_...1_-- . __. _
---~--- -_..--. - - - --
~-~--~---~---AAaaemi Desain visi yO@~akarta
DABlll
AKADEMI DESAIN VISI YOGYAKARTA
DENGANPENEKANAN PADA {AlA.-RUANG LUrWDAN DALAly(
SERTA PENAMPILAN BANGUNAN
3.1 ANALISA LOKASI DAN SITE
Pemilihan dan penentuan site kampus Akademi Desain Visi Yogyakarta ini didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu sebagaimana bangunan pada umumnya (aksesibilitas, jaringan, view, dll) dan bangunan pendidikan pada khususnya (ketenangan, kemungkinan pengembangan di masa depan, dll).
Peta loka~i :
Lokasi C
LokasiB
Gb. 3.1 Lokasi dan Site Kriteria pemilihan lokasi :
Lokasl Aksesibilitas Ketenangan View pengembangan
LokasiA 3 3 4 3
LokasiB 5 4 4 4
Lokasi C 2 4 4 4 (
Dari pertimbangan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa lokasi A lebih tepat untuk dijadikan lokasi kampus karena memiliki keunggulan dalam hal
; _ J ..-::.~"~ .
---_.~--- ~l
Mahemi Desail1 visi Yog~akarta
aksesibilitas, ketenangan, view maupun kemungkinan pengembangan di masa yang akan datang.
3.1.1 Alternatif Site Kriteria pemilihan site :
Site Aksesibilitas Ketenangan View pengembangan
Site A 5 3 4 4
Site B 3 4 4 4
SiteC 3 4 4 4
Dari pertimbangan di atas tampak bahwa site A lebih cocok untuk dijadikan lokasi kampus karena letaknya yang menghadap ke persimpangan akan sangat menguntungkan karena memungkinkan karnpus terlihat dari dua arah jalan sekaligus. Selain itu juga menghindarkan crossing jalur masuk dan keluar karnpus tidak terletak pada jalan yang sarna.
3.2 TATA RUANG DALAM 3.2.1 Pelaku
Pelaku kegiatan pada Akademi Desain Visi Yogyakarta ini meliputi : Mahasiswa
Populasi mahasiswa diukur dari range proyeksi penerimaan mahasiswa baru tahun 1999-2002 menurut RIP yaitu :
G rllfik 3.1
PROYEKSI MAHASISWA BARU TAHUN "1999·2002
400
i
.0111111 Aw al
.A.um .1
3D0
IIProy.k., <.hun :i002
J
~ :ll 200 100 Diskom vis Fotoura fI Interior 240 60 210 270 80 280 360 100 360 lumber: RIPJumlah mahasiswa bam berbeda-beda setiap jurusan. Jurusan Desain Komunikasi Visual jumlah awal mahasiswa sekitar 240 orang dan proyeksi menurut RIP adalah 360 orang. Mengingat kondisi perekonomian yang belum
membaik sekarang ini maka asumsi yang diambil hanya sekitar 75% dari proyeksi "."
RIP yaitu sekitar 270 mahasiswa bam yang berarti kenaikan sebanyak 30 orang ~ ~\ \
.,:',il
' .." ... ~ " I :
".. "..
~.j;;3:<·~':-...,Il.~._ ••.:;~~ •.;--;;:;./
_-.1 _
.----_._---_.
AAa2>emi Desain Visi Yog;-gakarta.
dati data awal. Untuk jUfilsan Fotografi asumsi jumlah mahasiswa diambil dari separuh selisih proyeksi RIP dan data awal yang kemudian dijumlahkan dengan
da13 3 wal Imli ~eilatlgfl an pinTa jUfilsaa- la-tenor aSUffiSl diambil dan 80%
proyeksi RIP yaitu 280 orang yang berati kenaikan sebanyak 70 orang dari data awal.
Untuk setiap tahunnya diperkirakan jumlah mahasiswa yang tidak naik tingkat adalah 20% (0,2) sedangkan yang naik tingkat adalah 80% (0,8).Jumlah mahasiswa per angkatan dihitung dengan rumus :
Yn
=
an. Y(n-l)+ bn.an Y(n-l)Yn = jumlah maksimal penerimaan mahasiswa barn untuk tingkat I pada tahun proyeksi
an = prosentase mahasiswa yang naik tingkat pada tingkat ke-n bn = prosentase mahasiswa yang tidak naik tingkat pada tingkat ke-n
Grafik 3.2
PROYEKSI JUMLAH MAHASISWA TAHUN 1999-2002
250 240 230 SUmbtr: RIP .Jumleh MHS TK I .Jumlah MHS TK 11 ClJumlah MHS TK 111
Dengan rumus tersebut jika j umlah mahasiswa per angkatan dihitung : a. Jurusan Desain Komunikasi Visual
Jumlah mahasiswa TK. I = 270 orang
Jumlah mahasiswa TK. II = (0,8)270+(0,8)(0,2)270 =260 orang Jumlah mahasiswa TK. III= (0,8)260+(0,8)(0,2)260 =250 orang b. Jurusan Fotografi
Jumlah mahasiswa TK. I = 80 orang
Jumlah mahasiswa TK. I = (0,8)80+(0,8)(0,2)80 =77 orang Jumlah mahasiswa TK. I = (0,8)77+(0,8)(0,2)77 =74 orang c. Jurusan Desain Interior
~-l
Manemi
De.sail1 visi YOfJ:9akarttlJumlah mahaslswa TK 1= 250 orang
Jumlah mahasiswa TK. I = (0,8)250+(0,8)(0,2)250 =240 orang
IlJIlilah llralmsiswa 'fK T (f),8)'41'h(f),8)(O,')'4:0 230 Matig
Dosen
Jumlah dosen tetap yang dibutuhkan dihitung dari rasio dosen dan mahasiswa. Dengan asumsi seorang dosen dapat memegang dua roata kuliah dengan mahasiswa masing-masing 50 orang maka jumlah dosen minimal adalah :
Jumlah mahaiswa : (2x50) 1731 : 100 = 17 orang dosen.
Tenaga Non Edukatif
Tenaga non edukatifsampai tahun 200112002 mencapai 24 orang (menurut RIP).
3.2.2 Kegiatan
Kegiatan Akademi Desain Visi Yogyakarta meliputi kegiatan utama dan kegiatan ekstra serta kegiatan pelayanan umum.
a. Kegiatan Utama 1. Kegiatan Teori 2. Kegiatan StudiolPraktek 3. Kegiatan GalerilPameran b. Kegiatan Ekstra 1. Workshop/Lokakarya 2. Klinik Desain
3. Unit Kegiatan Mahasiswa 4. Seminar Ii· 5. Pertunjukkan seni c. Kegiatan Penunjang
~
~ ,I i! " 1. Infonnasi 2. R. Audio Visual 3. Administrasi akademik 4. Maintenance bangunan 5. Ibadah 6. Koperasi Anna Rr.tlia 9434002.7 47 _ _ _.J',;__"J
AAaOemi Desain visi Yowakarta
7. Laboratorium 8. Penyimpanan
32,3 KebnUlhan dan Besaran xuang
sesuai dengan kegiatan y.ang ada yaitu :
a. KebutBJltlD Ruang Untuk Kegiatan Utama
1. Ruang Kelas Teori
8Sem,1 Diskomvis 9 Fotografi I Interior 9 9 8Semll 9 8 8 DSemlll 8 7 9 aSem.IV 7 7 8 .Sem,V 4 6 7
I
Sumber : Buku PanduanI
Grafik 3.4 JUMLAH MATA KULIAH
.s= JJl .2
j
.s=j
.Ganap .Ganjil Fotograft Interior .GenapI
18 18 18 .Ganjll 21 22 25 IG
rank
illalas menunjUKkan Jumlan mata Killian
per semester
padaSumber : Buku Panduan
Grafik 3.3
JUMLAH MATA KULIAH PER SEMESTER
10 8 .J::. m '3 .>0:: 6 .l!! (tJ :E .J::. (tJ 4 E :;, .., 2 0 .SemJ .Sam II asem III DSem.iV
.Sem.V • Sem.V1
setiap jurusan. Dimana mata kuliah terbanyak adalah pacta semester ganjil
MaiJemi nesail1 visi Yog~akarta
yaitu total 68 (dari seluruh j UTusan). Dari jumlah tersebut maka yang merupakan mata kuliah praktek adalah (grafI.k3.5) :
15
'"
'tiS :::E.c ~~ E~ :> ...., .Genap Grafik 3.5 MATA KULIAH PRAKTEKDisko
1
Fotog 8I
8Interi
9
• Ganjil 11
f
12 9Sumber :BUKU PANDUAN
Jumlah mata kuliah praktek terbanyak adalah pada semester ganjil. Total mata kuliah praktek pada seluruh jurusan pada semester ganjil adalah 32 (11+ 12+9). Untuk mendapatkan jumlah kelas teon dihitung dari jumlah mata kuliah keseluruhan - Jumlah mata kuliah praktek
68 - 32 = 36 mata kuliah teon
jika dalam satu hari ada 4 periode kuliah maka jumlah ruang kelas adalah 36 : 4 = 9 kelas
Dari perhitungan didapat kebutuhan ruang kelas teon· 9 buah dengan kapasitas masing-masing minimal 50 mahasiswa. Untuk mengetahui besaran ruang kelas digunakan standar ruang sebagai berikut (IInesco 1990)1
ruang kuliah teori : 2,1 m2/mahasiswa
r
I
dosen : 7,5 m2/0rang "
jadi besar ruang kelas yang dibutuhkan minimal adalah (2,lx45) + 7,5 = 112,5 m2
totalluas kelas minimal adalah 112,5 x9 = 1012.5 m2
2. Ruang Studio komputer
Kapasitas 50 orang, satu orang satu kornputer.
II Sdbat.\)ltllJtl, ~.lIaaiIiin y~DlUDI ltM
An11a Rulia 9434002.7 49
--- .0-"-_"°_° .__
Mallemi nesain visi YOf3:9akarta
Kebutuhan ruang : 1,45m2/mahasiswa
dosen : 7,5 m2/orang
jadi 1>esm I !JailB keJas yang ,Jjhiil"hkau minimal a/Salah; (1,45m2x50) + 7,5 = 80 m2
3. Galeri
Kapasitas 500 orang Standar ruang 2,8m2/orang
jadi besar ruang kelas yang dibutuhkan minimal adalah : 200x2,8m2 = 500 m2
4. Kebutuban ruang Jurusan Desain Komunikasi Visual Studio Gambar
Kapasitas 50 mahasiswa
Kebutuhan ruang : 3,45m2/mahasiswa
Dosen : 7,5 m2/orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (3,45m2x50) + 7,5 = 180m2
Studio Model
Kapasitas 50 mahasiswa
Tempat duduk : 0,65m2/mahasiswa
Dosen : 7,5 m2/0rang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (0,65m2x50) + 7,5 = 40m2
Studio Airbrush
Kapasitas 50 mahasiswa
Tempat duduk: 1,56/mahasiswa
Dosen : 7,5 m2/0rang
Tempat kompresor @lm2,jumlah 8 kompresor Luas tempat kompresor 8x1m2 = 8m2
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (1,56x50) + 7,5 + 8 =93,5 m2
Bengkel kerja
Anna Ru{ia 9434002.-7 50
---~~--_. ---"'i.o"
Ma?Jemi De.sain visi Yowakarta
Yaitu bempa studio layout dan montage dengan kapasitas 50 mahasiswa. Ruang yang dibutuhkan cukup besar minimallOx7 m,
ber-AC, iJiliiliiiB keilap soma, 'ati(ai taIpei
Laboratorinm gratika
Kapasitas 50 mahasiswa
Tempat duduk : 1,56!mahasiswa
Dosen : 7,5 m2!orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (l,56x50) = 78m2
5. Kebnt»ban ruang Jurnsan Fotografi Studio Fotografi
Standar intemasional minirnallOx7 m2 ber-AC, dinding kedap suara, konstruksi lampu gantung, lantai karpet, dan backdrop minimal 4m.
Laboratorium Fotografi
Kapasitas 25 mahasiswa
Kebutuhan ruang : 1,6 m2!mahasiswa
Dosen : 7,5 m2!orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (l,6x25) + 7,5 = 47,5 m2
6. Kebutuhan ruang Jurusan Desain Interior Studio Gambar
Kapasitas 50 mahasiswa
Kebutuhan ruang: 3,45m2!mahasiswa
Dosen : 7,5 m2!orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (3,45m2x50) + 7,5 = 180m2
;
~---_._--~~---- - - ..
AA.alJemi Desain visi Yog~akarta.
Bengkel kerja
Yaitu studio yang dibutuhkan untuk pembuatan model dengan
b p
3Silas
,ft
matmsiswa lStaui.tatmang
lOx' m::2 geT Al., Guidmgkedap suara
Ruang praktek multifungsi
Yaitu ruang praktek yang dapat digunakan untuk simulasi penataan interior dalam berbagai style dengan berbagai bahan. Konstruksi ruang dalamnya fleksibel sehingga dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan praktek. Luas ruang yang dibutuhkan minimall0x7 m2.
b. Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Ekstra 1. WorkshoplLokakarya
Kapasitas 150 orang
Standar ruang 0,65m2/orang Stage 10 m2
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (0,65m2xI50) +10 = 107,5m2
Ruangan untuk workshop ini dapat berupa auditorium yang dapat digunakan untuk pertunjukkan dalam mang.
2. Klinik Desain
Standar ruang
Standar ruang 4,5 m2/orang Jurnlah pernakai @lO orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah : 45 m2.
3. Unit Kegiatan Mahasiswa
Standar ruang
Standar ruang 4,5 m2/orang Jumlah pemakai @10 orang JumlahUKM5
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah: 45 m2x5 =225 m2
4. Seminar
Bisa juga merupakan ruang rapat intem dengan kapasitas 25 orang Standar ruang = 1,45m2/orang
_----1'_ _• ~ .. .__ /_--~~-~~~
--,
M.aOemi nesai!1 visi YOf):9akarta
1Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (l,45m2x25) = 36,25m2
5. PethmjulUtaD I ,uat Huang
Kapasitas 150 orang
Standar ruang 0,65m2/orang Stage 10 m2
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah
(0,65m2xI50) +10 = 107,5m2
c. Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Penunjang
1. Informasi
• Perpustakaan kapasitas 150 orang Standar ruang = 1,6m2/mahasiswa Jadi kebutuhan ruang minimal adalah
(l,6m2xI50) +10 = 240m2
• Ruang Audio Visual
Ruang ini ada yang merupakan bagian dari perputakaan namun ada juga yang merupakan ruang kelas.
Standar minimall0x7 m2 ber-AC, dinding kedap suara, lantai karpet.
2. AdmlDlstrasl akadcmlk Standar ruang 4,5 m2/orang Jumlah pemakai 10 orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah: 45 m2.
3. Administrasi Umum
Standar ruang 4,5 m2/orang Jumlah pemakai 10 orang
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah : 45 m2.
Amta Ru{ia 94340027 53
~ ~ ~ ~
1
_---.!..-.
-~---~--_._~-M.abemi Desai» visi Yog;9akarta
4. Maintenance bangunan
Jumlah pemakai 4 orang
3Iatii]3i luang 4,5tn2iofniig
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah: 18 m2.
5. Ibadah
Mushalla kapasitas 50 orang Standar ruang : 1,375m2/orang Jadi kebutuhan ruang minimal adalah (l,375m2x50) = 68,75m2
6. Koperasi
Tennasuk di dalamnya bookstore, cafetaria, serta toko yang menjual berbagai karya mahasiswa, dan lain-lain.
Standar ruang : Untuk pengurus :
4,5 m2/orang, jumlah15 orang = 67,5 m2.
Jurnlah pemakai : 100 orang
Standar ruang : 1,6/orang = 160 m2
Jadi kebutuhan ruang minimal adalah: 67,5 m2 + 160 m2 = 227,5 m2.
7. Penerbitan
Besar ruang minimal sama dengan lab-lab yang ada yaitu 10x7 m2, ber
AC, dinding kedap suara. Penerbitan ini selain melayalli order dari Iuar juga merupakan tempat praktek mahasiswa.
8. Penyimpanan
Standar ruang 4,5 m2/orang Jumlah pemakai 5 orang
Jumlah ruang Penyimpanan ada 5. Jadi kebutuhan ruang minimal adalah : (4,5m2x5)x5 = 112,5m2
3.2.4 Pengelompokkan Ruang
Pengelompokkan ruang berdasarkanjenis kegiatan yang diwadahi yaitu :
1
- ---,-~---
-Akahemi Desain visi YOfJ;9akarta
a. Ruang Publik
Yaitu ruang yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh semua orang. H
nang
illl dl1pat betfungsi se5agal tempaf l:111fUk berSOSlahsasibalk antar
mahasiswa, dosen maupun karyawan kampus.
Yang termasukruang publik antara lain galeri, area pertunjukkan luar
ruang koperasi, kafetaria, kantor pos dan bookstore.
b. Ruang Semi Privat
Yaitu ruang yang dapat digunakan secara bersama-sama olch semua orang namun masing-masing pengguna masih dapat menjaga privasinya. Yang termasuk ruang ini antara lain perpustakaan, penerbitan, klinik desain, UKM, ruang audio
visual, administrasi, penyimpanan/ gudang, maintenace, seminar dan workshop.
c. Ruang Privat
Yaitu ruang yang hanya dapat digunakan oleh orang-orang tertentu saja yang memang berkaitan dengan fungsi ruang tersebut. Privasi ruang ini sangat terjaga antara lain dengan membuat area transisi terhadap ruang lainnya. Yang termasuk ruang privat antara lain ruang kelas, studio gambar, studio model, studio
airbrush, bengkel kerja, lab grafika dan fotografi, studio fotografi, mushalla.
3.2.5 Tata Ruang
Tata nlang yang diinginkan adalah tata ruang yang mampu mengakomodasi semua kegiatan yang ada di kampus dimana aktivitas-aktivitas tersebut dapat berlangsung dengan baik tanpa satu sarna lain merasa terganggu.
Untuk itu beberapa hal yang perlu djlakukan adaJab .
a. Penempatan Ruang
Penempatan ruang-ruang yang memiliki tingkat privasi yang sama pada satu area sehingga aktivitas yang terjadi didalamnya tidak terganggu oleh kegiatan lain. Misalnya ruang kelas dan studio yang membutubkan ketenangan dapat diletakkan pacta satu area yang jauh dari kebisingan. Penempatan ruang-ruang ini pun memperhatikan fasilitas yang ada pada ruang-ruang tersebut dimana ruang-ruang yang memiliki alat-alat berat diletakkan di lantai bawah selain lebih efisien juga mengmndarkan merembetnya kebisingan ke lantai di bawahnya.
-~'---_._---.
-MaZlemi Desain visi Yog;gakarta
Gb. 3.2 Penempatan Ruang b. Penghubung Antar Ruang
Kriteria:
No Altematif Bentuk Draian
1. Ruang dalam ruang
~.:.
~
Adanya ruang yang
melingkupi ruang-ruaIlg yang lain
2. Ruang yang saling Memiliki irisan yang Studio dengan ruang penyimpanan
berkaitan
r
berfungsipenghubung
sebagai
3. Ruang yang hersehelahan
[[]
.•...'...•.',~;\ ",
\;
Adanya bidllng pemisah baik masif maupun tidak
Pcrpustakaan dgn r. audio visual, ruaIIg ruang kelas
4. Dihubungkan
bersama
O l h _
111
:.i:!;I;i:(:f;i:~l:!Dihubungkan olch ruang lain sebagai peral1tara
Ruang-ruang studio, ruangruang kelas.
Dan beberapa alternatif di atas sebenarnya semuanya dapat digunakan tergantung pada jenis-jenis ruang yang dihubungkan. Untuk ruang-ruang penunjang seperti administrasi dan pengajaran pola yang digunakan dapat bt:lUpa ruang dalam. ruang dimana satu ruang besar rnehngkupi beberapa ruang kecil. Untuk ruang studio dan kelas dapat menggunakan pola no. 2, 3 dan 4 dimana ada bagian ruang yang dapat dimanfaatkan secara bersama. Bagian ini selain dapat berfungsi sebagai arena sosialisasi juga dimanfaatkan sebagagai ruang pamer.
3.2.5.1 Ruang Untuk Kegiatan Utama
Kualitas ruang yang diinginkan adalah suasana yang dapat mendukung proses berkreasi mahasiswa. Proses berkreasi merupakan proses merencanakan, merancang dan menghasilkan suatu karyaJdesain yang orisinal. . Proses ini meskipun sama pada intinya namun memiliki perbedaan dalam penerapannya pada masing-masingjurusan. (tabel3.l )
AA.aaemi nesain visi Yowakarta
Tabel3.1
i'i'Oses ~efla'etlSi
No Kegiatan Ruang yang diperlukan
1 Merencana Kelas r. audio visual = Kelas t. audio visual Kelas r. audio visual 2 3 Merancang Output Studio gambar Studio model Studio airbrush Bengkel kerja Lab.Grafika 2 Dimensi - brosur
-
ilustrasi - cover - iklan - dll 3 Dimensi - signage-
package-
dB Studio fotografi Lab. Fotografi 2 Dimensi-
foto komersial-
foto fine art- foto montase
-
foto jurnalistik Studio gambar Bengkel ketja Ruang praktek multifungsi 2 Dimensi - gambar kerja - ilustrasi 3 Dimensi - furnitur - maket-
simulasi penataan nlangSumber : hasil anallSlS
Bertolak pada pemikiran di atas maka kualitas ruang yang dibutuhkan oleh ketiga jurusan pun menjadi berbeda. Secara garis besar kualitas ruang yang dibahas disini dibedakan menjadi :
1. Kualitas Ruang Secara Umum
Yaitu kualitas ruang yang relatif sarna untuk semua jurusan. Hal ini diterapkan pada ruang yang dapat digunakan secara bersama/bergantian misalnya ruang kelas.
a. Penggunaan Elemen interior
Penggunaan elemen interior yang atraktif selain akan memperoleh
r
I
daya tarik visual juga akan dapat memberi kondisi yang lebih inspiratif
bagi mahasiswa dibandingkan bentuk yang kaku dan monoton. Elemen
I
interior ini dapat berupa plafond, partisi-partisi, permainan ketinggian
!
Ii
lantai dan sebagainya. i'
i
II(
I( ---.
I
p:u:tisi l'crmainan pJafon dan kclinggian IlII1llIiI
- - - -, - - - _ . - - - -, ~\
'.
Ma1Jemi Desain. visi YOfJ;9akarta
b. Bahan, Tekstur dan Warna
Baha~ Tekstur dan Wama dalam kaitannya dengan arsitektur
aaalah sebagal salah sam @I@men yang da:pat meH:gekspresi1cifi Stlatn obyek
disamping bentuk.2 Warna dapat menimbulkan kesan yang diinginkan dan mempunyai efek psikologis, seperti kesan sempit, luas sejuk, hangat, ringan dan beratnya suatu ruang. Dalam hal ini perlu digunakan warna wama yang selain memberi kesan lapang juga menarik misalnya wama pastel yang dikombinasikan dengan wama primer. Bahan dapat memberikan kesan pacta bangunan misalnya penggunaan kaca, metal memberikan kesan modern semenlara penggunaan batu alam memberikan kesan natural. Sedangkan tekstur dapat memberikan kesan pacta persepsi manusia melalui penglihatan visual, seperti misalnya pada bidang rata yang mempunyai perbedaan wama, maka wama yang gelap terlihat sebagai bayangan wama yang terang sehingga timbul kesan seolah-olah bidang tersebut tidak rata.
c. Noise
Untuk menghindarkan penyebaran kebisingan dapat dilakukan denean penempatan barrier alami, permainan elemen interior dan penggunaan levellantai yang berbeda.
cering diperendah
l
Perbedaan kelinggian lanlai Gb. 3.4. Antisipasi Kebisingan d. PencahayaanSemua ruang kelas memerlukan banyak pencahayaan alami dengan prosentase bukaan sampai dengan 25-33% luas lantai.3 Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan bukaan-bukaan pada dinding atau langit langit.
2 Ir. Rustam Hakim, I lnsur PerRnc.angan 11Rlaffi Arsiteklur L8l1sekap, Bumi Aksara, Jakarta, 1991 J Emst Neufert, Data Arsitek, Erlangga, Jakarta, 1994
---~---~-_._---,
-l'
AA.alJemi Desain visi Yog;9akarta
Bukaan pada dinding Gb. 3.5. Pencahayaan
Pencahay.an langil
Meskipun pencahayaan alami cukup besar tetap diperlukan pencahayaan buatan baik yang menempel pada langit-Iangit, konstruksi gantung maupun yang ditempatkan pada elemen interior.
2. Kualitas Ruang Secara Khusus
Yaitu kualitas ruang yang diperlukan sesuai karakter masing-masing kegiatan pada setiap jurusan. Dimana perbedaan karakter kegiatan akan menuntut kualitas ruang yang berbeda pula.
No Kritcria Gambal'
1. Pencahayaan
~
buatan
Pada elemen interior
rn---~I
121
PenghawaanI
Alam;I
Pada sludioarr brush danI'-'E
_ *1
grafika dlperlukanpenghawaan
~lami
agarI'"""--,./}."'"--.
I
ambar ceoat kenng. 'tl"""IK "'1r"1IIBuatan Pada studio gambar digunakan
penghawaan buatan agar
~
mahasiswa merasa nyaman di ; : : ; ... dalamnya dan tidak cepat
berkerim?:at.
3 Skala Lapang Semua ruang menggunakan skala lapang agar orang dapat bergerak di dalamnya dengan leluasa tanpa terganggu dengan orooerti yang ada.
AkaiJemi Desai» visi Yowakarta
suara
ada I Peuggwlaan bahan peredam Perlu
berasal dari luar
:~~~~tudio
dariI
. .
'~t_>~
I
Penggunaan ruang translSl reatmen:
terhadap noise
I baik yang
Noise 5
Permainan elemen interior seperti ceiling dan level lantai
I~I
6 Permainan elemen interior Untuk menghindackan kesan yang monotonPermainan Bahan, tekstur dan
wacna pada interior ruang
'~
<
... 8
·i,'i,!
INo Kriteria Kulitas ruan 1m lementasi Gambar
1. Pencahayaan Buatan Ruang tidak memerlukan bukaan-bukaan untuk masuknya sinac matahari.
Sinac matahari. Untuk meghindari masuknya sinar matahari pintu ruangan di buat dobel, dengan lampu sebagai penanda bahwa ada orang di dalam ruan an.
2 I Penghawaan Buatan Karena tidak terdapat bukaan untuk sirkulasi udara maka roang sepenuhnya menggunakan
__ enghawaan buatan uang sLudIO harus mampu menapung semua properti fotografi dan area praktek beberapa Slswa sekaligus
4 I Noise I Barrier I Kondisinya yang serba
g
tertutup sudah merupakan treatment roang In! terhadao noise
MalJemi Desail1 visi Yowakarta
Tabel3.4 Jurusan Interior No
1
Kriteria Kulitas ruanS!:
L~U.~~
Implementasi
RW1ll!5 Ui:1ilyaK
b~aan-buka~n untuk masuknya smar matahan.
Gambar
~ =:=/
I ~ .Jl..
J?I
~ Buatan Penempatan pencahayaan
buatan
Pad. elemen ;n'erio'
r-!!!!~~!!!!!!!!!l
n
U*..l
, I 2 3 4 Penghawaan Skala Noise Alami Buatan Lapang Perlu adaUntuk bengkel kerja dan ruang l~:;!!!!!!!!!!!!!!~==~ praktek multifungsi.
II
'-<:
:::::==
~ Diwujudkan dengan adanya [ ~ bukaan-bukaan pada dinding.Penghawaan ini juga dapat
ditambah dengan penghawaan I'---========-'
buatan den.17an kipas an~in. Untuk studlO gambar dlperlukan penghawaan buatan
I \,..
CE.,... of.:..
g"
I 'iF1JIlI" II ~ Semua ruang menggunakanskala lapang agar orang dapat bergerak di dalarnnya dengan leluasa tanpa terganggu dengan
~:~::~a~g~:amang pral'tek r~"=::::=:::::::::::~~
multifun~si
yangs~t-nya
harus~le~ ,~~_" ~.~\I~~
I
dapat dlatur sesual kebutuhanL."
"~.,.".."""
~.._
_,,"_,,Jpraktek
Penggunaan bahan peredam
I i
I .
terhadap noise ~;;:;:;;;:-;t;;-;;i---l~==;;===~~~
~:~~sal
dariYI:r: Barrier alami1~.li;;i,iiii~:
maupun dari ...'
dalam studio Penggunaan ruang transisi
=":.~jo, :"'ie;.11=:~0, I~I
5 Permainan interior
elemen Untuk
;:~~:~~:gmaka
Permainan Bahan, tekstur wama pada interior ruang
dan
~~....
~m
ruangan pun periu di jauhkan dari kesan monoton . I " J Al1l1a Ru{ia 94340027 61AA.aOemi Desain visi YOfj;9akarta
3.2.5.2 Ruang Untuk Kegiatan Ekstra
rlterla Pencahayaan I Alami bukaan pada SelimUl akustik Adanya bukaan bidang . Penerangan dengan Buatan Penempatan
lampu lampu sesuai dengan kebutuhan Penghawaan I Bualan Ruangansepenuhnya Penggunaan
menggunakan AC, blower penghawaan buatan
Skala Sangat lapang Agar orang
dapat bergerak dengan leluasa
Noise Sangat dibutuhkan Menggunakan ketenangan dalam bahan peredam ruangan seperti ini agar suaralselimut aktivitas di dalamnya akustik dapat beriangsung dengan lancar Implementasi
-.l'!lt\ 'P'li:::!' II "ll I 'I,. ,I' ]""I"~,.!!,",,,,,,,,,,,,,,,,.,,.,,,,, ..,,,,,,,..,,"}"I' Tabel3.6 Klinik Desain Kriteria Pencaha Alami yaan Ruane: Klinik Desain Memanfaatkan terang matahari Uraian Adanya bukaan bukaan untuk pencahayaan 1m1l1ementasi ~f
t
I
Buatan Penerangan dengan lampu Penempatan larnpu sesuai dengan kebutuhan
;
~
;
ghawaan Alami f---~---Buatan Memanfaatkan penghawaan alami ---Menggunakan blower Adanya bukaan bukaan untuk sirkulasi udarat t
J
;t
=n::
II
Anna Rulia 9434002.7 62AAaiJemi Desain visi Yog~akarta.
Skala Skala nonnal """n"'""l1l1"""""'",,~~
rf;R""·",,·~""··"m·':j;:··i
I.";~,,"'\ii",,",_.,,_...,,,. ,]If.",.!
"""""'.'·'''"''''''"''''''''''''''''''"',"''''W'''"''''''''''''"u'
Tabel3.7
RuangUKM
Kriteria Ruan2 Uraian Implementasi
1t
if
i
tk~
II
UKM Pencaha yaanAlami Memanfaatkan terang matahari secukupnya Adanya bukaan bukaan untuk pencahayaan Buatan Penerangan dengan lampu Penempatan
lampu sesuai dengan kebutuhan Penghaw
aan
Alami Memanfaatkan penghawaan alarni Adanya bukaan bukaan untuk sirkulasi udara _r
-
~
1
~
I ::Ll:: Itt-
I
Buatan Menggunakan blower
Skala Nannal
r"···"··...
-~~·-"""l"""""··"'·""'·..""..,,..,,..··""·JII!L""'
! II~
.·~lr ~('
'j
)
i .,
t~
..
~._=:::;::
..~J
Iterla Kuan Uratan l lmplementasl
Pencaha
I
AlamiSeminar
I
Memanfaatkan terang'--'~ ...
Adanya bukaan yaan matahari secukupnya bukaan untuk
pencahayaan
Lt]
ILJ
I
Ruatan I Penerangan dengan lampu
I
Penempatanlampu sesuai I k~ I dengan
1111
IlJ
kebutuhan
Penghaw I Alami
I
Memanfaatkan penghawaanI
Adanya bukaan- ~aan , alami bukaan untuk
I
t,
I Ii
~
~
sirkulasi udara Buatan I Menggunakan blower
I
I[f,;=,rJ
,.
MalJemi Desain visi YOe~akarta
Skala Lapang ~---··"·"·"""''''~"'''···''·"''''~''-'1"
ina
JJ
''T'"I
,:,::::::::::::::::::::::::::::::,:,:,::::::::::;::,:~
Noise Ruang ini memerLukn treatment buatan terhadap
I kebisingan Menggunakan bahan peredam suara
IG,
i,J
I I3.2.5.3 Ruang Untuk Kegiatan Penunjang
Tabe13.9
Ruangp_ . ~ - _ .
_
..Kriteria Ruang Implementasi
Perpu R Adm l\fain1 lbadah Koper Pene Gudang penge/ofa entlC<)
st Audio asi rhila
VISual
Pencahaya Alarni -oJ
an
" " "
"
"
n"
"
~
{
I
'BUatan ~"
"
"
"
"
"
"
"
~~~
II
Penghawa Alarni lo.! =
'J
- /~
an"
"
" " "
"
"
Buatan"
"
"
"
~
Skala Nonnal -.J -.J"
"
r==-:=1J
'Y'
~ ..""",,tldL~j''',u
"""",,,_ _"..,,.."""o<lll~,,,,,,\:/
""""...,,,,,,,,,,,",,,,,,,,,,,,,,,,,,,,"U,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Lapang -V ...J ...J """.""""""""'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' "'''''''''"''''"''''""''''""""''''''''~-''';1\~'' , ...J J]:L~:.., g""" " Sangat -.J lapangn
i~"iY::~
:~:'::~":':::::':::':':':":":'::':'::::::':~"::::':,
JI
3.2.6 SirkulasiSistem sirkulasi erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas sehingga merupakan pergerakan dari ruang yang satu ke ruang yang lain.
Sirkulasi dibedakan atas : 1. Sirkulasi dalam bangunan
Memberikan kemudahan pencapaian mango
AAaoomi Desail1 visi Yog;gakarta
Jalur sirkulasi dapat menembus atau melewati mang-mang dan menimbulkan pola-pola istirahat dan gerak didalamnya
Pola sirtrulasi sesual dengan pola hubungan ruang yang ada Sirkulasi sebagai bagian dari ruang pamer
Melihat, mengamati dan menilai suatu hasil karya desain merupakan bagian penting sebelum sesorang melakukan proses berkreasi. Proses di atas dapat disebut sebagai proses apresiasi, yang sangat penting untuk mengasah kemampuan mahasiswa.
(»,J",~"
..
,..,.
Untuk itu penempatan sebanyak mungkin area pamer di dalam kampus sangat mendukung proses apresiasi tersebut
2. Sirkulasi luar bangunan
Sirkulasi kendaraan keluar atau masuk kampus tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Area entance dan exit terletak di pinggir jalan untuk memudahkan sirkulasi. Jarak antara entrance dengan pertigaan jalan sekitar 200m, sedangkan dengan area exit sekitar 150 m. Jarak demikian cukup aman bagi sirkulasi kendaraan bermotor.
-
Lokasi entrance ± 100m•
Gb. 3.7. Sirkulasi Kendaraan Pengaturan arah sirkulasi agar tidak terjadi kemacetanSirkulasi pedestrian membentuk pertalian yang penting dalam hubungannya dengan aktivitas dalam site maka banyak hal-hal
---~~._:::, ---~-,._.
AAalJemi Desain visi Y0{J.'9a.karta
yang harns di perhatikan antara lain : lebar jaJan,penambahan elemen estetis yang menyenangkan dan tempat duduk.
3.3 TATA RUANG LUAR 3.3.1 Zonning
Kondisi eksisting yang masih alami memungkinkan bangunan dapat tampil atraktif di lingkungan sekitamya. Tidak adanya bangunan tinggi disekitar site (maksima141antai menurut RUTRK) juga memberi keuntungan bagi view ke
:
.
I
Dari keadaan tersebut di atas maka dilakukanlah penzonningan site sebagaimana tampak pada gambar. Main entrance terletak di pinggir jalan untuk memudahkan sirkulasi keluar dan masuk bangunan. rnang studio dan kelas diletakkan agak ke belakang agar suasananya lebih tenang.
arah bangunan. II ,
Q .. J....~~~
Zona B sebagai lobby, galeri dan
administrasi, auditorium
Zona D sebagai zona kegiatan ekstra yaitu UKM, klinik desain
Zona C sebagai arena ~iukkan luar ruang
Zona A sebagai area parkir dan sirkulosi kendaroan kelunr mosuk
'I" I i ' , " , I ' "", ''''", ",~" ,".", .,."., ':~""'" "'.
h···..···
•." A :",,',,"". D···
"'-.'. .
••.
.
~
• ""~...
~II
Zona F sebagai zona kegiatan penunjang a.linfonnosi, koperasi, maintenance
Zona E sebagai zona kegiatan utam
yaitu studio, bengkel keJja dan
\
AAa!Jemi Desail1 visi Yowakarta
3.3.2 Organisasi Ruang
Pola pergerakan yang ada dalam kampus sebenamya dapat berupa sebuah sesuatu yang acak karena banyaknya aktivitas yang terjadi. Pola 1m
dapaf
berupa suatu bentuk jaringan atau network yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik tertentu di dalam kampus.
1\\
k1-~,S~~;:t;~:_"
V
Gb. 3.10. Po[a Pergerakan
Pola ini pada akhimya akan menghasilkan penempatan massa yang acak pula. Dengan demikian perlu dilakukan pemilihan organisasi ruang yang sesuai. Kriteria pemilihan :
Ol"2anisasi Ruane: Pola Pere:erakan
Terpusat Suatu ruang dominan dimana pengelompokkan sejumlah ruang sekunder dihadapkan
Linier Suatu urutan linier dari ruang-ruang yang berulang
Radial Sebuah ruang pusat menjadi acuan organisasi- organisasi ruang yang tinier berkembang menurut bentuk iari-iari Cluster Ruang-ruang dikelompokkan berdasarkan adanya hubungan
atau bersama-sama memanfaatkan
em
atau hubungan visual Grid Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid stmktural ataugrid tiga dimensi lain
Dari kriteria tersebut di atas tampak bahwa organisasi cluster dapat digunakan untuk mewadahi pola pergerakan kampus yang acak. Cluster dipilih
t dengan pertimbangan organisasi ruang ini juga dapat menerima ruang-ruang yang ~
it
Ii
berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya tetapi berhubungan satu dengan yang lain i
'I
ii
berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau sumbu. Oleh
I
I karena polanya tidak berasal dari konsep geometris yang kaku, maka bentukorganisasi cluster selalu luwes dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karaktemya.
. -~ .
. --~-_.- - - - " - - - -
Ma2lemi Desam visi YOf3;9akarta
b. 3.12. Pola Pergerakan Site
Jika di ambil asumsi dari nola gerak acak yang teIjadi dan pola tersebut terlingkup dalam organisasi ruang yang cluster maka massa bangunan akan terpecah menjadi umt unit kecil sesuai aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Pemecahan massa-massa ini juga berakibat terciptanya 'space between the masses'.
Space (berupa lansekap) inilah yang berfungsi sebagai pengikat/enclosure bangunan.
3.3.3 Lansekap
Penataan lansekap merupakan bagian integral dati suatu bangunan, bukan hanya sebagai pemanis namun juga dapat mendukung aktivitas yang ada sesuai dengan fungsi bangunan dengan optimal.
Dalam hal ini lansekap direkomendasikan sebagai : Pengikat massa bangunan
Massa bangunan yang terpecah-pecah akan membuat kesulitan orientasi untuk itu lanseka-IL--illmat digunakan sebagai pengarah sekaligus pengikat massa massa terset>w:. I
Gb. 3.13. Lansekap sebagai pengikat Bagian dari sistem sirkulasi (luar bangunan)
lansekap merupakan bagian pokok sistem sirkulasi dengan bentuk jaringan pedestrian yang menghubungkan titik-titik aktivitas dalam kampus.
i
Gb. 3.14. Lansekap sebagai Sirkulasi
Akaoemi Desail1 visi Yoe;gakarta
Bagian dari ruang pamer
Pada lansekap kampus juga dapat ditempatkan elemen-elemen estetik baik semata-mata sebagai benda pamer maupun memiliki fungsi khllSUS misalnya
sebagai penanda atau sign system. i
. ~ amer
Pendukung proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar tidak melulu mesti dilakukan di dalam ruang, wituk beberapa kasus hal ini malah perlu di lakukan di luar mango Misalnya pada kuliah menggambar dengan obyek lingkungan di sekitar kita. Kegiatan seperti inilah yang justru akan membentuk kemampuan sketsa mahasiswa
i
lndoor in<>lnlctiotul. space Outdoor in.o;lructional space
Gb. 3.16. Lansekap sebagai Area Studi
Peredam kebisingan
Elemen lansekap seperti tanaman merupakan barrier yang baik untuk meredam menjalamya kebisingan ke dalam bangunan.
Bl1ITioro'llmi
Gb. 3.17. Lansekap sebagai Area Speredam kebisingan
3.4 PENAMPILAN BANGUNAN
3.4.1 Arsitektur Modern Sebagai Landasan Penampilan Bagi Bangunan Penampilan modern digunakan sebagai landasan bagi penampilan bangunan. Arsitektur modem sendiri memiliki beberapa aspek yaitu : merupakan satu pengertian bam yang berkesinambungan yang terputus hubungannya dengan
AkaOemi Desain visi Yog;<Jakart4
sejarah, fungsional, efektif dan efisien serta di dukung oJeh prodJlksi massal. Sedangkan pada bangunan ini beberapa aspek arsitektur modern yang digunakan sebagai landasan penampl1an adalah :
1. Bentuk sebagai sebuah pengertian bam
Pengertian bam disini maksudnya terlepasnya bentuk dari hubungannya dengan sejarah. sehingga bentuk bangunan benar-benar sebuah pengertian bam yang tidak ada hubungannya dengan bentuk arsitektur tradisional setemDat.
Gb. 3.18.arsitektur tradisional Gb. 3.19. Pengolahan Bentuk Dasar
setempat Bangunan
Meski pun bentuk bangunan merupakan sebuah pengertian bam namun komunikasi dengan lingkungan tetap diperhatikan. Hal ini
dilakukan melalui pemecahan massa-massa bangunan agar skalanya lebih kecil dan lebih manusiawi. Pemecahan ini juga memungkinkan pengolahan bentuk yang lebih leluasa.
Pengolahan bentuk dilakukan melalui permainan bentuk-bentuk eometris seDerti bulat, segitiga,kotak.
Gb. 3.11. Pengo;ahan Bentuk Dasar Bangunan
lelLol,
I,
Tampak dengan dominasi permainan bidang dipilih karena gubahan II\8ssa YIU18 terpecah pecahltidak dalam satu blok besar
Anna Ru.lia 943400.2.7 70
AAaOOmi
oesam
visi yog.yakarta2. Fungsional bangunan
Aspek fungsional bangunan tetap diperhatikan karena hal 1m
merupakan salah salu chi bangunan modem.
SeJasar penghubung antar massa bangnnan
Gb. 3.22. Pengolahan Fungsional Bangunan
Penggunaan bahan (kaca) yang sekaligus berfungsi sebagai pencahayaan
3. Penggunaan Bahan-bahan fabriknsi.
Penggunaan bahan-bahan produksi massal atau fabrikasi merupakan salah satu aspek arsitektur modern. Sifat produk massal juga mengandung aspek fungsional dan efektif
Kriteria pemilihan bahan :
Keun
v_
diIimbaIkao No 2 3 4 S Bahan &ton Kavu BalUaIam Melal K.ca Wama !lQvoriul BoJvariui Tet1>aIa8 Borvarilli ~ TcI<IurPCIIllOIabm Icbih bcbas
PC1IlI01ahon tod>ala6 PonaoIahan tod>ala6
i'oiiiiOlabm Icbih bcb.. PCIIllOIaban lobih bcbas
AIa J. m .fodarn. ke.... lDil. IradiBIonaI rnd£m..hiteCh i. bUll uedoaaan
Dengan dasar pertimbangan bahwa tekstur dan warna bahan dapat
mengekspresikan suatu obyek(bangunan) maka bahan ballan dati
beton. metal serta kaca yang dapat diolah tekstur dan warnanya serta memberikan penampilan modern dipilih sebagai bahan utama bangunan. Tampak dengan penampilan struktur Gb. 3.23. PenRolahan Bahan .AJ1na Rulia 9434002.7 71
Akabemi Desain visi Yog;9akarta
3.5 KESIMPULAN
1. Tata ruang dalam kampus harns mendukung proses berkreasi mahasiswa. Proses berkreasi III dalam penerapannya berbeda untuk masing- masing
jurusan karena karakter kegiatannya berbeda.
2. Tata ruang luar kampus tampil bukan hanya sebagi pe1engkap namun juga dapat mendukung aktivitas dalam kampus secara optimal yaitu sebagai :
Bagian dati sistem sirkulasi Instalasi seni
Pengikat massa bangunan Peredam kebisingan Area belajar mengajar
3. Besaran ruang ditentukan dari jenis kegiatan yang diwadahi, peralatan yang diperlukan serta daya tampung mahasiswa berikut ruang gerak yang diperlukannya.
4. Penampilan bangunan Akademi Desain Visi Yogyakarta yang berdasar pada aspek-aspek arsitektur modem yaitu :
merupakan sebuah pengertian baru yang terlepas darisejarah(arsitektur tradisional setempat).
Fungsional
Menggunakan bahan produksi massal