• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUN 2015"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

0

RENCANA KERJA

TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN PACITAN

Jl. Brawijaya No. – Pacitan

(2)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Otonomi daerah telah memberi peluang yang cukup besar bagi daerah untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna. Kondisi ini memungkinkan daerah dapat mengaktualisasikan segala potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal. Peluang tersebut mengharuskan pemerintah daerah makin produktif untuk mengoptimalkan potensi daerah, memanfaatkan sumberdaya yang ada, menjalin kerjasama dengan masyarakat di wilayahnya dan di luar wilayahnya. Selain itu diharapkan akan terwujud kemampuan dan kemandirian pemerintah daerah yang semakin meningkat dalam pengambilan keputusan publik, pelaksanaan tugas dan fungsi, serta pelayanan masyarakat dapat dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai dengan kaidah pemerintahan yang bersih, baik dan memenuhi aspirasi-aspirasi masyarakat yang semakin dinamis.

Penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel sebagai perwujudan pelaksanaan salah satu prinsip Good Governance mengharuskan bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab. Di samping itu juga diharapkan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagaimana tersebut dalam TAP MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang - Undang No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Berangkat dari hal-hal di atas, sebagai langkah menuju penyusunan pertanggungjawaban instansi pemerintah yang tepat, jelas, terukur dan legitimate tersebut selain diperlukan suatu dokumen perencanaan kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik (RENSTRA) yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan selama 5 (lima) tahun, diperlukan juga adanya Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (untuk selanjutnya disebut dengan RENJA SKPD). Di dalam RENJA SKPD ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

(3)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

2

Penyusunan RENJA SKPD dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran yang menjadi komitmen organisasi untuk dicapai dalam tahun yang bersangkutan.

RENJA SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan tahun 2015 berisi sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2015, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya, program, kegiatan serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Dalam konteks pembangunan wilayah, Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 merupakan penjabaran dari RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Pacitan, yang merupakan langkah – langkah operasional dan strategis dari visi dan misi daerah yang telah ditetapkan dalam bidang pertanian, termasuk perkebunan dan kehutanan. Dengan adanya keterkaitan antara RPJMD dengan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan ini, diharapkan akan lebih memperjelas arah strategis pembangunan Kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Pacitan yang selaras dengan arah strategis pembangunan pertanian di tingkat nasional maupun regional Jawa Timur.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang - Undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;

2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang – Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

4. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6. Undang – undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4411); 7. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

8. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008;

9. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

10. Undang - Undang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

(4)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

3

11. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3616);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

14. Peraturan Pemerintah No 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara tahun 2004 No. 147; tambahan Lembaran Negara No 4453), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No 60 tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia 2009 No 137, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia N0 5056);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

20. Peraturan Pemerintah No 3 tahun 2008 tentang perubahan atas peraturan atas Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

22. Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 No. 201; tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4947);

23. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24 tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia;

24. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

25. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementrian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementrian Negara;

(5)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

4

26. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang

Berkeadilan;

27. Peraturan Menteri Kehutanan No P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.64/Menhut –II/2008 (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2008 No.80)

28. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33/Permentan/OT.140/2006 tentang Pengembangan Perkebunan Melalui Program Revitalisasi Perkebunan;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

30. Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara Nomor 29 tahun 2010 tentang Penyusunan LAKIP;

31. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura; juncto Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3599/Kpts/PD.310/9/2009 tentang Perubahan Lampiran I Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura; 32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang RPJPD Tahun 2005 - 2025

36. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJM Tahun 2011 – 2016

37. Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 50 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Pacitan.

(6)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

5

1.3. Maksud Dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Penyusunan RENJA SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Tahun 2015 ini dimaksudkan agar program dan kegiatan tahun 2015 sesuai dengan Program Strategis Nasional Kementrian Dalam Negeri, Program dan Kegiatan SKPD Provinsi Jawa Timur dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2005 - 2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 serta Rencana Strategis SKPD (RENSTRA SKPD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016.

1.3.2. Tujuan

RENJA SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Tahun 2015 disusun dengan tujuan untuk dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembangunan di bidang kehutanan dan perkebunan dalam 1 (satu) tahun ke depan agar terarah, efektif, efisien, terpadu dan terukur dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan program pembangunan yang telah ditetapkan.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Kerja SKPD (RENJA SKPD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Tahun 2015 adalah sebagai berikut : Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

(7)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

6

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja

(8)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

7

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renja SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada tahun 2014 (tahun n-2) sebagian besar telah tercapai sesuai target, namun terdapat beberapa program/kegiatan yang belum memenuhi target kinerja, diantaranya :

1. Nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Cengkeh. Dari target indikator ini pada tahun 2014 sejumlah Rp 138.708.462.000,-, hanya tercapai sebesar Rp 46.785.000.000,- atau 33,73% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 45.215.793.250,- maka terjadi kenaikan sejumlah Rp 1.569.206.750,- atau 3,47%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 167.985.000.000,- maka masih terpaut 72,15% dari target.

2. Dari target indikator produktivitas hasil perkebunan Cengkeh pada tahun 2014 sejumlah 0,125 ton/Ha hanya tercapai sebesar 0,112 atau 86,60% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 0,054 ton/Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 0,058 ton/Ha atau 106,41%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 0,130 ton/Ha maka masih terpaut 13,85% dari target.

Sedangkan program/kegiatan pada tahun 2014 (tahun n-1) yang telah memenuhi dan/atau melebihi target kinerja, adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan Bruto Petani Kebun per tahun

Dari target pada tahun 2014 sejumlah Rp 296.878.765.450,-, indikator Pendapatan Bruto Petani Kebun per tahun tercapai sebesar Rp 313.257.656.500,- atau 105,52% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 300.571.581.350,- maka terjadi kenaikan sejumlah Rp 12.686.075.150,- atau 4,22%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 304.878.765.450,- maka sudah melebihi 2,75% dari target. Indikator ini dapat tercapai karena animo masyarakat yang semakin tinggi dalam usahatani tanaman perkebunan. 2. Nilai pemasaran produk unggulan perkebunan

Meningkatnya capaian indikator pada beberapa komoditi perkebunan mengindikasikan bahwa makin banyak masyarakat yang berusahatani tanaman perkebunan yang dapat meningkatkan taraf ekonominya. Beberapa komoditi

(9)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

8

perkebunan mengalami peningkatan, sedangkan pada beberapa komoditi lain mengalami penurunan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :

 Pada komoditi Kelapa, dari target pada tahun 2014 sejumlah Rp 110.955.406.750,-, indikator nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Kelapa tercapai sebesar Rp 145.355.630.000,- atau 131,00% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 145.257.400.600,- maka terjadi kenaikan sejumlah Rp 99.229.400,- atau 0,07%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 113.505.000.000,- maka sudah melebihi 28,06% dari target.

 Dari target indikator nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Kopi pada tahun 2014 sejumlah Rp 8.702.599.013,-, tercapai sebesar Rp 9.609.600.000,- atau 110,42% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 6.003.000.000,- maka terjadi kenaikan sejumlah Rp 3.606.600.000,- atau 60,08%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 9.670.000.000,- maka masih terpaut 0,62% dari target.

 Pada komoditi Nilam, dari target pada tahun 2014 sejumlah Rp 2.123.185.000,-, indikator nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Nilam tercapai sebesar Rp 2.125.416.000,- atau 100,11% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 1.867.500.000,- maka terjadi kenaikan sejumlah Rp 257.916.000,- atau 13,81%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 2.246.000.000,- maka masih terpaut 5,37% dari target.

 Dari target indikator nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Lada pada tahun 2014 sejumlah Rp 212.457.285,-, tercapai sebesar Rp 292.740.000,- atau 137,79% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 190.000.000,- maka terjadi kenaikan sejumlah Rp 102.740.000,- atau 54,07%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 223.000.000,- maka sudah melebihi target 31,27% dari target.

 Pada komoditi Kapas, dari target pada tahun 2014 sejumlah Rp 104.115.759,-, indikator nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Kapas tercapai sebesar Rp 104.625.000,- atau 100,49% dari target. Apabila

(10)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

9

dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 113.750.000,- maka terjadi penurunan sejumlah Rp 9.125.000,- atau 8,02%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 106.000.000,- maka masih terpaut 1,30% dari target.  Pada komoditi Kakao, dari target pada tahun 2014 sejumlah Rp

3.310.290.800,-, indikator nilai pemasaran produk unggulan perkebunan Kakao tercapai sebesar Rp 6.956.208.000,- atau 210,14% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah Rp 3.968.100.000,- maka terjadi penurunan sejumlah Rp 2.988.108.000,- atau 75,30%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah Rp 106.000.000,- maka melampaui target 104,35% dari target.

3. Cakupan petani yang dilatih teknologi perkebunan n

Dari target pada tahun 2014 sejumlah 2.365 orang, indikator cakupan petani yang dilatih teknologi perkebunan tercapai sejumlah 3.000 orang atau 126,85% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 2.460 orang maka terjadi kenaikan sejumlah 540 orang atau 21,95%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 2.965 orang maka sudah melebihi 1,18% dari target.

4. Produktivitas hasil perkebunan

Meningkatnya capaian indikator pada beberapa komoditi perkebunan mengindikasikan bahwa dengan luasan tanaman menghasilkan yang sama atau tetap, terdapat kenaikan jumlah produksi komoditi. Beberapa komoditi perkebunan mengalami peningkatan, sedangkan pada beberapa komoditi lain mengalami penurunan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :

 Pada komoditi Kelapa, dari target pada tahun 2014 sejumlah 1,368 ton/Ha, indikator produktivitas hasil perkebunan Kelapa tercapai sebesar 1,378 ton/Ha atau 100,73% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 1,378 ton/Ha maka idak terjadi kenaikan/penurunan. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 1,375 ton/Ha maka sudah melebihi 0,22% dari target.

 Dari target indikator produktivitas hasil perkebunan Kopi pada tahun 2014 sejumlah 0,545 ton/Ha tercapai sebesar 0,546 ton/Ha atau 100,18% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 0,550 ton/Ha maka terjadi penurunan sejumlah 0,004 ton/Ha atau 0,73%.

(11)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

10

Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 0,550 ton/Ha maka masih terpaut 0,73% dari target.

 Pada komoditi Nilam, dari target pada tahun 2014 sejumlah 8,258 ton/Ha indikator produktivitas hasil perkebunan Nilam tercapai sebesar 9,224 ton/Ha atau 111,70% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 9,222 ton/Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 0,002 ton/Ha atau 0,02%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 8,262 maka sudah melampaui 11,64% dari target.

 Dari target indikator produktivitas hasil perkebunan Lada pada tahun 2014 sejumlah 0,123 ton/Ha tercapai sebesar 0,123 ton/Ha atau 100,00% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 0,125 ton/Ha maka terjadi penurunan sejumlah 0,002 ton/Ha atau 1,60%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 0,127 ton/Ha maka masih terpaut 3,15% dari target.

 Pada komoditi Kapas, dari target pada tahun 2014 sejumlah 0,102 ton/Ha indikator produktivitas hasil perkebunan Kapas tercapai sebesar 0,102 ton/Ha atau 100,00% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 0,132 ton/Ha maka terjadi penurunan sejumlah 0,030 ton/Ha atau 22,89%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 0,106 ton/Ha maka masih terpaut 3,77% dari target.

 Pada komoditi Kakao, dari target pada tahun 2014 sejumlah 0,206 ton/Ha indikator produktivitas hasil perkebunan Kakao tercapai sebesar 0,206 ton/Ha atau 100,00% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 0,199 ton/Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 0,007 ton/Ha atau 3,52%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 0,216 ton/Ha maka masih terpaut 4,63% dari target.

5. Pengembangan komoditi hutan kayu dan non kayu

Secara umum indikator pengembangan komoditi hutan kayu dan non kayu, baik tanaman Jati, Sengon, Gmelina, Jabon, lebah madu dan tanaman bawah tegakan sudah mencapai target yang ditentukan. Hal ini disebabkan oleh adanya dukungan dana dari pemerintah daerah dan tingkat swadaya

(12)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

11

masyarakat yang sangat tinggi. Mengenai capaian indikator peningkatan areal pengembangan hutan tanaman sebagaimana diuraikan berikut ini :

 Pada komoditi Jati, dari target pada tahun 2014 sejumlah 18.443,00 Ha indikator pengembangan komoditi Jati tercapai sebesar 18.461,00 Ha atau 100,10% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 18.428,00 Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 33 Ha atau 0,18%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 18.543 Ha maka masih terpaut 0,44% dari target.

 Dari target pada tahun 2014 sejumlah 21.328,02 Ha, indikator

pengembangan komoditi Sengon tercapai sebesar 23.279,50 Ha atau 109,15% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 21.878,00 Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 1.401,50 Ha atau 6,41%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 21.378,02 Ha maka sudah melampaui 8,64% dari target.

 Pada komoditi Gmelina, dari target pada tahun 2014 sejumlah 2.046,60 Ha indikator pengembangan komoditi Gmelina tercapai sebesar 2.151,00 Ha atau 105,10% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 2.196,00 Ha maka terjadi penurunan sejumlah 45 Ha atau 2,05%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 2.096,60 Ha maka sudah melampaui 0,20% dari target.  Dari target pada tahun 2014 sejumlah 1.071,70 Ha, indikator pengembangan

komoditi Jabon tercapai sebesar 1.085,00 Ha atau 101,24% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 1.015,00 Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 70,00 Ha atau 6,90%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 1.171,70 Ha maka masih terpaut 7,40% dari target.

 Dari target pada tahun 2014 sejumlah 150 setup, indikator pengembangan komoditi Lebah Madu tercapai sebesar 170 setup atau 113,33% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 100 setup maka terjadi kenaikan sejumlah 70 setup atau 70,00%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 250 setup maka masih terpaut 32,00% dari target.

 Dari target pada tahun 2014 sejumlah 180 Ha, indikator pengembangan komoditi Tanaman Bawah Tegakan, terutama komoditi Porang, tercapai

(13)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

12

sebesar 194 Ha atau 107,78% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 165 Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 29 Ha atau 17,58%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 220 Ha maka masih terpaut 11,28% dari target.

6. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Pada tahun 2014 dari target sejumlah 6,34%, indikator Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis tercapai sebesar 6,67% atau 105,21% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 6,07% maka terjadi kenaikan sejumlah 0,60 atau 9,88%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 6,62% maka sudah melampaui 0,76% dari target.

7. Kerusakan Hutan Rakyat

Dari target pada tahun 2014 sejumlah 19.707,00 Ha, indikator Kerusakan Hutan Rakyat tercapai sebesar 19,538,00 Ha atau 103,06% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 20540,00 Ha maka terjadi kenaikan sejumlah 1.002,00 Ha atau 4,88%. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 18.207,00 Ha maka masih terpaut 7,31% dari target.

8. Pelanggaran pengelolaan industri hasil hutan yang ditangani

Pada tahun 2014 dari target sejumlah 3 kasus, indikator Pelanggaran pengelolaan industri hasil hutan yang ditangani tercapai sebesar 0 kasus. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 0 kasus maka tidak terjadi kenaikan/penurunan. Hal ini diartikan bahwa tidak ada pelanggaran dalam pengelolaan industri hasil hutan. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 2 kasus maka sudah melampaui 200,00% dari target.

9. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional SKPD

Pada tahun 2014 dari target sejumlah 100,00%, indikator Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional SKPD tercapai sebesar 100,00%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 100,00% maka tidak terjadi kenaikan/penurunan. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 100,00% maka sudah tercapai 100,00% dari target.

(14)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

13

10. % Tertib Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Pada tahun 2014 dari target sejumlah 100,00%, indikator % Tertib Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah tercapai sebesar 100,00%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 100,00% maka tidak terjadi kenaikan/penurunan. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 100,00% maka sudah tercapai 100,00% dari target.

11. Cakupan penyuluh perkebunan/kehutanan yang kompeten

Pada tahun 2014 dari target sejumlah 93,02%, indikator Cakupan penyuluh perkebunan/kehutanan yang kompeten tercapai sebesar 100,00% atau 102,50% dari target. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sejumlah 100,00% maka tidak terjadi kenaikan/penurunan. Capaian tahun 2014 ini bila dibandingkan dengan target akhir periode sejumlah 100,00% maka sudah tercapai 100,00% dari target.

Selanjutnya data Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan sampai dengan tahun 2014 (tahun n-1) disajikan dalam tabel berikut :

(15)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

14

Tabel 2.1.

Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD sampai dengan Tahun 2014 (tahun n-1)

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

lembar 1 dari 5

KODE

Urusan/bidang urusan pemerintah daerah dan

program/kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target capaian Kinerja Renstra SKPD Tahun 2016 Realisasi target kinerja hasil program dan keluaran kegiatan s/d tahun 2013

Target dan realisasi kinerja program dan keluaran kegiatan SKPD tahun

2014 Target program/ kegiatan Renja SKPD tahun 2015 Perkiraan realisasi capaian target program/ kegiatan Renstra SKPD s/d tahun 2015 Catatan

Target Realisasi Realisasi Tingkat (%) Realisasi capaian Tingkat capaian (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Program Peningkatan

Kesejahteraan petani Pendapatan Bruto Petani Kebun per tahun (Rp. Juta) 304.878 300.571 296.878 313.257 105,52 313.257 313.257 100,00

Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis

Terlaksananya penyuluhan

dan tersalurnya Leaflet (orang) 1.200 1.200 100,00 1.000 1.000 100,00 Peningkatan Kemampuan

Lembaga Petani Jumlah Kelompok Tani yang dibina (kelompok) 108 108 100,00 48 48 100,00 Anti Poverty Program (APP) Tertanamnya Bibit Nilam

(batang) & terlaksananya pendampingan APP Provinsi (orang)

23.000

100 23.000 100 100,00 100,00 450 - 450 - 100,00 - Pengembangan dan

Rehabilitasi Infrastruktur Pertanian dan Perdesaan (DAK)

Jumlah jalan produksi yang dibangun (paket)

8 8 100,00 - - -

Jumlah bangunan dan sarpras perkantoran UPTD Perbenihan Perkebunan yang dibangun (unit)

(16)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau (DBHCHT)

Jumlah Peserta Penguatan Kelembagaan (orang)

450 450 100,00 - - -

Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja

masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau (DBHCHT)

Jumlah Peserta Pelatihan Peningkatan Kemampuan Usahatani (orang)

- - - 1.135 1.135 100,00

Standarisasi Kualitas Bahan Baku melalui Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi (DBHCHT)

Tersedianya Sarana dan Prasarana Produksi Guna Standarisasi Kualitas Bahan Baku (paket)

- - - 1 1 100,00

Peningkatan Kemampuan Pengembangan

Kelembagaan Petani melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE) (BK)

Peningkatan Kemampuan Kelompok Tani (kelompok), tersalurnya bibit Cengkeh (batang), Pupuk PMLT (kg) dan Pupuk Organik (kg)

4 11.000 2.000 16.250 4 11.000 2.000 16.250 100,00 100,00 100,00 100,00 - - - Pengembangan dan Rehabilitasi Infrastruktur Pertanian dan Perdesaan (BK)

Jumlah jalan produksi yang

dibangun (paket) 16 16 100,00 - - -

Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Energi (BK)

Tersalurnya Bibit Tanaman Kelapa (batang), Pupuk Organik (kg) & Pompa Air (unit) 21.600 63.600 6 21.600 63.600 6 100,00 100,00 100,00 - - -

Anti Poverty Program (APP)

(BK) Tertanamnya Bibit Kopi (batang) 40.000 40.000 100,00 - - -

Pembangunan Jalan

Produksi Perkebunan Jumlah jalan produksi yang dibangun (paket) 1 1 100,00 - - -

Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Nilai Pemasaran produk unggulan perkebunan - Kelapa (Rp. Juta) 658.080 145.257 110.955 145.355 131,00 112.655,- 112.655,- 100,00 - Cengkeh (Rp. Juta) 744.117 45.215 138.708 46.785 33,73 158.208,- 158.208,- 100,00 - Kopi (Rp. Juta) 52.789 6.003 8.702 9.609 110,42 8.920,- 8.920,- 100,00 - Nilam (Rp. Juta) 12.195 1.867 2.123 2.125 100,11 2.176,- 2.176,- 100,00

(17)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

16

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

- Lada (Rp. Juta) 1.275 190 212 292 137,79 217,- 217,- 100,00 - Kapas (Rp. Juta) 620 113 104 104 100,49 106,- 106,- 100,00 - Kakao (Rp. Juta) 19.796 3.968 3.310 6.956 210,14 3.393,- 3.393,- 100,00

Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah Terlaksananya Pameran pembangunan (kali) 2 2 100,00 2 2 100,00 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Perdesaan

Cakupan petani yang dilatih

teknologi perkebunan (orang) 2.965 2.460 2.365 3.000 126,85 2.665 2.665 100,00

Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna

Terlaksananya Penyuluhan dan Field Trip bagi Petani (orang)

261 261 100,00 - - -

Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

Terlaksananya Pengadaan Sarana Prasarana Perkebunan Tepat Guna (unit)

- - - 4 4 100,00

Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

Terlaksananya Penyuluhan Teknologi Kakako (orang)

- - - 800 800 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan

Produktivitas hasil perkebunan - Kelapa (ton/Ha) 1,375 1,378 1,368 1,378 100,73 1,375 1,375 100,00 - Cengkeh (ton/Ha) 0,130 0,054 0,125 0,112 89,60 0,130 0,130 100,00 - Kopi (ton/Ha) 0,550 0,550 0,545 0,546 100,18 0,550 0,550 100,00 - Nilam (ton/Ha) 8,262 9,222 8,258 9,224 111,70 8,260 8,260 100,00 - Lada (ton/Ha) 0,127 0,125 0,123 0,123 100,00 0,125 0,125 100,00 - Kapas (ton/Ha) 0,106 0,132 0,102 0,102 100,00 0,104 0,104 100,00 - Kakao (ton/Ha) 0,216 0,199 0,206 0,206 100,00 0,211 0,211 100,00 Pengembangan Tanaman Perkebunan Pendukung Pengembangan Kawasan Agropolitan (PKA)

Tertanamnya Bibit Nilam (batang)

68.500 68.500 100,00 - - -

Tertanamnya Bibit Lada dan

(18)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

17

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Peremajaan , Intensifikasi dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan

Jumlah Bibit Tanaman Kopi (batang); Kelapa (batang) dan pupuk bhokasi (kg) yang tersalur 11.000 10.000 49.800 6.500 11.000 10.000 49.800 6.500 100,00 100,00 100,00 100,00 - - -

Jumlah Bibit Tanaman Cengkeh (batang); Kelapa (batang) dan pupuk bhokasi (kg) yang tersalur - - - 11.000 10.000 52.000 11.000 10.000 52.000 100,00 100,00 100,00 Optimalisasi dan Pengembangan Sumber Daya sarana Prasarana Pengendalian OPT

Terlaksananya Pengadaan Sarana Prasarana Pengendali OPT (paket)

1 1 100,00 1 1 100,00

Pengembangan Tanaman Perkebunan

Jumlah Bibit Lada dan Kakao yang tersalur (batang)

19.000 30.500 19.000 30.500 100,00 12.000 21.000 12.000 21.000 100,00 100,00 Pengembangan Agensia

Hayati Terlaksananya pembuatan agensia hayati (kg) 150 150 100,00 - - -

Terselenggaranya Bimbingan Teknis Pengembangan Agensia Hayati dan Aplikasinya (orang)

- - - 400 400 100,00

Bimbingan Teknis

Pengamatan, Identifikasi dan Pengendalian OPT

Jumlah Peserta Bimbingan Teknis (orang)

750 750 100,00 1.100 1.100 100,00 Penanganan Panen dan

Pasca Panen Bahan Baku (DBHCT)

Tersedianya Sarana Prasarana Penangana Panen dan Pasca Panen (buah)

10.280 10.280 100,00 10.284 10.284 100,00 Penguatan ekonomi

Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan Ekonomi daerah, dilaksanakan antara lain melalui bantuan sarana produksi tanaman perkebunan (DBHCT)

Meningkatnya Luas Areal tanaman Cengkeh Produktif, Lada dan Kakao Dilingkungan IHT (Ha)

(19)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bimbingan Teknis

Pengamatan, Identifikasi dan Pengendalian OPT (BK)

Jumlah Peserta Bimbingan Teknis (orang) 1.150 1.150 100,00 - - - Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Terlaksananya Sekolah Lapang Pengendalian OPT (orang) - - - 100 100 100,00 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan Cakupan penyuluh perkebunan/kehutanan yang kompeten (%) 100,00 100,00 93,02 100,00 107,50 100,00 100,00 100,00 Peningkatan Kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

Terlaksananya Outbond dan peningkatan Pengetahuan Penyuluhan (paket); Tersedianya Sarpras Penyuluhan (paket) 6 1 6 1 100,00 - - - Terlaksananya peningkatan Pengetahuan Penyuluhan (paket); Tersedianya Sarpras Penyuluhan (unit) - - - 4 4 4 4 100,00 100,00 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional SKPD (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Peningkatan dan Pengelolaan administrasi perkantoran Terselenggaranya pelayanan administrasi perkantoran (paket) 1 1 100,00 1 1 100,00 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

% Tertib Laporan Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Monitoring, Penilaian LAKIP dan Penilaian Mandiri

Terpenuhinya Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan (dokumen)

7 7 100,00 7 7 100,00

Program Pemanfaatan

potensi sumber daya hutan Pengembangan Komoditi Hutan Kayu dan Non Kayu - Jati 18.543,00 18.428,00 18.443,00 18.461,00 100,10 18.493,00 18.493,00 100,00 - Sengon 21.428,02 21.878,00 21.328,02 23.279,50 109,15 21.378,02 21.378,02 100,00 - Gmelina 2.146,60 2.196,00 2.046,60 2.151,00 105,10 2.096,60 2.096,60 100,00

(20)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

19

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

- Jabon 1.171,70 1.015,00 1.071,70 1.085,00 101,24 1.121,70 1.121,70 100,00 - Lebah Madu 250 100,00 150,00 170,00 113,33 200,00 200,00 100,00 - Tanaman Bawah Tegakan 220,00 165,00 180,00 194,00 107,78 200,00 200,00 100,00

Pengembangan hutan tanaman

Jumlah Bibit Jabon; Bibit Jati Unggul Lokal; Bibit Sengon; Bibit Gmelina (batang) yang tersalur 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 100,00 100,00 100,00 100,00 9.000 - 16.000 8000 9.000 - 16.000 8000 100,00 - 100,00 100,00 Pengembangan Hasil Hutan

Non Kayu

Jumlah bibit Porang (kg) & bibit MPTS (batang), setup lebah madu (setup) yang ditanam di Hutan Rakyat 24.000 17.425 - 24.000 17.425 - 100,00 100,00 - 10.500 8.067 210 10.500 8.067 210 100,00 100,00 100,00 Pengelolaan dan

Pemanfaatan Hutan Terlaksananya provisi hasil hutan kayu milik Negara (paket)

1 1 100,00 - - -

Program Pemanfaatan

potensi sumber daya hutan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis (%) 6,62 6,07 6,34 6,67 105,21 6,62 6,62 100,00

Pembuatan bibit/benih

tanaman kehutanan Jumlah Benih (kg) dan Polybag (kg) untuk Pembuatan Bedengan Swadaya yang Tersalur

140

1.525 1.525 140 100,00 100,00 1.400 104 1.400 104 100,00 100,00 Peningkatan Peran Serta

Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Jumlah Bibit Tanaman Kayu -

Kayuan yang tersalur (batang) 18.000 18.000 100,00 12.000 12.000 100,00 Rehabilitasi Lahan Kritis

DAS (DAK)

Tertanamnya bibit tanaman (batang), terbangunnya DPi (unit), DPn (unit) dan Sumur Resapan (unit) 180.383 1 - 33 180.383 1 - 33 100,00 100,00 - 100,00 202.400 - 5 40 202.400 - 5 40 100,00 - 100,00 100,00 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Penyuluhan Kehutanan (DAK)

Tersedianya Sarana Prasarana Penyuluh demplot (paket) dan leaflet (lembar)

15

600 600 15 100,00 100,00 - - - Rehabilitasi Lahan Kritis

dengan Sipil Teknis (DPn, DPi, Sumur Resapan)

Terbangunnya DPn (unit) dan Sumur Resapan (unit)

8 40 8 40 100,00 100,00 3 26 3 26 100,00 100,00 Penyusunan Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten (RKTK) Terlaksananya penyusunan Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten (dokumen)

(21)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2015

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan

Kerusakan Hutan Rakyat (Ha) 18.207,00 20.540,00 19.707,00 19.538,00 103,06 18.957,00 18.957,00 100,00

Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan

Terbentuknya Satuan Pengendali Kebakaran Hutan dan Lahan (orang)

- - - 140 140 100,00

Sosialisasi Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan

Jumlah Peserta sosialisasi Pencegahan dan dampak Kebakaran hutan dan Lahan (orang)

250 250 100,00 - - -

Bimbingan Teknis Pengendalian Kebakaran hutan dan Lahan

Jumlah Peserta Bimbingan Teknis Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (orang)

60 60 100,00 - - -

Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan (DAK)

Tersedianya sarpras

pengamanan hutan (unit) 22 22 100,00 10 10 100,00

Perlindungan dan Pelestarian Kawasan Sumber Mata Air

Jumlah Bibit Yang tersalurkan

(batang) 35.750 35.750 100,00 24.900 24.900 100,00

Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan

Pelanggaran pengelolaan industri hasil hutan yang ditangani (kasus)

2 0 3 0 100,00 2 2 100,00

Pembinaan Tata Peredaran Hasil Hutan (TPHH)

Jumlah peserta pelatihan Tata Peredaran Hasil Hutan (orang)

50 50 100,00 50 50 100,00

Pacitan, Juni 2015

KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PACITAN

Ir. BAMBANG SUPRIYOKO, MP

Pembina Utama Muda NIP. 19620630 198603 1 008

(22)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2014

21

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat utamanya yang berkaitan dengan pembangunan di sektor kehutanan dan perkebunan. Pelayanan yang pernah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah Ijin Tebang Kayu Rakyat yang juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun pelaksanaannya hanya sampai bulan Agustus 2012 dikarenakan adanya regulasi Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.30/MENHUT-II/2012 mengenai Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Hutan Hak, sehingga penatausahaan hasil hutan dilimpahkan ke desa. Sebagai akibatnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan tidak lagi memberikan pelayanan Ijin Tebang kepada masyarakat.

Dalam kaitannya dengan capaian kinerja pelayanan SKPD, sektor kehutanan dan perkebunan tidak memiliki indikator kinerja SPM/standar nasional sehingga tidak dapat dievaluasi. Namun sesuai dengan RPJMD Kabupaten Pacitan 2011-2016 terdapat Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang mendukung dan selaras dengan program pembangunan baik di tingkat pemerintah provinsi maupun pusat. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan dapat disajikan dalam tabel berikut :

(23)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2014

22

Tabel 2.2.

Pencapaian Kinerja Pelayanan

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

No Indikator

SPM/ Standar

Nasional IKK

Target Renstra SKPD Realisasi capaian Proyeksi

Catatan Analisis Tahun 2012 (tahun n-2) Tahun 2013 (tahun n-1) Tahun 2014 (tahun n) Tahun 2015 (tahun n+1) Tahun 2012 (tahun n-2) Tahun 2013 (tahun n-1) Tahun 2014 (tahun n) Tahun 2015 (tahun n+1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Pelayanan Urusan Pilihan (Kehutanan)

- Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

(%) 5,80 6,06 6,34 6,62 5,31 6,07 6,67 6,62 Kerusakan Kawasan Hutan (%) 0,25 0,20 0,15 0,10 0,00 2,46 0,00 0,00 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ADHK 167,59 177,03 187,12 935,55 1.007,49 2. Pelayanan Urusan Pilihan (Pertanian) - Kontribusi Sektor Perkebunan (tanaman perkebunan rakyat) terhadap PDRB ADHK 100.723,94 103.087,30 105.450,66 123.471,92 125.295,15

(24)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

23

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Prospek komoditi kehutanan dan perkebunan pada saat ini maupun masa mendatang menunjukkan kecenderungan akan peningkatan kebutuhan produk yang semakin besar. Peluang pengembangan hutan maupun kebun rakyat di Kabupaten Pacitan cukup besar, hal ini mengingat :

- Tersedianya sumber daya manusia maupun lahan masih cukup besar;

- Agro industri saat ini masih dalam tahap pengembangan yang memerlukan bahan baku cukup besar;

- Masih besarnya peluang investasi dalam bidang pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan dan kehutanan;

- Semakin berkembangnya infrastruktur.

Salah satu langkah yang dapat diandalkan adalah pengembangan komoditas kehutanan dan perkebunan yang mempunyai pasar internasional dan spesifik lokal sehingga mampu bersaing di pasar global dan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani dan devisa Negara.

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan diantaranya :

a. Globalisasi, pasar bebas, menuntut efisiensi, produktivitas dan mutu hasil perkebunan;

b. Kondisi topografi menyulitkan jangkauan pelayanan;

c. Terbatasnya sarana dan prasarana penyuluh akan menghambat pelayanan penyuluhan dan penerapan alih teknologi hasil - hasil penelitian kepada petani. Terbatasnya sarana penyuluhan, utamanya sarana mobilitas akan menghambat percepatan masuknya informasi mengenai perkembangan pembangunan di bidang kehutanan dan perkebunan;

d. Lemahnya kelembagaan petani dan terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan informasi pasar

Koperasi sebagai lembaga ekonomi pedesaan belum dapat berperan aktif dalam membantu petani untuk mengelola usahataninya. Di samping itu tidak adanya kemitraan antara kelompok tani dengan kelompok usaha besar/pengusaha menyebabkan petani yang dengan keterbatasan kemampuan/pengetahuan pasar dan modal mencari pasar sendiri, antara lain ditempuh lewat tengkulak dan pedagang pengumpul, sehingga berakibat petani selalu memperoleh harga yang rendah. Saat ini kemitraan yang dilakukan secara utuh antara kelompok tani dengan pengusaha masih terbatas.

(25)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

24

Kelompok tani yang ada masih didominasi oleh kelas pemula dan lanjut, hal ini merupakan hambatan bagi petani untuk ikut berperan memobilisasi adopsi teknologi dalam bidang kehutanan dan perkebunan. Belum mantapnya kelembagaan di tingkat petani tersebut, menyebabkan sulitnya dalam melaksanakan pembinaan;

e. Masih tingginya tingkat kekritisan lahan

Kondisi topografi Kabupaten Pacitan yang bergelombang dan bergunung menyebabkan tingginya tingkat erosi tanah, sehingga lahan kritis yang ada di Kabupaten Pacitan relatif masih luas. Hal tersebut disebabkan salah satunya oleh kurang dikembangkannya tanaman-tanaman kehutanan dan perkebunan yang rata-rata mempunyai ketahanan terhadap kekeringan dan kemampuan menahan air yang cukup besar.

Upaya penanganan lahan kritis memang telah dilakukan, namun kesadaran petani untuk mau mengembangkan komoditi-komoditi kehutanan dan perkebunan sebagai upaya konservasi tanah masih perlu ditingkatkan, mengingat potensi lahan yang tersedia untuk pengembangan tanaman kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Pacitan masih cukup luas;

f. Kurangnya industri yang mengolah bahan baku hasil hutan dan kebun

Keterbatasan kemampuan petani dalam penanganan pasca panen, utamanya dalam pengolahan produk dengan menggunakan mesin merupakan suatu permasalahan, sehingga produk yang dihasilkan belum dapat memenuhi standar kualitas yang dikehendaki pasar, akibatnya petani mendapatkan harga yang rendah.

Pencapaian tujuan pembangunan Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Pacitan dapat dilakukan melalui pemanfaatan secara optimal berbagai peluang yang ada. Peluang-peluang tersebut antara lain :

a. Visi dan misi Kepala Daerah terpilih.

Visi Bupati Pacitan “ Terwujudnya Masyarakat Pacitan yang Sejahtera “ mendorong Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk meningkatkan pelayanannya karena pada dasarnya komoditas kehutanan dan perkebunan sangat berperan dalam mensejahterakan masyarakat petani pada khususnya dan masyarakat Pacitan pada umumnya.

Misi ke 1, 4 dan 5 Bupati Pacitan memerlukan dukungan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan melalui peningkatan pelayanan di bidang kehutanan dan perkebunan secara profesional, berupa pengembangan serta peningkatan produksi komoditi unggulan dan meningkatkan pembangunan

(26)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

25

infrastruktur pendukung seperti DPi, DPn, Sumur Resapan, Embung, jalan konservasi dan jalan produksi.

b. Prospek komoditi kehutanan dan perkebunan yang cukup baik

Berdasarkan kesesuaian lahan terhadap komoditas kehutanan dan perkebunan, Kabupaten Pacitan masih mempunyai potensi lahan yang tersedia untuk pengembangan komoditas kehutanan setara 42.266 Ha dan komoditas perkebunan masih tersedia setara 34.662 Ha, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.3.

Potensi Lahan/Pencadangan Lahan untuk Pengembangan Komoditi Kehutanan di Kabupaten Pacitan

No Kecamatan Potensi Lahan yang tersedia untuk Pengembangan Tanaman Hutan Rakyat (Ha) Jumlah (Ha) Jati Sengon Akasia Mahoni Pinus Sono Gmelina Bambu Trembesi Jabon

1 Pacitan 1.664 707 467 1.226 57 48 993 56 34 332 5.584 2 Kebonagung 453 298 368 498 0 64 606 44 24 303 2.658 3 Arjosari 512 276 279 717 0 10 734 10 19 362 2.919 4 Punung 64 257 34 216 0 9 572 26 10 288 1.476 5 Donorojo 597 316 155 858 11 22 601 18 22 297 2.897 6 Pringkuku 887 336 177 755 17 18 847 36 35 427 3.535 7 Tegalombo 154 411 180 466 1.975 40 522 15 12 263 4.038 8 Bandar 47 690 44 518 2.519 123 613 43 10 307 4.914 9 Nawangan 2.450 758 168 1.138 536 84 1.080 31 55 540 6.840 10 Ngadirojo 805 472 127 518 458 60 586 26 16 264 3.332 11 Tulakan 587 181 145 294 319 28 430 21 15 215 2.235 12 Sudimoro 277 104 100 192 199 48 592 17 18 291 1.838 Jumlah 8.497 4.806 2.244 7.396 6.091 554 8.176 343 270 3.889 42.266 Tabel 2.4.

Potensi Lahan/Pencadangan Lahan untuk Pengembangan Komoditi Perkebunan di Kabupaten Pacitan

No. Kecamatan Potensi lahan yang tersedia untuk pengembangan komoditi perkebunan (Ha) Jumlah (Ha) Kelapa Kopi Kakao Lada Panili Cengkeh Kapas Nilam Jarak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Pacitan 2.362 28 207 100 - 271 200 - 400 3.568 2. Kebonagung 4.435 286 4.435 350 500 1.364 100 300 600 12.370 3. Arjosari 2.750 250 2.000 100 400 750 150 200 550 7.150 4. Tegalombo 1.675 235 855 100 650 1.620 150 200 600 6.085 5. Bandar 700 1.505 500 400 1.500 1.540 - 1.800 450 8.395 6. Nawangan 750 1.850 600 400 2.000 2.100 - 1.750 450 9.900 7. Sudimoro 2.600 800 2.350 750 1.000 1.505 - 1.700 800 11.505 8. Ngadirojo 2.085 1.837 2.015 700 1.000 1.900 - 750 750 11.037 9. Tulakan 2.750 250 2.600 400 500 2.350 - 750 750 10.350 10. Punung 3.084 42 1.100 350 25 398 950 - 950 6.899 11. Pringkuku 2.350 25 200 200 25 300 800 - 900 4.800

(27)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

26

12. Donorojo 2.450 25 200 - 25 180 900 - 800 4.580

J U M L A H 27.991 7.133 17.062 3.850 7.625 14.278 3.250 7.450 8.000 89.189

Pemilihan / penentuan komoditi unggulan kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Pacitan didasarkan pada berbagai pertimbangan, antara lain kesesuaian agroekologi, prospek komoditi pada saat ini atau di masa mendatang, baik secara mikro (skala usahatani) maupun makro, nilai ekonomi dan nilai banding (nilai kompetitif). Secara umum dapat dikatakan bahwa penentuan komoditi unggulan kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Pacitan dilaksanakan dengan dasar dimensi wilayah, dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, terdapat berbagai komoditi kehutanan unggulan, yaitu Jati, Sengon, Pinus, Sono, Gmelina dan Jabon. Komoditi perkebunan unggulan yang ada yaitu Kelapa, Kakao, Cengkeh, Kopi, Nilam. Disamping itu masih terdapat komoditi - komoditi potensial yang mempunyai prospek pasar dan pengembangan yang cukup baik, antara lain tanaman Lada, Kapas, dan Tembakau.

c. Adanya dukungan peraturan perundang-undangan

Adanya Undang - Undang Nomor 41/1999 tentang Kehutanan, Undang - Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, Undang - Undang Nomor 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup.

d. Adanya dukungan teknologi dan permodalan dari Lembaga terkait

Dengan melalui dukungan teknologi terutama dalam hal pengolahan pasca panen dan bantuan permodalan diharapkan akan memberikan nilai tambah hasil produksi kehutanan dan perkebunan.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Dalam proses perencanaan program/kegiatan terdapat faktor-faktor yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan yang menyebabkan adanya perbedaan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan dari SKPD. Adapun perbandingan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan sesuai tabel berikut :

(28)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

27

Tabel 2.5.

Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2015 Kabupaten Pacitan

Nama SKPD : Dinas Kehutanan dan Perkebunan No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Program/

Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Capaian Target

Pagu Indikatif (Rp. 000)

Program/

Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Capaian Target

Kebutuhan Dana (Rp. 000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1.681.023 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1.681.023

1 Penyuluhan dan Pendamping an petani dan pelaku Agribisnis 12 Kecamatan Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan petani dalam usaha tani komoditas kehutanan dan perkebunan 1.200 org 100.000 Penyuluhan dan Pendampinga n petani dan pelaku Agribisnis 12 Kecamatan Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan petani dalam usaha tani komoditas kehutanan dan perkebunan 1.200 org 100.000 2 Peningkatan Kemampuan lembaga petani

12 Kecamatan Jumlah Kelompok

Tani yang dibina kelompok 48 75.000 Peningkatan Kemampuan lembaga petani

12 Kecamatan Jumlah Kelompok

Tani yang dibina kelompok 48 75.000 3 Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau (DBHCHT)

12 Kecamatan Jumlah Peserta Pelatihan Peningkatan Kemampuan Usahatani

1.135

Orang 200.000 Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau (DBHCHT)

12 Kecamatan Jumlah Peserta Pelatihan Peningkatan Kemampuan Usahatani 1.135 Orang 200.000

(29)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

28

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4 Pengembang an dan Rehabilitasi Infrastruktur Pertanian Perdesaan (DAK) 1.081.023 4 Pengembangan dan Rehabilitasi Infrastruktur Pertanian Perdesaan (DAK) -Gedung UPTD - Ds. Jetis Lor Kec. Nawangan Meningkatnya infrastruktur dan sarpras perbenihan perkebunan

1 unit -Gedung UPTD - Ds. Jetis Lor Kec. Nawangan Meningkatn ya infrastruktu r dan sarpras perbenihan perkebuna n 1 unit 5 Anti Poverty Program (APP)

Kec. Nawangan Terlaksananya Pendampingan Anti Poverty Program

1 paket 75.000 Anti Poverty Program (APP)

Kec. Nawangan Terlaksananya Pendampingan Anti Poverty Program 1 paket 75.000 6 Standarisasi Kualitas Bahan Baku melalui Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi (DBHCHT) 12 kecamatan Tersedianya Sarana dan Prasarana Produksi Guna Standarisasi Kualitas Bahan Baku 1 paket 370.000 Standarisasi Kualitas Bahan Baku melalui Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi (DBHCHT) 12 kecamatan Tersedianya Sarana dan Prasarana Produksi Guna Standarisasi Kualitas Bahan Baku 1 paket 370.000

II Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian perkebunan

50.000 Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian perkebunan 50.000 1 Promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggulan daerah

Kab. Pacitan Terlaksananya Pameran dan Pawai Pembangunan

2 kali 50.000 Promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggulan daerah

Kab. Pacitan Terlaksananya Pameran dan Pawai Pembangunan

(30)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

29

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

III Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian 300.000 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian 300.000

1 Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Tepat Guna Kec. Nawangan; Kec. Kebonagung; Kec.Punung; Kec.Sudimoro Terlaksananya Pengadaan Sarana Prasarana Perkebunan Tepat Guna 1 paket 100.000 Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Tepat Guna Kec. Nawangan; Kec. Kebonagung; Kec.Punung; Kec.Sudimoro Terlaksananya Pengadaan Sarana Prasarana Perkebunan Tepat Guna 1 paket 100.000 2 Pelatihan dan bimbingan pengoperasia n teknologi pertanian/per kebunan tepat guna Kec. Punung, Kec. Pringkuku, Kec. Pacitan, Kec. Arjosari, Kec. Kebonagung, Kec. Nawangan, Kec. Tegalombo, kec. Tulakan, Kec. Ngadirojo, Kec. Sudimoro Terlaksananya Penyuluhan Teknologi

1 paket 200.000 Pelatihan dan bimbingan pengoperasia n teknologi pertanian/per kebunan tepat guna Kec. Punung, Kec. Pringkuku, Kec. Pacitan, Kec. Arjosari, Kec. Kebonagung, Kec. Nawangan, Kec. Tegalombo, kec. Tulakan, Kec. Ngadirojo, Kec. Sudimoro Terlaksananya Penyuluhan Teknologi 1 paket 200.000

IV Program Peningkatan Produksi Perkebunan 3.411.023 Program Peningkatan Produksi Perkebunan 3.361.023

1 Pengembang an Tan. Perkebunan pendukung Kawasan Agropolitan Kec. Nawangan: Ds. Penggung, Ds. Jetislor; Kec. Bandar Ds. Jeruk Meningkatnya Luas Areal Tanaman Perkebunan 1 paket 258.000 Pengembang an Tan. Perkebunan pendukung Kawasan Agropolitan Kec. Nawangan: Ds. Penggung, Ds. Jetislor; Kec. Bandar Ds. Jeruk Meningkatnya Luas Areal Tanaman Perkebunan 1 paket 258.000 2 Peremajaan dan Intensifikasi dan Rehabilitasi tanaman kebun - Ds. Ketepung Kec. Kebonagung; Ds. Ngadirejan Kec. Pringkuku Terbangunnya kebun petani 1 paket 265.000 Peremajaan dan Intensifikasi dan Rehabilitasi tanaman kebun - Ds. Ketepung Kec. Kebonagung; Ds. Ngadirejan Kec. Pringkuku Terbangunnya kebun petani 1 paket 265.000 3 Pengembang an Tanaman Perkebunan - Kec. Sudimoro, Ds. Pager Kidul ; Kec. Arjosari , Ds.Karanggede Meningkatnya Luas Areal Tanaman Perkebunan 1 paket 267.000 Pengembang an Tanaman Perkebunan - Kec. Sudimoro, Ds. Pager Kidul ; Kec. Arjosari , Ds.Karanggede Meningkatnya Luas Areal Tanaman Perkebunan 1 paket 267.000

(31)

Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pacitan Tahun 2016

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 - Kec. Nawangan, Ds. Sempu - Kec. Pringkuku, Ds. Glinggangan - Kec. Nawangan, Ds. Nawangan - Kec. Nawangan, Ds. Sempu - Kec. Pringkuku, Ds. Glinggangan - Kec. Nawangan, Ds. Nawangan 4 Optimalisasi & Pengembang an Sumberdaya Sarana dan Prasarana Pengendalian OPT 12 kecamatan Terlaksananya eradikasi OPT dan Pengadaan Sarana Prasarana Pengendali OPT 1 paket 60.000 Optimalisasi & Pengembang an Sumberdaya Sarana dan Prasarana Pengendalian OPT 12 kecamatan Terlaksananya eradikasi OPT dan Pengadaan Sarana Prasarana Pengendali OPT 1 paket 60.000 5 Pengembang an Agensia Hayati 12 kecamatan Terlaksananya pembuatan dan penyaluran agensia hayati 1 paket 100.000 Pengembang an Agensia Hayati 12 kecamatan Terlaksananya pembuatan dan penyaluran agensia hayati 1 paket 100.000 6 Penguatan Ekonomi masyarakat di lingk.Industri hasil tembakau hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan,m engurangi penganggura n dan mendorong pertumbuhan Ekonomi daerah Pacitan Arjosari Tegalombo Pringkuku Punung Donorojo Kebonagung Tulakan Sudimoro Meningkatnya produksi Tanaman Perkebunan di lingkungan IHT 1 paket 680.000 Penguatan Ekonomi masyarakat di lingk.Industri hasil tembakau hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan,m engurangi penganggura n dan mendorong pertumbuhan Ekonomi daerah Pacitan Arjosari Tegalombo Pringkuku Punung Donorojo Kebonagung Tulakan Sudimoro Meningkatnya produksi Tanaman Perkebunan di lingkungan IHT 1 paket 680.000 lembar 6 dari 11

Referensi

Dokumen terkait

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang

Jadi dengan adanya kelima kekuatan karakter (gratitude, hope, zest, curiosity, dan love) akan muncul kondisi-kondisi tertentu yang telah dipaparkan; sehingga dapat

Jika dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari Presiden tidak menandatangani rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama antara Dewan Perwakilan Rakyat dan

Menunjukkan bahwa, kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna Mobile BWS, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 1 tidak didukung. Karena nilai T-statistik

Disediakan tabel tentang pengaruh cahaya matahari siswa dapat menjelaskan 3 pengaruh yang menguntungkan dan 2 yang merugikan akibat cahaya matahari terhadap lingkungan

Banyaknya shift jaga dan libur (dalam hari) untuk setiap penjaga gerbang tol dengan metode nonpreemptive goal programming dapat dilihat pada Tabel 7.. Karena keterbatasan

Beberapa hal yang akan diteliti dalam rangka membantu menciptakan keunikan tersebut adalah 1Mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang mendasari pembentukan pola tata ruang

Dari alternatif manajemen lalu-lintas hasil analisis perencanaan dan tingkat pelayanan pada kondisi jam puncak menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2003, dua ruas jalan yang