Skenario 2
Skenario 2
“Edema”
“Edema”
Blok Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa
Blok Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa
Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
Universitas Yarsi
Tahun Ajaran 2016/2017
Tahun Ajaran 2016/2017
Kelompok B2
Kelompok B2
K
Keettuuaa
: T
: Tif
ifan
an
y L
y L
az
az
ua
ua
rd
rdia
ian A
n A
mi
mi
g
ga
a
(11
(
1102
0201
01
62
6216
16
)
)
SekretarisSekretaris
:
: Zahra
Zahra Aruma
Aruma Puspita
Puspita
(1102016233)
(1102016233)
AAnnggggoottaa
:
: Much
Much Hasyim
Hasyim Asy
Asyari
ari
(1102015142)
(1102015142)
R
Re
eg
gi
in
na
a
D
Di
ia
an
n
F
Fa
aj
jr
ri
ia
ah
h
A
A
(
(1
11
10
02
20
01
15
51
19
93
3)
)
Naufal
Naufal Rizky
Rizky Fadhi
Fadhi Hakim
Hakim
(1102016152)
(1102016152)
Nurrahmi
Nurrahmi A
Ayu
yu Rizki
Rizki
(1102016162)
(1102016162)
Pu
Pu
tr
tri
i Az
Az
za
za
hr
hra
a N
Nur
ur
Azr
A
zrin
ina
a
(
(11
1102
0201
01
61
6170
70
)
)
V
Kelompok B2
Kelompok B2
K
Keettuuaa
: T
: Tif
ifan
an
y L
y L
az
az
ua
ua
rd
rdia
ian A
n A
mi
mi
g
ga
a
(11
(
1102
0201
01
62
6216
16
)
)
SekretarisSekretaris
:
: Zahra
Zahra Aruma
Aruma Puspita
Puspita
(1102016233)
(1102016233)
AAnnggggoottaa
:
: Much
Much Hasyim
Hasyim Asy
Asyari
ari
(1102015142)
(1102015142)
R
Re
eg
gi
in
na
a
D
Di
ia
an
n
F
Fa
aj
jr
ri
ia
ah
h
A
A
(
(1
11
10
02
20
01
15
51
19
93
3)
)
Naufal
Naufal Rizky
Rizky Fadhi
Fadhi Hakim
Hakim
(1102016152)
(1102016152)
Nurrahmi
Nurrahmi A
Ayu
yu Rizki
Rizki
(1102016162)
(1102016162)
Pu
Pu
tr
tri
i Az
Az
za
za
hr
hra
a N
Nur
ur
Azr
A
zrin
ina
a
(
(11
1102
0201
01
61
6170
70
)
)
V
Skenario
Skenario
“Edema”
“Edema”
Seorang laki-laki umur 24 tahun berobat ke dokter dengan
Seorang laki-laki umur 24 tahun berobat ke dokter dengan
keluhan kaki dan perut membengkak sejak 2 bulan yang lalu.
keluhan kaki dan perut membengkak sejak 2 bulan yang lalu.
Untuk mengurangi bengkak biasanya pasien menaikkan
Untuk mengurangi bengkak biasanya pasien menaikkan
kedua kakinya,tetapi sekarang tidak membantu. Tidk ada
kedua kakinya,tetapi sekarang tidak membantu. Tidk ada
riwayat penyakit berat lainnya.Pemeriksaan fisik di dapatkan
riwayat penyakit berat lainnya.Pemeriksaan fisik di dapatkan
adanya asites pada abdomen dan edema pada kedua
adanya asites pada abdomen dan edema pada kedua
tungkai bawah. Hasil pemeriksaan laboratorium ; kadar
tungkai bawah. Hasil pemeriksaan laboratorium ; kadar
protein
protein albumin
albumin di dalam
di dalam plasma
plasma darah
darah 2,0
2,0 g/L
g/L (normal 3,5
(normal 3,5
g/L), pemeriksaan lain dalam batas normal. Keadaan ini
g/L), pemeriksaan lain dalam batas normal. Keadaan ini
menyebabkan gangguan tekanan koloid ossmotik dan
menyebabkan gangguan tekanan koloid ossmotik dan
tekanan hidrostatik di dalam tubuh. Dokter menyarankan
tekanan hidrostatik di dalam tubuh. Dokter menyarankan
pemberian infus albumin.
Kata-Kata Sulit
Kata-Kata Sulit
Tekanan Tekanan Hidrostatik Hidrostatik •• TTekanaekanan din di dalam dalam pembuluh pembuluh darah yang di darah yang di tentukan oleh tentukan oleh tekanan darah tekanan darah Tekanan yang Tekanan yang di timbulkan di timbulkan cairan di cairan di dinding dinding penampungnya penampungnya Tekanan Tekanan Osmotik Koloid Osmotik Koloid •• Gaya osmotikGaya osmotikmenembus menembus dinding kapiler dinding kapiler akibat dispersi akibat dispersi protein, protein, plasma, dan plasma, dan mendorong mendorong pergerakan pergerakan cairan ke cairan ke dalam kapiler dalam kapiler Asites Asites •• KeadaanKeadaan terkumpulnya terkumpulnya cairan cairan patologis di patologis di dalam rongga dalam rongga abdomen. abdomen. Edema Edema •• AdanyaAdanya sejumlah besar sejumlah besar cairan secara cairan secara abnormal abnormal dalam ruang dalam ruang jaringan jaringan interseluller interseluller tubuh biasanya tubuh biasanya istilah ini di istilah ini di pakai pada pakai pada akumulasi akumulasi cairan yang cairan yang berlebihan dan berlebihan dan nyata dalam nyata dalam jaringan jaringan subkutan. subkutan.
Abdomen • Istilah medis yang di gunakan untuk menggambarka n bagian antara dada (bagian paling bawah tulang rusuk) dan pelvis atau
bagian paling atas di paha pada manusia abdomen identik dengan kata perut. Albumin • Protein plasma utama yang berperan penting menimbulkan tekanan osmotik koloid plasma dan berperan sebagai protein transport untuk anion organic besar dan beberapa hormon. Infus • Pemasukan obat berupa cairan tanpa tekanan istimewa melalui pembuluh darah atau rongga badan Plasma Darah • Bagian cair di darah dimana komponen-komponen yang terpisah tercampur.
Kata-Kata Sulit
Pertanyaan
1.Apa fungsi albumin dalam darah ?
2.Faktor apa yang menyebabkan edema
dan asites ?
3.Bagaimana proses terjadinya edema ?
4.Apa akibat jika albumin mengalami penurunan atau kurang
dari kadar normal ?
5.Apa fungsi tekanan osmotik koloid di
tubuh?
6.Apa fungsi tekanan hidrostatik di tubuh ?
7.Penyakit apa saja yang bisa menyebabkan
asites ?
8.Pemeriksaan apa saja yang harus di lakukan
untuk mendeteksi adanya edema?
9.Bagaimana pembuluh kapiler
mempertahankan tekanan hidrostatik dan keadaan osmotik koloid dalam keadaan normal?
10.Apa jenis-jenis
edema ?
11.Mengapa dokter
menyarankan
pemberian infus
albumin?
12.Mengapa
menaikkan kedua
kaki biasanya
mengurangi
bengkak?
13.Termasuk jenis
apakah protein
albumin?
14.Bagaimana
penanganan pasien
yang menderita
edema?
Jawaban
1. Fungsi albumin sebagai transportasi, mengatur tekanan osmotic dalam plasma, mengatur cairan tubuh agar tidak bocor keluar dari pembuluh darah,mengangkut banyak bahan yaitu bahan yang kurang larut dalam plasma seperti bilirubin, garam empedu, penicillin, dll. 2. Faktor yang menyebabkan edema adalah gagal ginjal, retensi Na, peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan tekanan koloid osmotic, penurunan kadar albumin dalam darah.
Faktor yang menyebabkan asites adalah kelebihan cairan dan elektrolit dalam tubuh, kekurangan protein albumin dalam plasma darah, penggumpalan cairan serosa di rongga abdomen.
3. Proses terjadinya edema adalah protein masuk ke dalam cairan interstitial sehingga kadarnya akan menurun sehingga cairan interstitial mengalami pembengkakan dan terjadi edema.
Jawaban
4. Jika albumin mengalami penurunan maka cairan keluar
dari jaringan tubuh dan tubuh akan membengkak, tekanan
osmotic kolid plasma juga menurun dan terganggu
transport anion dan beberapa hormon.
5. Fungsi tekanan koloid osmotik tubuh adalah mendorong
pergerakan cairan masuk ke dalam kapiler
6. Fungsi tekanan hidrostatik di tubuh adalah mendorong
cairan ke luar kapiler
7. Penyakit yang bisa menyebabkan asites adalah gagal
ginjal, gagal jantung, hipoalbuminemia berat, hipotiroid,
angguan intraabdomen, gagal hati dan kanker.
8. Pemeriksaan untuk medeteksi adanya edema adalah
pemeriksaan serum darah, pemeriksaan plasma,
pemeriksaan urin dari feses, pemeriksaan tes fungsi
ginjal, pemeriksaan osmolaritas plasma.
9. Pembuluh kapiler dalam mempertahnkan tekanan
hidrostatik dan tekanan osmotic koloid plasma dalam
keadaan normal adalah koloid meningkat karena adanya
mekanisme kontraksi jaringan otot di pembuluh kapiler
selain itu ada factor yang mempengaruhi metabolism air.
10. Jenis- jenis edema ada edema local yaitu hanya terbatas
pada pembuluh darah tertentu seperti ekstermitas, muka
dan asites sedangkan edema umum yaitu edema yang
terjadi di sebagian besar dari tubuh pasien.
11.Dokter menyarankan pemberian infus albumin karena protein yang ada di pembuluh darah akibatnya pembuluh darah kekurangan protein masuk ke cairan intersisial, untuk meningkatkan kadar albumin sehingga tekanan osmotic koloid meningkat.
12.Menaikkan kedua kaki bisa mengurangi bengkak karena pengaruh posisi kaki di atas 30 derajat adalah dapat membantu resusitasi jantung sehingga suplai darah ke organ-organ penting seperti hepar, paru, ginjal dapat mengalir sempurna
13.Albumin termasuk jenis kolid, protein yang larut dalam air dan juga dalam larutan garam konsentrasi sedang
14.Penanganan pasien yang menderita edema adalah memperbaiki penyakit dasar, restriksi asupan natrium untuk meminimalan retensi air, diberi diuretic pada edema paru.
Kelebihan air antara lain disebabkan oleh adanya
gagal ginjal, retensi Na. Kondisi ini menyebabkan
gangguan keseimbangan aliran darah di kapiler,
vena, arteri, pembuluh limfe akibatnya terjadi
perubahan tekanan hidrostatik dan tekanan
koloid osmotik yang mempengaruhi metabolisme
air. Gangguan keseimbangan cairan ini
menyebabkan terjadinya kelebihan air salah
satunya adalah edema. Edema bisa di diagnosis
melalui pemeriksaan klinik dan bisa di tangani
dengan pemberian protein albumin.
Learning Objective
1. Mengetahui dan Memahami Sirkulasi Kapiler
• 1.1 Definisi Kapiler
• 1.2 Struktur dan Fungsi Kapiler, Venula, Arteriol • 1.3 Mekanisme Sirkulasi Kapiler
2. Mengetahui dan Memahami Kelebihan Air
• 2.1 Faktor Penyebab Keleihan Air
• 2.2 Metabolisme Air dan Faktor yang Mempengaruhi • 2.4. Cara Mengkoreksi Kelebihan Air
• 2.3 Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik Koloid
3.
Mengetahui dan Memahami Edema
• 3.1 Definisi Edema • 3.2 Jenis Edema • 3.3 Etiologi Edema • 3.4 Edema • 3.5 Gejala Edema • 3.6 Pemeriksaan Edema 3.7 Tata Laks a Ede
L.O 1 Memahami dan
Menjelaskan Sirkulasi
! Kapiler adalah pembuluh darah paling halus yang berdinding tipis
dan berpori, tempat terjadinya pertukaran antara darah dan jaringan sekitar melaluidindingnya. (Sherwood, 2015)
! Kapiler adalah setiap pembuluh halus yang menghubungkan
arteriol dan venula. Dindingnya berlaku sebagai membran semipermeable untuk pertukaran berbagaisubstansi antar darah dan cairan di jaringan. (Kamus Kedokteran Dorland edisi 26)
! Kapiler darah adalah pembuluh darah yang halus dan berukuran
kecil yang berhubungan langsung dengan sel jaringan tubuh. Kapiler merupakan saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Dindingnya bersifat semipermeable untuk pertukaran substansi. (Ganong, 2008)
ARTERIOL
!
Menurut Kamus Kedokteran Dorland edisi 26,
arteriol adalah cabang arteri yang sangat kecil.
!
Menurut Sherwood, arteriol adalah pembuluh
resistensi utama di pohon vaskular karena
jari-jarinya cukup kecil menghasilkan resistensi yang
lumayan besar terhadap aliran darah
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
Struktur
• Dinding arteriol mengandung sedikit jaringan ikat elastis, tetapi memiliki lapisan otot polos
yang tebal dipersarafi serat saraf simpatis. • Otot polos ini peka
terhadap perubahan kimiawi lokal, beberapa hormon dalam darah, dan
faktor mekanis seperti peregangan.
Fungsi
• Mendistribusikan curah jantung yang beragam diantara berbagai organ
sistemik, bergantung pada kebutuhan sesaat
tubuh.
• Membantu mengatur tekanan darah arteri.
Struktur & Fungsi Kapiler,
KAPILER
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
Struktur
Dinding sangat tipis (ketebalan 1
μm)
Terdiri atas selapis sel endotel gepeng.
Sel endotel ditopang oleh membran basal
tipis.
Tidak terdapat otot polos atau jaringan
ikat
Memiliki pori tempat materi yang terlarut air
melewatinya
Fungsi :
! Membiarkan zat-zat nutrisi dan zat-zat sisa untuk keluar-masuk.
(Sukriti dkk., 2014)
! Menyesuaikan aliran darah melalui suatu jaringan sebagai respons
terhadap kebutuhan metabolik.
! Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena
! Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan
jaringan oksigen dan zat zat makanan dimasukkan kedalam sel melalui pembuluh kapiler. Zat zat ini digunakan sel untuk memperoleh energi dengan cara pembakaran
! Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran; menentukan
distribusi cairan ekstrasel antara plasma dan cairan interstisium. (Sherwood, 2015)
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
Jenis Kapiler
• Banyak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru, susunan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis di bagian lainnya.
Kapiler
sempurna
• Kapiler bertingkat dijumpai pada mukosa usus, glomerulus, ginjal dan pancreas. Sitoplasma tipis dan tempat pori-pori.
Kapiler
bertingkat
• Kapiler sinusidal mempunyai garis tengah, lumen lebih besar dari normal.
Kapiler
sinusidal
VENULA
Pembuluh darah
yang sangat kecil
p a d a s i s t e m
mikrosirkulasi yang
m e m b a w a d a r a h
dari kapiler menuju
vena.
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
Lapisan dalam (endothelium)
• terdiri atas sel-sel endotel gepeng yang berperan sebagai membran
Lapisan tengah
• terdiri atas jaringan otot yang elastis
Lapisan luar
• yang tidak berkembang dengan baik sehingga venula memiliki dinding yang lebih tipis dibandingkan arteriol
Fungsi:
Kapiler mengalirkan isinya kedalam venula yang secara progresif menyatu untuk membentuk vena kecil yang keluar dari organ.
Berkomunikasi secara kimiawi dengan arteriol sekitar. Antara venula dan arteriol sekitar terjadi komunikasi ekstensif melalui sinyal-sinyal kimiawi. Persinyalan venuolarteriol ini sangat penting untuk menyamakan aliran masuk kapiler di suatu organ dan aliran keluarnya
(Sherwood, 2015).
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
1. Difusi pasif
• Di dinding kapiler tidak terdapat sistem transportasi yang
diperantarai oleh membawa, zat terlarut berpindah
terutama melalui proses difusi menuruni gradien
konsentrasi mereka.
2. Bulk flow
• Adalah terjadinya filtrasi suatu volume plasma bebas
protein, yang kemudian bercampur dengan cairan
insterstitium, dan kemudian di reabsorpsi.
Mekanisme Sirkulasi Kapiler
Pertukaran antara darah dan jaringan disekitarnya melalui dinding kapiler berlangsung melalui:
tekanan darah kapiler
tekanan osmotik koloid plasma
tekanan hidrostatik cairan interstisium
tekanan osmotik koloid cairan interstisium
Sistem limfe
Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk flow:
S
istem limfe mengembalikan cairan ke dalam
kapiler agar pada cairan interstisium tidak terlalu
banyak cairan. Selain itu sistem limfe juga
mengembalikan protein plasma yang ‘bocor’ saat
ultrafiltrasi, karena jika tidak dikembalikan maka,
tekanan osmotik koloid plasma akan turun secara
progresif.
(Sherwood, 2015)
L.O 2 Memahami
dan Menjelaskan
! Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada
pengeluaran cairan.
! Hipervolemia ini dapat terjadi jika terdapat :
Faktor Penyebab Kelebihan Air
Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium
dan air
Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi
natrium dan air
Kelebihan pemberian cairan intravena Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Penyebab spesifik kelebihan cairan antara lain :
Faktor Penyebab Kelebihan Air
Asupan natrium yang berlebihan
Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama pada klien dengan gangguan mekanisme regulasi cairan.
Kelebihan steroid.
Penyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan jantung (gagal ginjal kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom Cushing.
Metabolisme Air
!
Bila asupan air terlalu banyak
Pengeluaran Na dan air melalui urin meningkat Blokade sekresi aldosteron
Adanya stimulus pada baroreseptor akan merangsang ANP Dinding atrium meregang
Venous return naik Volume plasma naik Reabsorbsi air menurun
Penyebab volume ECF berlebihan:
1. Mekanisme pengaturan yang berubah
2. Gagal jantung
3. Sirosis hati
4. Sindrom nefrotik
5. Gagal ginjal
Metabolisme Air
! Bila asupan air terlalu sedikit
Peningkatkan volume CES Restriksi pengeluaran cairan
Adanya rangsangan pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron Tekanan darah berkurang
Koreksi Kelebihan Air
Penanggulangan hypervolemia yang dilakukan
meliputi
1. Memperbaiki penyakit dasar bila mungkin
2. Restriksi asupan natrium untuk meminimalisasi
retensi air
1.Tekanan
Hidrostatik
Kapiler (HPc)
2.Tekanan
Osmotik Kapiler
(OPc)
3.Tekanan
Hidrostatik
Cairan
Interstisium (HPi)
4.Tekanan
Osmotik Cairan
Interstisium (OPi)
Tekanan pada Sistem
Keseimbangan Cairan
!
Keluar kapiler:
! tekanan darah kapiler (HPc)
! tekanan osmotik koloid cairan interstisium (OPi)
!
Kedalam kapiler:
! tekanan hidrostatik cairan interstisium (HPi) ! tekanan osmotik koloid plasma (OPc)
Pada Edema :
HP
c+ OPi > HP
i+ OPc
(tekanan keluar > tekanan kedalam)
Tekanan pada Sistem
Keseimbangan Cairan
L.O 3 Memahami
dan Menjelaskan
Definisi Edema
Kamus Dorland edisi 26
• Edema adalah adanya cairan dalam jumlah berlebihan di ruang jaringan antar sel tubuh, biasanya merujuk ke jaringan subkutis. Edema dapat bersifat lokal (obstruksi vena atau peningkatan permeabilitas vaskular) atau bersifat sistemis (gagal jantung atau ginjal).
UPK-PKB FKUI, 2012
• Edema adalah suatu keaadan dimana terjadi akumulasi air dijaringan interstisium secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan pembuluh limfe.
Sherwood, 2015
• Edema adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium.
Jenis-Jenis Edema
B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
l
e
t
a
k
Edema Lokal (lokalisata) Ekstremitas (unilateral), pada vena ataupembuluh darah limfe Ekstremitas (bilateral),
biasanya pada ekstremitas bawah Muka (facial edema)
Asites (cairan di rongga peritoneal)
Hidrotoraks (cairan di rongga pleura) Edema Umum
(generalisata)
Edema umum biasanya terjadi pada:
- Gagal jantung - Sirosis hepatis
Etiologi Edema
!
Berkurangnya konsentrasi protein plasma
!
Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler
!
Meningkatnya tekanan vena
Mekanisme
Edema
Pembentukan Edema pada
Sindrom Nefrotik
Ada 2 mekanisme yang menyebabkan
terjadinya edema pada Sindrom Nefrotik :
1.
Mekanisme underfilling
Gejala Edema
! Bengkak, mengkilat, bila ditekan timbul cekungan dan lama untuk
kembali seperti semula
! Berat badan naik
! penambahan 2% = kelebihan ringan ! penambahan 5% = kelebihan sedang ! penambahan 8% = kelebihan berat.
! Pemendekan nafas
! Perubahan mendadak pada mental dan abnormalitas tanda saraf,
penahanan pernapasan
! Nyeri otot yang berkaitan dengan pembengkakan. ! Efusi pleura
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Edema
Pemeriksaan
Fisik
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Pemeriksaan Edema
Sistem Kardiorespirasi
• Mendeteksi kelainan pada jantung dan atau efusi pleura (pada kondisi kehilangan protein seperti sindroma nefrotik atau
malabsorpsi)
Uji Radiologi
• Mendeteksi adanya kelainan fisiologis pada ginjal, hati, atau dugaan trombosis vena
B-type natriuretic peptide (BNP)
• Menentukan apakah edema pada pasien diakibatkan oleh gagal jantung