• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bandar Udara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bandar Udara"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BANDAR UDARA

Pengertian Bandar Udara

Adapun pengertian Bandar udara menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:

Menurut International Civil Aviation Organization, bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan, baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

Menurut PT (Persero) Angkasa Pura, bandar udara adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.

Bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan bongkar muat kargo atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

Klasifikasi Bandar Udara

Secara umum bandar udara dapat digolongkan dalam beberapa tipe menurut kriteria yang disesuaikan dengan keperluan penggolongannya, yaitu :

1) Berdasarkan karakter fisiknya, bandar udara dapat digolongkan menjadi seaplane bases,

heliports, STOL port, dan bandara konvensional.

2) Berdasarkan pengelolaan dan penggunaannya, bandar udara dapat digolongkan menjadi dua, yakni bandar udara umum yang dikelola oleh pemerintah untuk penggunaan secara umum maupun militer, atau bandar udara swasta/pribadi yang dikelola dan digunakan untuk kepentingan pribadi atau perusahaan swasta tertentu.

3) Berdasarkan aktivitasnya, bandar udara dapat digolongkan menurut jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanements) serta menurut karakteristik operasinya (operations). 4) Berdasarkan fasilitas yang tersedia, bandar udara dapat dikategorikan menurut jumlah

(2)

5) Berdasarkan tipe perjalanan yang dilayani, bandar udara dapat digolongkan menjadi Bandar udara internasional, Bandar udara domestik, dan gabungan antara keduanya.

Di Indonesia, klasifikasi bandara sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 36 Tahun 1993 didasarkan pada beberapa kriteria berikut ini :

a. Komponen jasa angkutan udara

b. Komponen pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan

c. Komponen daya tampung bandar udara (landasan pacu dan tempat parker pesawat) d. Komponen fasilitas keselamatan penerbangan (fasilitas elektronika dan listrik yang

menunjang operasi fasilitas keselamatan penerbangan)

e. Komponen status dan fungsi bandar udara dalam konteks keterkaitannya dengan lingkungan sekitarnya.

Bagian-bagian Bandar Udara

Secara umum bandar udara dibagi menjadi 2 bagian yaitu sisi udara (air side) dan sisi darat (land

side) yang dipisahkan oleh terminal. Adapun bagian-bagian dari bandar udara adalah sebagai

berikut :

A. Landasan pacu

Landasan pacu adalah bagian airside dari lapangan terbang yang digunakan pesawat terbang untuk lepas landas atau mendarat.

(3)

B. Bahu landasan pacu (runway shoulder)

Bahu landasan pacu adalah daerah yang berdampingan dengan pinggiran perkerasan sehingga merupakan transisi dari perkerasan dengan permukaan tanah sekitarnya.

C. Runway strips

Runway strips adalah daerah yang sudah ditentukan, termasuk landasan pacu dan stopway, yang dimaksudkan untuk memperkecil resiko kerusakan pada pesawat yang keluar dari

landasan pacu dan melindungi pesawat yang terpaksa meluncur di atasnya pada waktu operasi landas atau mendarat.

D. Runway end safety area

Runway end safety area adalah daerah perpanjangan landasan pacu dan terletak pada

ujung strips, dan dimaksudkan untuk memperkecil resiko kerusakan pesawat apabila terjadi

overrunning dari landasan pacu.

E. Clearway

Clearway adalah daerah di darat atau di atas air yang disediakan sebagai bagian dari jarak

(4)

F. Stopway

Stopway adalah bagian dari landasan pacu yang terletak di ujung dan dimaksudkan untuk

menampung pesawat yang terpaksa membatalkan take off karena adanya kerusakan pada mesin. Bagian ini diijinkan mempunyai perkerasan yang lebih lemah daripada landasan pacu.

G. Taxiway

Taxiway adalah daerah yang berfungsi untuk menyediakan akses antara landasan pacu,

daerah terminal dan hanggar.

H. Apron

Apron adalah daerah tertentu dalam lapangan terbang yang digunakan untuk naik/turun

penumpang, bongkar muat kargo atau surat, pengisian bahan bakar, parkir dan pemeliharaan atau pelayanan pesawat tanpa mengganggu lalu-lintas lapangan terbang.

(5)

I. Terminal

Terminal adalah bagian yang menghubungkan sisi udara dan bagian lain dalam lapangan terbang yang berfungsi sebagai gerbang akses penumpang, proses keberangkatan dan kedatangan penumpang penerbangan dan penyaluran penumpang ke /dari pesawat.

Fungsi Terminal Udara

Secara umum terminal udara memiliki fungsi utama sebagai berikut : a. Tempat perubahan moda

b. Tempat pemrosesan penumpang atau barang c. Tempat perubahan tipe pergerakan

(6)

J. Obstacle Restriction

Obstacle Restriction adalah daerah sekitar lapangan terbang yang dikenakan batas

halangan agar pesawat terbang dapat beroperasi dengan aman.

Marka Dan Perlampuan Pada Lapangan Terbang

Marking bertujuan untuk alat bantu navigasi ketika melakukan approach ke suatu

bandar udara serta memberikan tanda-tanda visual landasan dan berbagai system perlampuan untuk memudahkan pilot mengenali ciri-ciri fisik landas pacu yang dituju. Pilot memerlukan alat bantu visual untuk memandu pendaratan, baik siang atau malam, maupun cuaca bagus atau buruk, marking untuk siang dan perlampuan untuk malam hari/cuaca buruk.

A. Marka di Landas Pacu (Runway)

Marka di Landas Pacu merupakan suatu tanda pada daerah yang diperkeras berbentuk persegi panjang di bandar udara yang disediakan untuk lepas landas dan pendaratan. Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena sebuah landas pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh: landas pacu 09/27. Apabila bandara memiliki beberapa landas pacu dengan arah sama, akan diidentifikasi dengan penambahan huruf L, C, dan R untuk Left, Center, dan Right (kiri, tengah, kanan) yang ditambahkan di akhir. Contoh: landas pacu 02R/20L.

Pada umumnya landasan pacu memiliki lapisan aspal "hotmix" dengan identifikasi angka derajat dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis garis yang mirip dengan "zebra cross" pada ujung ujungnya yang semakin berkurang jumlah garisnya bila menuju ke tengah landasan yang menunjukkan saat saat pesawat harus touch down (roda roda menyentuh landasan saat mendarat) serta take off (melandas). Pada landasan-landasan tertentu, ujung ujung landasan yang digunakan untuk touch down atau take off digunakan lapisan beton, bukan aspal, untuk menghindari melelehnya aspal pada saat pesawat take off dengan kekuatan mesin penuh, khususnya pesawat tempur yang menggunakan mekanisme afterburner sehingga menimbulkan semburan api pada nozzle (saluran buang) mesin pesawat.

(7)

Marking pada Runway terdiri dari :

Runway Side Stripe Marking

Runway Side Stripe Marking

Runway Center Line Marking Runway Designation Marking

Threshold Marking Aiming Point Marking

(8)

Touchdown Zone Marking Displaced Threshold Marking

Pre-Threshold Marking

B. Marka di Landas Ancang (Taxiway)

Marka di landas ancang adalah suatu tanda pada jalan di jalur tertentu di bandar udara yang disediakan untuk pergerakan pesawat udara dari suatu tempat lainnya di darat. Taxiway adalah jalur di bandara yang menghubungkan landasan pacu dengan jalur landai, hangar, terminal dan fasilitas lainnya. Taxiway kebanyakan memiliki permukaan yang keras seperti aspal atau beton. Namun terkadang bandara yang lebih kecil atau belum memenuhi kriteria

(9)

internasional menggunakan kerikil atau rumput. bandara yang padat jadwal dan sibuk biasanya membangun taxiway berkecepatan tinggi untuk memungkinkan pesawat meninggalkan landasan pacu pada kecepatan yang lebih tinggi. Hal ini membuat pesawat untuk mengosongkan landasan pacu lebih cepat, dan pesawat lainnya untuk mendarat atau berangkat dalam ruang waktu yang lebih singkat.

Taxiway Center Line Marking

Runway Holding Position Marking

(10)

Taxi Shoulder Marking

Intermediate Holding Position Marking

Exit Guide Line Marking

Road Holding Position Marking

C. Marka di Apron

Daerah atau tempat di bandar udara yang telah ditentukan guna menempatkan pesawat udara, menurunkan dan menaikkan penumpang, kargo, pos, pengisian bahan bakar dan perawatan ringan pesawat udara. Apron adalah bagian penting dari bandar udara yang digunakan sebagai tempat parkir pesawat terbang. Selain untuk parkir, pelataran pesawat (Apron) digunakan untuk mengisi bahan bakar, menurunkan penumpang, dan menaikkan penumpang pesawat terbang. Apron berada pada sisi bandar udara (airport side) yang langsung bersinggungan dengan bangunan terminal, dan juga dihubungkan dengan jalan rayap (taxiway) yang menuju ke landas pacu.

(11)

Marka pada apron terdiri dari :

Apron Boundary/Security Line Marking

Apron Safety Line Marking

Equipment parking Area Marking/Equipment Staging Area Apron Lead-in dan Lead-out Line Marking

Aircraft Nose Wheel Stopping Position Marking Apron Edge Line Marking

Parking Stand Number Marking Aviobridge Safety Zone Marking No Parking Area Marking

(12)

Marka Non-Mekanik

Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca kecil yang berfungsi untuk memantulkan cahaya lampu agar marka dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Bahan dapat dikelompokkan atas:

 Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang, sehingga hanya baik digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati oleh kendaraan.[9]

Termoplastic, adalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang tinggi,

penerapannya dilakukan dengan pemanasan material marka jalan kemudian dihamparkan dijalan dengan menggunakan alat.[9]

Cold-plastic, seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan arus yang tinggi,

menggunakan resin dan pengeras yang dicampurkan sebelum penghamparan dijalan dengan menggunakan alat khusus untuk itu.

Marka Mekanik

Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi dengan reflektor. Marka jenis ini ditanam atau dipaku ke permukaan jalan melengkapi marka non mekanik.

Peraturan Marka Daerah Pergerakan Pesawat Udara di Indonesia

Marka pada daerah pergerakan pesawat di bandar udara di Indonesia diatur oleh peraturan menteri perhubungan nomor: KM 21 tahun 2005 tentang pemberlakuan standar nasional Indonesia (SNI) 03-7095-2005 mengenai marka dan rambu pada daerah pergerakan pesawat udara di bandar udara sebagai standar wajib. Peraturan menteri ini ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Mei 2005 oleh menteri perhubungan pada saaat itu yaitu M. Hatta Rajasa.

Airfield Lighting System (AFL)

Adalah alat bantu pendaratan visual yang berfungsi membantu dan melayani pesawat terbang selama tinggal landas, mendarat dan melakukan taxi agar dapat bergerak secara efisien dan aman.

(13)

Runway Edge Light

Threshold Light

Runway End Light

Taxiway Light Flood Light

(14)

Approach light

Precision Approach Path Indicator (PAPI) dan Visual Approach Slope Indicator System (VASIS)

Rotating Beacon

Turning Area Light Apron Light

(15)

Bandar udara memiliki peran sebagai:

1. Simpul dalam jaringan transportasi udara yang digambarkan sebagai titik lokasi bandar udara yang menjadi pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan sesuai hierarki bandar udara;

2. Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sertakeselarasan pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian;

3. Tempat kegiatan alih moda transportasi, dalam bentuk interkoneksi antar moda pada simpul transportasi guna memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan yang digambarkan sebagai tempat perpindahan moda transportasi udara ke moda transportasi lain atau sebaliknya;

4. Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan/atau pariwisata dalam menggerakan dinamika pembangunan nasional, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya, digambarkan sebagai lokasi bandar udara yang memudahkan transportasi udara pada wilayah di sekitamya;

5. Pembuka isolasi daerah, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang dapat membuka daerah terisolir karena kondisi geografis dan/atau karena sulitnya moda transportasi lain; 6. Pengembangan daerah perbatasan, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang

memperhatikan tingkat prioritas pengembangan daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia di kepulauan dan/atau di daratan;

7. Penanganan bencana, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan kemudahan transportasi udara untuk penanganan bencana alam pada wilayah sekitarnya; 8. Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara, digambarkan

dengan titik-titik lokasi bandar udara yang dihubungkan dengan jaringan dan rute penerbangan yang mempersatukan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab 4 mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Karyawan Peserta Pendidikan dan Pelatihan

Setiap Peserta Persetujuan yang menerima informasi atau menemukan benda antariksa atau bagian-bagian komponennya yang kembali ke bumi, di wilayah yurisdiksinya

Tujuan penelitian ini adatujuan penelitian ini adalah untuk menyusun laporan arus kas pada perusahaan Cv Mitra Usahabersama dan akan dibandingkan kedua metode

ANALISIS KECEP KECEPA AT TAN P AN PENANGANAN ENANGANAN KELUHAN TER KELUHAN TERHADAP KEPUASAN HADAP KEPUASAN P PASIEN ASIEN DALAM PELAYANAN PRIMA RS BUNDA SURABAYA. DALAM

• Saya setuju bahwa bila Perawatan medis diterima di jaringan penyedia oleh saya atau salah satu Tanggungan saya dan, kecuali telah disepakati sebelumnya oleh PT Asuransi

Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur Perencanaan dan Pengembangan; kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tahu

Kualitas juga telah dipandang secara luas, tidak hanya dibagian aspek hasil tetapi juga dalam prosesnya, lingkungan, serta manusia.Kualitas pelayanan merupakan jasa

Akan tetapi, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pada tahapan deskripsi tersebut dapat diketahui bahwa pembuat wacana mengonstruksi ideologinya melalui