• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SKRIPSI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKTIVITAS RITMIK MATERI POKOK GERAK RITMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL SKRIPSI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKTIVITAS RITMIK MATERI POKOK GERAK RITMIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKTIVITAS RITMIK MATERI POKOK GERAK RITMIK

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP N 1 RANDUBLATUNG BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI Oleh :

ARDHIA FEBRIYANTI K4612023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

(2)

PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKTIVITAS RITMIK MATERI POKOK GERAK RITMIK

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP N 1 RANDUBLATUNG BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Ardhia Febriyanti

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi POK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Alamat : Sambong Wulung, RT 05/RW 04, Randublatung, Blora, Jawa Tengah Email : febriardhia@gmail.com No. HP. 085876846749

ABSTRAK

Ardhia Febriyanti. K4612023. PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKTIVITAS RITMIK MATERI POKOK GERAK RITMIK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NI 1 RANDUBLATUNG BLORA, Skripsi. Surakarta :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni.2016.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Aktivitas Ritmik Materi Pokok Gerak Ritmik melalui penerapan Gaya Mengajar Resiprocal Pada Peserta didik Kelas VII A SMP Negeri 1 Randublatung Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Randublatung yang berjumlah 33 Peserta didik yang terdiri dari 16 peserta didik putra dan 17 peserta didik putri. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, observasi, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase.

(3)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan Gaya Mengajar Resiprocal pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Gerak Ritmik dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat dari hasil tes unjuk kerja dari studi awal, dari 33 peserta didik yang awalnya peserta didik mendapatkan ketuntasan 12 peserta didik 36,36 % dan belum tuntas 21 peserta didik 63,64%. Pada siklus I, hasil belajar Gerak Ritmik peserta didik mencapai 60,61% atau sebanyak 20 peserta didik dari 33 peserta didik telah masuk kriteria tuntas. Pada siklus II, hasil belajar Gerak Ritmik peserta didik meningkat mencapai 90,91% atau sebanyak 30 peserta didik dari 33 peserta didik telah mencapai kriteria tuntas sedangkan 3 peserta didik lainnya belum tuntas dengan KKM 2,67. Pada pelaksanaan Siklus I Hasil belajar Rangkaian Gerak Ritmik meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan Siklus II menyebabkan Hasil belajar Rangkaian Gerak Ritmik meningkat menjadi lebih baik dan tercipta proses pembelajaran yang lebih aktif, efektif, efisien, dan menyenangkan sehingga bisa mendukung suatu proses pembelajaran yang berkualitas.

Kesimpulan penelitian ini adalah melalui penerapan gaya mengajar resiprocal dapat meningkatkan hasil belajar Aktivitas Ritmik Materi Pokok Gerak Ritmik pada peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Randublatung tahun pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: hasil belajar, Gerak Ritmik, gaya mengajar reciprocal

I. PENDAHULUAN

Dalam kurikulam Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) pada kurikulum 2013, Peserta didik diajarkan beberapa keterampilan olahraga maupun permainan, misalnya bola basket, sepak bola, bulu tangkis, renang dan aktivitas ritmik.

Aktivitas ritmik sebagai salah satu ruang lingkup mapel pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yaitu serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dan sistematis, dilakukan

dengan cara mengikuti irama atau ketukan yang teratur yang juga dipilih sehingga memenuhi ketentuan ritmis, kontinuitas, dan durasi tertentu.

Salah satu aktivitas rikmik yakni gerak ritmik yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau tanpa alat. Alat yang biasa digunakan yakni simpai/holahop,gada,tali dan bola. Proses dalam pembelajaran gerak ritmik dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah Peserta didik, guru,

(4)

materi ajar, dan gaya pembelajaran. Proses pembelajaran gerak ritmik yang seyogyanya menerapkan pembelajaran guna melatih koordinasi gerak Peserta didik menyesuaikan dengan irama, oleh karena itu guru idealnya memberikan konsep gerak secara interaktif melalui penerapan berbagai gaya mengajar

Namun, berdasarkan Observasi pada pembelajaran yang dilakukan di SMP N 1 Randublatung Blora diperoleh fakta bahwa hasil belajar aktivitas ritmik materi pokok gerak ritmik pada peserta didik kelas VII A belum sesuai yang diharapkan. dikarenakan guru masih monoton, kurang kreatif dan inovatif dalam mendesain materi pembelajaran, guru masih menerapkan gaya mengajar konvensional dimana penerapan gaya mengajar tersebut penyampaian masih

tradisional atau ceramah. peserta didik diberikan materi kemudian dipelajari dan dipresentasikan. Artinya guru memberikan materi dan tugas pada peserta didik untuk menciptakan gerakan dan musik sendiri yang sesuai

dengan materi pembelajaran. Untuk pembelajaran gerak ritmik sendiri dirasa sulit bagi peserta didik, khususnya laki-laki. peserta didik merasa jenuh dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Karena Kurangnya pemahaman peserta didik akan rangkaian gerak ritmik mengakibatkan peserta didik merasa ragu dan kurang percaya diri dalam melakukan gerak ritmik tanpa alat bahkan peserta didik masih kebingungan dan berpikir bahwa gerakan-gerakan dalam gerak ritmik sangat rumit dan sulit dilakukan. Karena didalam gerakan gerak ritmik harus ada ketepatan dan keluwesan atau dilakukan secara terorganisir menyesuaikan irama dan ketukan. Faktor demikianlah yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar peserta didik.

Tabel 1. Data nilai kondisi awal gerak ritmik kelas VII A

NO Aspek Nilai Rata-Rata

1 Sikap 2,7

2 Pengetahuan 2,2

(5)

dikarenakan materi gerak ritmik dirasa sulit diikuti peserta didik. Oleh karena itu, pemilihan dan penerapan gaya mengajar dalam latihan senam irama tanpa alat untuk pembelajaran peserta didik harus dilakukan secara seksama agar mampu meningkatkan keterampilan dalam gerakan-gerakan ritmik dengan baik dan benar. Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Aktivitas Ritmik Materi Pokok Gerak Ritmik pada peserta didik kelas VII A SMP N 1 Randublatung Blora

peneliti berkolaborasi dengan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) untuk dapat menggunakan gaya mengajar yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa, yaitu dengan gaya mengajar Resiprocal.

Prinsip dari Gaya Mengajar Resiprocal atau imbal balik adalah kelas dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi beberapa kelompok), sehingga peserta didik yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru

sebagai fasilitator. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka diperlukan upaya peningkatan hasil belajar melalui penelitian dengan judul “Bagaimanakah Penerapan Gaya Mengajar Resiprocal Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Aktivitas Ritmik Materi Pokok Gerak Ritmik Pada Peserta Didik Kelas VII A SMP N 1 Randublatung Blora Tahun Pelajaran 2015/1016”.

II. KAJIAN PUSTAKA 1. BELAJAR

a. Pengertian Belajar

Belajar sebagai suatu proses aktif untuk menyusun makna melalui setiap interaksi dengan lingkungan dengan membangun hubungan antara konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari (Driver & Bell dalam Leo Sutrisno (1994:14). Sementara pendapat lain menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

(6)

keterampilan dan nilai sikap (Winkel, 1996: 53). Berdasarkan kedua pendapat kedua ahli tersebut disimpulkan bahwa belajar merupakan aktivitas yang berhubungan dengan mental dan psikis yang berinteraksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan mulai dari pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang dipelajari.

b. Prinsip Umum Belajar

Berdasarkan Dimyati dan Mudjiono (2009: 42-49) menjabarkan prinsip belajar yang meliputi:

a) Perhatian dan motivasi b) Keaktifan

c) Keterlibatan langsung/berpengalaman d) Pengulangan

e) Tantangan

f) Balikan dan penguatan g) Perbedaan individual c. Komponen Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran 2) Kurikulum 3) Guru 4) Siswa 5) Metode 6) Materi

7) Alat pembelajaran (Media) 8) Evaluasi

2. Gaya mengajar

a. Hakekat Gaya Mengajar

Gaya mengajar menurut Mosston merupakan seperangkat pengambilan keputusan yang dibuat sejalan dengan aksi pengajaran. Perbedaan satu gaya dengan gaya lainnya, ditentukan oleh besarnya penglihan keputusan dari guru kepada muridnya.

Agus Mahendra (2001: 99)

menjelaskan Setiap pembelajaran berlangsung interaksi guru-murid selalu ditandai oleh tiga setting kejadian yaitu:

1) Pre impact set, mencakup semua keputusan yang harus dibuat sebelum terjadinya tatap muka antara guru dengan siswa. Keputusan ini menegaskan tentang maksud.

2) Impact set, meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan maksud di atas, atau hal-hal yang diputuskan pada tahap pra impact set. Keputusan dalam tahap ini menentukan aksi. 3) Post impact set, memasukkan

keputusan-keputusan yang berhubungan dengan penilaian penampilan atau pelaksanaan tugas pada masa impact set serta

(7)

kesesuaian antara maksud dan aksi. Pemberian koreksi dan umpan balik serta penilaian, termasuk pada setting ini.

b. Gaya Menghajar Resiprocal

Gaya mengajar reciprocal adalah sebuah gaya mengajar atau prosedur intruksional mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada suatu objek pembelajaran.

Menurut Mosston dan Ashworth dalam Tan dan Tan (1997:47) Pembelajaran Resiprocal dicirikan sebagai pembelajaran dimana terjadi umpan balik langsung antar siswa dan adanya hubungan sosial antar siswa dalam pembelajaran. Sedangkan, Rahmayani mendefinisikan Reciprocal Teaching sebagai“suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang

disodorkan kepada siswa” (Rahmayani, 2014:15).

c. Anatomi Resiprocal

Mosston dan Ashworth (2008:117) mendeskripsikan anatomi Resiprocal sebagai berikut:

“To create a new reality in the gymnasium that provides for new relationships between the teacher and the learner, more decisions are shifted to the learner. These decisions are shifted in the post-impact set to heed the principle of immediate feedback. The sooner learners know how they have performed, the greater their chances of performing correctly.”

3. Aktivitas Ritmik

a. Pengertian Aktivitas Ritmik

Menurut Sayuti Syahara (2004) bahwa aktivitas ritmik termasuk menari dalam pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembentukan dasar gerak anak. Toho Cholik dan Rusli Lutan (1997:58), bahwa senam irama merupakan sebuah corak senam yang menekankan irama dalam

(8)

pelaksanaan gerakannya. Senam irama sangat erat hubungannya dengan bidang seni yaitu seni musik dan seni tari, seperti dikemukakan oleh Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992:118), bahwa perkembangan senam irama itu mulai timbul bersamaan dengan adanya perubahan di dalam bidang seni panggung, seni musik, dan seni tari.

Pengertian aktivitas ritmik lebih luas, yaitu mencakup semua rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik (Agus Mahendra, 2008).

b. Elemen Irama

1) Ketukan (pulse beat). 2) Aksen.

3) Pola irama.

4) Birama musik (phrase).

4. Gerak Ritmik

a. Pengertian Gerak Irama

gerak irama merupakan suatu ilmu (science), karena disusun secara

sistematik, terarah dan berguna bagi kepentingan diri seseorang dan masyarakat yang menggeluti secara mendalam isi yang terkandung dalam gerak irama, gerak irama juga merupakan gerak yang disadari dan disimulasi dengan adanya rangsangan terhadap seseorang

rangsangan tersebut diteruskan ke otak melalui syaraf sensorik (Bandi Delphie (2005:7).

b. Tujuan gerak irama

Tujuan utama gerak irama dilakukan dalam kehidupan seseorang disebabkan oleh adanya empat kepentingan dalam fungsi kehidupan seseorang (Bandi Delphi(2006:14), meliputi:

1) Adanya persaan kepentingan dimana setiap orang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda antara satu dengan yang lain.

2) Azas stimulasi dalam fungsi kehidupan seseorang.

3) Adanya perbedaan antara pribadi seseorang dengan lingkungannya dalam kehidupan.

4) Adanya daya interaksi yang berbeda untuk setiao orang.

(9)

5. Dasar Gerak Ritmik

a. Langkah-langkah Dasar Dalam Gerak Ritmik

1) Langkah Biasa 2) Langkah Rapat

3) Langkah Keseimbangan 4) Langkah Depan

b. Dasar Gerak Ayunan Lengan 1) Ayunan dua lengan tekuk

depan belakang

2) Ayunan satu lengan dari depan kesamping

3) Ayunan satu lengan kesamping bersamaan dengan memindahkan berat badan 4) Ayunan dua lengan depan

belakang

c. Gerakan Berputar/ Memutar

III. METODE PENELITIAN

Penelitian yang di gunakan Adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A SMP N 1 Randublatung Blora tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 33 peserta didik, dengan jumlah peserta didik putra 15 anak dan siswa putri 18 anak.

IV. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat di simpulkan bahwa

terjadi peningkatan hasil belajar Aktivitas Ritmik Materi Pokok Gerak Ritmik pada peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Randublatung Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan terjadi pada prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada prasiklus hasil belajar Gerak Ritmik pada kategori baik sebesar 36,36%, cukup 63,64%, dan kurang 0% jumlah peserta didik yang tuntas adalah 12 peserta didik. Pada siklus I hasil belajar Gerak Ritmik pada kategori sangat baik sebesar 3,03%, baik 57,57%, dan cukup 39,40% jumlah peserta didik yang tuntas adalah 20 peserta didik. Sedangkan pada siklus II hasil belajar Gerak Ritmik pada kategori sangat baik 6,06%, baik 84,84%, dan cukup 9,09% jumlah peserta didik yang tuntas adala 30 peserta didik. Peningkatan terjadi pada siklus I dan siklus II setelah diberikan tindakan penerapan Gaya Mengajar Resiprocal. Hasil belajar Gerak Ritmik meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II

(10)

menyebabkan hasil belajar Gerak Ritmik meningkat menjadi lebih baik dan tercipta proses pembelajaran yang lebih aktif, efektif, efisien, dan menyenangkan sehingga bisa mendukung suatu proses pembelajaran yang berkualitas.

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada peserta didik kelas VII A SMP N 1 Randublatung Blora Tahun Pelajaran 2015/2016 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:

Dari hasil analisis diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat dari hasil tes unjuk kerja dari studi awal, dari 33 peserta didik yang awalnya peserta

didik mendapatkan ketuntasan 12 peserta didik 36,36% dan belum tuntas 21 peserta didik 63,64%. Pada nilai psikomotor dan kognitif siklus I, peserta didik yang mencapai kriteria tuntas yaitu 66,67% dan 60,61%, untuk nilai afektif peserta didik pada siklus I yang mencapai kriteria tuntas yaitu sebesar 69,70%. Pada siklus I, hasil belajar Rangkaian Gerak Ritmik peserta didik mencapai 60,61% atau sebanyak 20 peserta didik dari 33 peserta didik telah masuk kriteria tuntas. Pada nilai psikomotor dan kognitif, peserta didik yang telah mencapai kriteria tuntas meningkat dari siklus I ke siklus II menjadi 87,88% dan 81,82%, pada nilai afektif juga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II menjadi sebesar 87,88% dengan KKM 2,67. Pada siklus II, hasil belajar peserta didik meningkat mencapai 90,91% atau sebanyak 30 peserta didik dari 33 peserta didik telah mencapai kriteria tuntas sedangkan 3 peserta didik lainnya belum tuntas. Pembelajaran melalui penerapan Gaya Mengajar Resiprocal

(11)

dapat meningkatkan hasil belajar Rangkaian Gerak Ritmik peserta didik kelas VII A SMP N 1 Randublatung Blora Tahun Pelajaran 2015/2016.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran melalui penerapan Gaya Mengajar Resiprocal merupakan cara yang efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar Aktivitas Ritmik Materi Pokok Gerak Ritmik. Dengan demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:

a Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun peserta didik serta gaya mengajar dan alat/media pembelajaran yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari peserta didik yaitu minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

b Memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui penerapan Gaya Mengajar Resiprocal dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjasorkes, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar aktivitas ritmik materi pokok Gerak Ritmik yang efektif dan menarik yang membuat peserta didik lebih aktif melaksanakan tugas pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.

(12)

c Penerapan Gaya Mengajar Resiprocal untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap pembelajaran Gerak Ritmik sehingga peserta didik memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran penjasorkes. Pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan bagi peserta didik, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi pesrta didik. d Penerapan Gaya Mengajar dalam

pembelajaran ini dapat merangsang aspek motorik peserta didik. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran PJOK yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru Pernjasorkes SMP N 1 Randublatung Blora sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.

2. Guru hendaknya mau menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

3. Kepada guru yang belum menerapkan berbagai Gaya Mengajar atau Metode pembelajaran, hendaknya mencoba berbagai Gaya Mengajar atau metode mengajar agar mendapat metode yang paling tepat dalam menyampaikan pembelajaran Pendidikan jasmani.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, H., (2009), Pola Gerak Dalam Senam II. Jakarta : IPA Abong

Dimyanti, & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Delphie, B., (2005), Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Hartono, J. (2015), Gerak Ritmik. 08.20, 7 juni 2016, Sumber online Koekoeh. (2013). Kelebihan Dan Kekurangan Gaya Mengajar Mosston. (Online).

http://imankoekoeh.blogspot.co.id/201 3/12/kelebihan-dan-kekurangan-gaya-mengajar.html). 28, februari 28.2016 Kurniyanti, S. (2014). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Belajar Hakikat Belajar dan Pembelajaran. 7

juni 2016

http://www.membumikanpendidikan.c om/2014/05/hakikat-belajar-dan-mengajar.html.

Mosston, M. & Ashworth, S. (2008). Teaching Physical Education. Us: Pearson Education.

Muhajir, & Sutrisno B. (2014), Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Rachmayani, Dwi. (2014). Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan UNSIKA. 2(1), 13-23. Diperoleh pada 12 Februari 2016. http://download.portalgaruda.org/articl e.php?article=350020&val=7291&title =penerapan%20model%20pembelajara n%20berbalik%20(reciprocal%20teach ing)%20ditinjau%20dari%20aktivitas %20dan%20hasil%20belajar%20siswa Rahyubi, H. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka:Nusa Media Rusyan, A. (1989). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya

Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Sutrisno,B, & Khafadi B.M, (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3, Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional

Surakhmad, W. (1990). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar Dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsio

Suharjana, F. (2010). Aktivitas Ritmik Dalam Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar, Jurnal pendidikan jasmani Indonesia, 7 (1), 3-11. Diperoleh pada 20 April 2016. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ penelitian/drs.%20f.%20suharjana,%2 0m.pd./9.aktivitas%20ritmik%20dala m%20pendidikan%20jasmani%20di% 20sekolah%20dasar.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Setelah makan pagi di Cottage perjalanan di lanjutkan ke Candi Sukuh yang jaraknya tidak jauh dari Cottage.wisatawan akan diceritakan tentang cerita-cerita mistis

1.. Prospek usaha ini selain untuk melestarikan budaya bangsa juga menjajikan akan keuntungan yang didapat. Dalam pemasarannyapun batik mengalami perkembangan dan kemajuan

Kode klien untuk mengakses proses QuoteLoan BPEL sebagai web service per interface WSDL akan ditambahkan pada button handler:.. Ini akan memberikan kerangka kode

(Font Times 14 point Bold) NAMA PROGRAM STUDI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2006

Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang karena oleh penyertaanNya, kasihNya dan hikmatNya, kertas kerja penulis yang berjudul “Persepsi Dinas-dinas

Dalam penelitian dilakukan tiga pengujian untuk mengetahui nilai koefisien gesek, nilai keausan spesifik, dan nilai keuletan dari komposit berpenguat partikel

Informan juga berkeinginan untuk membuktikan pandangan yang lebih baik pada orang lain melalui prestasi, keinginan untuk cepat menikah dan mempunyai anak serta memiliki tujuan