• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nunggak Pajak, Pengusaha Properti Dijebloskan Penjara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nunggak Pajak, Pengusaha Properti Dijebloskan Penjara"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Nunggak Pajak, Pengusaha

Properti Dijebloskan Penjara

PURWOREJO,FP – Kanwil DJP Jawa Tengah II dan KPP Pratama

melakukan eksekusi penyanderaan (gijzeling) terhadap AR, pengusaha properti terkemuka Purworejo, Jumat (1/4/2016). AR tercatat mempunyai tunggakan pajak sebesar Rp 380 juta lebih. Penyanderaan dilakukan karena yang bersangkutan dinilai mempunyai kemampuan untuk melunasi utang pajak namun tidak memiliki itikad baik untuk melunasi.

“Penyanderaan AR sudah memenuhi ketentuan dalam UU No 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan UU No 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,” kata Lusiani, Kakanwil DJP Jateng II dalam konfrensi pers di Rutan Purworejo.

Dijelaskan, Penyanderaan tersebut dilakukan sebagai upaya akhir setelah serangkaian proses penagihan aktif yang dilakukan oleh KPP Pratama tidak membuahkan hasil. Penyaderaan dilakukan setelah mendapat ijin dari Menteri Keuangan.

Diungkapkan Lusiani, penyanderaan itu diharapkan menjadi pelajaran bagi para penunggak pajak yang sampai saat ini belum melunasi utang pajaknya. Pada prinsipnya Direktorat Jenderal Pajak, Kanwil Jawa Tengah II hanya berkepentingan pada pelunasan utang pajak.

“Selama para penanggung pajak kooperatif dan mempunyai itikad baik dalam menyelesaikan utang pajaknya, tindakan penagihan aktif seperti penyanderaan akan dihindari. Namun jika tdak ada itikad baik maka tindakan seperti blokir rekening, pencegahan, serta penyanderaan akan tetap dilakukan,” tambah Lusiani.

Saat ini AR menghuni sel khusus di rutan Purworejo dengan status titipan. Penyanderaan akan diakhiri apabila AR sudah melunasi utang pajak.

(2)

Nenggak Miras Oplosan, Dua

Pemuda Diamankan

PURWOREJO,FP – Polres Purworejo mengamnkan AI (19) dan FF (20), keduanya warga Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan Purworejo. Kedua pemuda itu ditangkap Selasa (07/06) sekitar pukul 12.00 WIB karena diduga sudah membuat resah masyarakaty dengan mabuk-mabukan dipinggir jalan.

Kasat Sabhara Polres Purworejo AKP Prayogo Setia Budi mengatakan, penangkapan berawal ketika Satuan Sabhara melakukan patroli melintas di kjalan WR Supratman mendapati kedua tersangka sedang menenggak minuman keras jenis oplosan. Petugas kemudian menghampiri kedua pemuda yang dalam kondisi mabuk berat. Lantaran mabuk keduanya tak bisa melarikan diri dan hanya bisa pasrah saat petugas membawa ke Polres Purworejo untuk dilakukan pemeriksaan. Diamankan sebagai barang bukti berupa alkohol murni 95 persen dan minuman suplemen.

“Hari ini Rabu (08/06) keduanya sudah kami kirim ke pengadilan. Keduanya diduga telah melanggar Perda Purworejo no 6 tahun 2006 tentang larangan minuman keras dan minuman berakohol,” kata AKP Prayogo Setia Budi. (W5)

(3)

Ekskavator Hilang Diembat

Kawanan Pencuri

KEBUMEN, FP – Ditinggal pulang oleh penjaganya, dua pasang final gear ekskavator milik Hari Murti Sugiharto (46) warga Sendang Lanang Paduroso raib digondol kawanan pencuri, Minggu (4/12) pagi.

Kapolsek Paduroso, Ipda Sugianto, SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, dan kini masih dalam penyelidikan, “kata Ipda Sugianto, SH Minggu (4/12).

Diungkapkan, bermula saat Muarif (26) orang yang dipasrahi menjaga alat berat untuk menambang batu di kawasan tambang batu Sendang Dalempaduroso datang ke lokasi tambang untuk mengecek alat tersebut. Namun saat tiba dilokasi Muarif melihat alat berat itu sudah berantakan. “Banyak sekrup berceceran dan sepasang final gear ekskavator kanan dan kiri sudah hilang,” kata Ipda Sugianto, SH.

(4)

Dijelaskan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, diperkirakan pelaku lebih dari lima orang, sebab barang yang diambil beratnya sekitar 1,5 kwintal. Selain itu, pelaku juga kawanan pencuri profesional.

Menurutnya, sampai saat ini Polsek Paduroso dan Sat Reskrim Polres Kebumen terus menyelidiki kasus pencurian tersebut. “Kami masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap siapa siapa pelakunya, “tandas Ipda Sugianto.

Akibat kejadian itu, Hari Murti Sugiharto menderita kerugian sekitar Rp 40 juta.

Curi HP, Pelajar SMK Swasta

Digelandang Polisi

PURWOREJO, FP – Unit Reskrim Polsek Kota Polres Purworejo berhasil menangkap RSE (18) warga Kelurahan Kledungkradenan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. RSE ditangkap Kamis (21/9) karena diduga melakukan pencurian HP OPPO F3 Plus di Counter Zam-zam jalan A. Yani Purworejo.

Sebelum kejadian, tersangka yang masih berstatus pelajar salah satu SMK swasta di Purworejo tersebut datang ke Conter Zam-zam bermaksud membeli HP. Setelah sekitar setengah jam melihat-lihat HP dan memelihat-lihat penjaga counter lengah, tersangka kemudian mengambil salah satu HP dan meletakan ke dalam papper bag dan setelah itu memasukkan ke dalam saku celana. Setelah itu tersangka pergi meninggalkan counter.

Saat tersangka pergi, penjaga counter kemudian mengecek kembali HP yang berada di dalam kotak dan kaget setelah salah

(5)

satu kotak kosong. Sadar sudah menjadi korban pencurian penjaga counter kemudian menghubungi Polsek Kota. Mendapat laporan Unit Reskrim Polsek langsung mendatangi lokasi kejadian. Setelah mendapat keterangan dari penjaga counter tentang ciri-ciri tersangka serta arah perginya kemudian dilakukan pengejaran.

Tidak berapa lama anggota Unit Reskrim Polsek Purworejo Kota berhasil menemukan tersangka dan menangkapnya. Tersangka tidak bisa berkutik karena saat digeledah petugas menemukan HP yang diduga hasil kejahatan. “Pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolsek Purworejo dan sekarang sedang dilakukan pemeriksaan sehubungan dengan kasusnya, “kata Kapolsek Purworejo AKP Bambang Sulistyo.

Menurut Kapolsek, atas perbuatannya pelaku diduga melakukan tindak pidana pencurian sebagai mana di maksud dalam pasal 362 KUHP.

Diduga

Membantu

Aborsi,

Wanita Ini Ditangkap Polisi

PURWOREJO, FP – M (53), warga RT 01 RW 01 Desa Legetan, Kecamatan Bener, Sabtu (17/12) sekitar pukul 15.30 ditangkap tim gabungan Polres Purworejo dan Polresta Salatiga, karena diduga melakukan aborsi (menggugurkan janin dalam kandungan) terhadap seorang wanita muda asal Kota Salatiga. Selanjutnya M dibawa ke Polresta Salatiga untuk menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi, SH menjelaskan, penangkapan terhadap M dilakukan menyusul diamankannya seorang wanita muda yang melahirkan bayi di sebuah rumah kos di kawasan Jalan Aliwijayan Pengilon,

(6)

Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, Rabu lalu. Janin berusia 6 bulan itu lahir dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Kasus kematian janin itu langsung ditangani Polresta Salatiga. Ibu si bayi dan seorang lagi yang bertindak sebagai pengantar ditetapkan sebagai tersangka. Ibu si bayi mengaku telah meminta jasa M untuk menggugurkan kandungannya.

Lalu Polresta Salatiga bekerja sama dengan Unit PPA Satreskrim Polres Purworejo melakukan penangkapan terhadap M. Tanpa kesulitan, petugas berhasil membekuk wanita baya itu.

Usai ditangkap, tersangka M mengaku melakukan aborsi terhadap seorang wanita asal Salatiga di rumahnya Rabu (14/12) lalu. Caranya, perut pasien diurut lalu alat vitalnya ditusuk-tusuk dengan batang daun ketela.

Diduga, M juga memberikan sejenis obat untuk mempercepat keluarnya janin dari dalam kandungan. Hal itu diketahui dari pengakuan ibu bayi yang meminum obat pada saat melahirkan.

Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 77 A UU No 35 Tahun 2014 jo pasal 56 KUHP tentang Perlindungan Anak. (Nas)

Hari Pertama Operasi Patuh

Candi 2017 Polres Kebumen

Gelar Razia Gabungan

KEBUMEN, FP – Hari pertama operasi Patuh Candi 2017 Polres Kebumen menggandeng instasi terkait melakukan razia gabungan yang bertempat di jalan Ronggowarsito Kebumen, Rabu (10/5). Operasi Gabungan ini digelar dengan melibatkan personel Sat Lantas Polres Kebumen, Sat Sabhara, Sat Intelkam, Propam Polres Kebumen, dinas perhubungan (dishub), dan Kodim 0709 Kebumen, UP3D Samsat Kebumen dan Jasa Raharja.

(7)

keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

Kasat lantas Polres Kebumen AKP Aditia Mulia Ramdhani, SIK mengatakan, sesuai dengan sandinya, operasi lebih mengedepankan penindakan penegakan hukum berupa tilang terhadap pelanggar lalu lintas. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.

“Selain itu, tujuannya untuk meningkatkan disiplin anggota Sat Lantas Polres Kebumen dan terwujudnya pelayanan yang b e r s i h d a n b e b a s K K N , ” ungkapnya.

Sasaran operasi adalah segala potensi gangguan dan gangguan nyata sebelum dan sesudah operasi. Segala jenis pelanggaran yang sifatnya membahayakan keselamatan nyawa akan ditindak tegas dalam operasi ini.

“Dalam operasi gabungan ini juga bagi pelanggar yang telat membayar petugas pajak langsung didata oleh petugas pajak dan diharuskan segera melakukan pembayaran pajak di samsat Kebumen” ucap Kasat Lantas.

Kasat Lantas menghimbau, seluruh pengendara agar mematuhi peraturan lalu lintas yang tertuang dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Sat Lantas Polres Kebumen

Terapkan Tilang Online

KEBUMEN, FP – Terhitung mulai hari ini, Sabtu (25/3) Sat Lantas Polres Kebumen menerapkan sistem E Tiang, atau tilang online.

(8)

menjelaskan, penerapan sistem tilang tersebut bagian dari program Promoter Kapolri dan berlaku seluruh Indonesia. Namun demikian belum semua daerah menerapkanya.

“Dengan sistem tilang online ini sangat membantu masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas. Jika sebelumnya perlu sekitar dua minggu untuk proses sampai pengadilan, dengan sistem yang baru ini langsung bisa selesai jika pelanggar langsung membayar denda di BRI,”kata AKP Aditya Ramdani, Sabtu (25/3).

Dikatakan, dengan sistem tilang online tersebut, nantinya setiap pelanggar lalu lintas hanya akan diminta nomer handphone dan diberi blangko warna biru sebagai tanda bukti tilang. Selanjutnya pelanggar dipersilahkan untuk membayar jumlah denda tilang ke Bank BRI.

Setelah itu pelanggar nantinya akan menerima notifikasi berisi data pelanggaran yang dilakukan dan jumlah denda yang harus dibayarkan. Setelah melakukan pembayaran, stroke bukti pembayaran diserahkan kepada petugas untuk mengambil barang bukti yang disita petugas, seperti SIM, STNK dan lainya.

“Jika pelanggar memiliki e-banking dan membayar langsung pada saat itu juga, maka setelah menunjukan bukti transfer pembayaran denda maka saat itu juga barang bukti akan dikembalikan,”kata Kasat Lantas.

Menurut AKP Aditya, meski sudah diberlakukan tilang sistem eletronik bukan berarti tilang manual tidak berlaku. “Tetap berlaku dan pelanggar akan diberi blangko warna merah sebagai bukti menolak ditilang dan dipersilahkan mengurus lewat Kejaksaan setempat,”katanya.

Diungkapkan, bagi pelanggar yang tidak memiliki handphone, maka yang bersangkutan akan diberi blangko dan nomer rekening untuk membayar denda. “Setelah itu bukti pembayaran diserahkan petugas untuk ditukar dengan barang bukti, “ucap AKP Aditya.

(9)

Polres

Kebumen

Berhasil

Ungkap Kasus Mayat Wanita

Dalam Karung

KEBUMEN,FP – Kasus penemuan sesosok mayat yang dibungkus karung di kawasan hutan pinus Perhutani petak 65 RPH Somagede, Kecamatan Sempor, pada hari rabu tanggal 14 juni 2017 sekitar pukul 23.00 wib yang lalu, akhirnya terungkap.

Unit Reskrim Polsek Sempor dan Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen telah berhasil menangkap 3 orang tersangka yang diduga telah ikut melakukan pembunuhan pada hari Minggu (14/6) di Banjarnegara.

Ketiga orang tersebut adalah PK (34), seorang wanita yang saat ini tengah hamil 7 bulan, warga Desa Gumelemwetan RT 05 RW 05 Kecamatan Susukan, Banjarnegara, SH (35) warga Desa Blimbing RT 01 RW 01 Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara dan EK (42) warga Dukuh Purwareja RT04 RW 08 Desa Purworejo, Klampok, Banjarnegara. Ketiga tersangka ditangkap di rumahnya masing-masing tanpa perlawanan.

Kepala Kepolisian Resor Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos di hadapan wartawan saat press release di Mapolres Kebumen, selasa (20/6), menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, motif utama adalah permasalahan uang antara korban yang bernama Basiyem, warga Desa Jati, Binangun, Cilacap dengan Tersangka PK.

Dijelaskan, korban dan tersangka PK sudah saling kenal sejak tahun 2013, waktu itu Korban Basiyem pernah minta tolong ke tersangka BK untuk mencarikan dukun yang bisa menyembuhkan sakitnya. Setelah sembuh, mereka jarang berkomunikasi lagi. Keduanya berhubungan lagi saat anak korban sakit akibat kecelakaan dan harus dirawat di Rumah Sakit Dr. Margono,

(10)

Purwokerto ditahun yang sama. Korban meminta tolong kepada Tersangka PK yang mempunyai latar belakang pendidikan keperawatan untuk merawat anak nya selama dan sepulangnya dari rumah sakit.

Pada bulan Desember 2016, setelah bercerai dengan suaminya, Korban Basiyem menjual rumah dan tanahnya di Binangun, Cilacap dan tinggal di Banjarnegara bersama tersangka PK. Selama di Banjarnegara, Basiyem tinggal se rumah dengan tersangka PK. Setelah tertipu oleh seseorang yang mengaku bisa menggandakan uang nya, Korban Basiyem menyerahkan sisa uang hasil penjualan tanah dan rumah nya sejumlah Rp. 135.000.000,- kepada tersangka PK untuk dibelikan satu unit rumah.

Tersangka PK pun mencarikan dan membelikan satu unit rumah di Perum Permata Purworejo Klampok senilai Rp. 90.000.000,-. Sedangkan yang Rp. 20.000.000,- digunakan untuk memberi meja dan kursi.

Kepada Penyidik Unit III Sat Rekrim Polres Kebumen, ersangka PK mengaku bahwa Korban Basiyem menuntut supaya uangnya dibelikan perumahan dengan type 45, bukan type 29 seperti yang dibelikan oleh tersangka PK.

Saat diberi penjelasan bahwa uang nya tidak cukup untuk membeli type 45, korban tidak bisa menerima dan menuntut uang nya dikembalikan. Dihadapan Korban, tersangka PK menyanggupi dengan syarat akan menjual lagi rumah yang bari dibeli itu. Karena merasa risih ditagih terus menerus, PK mengadukan hal tersebut kepada suami siri nya, yaitu tersangka SH, dan menyuruh tersangka SH (35) untuk mencari orang yang mau membunuh Basiyem.

Tersangka SH pun mengenalkan PK dengan tersangka AJ (D.P.O). Kepada tersangka AJ, tersangka PK mengutarakan maksudnya untuk menghabisi nyawa Basiyem dengan menggunakan santet. Tersangka AJ menyanggupi permintaan PK dan meminta uang Rp.

(11)

1.000.000,-untuk membeli perlengkapan dan sarana berupa minyak wangi dan sebagainya.

“Namun setelah ditunggu sampai 3 hari kemudian, korban Basiyem ternyata masih hidup.” jelas Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan, SH.

Setelah itu lah, PK menyuruh AJ untuk menghilangkan nyawa Basiyem dengan cara apapun, dan memberikan imbalan Rp. 25.000.000,- nya. Kembali AJ menyanggupi dan menyuruh PK untuk membeli dan menyiapkan karung goni dan menyewa mobil.

Pada hari Selasa (13/6), kurang lebih pukul 21.00 WIB, Basiyem yang datang ke rumah PK di Desa Purworejo Klampok untuk menagih uang, diajak komplotan itu untuk mencari dukun yang dulu membawa kabur uangnya. Tanpa curiga, Basiyah pun ikut keempat orang itu pun pergi ke arah Sempor, Kebumen dengan menggunakan mobil Suzuki Carry sewaan yang dikemudikan oleh Tersangka EK.

Setelah melewati Waduk Sempor, rombongan itu ke arah timur, dan berbalik arah menuju utara, ke arah Kenteng, Sempor. Disebuah tempat yang sepi, dimulailah proses pembunuhan kepada korban Basiyem.

Tersangka AJ yang duduk dibangku paling belakang mobil, menjerat leher Basiyem dengan menggunakan tali plastik yang masing-masing ujung nya sudah dikasih potongan bambu. Saat korban meronta, Tersangka EK bertukar posisi dengan Tersangka SH, kemudian ikut membantu menarik tali plastik yang telah dijeratkan ke leher Basiyem oleh Tersangka AJ. Tidak berapa lama kemudian, korban Basiyem meregang nyawa.

Setelah yakin korban nya tidak bernapas lagi, rombongan para pembunuh berdarah dingin itu lalu berbalik arah menuju Waduk Sempor. Menurut tersangka SH, sempat terlintas dalam pikiran mereka untuk membuang jenasah Basiyem di waduk sempor, namun tidak jadi.

(12)

Akhirnya di sekitar Waduk Sempor, pakaian Basiyem dilucuti dan tubuh lemas nya dimasukan ke dalam karung. Mobil berbalik arah lagi ke arah Kenteng, Sempor.

Disebuah tempat dimana tubuh malang tak bernyawa itu akhirnya ditemukan, Tersangka EK membopong karung yang berisi jenasah itu dan dibuanglah ke tebing hutan pinus.

“Berdasarkan keterangan para saksi dan para tersangka yang sudah berhasil ditangkap, serta dengan didukung barang bukti yang berhasil disita, Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen menarik kesimpulan bahwa pembunuhan yang dilakukan terhadap korban Basiyem sudah direncanakan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHPidana” ungkap Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos.

Kakek 68 Tahun Cabuli Empat

Gadis Dibawah Umur

PURWOREJO, FP – Mbah Embong Prawoto (68) warga RT 01 RW 01 Desa Bandung Kidul, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo ditangkap polisi lantaran diduga sudah mencabuli empat gadis dibawah umur.

Keempat korban tersebut ialah, MA (10) kelas IV SD, CNR (6) siswa TK, EL (10) kelas III SD, dan DK (5) belum sekolah.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK mengatakan, peristiwa terjadi selama kurun waktu setahun. Kejadian terakhir pada Selasa (7/3) lalu. “Modusnya, sebelum dicabuli korban dibonceng sepeda elektrik dan diajak muter-muter. Setelah itu dibawa ke rumah kosong oleh tersangka, “kata Kapolres dalam gelar perkara, Senin (17/4) di Mapolres

(13)

Purworejo.

Sepeda elektrik yang digunakan tersangka

Lanjut Kapolres, kejadian pertama menimpa MA dan CNR, secara bergantian dicabuli oleh tersangka. “Dengan bujuk rayu dan iming-iming uang Rp 5.000, korban kemudian dicabuli, korban juga diancam agar tidak menceritakan kejadian itu kepada ibunya,”ucapnya.

Selanjutnyakejadian menimpa EL, saat itu korban bertemu dijalan dan diajak muter-muter dan dimasukan ke rumah kosong. Ditempat itu korban disuruh tiduran di kursi panjang dan dicabuli tersangka.

“Namun karena pada saat itu korban merintih kesakitan kemudian dilepaskan oleh tersangka setelah sebelumnya diberi uang dan diancam,”katanya.

Korban ke empat mbah Embong adalah DK, saat itu korban baru pulang mengaji diajak oleh tersangka membeli es krim dan diajak muter-muter dengan sepeda. Setelah itu korban diajak kerumah tersangka.

(14)

Rumah kosong yang digunakan tersangka

Di ayunan samping rumah tersangka, sambil dipangku, korban dicium pipinya oleh tersangka. Tersangka juga meremas-remas payudara korban serta memasukan jari-jarinya ke kemaluan korban.

Tapi korban sempat bilang “ojo mbah sakit” (jangan mbah sakit). Setelah itu tersangka berhenti dan berkata “ojo ngomong karo ibumu mengko aku ndak dipenjara” (jangan bilang pada ibumu nanti saya dipenjara). Setelah itu korban pulang, karena takut dengan tersangka, korban tidak berani cerita pada ibunya.

Dijelaskan Kapolres, terungkapnya kasus itu berkat laporan Yulianti (37), salah satu orang tua korban yang mengetahui kejadian itu setelah anaknya bercerita. “Setelah dilakukan penyelidikan dan ditemukan bukti awal, selanjutnya dilakukan penahanan terhadap tersangka, “jelasnya.

Diungkapkan, atas perbuatanya tersangka akan dikenai padal tindak pidana persetubuhan dan atau perbuatan cabul terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 UURI No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI No 23 2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 82 UURI No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI No 23 tentang perlindungan anak. (Wardoyo)

(15)

Ketangkap Basah Membawa Miras

Warga Sadang Diamankan Polisi

KEBUMEN, FP – Nasib sial dialami oleh Sdm (33) warga RT 02 RW 02 Desa Sadang Kulon, Kecamatan Sadang. Bermaksud ingin menikmati minuman keras bersama teman-temannya, tetapi tidak kesampaian karena terlebih dulu diamankan polisi, Rabu,(18/01).

Kejadian bermula Polsek Sadang Polres Kebumen yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Aipda M.Suhud Parwanto sedang melaksanakan operasi pekat dengan sasaran minuman keras di kawasan pertokoan sekitar pasar Sadang Kulon.

Melihat kedatangan beberapa polisi dari Polsek Sadang Polres Kebumen, tersangka yang awalnya sedang duduk diatas motor didepan toko milik bapak Supono langsung menghidupkan motornya dan tancap gas kearah utara jalan raya Sadang.

Karena merasa curiga atas gerak gerik tersangka, Kanit Reskrim langsung menghubungi anggota yang sedang tugas jaga dimako Polsek Sadang untuk melaksanakan penghadangan terhadap orang dengan ciri-ciri tersebut.

Alhasil setelah dilaksanakan penghadangan didepan mako Polsek Sadang ternyata kecurigaan petugas berbuah hasil.

” Setelah diadakan pengecekan, ternyata didalam jok motornya didapati dua botol minuman keras, satu botol jenis anggur merah dan satu botol merek Vodka, ” kata Kapolsek Sadang.

Kapolsek Sadang Polres Kebumen AKP HM.Fadholi langsung memerintahkan kepada Kanit Sabhara Aiptu Saryono untuk diadakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan baik dalam bentuk pembinaan ataupun dilanjut sampai keproses sidang tindak pidana ringan.

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan yang biasanya dilakukan dengan pemesanan nomor antrean bisa dilakukan juga dengan cara walk in namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan

Jurnalisme (baru) didefinisikan sejauh mana media secara aktif memertimbangkan dan berinteraksi dengan khalayak yang merupakan kelanjutan dari tujuan utama jurnalistik

Dalam kepemimpinan terdapat berbagai kesenjangan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada lima pilar kepemimpinan yang harus diletakkan pada tempatnya. Apabila kelima pilar

Astra Internasional Daihatsu Manado, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa diduga variabel Citra Merek , Ekuitas Merek, dan Kualitas Produk secara bersama (simultan)

Konsekuensi tidak langsung itu berupa adanya kerenggangan silaturahami antar anggota Banjar dikarenakan adanya permasalahan dalam sistem pengembalian dana di kas

Proses Pelepasan nazar pada makam gallarang tangginunga jene‘ yakni perziarah yang datnang dimakam gallarang tangginunga jene untuk melakukan siarah dimakam

Mampu menerapkan formulasi Hamilton untuk berbagai masalah mekanika Persamaan Gerak Hamilton ppt, papan tulis Mendengark an, bertanya, berpendapat dan menjawab quis

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi