Origin of Species (edisi ke-6th), London: John Murray, http://darwin-online.org.uk/content/frameset?itemID=F391&viewtype=text&pageseq=1

Global Biodiversity Strategy, Guidelines for action to save, study and use earth's biotic wealth  sustainably and equitably, world resources institute, the world conservation union, United  Nation Environment Programe UNEP, 1992

John W. Kimball, Biologi jilid 2, 1996 Jakarta : Erlangga)

Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Mitchell, Lawrence G.Biologi Jilid 1. Edisi: ke-5 Penerbit: Jakarta: Erlangga Tahun terbit: 2002

Modul 1 Keanekaragaman Hayati, FMIPA, Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan indonesia

Reece, J.B. et al . Campbell Biology: Concepts & Connections. 7th ed. Benjamin Cummings, 2011.

Siti Badriyah Rushayati. 2007. Mengenal Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Grasindo

Sutherland, W.J., 2000. The Conservation Handbook – Research, Management and Policy. Blackwell Science, London.

Sumber artikel: http://216.104.32.38/blog/4858573/-TAKSONOMI http://www.scribd.com/doc/17734355/23/A-Manfaat-Keanekaragaman-Hayati http://www.pintugerbang.net/id/mod/book/view.php?id=55&chapterid=11 http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/dampak-kegiatan-manusia-terhadap.html http://www.scribd.com/doc/62312396/BIOSFER 

Referensi

Dokumen terkait

Sebaran kualitas air yang di pengaruhi arah arus yang dominan ke arah barat yang menyebabkan nilai konsentrasi suhu dan logam berat di perairan bagian barat lebih tinggi

Analisis yang digunakan adalah analisis presentase.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Picture And Picture dalam pembelajaran

(3) Kepala Bidang Urusan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh staf Desa sesuai kebutuhan dan kemampuan desa, yang berkedudukan di bawah dan

Selama masa remaja, hubungan orang tua-anak berubah dari menyayangi dan persamaan hak. Proses mencapai kemandirian sering kali melibatkan kekacauan dan ambigulitas

24 Data tersebut meliputi : sumber data hasil wawancara dengan pihak masyarakat petani sejumlah 25 (dua puluh lima) orang dan sumber data hasil wawancara dengan pihak

Pada tugas akhir ini didapatkan kesimpulan kebutuhan daya motor listrik, kebutuhan baterai serta spesifikasi engine/generator yang sesuai dengan kebutuhan daya kendaraan

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Asrini (2012) yaitu Hubungan Antara Persepsi Pasien tentang Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di

Setelah membahas tentang presentasi semigrup 〈 〉 dan 〈 〉, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari presentasi semigrup tersebut dapat dibuat beberapa bentuk