LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS I.
I. IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN
NAMA NAMA : NY. AF: NY. AF
JENIS JENIS KELAMIN KELAMIN : : PEREMPUANPEREMPUAN
TGL TGL LAHIR LAHIR : : 2929 – – 07 07 – – 1986 1986
ALAMAT ALAMAT : : LOELOELOELOE
NOMOR REKAM MEDI NOMOR REKAM MEDIK K : 021111: 021111
TANGGAL TANGGAL PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN : : 3030 – – 4 4 – – 2014 2014
RUANGAN RUANGAN : : 401 401 kelas kelas 11
II.
II. SUBJEKTIFSUBJEKTIF Anamnesis
Anamnesis
Anamnesis Anamnesis : : AutoanamnesisAutoanamnesis
Keluhan Keluhan Utama Utama : : Sesak Sesak NapasNapas
Anamnesis Anamnesis Terpimpin Terpimpin ::
Di alami sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit, Di alami sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit, tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan perubahan posisi . Pasie
tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan perubahan posisi . Pasie n juga batukn juga batuk yang dialami sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, ada lendir
yang dialami sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, ada lendir warna kuning, tidak
warna kuning, tidak ada darah, tidak ada darah, tidak nyeri dada, riwayat batuk nyeri dada, riwayat batuk darah tidakdarah tidak ada, riwayat keringat pada malam hari ada
ada, riwayat keringat pada malam hari ada sejak 1 minggu yang lalu.sejak 1 minggu yang lalu. Demam ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, tidak terus Demam ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, tidak terus menerus, turun dengan obat penurun panas, ti
menerus, turun dengan obat penurun panas, tidak menggigigl. Sakit kepaladak menggigigl. Sakit kepala (-). Nyeri ulu hati dirasakan sejak 1 minggu yang lalu tiap
(-). Nyeri ulu hati dirasakan sejak 1 minggu yang lalu tiap makan tapimakan tapi tidak muntah. Riwayat penurunan berat badan dalam 1 bulan terakhir tidak muntah. Riwayat penurunan berat badan dalam 1 bulan terakhir dengan penurunan
dengan penurunan 2 kg. 2 kg. Pasien pernah dirawat dPasien pernah dirawat dengan keluhan yang engan keluhan yang samasama di rumah sakit Sopp
di rumah sakit Soppeng tapi tidak ada eng tapi tidak ada perubahan selama perubahan selama 5 hari.5 hari.
BAB : belum 3 hari, riwayat BAB darah tidak adaBAB : belum 3 hari, riwayat BAB darah tidak ada
BAK : lancarBAK : lancar
Riwayat berobat 6 bulan (-)Riwayat berobat 6 bulan (-)
Riwayat tekanan darah tinggi (-)
Riwayat penyakit jantung (-) Riwayat Diabetes Mellitus (-)
III. OBJEKTIF Status Present
Sakit sedang
Staus gizi : cukup
BB : 42 TB : 160 IMT : 18,67 kg/m2 Composmentis Tanda Vital Tekanan darah 100/60 mmHg Nadi 80x/i Pernapasan 28x/i Suhu 38,6˚C Pemeriksaan Fisis
Kepala :Ekspresi : lemas
Wajah : simetris kiri = kanan Deformitas : tidak ada
Rambut : hitam, lurus, sulit di cabut Mata :Eksopthalmus/enophtalmus : negatif
Kelopak mata : edema palpebra(-), ptosis(-) Konjunctiva : anemis (-)
Sklera : ikterus (-)
Kornea : jernih, reflex cahaya (+/+) Pupil: isokor, diameter 2.5mm/2.5mm
Telinga :Tophi : negatif
Pendengaran : normal
Nyeri tekan P.mastoideus : negatif Hidung : Perdarahan : negatif
Sekret : negatif
Mulut :Bibir : kering(+),stomatitis(-) Tonsil: T1-T1 hiperemis(-) Gigi geligi : caries (-)
Farings : hiperemis(-) Gusi : perdarahan (-) Lidah : kotor(-)
Leher : Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran DVS : R-2cm H2O
Pembuluh darah: ada pulsasi, dilatasi tidak ada Kaku kuduk : negatif
Massa Tumor : negatif
Thorax: Inspeksi :simetris kiri dan kanan,ikut gerak napas Bentuk : normal chest
Buah dada : simetris kiri = kanan , tidak ada kelainan
Sela iga : dalam batas normal, tidak ada pelebaran, retraksi (-) Palpasi: Fremitus raba: Vocal Fremitus kiri=kanan
Nyeri tekan (-) Massa tumor (-)
Perkusi: Sonor kiri dan kanan.
Batas paru hepar : ICS VI dextra
Batas paru belakang kanan: Vertebra Thoracal X Batas paru belakang kiri : Vertebra Thoracal XI Auskultasi:Bunyi pernapasan : Vesikuler
Bunyi tambahan: Ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Pekak (+)
Batas jantung kiri ICS V linea midclavicula sinistra
Batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dextra
Batas jantung bawah ICS II Batas jantung atas ICS V
Auskultasi :Bunyi jantung I/II murni reguler,bising (-) Abdomen: Inspeksi :Cembung, ikut gerak napas
Auskultasi :Peristaltik (+), kesan normal
Palpasi :Massa tumor(-), Nyeri tekan (+) daerah epigastrium.
Hati, limpa tidak teraba besar Ginjal : ballotement (-)
Perkusi :Timpani (+) Ekstremitas: Edema (-)
IV. LABORATORIUM
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Darah Rutin : HGB WBC Hematokrit PLT RBC MCV MCH MCHC NEUT LYMPH MONO EO BASO LED 13,5g/dl 7,85x103/uL 30% 408/uL 3,82 x 106/uL 78,81/fl 25,7/pg 32,6/dl 0,95 20,6 0,76 0,01 0,01 123/135 12,0-16,0 g/dl 4.0-10.0 x103 /uL 37,0-48,0 % 150x103-400x103uL 4,00 x106-6,00x106/uL 80,0-97,0fl 26,5-33,5pg 31,5-35,0g/dl 52,0-75,0 20,0-40,0 2,00-8,00 1,00-3,00 0,00-0,10 Kimia Darah : GDS AST/SGOT ALT/SGPT Ureum Creatinin 91 mg/dl 20 U/L 11 U/I 11 mg/dl 0,7 >126 mg/dl <38U/L <41U/l 10-50 mg/dl L <1,3 mg/dl P<1,1mg/dl Elektrolit : Natrium Kalium Klorida 134 mmol/l 3,3 104 136-145 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l 97-111 mmol/l
V. ASSESMENT
Dyspneu e.c CAP dd/TB Paru
Dyspepsia fungsional VI. PLANNING
O2 3L/Menit IVFD RL28 tpm
Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggy bag
Omeprazole 40mg/12jam/iv Ambroxol 30mg 3x1
Sanmol drips/8jam/iv
Rencana pemeriksaan:
Foto Thorax
Sputum BTA 3x, Gram, jamur
Kultur dan sensitivitas OAT dan Antibiotik
FOLLOW UP Tanggal/jam dan tanda tanda vital Perjalanan penyakit (Perawatan hari 2) Instruksi dokter 24/04/2014 TD:120/70 mm Hg N:80 x / mnt P:24x / mnt S:36 C
Sesak , Batuk, lendir putih, Demam berkurang, mual nyeri ulu hati O/ SS/GC/CM Anemis(+),sianosis (-), ikterus (-) BP: vesikuler BT: Rh, wheezing -/-Cor: S1/ S2 murni reguler
R/ Diet Biasa O2 3L/Menit IVFD RL28 tpm Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggy bag (hr2) Omeprazole 40mg/12jam/iv Ambroxol 30mg 3x1
Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal, hepar ttb, lien ttb, massa tumor (-), nyeri tekan (+)
epigastrium
Ekstremitas: Edema -/- , nyeri sendi (-), A/ CAP dd TB Paru Dysppepsia fungsional Paracetamol 500mg 3x1 Periksa : Menunggu hasil : Foto Thorax
Sputum BTA 3x gram
dan jamur, sensitiviatas OAT dan AB 25/04/2014 TD:110/80 mm Hg N:84 x / mnt P:24x / mnt S:36,3C (Perawatan hari 3)
Sesak , Batuk, lendir putih, Demam berkurang, mual nyeri ulu hati
O/ SS/GC/CM
Anemis(-),sianosis (-), ikterus (-) BP: vesikuler
BT: Rh, wheezing -/-Cor: S1/ S2 murni reguler Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal, hepar ttb, lien ttb, massa tumor (-), nyeri tekan (+)
epigastrium
Ekstremitas: Edema -/- , nyeri sendi (-), A/ CAP dd TB Paru Dysppepsia fungsional R/ Diet Biasa O2 2L/Menit IVFD RL28 tpm Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggu bag(hr3) Omeprazole 40mg/12jam/iv Codein 10 mg 3x1 Ambroxol 30mg 3x1 Paracetamol 500mg 3x1 Menunggu hasil : Foto Thorax
Sputum BTA 3x gram
dan jamur, sensitiviatas OAT dan AB
26/04/2014 TD:110/70 mm Hg N:84 x / mnt P:24x / mnt S:36,6C (Perawatan hari 4)
Sesak , Batuk, lendir putih, Demam berkurang, mual nyeri ulu hati
O/ SS/GC/CM
Anemis(-),sianosis (-), ikterus (-) BP: vesikuler
BT: Rh, wheezing -/-Cor: S1/ S2 murni reguler Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal, hepar ttb, lien ttb, massa tumor (-), nyeri tekan (+)
epigastrium
Ekstremitas: Edema -/- , nyeri sendi (-),
Foto Thorax :
Kesan : tampak perselubungan inhomogen pada lapangan atas paru kiri A/ Pneumonia dd TB Paru Dysppepsia fungsional R/ Diet Biasa O2 2L/Menit IVFD RL28 tpm Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggu bag(hr4) Omeprazole 40mg/12jam/iv Codein 10 mg 3x1 Ambroxol 30mg 3x1 Paracetamol 500mg 3x1 Menunggu hasil
Sputum BTA 3x gram dan jamur, sensitiviatas OAT dan
27/04/2014 TD:100/80 mm Hg N:84 x / mnt P:24x / mnt S:36,1C (Perawatan hari 5)
Sesak , Batuk, lendir putih, Demam berkurang, mual nyeri ulu hati
O/ SS/GC/CM
Anemis(-),sianosis (-), ikterus (-) BP: vesikuler
BT: Rh, wheezing -/-Cor: S1/ S2 murni reguler Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal, hepar ttb, lien ttb, massa tumor (-), nyeri tekan (+)
epigastrium
Ekstremitas: Edema -/- , nyeri sendi (-), Sputum 1 BTA 2+ Leukosit 25-30/lp Sputum 2 BTA 1-3 AFB Leukosit 5-10/lp Sputum 3 BTA 1-3 AFB Leukosit 2-4/lp A/
TB paru BTA+ Kasus Baru
Pneumonia sinistra Dysppepsia fungsional R/ Diet Biasa O2 2L/Menit IVFD RL28 tpm Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggu bag(hr5) Omeprazole 40mg/12jam/iv Codein 10 mg 3x1 Ambroxol 30mg 3x1 Paracetamol 500mg 3x1 Usul OAT Menungu hasil :
28/04/2014 TD:100/70 mm Hg N:80 x / mnt P:20x / mnt S:36,4C (Perawatan hari 6)
Sesak , Batuk, lendir putih, Demam berkurang, mual nyeri ulu hati
O/ SS/GC/CM
Anemis(-),sianosis (-), ikterus (-) BP: vesikuler
BT: Rh, wheezing -/-Cor: S1/ S2 murni reguler Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal, hepar ttb, lien ttb, massa tumor (-), nyeri tekan (+)
epigastrium
Ekstremitas: Edema -/- , nyeri sendi (-),
A/
TB paru BTA+ Kasus Baru
Pneumonia sinistra Dysppepsia fungsional R/ Diet Biasa O2 2L/Menit IVFD RL28 tpm Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggu bag(hr6) Omeprazole 40mg/12jam/iv Codein 10 mg 3x1 Ambroxol 30mg 3x1 Paracetamol 500mg 3x1 Usul : OAT, Menungu hasil :
Sensitiviatas OAT dan AB
29/04/2014 TD:90/60 mm Hg N:70 x / mnt P:18x / mnt S:36C (Perawatan hari 7)
Sesak , Batuk, lendir putih, Demam berkurang, mual nyeri ulu hati O/ SS/GC/CM Anemis(-),sianosis (-), ikterus (-) R/ Diet Biasa O2 2L/Menit IVFD RL28 tpm Ceftriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl 0,9% 100 cc piggu bag(hr7) Rimstar 1x3 tab
BP: vesikuler
BT: Rh, wheezing -/-Cor: S1/ S2 murni reguler Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal, hepar ttb, lien ttb, massa tumor (-), nyeri tekan (+)
epigastrium
Ekstremitas: Edema -/- , nyeri sendi (-),
A/
TB paru BTA+ Kasus Baru
Pneumonia sinistra Dysppepsia fungsional Omeprazole 40mg/12jam/iv Codein 10 mg 3x1 Ambroxol 30mg 3x1 Paracetamol 500mg 3x1 Menungu hasil :
RESUME
Seorang wanita 28 tahun masuk dengan keluhan dyspneu Di alami sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit, tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan perubahan posisi . Pasien juga batuk yang dialami sejak 3
minggu sebelum masuk rumah sakit, ada lendir warna kuning, tidak ada darah, tidak nyeri dada, riwayat batuk darah tidak ada, riwayat keringat pada malam hari ada sejak 1 minggu yang lalu. Demam ada sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit, tidak terus menerus, turun dengan obat penurun panas. Nyeri ulu hati dirasakan sejak 1 minggu yang lalu tiap makan tapi tidak muntah. Riwayat penurunan berat badan dalam 1 bulan terakhir dengan penurunan 2 kg. Pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama di rumah sakit Soppeng tapi tidak ada perubahan selama 5 hari. Riwayat berobat 6 bulan Di alami sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit, tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan perubahan posisi . Pasien juga batuk yang dialami sejak 3 minggu sebelum masuk
rumah sakit, ada lendir warna kuning, tidak ada darah, tidak nyeri dada, riwayat batuk darah tidak ada, riwayat keringat pada malam hari ada sejak 1 minggu yang lalu. Demam ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, tidak terus menerus, turun dengan obat penurun panas, tidak
menggigigl. Sakit kepala (-). Nyeri ulu hati dirasakan sejak 1 minggu yang lalu tiap makan tapi tidak muntah. Riwayat penurunan berat badan dalam 1 bulan terakhir dengan penurunan 2 kg. Pasien pernah dirawat dengan
keluhan yang sama di rumah sakit Soppeng tapi tidak ada perubahan selama 5 hari. Riwayat berobat 6 bulan (-). Riwaya kontak dengan
penderita batuk lama (-). Riwaya kontak dengan penderita batuk lama (-). Pada pemeriksaan fisis di dapatkan demam dengan suhu axilla 38,6˚C. Pada pemeriksaan thoraks tidak ditemukan kelainan, pada abdomen nyeri tekan daerah epigastrium.
Laboratorium : HGB: 13g/dl, WBC: 7,85x103/uL, PLT: 408/uL, LED I/II: 123/135. Sedangkan pada hasil kultur sputum didapatkan basil gram negatif
“klebsiella Pneumonia” pada tanggal 5 mei 2014. Dan pada foto thorax di dapatkan gambaran pneumonia sinistra.
Diskusi Kasus
Pada pasien di dapatkan keluhan berupa sesak, batuk berlendir, demam, keringat malam dan penurunan berat badan, pada pemeriksaan BTA di dapatkan hasil positif, LED 123/135. Dari gejala dan pemeriksaan menunjang untuk diagnosa dari tuberkulosis paru. Hal ini di dapatkan dari kriteria untuk mendiagnosa TB paru yang harus ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan atau riwayat penyakit sebelumnya, pemeriksaan fisis, pemeriksaan bakteriologi dan pemeriksaan radiologi. Gejala TB dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal (batuk lebih dari 2 minggu, hemoptoe, sesak nafas dan nyeri dada ), dan gejala sistemik (demam, malaise, keringat malam, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan).
Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan konsolidasi inhomogen pada lapangan atas paru kiri dengan kesan berupa penumonia sinistra, yang menandakan telah terjadi perkembangbiakan bakteri pada jaringan paru yang bisa saja telah membentuk sarang tuberkulosis yang biasa disebut dengan fokus primer.
Untuk pengobatan diberikan obat simtomatis untuk mengurangi gejala berupa pemberian oksigen nasal kanul 3 liter/menit obat sanmol dan paracetamol
untuk demam, ambroxol, codein, untuk batuk lendir, ceftriaxone merupakan antibiotik diberikan untuk gejala infeksi, omeprazole untuk gejala nyeri epigastrium.
Terapi TB yang diberikan berupa penggunaan Rimstar kategori 1 karena kasus ini masuk dalam kategori kasus baru dengan fase intensif yang merupakan gabungan OAT dari Rifampicin, Isoniasid, Pirazinamid dan Etambutol yang diminum tiap hari selama 2 bulan.
Daftar Pustaka
1. Ami Z, Bahar A. Tuberkulosis Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Jilid III, Edisi V.
2. Depkes Republik Indonesia. Survei kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes Republik Indonesia. Indoneisa, 2001.
3. Yusuf A., Tjokronegoro A. Tuberkulosis Paru. Pedoman Penatalaksanaan diagnostik dan terapi. FKUI, Jakarta, 2010
4. Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Jurnal Tuberkulosis Indonesia. Vol. 8- Maret 2012.
5. News Health. Tuberkulosis indonesian. July 2005.
6. Indikasi dan Efek Samping dalam Penggunaan Obat. Farmasi Obat
Indonesia: available from :
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM LAPORAN KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN MEI, 2014
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TUBERKULOSIS PARU Disusun oleh: Hardi Ashari M.H 110 209 051 Pembimbing Refarat: dr. Asriani
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR 2014