• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu ii Reviewer

Mitra Bastari

Dr. Arif Setya Budi, M.Si.,Apt (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta)

Dr. Moch. Saiful Bachri, S.Si., M.Si.,Apt (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta) Evi Maryanti, M.Si (Universitas Bengkulu, Bengkulu)

M. Adam Ramadhan, M.Sc.,Apt ((Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur) Dr. Awal Isgiyanto, M.Kes (Universitas Bengkulu, Bengkulu)

Penangung Jawab

Densi Selpia Sopianti, M.Farm.,Apt Ketua Dewan Redaksi

Devi Novia, M.Farm.,Apt. Sekretaris Penyunting

Febryan Hari Purwanto.M.Kom Marsidi Amin,S.Kom

Anggota Pelaksana

Yuska Novi Yanti, M.Farm.,Apt Setya Enti Rikomah, M.Farm.,Apt Tri Yanuarto, M.Farm.,Apt

Gina Lestari, M.Farm.,Apt Betna Dewi, M.Farm., Apt Luki Damayanti, M.Farm.,Apt Nurwani Purnama Aji, M.Farm.,Apt Elly Mulyani,M.Farm.,Apt

Sari Yanti, M.Farm.,Apt

Aina Fatkhil Haque,M.Farm.,Apt Dewi Winni Fauziah, M.Farm.,Apt

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU

Jl.Indra Giri Gang 3 Serangkai Padang Harapan Bengkulu

Telp/Fax : 0736-27508 Email : info@akfar-alfatah.ac.id/ lppmakfar_alfatah13@yahoo.com

Website : http://jurnal.akfar-alfatah.ac.id/

(3)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu iii

DAFTAR ISI

Hal

Sensitivitas Bakteri staphylococcus aureus Pada Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya (Aloe barbadensis

Miller)

Hepiyansori1, Yurman2, Vera Lusiana3 Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentangdagusibu di Desa Suka Bandung Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan

Tri Damayanti, Panti Yuniarti Z, Lesmi Ekawati Sera Putri Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Ekstrak Daun merampuyan

(Rhodamnia cinerea Jack) Dengan Metode KLT

Densi Selpia Sopianti, Tri Sulasmi Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Uji Efektivitas Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Limon)Dan Jeruk Lemon(Citrus aurantifolia)Terhadap Mortalitas Kutu Kepala (Pediculus humanus capitis)

Inayah Hayati1, Heni Nopitasari2

Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu

Pengukuran Konsentrasi Hemoglobin Menggunakan Metode

Cyanmethemoglobin Pada Petugas SPBU di Kota Bengkulu

Rini Susanti1,Hepiyansori2, Rima Gustin3 Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa

Perbandingan Kadar Vitamin C Pada Buah Apel Impor Dan Apel Lokal

Nita Anggreani, Mardiansyah, Rama Gusti Prayenda Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu

Pemeriksaan Bilangan Peroksida Pada Minyak Goreng Yang Sudah Dipakai Beberapa Kali Oleh Penjual Gorengan Di Simpang Empat Pagar Dewa Kota Bengkulu

Eka Nurdianty Anwar, Wendi

Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu

Skrining Fitokimia Metabolit Sekunder Daun Ketepeng Cina

Senna alata (L.)Roxb Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis

(KLT)

Yuska Noviyanty, Devi Novia, Dayu Nofiyan Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

1-7 8-18 19-25 26-32 33-39 40-44 45-58 59-68

(4)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu iv

Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Kandungan Total Flavonoid Ekstrak Daun Alpukat

(Persea Americana Mill) Secara Spektrofotometri UV - VIS

Herlina1, Elly Mulyani1

1)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Pengaruh Pemberian Infusa Daun Jati (Tectona grandis L.S) Terhadap Waktu Kematian Cacing

Ascaridia galli Sp Secara In Vitro

Devi Novia, Agung Giri Samudra, Camelia ZA Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Uji Efektifitas Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Ganyong (Canna

edulis Ker) Terhadap

Mencit Jantan (Mus musculus)

Luky Dharmayanti,Nurwani Purnama Aji ,Siska Handayani Akademi Farmasi Yayasan Al-Fatah Bengkulu

Identifikasi Senyawa Alkaloid Ekstrak N-Heksan Daun Subang-Subang (Scaevola Taccada L.)

Nurwani Purnama Aji1), Titin Fitria Ningsih1), Nurfijrin Ramadhani1)

1)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

“Formulasi Sabun Padat Dengan Variasi Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) dan Virgin Coconut Oil (VCO)” Betna Dewi1, M.Arobiq 1Aina Fatkhil Haque1

1

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Gambaran Penggunaan Obat Malaria Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu

Setya Enti Rikomah, M.Farm.,Apt, Elmitra, M.Farm.,Apt, Dwi Lyan Pebriza

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Identifikasi dan Penetapan Kadar Senyawa Flavonoid Total dari Ekstrak Etanol Daun Biduri (Calotropis gigantea L) dengan Metode Spektrofotometri vis

Elly Mulyani, Herlina, Rendy Setiawan Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Uji Efektifitas Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Ganyong (Canna

edulis Ker) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus)

Tri Yanuarto1), Luky Dharmayanti1), Siska Handayani1)

1

Akademi Farmasi AL-Fatah Bengkulu

69-78 79-88 89-98 99-105 106-115 116-122 123-131 132-140

(5)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu v

Pengaruh Iklan Obat Di Media Terhadap Perilaku Konsumsi Obat Pada Masayarakat Di Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu

Gina Lestari1, Rukmana Novitasari1, Yuska Novi Yanti1

(6)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 26

UJI EFEKTIVITAS AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus

limon)dan JERUK LEMON(Citrus aurantifolia)TERHADAP

MORTALITAS KUTU KEPALA (Pediculus humanus capitis)

Inayah Hayati1, Heni Nopitasari2

Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu

naya1807@yahoo.co.id ABSTRAK

Pediculosis capitis adalah infeksi kulit atau rambut kepala dimana yang

disebabkan oleh infestasi Pediculus humanusvar capitis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas air perasan jeruk Citrus limon dan Citrus aurantifolia terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan mortalitas diamati berdasarkan waktu kematian. Pengujian dilakukan 3 kali pengulangan dengan 2 jenis jeruk yaitu jeruk Citrus limon dan Citrus aurantifolia dengan 4 variasi konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Dilakukan pula pengujian kontrol dengan aquades serta uji pembanding menggunakan pedikulosida kimia dengan kandungan

permethrin 1%. Berdasarkan hasil penelitian, waktu yang paling cepat dibutuhkan

untuk membunuh kutu kepala dengan pada air perasan jeruk lemon (Citrus limon) dengan rata-rata selama 2 menit sedangkan pada air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) rata-rata 2 menit 15 detik pada konsentrasi 100%. Kata kunci : Pediculus humanus capitis, Citrus, Mortalitas PENDAHULUAN

Pediculosis capitis adalah

infeksi kulit atau rambut kepala dimana yang disebabkan oleh infestasi Pediculus humanusvar Capitis (Sembel, 2008). Parasit ini

memperoleh sumber makanan dari darah yang dihisapnya (hemotophagia) sebanyak 4-5 kali sehari atau sekitar 4-6 jam (Madke dan khopkar, 2012). Penyakit pedikulosis telah menyebabkan masalah universal bagian anak usia sekolah dan keluarganya (Afzal et al, 2018). Anak-anak sering terserang

penyakit ini, terutama berusia 3-11 tahun. Infeksi Pediculosis capitis di Indonesia sendiri belum ada angka yang pasti. Di Malaysia sekitar 11% anak umur 3-11 tahun terinfeksi dan sekitar 40% di Taiwan. Di AmerikaSerikat yang terkena penyakit tersebut sekitar 6 juta–12 juta estimasi anak kelompok umur 3-11 tahun (Stone et al, 2012).

Metode pengobatan penyakit pedikulosis capitis dapat dilakukan dengan menggunakan metode farmakologi dan metode non farmakologi. Metode farmakologi,

(7)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 27 yaitu penggunaan insektisida kimia

secara luas telah dipakai diseluruh dunia misalnya dengan penggunaan obat yang mengandung Permethrin, malation, dan lindane. Akan tetapi, terdapat adanya efek samping yang potensial dan juga banyak ditemukan terjadinya resistensi tuma terhadap beberapa insektisida. Metode non farmakologi yang dapat digunakan dengan mengambil kutu dan telur secara manual, pengunaan sisir serit dan mencukur rambut untuk mencegah infestasi dan membantu agar obat topikal bekerja lebih baik dan tidak terhalang rambut (Burn, 2004)

Menurut Jones K et al (2003) produk kimia sintetis dapat menimbulkan efek samping seperti tidak efektif bahkan dapat menimbulkan resistensi bila tidak dilakukan secara cermat. Kejadian resistensi kutu rambut terhadap insektisida Permethrin 1%, Lindane, malation dan Pyrithrin sudah banyak dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Argentina yang menyebabkan kurang efektifnya pengobatan (Soonwera, 2016).

Berdasarkan tingginya dampak negatif dari penggunaan insektisida kimia maka diperlukan alternatif

pembasmi kutu rambut (Pediculus

humanus capitis) menggunakan

insektisida alami. Insektisida alami yang dapat digunakan untuk membasmi kutu rambut salah satunya yaitu tanaman daun Sirsak (Annona muricata). Berdasarkan hasil penelitian Indawati dkk (2017) Ekstrak daun sirsak (Annona muricata

Linn) mempunyai pengaruh tehadap

kutu kepala (Pediculus humanus

varian capitis). Berdasarkan penelitian

Andini (2016) menunjukkan bahwa ada pengaruh konsentrasi perasan buah jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap kutu rambut (Pediculus

humanus capitis). Buah jeruk dapat

dimanfaatkan untuk membasmi serangga atau kutu rambut (Pediculus

humanus capitis) karena didalamnya

terdapat kandungan sitronelal, flavonoid, saponin, dan minyak atsiri. Menurut Lean (2013) kandungan ini termasuk kedalam macam-macam terpenoid yang berfungsi untuk membasmi serangga.

Mengingat banyaknya tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami maka pada penelitian ini dilakukan pengujian efektivitas perasan air jeruk Jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) dan Jeruk lemon (Citrus

(8)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 28 rambut (Pediculus humanus capitis)

secara in vitro.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu pada bulan April-Mei tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh setelah dilakukan perlakuan dalam suatu penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah air perasan buah jeruk lemon (Citrus limon) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebanyak 25 ml dalam 1 cawan petri yang diperoleh dari 5 buah jeruk untuk konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% setiap jeruknya yang diaplikasikan ke kutu kepala (Pediculus humanus capitis) sebanyak 2 ekor tiap konsentrasi. Banyaknya pengulangan 3 kali pengulangan dengan 4 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol positif dengan pedikulosida kimia dengan kandungan permethrin 1%.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahSisir serit, pot sampel, cutter, saringan, alat tulis, cawan petri, gelas ukur, pipet ukur, vacum ball, pipet tetes, stopwatch, label, spatula, mikroskop, objek glass

dan deck glass, Air perasan buah Jeruk lemon (Citrus limon), buah Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), aquades ,pedikulosida merk X, kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dewasa yang diambil dari anak-anak yang terinfeksi pedikulosis berjumlah 60 ekor kutu.

Proses pengujian mortalitas kutu kepala dengan menggunakan air perasan jeruk nipis dan jeruk lemon terdiri beberapa tahapan, yaitu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, kemudian memipet air perasan jeruk jeruk Citrus limon dan

Citrus aurantifolia sebanyak 10 ml

dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% lalu masukkan kedalam masing-masing cawan petri. Pada penelitian ini menggunakan kontrol positif pedikulosida kimiawi dengan kandungan permenthrin1%. Kedalam cawan petri masukkan 2 ekor kutu yang telah berisi air perasan jeruk purut dengan konsentrasi masing-masing 25%, 50%, 75% dan 100%, kemudian cawan petri ditutup. Pengamatan dilakukan dimulai pada menit awal hingga didapatkan waktu kematian kutu kepala.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa Distribusi

(9)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 29 diperoleh dari jumlah kematian kutu

kepala (Pediculus humanus capitis) setelah perlakuan selama 2 jam pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dari air perasan jeruk nipis dan jeruk lemon. Kontrol negatif (-) dengan menggunakan aquades dan kontrol (+) menggunakan pedikulosida merk “X” dengan kandungan Permethrine 1%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari uji efektivitas air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan jeruk lemon (Citrus limon) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus

capitis) dengan variasi konsentrasi air

perasan yang berbeda berdasarkan waktu kematian kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 dibawah ini :

Tabel 1. Hasil Uji Efektivitas Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Mortalitas Kutu Kepala

Mortalitas Kutu Kepala Perlakuan Selama 2 Jam

Variasi Konsentrasi

Pengulangan Rata-rata Waktu Kematian 1 2 3 25% 00:05:00 00:05:23 00:09:00 00:06:41 50% 00:03:30 00:04:00 00:05:20 00:04:16 75% 00:03:00 00:02:11 00:02:40 00:02:50 100% 00:02:45 00:01:35 00:01:47 00:02:15 Kontrol (-) 02:35:10 02:30:25 02:50:21 02:35:18 Kontrol (+) 00:15:40 00:11:20 00:35:10 00:20:56 Keterangan: Jam:Menit:Detik

Tabel 2. Hasil Uji Efektivitas Air Perasan Jeruk Lemon (Citrus limon) terhadap Mortalitas Kutu Kepala

Mortalitas Kutu Kepala Perlakuan Selama 2 Jam

Variasi Konsentrasi

Pengulangan Rata-rata Waktu Kematian 1 2 3 25% 00:07:00 00:05:23 00:08:00 00:07:14 50% 00:05:47 00:03:40 00:04:30 00:04:39 75% 00:04:23 00:02:45 00:04:00 00:03:56 100% 00:02:00 00:02:46 00:01:56 00:02:00

(10)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 29 Kontrol (-) 02:40:15 02:15:57 02:55:15 02:36:09

Kontrol (+) 00:16:00 00:15:20 00:40:55 00:24:13 Keterangan: Jam:Menit:Detik

Berdasarkan data hasil penelitian diatas air buah jeruk nipis (Citrus

auranrifolia) dan buah Jeruk Lemon

(Citrus limon) dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dapat membunuh kutu kepala (Ph. capitis). Hasil uji efektivitas air perasan buah Jeruk Nipis (Citrus auranrifolia) dan Jeruk Purut terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dengan 4 variasi konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100% dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2. Pada air perasan jeruk nipis mempunyai hasil rata-rata 6 menit 41 detik dengan konsentrasi 25% , 4 menit 16 detik pada konsentrasi 50%, 2 menit 50 detik konsentrasi 75% dan pada konsentrasi 100% mempunyai nilai rata-rata 2 menit 15 detik untuk dapat membunuh kutu kepala dewasa. Pada air perasan jeruk lemon dapat dilihat dari tabel 2 yang sama memiliki 4 variasi konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100% yang mendapatkan hasil rata-rata 7 menit 14 detik pada konsentrasi 25%, 4 menit 39 detik pada konsentrasi 50%, 3 menit 56 detik pada konsentrasi 75% dan pada waktu rata-rata 2 menit pada

konsentrasi 100% dapat membunuh kutu kepala dewasa. Kematian kutu kepala tergantung pada variasi konsentrasi, semakin tinggi konsentrasi dari air perasan jeruk nipis dan jeruk lemon kematian kutu kepala lebih cepat.

Jika dilihat dari waktu kematian kutu kepala dengan menggunakan air perasan jeruk nipis dan jeruk lemon lebih cepat dibandingkan dengan kontrol positif menggunakan Pedikulosida kimia merk “X” dengan kandungan Permethrin 1%. Pengamatan mortalitas kutu dari awal perlakuan dengan beberapa konsentrasi dan kontrol positif. Jika tidak ada lagi pergerakan maka dinyatakan kutu tersebut sudah mati. Pada tabel 1 dan 2 mortalitas kutu dewasa (Pediculus humanus capitis) dengan pedikulosida kimia dengan waktu rata-rata 20 menit 56 detik dan 24 menit 13 detik.

Kandungan utama yang terdapat pada jeruk nipis adalah asam sitrat. Perasan jeruk nipis segar mengandung asam sitrat 6,15%, asam laktat 0,09%, serta sejumlah kecil asam tartarat (Nouretal, 2010). Asam sitrat inilah

(11)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 30 yang menyebabkan rasa asam pada

jeruk nipis.Menurut (Astawan, 2008) keasaman pada buah jeruk lemon dan jeruk nipis disebabkan oleh kandungan asam organik berupa asam sitrat dengan konsentrasi yang tinggi juga dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Selain asam sitrat, jeruk nipis juga mengandung senyawa flavonoid, asam amino (triptofan, lisin), vitamin A, vitamin C, vitamin B1, kalsium, kalium, fosfor, besi, tembaga dan minyak atsiri (sitral, limonene, fellandren, terpineol, kamfen) (Latief, 2014). Menurut Okwu et al, 2007 pada buah jeruk terdapat kandungan alkaloid 1%, Phenol 0,47 %, Flavonoid 0,52%, Tanin 0,63 %, dan Saponin 0,98%. Senyawa aktif saponin pada buah jeruk berfungsi sebagai racun perut dan racun pernapasan pada insektisida. Selain itu pengaruh sabun pada saponin juga dapat mencuci lapisan lilin yang melindungi tubuh kutu kepala dan menyebabkan kutu kepala mati karena kekurangan banyak cairan.

Pada buah jeruk juga terdapat zat aktif sitronelol dan beberapa kandungan lainnya yang terkandung dalam air. Mekanisme sitronelol dalam

membunuh kutu yaitu pada kemampuannya yang bersifat racun

desiscant. Racun akan membuat tubuh

serangga kehilangan cairan terus menerus, sehingga serangga mati kekeringan. Hal tersebut disebabkan karena tidak teratasinya penguapan air didalam tubuh serangga akibat terleburnya lapisan lemak/lilin pada tubuh serangga oleh zat sitronelol (Singgih et al, 2006 dalam Virgianti dan Lia, 2016). Senyawa limonene atau limonoid yang terdapat dalam jeruk nipis dapat berpotensi sebagai

antifeedant terhadap serangga, zat

pengatur tumbuh dan zat toksik pada kutu beras, larvasida, anti mikroba, penolak serangga dan penghambat reproduksi (Jiaxing, 2001).

Pada kontrol negatif tanpa pemberian perlakuan konsentrasi, kutu kepala dapat bertahan hidup selama lebih kurang 2 jam. Pediculus

humanus capitis dapat bertahan

selama 1-2 hari apabila tidak berada pada rambut atau kulit kepala manusia. Menurut Bukhart dkk (2014)

P.h capitis dapat bertahan hidup

selama 2 hari tidak menghisap darah apabila tidak berada dirambut atau kulit manusia, sedangkan telur dapat bertahan sekitar 1 minggu apabila tidak terdapat dirambut atau kulit

(12)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 31 kepala.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan waktu yang paling cepat dibutuhkan untuk membunuh kutu kepala dengan pada air perasan jeruk lemon (Citrus limon) dengan rata-rata selama 2 menit sedangkan pada air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) rata-rata 2 menit 15 detik

pada konsentrasi 100%. Air perasan jeruk lemon (Citrus limon) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif pedikulosida alami untuk membunuh kutu kepala (Pediculus

humanus capitis).

DAFTAR PUSTAKA

AfzalS,SaimaF,PakeezaS,AsimaR,Asifa B. (2018). Prevalence of

Pediculus humanus capitis

infestation and socio-economic status in school children; A

review. GSJ.2018;6:180-7.

Andini, Wina Dwi (2016) Uji Daya

Anti Kutu Rambut (Pediculus

huamanus capitis) Perasan

Buah Jeruk Purut (Citrus

hystrix). Diploma thesis,

Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Astawan, Made dan Andreas Leomitro Kasih, (2008). Khasiat

Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Burns DA. Dalam: Burns T, Breathnach S, Cox N. (2004). Rooks Textbook of Dermatology; (2):446-8.

Burkhart, Craig N. dan Burkhart, Craig G. (2012). Scabies, Other

Mites, and Pediculosis. Dalam:

Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine . Editor l.A. Goldmith, S.I.Katz, B.A. Gilchrest,A.S.Paller, D.J.Leffell dan K.Wolff.New Yorkk: Mc Graw Hill.

Jones, K and English III, J. (2003).

Riview of Common

Theurapeutic options In The United Sates For The Treatment of Pediculosis Capitis. Clinical

Infections Deases, 36: 1355-61. Jiaxing L,.A (2001). Brief

Introduction to Citrus limonoid.

Texas: Texas A&M university. Latief, H.A.(2014). Obat Tradisional.J

akarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Lean EJ, Michael. (2013). Ilmu

Pangan, Gizi dan Kesehatan.

Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal.430-465.

Nour, V. I., Trandafir, and Lonica. ( 2010).HPLC Organic Acid Analysis In Different Citrus Juice Under Reversed Phase

Conditions. Not. Bot.

Hort.Agroboth. Cluj. Artikel. Madke, B., dan U.Khpkar. (2012).

Pediculosis capitis: An Update. Indian Jounal Of Dermatology , Venereology, and Leprology. Nindia, Y. (2016). Pravalensi Infestasi

(13)

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu 32

Penularannya pada Anak

sekolah Dasar di kota Sabang Provinsi Aceh. Skripsi. Bogor:

Institusi Pertanian Bogor.

Okwu, D.E, Awurum, A.N, dan Okoronkwo, J.I. (2007) .

Phytochemical Composition and In Vitro Antifungal Activity Screening Of Extracts From Citrus Plants Against Fusarium

Oxysporum Of Okra Plant

(Hibiscus esculentus). Afrian

Crop Science Conference Proceeding . Vol 8. 1755-1758. Sembel, D, T. (2008). Entomologi

Kedokteran. Penerbit Andi

Yogyakarta.

Singgih et al, 2006 dalam Virgianti dan Lia(2016). Efektivitas Minyaks Sereh Wangi terhadap Mortalitas Kutu Kepala. Skripsi.

Soonwera, M (2016). Toxicity of five

Herbal extract against head

Louse (Pediculus humanus

capitis De geer: Phthraptera) In Vitro. Journal Of Agricultural

Technology 12 940 : 657-666 StoneSP. JonathanNGoldfarb. Rocky

E. (2012) Bacelieri Scabies,

Other Mitesand Pediculosis.In

:FreedbergIM, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine volume 2 eighth edition. USA: The Mcgraw-Hill

(14)

Lampiran : Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah Pharmacy

INFORMASI UNTUK PENULIS

Jurnal Ilmiah Pharmacy menerima tulisan ilmiah berupa laporan hasil penelitian di bidang ilmu Farmasi, Kedokteran, Kimia, Biologi, Fisika, Kebidanan, Keperawatan , Kesehatan Masyarakat, Gizi dengan frekuensi terbit 2 kali setahun (Maret dan Oktober).

Naskah yang diajukan adalah naskah yang belum pernah diterbitkan di media lain, baik cetak maupun elektronik. Jika sudah pernah disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah hendaknya diberi keterangan yang jelas mengenai nama, tempat, dan tanggal berlangsungnya pertemuan tersebut. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia baku atau Bahasa Inggris dengan huruf Times New Roman (TNR), disusun dengan sistematika sebagaimana yang disarankan di bawah ini.

Sistematika penulisan judul, penulis dan abstrak: o Judul :

Judul penelitian bersifat informative, singkat dan jelas mencerminkan isi tulisan dan tidak melebihi 18 kata, ditulis dalam bahasa Indonesia dengan UPPERCASE (Huruf besar semua terkecuali nama ilmiah menggunakan Title Case), Font TNR 14, Bold, 1 spasi, Center (pyramid terbalik).

Contoh :

UJI EFEKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA AIR REBUSAN KULIT BUAH JENGKOL (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) PADA MENCIT PUTIH JANTAN

YANG DIINDUKSI SUKROSA

o Nama dan Lembaga Penulis

Masing-masing nama penulis ditulis dengan lengkap tanpa gelar dan diakhiri dengan nomor

superscript (jika semua penulis tidak berasal dari institusi yang sama), diikuti dengan

afiliasi/institusi masing-masing dan alamat korespondensi penulis utama yang dilengkapi dengan alamat surat elektronik (email), Font TNR 12, Bold, Center, 1 spasi. Jarak antara nama dengan lembaga penulis yaitu enter 2 spasi

Contoh :

Ananda Rahayu Mardia1, Sindiana Sari2, Cahaya Romadon2

1

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

2

Universitas Terbuka Bengkulu E-mail : anandarahayumardia@gmail.com o Abstrak

Ditulis dalam bahasa Indonesia, maksimum 200 kata dengan ukuran huruf TNR 12, 1 spasi, memuat komponen latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. dilengkapi dengan kata kunci dengan jumlah 3-5 kata, Bold.

(15)

o Isi tulisan disusun dengan sistematika: Pendahuluan, Metode Penelitian (meliputi Tempat dan Waktu Penelitian, Alat dan Bahan Penelitian, Prosedur Penelitian, Analisa Data); Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan), Daftar Pustaka.

Penulisan : UPPERCASE (Huruf besar semua) dan untuk Sub Judul : Title Case (Huruf besar

pada huruf awal setiap kata selanjutnya hurup kecil semua terkecuali kata penghubung),Font TNR 12, Bold. Semua tulisan dibuat dengan spasi 1,5 TNR 12.

PENDAHULUAN

Pendahuluan memuat latar belakang penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti dalam mengunggkapkan gejala/konsep/dugaan atau menerangkan pada satu tujuan, memberikan argument pentingnya penelitian dilakukan. Setiap paragraph harus disertakan catatan kaki (Rujukan kepustakaan dilakukan dengan sistem nama dan tahun. Contoh : (Atmajaya. N, 2016).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian menguraikan tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Alat dan Bahan Penelitian, Prosedur Penelitian dan Analisa Data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menguraikan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan kemudian dibuat pembahasannya berdasarkan analisa dan perbandingan data yang telah ada.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan berupa jawaban atas permasalahan dalam penelitian. Saran, berisi saran untuk langkah penulis selanjutnya yang mengacu manfaat penelitian (bila ada)

UCAPAN TERIMA KASIH (jika diperlukan bila mendapatkan dana hibah) DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka hendaknya mengacu kepada sumber pustaka 10 tahun terakhir. Daftar pustaka

ditulis berurutan berdasarkan alfabetis dan ditulis secara konsisten menurut ketentuan APA

(American Psychological Association) Citation Style, Spasi 1 berdasarkan alfabetis dengan contoh

sebagai berikut :

Kesehatan, M., Volume, F., & Sgot, K. 2015. Effect of Propolis Extract on SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) and SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) Level of Wistar Rats ( Rattus norvegicus ) with High Fat Diet, 2(September), 120–126.

Teknik penulisan isi, tabel, dan gambar:

o Naskah dibuat pada dokumen Microsoft Office Word dengan format DOC; diketik 1,5 spasi terkecuali judul, superscript , abstrak dan daftar pustaka 1 spasi,

o Format paper berukuran A4 (210 x 297 mm) dengan margin kiri 4 cm, atas 3 cm, kanan 2.5 cm, bawah 2.5 cm, dengan jumlah halaman 8-10 halaman.

o Tabel harus utuh, jelas terbaca, diberi judul dengan nomor urut tabel berupa angka (Tabel 1, 2, 3 dan seterusnya, bold, Center, 1 spasi, 10 font TNR).

o Gambar dibuat dengan format JPG/JPEG atau PNG, diberi keterangan pada bagian bawahnya dengan nomor urut gambar berupa angka (Gambar 1, 2, 3 dan seterusnya, bold, Center, 1 spasi, 10 font).).

(16)

lppmakfar_alfatah13@yahoo.com atau Open Jurnal System http ://jurnal.akfar-alfatah.ac.id

dapatmengikuti panduan yang tersedia pada website. Format pengiriman email :

Judul email : “[Submission] – empat kata pertama dari judul tulisan – nama penulis”, contoh: [Submission] – Evaluasi Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolon – Densi Selpia Isi email : Harus mencantumkan nama dan afiliasi/asal institusi pengirim beserta judul artikel

yang diajukan.

Attachment (lampiran) email: artikel berupa dokumen Microsoft Office Word 97-2003 (format DOC)

yang diberi nama “[nama penulis]-[empat kata pertama dari judul tulisan] – JIP”, contoh: Densi Selpia-Evaluasi Penggunaan Antibiotic Fluoroquinolon-JIP

Naskah yang masuk ke meja redaksi akan disaring oleh editor, kemudian direview. Apabila diperlukan, naskah akan diberi catatan dan dikembalikan kepada penulis untuk direvisi, untuk selanjutnya dikirimkan kembali secara utuh kepada redaksi untuk diterbitkan.

Setiap artikel yang dinyatakan diterima untuk diterbitkan dikenakan biaya penerbitan sebesar Rp Rp. 200.000,00- (Dua Ratus Ribu Rupiah per Eksemplarnya) dimana penulis akan menerima 1 eksemplar jurnal pada nomor tersebut. Penambahan eksemplar akan dikenakan biaya yang sama per eksemplarnya. Biaya tersebut dapat ditransfer ke rekening AKADEMI FARMASI ALFATAH BENGKULU di Bank Syariah Mandiri Cabang : KC Bengkulu No. Reg 7080825597 setelah artikel dinyatakan diterima untuk diterbitkan dan setelah dilakukan revisi sesuai ketentuan.

Ka. P3M AKFAR AF

Ttd

Devi Novia, M.Farm.,Apt

NIDN. 0214128501

Ctt :

(17)

CHECK LIST PANDUAN PENULISAN

Judul Naskah : ………..

Penulis : ………...

1. Naskah dibuat pada paper berukuran A4 (210 x 297 mm) margin 4-3-2,5-2,5 (kiri-atas-kanan-bawah)

2. Judul tidak lebih dari 18 kata Times New Roman ukuran 14, Bold Center, 1 spasi 3. Nama penulis Font TNR 12, Bold, Center, 1 spasi, dilengkapi dengan

afiliasi/institusi asal

4. Semua penulis dilengkapi dengan alamat email 5. Abstrak tidak lebih dari 200 kata

6. Abstrak dilengkapi dengan masing-masing 3-5 kata kunci dan keywords

7. Isi naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5 8. Sistematika isi : PENDAHULUAN, METODE PENELITIAN, HASIL dan

PEMBAHASAN, KESIMPULAN dan SARAN

9. Sitasi (catatan kaki) di dalam naskah dibuat dengan sistem (nama pengarang, Tahun)

10. Daftar Pustaka ditulis menurut APA Style 11. Daftar Pustaka diurut berdasarkan alfabetis

12. Naskah dibuat dalam dokumen dengan format .doc atau bukan .docx

Biaya penerbitan sebesar Rp. 200.000,00- (Dua Ratus Ribu Rupiah per Eksemplarnya) dapat ditransfer ke rekening AKADEMI FARMASI ALFATAH BENGKULU di Bank Syariah Mandiri Cabang : KC Bengkulu No. Reg 7080825597 setelah artikel dinyatakan diterima untuk diterbitkan dan setelah dilakukan revisi sesuai ketentuan

Catatan:

 : Jika sudah sesuai format X : Jika belum sesuai format Penulisan daftar pustaka harap mengikuti kaidah APA Style sesuai contoh berikut:

Kesehatan, M., Volume, F., & Sgot, K. (2015). Effect of Propolis Extract on SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) and SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) Level of Wistar Rats

( Rattus norvegicus ) with High Fat Diet, 2(September), 120–126.

Jurnal Ilmiah Pharmacy

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Jln. Indragiri Gang 3 Serangkai Padang Harapan Bengkulu Telp/fax : 0736-27508.

Web : http://jurnal.akfar-alfatah.ac.id/lwww.akfar-alfatah.ac.id / www.pppm.akfar-alfatah.ac.id

(18)

Lampiran : Balasan Bila Jurnal Sudah Disetujui

LETTER OF ACCEPTANCE (LoA)

Kepada Yth Bpk/Ibu/Sdr ……… Di

Tempat

Dengan ini kami sampaikan bahwa artikel dengan rincian berikut dinyatakan

diterima untuk diterbitkan di dalam Jurnal Ilmiah Pharmacy Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu, Volume (…) Nomor (…) (Bulan Tahun Terbit)

Judul : ……….

Penulis : ……….

*Email : ……….

Demikianlah surat keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan seperlunya.

Bengkulu, …………... Dewan Editor Jurnal Ilmiah Pharmacy

Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Ka. P3M AKFAR AF Editor P3M AKFAR AF

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa ikan siro di perairan Teluk Kendari merupakan satu populasi dan berada dalam satu kelompok ukuran, kecuali pada bulan Februari diduga

Sejak remaja ia mempunyai semangat keberanian tinggi untuk memperbaiki nasib kaum wanita yang ditunjukkan melalui penolakannya atas perlakuan tidak adil terhadap wanita di

Si “aku” pun menyadari kemungkinan si satpam se benarnya tidak berada di tempat saat bom meledak, bisa jadi dialah pelakunya yang meledakkan bomnya dari jauh, atau sengaja

Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan visual spasial anak untuk mengenal bentuk dengan media papan geometri dari flanel

daripada siri buku dengan ilustrasi yang berdefinisi tinggi, khusus untuk pembaca muda.. Kesemuanya empat puluh lapan judul daripada tiga bidang – sains sosial, sains, dan

Suatu sistem informasi akan digunakan apabila pengguna memiliki minat untuk menggunakan sistem informasi tersebut karena keyakinan bahwa menggunakan sistem

a) Wujud fisik sepeda motor yang berupa kondisi bodi dan mesin, sepeda motor yang memiliki kualitas terbaik, merk sepeda motor yang digunakan adalah merk sepeda motor jepang

Kantong Semar (Nepenthes spp.) termasuk tumbuhan merambat, memiliki kantong yang merupakan modifikasi dari ujung daun dan fungsinya untuk menjebak serangga atau binatang