• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. zaitun, sedangkan minyak zaitun extra virgin adalah hasil olahan pertama,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. zaitun, sedangkan minyak zaitun extra virgin adalah hasil olahan pertama,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak zaitun merupakan minyak yang berasal dari perasan buah zaitun, sedangkan minyak zaitun extra virgin adalah hasil olahan pertama, tanpa campuran ekstrak lainnya. Minyak zaitun telah digunakan sejak 400SM oleh Hipocrates untuk membuat resep terapi penyembuhan pasien dan sejak 6000 tahun yang lalu, minyak zaitun banyak digunakan untuk kesehatan jiwa dan kesehatan badan (Orey, 2008: 19).

Minyak zaitun telah banyak digunakan untuk diet di berbagai daerah, khususnya daerah Mediterania dengan dikonsumsi secara langsung, maupun dicampur dengan salad. Yunani merupakan pengguna minyak zaitun terbanyak, dengan rata-rata konsumsi sebanyak 27,3 kg per kapita per tahun. posisi ke dua dan ketiga ada Spanyol dan Italia, masing-masing sebesar 13,62 kg dan 12,35 kg per kapita per tahun (Trubus, 2010: 54). Menurut Canela, et al (2010: 245), negara-negara di Eropa Selatan, seperti Prancis, Spanyol, Yunani, Itali dan Portugal, banyak menggunakan minyak zaitun ini sebagai diet, dan didapatkan bahwa negara-negara tersebut lebih rendah tingkat mortalitasnya akibat penyakit jantung dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa Utara. Minyak zaitun banyak diminati di daerah-daerah Mediterania karena tingginya kandungan Monounsaturated Fatty Acids (MUFA) dan antioksidan alami yang baik untuk kesehatan sebagai langkah pencegahan resiko penyakit kardiovaskuler (Pons, et al, 2007: 84).

(2)

Di Asia penggunaan minyak zaitun untuk kecantikan dan kesehatan banyak di temukan di negara-negara timur tengah, seperti Mesir dan Arab. Penggunaannya di Indonesia banyak ditemui untuk keperluan kecantikan (Kalahi, 2014). Penggunaan minyak zaitun yang masih sedikit di Asia khususnya Indonesia, jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa menjadi pertanyaan tersendiri, padahal saat ini minyak zaitun mudah sekali didapatkan ditoko-toko Arab, dan di beberapa Apotik dengan berbagai macam kemasan, mulai dari 250 ml- 2 lt. Harga minyak zaitun extra virgin masih terjangkau, penggunaannya juga yang hanya sedikit (+ 15 ml) setiap harinya, sehingga dapat disimpan untuk beberapa hari, bahkan beberapa bulan kedepan.

Manfaat minyak zaitun diantaranya adalah dapat menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, pencegahan kanker dan jantung koroner (Trubus, 2010: 54-64). Minyak zaitun extra virgin mengandung tinggi polifenol yaitu sebanyak 400,274 ppm (Supriadi, 2013: 18). Polifenol adalah senyawa kimia alami sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel-sel dari radikal bebas dan dapat mencegah resiko penyakit jantung.. Polifenol memberikan efek vasodilator dalam pembuluh darah melalui peningkatan Nitric Oxide Syntase (NOS), merangsang quanylate cyclase dan membentuk cGMP sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah (Athiroh, 2012: 1). Kandungan polifenol dalam minyak zaitun lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan teh hijau yang digadang-gadang sebagai antikanker, darah tinggi, diabetes, stroke, dan jantung koroner, oleh karena itu sangat cocok sebagai pilihan untuk mendapatkan kesehatan (Trubus, 2010: 58).

(3)

Minyak zaitun extra virgin juga banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dapat meningkatkan jumlah High Density Lipoprotein (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) (Trubus, 2010: 60; Pons et al, 2007: 86). LDL dalam darah menyebabkan menempelnya lemak-lemak jahat penyebab timbulnya plak yang menyebabkan pengecilan lumen pembuluh darah sehingga aliran terhambat dan tekanan darah naik. Lemak-lemak yang dibawa oleh LDL dapat diluruhkan dengan meningkatkan HDL karena kerja HDL adalah membawa lemak-lemak yang menempel pada dinding arteri, sehingga membuat aliran darah menjadi lancar.

Kandungan polifenol dan lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak zaitun extra virgin, dapat membantu melancarkan peredaran darah. Hal ini dapat menjadi alternatif pengobatan hipertensi sebagai terapi komplementer pendamping pengobatan secara farmakologis. Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus hingga melebihi batas normal. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007), melaporkan kejadian hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil survei riset kesehatan dasar (Rikesdas) pada tahun 2007-2008, telah mencapai 31,7% dari total penduduk dewasa dan mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur. Hal itu menobatkan hipertensi sebagai penyakit penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis (Syamsudin, 2011: 22). Sementara itu, data dari Provinsi Jawa Timur, penderita hipertensi dari tahun 2009 sebesar 4,20% mengalami peningkatan 4,89% pada tahun 2010 (Dinkes Provinsi Jatim, 2010: 12). Tidak menjadi hal yang mustahil jika beberapa tahun kemudian

(4)

penyakit ini akan bergeser menjadi peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia, karena diperkirakan terdapat 76% kasus hipertensi di masyarakat yang belum terdiagnosis (Syamsudin, 2011: 22)

Prevalensi hipertensi akan semakin meningkat jika kasus hipertensi dibiarkan tidak tertangani dengan baik. Hipertensi dengan sebutannya sebagai Silent Killer , merupakan faktor resiko utama penyakit kardiovaskular (Ridjab, 2011: 159). Kenyataan di masyarakat, bahwa tingginya angka kejadian hipertensi di Indonesia, tidak dibarengi dengan angka kepatuhan penderita hipertensi untuk menjalani pengobatan. Syamsudin (2011: 22) menjelaskan bahwa hanya sekitar 0,4% dari 31,7% kasus yang meminum obat hipertensi untuk pengobatan. Rendahnya penderita hipertensi untuk berobat, dikarenakan hipertensi tidak menunjukkan gejala dan tanda khas yang bisa dipakai sebagai peringatan dini. Ketidak patuhan penderita dalam pengobatan dapat memperburuk keadaan, karena hipertensi yang dibiarkan tak tertangani, bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah serebral, penyakit arteri koroner dan gagal ginjal (Prasetyorini & Prawesti, 2012: 62).

Pengobatan hipertensi dapat dilakukan melalui dua cara, pengobatan farmakologis dan non-farmakologis. Pengobatan farmakologis dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obat anti hipertensi seperti, diuretik, obat-obatan golongan β-simpstolitik seperti propanolol, metaprolol, dan sotalol, obat-obatan ACEI seperti kaptopril, enalapril dan lain-lain. Perhatian khusus harus diberikan karena obat-obat kimia selalu disertai efek samping, baik efek jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Ikawati, dkk (2008: 164), efek samping obat anti hipertensi jangka pendek biasanya berupa batuk, konstipasi, dan untuk jangka panjang, dapat menyebabkan

(5)

peningkatan asam urat, pencetus asam gout, meningkatnya glukosa darah, hipokalemia, bahkan bisa menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) . Sedangkan pengobatan non-farmakologis yaitu pengobatan yang tidak menggunakan bahan-bahan obat kimia. Salah satu pengobatan non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah menjaga berat badan tetap normal, pola hidup sehat, konsumsi rendah garam, diet DASH dan terapi komplementer. Terapi komplementer dapat dilakukan sebagai pendamping pengobatan farmakologis (Setyoadi & Kushariadi, 2011). Minyak zaitun extra virgin dengan kandungan polifenol dan lemak tak jenuhnya yang mampu melancarkan aliran darah, dapat digunakan sebagai terapi komplementer pendamping pengobatan farmakologis.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Panti Werdha Pangesti Lawang, didapatkan data jumlah lansia penghuni panti berjumlah 56 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 23 orang dan perempuan 33 orang. Penderita hipertensi di panti sebanyak 28 orang, 15 orang diantaranya tidak mengonsumsi obat. Usia penderita hipertensi antara 51- 91 tahun. Upaya yang dilakukan oleh pihak panti, hanya sebatas pemberian obat-obatan anti hipertensi dan belum dilakukan upaya lain, seperti terapi komplementer.

Melihat fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin pada penderita hipertensi di Panti Werdha Pangesti Lawang”

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan permasalahan, yaitu “Apakah ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin pada penderita hipertensi di Panti Werdha Pangesti Lawang?”.

1.3 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin pada penderita hipertensi.

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan minyak zaitun extra virgin

2. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi setelah diberikan minyak zaitun extra virgin

3. Menganalisis perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menberikan tambahan ilmu dan pengetahuan baru mengenai manfaat minyak zaitun extra virgin terhadap tekanan darah dan sebagai rekomendasi untuk peneliti selanjutnya.

(7)

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam upaya menurunkan prevalensi hipertensi dengan upaya preventif pencegahan terjadinya hipertensi dengan konsumsi minyak zaitun extra virgin.

c. Bagi Penderita Hipertensi

Penderita hipertensi dapat mengetahui manfaat minyak zaitun extra virgin dan menggunakannya sebagai terapi alternatif selain mengonsumsi obat anti hipertensi.

d. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan dalam hal pencegahan hipertensi, bahan edukasi kepada klien terkait upaya preventif pencegahan terjadinya hipertensi dengan konsumsi minyak zaitun extra virgin dan dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya terkait dengan pemberian minyak zaitun extra virgin.

1.5 Keaslian Penelitian

a. Penelitian tentang minyak zaitun pernah dilakukan oleh Luna, dkk pada tahun 2012 dengan judul “ Olive oil polyphenols decrease blood pressure and improve endothelial function in young woman with mild hypertension”. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui perbedaan minyak zaitun tinggi polifenol dan yang rendah polifenol terhadap penurunan darah dan peningkatan fungsi endotel pada wanita muda dengan hipertensi ringan. Hasil dari penelitian ini adalah minyak zaitun tinggi polifenol menyebabkan penurunan yang signifikan dari 7,91 mmHg sistolik dan 6,65 mmHg

(8)

diastolik dibandingkan dengan yang rendah polifenol (p<0,01). Hasil lainnya ditemukan bahwa minyak zaitun tinggi polifenol meningkatkan fungsi endotel pada wanita muda.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada penelitian sebelumnya, jenis minyak zaitun tidak spesifik, sementara di penelitian ini menggunakan minyak zaitun extra virgin yang merupakan perasan pertama dari olahan minyak zaitun, yang kadar keasaman dan kandungannya berbeda dengan minyak zaitun jenis lain. Perbedaan lain adalah pada penelitian sebelumnya, berfokus pada perbedaan kadar polifenol (tinggi dan rendah) pada minyak zaitun terhadap penurunan tekanan darah dan peningkatan fungsi endotel, sementara di penelitian ini menggunakan satu jenis minyak zaitun yang kadar polifenolnya sama, dan tidak dibandingkan dengan jenis lain. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin pada penderita hipertensi. b. Penelitian lain tentang minyak zaitun extra virgin pernah dilakukan oleh

Handayani dkk pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh suplementasi minyak zaitun extra virgin terhadap kolesterol total dan trigliserida subjek hiperkolesterolemia”. Penelitian ini memfokuskan manfaat minyak zaitun extra virgin terhadap kadar kolesterol dan trigliserida. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa nilai rerata kadar kolesterol total sebelum intervensi sebesar 224.18+20.439 dan setelah intervensi 178.45+24.969 dengan nilai p=0,017. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbaikan kadar kolesterol total penderita hiperkolesterolemia setelah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin. Sedangkan untuk efek terhadap trigliserida tidak terlalu

(9)

signifikan dengan p=0,05, rerata kadar trigliserida subjek sebelum intervensi 154.36+94.681 dan setelah intervensi adalah 135.00+71.061. Hasil ini menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin menurunan kadar trigliserida, tetapi tidak signifikan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek yang diteliti bukan merupakan penderita hiperkolesterolemia, melainkan penderita hipertensi. Kolesterol berkaitan erat dengan hipertensi, tetapi meskipun begitu penelitian yang akan dilakukan, hanya membahas tentang perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin dan tidak membahas efek minyak zaitun terhadap penurunan kolesterol dan peningkatan fungsi endotel.

c. Review penelitian tentang minyak zaitun pernah dilakukan oleh International Olive Council pada tahun 2012. Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara angka kematian penyakit jantung koroner dan faktor gaya hidup, terutama asupan lemak tak jenuh tunggal dan lemak jenuh. Hasil penelitian menemukan perbedaan besar, negara-negara dengan asupan tinggi lemak jenuh memiliki resiko penyakit jantung yang lebih besar daripada negara-negara dengan asupan rendah lemak jenuh. Penelitian ini juga membahas tentang berbagai manfaat buah dan minyak zaitun, diantaranya adalah untuk penyembuhan diabetes dan ganggguan metabolik, stroke, kesehatan jantung, kanker, inflamasi, serta penyakit-penyakit kardiovaskuler lainnya. Dijelaskan bahwa buah zaitun dan minyak zaitun dapat berpengaruh pada kesehatan jantung, karena buah zaitun dan minyak zaitun mengandung polifenol antioksidan. Penelitian

(10)

juga menemukan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi yang mengonsumsi diet kaya minyak zaitun mampu mengurangi takaran medication. Minyak zaitun juga dikatakan lebih efektif dibandingkan obat-obatan untuk mengurangi penyakit jantung.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini membahas lebih jauh terkait gaya hidup diet Mediterania yang kaya akan sayuran, buah, biji-bijan, konsumsi buah dan minyak zaitun, serta rendah lemak jenuh terhadap angka kematian akibat penyakit jantung, sedangkan penelitian yang dilakukakn berfokus pada pemberian minyak zaitun dengan spesifikasi extra virgin dan pengaruhnya terhadap tekanan darah pada pasien yang mendertia tekanan darah tinggi dan tidak membahas lebih jauh tentang permasalahan kesehatan dan penyakit jantung lainnya.

1.6 Penegasan istilah

a. Minyak zaitun ekstra virgin adalah salah satu jenis minyak yang berasal dari perasan pertama buah zaitun (Orey, 2008: 12)

b. Tekanan darah adalah kekuataan yang dihasilkan dinding arteri dengan memompa darah dari jantung (Potter & Perry, 2010: 201)

c. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang berlangsung terus menerus hingga melebihi batas normal (Wahyuni, 2012: 12).

Penelitian yang akan penulis lakukan adalah mengukur tekanan darah sebelum pemberian minyak zaitun extra virgin kepada sampel penderita hipertensi, kemudian dilakukan kembali pengukuran darah setelah diberikan minyak zaitun extra virgin. Penulis membatasi penelitian ini hanya membahas

(11)

tekanan darah pada klien hipertensi, dan perbedaannya sebelum dan sesudah mengonsumsi minyak zaitun extra virgin dan tidak membahas hal-hal lain terkait penyakit hipertensi.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Cara untuk mendapatkan nilai TFP adalah dengan cara meregresikan variabel modal dan tenaga kerja kemudian akan diperoleh nilai residu dalam penelitian tersebut, nilai

Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving yang dilengkapi media laboratorium

Di satu sisi produk berbahan eceng gondok ini menghasilkan kertas dengan nilai seni yang relatif lebih indah dan di sisi lain adalah upaya pengendalian gulma eceng gondok di

Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan dan menguasai konsep dasar analisis survival dalam melakukan inferensi pada bidang ilmu kehidupan

Berdasarkan hasil analisis, telah dibuktikan bahwa novel Статский Советник /Statskij Sovetnik/ Penasihat Negara karya Boris Akunin termasuk ke dalam jenis

(2) ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelas RSBI dan Reguler pada kelompok mata kuliah tertentu, yaitu pada kelompok mata kuliah MPB,

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Oleh karena itu, Artha Wiweka hadir untuk menjadi solusi dalam penyaluran edukasi mengenai literasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik di masyarakat