i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI
(P4K)
DI RB AN NUUR SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : NUR SRI LESTARI
NIM B12 144
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi Di RB An Nuur Surakarta Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. IbuRetno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Wahyu Dwi A, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Hj. Sri Surti Iskandar, Amd.Keb di RB An-Nuur Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis untuk penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Surakarta, Juni 2015
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Mei 2015
Nur Sri Lestari B12 144
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI
(P4K) DI RB AN-NUUR SURAKARTA TAHUN 2015 (xii + 48 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar belakang : Kesehatan ibu dan anak sebagai bagian dari tujuan MDGs dikarenakan masih tingginya angka kematian dan kesakitan ibu serta angka kematian bayi yang merupakan indikator kesehatan ibu dan kesejahteraan masyarakat. Angka kematian ibu (AKI) mengacu kepada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan , persalinan dan nifas (Trisnantoro, 2011). Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan merencanakan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (Kemenkes, 2012)
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi di RB AN-NUUR Surakarta
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, tehnik pengambilan sampel dengan sampling jenuh dengan jumlah responden 38 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabelitasnya, tehnik analisis data dengan analisis univariat.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang P4K 5 responden (13,2%) berpengetahuan kurang, 23 responden (60,5%) berpengetahuan cukup, 10 responden (26,3%) berpengetahuan baik.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil sebagian besar ibu hamil di RB AN-NUUR Surakarta tentang P4K berpengetahuan cukup yaitu 23 responden (60,5%).
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, P4K Kepustakaan : 18 literatur (Tahun 2007-2013).
vii
vii MOTTO
1 Eat failure, and you will know the taste of success.
2 Bukan kurangnya bakat atau tidak adanya modal yang menghalangi kita dari sukses, tapi tidak cukupnya keberanian.
3 Saya datang, saya bimbang, saya ujian,saya revisi dan saya menang.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dah rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan, kasih sayang dan perhatian kepadaku
3. Kakak-kakak ku tercinta yang selalu memberikan dukungan
4. Sahabat-sahabatku (kiki fitriana, soimah, tika umi mariyam, eliv yudho wati, surika, siska, retno,rindi,hanifa,edy) semoga perjalanan yang kita tempuh selama ini mampu menjadikan kita lebih baik, bijak dan dewasa
5. Temen-temen Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
ix ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
CURRICULUM VITAE ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. TujuanPenelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8
1. Pengetahuan ... 8
2. Kehamilan ... 14
3. P4K ... 20
B. Kerangka teori ... 27
C. Kerangka Konsep Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian... 28
B. Lokasi dan WaktuPenelitian ... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28
x
E. Definisi Operasional ... 29
F. Instrumen Penelitian ... 30
G. Teknik Pengumpulan Data ... 33
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 34
I. Etika Penelitian ... 37
J. Jadwal Penelitian ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 43
B. Hasil Penelitian ... 43 C. Keterbatasan ... 47 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 48 B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 DefinisiOperasional ... 33 Tabel 3.2 Kisi – kisikuisonerUjiCobaInstrumenPenelitian ... 35 Tabel 4.1 KarakteristikResponden ... 44 Tabel 4.2 DistribusiFrekuensi Tingkat PengetahuanIbuHamil Tentang
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 27 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 27
xiii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabelitas Lampiran5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabelitas Lampiran6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran7. Surat Balasan Ijin PenggunaanLahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat persetujuan Responden (Informed consent) Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian Lampiran 17. Lembar Konsultasi
1 A. Latar belakang
Kesehatan ibu dan anak sebagai bagian dari tujuan MDGs dikarenakan masih tingginya angka kematian dan kesakitan ibu serta angka kematian bayi yang merupakan indikator kesehatan ibu dan kesejahteraan masyarakat. Angka kematian ibu (AKI) mengacu kepada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan , persalinan dan nifas (Trisnantoro, 2011).
WHO, UNICEF, UNFPA, dan Word Bank memperkirakan angka kematian ibu yang lebih tinggi, sekitar 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan diseluruh dunia setiap hari. Laporan survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 memperkirakan angka kematian ibu adalah 359 meninggal dunia per 100.000 kelahiran hidup, di provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi mencapai 10,34/1000 kelahiran hidup, untuk wilayah Surakarta AKI mencapai 127/100.000 kelahiran hidup. Target program prioritas MDGs tahun 2015 angka kematian ibu (AKI) 3/4 yaitu 450/10000 kelahiran hidup dibandingkan angka tahun 1900-2015, dan angka kematian bayi (AKB) 2/3 yaitu 32/1000 kelahiran hidup di bandingka antara tahun 1900 - 2015 (Dinkes jateng, 2012).
Angka kematian ibu masih tinggi, sebenarnya angka kematian tersebut masih bisa dihindari karena sebagian besar bisa terjadi pada saat pertolongan
2
pertama sangat diperlukan, tetapi penyelenggaran kesehatan tidak sanggup untuk memberikan pelayanan. Penyebab kematian ibu tetap merupakan”trias klasik”. Kematian dan kesakitan ibu dan perinatal juga berkaitan dengan pertolongan persalinan dengan dukun sebanyak 80% dan berbagai faktor sosial budaya dan faktor pelayanan medis (Arsita, 2012).
Penyebab kematian ibu sangat komplek. Komplikasi obstetri, yang merupakan penyebab langsung kematian ibu pada umumnya terjadi pada saat persalinan atau sekitar persalinan. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah kejadian keterlambatan ditingkat masyarakat yang di kenal sebagai 3T, yaitu terlambat mengenai tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan, terlambat mandapat penanganan di tempat rujukan (Yulianti, 2006).
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan merencanakan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (Kemenkes, 2012).
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi yang di canangkan pemerintah bertujuan memantau kehamilan menuju persalinan yang aman dan selamat dan sasarannya adalah seluruh ibu hamil. Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K yang terdiri dari penolong
persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan calon pendonor darah. Karena semua ibu hamil yang telah diberi stiker dapat terpantau oleh semua komponen masyarakat, suami, keluarga dan bidan secara tepat dan cepat (Anonim, 2007).
Target yang ingin dicapai dalam P4K dimulai dengan dilakukan pemantaun pada sasaran dengan resiko tinggi, sedang dan rendah secara langsung dengan harapan komplikasi dapat dicegah dan diatasi secara dini. Deteksi dini faktor resiko dalam kehamilan. Deteksi dini hamil adalah suatu kegiatan pengenalan secara proaktif pada ibu hamil untuk menemukan adanya masalah atau faktor resiko yaitu deteksi dini ibu hamil biasa dilakukan oleh tenaga kesehatan ataupun swadaya masyarakat (Rocjati, 2008).
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 05 November 2014 di RB An-Nuur Surakarta sudah ada peningkatan jumlah bidan termasuk bidan yang telah mengikuti APN, telah di laksanakannya program P4K yang melibatkan suami, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat sekitar. Persentase ibu hamil dengan stiker 100%, persentase ibu hamil berstiker mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar 100%, persentase ibu hamil berstiker yang bersalin di tenaga kesehatan 80%, persentase ibu hamil, bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi tertangani 70%, persentase ibu nifas menggunakan KB pasca bersalin 60% karena masih ada kepercayaan bahwa setelah melahirkan kalau belum haid dan ikut KB menyebabkan penyakit karena darah tidak bisa keluar, persentase ibu bersalin di tenaga kesehatan mendapat pelayanan nifas 90%, penulis
4
melakukan wawancara tidak terstruktur kepada 10 ibu hamil yang berkunjung memeriksakan kehamilannya, 2 ibu hamil sudah merencanakan tempat persalinan, transportasi dan calon pendonor darah, 8 ibu hamil belum merencanakan tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi dan calon pendonor darah, dan ibu mengatakan komplikasi dalam persalinan dapat diatasi saat komplikasi terjadi sehingga ibu hamil tidak mengetahui pentingnya program P4K, ibu hamil juga mengatakan kurangnya informasi yang didapatkan P4K dari petugas kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di RB An-Nuur Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di RB An-Nuur, Surakarta?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di RB An-Nuur, Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) pada kategori baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) pada kategori cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) pada kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat di gunakan untuk informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
2. Bagi Penulis
Melatih kemampuan penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat di institusi untuk mengaplikasikan pelajaran yang sudah di dapat di kampus sebagai wahana penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
6
3. Bagi Institusi a. RB An-Nuur
1. Penelitian ini mempunyai manfaat khususnya bagi ibu hamil di RB An- Nuur Surakarta, sehingga mereka menyadari pentingnya tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
2. Memberi masukan dalam program peningkatan pengetahuan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
b. Pendidikan
Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakaan penulis menemukan beberapa peneliti yang hampir sama dengan peneliti yang akan penulis lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Darmining (2010), dengan judul “ Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di puskesmas Ngetih kota Kediri “. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase ibu hamil
berstiker mendapatkan pelayanan sesuai standar 100%, persentase kehamilan, persalinan dan nifas dari 33 komplikasi, 33 kasus tertanggani dengan cepat dan adekuat, persentase ibu hamil bersalin ditenaga kesehatan mendapatkan pelayanan nifas 100%, persentase penggunaan metode KB pasca bersalin 60%.
2. Gita Syofianur (2013), dengan judul “ Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan pemasangan stiker P4K di BPM Ladang Laweh, Sumatera Barat “. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan pemasangan stiker dari 31 responden, 19 responden (61,3%) memiliki pengetahuan yang kurang dan 21 responden (67,7%) mempunyai pengetahuan yang baik.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmining yaitu pada teknik pengambilan sampel, variabel, lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, variabel tunggal, lokasi penelitian di RB. Untuk penelitian yang dilakukan Darmining menggunakan accidental sampling, variabel ganda, lokasi penelitian di puskesmas, Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Gita Syofianur yaitu pada lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di RB, sedangkan penelitian Gita Syofianur dilakukan di BPM.
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).
2. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), menyatakan ada 6 tingkatan pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu sebagai berikut:
a) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat mengintrepetasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
c) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan
10
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut (Ariani, 2014), pengetahuan baik yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal yaitu :
a) Faktor Internal 1) Umur
Umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola piker dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diporolehnya akan semakin baik.
2) Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat kesadaran antara laki-laki dan perempuan.Pada umumnya
perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam mencari tahu informasi daripada laki-laki baik itu secara formal maupun informal.
3) Pendidikan
Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok.
4) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
4. Faktor Eksternal a) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.
b) Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan
12
baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
c) Status Ekonomi
Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d) Sumber Informasi
Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak bahkan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber informasi yang berperan peting bagi pengetahuan yaitu media massa.
e) Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh kebenaranpengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
(1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah (a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.
(b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.
(c) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.
(d) Pengalaman Pribadi
Apabila dengan cara yang digunakan dimasa lalu dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah-masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.
(e) Cara Akal Sehat
Common senseatau akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.
(f) Kebenaran Secara Intuitif
Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.
(g) Melalui Jalan Fikiran
Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan jalan fikirannya baik induksi maupun deduksi dengan penalaran-penalaran.
14
(h) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Pemikiran induksi beranjak dari hal konkret kepada hal-hal yang abstrak.
(i) Deduksi
Pembuatan kesimpulan dari penyataan-pernyataan umum ke khusus. Proses berfikir berdasarkan pada pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.
(2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology).
5. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung dalam waku 280 hari (40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan) di hitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan terbagi dalam III trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu, dan trimester ke tiga 13 minggu (Sarwono, 2010; Ratna, 2012).
Kehamilan di simpulkan sebagai masa di mana wanita membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu dan membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin.
b. Kehamilan TM I
Trimester pertama usia kehamilan 0-14 minggu sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian terhadap kenyamanan bahwa ia sedang mengandung. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi, ada beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum merupakan waktu terjadinya penurunan libido, libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, depresi, payudara membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran dan masalah lain yang merupakan hal normal terjadi pada trimester pertama (Susilowati, 2009).
c. Kehamilan TM II
Trimester kedua usia kehamilan 14-28 minggu sering dikatakan sebagai periode pancaran kesehatan, hal ini disebabkan selama TM II wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan
16
kehamilan. TM II dibagi menjadi dua fase prequickening dan postquickening. Quickening sebagai fakta kehidupan, bertambahnya daya dorong psikologi wanita yang mengalami TM II. Akhir TM II dan selama perquickening TM II wanita akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya sendiri. Kebanyakan wanita merasa lebih erotis selama TM II hamper 80% wanita hamil mengalami peningkatan dalam hubungan seks, pada TM II relative lebih bebas dari ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu hal yang bermasalah (Saryono, 2010).
d. Kehamilan TM III
Trimester III sering di sebut sebagai periode penantian, minggu ke-28 dengan minggu ke 38-42 karakteristik perkembangan intra uteri pada trimester III adalah penyempurnaan struktur organ khusus dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ (Sukarni, 2013).
Trimester ketiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi, rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, yang menjadi perhatian : rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatann bayinya, kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kelahir sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi
dapat lahir kapan pun, membuat bejaga-jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan munjul (Rukiyah, 2009).
e. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
(1) Tanda dugaan kehamilan (a) Amenore
Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi.
(b) Mual dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. (c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. (d) Sinkope (pingsan)
Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
18
(e) Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotrifin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. (f) Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
(g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. (h) Pigmentasi kulit
Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis anteriormenyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (striae livide, stiae nigra, linia albamakin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).
(2) Tanda kemungkinan hamil (a) Perut membesar (b) Uterus membesar
(d) Tanda Chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kelam)
(e) Tanda piscaseck ( uterus membesar ke salah satu jurusan). (f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton hicks.
(g) Teraba ballottement
(h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif) (3) Tanda pasti kehamilan
(a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan yang lebih tua.
(b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar melalui Doppler pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec umur kehamilan 17 – 22 minggu.
(c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.
(d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin dapat dilihat.
6. Asuhan pada ibu hamil
Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat)
20
untuk ibu selama masa kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T “ meliputi :
a) Timbang berat badan b) Ukur tekanan darah c) Ukur tinggi fundus uteri
d) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama hamil e) Pemberian imunisasi TT
f) Pemeriksaan Hb g) Pemeriksaan VRDL h) Perawatan payudara
i) Senam payudara dan pijat tekan payudara
j) Pemeliharaan tingkat kebugaran/ senam ibu hamil k) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan l) Pemeriksaan protein urine atas indikasi m) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
n) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti malaria
Apabila suatu daerah tidak biasa melakukan 14 T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T, yaitu meliputi :
a) Timbang berat badan b) Ukur tekanan darah c) Ukur tinggi fundus uteri
d) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama hamil e) Pemberian imunisasi TT
f) Temu wicara/konseling g) Tes penyakit menular seksual
7. Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan desa/ kelurahan dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga, masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi komplikasi bagi ibu hamil termasuk perencanaan penggunaan keluarga berencana pasca persalinan dalam menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam meningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 2009).
Menurut Menteri kesehatan Siti fadilah Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi adalah merupakan salah satu upaya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi lahir melalui pemasangan stiker di rumah ibu untuk memantau secara intensif, sehingga apabila terjadi kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir dapat di cegah.
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi adalah kegiatan antenatal care yang dilakukan bidan terkait dengan pelayanan kebidanan sosial yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami, dan keluarga tentang resiko dan tanda bahaya
22
kehamilan dan persalinan agar mereka dapat membuat perencanaan persalinan.
P4K dengan pemberian stiker yang di berikan ibu hamil yang di tempelkan di rumah ibu hamil sehingga ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Program ini sudah ada sejak safe motherhood dan program kesehatan ibu dan anak. Penerapan program P4K ini merupakan tindak lanjut yang lebih komgkret melibatkan masyarakat (Ibrahim, 2008).
Melalui P4K yang di tempel ibu hamil maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata, terpantau secara tepat. Stiker P4K berisi data tentang nama ibu hamil, tafsiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping, transportasi yang di gunakan dan calon pendonor darah (Hartanto, 2009), tujuan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi adalah :
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan cakupan dan mutu kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam rangka merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi komplikasi dan tanda kehamilan bagi ibu hamil sehingga melahirkan bayi yang sehat.
b. Tujuan khusus
1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di setiap rumah ibu hamil.
2) Adanya rencana persalinan, termasuk pemakaian metode KB pasca persalinan sesuai kesepakatan ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.
3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas. 4) Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal
maupun non formal, dukun bayi atau pendamping persalinan dan kelompok masyarakat, perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker dan KB pasa persalinan dan sesuai dengan peran nya masing-masing (Depkes, 2009). Manfaat program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi mempunyai beberapa manfaat antara lain (Depkes, 2009) :
a. Mempercepat berfungsinya desa siaga
b. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standar
c. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan trampil d. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun
e. Tertangganinya kejadian komplikasi secara dini f. Meningkatkan peserta KB pasca bersalin
g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi
h. Menurunnya kejadian kesakitan dann kematian ibu serta bayi
Bila dilihat secara mendasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan
24
persalinan dan pencegahan kompikasi di pengaruhi dua faktor yaitu (Yuliastanti, 2012) :
a. Faktor interna (ibu hamil) 1) Pengetahuan ibu hamil 2) Sikap ibu hamil
3) Kepercayaan ibu hamil 4) Dukungan keluarga
5) Nilai-nilai atau norma yang berlaku b. Faktor Esterna
1) Sikap dan perilaku petugas keesehatam
2) Tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas kesehatan 8. Kegiatan penerapan P4K meliputi :
a. Pendataan ibu hamil dengan stiker
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu kegiatan pendataan atau pencatatan keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah bidan kerja dan melalui penempelan stiker di rumah dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat di wilayahnya (kader, forum peduli KIA, dan dukun). Kegiatan ini dilakukan melalui kunjungan rumah yaitu, kunjungan bidan/ kader di rumah ibu hamil dalam rangka untuk membantu ibu, suami dan keluarganya membuat perencanaan kehamilan dan pencegahan komplikasi di samping itu untuk memfasilitasi ibu nifas dan suaminya untuk memutuskan alat dan obat kontrasepsi setelah persalinan sesuai
dengan rencana yang telah disepakati bersama oleh pasangan tersebut. Setelah melakukan konseling stiker di isi oleh bidan kemudian stiker tersebut di tempel di rumah ibu hamil (sebaiknya di depan rumah) dan ibu hamil di berikan buku KIA untuk di pahami isinya (Dewi, 2012).
b. Tabulin (Tabungan ibu bersalin) dan Dosalin (Dana sosial ibu bersalin)
Tabulin adalah dana /barang yang di simpan oleh keluarga atau pengolah tabulin secara bertahap sesuai kemampuannya, yang penggelolaannya sesuai dengan kesepakatan serta penggunaan nya untuk segala bentuk biaya saat antenatal, persalinan dan kegawat daruratan. Besar simpanan/ nominal tergantung dari perkiraan biaya persalinan normal atau sesuai dengan kesepakatan.
Dosalin adalah dana yang di himpun dari masyarakat secara sukarela dengan prinsip gotong royong sesuai dengan kesepakatan bersama dengan tujuan membantu pemmbiayaan mulai antenatal, persalinan dan kegawat daruratan. Sumber dana dan cara penggumpulan nya di tentukan dengan kesepakatan, hal pertama yang perlu di lakukan dalah melakukan pertemuan-pertemuan bersama dengan masyarakat untuk membahas mekanisme pengumpulan dan penyimpanan dana, penggunaan dana, penggawasan dan pelaporan dana (Dewi, 2012).
26
c. Calon Donor Darah
Calon donor darah adalah orang-orang yang di persiapkan oleh ibu, suami, keluarga dan masyarakat yang sewaktu-waktu bersedia untuk menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu melahirkan (Depkes, 2009).
Syarat donor darah sukarela adalah 1) Usia 17-60 tahun
2) Berat badan minimal 47 kg untuk laki-laki dan perempuan 40 kg 3) Tekanan darah 100/60-140/90 mmHg
4) Kadar Haemoglobin (HB) > 12 gr %
5) Tidak sedang menderita penyakit (Hepatitis, TBC dll) 6) Tidak mempunyai luka atau infeksi
7) Tidak sedang menjalani penggobatan suatu penyakit 8) Tidak sedang hamil, menyusui, menstruasi
Warga menyumbang darah melalui palang merah remaja (PMI) yang dpat di pakai untuk semua kebutuhan kegawat daruratan warga akan di data dan di periksa golongan darahnya.
d. Ambulan Desa / Transportasi
Ambulan Desa/Transportasi adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama yang dapat di pergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ketempat persalinan termasuk ketempat rujukan, terutama yang kesulitan angkutan atau ibu yang mengalami kegawat daruratan. Bentuk ambulan desa
bermacam-macam tergantung jenis angkutan yang di miliki oleh warga dan mengihklaskan kendaraan nya di pinjam warga bergiliran (di buat jadwal kendaraan, pengemudi, BBM).
9. Faktor Yang Mempengaruhi P4k
Adapun faktor yang mempengaruhi penerapan P4K menurut (Depkes,2009) sebagai berikut :
a. Situasi geografi bentuk dan struktur geografi
Wilayah kedudukan masyarakat di Indonesia yang terdiri dari lembah dan pegunungan mempengaruhi keaktifan petugas kesehatan untuk pemantauan kesehatan ibu hamil dengan stiker P4K. Sehingga dapat mempengaruhi cakupan P4K di masing-masing daerah.
b. Pengetahuan dan informasi
Pengetahuan dan informasi yang cukup tentang tujuan dan manfaat P4K akan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan pentingnya program P4K.
c. Dukungan keluarga dalam hal ini suami
Keluarga mempunyai peran peran penting untuk keberhasilan tujuan program P4K, karena keluarga terdekat dapat memantau secara aktif kesehatan ibu hamil.
28
d. Budaya dalam pelaksanaan P4K
Budaya tetap berpengaruh besar terhadap keberhasilan cakupan P4K. Dalam hal ini tokoh masyarakat sangat berpengaruh terhadap budaya yang ada agar dapat mendukung pelaksanaan P4K.
B. Kerangka Teori
Gambar 1.1 Kerangka Teori
Sumber : Notoatmojo (2011), Ariani (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Tingkat pendidikan 2. Pengalaman 3. Umur 4. Informasi 5. Budaya 6. Sosial ekonomi Pengetahuan Tingkat pengetahuan 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Informasi dalam P4K 1. Pengertian 2. Tujuan P4K 3. Manfaat P4K 4. Sasaran P4K 5. Kegiatan penerapan P4K 6. Faktor pengaruh P4K
30
C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Sumber : Notoatmodjo 2011 Pengetahuan ibu hamil tentang P4K Baik Cukup Kurang
31 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya di paparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010). Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendreskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2012). Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2013). Penelitian ini dilakukan untuk meneliti tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K di RB An-Nuur Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mengenai tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di RB An- Nuur Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk memeroleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sampai bulan Juni 2015.
32
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010) Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil di RB An-Nuur Surakarta pada bulan Januari - September yang berjumlah 340 ibu hamil dan di ambil rata-rata perbulan 38 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini sebesar 38 ibu hamil.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Hidayat (2011), sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel.
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variable tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program P4K.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variable-variabel yang diteliti Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variable Definisi
Operasional Indikator Alat Ukur Skala
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang program P4K Kemampuan ibu Hamil untuk mengerti tentang bagaimana pentingnya program P4K dalam mengisi jawaban dari pernyataan yang diberikan dalam bentuk kuesioner tentang program P4K meliputi Pengertian, manfaat, tujuan, kegiatan penerapan, faktor yang mempengaruhi P4K.
1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > maen + 1 SD
2. Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh -1 SD < x <mean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai
responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD
Kuesioner Ordinal
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana
34
responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberi tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012).
Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang program P4K, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawaban. Skala yang digunakan adalah skala Guttman, skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah”. Sistem penilaian pernyataan dengan kriteria positif (favorable) adalah bila menjawab benar skor 1 jika menjawab salah skor 0 dan kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab salah skor 1 dan jika menjawab benar skor 0. Jumlah soal dalam kuesioner adalah 25 soal. Pengisian kuesioner dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar.
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi - kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen
No Aspek Pengetahuan Pernyataan Jumlah Soal Favorable Unfavorable 1 Pengertian 1,2 3 3 2 Manfaat P4K 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 10 3 Tujuan P4K 14,15 2 4 Kegiatan penerapan P4K 16,17,18,19,20,21*,22,24* 23 9
5 Faktor yang mempengaruhi P4K
25,26,27 3
Jumlah 27
Ket : * tidak valid
Sebelum kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis diluar lokasi penelitian.
Agar instrumen “valid” dan “reliabel” maka sebelum digunakan perlu diuji coba terlebih dahulu. Untuk mengetahui kevalidan soal, maka peneliti melakukan :
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010). Uji validitas dilakukan di RB Harapan Bunda Surakarta pada bulan 03 maret 2015 dengan jumlah 30 responden.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment (Riwidikdo, 2013).
Rumus product moment adalah :
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi product moment
} y -y {n } x x { y) . x ( -xy) n.( 2 2 2 2 y y x x y) x xy n rxy
36
n : Jumlah responden x : Skor pertanyaan y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16 for windows dengan menggunakan taraf signifikan 5% dilakukan di RB Harapan Bunda Surakarta dengan alasan karakteristik dan jumlah ibu hamil hampir sama dengan sampel yang diambil dalam penelitian ini. Dikatakan valid apabila taraf signifikan < 0,05. Dari hasil uji validitas didapatkan hasil dari 27 butir pernyataan, 25 pernyataan valid dan 2 pernyataan dinyatakan tidak valid. Adapun nomor yang tidak valid yaitu nomor 21 dan 24 tidak digunakan karena sudah terwakili oleh soal yang lain.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkkan (Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > r kriteria (0,7) (Riwidikdo, 2012).
Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
t b k k r 2 2 11 1 1 2t b2
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb2
= Jumlah varian butir σt2 = Varians total
Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan ibu hamil tentang P4K adalah 0,89 jadi instrument dalam penelitian ini adalah reliabilitas karena r hitung > r kriteria yaitu 0,89.
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu hamil di RB An-Nuur Surakarta kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer
Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari jawaban kuesioner tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program P4K oleh ibu hamil di RB An-Nuur Surakarta.
38
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian ini yaitu data ibu hamil yang ada di RB An-Nuur Surakarta, berupa jumlah dan data ibu hamil.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan
Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu :
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga apabila tidak sesuai dapat segera dilengkapi. Dalam tahap ini penulis memeriksa kembali lembar pernyataan /kuesioner yang sudah diserahkan oleh responden, 8 kuesioner dikembalikan lagi kepada responden untuk dilengkapi jawabannya.
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data huruf menjadi data angka atau bilangan. Untuk pengetahuan ibu hamil tentang P4K. Cara melakukan penelitian jika responden memilih jawaban benar diberi kode 1 dan jawaban salah diberi kode 0.
c. Memasukkan data atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau software.
d. Pembersihan data (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
40
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD (x) > 14,18 + (1 x 5,18)
(x) > 19,36
Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 14,18 – (1 x 5,18) ) ≤ x ≤ 14,18 + (1 x 5,18) 9,00≤ x ≤ 19,36
Kurang : bila nilai responden (x)<mean – 1 SD (x) < 14,18 – (1 x 5,18)
(x) < 9,00
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
n : jumlah responden xi : nilai responden
Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
∑ Jumlah responden
∑ Ibu menurut tingkat pengetahuan
Score Persentasi = X 100% Keterangan : SD : Standard deviation xi : nilai responden n : jumlah responden 1 ) ( 2 2 1 ( 2 ) n n x x 803 , 26 37 7105 , 991 37 289 , 7645 8637 37 38 521 . 290 8637 1 38 38 ) 539 ( 8637 2 76 29 1 ( Standart Deviasi = 5,18
Rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika dalam penelitian adalah sebagai berikut :
42
1. Informed Consent
Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama responden padalembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebu atau hasil penelitian yang akan disampaikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu bejalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal Terlampir.
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta Ini terletak di Surakarta yang merupakan daerah kota namun keadaan lingkungannya lumayan bersih, keadaan jalan masih ada yang rusak. RB AN-Nuur Surakarta adalah salah satu Rumah Bersalin yang memiliki tenaga kesehatan yaitu 3 bidan. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan RB An Nuur meliputi ANC (Ante Natal Care), USG, persalinan, KB, Imunisasi Bayi , Pijat Bayi, KIA (Kesehatan Ibu Dan Anak) dalam memberikan pelayanan kepada pasien RB AN-Nuur Surakarta buka 24 jam. Sarana dan prasarana ruang di RB AN-Nuur Surakarta tardiri dari 1 ruang bersalin, ruang observasi nifas terdiri dari tempat tidur, ruang Poli Kebidanan dan ruang tunggu.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta pada 38 ibu hamil dapat diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.1Karakteristik responden tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K berdasarkan umur, pendidikan, paritas, umur kehamilan.
No Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%) 1. Umur < 20 tahun 2 5,3 20-35 tahun 32 84,2 >35 tahun 4 10,5 100 Total 38 2. Pendidikan 15,8 SD 6 SMP 11 28,9 SMA 13 34,2 21,1 PT 8 Total 38 100 3 Paritas Primigravida 9 23,7 52,6 Punya anak 1 20 Punya anak 2 8 21,1 Punya anak 3 1 2,6 Total 38 100 4. Umur Kehamilan TM I 3 7,9 TM II TM III Total 31 81,6 4 38 10,5 100 Sumber : Data primer
Berdasarkan karakteristik responden di atas bisa dilihat sebagian besar responden berumur 20-35 tahun (84,2%), pendidikan tingkat SMA (34,2%), rata-rata mempunyai satu anak (52,6%), dan berada pada kehamilan TM II (81,6%).
33
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Di RB AN-Nuur Surakarta.
No Pengetahuan Responden Presentase Mean SD 1. 2. 3. Kurang Cukup Baik Jumlah 5 23 10 38 13,2% 14,18 5,18 60,5% 26,3% 100 % Sumber :Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi di RB AN-Nuur Surakarta yaitu dalam kategori cukup sebanyak 23 ibu hamil (60,5%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai presentase P4K dari 38 ibu hamil di RB AN-Nuur Surakarta didapatkan 10 responden (26,3 %) berpengetahuan baik dikarenakan ibu sudah mengerti tentang P4K meliputi pengertian P4K, manfaat P4K, tujuan P4K,kegiatan penerapan P4K, serta faktor penerapan P4K, 5 responden dengan pengetahuan kurang (13,2%) dikarenakan ibu kurang mengetahui pengertian P4K, manfaat P4K, tujuan P4K,kegiatan penerapan P4K, serta faktor penerapan P4K. Mayoritas ibu hamil di RB AN-Nuur 23 responden berpengetahuan cukup (60,5%).
Menurut Mulyadi Kartanegara (2010), adalah science berarti keadaan atau fakta yang mengetahui dan diambil dalam arti pengetahuan (knowledge)
yang kontras terhadap intuisi dan kepercaayaan. Ilmu pengetahuan yang dimaksud dengan sains (science) adalah ilmu pengetahuan ilmiah atau
pengetahuan yang bersifat ilmu melalui proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasional, artinya dapat dinalar sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan atau sains adalah rasionalitas kolektif insani.
Menurut Notoatmodjo (2010), faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan karena tingkat pendidikan menunjukkan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang di perkenalkan. Sebagian besar responden pada penelitian berpendidikan SMU (34,2%).
Pengalaman yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal. Sebagian besar responden telah mempunyai satu orang anak (52,6%).
Usia mempengaruhi proses – proses perkembangan mental seseorang. Makin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Pada penelitian ini sebagian besar responden berumur 20-35 tahun (84,2%).
RB An Nuur Surakarta terletak di wilayah perkotaan di mana masyarakatnya lebih mudah untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka wawasan sosial semakin banyak. Responden rata-rata tinggal di perkotaan sehingga kemungkinan mendapatkan informasi lebih cepat. Hal ini
35
sesuai dengan teori pengetahuan seseorang informasi lebih baik jika berada di perkotaan dari pada di pedesaan. Di perkotaan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka wawasan semakin banyak, sehingga di perkotaan mudah untuk mendapatkan informasi.
D. Keterbatasan
1. Kendala Penelitian
Pada saat pengumpulan data sering kuesioner tidak terisi dengan lengkap, sehingga penulis harus mengulang dengan cara memberikan kuisioner terhadap responden kembali.
2. Kelemahan Penelitian
a. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang P4K, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.
36 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian mengenai tingkat Pengetahuan ini adalah ibu hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di RB AN-Nuur Surakarta yang berjumlah 38 responden.
1. Pengetahuan ibu hamil pada tingkat pengetahuan baik tentang P4K di RB An-Nuur Surakarta sebanyak 10 responden (13,2%).
2. Pengetahuan ibu hamil pada tingkat pengetahuan cukup tentang P4K di RB An-Nuur Surakarta sebanyak 23 responden (60,5%).
3. Pengetahuan ibu hamil pada tingkat pengetahuan kurang tentang P4K di RB An-Nuur Surakarta sebanyak 10 responden (26,3%).
B. Saran
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan Karya Tulis ini dapat digunakan untuk informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
2. Bagi Penulis
Diharapkan Karya Tulis ini dapat digunakan penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat di institusi untuk mengaplikasikan
37
pelajaran yang sudah di dapat di kampus sebagai wahana penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
3. Bagi Institusi b. RB An-Nuur
1) Diharapkan Karya Tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi ibu hamil di RB An- Nuur Surakarta, sehingga mereka menyadari pentingnya tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
2) Diharapkan Karya Tulis ini dapat meningkatan pengetahuan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
c. Akademik
Diharapkan Karya Tulis ini dapat menambah referensi perpustakaan dan dapat bermanfaat sebagai sumber bacaan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, A.A. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :Nuha Medika.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :RinekaCipta.
Arsita. 2012. KesehatanMasyarakat :Ilmu dan seni. Jakarta : RinekaCipta.
Anonim. 2007. KesehatanIbudanAnak (KIA) DalamMillenium Development Goals (MDGS). Yogyakarta :Nuha Medika.
Depkes RI, 2009. Pedoman Praktis Program Perencanaan Persalinandan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker. Jakarta: Departemen Kesehatan
_____________. 2009.Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi. Jakarta :Depkes RI.
Dewi, W.S. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Program Perencanaan Persalinandan Pencegahan Komplikasi Terhadap Pemilihan Penolong Oleh Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan Universitas Indonesia. RI. Dinkes jateng, 2012.Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta :Dinkes jateng.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta :SalembaMedika.
Manuaba, A.C, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungandan KB Untuk Pendidikan Bidan.Ed-2. Jakarta: EGC
Menkes. 2012. Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi. Jakarta :Menkes.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :RinekaCipta. Parwirohardjo, S. 2010. IlmuKebidanan . Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Pudiastuti, D.W. 2012.Asuhan Kebidanan Pada IbuHamil Normal dan Patologi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :Pustaka Rihama.
Rukiyah, A.I, Yuliana, L, Maemunah, Susilawati, L. 2009. Asuhan Kebidanan. Jakarta: Trans Info Medika.
Rocjati.2008.Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sukarni, I .K, Margareth, Z.G. 2013. Kehamilan Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Trisnantoro, L. 2011. Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: NuhaMedika. Yulianti.2006. Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan.Jakarta : EGC.