• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Di antara warisan peninggalan itu terdapat naskah-naskah klasik. Naskah klasik merupakan warisan budaya nenek moyang yang tidak ternilai harganya. Kebudayaan Indonesia yang dikenal sekarang merupakan penjelmaan dari perkembangan kebudayaan Nusantara yang diwarnai oleh nilai-nilai agama yang pernah ada, seperti agama Hindu, Budha, Kristen, dan Islam. Dalam konteks inilah, dapat dilihat bahwa kedatangan Islam ke Indonesia memberi ciri zaman baru dalam sejarah masyarakat Nusantara (Nabilah Lubis, 1996:1).

Bersamaan dengan masuknya Islam di Nusantara, maka masuk pula pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa Melayu melalui kitab-kitab agama yang diterjemahkan oleh ulama Nusantara yang menimba ilmu di Timur Tengah. Kitab-kitab agama tersebut kini sudah menjadi naskah klasik yang menjadi bagian dari khazanah Nusantara sehingga perlu diteliti oleh peneliti pada zaman sekarang untuk mengetahui intisari naskah klasik dan melestarikan peninggalan masa lampau.

Naskah klasik atau naskah kuna merupakan peninggalan yang mampu menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai kehidupan yang pernah ada. Kandungan yang tersimpan dalam karya-karya

(2)

tulisan masa lampau pada hakikatnya marupakan suatu budaya, yaitu produk dari kegiatan manusia (Siti Baroroh Baried, et. al.,1994:2).

Sebuah naskah klasik di dalamnya memuat teks dalam berbagai bahasa. Salah satunya adalah naskah yang berisi teks dalam bahasa Melayu atau disebut dengan naskah Melayu. Naskah Melayu yang ada hingga saat ini berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Minangkabau, Riau, Palembang, Bengkulu, Banjarmasin, Sambas, Pontianak, Kutai, Jakarta, Makassar, Ternate, Ambon, Bima. Naskah-naskah tersebut tersimpan di berbagai tempat seperti museum, perpustakaan, dan rumah-rumah penduduk yang merupakan koleksi pribadi. Saat ini tempat yang paling banyak menyimpan naskah Melayu di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang terletak di Jalan Salemba Raya, Jakarta. Selain itu Museum Aceh yang terletak di Jalan Sultan Alaiddin Mahmudsyah, Banda Aceh, Provinsi Aceh, juga menyimpan cukup banyak naskah kuno, terutama naskah Melayu kuna. Naskah yang disimpan dalam museum ini kebanyakan sudah didigitalisasi dan diunggah ke internet, sehingga dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

Naskah klasik atau naskah kuna khususnya naskah Melayu klasik adalah naskah yang semua bahan tulisan tangan peninggalan nenek moyang yang teksnya ditulis dalam bahasa Melayu. Pada umumnya, huruf yang dipergunakan dalam naskah Melayu adalah huruf Arab Melayu dapat disebut pula huruf Jawi (Edwar Djamaris, 2002:3).

Naskah klasik merupakan peninggalan yang berasal dari masa lampau dengan konversi yang jauh berbeda dengan saat ini. Oleh karena itu, untuk memahami informasi yang ada di dalamnya, naskah perlu digarap dengan

(3)

sedemikian rupa. Penggarapan naskah tersebut harus dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang ideal. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian terhadap naskah Melayu klasik agar informasi-informasi masa lalu tidak hilang begitu saja ditelan zaman (Bani Sudardi, 2003:1).

Naskah klasik hasil peninggalan nenek moyang ini merupakan warisan yang sangat berharga. Oleh karena itu, perlu upaya untuk melestarikan naskah klasik. Ada dua upaya untuk melestarikannya, yaitu upaya pelestarian fisik dan upaya pelestarian kandungan teksnya. Upaya pelestarian fisik naskah dilakukan dengan cara melakukan perawatan dan alih media dari kertas ke media digital. Upaya pelestarian kandungan teks dilakukan dengan cara transliterasi teks agar lebih mudah dibaca oleh khalayak dan pengkajian teks yang masih relevan dengan keadaan yang terjadi sekarang.

Masih banyak naskah yang pada saat ini dapat dijadikan sumber penelitian agar isi naskah tersebut tetap lestari. Salah satu naskah Melayu klasik yang dapat dijadikan sumber penelitian adalah naskah ”Kumpulan Teks” dengan nomor inventarisasi naskah 07_00295 sehingga selanjutnya judul naskah disebut dengan KT07_00295. Naskah KT07_00295 merupakan naskah tunggal. Hal ini diketahui setelah diteliti melalui katalog Malay Manuscript oleh Joseph H. Howard,

Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A oleh T.E Behrend dan Tutik

Pudjiastuti, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 oleh T.E Behrend,

Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 5A oleh Edi S. Ekadjati dan

Undang A. Darsa, Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar oleh Oman Fathurahman, Katalog Naskah Bima Koleksi Muesum Kebudayaan Samparaja oleh Siti Maryam R. Salahuddin dan Mukhlis, Katlogus naskah Melayu Bima II

(4)

oleh S.W.R Mulyadi dan H.S Maryam R. Salahuddin, Katalog Naskah Buton;

Koleksi Abdul Mulku Zahari oleh Achadiati Ikram, Katalog Naskah Palembang

oleh Achadiati Ikram, dan Katalog Naskah Merapi—Merbabu oleh Kartika Setyawati, I. Kuntara Wiryamartana, dan Willem Van der Mollen. Naskah tunggal ini merupakan bentuk digitalisasi dari naskah yang tersimpan di Museum Aceh. Bentuk digital naskah KT07_00295 tersimpan di katalog online

Manuskrip-manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat di http://nusantara.dl.uni-leipzig.de.

Situs tersebut dibiayai oleh Program Penyelamatan Budaya dan Departemen Luar Negeri Jerman dan didukung oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.

Dalam deskripsi naskah yang diberikan oleh Museum Negeri Banda Aceh melalui surel museum@acehprov.go.id, naskah ini berjudul ”Kumpulan Teks”. Hal ini karena naskah berupa bunga rampai yang terdiri dari 6 teks, yaitu teks

Syaraḥ Asmā’u `l-Ḥusnā, teks membahas masalah salat hajat, teks cara-cara

membangun rumah, teks memilih hari baik dan buruk, teks masalah zakat padi, dan teks syair-syair. Teks yang akan diteliti adalah teks Syaraḥ Asmā’u `l-Ḥusnā (SAH) yang berada pada awal naskah. Teks ini memiliki bagian yang lengkap karena terdapat bagian awal pembuka teks, bagian isi atau bagian tengah, dan bagian akhir teks. Teks ini menjelaskan nama Allah yang 99 beserta syarah (penafsiran/penjelasan) tentang masing-masing nama tersebut penjelasan yang dimaksud lebih mengarah pada khasiat dan fadilat masing-masing nama dalam asmaul husna.

Ada beberapa alasan dipilihnya teks SAH dari naskah KT07_00295 sebagai objek penelitian, yaitu sebagai berikut.

(5)

Pertama, teks ini masih dalam bentuk aksara Arab-Melayu yang tidak mudah dibaca oleh masyarakat sekarang sehingga perlu dilakukan suntingan untuk mempermudah masyarakat dalam membaca dan memahami teks sehingga dapat diketahui informasi yang terkandung dalam teks.

Kedua, teks SAH yang diunduh dalam bentuk digital memiliki tulisan yang masih dapat dibaca dengan jelas. Selain itu teks SAH juga memiliki ciri struktur sastra kitab yang utuh, yaitu terdapat bismillah, hamdalah, selawat, kalimat Wa ba‘daḥu, nama judul dan pengarang, isi, serta penutup.

Ketiga, dari segi isi teks SAH juga cukup menarik karena teks ini berisi tentang nama-nama Allah yang baik. Hal ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama jika seseorang memiliki suatu hajat atau keinginan yang saat ini penerapannya di masyarakat sudah tidak terlihat lagi. Oleh karena itu, perlu diketahui nenek moyang kita menggunakan asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat, sepanjang pengetahuan penulis, sampai saat ini belum ditemukan hasil penelitian atau penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti lain terhadap teks SAH, dari aspek suntingan, analisis struktur, maupun isi. Hal ini didasarkan atas pembacaan terhadap Direktori Edisi Naskah Nusantara tahun 1999 oleh Edi S. Ekajati. Selain itu, setelah melihat daftar dari peneliti terdahulu secara manual dan online melalui daftar skripsi yang ada di Perpustakaan Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, Perpustakaan Universitas Diponegoro, Perpustakaan IAIN Surakarta, dan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.

(6)

Kelima, untuk menyelamatkan dan melestarikan naskah yang sudah berumur ratusan tahun agar tidak hilang ditelan zaman karena naskah merupakan khazanah yang menginformasikan kehidupan masa lampau sebagai akar budaya Nusantara.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini dapat berjalan secara terarah sesuai dengan tujuan pokok penelitian. Pembatasan masalah penelitian ini adalah menyediakan suntingan teks SAH yang baik dan benar, analisis struktur sastra kitab teks SAH, dan analisis isi dari segi kandungan setiap asmaul husna.

Suntigan teks yang baik dan benar mencakup inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, suntingan teks, dan daftar kata sukar. Analisis stuktur sastra kitab berupa struktur penyajian teks, gaya penyajian teks, pusat penyajian teks, dan gaya bahasa berdasarkan kaidah sastra kitab. Analisis isi teks SAH dari segi kandungan setiap nama dalam asmaul husna.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah penelitian teks SAH dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah suntingan teks SAH?

2. Bagaimanakah struktur sastra kitab teks SAH?

(7)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dikemukakan sebagai berikut.

1. Menyediakan suntingan teks SAH yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena telah ditransliterasi dari huruf Arab-Melayu (Jawi) ke huruf Latin dan benar dalam arti kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

2. Mendeskripsikan struktur sastra kitab yang terdapat dalam teks SAH. 3. Mengungkapkan kandungan teks SAH berlandaskan tauhid asma’ wa sifat.

E. Manfaat Penelitian

Hasil suatu penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat, baik manfaat teoretis maupun praktis. Manfaat suatu penelitian biasanya dikaitkan dengan manfaat bagi masyarakat dan pembangungan bangsa, manfaat bagi pengembangan ilmu, dan manfaat bagi pengembangan metode penelitian (Sangidu, 2004:104—105).

Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagi berikut.

1. Memperkaya hasil penelitian terutama dalam bidang filologi, khususnya sastra kitab dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu-ilmu yang lain.

2. Bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, baik itu di bidang filologi maupun penelitian ilmu lain seperti ilmu sastra, agama, sejarah, dan lain sebagainya.

(8)

Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Melestarikan dan menyelamatkan warisan budaya leluhur yang berupa naskah klasik.

2. Memperkenalkan keberadaan teks SAH sebagai salah satu hasil karya sastra klasik yang sarat dengan nilai agama Islam.

3. Memberikan kemudahan dalam pembacaan teks klasik, terutama teks SAH. 4. Mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam teks SAH dari berbagai sisi,

terutama sisi keagamaan khususnya agama Islam dalam hal tauhid asma wa

sifat.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam suatu penelitian sangat diperlukan dalam memberikan gambaran mengenai tahap-tahap yang ditempuh dalam suatu penelitian serta permasalahan yang akan dianalisis di dalamnya. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bab I pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II landasan teori. Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penyuntingan teks, tinjauan struktur teks, dan tinjauan mengenai isi teks.

Bab III metode penelitian. Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi jenis penelitian, data dan sumber data, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik penarikan simpulan.

(9)

Bab IV suntingan teks. Bab ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, dan suntingan teks.

Bab V analisis. Bab ini berisi analisis isi teks dengan tinjauan struktur teks terutama alur dalam teks dan tinjauan isi teks ditinjau melalui sisi tauhid asma’

wa sifat.

Bab VI penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

respondents who were able to make monthly payment in. terms of the amount of their monthly income and

Melihat peran pokok perbankan yang sangat penting sebagai lembaga perantara keuangan seperti yang telah dijelaskan, maka hal dasar yang sangat dibutuhkan oleh

Berdasarkan hal-hal di atas, maka sebaiknya obat-obat yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, yaitu guanetidin, guanadrel, alfa bloker dan

dan mempertahankan daya retensi siswa. 100) belajar bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran. Seorang siswa dapat belajar sedikit dengan

- Atribut HOBBY pada entitas MAHASISWA, dapat memiliki lebih dari satu nilai: sepak bola, menyanyi, menari, tennis, dsb. - Atribut PRASYARAT pada entitas

According to Maranki (1989:53) observation is: "Pengumpulan data yqng dilql$unalcan dengan pengamatan secarq langsung dan pencatatan secara siste matis t erhadap gej ala

[r]

Peserta yang keberatan terhadap Pengumuman Pemenang ini dapat menyampaikan Surat Sanggahan kepada Pokja ULP Pembangunan Pagar Gedung Kantor Pengadilan Agama Batam Tahun Anggaran