• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan dalam pelaksanaan Otonomi Daerah, yang dimasa lalu terbatas kepada tugas pembantuan, sekarang tugas dan fungsi Camat semakin luas dimana Kecamatan sebagai Perangkat Daerah berperan sebagai eksekutor penyelenggaraan Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan kepada masyarakat pada tingkat kewilayahan. Tugas dan fungsi Camat di kota Bandung khususnya menjadi lebih strategi karena kecamatan pun harus melaksanakan sebagian kewenangan Walikota yang telah dilimpahkan sesuai dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan sebagian Urusan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah.

Esensi penyerahan kewenangan kepada Kecamatan, selain mengandung makna bahwa tugas dan tanggungjawab

(2)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

2 Camat semakin besar, juga menuntut adanya penyempurnaan tata aturan serta sistem dan prosedur baru yang harus dipahami para Camat dalam mengelola fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan, pelayanan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan dilaksanakannya pelimpahan kewenangan kepada Kecamatan, maka diharapkan penyelenggaraan pemerintah dapat dilaksanakan lebih efisien, efektif dan akuntabel.

Pelimpahan kewenangan kepada Camat mengindikasikan adanya otoritas dan kapasitas Camat untuk: a. Melakukan identifikasi potensi lokal diwilayahnya

masing-masing, sekaligus menyiapkan strategi pengembangannya. b. Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus

kewenangan yang telah dilimpahkan.

c. Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreatifitas warga di wilayahnya.

d. Mampu melaksanakan fungsi Pemerintahan dan Pembangunan.

e. Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

(3)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

3 Dalam mengelola fungsi pemerintahan, pembangunan, pelayanan serta pemberdayaan masyarakat, dengan berpedoman kepada RPJPD Kota Bandung 2005-2025 disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bandung Kidul Tahun 2013-2018 dengan memperhatikan sumber daya, potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan serta isu-isu strategis.

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bandung Kidul adalah bagian yang terintegrasi dengan RPJP Kota Bandung serta merupakan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Program Kerja Kecamatan Bandung Kidul yang disusun dalam upaya pencapaian visi Kota Bandung yaitu Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

1.2. Landasan Hukum

Keberadaan Organisasi Kecamatan sebagai perangkat daerah di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

2. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Kecamatan;

(4)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

4 3. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2001 tentang Kewenangan Daerah Kota Bandung sebagai Daerah Otonom;

4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dilingkungan Pemerintah Kota Bandung; 5. Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008

tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota Bandung;

6. Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Disusunnya Rencana Staregis (Renstra) dimaksudkan untuk:

 Membuat perencanaan yang berkesinambungan berkaitan dengan kegiatan pencapaian Visi dan Misi Kecamatan Bandung Kidul.

 Sebagai pedoman dan arah dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

(5)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

5

 Sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Camat Bandung Kidul dalam pencapaian visi dan misi Kecamatan Bandung Kidul.

1.3.2. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuannya yaitu:

 Menetapkan strategi dan kebijakan umum pembangunan guna mewujudkan visi dan misi Kecamatan Bandung Kidul.

 Merumuskan program pembangunan di Kecamatan Bandung Kidul selama kurun waktu lima tahun agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan (Rencana Kerja).

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra SKPD Kecamatan Bandung Kidul, disusun sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan.

(6)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

6 Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD

Bab ini menguraikan tentang tugas dan fungsi, struktur organisasi, susunan kepegawaian dan perlengkapan, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Bab III : Isu-Isu Startegis Berdasarkan Tugas dan

Fungsi

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan, serta faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab ini menguraikan tentang visi dan misi Kecamatan Bandung Kidul, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan untuk mencapai tujuan.

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

(7)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

7 Bab ini menguraikan tentang perumusan

rencana program, kegiatan, indicator kinerja kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI : Indikator Kinerja Kecamatan Bandung Kidul Yang mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJP Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Kecamatan Bandung Kidul yang secara langsung menunjukkan kinerja yan akan dicapai SKPD sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian dan tujuan sasaran RPJP

(8)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BANDUNG KIDUL

Kecamatan Bandung Kidul merupakan 1 (satu) dari 30 kecamatan yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Bandung, dengan luas wilayah 606.096 Ha terdiri dari 4 ( empat ) kelurahan sebagai berikut:

1. Kelurahan Batununggal 2. Kelurahan Kujangsari 3. Kelurahan Wates 4. Kelurahan Mengger

dengan batas-batas wilayah kecamatan : a. Sebelah Utara : Kecamatan Lengkong b. Sebelah Timur : Kecamatan Buahbatu c. Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung d. Sebelah Barat : Kecamatan Regol

Secara geografis Kecamatan Bandung Kidul berada pada ketinggian 700 m dari permukaan laut. Suhu maksimum dan minimum di Kecamatan Bandung Kidul berkisar 28°C dan 19°C.

Kecamatan Bandung Kidul merupakan bagian wilayah pembangunan Gedebage yang memiliki jumlah penduduk 51.600

(9)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

9 jiwa pada bulan Desember 2013, yang terdiri dari 26.913 jiwa laki-laki dan 24.687 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 13.965. Berdasarkan data kependudukan dari kecamatan pada tahun 2013 dilihat dari segi kepadatan penduduk, maka Kecamatan Bandung Kidul memiliki kepadatan penduduk sebesar 0,085 jiwa per hektar dan dilihat dari pertumbuhan penduduk, intensitas populasinya akan terus bertambah dari waktu ke waktu. Adapun keadaan kependudukan berdasarkan struktur kewarganegaraan, keagamaan, mata pencaharian dan pendidikan adalah sebagai berikut:

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KEWARGANEGARAAN

NO STATUS JUMLAH KETERANGAN

1 WNI Pribumi 50.033

2 WNI Keturunan 1.559

3 WNA 8

JUMLAH 51.600

(10)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

10

JUMLAH PENDUDUK MENURUT GOLONGAN AGAMA

NO AGAMA JUMLAH KETERANGAN

1 Islam 43.629 2 Kristen 3.836 3 Katholik 3.223 4 Hindu 82 5 Budha 803 6 Kong Huchu 27 JUMLAH 51.600

Sumber : Data Kecamatan Bandung Kidul Bulan Desember 2013

JUMLAH PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN

NO PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN

1 Belum sekolah 5.648

2 Tidak tamat SD/ Belum

tamat SD 5.869 3 Tamat SD 7.159 4 Tamat SLTP 8.624 5 Tamat SLTA 14.358 6 Sarjana Muda (D3) 3.298 7 Sarjana (S1) 9.551 8 PASCA Sarjana (S2) 351 9 Pasca (S3) dll 40 JUMLAH 51.600

(11)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

11

JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Petani 68

2 Pelajar/Mahasiswa 12.032 3 Pegawai Swasta 10.404

4 Pedagang 3.660

5 Pegawai Negeri Sipil 4.104

6 TNI/ABRI 213 7 Buruh swasta 9.636 8 Pengrajin 134 9 Penjahit 108 10 Tukang Kayu 108 11 Dokter 1.044 12 Sopir/Pengemudi 97 13 Pengusaha 613 14 Lain-lain 9.422 JUMLAH 51.600

Sumber : Data Kecamatan Bandung Kidul Bulan Desember 2013

Kecamatan Bandung Kidul berpenduduk relatif padat, sebagian besar lahannya (80%) digunakan sebagai lahan perumahan, untuk kegiatan jasa sekitar 15% dan masih ada lahan sawah sekitar 5 %.

(12)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

12 Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kecamatan Bandung Kidul pada periode 2009-2013 telah didukung oleh seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu hubungan kemitraan pemerintah dengan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama untuk memecahkan berbagai masalah dalam pembangunan.

Berkenaan dengan komitmen dan harapan tersebut, diperlukan peningkatan kinerja pelayanan yang sesuai dengan potensi, tantangan, kendala dan peluang yang ada, maka disusun Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bandung Kidul Tahun 2014-2018 sebagai pedoman perencanaan strategis yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Kecamatan Bandung Kidul.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Organisasi Kecamatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung bahwa Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

(13)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

13 Sedangkan yang menjadi fungsi Kecamatan adalah sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum;

c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e. mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

f. membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; g. melaksanakan pelayanan ketatausahaan Kecamatan.

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, bahwa :

a. Camat

1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

(14)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

14 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada angka (1), Camat mempunyai fungsi : a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban

umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan

e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

b. Sekretariat Kecamatan

1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada angka (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a) pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan;

b) pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan dan kelurahan;

(15)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

15 c) pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan;

d) pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi; e) fasilitas dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan

dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan antapani

f) pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan

g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian;

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

1) menyusun Bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

(16)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

16 2) pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan

3) pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

d. Sub Bagian Program dan Keuangan

1. Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi:

a) penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan; b) pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan

penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan;

(17)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

17 c) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan kecamatan; dan

d) pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan

e. Seksi Pemerintahan

1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan;

b) pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga; c) pelayanan administrasi pertanahan ;

d) pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan

pemerintahan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan

(18)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

18

f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

1. Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mampunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban

b) pembinaan ketentraman dan ketertiban; c) pembinaan potensi perlindungan masyarakat

d) pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana;

e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan

f) pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban

g. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan

1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan;

(19)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

19 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan

b) inventarisasi dan fasilitas masalah sosial kemasyarakatan;

c) inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal;

d) pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan Kelurahan

e) fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;

f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

g) pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan.

h. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

1. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

(20)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

20 Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan Hidup;

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup; b) fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah;

c) inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan;

d) fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial;

e) fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;

f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait; dan

g) pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.

(21)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

21

i. Seksi Pelayanan

1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan;

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan;

b) pelayanan data dan informasi Kecamatan; c) pelayanan administrasi kependudukan; d) pelayanan administrasi umum lainnya;

e) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait; dan

f) pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, adalah sebagai berikut:

(22)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

22

Adapun susunan nama-nama para pejabat struktural yang ada di Kecamatan Bandung Kidul sebagai berikut:

CAMAT

SEKRETARIS CAMAT

Dra. MIA RUMIASARI NIP. 480 106 961 SEKSI PEMERINTAHAN KASI. KEMASYARAKATAN Drs. OTENG SUWANDA NIP. 010 213 778 KASI. KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN BANJU SAGARA SH. NIP. 010 219 708 SEKSI KETENTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN SEKSI PELAYANAN SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SU BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SEKRETARIS CAMAT SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN KELURAHAN

(23)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

23

NO N A M A JABATAN

1. Drs. Yayan Karyana, M.Pd Camat

2. Mohamad Jatnika, SE, M.Si Sekretaris Camat 3. Dra.Hj. Ade Suryani, M.AP Kasi Pemerintahan 4. Drs. Oteng Suwanda Kasi Trantib 5. Hj. Garmina, SH Kasi Pendidikan &

Kemasyarakatan 6. Aang Agustian Bsc Kasi Ekbang & LH 7. Iman Herdiman Kasi Pelayanan 8. Hj. Teti Suhartiningsih Kasubag Umum dan

Kepegawaian

9. Yane Nurhayati, SE Kasubag Program dan Keuangan

10. Drs. Dasep Gandalaksana Lurah Batununggal 11. Drs, Kusnandar Sekretaris Kelurahan

Batununggal 12. Ganda Mulyadi Kasi Pemerintahan

Batununggal

13. - Kasi Dikmas Kelurahan

Batununggal

14. Dedi Haryadi Kasi Ekbang & LH Kel. Batununggal

15. Dudi Abdurahman Kasi Pelayanan Kel. Batununggal 16. Dra. Inne Nur’aini. F Lurah Kujangsari 17. Mohamad. Triyoko Sekretaris Kelurahan

Kujangsari

18. Asep Supriatna Kasi Pemerintahan Kujangsari 19. Budi Singamiharja S.Sos Kasi Dikmas Kelurahan

Kujangsari

20. Dadang Husein Kasi Ekbang & LH Kelurahan Kujangsari

21. Adang Duralmana, SE Kasi Pelayanan Kelurahan Kujangsari

22. Suparman Lurah Wates

23. Bayu Wiranta, SE Sekretaris Kelurahan Wates 24. Gimgim Wahyu Kasi Pemerintahan Kelurahan

Wates

25. Dra. Nina Marlina Kasi Dikmas KelurahanWates 26. Dedi Supriyadi Kasi Ekbang & LH Kelurahan

(24)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

24

NO N A M A JABATAN

27. Tatang Nurjaman Kasi Pelayanan Kelurahan Wates

28. Benny Sundawa Lurah Mengger

29. Sopandi, S.AP Sekretaris Kelurahan Mengger 30. Hj. Kaniawati, S. Sos Kasi Pemerintahan Kelurahan

Mengger

31. Hj. Ety Sumiati Kasi Dikmas Kelurahan Mengger

32. Watna M Nugraha, SH Kasi Ekbang & LH Kelurahan Mengger

33. - Kasi Pelayanan Kelurahan

Mengger

Sumber : Data Kecamatan Bandung Kidul Bulan Desember Tahun 2013 2.2 Sumber Daya Kecamatan Bandung Kidul

Sumber daya yang dimiliki Kecamatan Bandung Kidul dalam menunjang tugas dan fungsinya terdiri dari 47 orang aparatur kecamatan dan kelurahan serta dengan tersedianya sarana dan prasarana kantor.

Adapun Komposisi kepegawaian berdasarkan golongan di Kecamatan Bandung Kidul dapat dilihat pada tabel berikut ini:

NO SKPD ESELON FUNGSIONAL PELAKSANA JUM LAH

II III IV IV III II I 1 Kecamatan Bandung Kidul - 2 7 - - 1 4 - 14 2 Kel. Batununggal - - 6 - - - 3 - 9 3 Kel. Wates - - 6 - - - 1 - 7 4 Kel. Mengger - - 5 - - 2 1 - 8 5 Kel. Kujangsari - - 6 - - 2 - - 8 JUMLAH - 2 30 - - 3 11 - 46 Sumber : Data Kecamatan Bandung Kidul Bulan Desember Tahun 2013

(25)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

25 Dalam melaksanakan kegiatan organisasi Kecamatan diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang terhadap jalannya pemerintahan Kecamatan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Kecamatan Bandung Kidul sebagaimana terlampir.

2.3. Kinerja Pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Tingkat capaian kinerja Kecamatan Bandung Kidul berdasarkan sasaran/target Renstra Kecamatan Bandung Kidul periode 2009-2013 dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

(26)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

26

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Kota Bandung

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1.a Terbinanya pelaku

UKM 100 org 200 org 300 org 100 org 100 org org 80 180 org 100 org org 95 org 96 80% 90% 33% 95% 96% b Terselenggaranya

pelatihan keterampilan/ Kewirausahaan

100

org org 80 100 org org 75 org 75 org 80 org 75 org 95 org 74 org 60 80% 94% 95% 98 80%

c Terselenggaranya bazzar produk unggulan

- - - - 15 - - - - 14 - - - - 93%

2.a Terselenggaranya

sosialisasi kesehatan 400 org 300 org 450 org 350 org 250 org 360 org 281 org 402 org 320 org 244 org 90% 94% 89% 91% 97,6% b Posyandu yang mendapat bantuan PMT untuk Balita - 36 38 - - - 36 38 - - - 100% 100% - 0 c Terselenggaranya pembinaan lembaga masyarakat 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 4 Klp 100% 100% 100% 100% 100%

(27)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

27 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 d Tersalurkannya honorarium kepada kader posyandu - - - - 200 org - - - - 200 org - - - - 100% e Masyarakat kurang mampu yang mendapat bantuan sembako dan perlengkapan sekolah 210

org 275 org 275 org 275 org 275 org 210 org 275 org 275 org 275 org 275 org 100% 100% 100% 100% 100%

f Mesjid yang mendapat bantuan sarana peribadatan

4

mesjid mesjid 4 mesjid 4 mesjid 4 mesjid 4 mesjid 4 mesjid 4 mesjid 4 mesjid 4 mesjid 100% 100% 100% 100% 100% 4

g Peringatan Hari Besar Keagamaan (Tarawih Keliling, Halal Bil Halal dan MTQ)

1650

org 850 org 1200 org 400 org 650 org 1225 org 712 org 968 org 305 org 459 org 74,24% 83,76% 80,66% 76,25% 70,61%

h Peringatan HUT RI dan Hari Jadi Kota Bandung

2200

org 2000 org 500 org 600 org 400 org 1950 org 1850 org 450 org 500 org 384 org 88,63% 92,5% 90% 83,33% 96%

3.a Pengurus RT/RW dan Tokoh Masyarakat yang mengikuti Musrenbang 150

(28)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

28 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 b RW Binaan yang mendapat bantuan bahan baku bangunan untuk penataan lingkungan 4 RW 4 RW 4 RW 4 RW - 4 RW 4 RW 4 RW 4 RW - 100% 100% 100% 100% - c Terbangunnya fasilitas sarana umum / sosial/ di kelurahan melalui pengadaan bahan baku bangunan

4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 100% 100% 100% 100% 100%

d RW yang mendapat bantuan untuk penataan lingkungan kegiatan kebinamargaan - - - - RW 11 - - - - RW 11 - - - - 100% f Tertanamnya tanaman hias, tabulapot, tabulakar dan toga 750 phn 750 phn 1300 phn 3250 phn 15500 phn phn 750 712 phn 1240 phn 3116 phn 15243 phn 100% 94,93% 95,38% 95,87% 98,34% g Pemberian hadiah untuk RW Binaan Kecamatan 4 RW 4 RW 4 RW 4 RW - 4 RW 4 RW 4 RW 4 RW - 100% 100% 100% 100% -

(29)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

29 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

h Pemberian hadiah untuk RW Asri

Ramah Lingkungan - - - - 4 RW - - - - 4 RW - - - - 100%

i Tersedianya alat

BIOPORI - - - - unit 83 - - - - unit 83 - - - - 100%

j Terbangunnya sumur

resapan - - - - unit 43 - - - - unit 43 - - - - 100%

k Terlaksananya kegiatan kebersihan lingkungan melalui jasa petugas kebersihan - - - - org 7 - - - - 5 org - - - - 71,42% l Tersedianya tong sampah untuk pejalan kaki - - - - 220 unit - - - - 220 unit - - - - 100% 4.a Terlaksananya

kegiatan jumsih 1000 org 1000 org 550 org 500 org 300 org 915 org 760 org 500 org 298 org 298 org 91,5% 76% 90,90% 59,6% 99,33% b Terselenggaranya

kegiatan Opsih

(30)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

30 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 c Tersosialisasikannya Perda K-3 dan Terbinanya Anggota satwankar dan Linmas

2 keg 1 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 1 keg 2 keg 2 keg 2 keg 100% 100% 100% 100% 100%

d Terlaksananya penertiban/penataan PKL 2 Lokasi Lks 1 Lks 1 Lks 1 Lks 1 Lks 2 Lks 1 Lks 1 Lks 1 Lks 1 100% 100% 100% 100% 100% 5.a Pengurus RT/RW yang mendapat pembinaan fungsi/tupoksi RT/RW 460

org 250 org 250 org 250 org 100 org 380 org 225 org 240 org 188 org org 82,60% 90% 85 96% 75,2% 85%

b Sosialisasi perda tentang RT/RW, PBB dan BPHTB dan administrasi pertanahan

- 500 org 500 org 250 org 300 org - 240 org 225 org 170 org 286 org - 48% 45% 68% 95,33%

c Terselenggaranya Lomba kinerja

(31)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

31 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

d Aparat kelurahan

yang terbina 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 100% 100% 100% 100% 100% e Tersalurkannya honorarium kepada pengurus RT dan RW - - - - 213 org - - - - 213 org - - - - 100% 6.a Pengurus RT/RW yang mendapat pembinaan administrasi pelayanan kependudukan 200 org 100 org 100 org 200 org 400 org 180 org 90 org 95 org 95 org 370 org 90% 90% 95% 23,75% 47,50% b Pengurus RT/RW yang mendapat sosialisasi tentang Perda E-KTP - - - - 200 org - - - - 200 org - - - - 100% c Terevaluasinya pelayanan kepada masyarakat - 100 100 150 100 79 80 80 80 - 79% 80% 53,33% 80%

(32)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

32

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Kota Bandung

URAIAN ANGGARAN PADA TAHUN KE- REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE- DAN ANGGARAN TAHUN KE RASIO ANTARA REALISASI PERTUMBUHAN RATA RATA

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 ANGGARAN REALISASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17=(6-2)/5 18=(11-7)/5 Belanja Tidak Langsung 2.444.644.165,00 2.657.383.566,00 3.232.394.827,00 3.435.570.227,00 4.106.386.943.85 2.317.461.125,00 2.616.452.546,00 3.041.221.757,00 3.325.651.578,00 3.874.632.421,00 94,80 97,23 94,09 96,80 94,36 3.800.645.743,85 3.411.140.196,00 Belanja Langsung 1.908.194.600,00 1.528.706.000,00 1.687.917.000,00 2.225.239.613,00 4.251.302.830,00 1.838.227.264,00 1.486.428.171,00 1.457.567.985,00 2.171.271.126,00 4.102.509.861,00 96,33 98,46 86,35 97,57 96,50 3.179.826.116,80 3.734.864.408,20 Total Belanja 4.352.838.765,00 4.186.089.566,00 4.920.311.827,00 5.660.809.840,00 8.357.689.773,85 4.155.688.389,00 4.102.880.717,00 4.498.789.742,00 5.496.922.704,00 7.977.142.282,00 95,47 98,01 91,43 97,10 95,45 7.520.471.860,65 7.146.004.604,20

(33)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

33 Anggaran keuangan Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) selama periode tahun anggaran 2009 sampai dengan tahun 2013 sebagaimana terlihat pada tabel diatas menunjukkan peningkatan secara signifikan yang dimulai pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Sedangkan dari tahun 2009 sampai tahun 2010 menurun. Besar anggaran yang diterima Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung ditetapkan oleh Bappeda dan DPKAD Kota Bandung.

Perkembangan realisasi keuangan Kecamatan Bandung Kidul yang terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami fluktuatif. Hal ini terlihat dari rasio anggaran dan realisasi dalam tabel diatas. Berbagai faktor yang tidak dapat dihindari telah mempengaruhi terjadinya fluktuatif realisasi yang dicapai, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Tentunya keadaan ini akan menjadikan acuan dan pertimbangan yang harus menjadi perhatian khusus dimasa mendatang bagi Kecamatan Bandung Kidul untuk menjadi lebih baik yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pencapaian hingga pelaporan kinerja.

(34)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

34

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Dalam menjalankan aktifitas tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung Kidul guna pencapaian kinerja dan pengembangan pelayanan yang dibutuhkan, terdapat faktor-faktor yang dapat diidentifikasi dan diperkirakan akan berpengaruh yaitu:

a. Tantangan

 Kurangnya sosialisasi dari Dinas/Instansi tingkat kota

 Belum jelasnya Tata Ruang Wilayah

 Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

 Berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah

b. Peluang

 Potensi Sumber Daya Masyarakat yang tinggi

 Adanya peran serta aktif masyarakat

 Adanya Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah

(35)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

35

 Adanya wilayah kerja yang meliputi kelurahan, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan sebagian Urusan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah, terdapat 24 bidang urusan yang dilimpahkan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yaitu sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan 2. Bidang Kesehatan

3. Bidang Pekerjaan Umum 4. Bidang Perumahan 5. Bidang Penataan Ruang

6. Bidang Perencanaan Pembangunan 7. Bidang Perhubungan

8. Bidang Lingkungan Hidup 9. Bidang Pertanahan

10. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

11. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 13. Bidang Sosial

14. Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian 15. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

(36)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

36 16. Bidang Penanaman Modal

17. Bidang Kebudayaan dan Parawisata 18. Bidang Kepemudaan dan Olahraga

19. Bidang Kesatuan Bangsa dan Poliik Dalam Negeri

20. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

21. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 22. Bidang Komunikasi dan Informatika

23. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan 24. Bidang Perpustakaan

Dalam penyelenggaraan urusan yang dilimpahkan oleh Walikota, maka Camat dan Lurah harus memperhatikan standar, norma dan kebijakan Pemerintah Daerah, Keserasian, kemanfaatan, kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan serta standar pelayanan minimal dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait.

Hal ini tentunya tidak terlepas dari kebutuhan dukungan dana yang cukup signifikan untuk terselenggaranya efisiensi dan efektifitasnya pengembangan pelayanan dan urusan pelimpahan kewenangan kepada camat dan lurah.

(37)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

37

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Bandung Kidul

Didalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan pada Kecamatan Bandung Kidul, dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Bandung Kidul, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasonal.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul sebagai berikut:

1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Publik pada Kecamatan Bandung Kidul akibat belum diterapkannya Standar Operating System, sehingga Indeks Kepuasan Masyarakat belum dapat terukur.

2. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dintandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar 61,65

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan di lingkungan Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul, sebagai berikut:

1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 75%

(38)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

38 2. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga

kemasyarakatan tingkat Kecamatan

3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD 4. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008 5. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah 6. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan

7. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah

8. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola)

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan, sebagai berikut

1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung

3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Bandung Kidul terdiri dari faktor internal dan eksternal. Masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung antara lain:

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.

2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

(39)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

39 4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efisien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung adalah :

1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2. Kurangnya sosialisasi dari Dinas/Instansi Tingkat Kota Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung dalam kurun waktu 2014-2018, adalah sebagai berikut:

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

(40)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

40 Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Bandung Kidul dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk

(41)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

41 meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. 3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

(42)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

42

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu: perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi

(43)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

43 mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Pemerintah Kota Bandung

Walikota Bandung sebagai Kepala Daerah Pemerintah Kota Bandung terpilih tahun 2014-2018 memiliki Visi, Misi dan Program yang merupakan janji seorang pemimpin kepada seluruh warga masyarakat Kota Bandung yang harus diwujudkan serta dilaksanakan secara efektif, efisien, akuntabel serta transparan.

Visi Kota Bandung yaitu “Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera”

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut:

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya.

Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta

(44)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

44 perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana

kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota

pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi

(45)

tuntutan-RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

45 tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 merupakan

penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah: Manusia yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung

(46)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

46 Adapun 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan yaitu: 1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang,

pembangunan infrastruktur, dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable) dan nyaman.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan.

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2014-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut

(47)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

47 Tabel 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

No. Aspek Indikator

1 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan 2. Ambulance gratis

3. Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa 4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam 2 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun

2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun

3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3 Tahun 4. Bebas Macet dalam 4 Tahun

3 BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

2. Penyediaan sarana air bersih

3. Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni 4. Bantuan 100 juta/RW/tahun

5. Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun 6. Bantuan 100 juta/karang taruna

kelurahan/tahun

4 BANDUNG SEJAHTERA 1. Menciptakan 100.000 wirausahawan 2. Menciptakan 250.000 lapangan

pekerjaan baru

3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun 4. Bantuan keuangan untuk guru honorer,

guru madrasah, dan tempat ibadah 5. Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

(48)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

48 Gambar 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Sumber: Bappeda Kota Bandung 2013

2014

2015

2016

2017

2018

 Asuransi Kesehatan  Ambulance gratis

 Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa  Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

 Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

 Penyediaan sarana air bersih  Perbaikan 10.000 rumah tidak layak

huni 

 Bantuan 100 juta/RW/tahun

 Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun  Bantuan 100 juta/karang taruna

kelurahan/tahun

 Menciptakan 100.000 wirausahawan  Menciptakan 250.000 lapangan

pekerjaan baru

 Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun

 Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah

Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg Bandung Sehat

Bandung Nyaman

Bandung Sejahtera

Bandung Resik

Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thn

Jalan Mulus & Caang : 3 thn Bebas Macet : 4 thn

(49)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

49 Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di lingkungan Kecamatan Bandung Kidul dan Kota Bandung pada umumnya.

Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program/Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota/Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana terlampir, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah sebagai berikut:

(50)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

50 Tabel 3.2

Rencana Aksi Menuju Bandung Juara

No. KELOMPOK KERJA

JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG

KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN (MASALAH SOSIAL)

KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA

KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY KELOMPOK KERJA KOLABORASI

BANDUNG

KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN

KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG

KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA MUSIK/FILM

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN

KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN (INDEX OF HAPINNES) BANDUNG

KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI DEKRANASDA BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI PKK BANDUNG

KELOMPOK KERJA KESEHATAN KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP

24 11 18 30 11 7 16 15 13 22 21 15 14 14 6 21 12 15 7 5 8 9 6 15 Jumlah 335

Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013

(51)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

51 Program dan kegiatan kewilayahan yang harus dilaksanakan Kecamatan dan Kelurahan dalam mewujudkan janji-janji walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih tahun 2014-2018 didasari landasan hukum yang telah ada yaitu :

 Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan lembaga kemasyarakatan

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat

 Peraturan menteri sosial Republik Indonesia Nomor: 77/ huk/2010 Tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.

Mengacu pada Visi dan Misi Kota Bandung serta berpedoman pada RPJMD, maka Kecamatan Bandung Kidul didalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dalam misi ke-2 yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani, dengan bidang urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian. Adapun Program Pembangunan yang dilaksanakan yaitu Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan.

Faktor penghambat dan pendorong dalam melaksankaan tugas dan fungsi pelayanan Kecamatan Bandung Kidul yang mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kota Bandung yaitu:

(52)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

52 a. Faktor pendorong

 Adanya Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah

 Adanya personil kecamatan dan kelurahan

 Adanya dukungan dana yang cukup memadai

 Adanya Dinas/Instansi vertikal tingkat kecamatan

 Adanya program kerja kecamatan

b. Faktor penghambat:

 Penjabaran Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah yang masih kurang jelas, karena Kecamatan dan Kelurahan hanya terbatas pada koordinasi dan fasilitasi

 Kurangnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia

 Kesatuan gerak dalam melaksanakan program/ kegiatan antar Dinas/Instansi vertikal masih kurang

 Belum adanya standar operasional kualitas pelayanan

 Belum memadainya sarana dan prasarana yang tersedia

(53)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

53 Mengacu pada tujuan jangka menengah pembangunan Kota Bandung yaitu Meningkatkan akuntabilitas dan kualitas pengelolaan administrasi pemerintah kota dengan sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik, maka faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Kecamatan Bandung Kidul adalah sebagai berikut:

 Sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan kegiatan yang telah tersedia kurang memadai.

 Kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur kecamatan dan kelurahan

 Pengelolaan perencanaan, administrasi dan akurasi data pada kecamatan dan kelurahan belum optimal

3.3.1. Telaahan Renstra SKPD

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan sebagian Urusan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah, maka terdapat kegiatan-kegiatan yang telah dilimpahkan kepada Kecamatan dan Kelurahan yang harus dilaksanakan diantaranya yaitu:

 Fasilitasi untuk kegiatan RT dan RW berupa bantuan Honorarium, merupakan kegiatan yang dilimpahkan dari Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Bandung;

(54)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

54

 Kegiatan kebinamargaan, merupakan kegiatan untuk penataan infrastruktur dan lingkungan yang dilimpahkan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung;

 Fasilitasi penunjang kegiatan TP. PKK, Kader Posyandu, LPM serta Karang Taruna Kecamatan maupun Kelurahan, merupakan kegiatan yang dilimpahkan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung.

 Fasilitasi penunjang kegiatan penataan/penertiban Pedagang Kaki Lima, merupakan kegiatan yang dilimpahkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang. RTRWK berfungsi sebagai:

(55)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

55 a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi

dan Kota; serta

b. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi: a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;

b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;

d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan e. penataan ruang kawasan strategis kota.

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas:

a. kebijakan dan strategi struktur ruang; b. kebijakan dan strategi pola ruang; dan

c. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota. Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:

(56)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

56 efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional; b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan

sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali; dan

c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.

Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional meliputi:

a. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan wilayah Bandung Timur

b. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh 1 (satu) SPK;

c. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;

d. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai skala pelayanannya; dan

(57)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

57 e. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat

pelayanan dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan. Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi:

a. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;

b. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;

c. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan;

d. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang terpadu;

e. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan;

f. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan

g. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem transportasi kota.

(58)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

58 Kebijakan pola ruang kota terdiri atas:

a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung; b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.

Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung meliputi:

a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di Kawasan Bandung Utara;

b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan kota;

c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;

d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api;

e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang terbuka hijau;

f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur, bentuk, dan wujud

(59)

RENSTRA Kecamatan Bandung Kidul 2013-2018

59 arsitektural;

g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan. Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan, perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan Bandung sebagai kota jasa menjadi perhatian penting.

Hal ini sejalan dengan perencanaan di tingkat Provinsi Jawa Barat berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota di Provinsi Jawa Barat Nomor 912/05/Bapp/2010, bahwa dalam Pendekatan Tematik Kewilayahan Kota Bandung bersama Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya termasuk dalam kota dengan tema pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif.

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dapat dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan metode yang berbeda guna mengetahui daya hambat ekstrak daun sirsak terhadap bakteri

Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi

Perkembangan kota-kota di Indonesia pada umumnya bermuara pada meningkatnya jumlah penduduk, dan meningkatnya berbagai kebutuhan akan fasilitas kehidupan. Perkembangan

Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak hanya menguasai teori saja (akademik) namun juga siswa dapat mengembangkan bakatnya juga. Ektrakurikuler juga menjadi tempat

64 jam dengan nilai kek paduan tanpa Sr, dan dica nilai kekerasan 140.6 VHN Dari Gambar 3 juga te sama bahwa dengan semak maka semakin cepat pula k dicapai, namun nilai ke

Terbukti hasil tersebut lebih besar dari pada r tabel, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini signifikan, dalam arti hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan

K egawatdaruratan yang dapat muncul pada penderita luka bakar salah satunya adalah asidosis metabolik dimana terjadi ketidakseimbangan asam basa yang disebabkan

Dalam penelitian ini, penulis mengevaluasi jaringan dan interaksi tim sukses Caleg X Dapil Y pada pileg 2019 melalui Social Network Analysis dengan tools Ucinetdraw