REGIONAL AND INTERREGIONAL INPUT OUTPUT ANALYSIS- Ekonomi Regional

(1)

ANALISA INPUT OUTPUT

REGIONAL DAN I

NTERREGIONAL

KELOMPOK 5

KELOMPOK 5 NYOMAN

NYOMAN RUDANA RUDANA SRIE SRIE SAADAHSAADAH SOEPONO

SOEPONO SUMAWAN

SUMAWAN MOH MOH SURATMAN SURATMAN AA RITA

RITA SIAHAAN SIAHAAN CUT CUT MEURAH MEURAH MEUTIAMEUTIA ACHMAD

ACHMAD MARDJUKI MARDJUKI IFRAN IFRAN KRISTIANKRISTIAN IWAN APRIADI

IWAN APRIADI

Magister Administrasi Publik – Magister Administrasi Publik – Manajemen Pembangunan Daerah Manajemen Pembangunan Daerah

STIA LAN Jakarta STIA LAN Jakarta

EKONOMI REGIONAL

(2)

MANFAAT ANALISA INPUT OUTPUT

1. Mengambarkan kaitan antar

1. Mengambarkan kaitan antar industri / sektor

industri / sektor

sehingga mempermudah pemahaman terhadap

ekonomi regional.

2. Mengidentifikasi direct & indirect demand dalam

suatu industri.

3. Untuk mengetahui

3. Untuk mengetahui backward & forward

backward & forward

linkage

linkage setiap sektor

setiap sektor

4. Meramalkan pertumbuhan ekonomi & tingkat

kemakmuran.

5. Menghitung kebutuhan tenaga kerja dan modal

(3)

DIRECT & INDIRECT DEMAND

BAJA

BAJA _OTOMOTIF_OTOMOTIF

MESIN MESIN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PERUSH LISTRIK PERUSH LISTRIK PEKERJA PEKERJA RUMAH RUMAH TRUK

TRUK MOBILMOBIL

(utk mobil dinas (utk mobil dinas

Karyawan) Karyawan) BIS BIS ( utk ( utk angkut angkut karyawan) karyawan)

(4)

•

• Dikembangkan Wassily Leontief akhir 1920 – awal 1930Dikembangkan Wassily Leontief akhir 1920 – awal 1930 •

• Menganalisa INPUT – OUTPUT :Menganalisa INPUT – OUTPUT :

Sektoral ( industri )

Sektoral ( industri )  intra, inter industriintra, inter industri Regional

Regional  Intra : Single RegionIntra : Single Region



 Inter : IRIO ( 2 atau beberapa wilayah )Inter : IRIO ( 2 atau beberapa wilayah ) MRIO ( banyak wilayah )

MRIO ( banyak wilayah )

INPUT

INPUT OUTPUT /OUTPUT / INTERMEDIATE INTERMEDIATE GOODS GOODS OUTPUT OUTPUT FORWARD LINKAGE FORWARD LINKAGE BACKWARD LINKAGE BACKWARD LINKAGE

ANALISA INPUT OUTPUT

(5)

INPUT OUTPUT ACCOUNTS

(6)

NOTASI

INPUT OUTPUT ACCOUNTS

z

_ij_ij

::

nilai penjualan dari

nilai penjualan dari sektor I ke sektor j

sektor I ke sektor j

utk periode waktu tertentu

f

_ii

::

final demand, nilai sales barang sektor i ke

konsumen akhir

x

_ii

::

gross output sektor I : total nilai barang yg

diproduksi sektor i di suatu wilayah selama

tahun ybs

--



x

_i_i

=

z

_i1_i1

+ z

_i2_i2

+ … + z

_in_in

+ f

_i._i.

x

_j_{j ::}

gross output sektor j :

x

(7)

NOTASI

INPUT OUTPUT ACCOUNTS

Va

_jj

:

: pembayaran

pembayaran value add

value added

ed items

items dari

dari sektor

sektor jj

(mis : labor )

m

_j_j

:

: total im

total impor (

por ( luar wilayah,

luar wilayah, LN

LN ) s

) sektor

ektor jj

n

n :

: jumlah

jumlah sektor

sektor (

( 1,2,3

1,2,3 ….

…. dst

dst ))

c

_ii

: pengeluaran konsumsi pribadi

ii

_ii

: pembelian barang i sebagai investasi

g

_ii

:

: pembelian

pembelian /

/ belanja

belanja pemerintah

pemerintah

e

(8)

(9)

SINGLE REGION

1 wilayah, multisektoral 1 wilayah, multisektoral Asumsi : Asumsi :

tiap sektor dalam wilayah memproduksi 1 jenis produk tiap sektor dalam wilayah memproduksi 1 jenis produk Kelemahan :

Kelemahan : 5

5.. TTiiddaak k aadda a eeccoonnoommiis s oof f ssccaallee 6

6.. IImmppoor r ekekssppoor r ssbbg g fafakkttoor r eekkssooggeenn 7.

7. TiTiap ap ininpput dut diaiangnggagap sp samama pa penentitinngngnya ya dadalalamm berkontribusi menghasilkan output.

berkontribusi menghasilkan output.

1. INTRAREGIONAL DIRECT INPUT COEFFICIENT

a

_ij_ij

= z

_ij_ij

/ x

_j_j

= nilai dari sektor i yang digunakan utk

memproduksi sektor j senilai $ 1

(10)

2.

2. HOUSEHOLD CONSUMPTION COEFFICIENT

HOUSEHOLD CONSUMPTION COEFFICIENT

Memasukkan unsur

Memasukkan unsur household spendable income ( gaji, upah )household spendable income ( gaji, upah ) ygyg

dianggap sebagai faktor eksogen ) ke dalam matriks

dianggap sebagai faktor eksogen ) ke dalam matriks 

menambah jumlah baris dan kolom dari Z dan A matriks menjadi

sektor ke ( n+1 ). sektor ke ( n+1 ).

a

_{i, n+1}_{i, n+1}

= z

_{i, n+1}_{i, n+1}

/ x

_n+1_n+1 _ _ __ __

3. MULTIPLIERS

Rasio T ( Total effect ) terhadap N ( Initial Effect )dari

perubahan eksogen ( mis perubahan f i (

__

f i )

SINGLE REGION

(11)

•

• OUTPUT OUTPUT MULTIPLIER MULTIPLIER ( ( OO _j_j ) :) :

( Open model : direct & indirect effect ) ( Open model : direct & indirect effect )

Menunjukkan seberapa banyak tiap $ 1 dari final demand utk Menunjukkan seberapa banyak tiap $ 1 dari final demand utk sektor tertentu ( kolom ) dilipatgandakan menjadi kebutuhan sektor tertentu ( kolom ) dilipatgandakan menjadi kebutuhan output yg

output yg economic wide.economic wide. x* = x* = bb _ij_ij f f _j_j* = b* = b _1j_1j f f _j_j* + b* + b_2j_2j f f _j_j* + b* + b ₃₃ j f j f _j_j** i= 1 i= 1 n n O O_j_j == bb _ij_ij f f _j_j** i = 1 i = 1 b. INCOME MULTIPLIER ( H j ) : b. INCOME MULTIPLIER ( H j ) :

Type 1 : Open model ( direct & indirect effect )

Memasukkan unsur employment ( gaji ) ke dalam matriks Memasukkan unsur employment ( gaji ) ke dalam matriks



 Labor input Labor input coefficientcoefficient

SINGLE REGION

(12)

c.

EMPLOYMENT MULTIPLIER ( E

_j_j

) :

Menambahkan elemen juml pekerja



Physical labor input coefficient

d.

MULTIPLIER DALAM CLOSED MODEL ( Type

2)



_{Direct + indirect effect ( input, output ) +}

induced effect ( household, mis gaji, tenaga

kerja )

_

__

B [ = ( I – A )

-1-1

_]]

SINGLE REGION

(13)

PENGUKURAN LINKAGE

3

3 .

.

B

A

C

K

W

A

R

D

L

I

N

K

A

G

E

:

Perubahan sektor hilir menarik sektor hulu untuk

ikut berkembang

a.

a. DIRECT BACKWARD LINKAGE ( DBL)

DIRECT BACKWARD LINKAGE ( DBL)

n n

DBL

_jj

=

a

_ij_ij i= 1 i= 1 a

a _{ij =}_{ij =} Direct Input CoefficientDirect Input Coefficient DBL >

DBL >  ketergantungan sektor j thd input dari sektor lain >ketergantungan sektor j thd input dari sektor lain >

SINGLE REGION

(14)

b.

b. TOTAL BACKWARD LINKAGE ( TBL ) :

TOTAL BACKWARD LINKAGE ( TBL ) :

( Direct+indirect effect )

n n

TBL

_jj

= O

_jj

=

b

_ij_ij i=1 i=1

b

_ij_ij __

B = ( I – A )

-1-1 __

_{lihat Output Multiplier}

TBL >



Ketergantungan sektor j thd input dari

sektor lain >

SINGLE REGION

(15)

2. FORWARD LINKAGE

Peningkatan sektor hulu / input mendorong

peningkatan di sektor hilir ( output )

DIRECT FORWARD LINKAGE ( DFL )

n n DFL DFL _ii == aa _Ij_Ij j = 1 j = 1 DFL I >

DFL I > makin banyak sektor i dipergunakan sebagai inputmakin banyak sektor i dipergunakan sebagai input produksi

produksi utk sektor j. utk sektor j.

TOTAL FORWARD LINKAGE ( TLF ) TOTAL FORWARD LINKAGE ( TLF )

n n

SINGLE REGION

a

(16)

3.

3. COMBINED LINKAGE MEASURE

COMBINED LINKAGE MEASURE

Bila TBL j > 1

Bila TBL j > 1  sektor j sektor j lebih terganlebih tergantung dari tung dari nilai nilai rata – rata – ratarata

regional sektor terhadap input dari sektor

– sektor dalam wilayah tsb.

Sektor yg terpenting dalam regional ekonomi :

Sektor yg terpenting dalam regional ekonomi : kiri ataskiri atas



 TFL* > 1, TBL > 1TFL* > 1, TBL > 1

SINGLE REGION

(17)

IRIO ( INTER REGIONAL INPUT OUTPUT )

ANALYSIS

• • 2 wilayah atau lebih, multisektoral

2 wilayah atau lebih, multisektoral

• • Perluasan dari Single Region, dg memasukkan

Perluasan dari Single Region, dg memasukkan

unsur ekspor impor

• • Transaksi dibagi menjadi sektor & wilayah asal

Transaksi dibagi menjadi sektor & wilayah asal

dan sektor & wilayah tujuan.

• • Bila Single Region menganggap semua

Bila Single Region menganggap semua sektor

sektor

input sama penting terhadap sektor output,

maka IRIO memberikan pembobotan utk

setiap sektornya melalui koeffisien input input.

• • Dampak ekonomi dapat dihitung secara

Dampak ekonomi dapat dihitung secara

sektoral ( spt Single Region ) dan spasial.

• • x

x

LL

* = B

LLLL

f* + B

LMLM

f

MM

*

•

(18)

•

•INTERREGIONAL SPILLOVER EFFECTINTERREGIONAL SPILLOVER EFFECT

ada permintaan airline asing utk perush Boeing di Washington ada permintaan airline asing utk perush Boeing di Washington --> output Boeing meningkat --> supply ( input ) komponen --> output Boeing meningkat --> supply ( input ) komponen elektronik dari drh lain ( mis California )

elektronik dari drh lain ( mis California ) ---> = final de---> = final demandmand komponen di Calif naik --> output komponen (

komponen di Calif naik --> output komponen ( 'ekspor')'ekspor') di Calif naik -->menggerakkan sektor-ekonomi lain di Calif. di Calif naik -->menggerakkan sektor-ekonomi lain di Calif.

INTERREGIONAL FEEDBACK EFFECT

Mis peningkatan produksi di California meningkatkan Output Mis peningkatan produksi di California meningkatkan Output yang menggunakan input barang'impor' dari Washington mis yang menggunakan input barang'impor' dari Washington mis aluminium.

aluminium.

Jadi peningkatan industri penerbangan di Washington Jadi peningkatan industri penerbangan di Washington

meningkatkan

meningkatkan output output komponen Elektronkomponen Elektronik ik di Calidi Calif, yg f, yg jugajuga meningkatkan produksi / output aluminium di

meningkatkan produksi / output aluminium di Washington.Washington.

IRIO ( INTER REGIONAL INPUT OUTPUT )

ANALYSIS

(19)



 Banyak wilayah, multi sektoralBanyak wilayah, multi sektoral



 Penyederhanaan IRIOPenyederhanaan IRIO



 Asumsi :Asumsi :

Penjualan dari output sektor 1 wilayah L ke

Penjualan dari output sektor 1 wilayah L ke sektor disektor di wilayah M ditampung dalam suatu pool dari barang 1, wilayah M ditampung dalam suatu pool dari barang 1, bersama dengan semua output sektor 1 dari wilayah M. bersama dengan semua output sektor 1 dari wilayah M.



 Data yang diperlukan : data pengiriman barang antarData yang diperlukan : data pengiriman barang antar wilayah, tanpa spesifikasi pembeli di w

wilayah, tanpa spesifikasi pembeli di wilayah tujuanilayah tujuan  tidaktidak perlu data sektor output.

perlu data sektor output.



 Data pengiriman tidak hanya utk Data pengiriman tidak hanya utk penggunaan interindustripenggunaan interindustri namun juga untuk memuaskan final demand ( mis

namun juga untuk memuaskan final demand ( mis household consumption ) di wilayah tujuan.

household consumption ) di wilayah tujuan.

MRIO ( MULTIREGIONAL INPUT OUTPUT ANALYSIS

(20)

MRIO ( MULTIREGIONAL INPUT OUTPUT

ANALYSIS

Dengan > 2 w

Dengan > 2 wilayah, pool dari tiap barang mengandung

ilayah, pool dari tiap barang mengandung

kontribusi dari setiap daerah

Trade coefficient :

t

LLLL

_{= z}

LLLL

_{/ s}

LL

_t

MLML

_{= z}

MLML

_{/ s}

LL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

(21)

MEMBUAT MODEL ANALISA DARI DATA SET

YANG KURANG SEMPURNA

1. Tabel berdasarkan survey : 1. Tabel berdasarkan survey :

Sulit, perlu waktu lama,& dana banyak Sulit, perlu waktu lama,& dana banyak 2. Tabel berdasarkan Non Survey :

2. Tabel berdasarkan Non Survey : Semi survey atau partial survey :

Semi survey atau partial survey : dari pendapatpakar, datadari pendapatpakar, data BPS, data dari daerah yang mirip, dll.

BPS, data dari daerah yang mirip, dll. •

• Regional Purchase CoefficientRegional Purchase Coefficient •

• Location Quotient TechniqueLocation Quotient Technique •

• Pendekatan RASPendekatan RAS •

• Tabel Hybrid : kombinasi survey dan non Tabel Hybrid : kombinasi survey dan non surveysurvey •

• Hubungan interregionalHubungan interregional  2 region models2 region models •

• Implementasi empirisImplementasi empiris  modelling system yang sudah jadimodelling system yang sudah jadi ( RIMS, IMPLAN, RSRI, ADOTMTR, SCHAFFER )

(22)