• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENANAMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGDADAP PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PENANAMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGDADAP PEKALONGAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

46

DI SMK NEGERI 1 KARANGDADAP PEKALONGAN

A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya

Satuan pendidikan berupa sekolah atau madrasah adalah sarana pembentukkan kepribadian dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karenanya nilai-nilai luhur yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dan juga isi materi pelajaran haruslah tepat dan dapat menjawab keinginan masyarakat yang ingin memperoleh hasil dari nsuatu proses pendidikan dalam satuan pendidikan atau lembaga pendidikan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar untuk membimbing, mendidik, melatih serta mengembangkan kreatifitas anak didiknya yang diiringi dengan penambahan skill atau keterampilan sebagai bekal dunia kerja. Keberadaan SMK terutama di tingkat menengah atas sangat penting sekali dalam menyiapkan generasi yang handal dari segi

kualitas ilmu dan keterampilan kerja dan usaha.1

SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan didirikan pada Januari 2008 dan mulai beroperasional pada bulan juli 2008, mengawali Tahun Pelajaran

1 Direktorat Jendral Pendidikan Menengah dan Umum, Panduan Pendidikan Life Skill di

(2)

Baru 2008/2009. Hal ini sebagai jawaban dari pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan terhadap program dari Dinas Pendidikan Nasional untuk mengembangkan sekolah-sekolah menengah berbasis kejuruan atau

SMK.2

Keberadaan SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan tidak lepas dari kepedulian para tokoh masyarakat di wilayah kecamatan Karangdadap yang terus mendesak pemerintah kabupaten Pekalongan untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan di daerahnya. Hal ini mengingat di kecamatan Karangdadap tersebut belum ada sekolah tingkah menengah atas negeri, karena pada mulanya Karangdadap adalah bagian dari wilayah Kecamatan Kedungwuni sebelum terjadinya pemekaran wilayah kabupaten Pekalongan. SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan merupakan lembaga pendidikan milik pemerintah daerah kabupaten Pekalongan yang menjadi target pemerintah daerah untuk membuka sekolah-sekolah kejuruan di berbagai wilayah kecamatan daerah kabupaten Pekalongan. Sinergitas antara pemerintah Kabupaten, dalam hal ini Dinas Pendidikan kabupaten Pekalongan dengan masyarakat di wilayah Karangdadap sangat diharapkan dalam upaya peningkatan program pendidikan.

Pendirian SMK Negeri 1 karangdadap Pekalongan berdasarkan Surat Keputusan Pemerinta Kabupaten Pekalongan dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan. Dalam pengelolaan SMK Negeri 1 Karangdadadp Pekalongan ditunjuk

(3)

Bapak Agus Nowo Edy, S.Pd sebagai Kepala sekolah yang memimpin

segenap dewan guru dan stat Tata Usaha (TU).3

Pada awal Tahun Pelajaran pertama, yaitu Tahun Pelajaran 2008/2009, SMK Negeri 1 Karangdadap pekalongan hanya menampung 3 (tiga) rombongan kelas dengan jumlah siswa 85 anak, padahal yang mendaftar mencapai 105 anak pada tahun pertama. Kemudian jumlah pendaftar di tahun-tahun berikutnya semakin banyak sehingga pada Tahun Pelajaran 2010/2011 ini telah mencapai 15 (lima belas) rombongan belajar dengan jumlah siswa mencapai 426 anak. Sehingga memerlukan tenaga pendidik berjumlah 40 orang, pegawai laboratorium berjumlah 3 orang dan Staf Tata Usaha (TU) sebanyak 12 orang.

Demikian tinjauan historis atau sejarah berdirinya SMK Negeri 1 Karangadadap Pekalongan yang terletak di Jalan raya Kedungkebo No.6 RT 01/RW 01 Karangdadap Pekalongan. Kemunculan SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan sangat direspon oleh masyarakat di wilayah karangdadap dan sekitarnyasehingga pada tahun pertama dari semenjak berdirinya telah menerima siswa yang begitu banyak dan diminati secara luas oleh masyarakat.

2. Letak Geografis SMK Negeri 1 Karangdadap

SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah. SMK Negeri 1 Karangdadap

3 Agus Nowo Edy, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 20 April 2015.

(4)

telah menempati tanah serta gedung milik Pemerintah daerah kabupaten Pekalongan yang telah disertifikat atas nama SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan. Tanah seluas 34.350 m² tersebut telah dipergunakan untuk pergedungan seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, gudang, laboratorium, halaman atau lapangan olahraga dan kegiatan lainnya dengan luas bangunan 3.623 m². Tempatnya sangat strategis tidak jauh dari jalan raya sehingga masalah transportasi tidak ada kendala , tepatnya di sebelaj

Jalan raya Kedungkebo Karangdadap Kabupaten Pekalongan.4

Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk desa Kedungkebo.

b. Sebelah timur berbatasan dengan pemukiman penduduk desa Kedungkebo.

c. Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Kedungkebo.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Balai Desa Kedungkebo Karangdadap. 3. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya Kegiatan Belajar Mengajar yang bermutu, relevan, menyenangkan, dan menciptakan lulusan yang berakhlakul karimah. b. Misi

1) Terselengaranya tatanan belajar mengajar yang berkualitas

(5)

2) Membekali peserta didik dengan IPTEK yang relevan dan budi pekerti, agar mampu mengembangkan diri secara mandiri, mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya, professional atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

3) Terselengaranya administrasi sekolah yang baik dan transparan. 4) Terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman, aman, sejuk dan

indah.

5) Menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua murid, dunia

usaha/ industri, instansi terkait dan masyarakat sekitar.5

4. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Negeri 1 Karangadadap Pekalongan dapat dilihat dari data tabel yang ada dibawah

ini sebagai berikut6:

5 Dokumentasi SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan pada tanggal 20 April 2015. 6 Dokumentasi SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan pada tanggal 20 April 2015.

(6)

Tabel 1

Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

No Ruang Jml Luas

(m²) Status Kondisi

1 Kelas X,XI, XII 20 1.386 Milik sendiri Baik

2 Ruang Serbaguna 1 7x8 Milik sendiri Baik

3 Ruang Laboratorium 1 9x8 Milik sendiri Baik

4 Ruang kepala Sekolah 1 3x3 Milik sendiri Baik

5 Ruang Guru 1 8x8 Milik sendiri Baik

6 Ruang Tamu 1 3x3 Milik sendiri Baik

7 Perpustakaan 1 6x5 Milik sendiri Rusak ringan

8 Ruang UKS 1 2x4 Milik sendiri Baik

9 Dapur 1 2x3 Milik sendiri Baik

10 Ruang komputer 1 5x4 Milik sendiri Baik

11 WC Guru 2 1x6 Milik sendiri Baik

12 WC Siswa 4 1,5x1,5 Milik sendiri Rusak ringan

13 Ruang BP/BK 1 3x6 Milik sendiri Rusak ringan

14 Koperasi 1 3x3 Milik sendiri Baik

15 Ruang Tata Usaha 1 40 Milik sendiri Baik

16 Ruang Osis 1 3x3 Milik sendiri Baik

17 Gudang 1 6x8 Milik sendiri Baik

18 Ruang ibadah 1 7x8 Milik sendiri Baik

19 Ruang Penjaga 1 6x5 Milik sendiri Rusak ringan

20 Ruang Lab.Fisika/Kimia 1 8x9 Milik sendiri Baik

21 Ruang Lab. Bahasa 1 8x9 Milik sendiri Baik

22 Ruang T. Pengelasan 2 7x8 Milik sendiri Baik

23 Ruang T. Sepeda Motor 2 7x8 Milik sendiri Baik

24 R. Instalasi Listrik 2 7x9 Milik sendiri Baik

(7)

5. Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta Didik di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

Guru merupakan Unsur utama dalam sebuah lembaga pendidikan sama halnya dengan peserta didik yang bertugas sebagai tenaga pelaksana program kegiatan belajar mengajar.

Guru memiliki kontribusi yang besar terhadap perkembangan siswa dalam peningkatan kecerdasan siswa. Kecerdasan tersebut meliputi kognitif atau pengetahuan, sikap atau afektif dan juga keterampilan atai psikomotorik.

Adapun jumlah guru di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 47 orang termasuk Kepala Sekolah ditambah 18 karyawan berupa 12 tenaga TU, 2 tukang kebun, 2 orang penjaga dan 1 orang satpam. Untuk lebih jelasnya kami sajikan data tabel tentang keadaan guru , karyawannn di SMK Negeri 1 Karangdadap

Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015 dibawah ini7:

(8)

Tabel 2

Keadaan Guru SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan Tahun pelajaran 2014/2015

No Nama L/P Pendidikan Status Mata Pelajaran

1 Agus Nowo Edy, S.pd L S.1 PNS KKPI

2 Amir Sodikin, ST L S.1 PNS Kimia

3 Diana Prasetyawati, S.Pd P S.1 PNS Kewirausahaan

4 Triyanto, S.Pd L S.1 PNS Teknik pengelasan

5 Budi Suroso, S.Pd L S.1 PNS Teknik Sepeda Motor

6 Restono, ST L S.1 PNS Teknik Sepeda Motor

7 Ida Zubaeda, S.Pd P S.1 PNS Bhs. Indonesia

8 Partono, S.Pd L S.1 PNS Penjaskes

9 Familah Sukmawati, S.Pd P S.1 PNS Bimb. Konseling

10 Anna Noor Hasanah, S.Pd P S.1 PNS Tata Busana

11 Muhammad Muslich, S.Pd L S.1 PNS Biologi

12 Bariyatul Kamaliyah, S.Pd P S.1 PNS Tata Busana

13 Fita Karunia, S.Pd P S.1 PNS Bhs. Inggris

14 Dian Purwitasari, ST P S.1 PNS Kimia

15 Endah Betty R, S.Pd P S.1 PNS PKN

16 Fitri Angraeni, S.Pd.I P S.1 PNS PAI

17 Fullu Azka, S.Pd L S.1 PNS Matematika

18 Eva Farah Dina, S.Pd P S.1 PNS Fisika

19 Alisa Risca Puspita, S.Pd P S.1 PNS IPS

20 Doni Kurniawan, S.Pd L S.1 PNS Teknik Sepeda Motor

21 Dian Muvianto, S.Kom L S.1 PNS KKPI

22 Eva Dwi Puji LD, S.Pd P S.1 PNS Seni Budaya

23 Muh. Rizalihadi, S.Pd L S.1 PNS Bhs.Jawa

24 Urip Widodo, S.pd L S.1 PNS Teknik Inst. Listrik

25 Khusniati Ningsih, S.S P S.1 PNS Bhs. Inggris

26 Damayanti, S.S P S.1 PNS Bhs. Jawa

(9)

28 Musyafiah, S.S P S.1 PNS Bhs. Inggris

29 Heri Purnomo, S.Pd L S.1 CPNS Teknik Sepeda Motor

30 Saifi Abdurrahman, S.Pd L S.1 CPNS Teknik pengelasan

31 Muh. Sholikhin, S.Pd L S.1 Pemenuhan PKN

32 Suryo Adhi Wibowo, S.pd L S.1 Pemenuhan Fisika

33 Dwi Okta Yustitia, S.pd P S.1 Pinjam Bimbingan Konseling

34 Sustanto L S.1 Pinjam Teknik Inst. Listrik

2 Ahmad Fatchurrahman, ST L S.1 GTT Teknik pengelasan

26 Rizka Rahadiyan, S.Pd L S.1 GTT Teknik pengelasan

27 Muhaimin, S.Pd L S.1 GTT Matematika

28 Nur Faedah, S.E P S.1 GTT IPS

29 Hani Tikawati, S.Si P S.1 GTT Matematika

30 Singgih Purnomo,ST L S.1 GTT Teknik pengelasan

31 Anik Ismayati, S.Pd P S.1 GTT Matematika

32 Sekar Arum P, S.Pd P S.1 GTT Bhs. Indonesia

33 Dewi Retnoningsih, A.Md P S.1 GTT Tata Busana

34 Wienda Suryaningtyas P S.1 GTT Tata Busana

35 Endah Nur Eka wati, S.Pd P S.1 GTT Bhs. Jawa

36 Irma Tri Kurniawati, S.Pd.I P S.1 GTT PAI

37 Hartoto, S.Pd L S.1 GTT Penjaskes

38 Ari Wibowo, ST L S.1 GTT Teknik Otomotif

39 Dianita Pramasari I, S.Psi P S.1 GTT BP/BK

40 Riyanto S.Pd L S.1 GTT Teknik Sepeda Motor

41 Tantin Setyowati, S.Pd P S.1 GTT Fisika

42 Arina Hanani, S.Pd P S.1 GTT Bhs. Indonesia

43 Gama Satria Sigit L S.1 GTT Teknik Sepeda Motor

44 Wiyarso, S.Pd L S.1 GTT Teknik Inst. Listrik

45 Deddy Setyawan, ST L S.1 GTT Teknik Pengelasan

46 Muslimin Annas L S.1 GTT Teknik Sepeda Motor

(10)

Selanjutnya untuk data karyawan yang bekerja di SMK Negeri Karangdadap Pekalongan sebagai tenaga yang menunjang berlangsungnya kegiatan administrasi dan opersional sekolah. Berikut adalah data karyawan yang bekerja di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

sebagai berikut8:

Tabel 3

Keadaan Karyawan SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nama L/P Pendidikan Status

1 Lebdo Wiharso, SH L S.1 PNS / Kepala TU

2 Casmani, A.Md L D.III PNS /Staf TU

3 Rosalina P SMK PNS / Staf TU

4 Widi Neny Nugraining, S.E P S.1 Staf TU

5 Nur Arofah, A.Md P D.III Staf TU

6 Moh. Agus Nur Baitillah, A.Md L D.III Staf TU

7 I'anatus shofiyah P S.1 Staf TU

8 Widyo Harimurjito, A.Ma.Pust L D.II Staf TU

9 Moch. Rusli Saputra L SMA Staf TU

10 Agung Pribadi L SMK Staf TU

11 Syahrul Romadhoni L SMK Staf TU

12 Muh. Amin Maezun TB L D.III Staff TU

13 Didik Hendro Mulyanto L SMA Tukang Kebun

14 Zaenal Abidin L SMA Tukang Kebun

15 Sunaryo L SMA Tukang Kebun

16 Kuswandi L SMA Penjaga Malam

17 Kismoyo L Penjaga Malam

18 Slamet Tutipan L SMK Satpam

(11)

Sedangkan siswa adalah faktor yang penting di dalam belajar mengajar di sekolah, karena siswa-siswalah yang menjadi subjek pendidikan. Siswa memiliki peranan penting dalam rangka cerminan bagi kemajuan sekolah.

Semakin tinggi prestasi belajar yang diraih oleh siswa-siswanya yang belajar di sekolah tersebut, maka semakin baik mutu pendidikan suatu satuan pendidikan. Untuk mengetahui keadaan siswa di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, berikut adalah daftar para peserta didik

dengan data tabel sebagai berikut9:

Tabel 4

Data Peserta Didik SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan Tahun pelajaran 2014/2015

Kelas Rombel Teknik Pengelasan Teknik Sepeda Motor Teknik Listrik Teknik Busana Jumlah X 8 73 108 69 32 282 XI 8 92 71 65 33 261 XII 8 99 64 70 25 258 Jumlah 24 801 6. Struktur organisasi

Sekolah adalah lembaga yang didalamnya memiliki berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Di dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah agar dapat berjalan dengan lancar dan baik diperlukan kerjasama dengan semua staf yang termasuk dalam Struktur Organisasi Sekolah.

(12)

Sebagai Satuan Pendidikan, sekolah memiliki wewenang dalam mengatur kinerja semua elemen yang ada didalamnya. Dengan adanya wewenang dan otoritas kerja dari semua unsur yang ada di sekolah atau madrasah, maka segala yang menjadi tujuan atau sasaran pendidikan dapat dicapai secara maksimal. Dengan demikian keberadaan struktur organisasidi sekolah atau lembaga yang menjadi sesuatu yang penting untuk mengembangkan manajemen sekolah atau madrasah yang terpadu.

Struktur organisasi di suatu sekolah memiliki peranan yang sangat vital dalam mengatur dan mengelola satuan pendidikan tersebut sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang diselenggarakannya kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan tersebut, dalam hal ini di SMK Negeri Karangdadap. Sehingga dengan adanya struktur Organisasi yang jelas, maka mekanisme kerja di SMK Negeri Karangadadap Pekalongan dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan target-target yang menjadi sasaran dan tujuan dapat terpenuhi secara optimal.

Berikut ini kami sajikan bagan struktur organisasi SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan yang menjadi penggerak dari keseluruhan penyelenggaraan kegiatan pendidikan di SMK Negeri 1 Karangdadap

Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015 tersebut,10 yaitu:

(13)

Tabel 5

Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015

(14)

B. Penanaman Pendidikan Budi Pekerti di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

Penanaman pendidikan budi pekerti adalah situasi dan kondisi atau sifat yang ditanam dan meresap ke dalam jiwa serta menjadi suatu kepribadian seseorang. Dari sini maka timbul berbagai macam perbuatan dengan cara spontan tanpa dibuat-buat tanpa memerlukan pikiran terlebih dahulu.

Penanaman pendidikan budi pekerti di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan tidak hanya pada mata pelajaran pendidikan agama islam saja, tetapi juga terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Semua guru mata pelajaran ketika menyampaikan pelajaran yang diampunya juga sekaligus diselingi dengan pendalaman dan pembinaan moral misalnya motivasi, keteladanan, dan sebagainya. Seperti yang diterangkan oleh Ibu Fitria:

“Penanaman pendidikan budi pekerti masuk dalam proses pembelajaran. Dalam penanaman pendidikan budi pekerti tentunya ada meteri yang diberikan guru kepada siswa, baik meteri pendidikan budi pekerti atau akhlak yang terkait langsung dalam pembelajaran maupun tidak terkait dengan pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode pembiasaan,

keteladanan, nasehat, dan lain-lain”11

Pendapat diatas dipertegas oleh Bapak Agus:

“Penanaman pendidikan budi pekerti dilaksanakan oleh semua guru tidak hanya guru PAI saja , guru-guru lain juga memiliki tanggung jawab dan tugas yang sama yaitu mencerdaskan dan mendidik anak didik menjadi lebih baik.12

11 Fitria Anggraeni, selaku guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 21 April 2015.

12 Agus Nowo Edy, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 20 April 2015.

(15)

Pendapat diatas dipertegas oleh Ibu Irma bahwa:

“Penanaman pendidikan budi pekerti selain didalam proses belajar mengajar tetapi dilaksanakan terus menerus diluar jam pelajaran. Anak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemapuan mereka dengan berbagai aktifitas luar ruang yang positif. Misalnya saja kegiatan olah raga, pramuka, Palang Merah Remaja ataupun kegiatan kerohanian. Sehingga anak memiliki kegiatan positif yang memiliki nilai pembelajaran budi pekerti bagi

pertumbuhan mereka.”13

Disamping itu guru BK juga memberi layanan konseling kepada siswa yang bermasalah baik secara individu maupun kelompok. Jika ada hal yang diperlukan maka orang tua siswa dipanggil ke sekolah karena orang tua juga berhak mengetahui pelanggaran / kenakalan yang dilakukan anaknya. Tetapi kalau seandainya anak tersebut tidak mau menghadirkan orang tuanya maka dari pihak sekolah yang akan mendatangi rumahnya.seperti yang diterangkan oleh Ibu Sukma:

“Guru BK memberi layanan konseling kepada siswa yang bermasalah baik secara individu atau kelompok. Jika diperlikan orang tua juga dipanggil ke sekolah sebab orang tua berhak mengetahu kalau anaknya itu bermasalah, tetapi jika anak tidak mau mendatangkan orang tuanya maka

pihak sekolah yang akan mendatangi rumahnya.”14

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa bahwa penanaman pendidikan budi pekerti di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan itu sudah ditanamkan oleh para guru, tetapi karena faktor lingkungan dan teman sebaya yang suka melanggar aturan maka sebagian besar menirunya. Seperti yang diterangkankan M.Ridwan selaku kelas XI-TP:

13

Irma Tri Kurniawati, selaku guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 23 April 2015.

14 Familah Sukmawati, selaku guru BK SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan , wawancara pribadi, pada tanggal 22 April 2015.

(16)

”Sekolah ini sudah menanamkan budi pekerti kepada saiswa

namun karena banyak yang melanggar jadi tak dihiraukan.15

Hal ini di pertegas oleh Lilik kelas XI-BB :

“Penanaman pendidikan budi pekerti di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan itu sudah ditanamkan oleh para guru tetapi siswa-siswanya saja yang kurang berminat dan acuh tak acuh dalam

melaksanakannya dan terkadang melanggar peraturan sekolah.16

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan mengenai penanaman pendidikan budi pekerti sudah ditanamkan. Pihak guru sudah berusaha mendidik atau membimbing anak didiknya dengan menerapkan berbagai macam materi atau program diluar jam mata pelajaran. Contohnya dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan olahraga, pramuka, palang merah remaja (PMR), dan kegiatan kerohanian, serta memberikan nasehat atau

sanksi bagi siswa yang bermasalah.17

C. Bentuk-Bentuk Kenakalan Siswa di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti bentuk-bentuk kenakalan siswa di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan berkisar tentang pelanggaran tata tertib. Seperti yang diterangkan oleh Ibu Sukma:

“Kenakalan yang dilakukan siswa yaitu merokok, membolos, surat ijin palsu, tidak sopan/menentang, melompat pagar, terlambat masuk,

15 M. Ridwan, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 24 April 2015..

16 Lilik, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 24 April 2015.

(17)

meninggalkan jam pelajaran, buang sampah sembarangan, di kantin waktu

jam pelajaran, tidak piket kelas, tidak mengikuti upacara.”18

Pendapat diatas dipertegas Bapak Agus:

“Bentuk-bentuk kenakalan siswa di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan ini memang beranekaragam dan yang jelas berkisar tentang pelanggaran tata tertib diantaranya adalah melanggar ketentuan seragam sekolah, tidak masuk sekolah tanpa izin/keterangan, pulang belum waktunya, tidak mengikuti upacara, kelengkapan seragam kurang, di kantin waktu jam

pelajaran, berambut panjang bagi laki – laki.19

Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Irma:

“Kenakalan siswa yang terjadi di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan adalah pada saat proses belajar mengajar berlangsung ramai, bicara dengan teman sebangku, tidak mengikuti pelajaran, tidak mengerjakan tugas, pada saat ujian atau ulangan siswa – siswa ada yang mencontek, ada siswa

yang berani melawan dan melakukan perlawanan ketika

diberitahu/diperingatkan, terpengaruh oleh pergaualan di luar yang cenrderung bebas, melanggar aturan- aturan sekolah seperti : cara berpakaian tidak benar,

terlambat masuk kelas walupun bel sudah lama berbunyi.20

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Endah Betty Retnowati: “Kenakalan siswa disekolah ini bolos dalam jam pelajaran, diterangkan, ramai sendiri dan baca buku komik, saat pelajaran berlangsung

mainan HP dan sms-an.21

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Sekar Arum Prasetyani :

“Kenakalan yang terjadi di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan masih dalam batas wajar tidak sampai menjurus ke masalah kriminal. Beliau mengidentifikasi jenis kenakalan siswa di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan antara lain saat kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa ramai, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ada siswa bicaradengan

18

Familah Sukmawati, guru BP/BK SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 22 April 2015.

19 Agus Nowo Edy, Kepala sekolah SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 20 April 2015.

20

Irma Tri Kurniawati, guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 23 April 2015.

21Endah Betty Retnowaty, guru PPKN SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 22 April 2015.

(18)

temannya, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ada siswa tidak

memperhatikan pelajaran.22

Seperti yang diungkapkan oleh Lilik siswa kelas XI-BB

“Memakai sepatu yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah, rambut

di cat, bolos waktu pelajaran, ramai sendiri dengan teman sebangku.23

Hal yang sama juga dilakukan oleh Bagus siswa kelas XI-TSM: “Kenakalan yang selama ini dia lakukan ialah memakai gelang/kalung, pada waktu pelajaran berlangsung membuat gaduh di kelas, di kantin waktu jam pelajaran, kelengkapan seragam kurang, tidak mengikuti upacara., tidak sopan pernah menentang sewaktu diperingatkan, membolos sekolah ataupun tidak

masuk pada waktu pelajaran.24

Kenakalan yang sama juga dilakukan oleh Nurul kelasXI-BB:

“Membuat surat ijin palsu, datang terlambat, bicara dengan teman sewaktu

pelajaran berlangsung, memalsu tanda tangan.”25

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fahmi Iqbal kelas XI-TITL: “Sering datang terlambat, membolos, disamping itu pada saat pelajaran berlangsung seringkali menjadi bahan tertawaan temannya karena sering

diperingatkan guru tetapi tetap tidak diindahkan.26

Begitu juga dengan siswa yang bernama Imam XI-TSM:

“Kenakalan dan pelanggaran yang dilakukannya ialah tidak mengikuti upacara kelengkapan seragam kurang, sering datang terlambat, kurang memperhatikan

guru saat menerangkan, merokok sewaktu istirahat di kantin.27

22

Sekar Arum Prasetyani, guru bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 23 April 2015.

23 Lilik, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 24 April 2015.

24

Bagus Arta Wijaya, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 24April 2015.

25 Nurul Rismawati, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 23 April 2015.

26

Fahmi Iqbal, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 24 April 2015.

27 Wahyu Indrawan, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 24 April 2015.

(19)

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Pendidikan Budi Pekerti Di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

1. Faktor Pendukung Penanaman Pendidikan Budi Pekerti Di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

a. Orang tua

Orang tua sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak. Sebelum mereka mengenal lingkungan di luar keluarga, anak belajar melalui berbagai kebiasaan yang diterapkan di keluarga. Dalam hal ini orang tua tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya untuk mendidik anak walaupun mereka sudah dititipkan pada lembaga pendidikan formal. Pendapat ini dipertegas Ibu Dwi selaku guru BK: “Orang tua sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak. Sebelum mereka mengenal lingkungan di luar keluarga, anak belajar

melalui berbagai kebiasaan yang diterapkan di keluarga.28

Hal ini senada dengan pendapat Ibu Irma :

“Faktor yang paling mendukung dalam menanamkan pendidikan budi pekerti pada anak adalah orang tua. Jika dalam keluarga anak selalu ditanamkan budi pekerti sejak kecil maka anak

akan terbiasa untuk berbuat baik.29

b. Perilaku dan Tauladan dari guru

Perilaku dan tauladan yang baik dari guru sangat mendukung dalam proses penanaman pendidikan budi pekerti bagi siswa. Seorang siswa akan terbiasa dengan budi pekerti yang luhur / baik dalam

28

Dwi Okta Yustitia, selaku guru BK SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 22 April 2015.

29 Irma Tri Kurniawati, selaku guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 21 April 2015.

(20)

kehidupan sehari-hari dengan melihat dan memperhatikan guru dengan perilaku dan tauladan yang baik.

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Fitri selaku guru PAI: “Dalam kegiatan sehari-hari guru, kepala sekolah, staf administrasi menjadi teladan atau model yang baik bagi murid-murid di sekolah. Misal, jika guru ingin mengajarkan kesabaran kepada siswanya, maka terlebih dahulu guru harus mampu menjadi sosok yang sabar dihadapan murid-muridnya. Begitu juga ketika guru hendak mengajarkan tentang pentingnya kedisiplinan kepada murid-muridnya, maka guru tersebut harus mampu memberikan teladan terlebih dahulu sebagai guru yang disiplin dalam menjalankan tugas pekerjaannya.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Irma:

“Sebagai seorang pendidik guru sudah memberi contoh yang baik kepada para siswanya, terutama dalam hal budi pekerti. Misalnya larangan merokok di sekolah maka di sekolah pun guru tidak merokok di sekolah, kemudian mengajarkan siswa untuk tidak terlambat maka

guru pun harus datang tepat waktu di sekolah, dan lain-lain.30

2. Faktor Penghambat Penanaman Pendidikan Budi Pekerti Di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan

a. Lingkungan sekitar

Seperti yang diterangkan oleh Ibu Irma:

“Pergaulan siswa di lingkungan luar terkadang membawa dampak negatif. Hal ini karena terkadang orang tua lebih mementingkan

urusan pribadinya dibanding anak-anaknya.”31

Pendapat ini dipertegas oleh Imam siswa kelas XI-TSM: “Sebenarnya saya dirumah diajarkan berbuat baik namun karena teman-teman saya seperti itu jadi saya ikut-ikutan meskipun terkadang

dimarahi sama orang tua dirumah.32

30 Irma Tri Kurniawati, guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 23 April 2015.

31 Irma Tri Kurniawati, selaku guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 22 April 2015.

(21)

b. Media

Media merupakan alat komunikasi yang sering digunakan. Media mempunyai pengaruh positif maupun negatif. Dampak negatif yang nampak tersebut sudah mulai mengarah pada penyimpangan perilaku dan budi pekerti yang kurang baik. Seperti yang diterangkan Ibu Fitri:

“Sekarang ini media sangat mempengaruhi akhlak/ budi pekerti siswa, media cenderung kepada hal-hal negatif, baik media sosial ataupun media-lain lain dan juga tayangan TV sekarang yang berdampak

negatif pada perilaku anak.”33

Senada dengan itu menurut Ibu Sukma:

“Tayangan TV sekarang ini banyak yang kurang mendidik akhlak anak-anak. Anak akan cenderung meniru adegan dari TV yang tidak pantas untuk ditirudan terkadang siaran televisi juga mengandung

kata-kata celaan yang tidak pantas dilontarkan di depan televisi.34

32 Imam Wahyu Indrawan, siswa SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara Pribadi, pada tanggal 24 April 2015.

33

Fitria Anggraeni, selaku guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 21 April 2015.

34 Familah Sukmawati, selaku guru BP SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan, wawancara pribadi, pada tanggal 22 April 2015.

Referensi

Dokumen terkait

penyertaan. Namun, Manajer Investasi juga memiliki opsi untuk membatasi permintaan penjualan kembali hingga 10% dari Nilai Aset Bersih penyertaan pada setiap hari

Ellei näin olisi, kannattaisimme ainakin passiivisesti sitä lahjakasta, mutta saamatonta majuria, joka sisäänpääsytenttiä varten lukiessaan vannoi: ”Jos pärjään

Bahwa Saksi tidak tahu titik perkenaan kecelakaan lalu lintas, hanya melihat kedua sepeda motor tersebut rusak pada bagian depan, sedangkan posisi Spm Honda CB 150 R Nopol BD 5692

Jadi, dari berbagai penelitian maupun karya tulis yang penulis temukan belum ada yang secara spesifik mengupas proses penyusunan Kompilasi Hukum Islam dalam persepektif

Kinerja transaksi berjalan triwulan IV 2016 juga lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang mencatat defisit sebesar USD4,7 miliar (2,2% dari PDB)

Akan tetapi diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil yang ideal antara alat inkubator bayi dengan alat kalibrasi.. Di karenakan kita perlu menunggu untuk

Menurut Lili Hartono SE, MBA (F&B Manager Hotel Savoy Homann Bandung, 2003) profil kompetensi yang masih kurang dari tamatan SMK adalah ; 1) Kreativitas terutama dalam

Metode discovery learning yang telah diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam pada SMK Negeri 1 Mesjid Raya dinyatakan efektif, karena mampu mengaktifkan siswa