● Ekologi hewan merupakan kajian mengenai hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungan hidupnya baik biotik maupun abiotik.
● Hubungan tersebut terbentuk oleh adanya korelasi hewan dengan lingkungan dan makhluk hidup lainnya, sejenis atau tidak,
● Interaksi adalah hubungan timbal balik antara yg memberi dan menerima, makhluk hidup memiliki keterkaitan dgn lingkungannya.
● Menurut F. E. Clements terdapat 3 macam interaksi dalam ekosistem : 1. Aksi merupakan interaksi lingkungan fisik dgn organisme, yang akan
menentukan hidup/mati suatu organisme
2. Reaksi merupakan hubungan timbal balik organisme dgn lingkungan
3. Koaksi merupakan timbal balik antara organisme dgn organisme (pusat kajian ekologi)
● Menurut Brewer (1994) koaksi dapat menjelaskan dan mengevaluasi pengaruh dari hubungan interaksi antarjenis baik organisme sejenis atau bukan yang terdapat dalam suatu populasi atau komunitas biotik.
● Faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup
1. Faktor Edafik. Tanah adalah salah satu faktor ekologi yang dapat
memberikan ciri-ciri utama suatu habitat terestris terpenting yang dinamakan faktor edafik.
2. Faktor Klimatik. Faktor iklim adalah salah satu faktor alami yang terpenting untuk kehidupan organisme, terdiri dari berbagai faktor lingkungan seperti cahaya, suhu lingkungan, presipitasi, curah hujan dan kelembaban lingkungan, dan udara (angin).
3. Habitat-Mikro dan Iklim-Mikro. Habitat-Mikro yaitu habitat kecil dan khusus yang biasanya ditempati oleh organisme terbatas. Habitat-mikro pada umumnya mempunyai daya dukung lingkungan yang besar yang mampu menunjang kehidupan organisme. Iklim-mikro adalah kondisi meteorologis yang spesifik dari suatu habitat, wilayah atau lokasi, yang sangat penting untuk suatu organisme.
● Bentuk interaksi hewan dengan organisme lainnya dapat berlangsung antara
sesama jenisnya dinamakan interaksi intraspesies atau antara jenis-jenis atau taksa lain yang berbeda yang dinamakan interaksi interspesies.
● Pada Interaksi intraspesies, umumnya akan mempunyai kebutuhan yang serupa untuk kehidupannya. Sehingga 2 anggota populasi yang sejenis akan berkompetisi atau bersimbiosis yang bersifat mutualisme atau komensalisme.
● Kompetisi hewan sejenis pada umumnya berlangsung untuk:
1. menempati ruang, relung atau guild;
2. memperoleh makanan dan sumber daya;
3. mencari pasangan dalam proses reproduksi;
4. memperoleh kondisi lingkungan yang sesuai;
5. mendapatkan perlindungan
● Interaksi intraspesies dapat berlangsung secara langsung atau secara tidak langsung (eksploitasi).
● Interaksi interspesies berlangsung karena hewan dalam komunitas biotiknya baik sejenis atau tidak, memerlukan kebutuhan yang mendasar untuk keperluan hidup organisme dalam habitatnya, seperti perolehan energi melalui alir dan transformasi energi, makanan dan bagaimana cara memperoleh serta kebutuhan lainnya untuk pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.
● Hubungan interaksi interspesies dapat berlangsung melalui pola hubungan jenjang makanan (trophic-interaction) atau tidak melalui pola jenjang makanan (non-tropic interaction)
● Hubungan interaksi jenjang makanan adalah interaksi yang berlangsung dalam pola hubungan interaksi herbivora, predasi, frugivora dan seed predation, parasitisme dan saprobisme.
● Hubungan interaksi yang lain (non-trophic interaction) adalah interaksi yang terjadi dalam pola hubungan komensal dan amensalisme, kompetisi, penyerbukan atau alelokimiawi.