• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nim 18050209710194_pandu Prasojo_ipa m6 Tugas Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nim 18050209710194_pandu Prasojo_ipa m6 Tugas Akhir"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA

NAMA : : PANDU PANDU PRASOJOPRASOJO NIM

NIM : : 1805020971019418050209710194 NUPTK

NUPTK : : 66477696701300226647769670130022 MAPEL

MAPEL SERTIFIKASI SERTIFIKASI : : 097 097 - - ILMU ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN ALAM ALAM (IPA)(IPA) SEKOLAH

SEKOLAH ASAL ASAL : SMP : SMP WAHID WAHID HASYIM HASYIM 8 8 WARU WARU - - SIDOARJOSIDOARJO Tugas IPA Modul 6 TUGAS AKHIR

Tugas IPA Modul 6 TUGAS AKHIR

Instruksi : Instruksi :

Pada bagian terakhir dari rangkaian modul IPA 6 yang telah Anda pelajari, Anda akan diminta Pada bagian terakhir dari rangkaian modul IPA 6 yang telah Anda pelajari, Anda akan diminta untuk memecahkan persoalan dan secara kritis menjawab pertanyaan yang diberikan. untuk memecahkan persoalan dan secara kritis menjawab pertanyaan yang diberikan. Jawablah sesuai dengan pemahaman yang telah Anda dapatkan.

Jawablah sesuai dengan pemahaman yang telah Anda dapatkan.

Dalam sebuah gelas kimia terdapat campuran yang berwujud padatan terdiri dari naftalena, Dalam sebuah gelas kimia terdapat campuran yang berwujud padatan terdiri dari naftalena, garam dapur, dan batu kapur. Warna dari ketiga zat tersebut adalah putih. Tugas anda garam dapur, dan batu kapur. Warna dari ketiga zat tersebut adalah putih. Tugas anda sekarang adalah mencari prosedur yang tepat sehingga ketiga zat tersebut dapat dipisahkan sekarang adalah mencari prosedur yang tepat sehingga ketiga zat tersebut dapat dipisahkan dengan sempurna. Pada bagian tugas ini, Anda akan diberikan strategi dalam memecahkan dengan sempurna. Pada bagian tugas ini, Anda akan diberikan strategi dalam memecahkan  persoa

 persoalan.lan. 1.

1. Identifikasi sifat-sifat fisika dan kimia dari masing-masing zat tIdentifikasi sifat-sifat fisika dan kimia dari masing-masing zat t ersebut.ersebut. 2.

2. Identifikasi adakah zat yang mudah menyublim, zat yang mudah larut dalam air, dan zatIdentifikasi adakah zat yang mudah menyublim, zat yang mudah larut dalam air, dan zat yang sukar larut dalam air.

yang sukar larut dalam air. 3.

3. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat yang mudah menyublim.Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat yang mudah menyublim. 4.

4. Pertimbangkan kelarutan kedua zat terakhir dalam pelarut air.Pertimbangkan kelarutan kedua zat terakhir dalam pelarut air. 5.

5. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat-zat tersebut berdasarkan kelarutannyaCari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat-zat tersebut berdasarkan kelarutannya dalam air.

dalam air. 6.

6. Zat apakah yang pertama kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan.Zat apakah yang pertama kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan. 7.

7. Zat apakah yang terakhir kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan.Zat apakah yang terakhir kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan. 8.

8. Tulis kesimpulan yang Anda perolehTulis kesimpulan yang Anda peroleh Rubrik Penilaian

Rubrik Penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Anda dalam memahami materi.

Aspek Bobot

Aspek Bobot

Sifat-sifat

Sifat-sifat fisika fisika dan dan kimia kimia dari dari masing-masing masing-masing zat. zat. 20%20% Identifikasi

(2)

Prosedur Pemisahan Zat 60%

(3)

TUGAS 1

Bahan Sifat Fisika Sifat Kimia

 Naftalena/kapur  barus

Dapat menyublim Harum, berwarna putih

garam dapur Dapat menguap Dapat larut dalam zat cair  batu kapur Tidak dapat menguap dan

menyublim

(4)

TUGAS 2

Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya.Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut.Jika kita mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat.Minyak dan air membentuk campuran heterogen.

Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut.Alkohol dan air membentuk campuran homogen.Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.

Contoh campuran heterogen :

 campuran tepung beras dengan air,

 campuran kapur dengan pasir,

 campuran serbuk besi dengan karbon. Contoh campuran homogen :

 campuran gula atau garam dapur dengan air,

 air teh yang sudah disaring,

 campuran gas di udara.

Campuran homogen biasa disebut larutan.Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent).Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.

1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam.contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga.

2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.

3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida

(5)

TUGAS 3 METODE PEMISAHAN CAMPURAN

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang  berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode  pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.

 Metode Pemisahan Sederhana

Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.

 Metode Pemisahan Kompleks

Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan  bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari  pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.

Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.

2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.

3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.

4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%.

5. zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya. 6.  Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

(6)

C. DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat.Hal ini dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut : 1. Ukuran partikel

Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat  pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan).jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat  pencampurnya akan terhalang.

2. Titik didih

Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi.Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka  bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini  bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.

3. Kelarutan

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam  pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi

menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petroleum eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.

4. Pengendapan

Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap.

(7)

Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi. Namun jika dalam campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.

5. Difusi

Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan  bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa. 6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.Penggunaan metode ini diterapkan pada  pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

D. JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN 1. Sentrifugasi

Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan.

Pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor -faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan

(8)

sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung centrifuge.

2. Dekantasi

Dekantasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi).

Contoh: Pemisahan campuran air dan pasir.

3. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring).Dasar pemisahan metode ini adalah  perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat

(9)

Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.

4. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar  pemisahan adalah titik didih yang berbeda.Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah  bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan  pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil  pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.

Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.

(10)

5. Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan.Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali) Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.

6. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan

 perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim

(11)

7. Ekstraksi pelarut

Metoda ekstraksi pelarut didasarkan pada perbedaan kelarutan komponen campuran pada  pelarut tertentu dimana kedua pelarut tidak saling melarutkan.

Bila suatu campuran cair,m komponen A dan B, larut dalam air A tidak larut dalam kloroform sedangkan B larut baik dalam kloroform. Maka untuk memisahkan campuran ini digunakan ekstraksi pelarut dengan menggunakan pelarut kedua kloroform yang tidak saling melarutkan dengan air. Komponen B akan larut dalam fasa kloroform sedangkan komponen A akan tetap dalam fasa air.

Untuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai b erikut: 1.Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.

2. Kelarutan pelarut organik rendah dalam air.

3.Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air. 4.Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun.

5.Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya untuk keperluan analisa lebih lanjut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:  Tipe persiapan sampel

 Waktu ekstraksi  Kuantitas pelarut  Suhu pelarut

(12)

 Tipe pelarut

Alat dan bahan

Bahan :

  apur (CaCO3)  Aquades

 Garam Dapur (NaCl) Teknis

  NaCl (p.a)  HNO3  Larutan AgNO3   Naftalena  Minyak Goreng Alat-Alat :  Sentrifuse  Tabung Sentrifuse  Corong  Kertas saring  Spatula  Kaca arloji  Piala gelas  Alat destilasi  Corong pisah

(13)

CARA KERJA 1. Sentrifugasi

Timbang 0,5 gram kapur dan dimasukkan ke dalam gelas piala kemudian ditambahkan air sampai 100 mL. Larutan dimasukkan ke dalam 3 tabung sentrifuse yang berbeda dan kemudian dilakukan sentrifugasi dengan variasi waktu yaitu 1 menit, 2 menit, dan 3 menit dengan kecepatan yang sama.

2. Dekantasi

Masukkan ½ sendok kapur tulis ke dalam gelass piala yang telah berisi 25 mL air. Aduk dan biarkan sampai campuran terpisah. Pisahkan sentrat (bagian yang bening) dari

endapan dengan dekantasi. 3. Filtrasi dan Rekristalisasi

Sebanyak 5 gram garam dapur teknis/kotor berwarna kekuning-kuningan yang dilarutkan dengan 25 mL air. Kemudian larutan tersebut disaring menggunakan kertas saring. Filtrat  berupa larutan garam dapur ditampung, lalu dipanaskan hingga kandungan air dalam

garam tersebut habis teruapkan. 4. Destilasi

Larutan NaCl p.a dipipet sebanyak 200 mL dan dimasukkan ke dalam labu destilasi. Ke

dalam larutan ditambahkan beberapa butir batu didih. Alat destilasi dirangkai sedemikian

ruupa dan lakukan proses destilasi sampai larutan tersebut bersisa 1/3 ba giannya. Hasil

destilat ditampung dengan erlenmeyer. Uap air terbentuk saat titik 60o C dan ketika titik

90o C uap air jenuh yang terbentuk dicairkan melalui kondensor hingga terbentuk tetesan

 pertama pada labu destilat. Destilat berupa air murniyang dipisahkan dari larutan NaCl

diuji menggunakan HNO3 dan AgNO3.

5. Sublimasi

Sebanyak 1 gram naftalena dicampur dengan garam dapur (1:1), dan diaduk sampai rata. Campuran dua zat tersebut ditutup dengan menggunakan kertas saring yang telah diberi lubang-lubang jarum. Kemudian ditutup dengan corong gelas yang ujungnya sudah disumbat dengan kertas penyumbat. Setelah ditutup lalu campuran kedua zat tersebut dipanaskan sampai terbentuk uap yang terlihat di corong gelas.

6. Ekstraksi Pelarut

30 mL air dan 10 mL minyak goreng dicampur dalam corong pisah. Kemudian campuran

tersebut di kocok hingga tak terlihat kedua fasenya. Campuran kedua larutan tersebut

dibiarkan beberapa saat sampai terlihat perbedaan kedua fase dengan jelas. Setelah itu,

kran pada corong pisah dibuka dan air yang berada dibawah minyak dibiarkan keluar

(14)

HASIL DAN PEMBAHASAN

NO Jenis Pemisahan Perlakuan Pengamatan

1 Sentrifugasi - 0,4992 g CaCO3 + 200 mL air - Dimasukkan ke dalam 3 tabung sentrifuse - Masing-masing disentrifugasi selama 1, 2, dan 3 menit dengan

kecepatan sama

-1 menit : Endapan belum terendapkan sempurna dan warna larutannya jernih -2 menit : Endapan belum

mengendap sempurna dan warna larutannya jernih

-3 menit : Endapan mengendap sempurna dan warna larutannya  jernih

2 Dekantasi - ½ sendok kapur tulis + air 25 mL diaduk

- Sentrat dipisahkan dari endapan

-Terbentuk endapan setelah diaduk dan didiamkan

-Sebelum disaring filtrat agak keruh

-Setelah disaring larutan jernih dan tidak ada endapan

3 Filtrasi dan rekristalisasi

- 5 g garam dapur + air 25 mL diaduk

- Disaring ( dalam kertas saring )

- Filtrat dipanaskan sampai kandungan air dalam garam teruapkan

-Pada saat dilarutkan ada

sebagian NaCl yang tidak larut -Pada proses penyaringan, dikertas saring terdapat residu  NaCl yang berwarna kuning

kecoklatan

-Setelah filtrat diuapkan terbentuk kristal garam  berwarna putih

4 Destilasi  Pembuatan NaCl 10%

20 g NaCl ditambah air sampai 200 mL

- 200 mL NaCl 10% + batu didih

- Didestilasi sampai larutan 1/3 bagiannya

- Diuji dengan HNO3 dan

AgNO3

-Hasil destilasi berupa larutan  jernih

- Setelah diuji dengan AgNO3

terbentuk endapan putih

5 Sublimasi 1 g naftalen + NaCl (1:1) diaduk Ditutup dengan kertas saring yang telah dilubangi

Campuran naftalena dan garam dapur dipanaskan menghasilkan gas. Gas tersebut membentuk  padatan kembali yang

(15)

menempel pada corong

(naftalen), untuk garam dapur masih tertinggal pada gelas piala karena tidak ikut menyublim 6 Ekstraksi

Pelarut

 Air 30 mL + minyak 10 mL dicampurkan

 Diekstraksi

 Larutan yang terbentuk diantara dua fasa dipisahkan

Sebelum diekstraksi terdapat dua fasa (air dan minyak goreng) ketika diekstraksi campuran tersebut bercampur menjadi satu fasa berwarna kuning keruh. Kemudian setelah didiamkan membentuk dua fasa kembali ( air : keruh dan minyak goreng : kuning keruh). Setelah dipisahkan, air berwarna putih keruh

(16)

Pembahasan :

Praktikum Pemisahan ini dilakukan agar praktikan memahami teknik-teknik pemisahan campuran dengan baik dan benar.Pada praktikum ini dilakukan enam macam teknik pemisahan, yaitu sentrifugasi, dekantasi, penyaringan/filtrasi, rekristalisasi, destilasi, sublimasi, dan ekstaksi  pelarut.

Pemisahan sentrifugasi antara kapur dengan air dilakukan dengan variasi waktu yaitu 1 menit, 2 menit, dan 3menit. Dalam sentrifuge, ketiga campuran diputar dengan kecepatan yang sama sehingga dengan adanya gaya sentrifugal, partikel kapur akan mengendap. Dari hasil  percobaan, air yang paling bening dan menghasilkan endapan paling banyak adalah campuran

yang diputar dengan waktu paling lama. Semakin lama campuran diputar dalam sentrifuge, maka semakin banyak pula jumlah partikel kapur yang mengendap dan larutan akan semakin bening. Hal ini dikarenakan semakin lama suatu campuran disentrifugasi, maka akan semakin cepat  proses sedimentasi yang terjadi dan semakin banyak pula partikel padat yang mengendap.

Campuran kapur dan air juga dipisahkan secara dekantasi, dimana kapur yang tidak larut dalam air akan terpisah dengan adanya gaya gravitasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perbedaan  berat jenis antara kapur dan air. Kapur (CaCO3) yang memiliki berat jenis 2.83 gr/cm3  lebih

 besar dari berat jenis air (1 gr/cm3), sehingga kapur akan mengendap di bawah lapisan air. Dari hasil percobaan kapur yang mengendap hanya sedikit dan cairan masih terlihat keruh, dikarenakan partikel kapur belum semuanya mengendap.

Dalam praktikum pemisahan secara filtrasi ini digunakan sampel garam dapur teknis/kotor berwarna kekuning-kuningan yang dilarutkan menggunakan sedikit aquades. Kemudian larutan tersebut disaring menggunakan kertas saring sehingga filtrat turun karena adanya gaya gravitasi dan zat pengotor akan tertahan diatas kertas saring. Filtrat berupa larutan garam dapur lalu dipanaskan hingga kandungan air dalam garam tersebut habis teruapkan.Sehingga diperoleh kembali garam murni yang berkualitas lebih baik berwarna putih kristal dibandingkan dengan garam sebelum difiltrasi dan direkristalisasi yang berwarna kekuning-kuningan dan kotor.

Percobaan destilasi ini dilakukan untuk campuran yang terdiri dari zat-zat berfasa cair-cair dan dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih. NaCl memiliki titik didih 1465oC yang  jauh lebih tinggi daripada air (100oC) sehingga air akan lebih cepat membentuk fase uap, sedangkan NaCl tetap dalam fase cair. Uap air terbentuk saat suhu 60oC dan ketika suhu 90oC uap air jenuh yang terbentuk dicairkan melalui kondensor hingga terbentuk tetesan pertama pada labu destilat destilat berupa air murni.

Destilat berupa air murni yang dipisahkan dari larutan NaCl diuji menggunakan HNO3

dan AgNO3. Hasil pengujian menunjukkan destilat tetap bening dan tak berwarna (tidak

terbentuk endapan putih). Hal ini membuktikan bahwa air terpisah secara murni dari larutan  NaCl karena tidak ada lagi kandungan ion Cl- dalam destilat yaitu air. Destilasi merupakan cara  pemisahan yang memberikan hasil pemisahan cair-cair yang terbaik

Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Kapur barus merupakan zat yang dapat menyublim jika dipanaskan. Jika kapur barus ini bercampur dengan zat pengotor seperti pasir, untuk memisahkan kapur barus dengan zat pengotor dapat dilakukan dengan

(17)

proses sublimasi. Ketika campuran kapur barus dan pasir dipanaskan, kapur barus akan menguap sedangkan pasir tidak. Uap kapur barus akan segera mengkristal ketika menemui daerah yang cukup dingin. Dengan demikian kapur barus murni dapat diperoleh kembali. Proses sublimasi dapat juga digunakan untuk memisahkan iodin dari zat pengotornya.

Pemisahan campuran juga dapat dilakukan dengan cara ekstraksi pelarut, contohnya adalah seperti pemisahan air dengan minyak. Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah lalu didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua lapisan terpisah

(18)

TUGAS 4

KESIMPULAN

 Pemisahan dengan metoda sentrifugasi tergantung dari kecepatan putaran dan waktu/lamanya proses sentrifugal

 Pemisahan dengan metoda dekantasi dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan juga dipengaruhi oleh berat patikel padatan

 Metoda pemisahan campuran cair-padat yang paling baik adalah metode rekristalisasi dan filtrasi

 Pemisahan dengan metoda rekristalisasi merupakan metoda untuk pemurnian suatu padatan (kristal)

 Metoda pemisahan campuran cair-cair yang paling baik adalah metoda destilasi.

 Pemisahan dengan metoda destilasi merupakan pemisahan yang berdasarkan perbedaan titik didih.

 Hasil destilasi mengandung Cl-, ketika direaksikan dengan AgNO3terbentuk endapan AgCl

yang berwarna putih

 Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim.

 Naftalen jika dipanaskan akan menjadi gas dan menjadi padatan kembali (menyublim)

 Pemisahan dengan metoda ekstraksi berdasarkan perbedaan kepolaran dan kelarutan komponen.

 Air dan minyak bila dicampurkan akan terbentuk 2 fasa dan saat dipisahkan air menjadi keruh.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis X R D seperti yang tertera di dalam Table 5.1 menunjukkan bahwa lempung mengandung mineral-mineral muscovit, kaolinit dan kuarsa sesuai dengan d- spacing yang

1) Boom atau ibu tangga: merupakan konstruksi utama yang menahan beban tangga, membentang dari bawah ke atas. Apabila boom tangga menempel pada dinding/tembok

 pemanasan relati8 relati8 lebih lebih murah murah dibandinkan dibandinkan denan denan &oiler  &oiler   yan   yan.. menunakan bahan bakar

Maka Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang membuat kebijakan mengenai Program Rehabilitasi Rumah Layak Huni yang di rancang khusus

Sebelum media diterapkan, Pengembangan media pembelajaran menggunakan camtasia studio 8 diawali dari identifikasi kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam

Hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yaitu sebagai berikut :

Campuran yang mengandung sedikit material semen membutuhkan lebih banyak agregat halus atau mineral pengisi lainnya, untuk mendapatkan volume pasta minimum yang sesuai

Dalam hal ini, material yang digunakan yaitu komposit PANi/SiO 2 dimana karakteristik dari PANi yaitu mencegah aliran ion-ion elektrolit yang dapat merusak bahan,