EKMA4215 EKMA4215
Manajemen Operasi Manajemen Operasi
Rangkuman Mata Kuliah Rangkuman Mata Kuliah MODUL 1
MODUL 1
MANAJEMEN PRODUKSI, SISTEM PRODUKSI DAN PROSES MANAJEMEN PRODUKSI, SISTEM PRODUKSI DAN PROSES OPERASI PRODUKSI
OPERASI PRODUKSI Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Manajemen Produksi/Operasi dan Lingkupnya Manajemen Produksi/Operasi dan Lingkupnya
Manajemen produksi/operasi adalah manajemen yang diterapkan Manajemen produksi/operasi adalah manajemen yang diterapkan dalam bidang operasi/produksi. Ada tiga hal
dalam bidang operasi/produksi. Ada tiga hal utama yang terkait,utama yang terkait, yaitu perencanaan sistem produksi/operasi, pengendalian
yaitu perencanaan sistem produksi/operasi, pengendalian produksi/operasi, dan sistem informasi produksi
produksi/operasi, dan sistem informasi produksi Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 2
Sistem Produksi Perusahaan Sistem Produksi Perusahaan Sistem produksi adalah
Sistem produksi adalah gabungan komponen-kompongabungan komponen-komponen yangen yang saling menunjang untuk melakukan transformasi sejumlah
saling menunjang untuk melakukan transformasi sejumlah masukan atau input menjadi keluaran atau output dengan
masukan atau input menjadi keluaran atau output dengan tujuantujuan untuk mendapatkan tambahan manfaat. Ada tiga
untuk mendapatkan tambahan manfaat. Ada tiga komponenkomponen utama dari sistem produksi, yaitu input atau masukan, proses utama dari sistem produksi, yaitu input atau masukan, proses produksi, dan output atau keluaran.
produksi, dan output atau keluaran.
Sistem produksi yang dipersiapkan oleh perusahaan bukannya Sistem produksi yang dipersiapkan oleh perusahaan bukannya mempunyai umur yang tak terbatas. Sampai pada saat
mempunyai umur yang tak terbatas. Sampai pada saat tertentu,tertentu, sistem produksi tidak dapat digunakan lagi.
sistem produksi tidak dapat digunakan lagi. Penyebabnya bisaPenyebabnya bisa beragam. Ada penyebab teknis, ada pula pertimbangan
beragam. Ada penyebab teknis, ada pula pertimbangan ekonomis.
ekonomis.
Kegiatan Belajar 3 Kegiatan Belajar 3
Proses Produksi dan Jenisnya Proses Produksi dan Jenisnya
Proses produksi dalam perusahaan dapat dibagi melalui
Proses produksi dalam perusahaan dapat dibagi melalui empatempat macam sudut pandang, yaitu menurut ujud proses,
macam sudut pandang, yaitu menurut ujud proses, menurut aliranmenurut aliran proses, menurut tujuan proses, dan menurut penyelesaian
proses, menurut tujuan proses, dan menurut penyelesaian proses. Masing-masing sudut pandang ini mempunyai tujuan proses. Masing-masing sudut pandang ini mempunyai tujuan yang berbeda dan karenanya menghasilkan jenis proses
yang berbeda dan karenanya menghasilkan jenis proses produksiproduksi yang berbeda pula.
yang berbeda pula. Kegiatan Belajar 4 Kegiatan Belajar 4
Model untuk Pengambilan Keputusan Model untuk Pengambilan Keputusan
Model, secara umum dapat dibagi menjadi
Model, secara umum dapat dibagi menjadi model fisis, skematis,model fisis, skematis, dan matematis. Untuk mempermudah dan
dan matematis. Untuk mempermudah dan memperjelas prosesmemperjelas proses pengambilan keputusan diperlukan model yang cocok dengan pengambilan keputusan diperlukan model yang cocok dengan situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan. Model yang tidak situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan. Model yang tidak cocok dengan situasi dan kondisi perusahaan justru akan
cocok dengan situasi dan kondisi perusahaan justru akan menuntun keputusan yang dibuat menjadi bias.
menuntun keputusan yang dibuat menjadi bias. MODUL 2
MODUL 2
PERENCANAAN PRODUK DAN STANDAR PRODUKSI PERENCANAAN PRODUK DAN STANDAR PRODUKSI Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Teknis Produk Perusahaan Perencanaan Teknis Produk Perusahaan
Perencanaan teknis menyangkut berbagai macam perencanaan Perencanaan teknis menyangkut berbagai macam perencanaan penting, yaitu disain fungsi produk, disain bentuk, ukuran, dan penting, yaitu disain fungsi produk, disain bentuk, ukuran, dan warna produk, disain pembuatan produk, teknologi dan
warna produk, disain pembuatan produk, teknologi dan luasluas
perusahaan yang direncanakan, dan perencanaan pendahuluan. perusahaan yang direncanakan, dan perencanaan pendahuluan. Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 2
Penelitian dan Pengembangan Produk Penelitian dan Pengembangan Produk Dengan melakukan penelitian dan
Dengan melakukan penelitian dan pengembangapengembangan produk,n produk, perusahaan dapat membuat produk baru yang diperlukan perusahaan dapat membuat produk baru yang diperlukan
pelanggan. Untuk menentukan apakah produk baru akan pelanggan. Untuk menentukan apakah produk baru akan diproduksi dan dipasarkan, perlu
diproduksi dan dipasarkan, perlu mempertimbanmempertimbangkan berbagaigkan berbagai faktor lain seperti; kesesuaian, material,
faktor lain seperti; kesesuaian, material, karyawan, teknologi dankaryawan, teknologi dan peralatan, dan aspek finansial.
peralatan, dan aspek finansial. Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 3
Pola Produksi dalam Perusahaan Pola Produksi dalam Perusahaan
Pola produksi adalah distribusi jumlah produksi tahunan ke dalam Pola produksi adalah distribusi jumlah produksi tahunan ke dalam periode yang lebih kecil. Terdapat tiga macam pola produksi yaitu periode yang lebih kecil. Terdapat tiga macam pola produksi yaitu pola produksi bergelombang, pola produksi konstan, dan pola
pola produksi bergelombang, pola produksi konstan, dan pola produksi moderat
produksi moderat Kegiatan Belajar 4 Kegiatan Belajar 4
Perencanaan Standar Produksi Perencanaan Standar Produksi
Standar produksi adalah pedoman untuk pelaksanaan kegiatan Standar produksi adalah pedoman untuk pelaksanaan kegiatan produksi. Standar produksi terbagi dua, yaitu standar teknis dan produksi. Standar produksi terbagi dua, yaitu standar teknis dan standar manajerial. Standar produksi dapat bersumber dari
standar manajerial. Standar produksi dapat bersumber dari aktivitas perusahaan, asosiasi perusahaan
aktivitas perusahaan, asosiasi perusahaan dan masyarakat,dan masyarakat, standar nasional, dan standar internasional.
standar nasional, dan standar internasional. MODUL 3
MODUL 3
PERENCANAAN LOKASI PABRIK PERENCANAAN LOKASI PABRIK Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Lokasi Berdasarkan Analisis Kuantitatif Perencanaan Lokasi Berdasarkan Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif untuk pemilihan lokasi pabrik adalah analisis Analisis kuantitatif untuk pemilihan lokasi pabrik adalah analisis untuk memilih lokas pabrik
untuk memilih lokas pabrik berdasarkan data kuantitatif. Modelberdasarkan data kuantitatif. Model biaya transportasi RVD (rate-volume-distance transportation biaya transportasi RVD (rate-volume-distance transportation model) mencari biaya angkutan terendah. Model BE
model) mencari biaya angkutan terendah. Model BE (breakeven)(breakeven) mencari biaya terendah dikaitkan dengan rencana kapasitas
mencari biaya terendah dikaitkan dengan rencana kapasitas produksi. Model transportasi digunakan untuk pemecahan produksi. Model transportasi digunakan untuk pemecahan masalah distribusi dari beberapa sumber ke
tujuan dengan biaya terendah tujuan dengan biaya terendah Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 2
Perencanaan Lokasi Berdasarkan Analisis Kualitatif Perencanaan Lokasi Berdasarkan Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dalam pemilihan lokasi pabrik dapat Analisis kualitatif dalam pemilihan lokasi pabrik dapat menggunakan dua model pemilihan lokasi yang umum menggunakan dua model pemilihan lokasi yang umum digunakan, yaitu; penilaian dari berbagai faktor
digunakan, yaitu; penilaian dari berbagai faktor yangyang mempengaruh
mempengaruhi pemilihan lokasi, i pemilihan lokasi, dan model tiga tahap prosesdan model tiga tahap proses lokasi. Untuk pemilihan lokasi perusahaan servis di samping lokasi. Untuk pemilihan lokasi perusahaan servis di samping menggunakan model analisis kualitatif, masih diperlukan menggunakan model analisis kualitatif, masih diperlukan beberapa pertimbangan lain
beberapa pertimbangan lain yaitu pertimbangan-pertimbanganyaitu pertimbangan-pertimbangan khusus untuk pemilihan lokasi perusahaan servis
khusus untuk pemilihan lokasi perusahaan servis Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 3
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan sangat perlu dilakukan Analisis mengenai dampak lingkungan sangat perlu dilakukan oleh perusahaan, terutama setelah dilakukan penapisan ternyata oleh perusahaan, terutama setelah dilakukan penapisan ternyata diperlukan AMDAL. Analisis ini agak berbeda tujuannya dengan diperlukan AMDAL. Analisis ini agak berbeda tujuannya dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif dalam pemilihan lokasi metode kualitatif dan metode kuantitatif dalam pemilihan lokasi pabrik. Berbagai model analisis di
pabrik. Berbagai model analisis di depan adalah berpegang padadepan adalah berpegang pada kepentingan perusahaan, sedangkan AMDAL lebih
kepentingan perusahaan, sedangkan AMDAL lebih mengutamaka
mengutamakan penilaian n penilaian dampak pendirian pabrikdampak pendirian pabrik Kegiatan Belajar 4
Kegiatan Belajar 4
Perencanaan Bangunan Pabrik Perencanaan Bangunan Pabrik
Perencanaan bangunan pabrik merupakan bagian yang erat Perencanaan bangunan pabrik merupakan bagian yang erat dengan perencanaan lokasi, karena bangunan yang akan dengan perencanaan lokasi, karena bangunan yang akan
didirikan seringkali dipengaruhi oleh lokasi yang dipilih. Terkait didirikan seringkali dipengaruhi oleh lokasi yang dipilih. Terkait erat dengan perencanaan bangunan pabrik
erat dengan perencanaan bangunan pabrik adalah perencanaanadalah perencanaan gudang pabrik.
gudang pabrik. MODUL 4
PERENCANAAN LAYOUT DAN LINGKUNGAN KERJA PERENCANAAN LAYOUT DAN LINGKUNGAN KERJA Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Fasilitas Produksi Perencanaan Fasilitas Produksi
Perencanaan fasilitas produksi membahas perencanaan Perencanaan fasilitas produksi membahas perencanaan kapasitas mesin. Perlu diketahui beberapa istilah
kapasitas mesin. Perlu diketahui beberapa istilah kapasitas yangkapasitas yang mempunyai arti berbeda. Pertimbangan skala ekonomis dan
mempunyai arti berbeda. Pertimbangan skala ekonomis dan
jangkauan ekonomis perlu diperhatikan. Untuk perusahaan servis jangkauan ekonomis perlu diperhatikan. Untuk perusahaan servis
perlu pendekatan kapasitas input. perlu pendekatan kapasitas input. Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 2 Perencanaan Layout Perencanaan Layout
Untuk menyusun perencanaan layout perlu diketahui klasifikasi Untuk menyusun perencanaan layout perlu diketahui klasifikasi perencanaan layout dan klasifikasi layout. Sebelum menentukan perencanaan layout dan klasifikasi layout. Sebelum menentukan klasifikasi layout, sebelumnya perlu memutuskan klasifikasi
klasifikasi layout, sebelumnya perlu memutuskan klasifikasi perencanaan layout terlebih dahulu.
perencanaan layout terlebih dahulu. Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 3
Perencanaan Kondisi Kerja Perencanaan Kondisi Kerja
Kondisi kerja merupakan kondisi atau lingkungan fisik di mana Kondisi kerja merupakan kondisi atau lingkungan fisik di mana karyawan bekerja. Terdapat beberapa hal yang
karyawan bekerja. Terdapat beberapa hal yang harusharus
diperhatikan, misalnya penerangan, suhu udara, suara bising, diperhatikan, misalnya penerangan, suhu udara, suara bising, warna, ruang gerak karyawan, dan
warna, ruang gerak karyawan, dan keamanan kerja.keamanan kerja. Kegiatan Belajar 4
Kegiatan Belajar 4
Pelayanan dan Hubungan Karyawan Pelayanan dan Hubungan Karyawan
Pelayanan karyawan dan hubungan karyawan merupakan hal Pelayanan karyawan dan hubungan karyawan merupakan hal penting dalam perusahaan. Pelayanan karyawan terdiri dari penting dalam perusahaan. Pelayanan karyawan terdiri dari pelayanan makan/makanan, pelayanan kesehatan, penyediaan pelayanan makan/makanan, pelayanan kesehatan, penyediaan kamar kecil dan locker. Hubungan karyawan perlu dijaga agar kamar kecil dan locker. Hubungan karyawan perlu dijaga agar harmonis baik bagi karyawan sebagai individu maupun karyawan harmonis baik bagi karyawan sebagai individu maupun karyawan
sebagai suatu kelompok atau grup. sebagai suatu kelompok atau grup. MODUL 5 MODUL 5 PENGENDALIAN PROSES PENGENDALIAN PROSES Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 1
Perencanaan dan Pengendalian Operasional Perencanaan dan Pengendalian Operasional
Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua biaya yang terjadi Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku
untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannyadan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah, merupakan elemen harga dalam keadaan siap untuk diolah, merupakan elemen harga pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku terdiri pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli yang tercantum dalam faktur dari penjual ditambah dari harga beli yang tercantum dalam faktur dari penjual ditambah biaya angkutan, biaya-biaya pembelian lain serta
biaya angkutan, biaya-biaya pembelian lain serta biaya yangbiaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah.
keadaan siap untuk diolah.
Biaya angkutan dapat diperlakukan dengan dua cara; Biaya angkutan dapat diperlakukan dengan dua cara;
diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli atau diperlakukan sebagai elemen biaya
dibeli atau diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.overhead pabrik. Biaya angkutan diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok Biaya angkutan diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli
bahan baku yang dibeli dengan dasar perbandingan kuantitas,dengan dasar perbandingan kuantitas, perbandingan harga faktur, atau dengan tarif yang
perbandingan harga faktur, atau dengan tarif yang ditentukan diditentukan di muka.
muka.
Dalam memperhitungkan biaya-biaya unit organisasi yang terkait Dalam memperhitungkan biaya-biaya unit organisasi yang terkait dalam perolehan bahan baku, perusahaan membuat tarif
dalam perolehan bahan baku, perusahaan membuat tarif pembebanan biaya pembelian untuk dibebankan kepada
pembebanan biaya pembelian untuk dibebankan kepada bahanbahan baku yang dibeli.
baku yang dibeli. Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 2
Metode Pengendalian Proses Metode Pengendalian Proses
Bahan baku yang disimpan di gudang berasal dari berbagai Bahan baku yang disimpan di gudang berasal dari berbagai pembelian, yang kemungkinan besar mempunyai harga per pembelian, yang kemungkinan besar mempunyai harga per
satuan yang berbeda dari pembelian yang
satuan yang berbeda dari pembelian yang satu ke pembeliansatu ke pembelian yang lain. Hal ini menimbulkan masalah pemilihan harga pokok yang lain. Hal ini menimbulkan masalah pemilihan harga pokok per satuan bahan baku yang
per satuan bahan baku yang dipakai dalam produksi, metodedipakai dalam produksi, metode penentuan harga pokok bahan yang dipakai dalam
penentuan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksiproduksi adalah: metode identifikasi khusus, metode rata-rata bergerak, adalah: metode identifikasi khusus, metode rata-rata bergerak, MTKP, metode biaya standar, metode rata-rata harga
MTKP, metode biaya standar, metode rata-rata harga pokokpokok bahan baku pada akhir bulan.
bahan baku pada akhir bulan.
Pencatatan persediaan bahan baku dapat dilakukan dengan Pencatatan persediaan bahan baku dapat dilakukan dengan metode mutasi persediaan atau metode persediaan fisik. metode mutasi persediaan atau metode persediaan fisik. Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 3
Urutan dan Jadwal Proses Urutan dan Jadwal Proses
Sisa bahan merupakan bahan baku yang
Sisa bahan merupakan bahan baku yang rusak dalam prosesrusak dalam proses produksi, sehingga tidak dapat menjadi bagian produk jadi. Jika produksi, sehingga tidak dapat menjadi bagian produk jadi. Jika sisa bahan tidak mempunyai nilai jual, akibat yang ditimbulkan sisa bahan tidak mempunyai nilai jual, akibat yang ditimbulkan adalah harga pokok per satuan produk jadi menjadi lebih tinggi. adalah harga pokok per satuan produk jadi menjadi lebih tinggi. Jika sisa bahan masih mempunyai nilai jual, masalah yang timbul Jika sisa bahan masih mempunyai nilai jual, masalah yang timbul adalah bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan adalah bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut. Hasil penjualan sisa
tersebut. Hasil penjualan sisa bahan dapat diperlakukan sebagaibahan dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku pesanan yang menghasilkan sisa pengurang biaya bahan baku pesanan yang menghasilkan sisa bahan tersebut, sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang bahan tersebut, sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, atau sebagai pendapatan di luar usaha. sesungguhnya terjadi, atau sebagai pendapatan di luar usaha. Produk rusak adalah produk yang
Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mututidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak
yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapatdapat
diperbaiki menjadi produk yang baik. Masalah akuntansi yang diperbaiki menjadi produk yang baik. Masalah akuntansi yang timbul dari adanya produk rusak
timbul dari adanya produk rusak adalah bagaimanaadalah bagaimana
memperlakukan kerugian yang timbul dari adanya produk r
memperlakukan kerugian yang timbul dari adanya produk rusakusak tersebut. Kerugian adanya produk rusak dapat dibebankan
tersebut. Kerugian adanya produk rusak dapat dibebankan kepada pesanan yang menghasilkannya atau
kepada pesanan yang menghasilkannya atau diperhitungkandiperhitungkan sebagai elemen biaya overhead pabrik.
sebagai elemen biaya overhead pabrik. Produk cacat adalah produk yang
yang telah ditetapkan, namun dengan mengeluarkan biaya yang telah ditetapkan, namun dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk
pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebuttersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadijadi yang baik. Masalah akuntansi yang timbul dari adanya produk yang baik. Masalah akuntansi yang timbul dari adanya produk cacat adalah bagaimana memperlakukan biaya
cacat adalah bagaimana memperlakukan biaya pengerjaanpengerjaan kembali produk cacat tersebut. Biaya pengerjaan
kembali produk cacat tersebut. Biaya pengerjaan kembali produkkembali produk cacat dapat dibebankan kepada pesanan yang menghasilkan cacat dapat dibebankan kepada pesanan yang menghasilkan produk cacat tersebut atau diperlukan sebagai
produk cacat tersebut atau diperlukan sebagai elemen biayaelemen biaya overhead pabrik.
overhead pabrik. Kegiatan Belajar 4 Kegiatan Belajar 4
Perintah Kerja dan Tindak Lanjut Perintah Kerja dan Tindak Lanjut
Dalam perusahaan biaya tenaga kerja digolongkan dengan Dalam perusahaan biaya tenaga kerja digolongkan dengan berbagai macam cara: menurut fungsinya pokok dalam
berbagai macam cara: menurut fungsinya pokok dalam
perusahaan, menurut kegiatan bagian-bagian dalam perusahaan, perusahaan, menurut kegiatan bagian-bagian dalam perusahaan, menurut jenis pekerjaan, dan menurut hubungannya dengan
menurut jenis pekerjaan, dan menurut hubungannya dengan produk atau jasa yang dihasilkan.
produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntansi biaya tenaga kerja melalui
Akuntansi biaya tenaga kerja melalui empat tahap: pencatatanempat tahap: pencatatan distribusi biaya tenaga kerja,
distribusi biaya tenaga kerja, pencatatan utang upah, pencatatanpencatatan utang upah, pencatatan pembayaran upah kepada karyawan yang berhak, dan
pembayaran upah kepada karyawan yang berhak, dan penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas
penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas Negara.Negara. MODUL 6
MODUL 6
PENGENDALIAN BAHAN BAKU PENGENDALIAN BAHAN BAKU Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Manajemen Pengadaan Bahan Baku Manajemen Pengadaan Bahan Baku
Metode harga pokok proses diterapkan untuk
Metode harga pokok proses diterapkan untuk mengolah informasimengolah informasi biaya produksi dalam perusahaan yang produksinya dilakukan biaya produksi dalam perusahaan yang produksinya dilakukan secara massa. Metode harga pokok
secara massa. Metode harga pokok proses berbeda denganproses berbeda dengan metode harga pokok pesanan dalam hal pengumpulan biaya metode harga pokok pesanan dalam hal pengumpulan biaya produksi, perhitungan harga pokok per satuan, klasifikasi biaya produksi, perhitungan harga pokok per satuan, klasifikasi biaya
produksi, pengelompokan biaya yang dimasukan dalam elemen produksi, pengelompokan biaya yang dimasukan dalam elemen biaya overhead pabrik.
biaya overhead pabrik.
Masalah pokok yang terdapat dalam metode harga
Masalah pokok yang terdapat dalam metode harga pokok prosespokok proses adalah bagaimana menentukan harga pokok produk selesai yang adalah bagaimana menentukan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen produksi berikutnya atau
ditransfer ke Departemen produksi berikutnya atau ke gudangke gudang
dan bagaimana menentukan harga pokok produk yang pada akhir dan bagaimana menentukan harga pokok produk yang pada akhir periode masih dalam proses di
periode masih dalam proses di suatu departemen untuksuatu departemen untuk
menentukan harga pokok tersebut, diperlukan perhitungan biaya menentukan harga pokok tersebut, diperlukan perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh suatu
produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh suatu
departemen untuk menghitung biaya per satuan produk yang departemen untuk menghitung biaya per satuan produk yang dihasilkan oleh suatu departemen, perlu ditentukan unit
dihasilkan oleh suatu departemen, perlu ditentukan unit
ekuivalensi. Unit ekuivalensi ini dipengaruhi oleh jumlah produk ekuivalensi. Unit ekuivalensi ini dipengaruhi oleh jumlah produk selesai yang ditransfer ke departemen pada akhir periode, dan selesai yang ditransfer ke departemen pada akhir periode, dan ada tidaknya produk yang hilang dalam proses.
ada tidaknya produk yang hilang dalam proses. MODUL 7
MODUL 7
PENGENDALIAN KARYAWAN PERUSAHAAN PENGENDALIAN KARYAWAN PERUSAHAAN Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Metode dan Pengukuran Kerja Karyawan Metode dan Pengukuran Kerja Karyawan Harga pokok produk dalam proses
Harga pokok produk dalam proses awal menimbulkan masalahawal menimbulkan masalah penentuan harga pokok produk selesai yang
penentuan harga pokok produk selesai yang ditransfer dari suatuditransfer dari suatu departemen ke departemen produksi berikutnya atau ke
departemen ke departemen produksi berikutnya atau ke gudang.gudang. Untuk mengatasi masalah tersebut ada dua metode penentuan Untuk mengatasi masalah tersebut ada dua metode penentuan harga pokok: metode harga pokok rata-rata
harga pokok: metode harga pokok rata-rata tertimbang dantertimbang dan metode masuk pertama, ke luar pertama.
metode masuk pertama, ke luar pertama.
Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang, tiap
Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang, tiap elemenelemen harga pokok yang melekat pada produk
harga pokok yang melekat pada produk dalam prosesdalam proses
dijumlahkan dengan elemen biaya produksi yang dikeluarkan dijumlahkan dengan elemen biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode sekarang untuk menghitung harga pokok rata-rata dalam periode sekarang untuk menghitung harga pokok rata-rata tertimbang. Kemudian harga pokok rata-rata tertimbang ini
tertimbang. Kemudian harga pokok rata-rata tertimbang ini dikaitkan dengan kuantitas produk selesai yang ditransfer ke dikaitkan dengan kuantitas produk selesai yang ditransfer ke
departemen berikutnya atau ke gudang untuk menentukan harga departemen berikutnya atau ke gudang untuk menentukan harga pokok produk tersebut.
pokok produk tersebut.
Dalam metode masuk pertama ke luar
Dalam metode masuk pertama ke luar pertama, harga pokokpertama, harga pokok produk dalam proses awal merupakan harga
produk dalam proses awal merupakan harga pokok pertama yangpokok pertama yang membentuk harga pokok produk yang ditransfer ke
membentuk harga pokok produk yang ditransfer ke departemendepartemen berikutnya atau ke gudang.
berikutnya atau ke gudang. Tambahan bahan baku di
Tambahan bahan baku di departemen setelah departemendepartemen setelah departemen produksi yang pertama
produksi yang pertama mempunyai dua kemungkinan:mempunyai dua kemungkinan:
menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang bersangkutan atau tidak menambah jumlah produk yang
bersangkutan atau tidak menambah jumlah produk yang
dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan. Jika bahan dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan. Jika bahan baku tersebut tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan baku tersebut tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan, tambahan biaya
dalam departemen yang bersangkutan, tambahan biaya bahanbahan baku tersebut hanya menambah biaya bahan baku per
baku tersebut hanya menambah biaya bahan baku per satuansatuan dalam departemen tersebut. Jika bahan baku tersebut menambah dalam departemen tersebut. Jika bahan baku tersebut menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh
jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yangdepartemen yang bersangkutan, tambahan bahan baku tersebut akan
bersangkutan, tambahan bahan baku tersebut akan berakibatberakibat terhadap penyesuaian harga pokok per satuan produk
terhadap penyesuaian harga pokok per satuan produk yangyang
berasal dari departemen sebelumnya dan tambahan biaya bahan berasal dari departemen sebelumnya dan tambahan biaya bahan baku per satuan dalam departemen setelah departemen produksi baku per satuan dalam departemen setelah departemen produksi pertama.
pertama. MODUL 8 MODUL 8
PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 1
Anggaran Biaya Operasional Anggaran Biaya Operasional
Untuk kepentingan penentuan penghasilan dan
Untuk kepentingan penentuan penghasilan dan perhitunganperhitungan harga pokok persediaan, biaya bersama perlu
harga pokok persediaan, biaya bersama perlu dialokasikandialokasikan
kepada produk bersama. Empat, metode alokasi biaya bersama kepada produk bersama. Empat, metode alokasi biaya bersama kepada produk bersama adalah: metode nilai jual
kepada produk bersama adalah: metode nilai jual relatif, metoderelatif, metode satuan fisik, metode rata-rata biaya
rata-rata tertimbang. Karena produk sampingan merupakan produk rata tertimbang. Karena produk sampingan merupakan produk yang mempunyai nilai jual relatif jauh lebih rendah dibandingkan yang mempunyai nilai jual relatif jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk utamanya, maka ada dua kelompok metode
dengan produk utamanya, maka ada dua kelompok metode
perlakuan terhadap produk sampingan. Kelompok metode yang perlakuan terhadap produk sampingan. Kelompok metode yang pertama tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya bersama pertama tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk sampingan, karena rendahnya nilai jual
kepada produk sampingan, karena rendahnya nilai jual produkproduk sampingan tersebut, sedangkan kelompok metode kedua
sampingan tersebut, sedangkan kelompok metode kedua berusaha mengalokasikan biaya bersama kepada produk berusaha mengalokasikan biaya bersama kepada produk sampingan.
sampingan.
Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 2
Biaya Relevan untuk Keputusan Operasional Biaya Relevan untuk Keputusan Operasional MODUL 9
MODUL 9
PENGENDALIAN KUALITAS DAN PEMELIHARAAN FASILITAS PENGENDALIAN KUALITAS DAN PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
PRODUKSI
Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 1
Pengendalian Kualitas Terpadu Pengendalian Kualitas Terpadu
Sistem biaya standar merupakan proses untuk menentukan biaya Sistem biaya standar merupakan proses untuk menentukan biaya di muka yang mencerminkan biaya yang
di muka yang mencerminkan biaya yang seharusnya untukseharusnya untuk mengolah produk atau jasa,
mengolah produk atau jasa, mengumpulkan biaya sesungguhnya,mengumpulkan biaya sesungguhnya, menghitung dan menganalisis selisih, serta perlakuan selisih
menghitung dan menganalisis selisih, serta perlakuan selisih biaya yang timbul.
biaya yang timbul.
Beberapa manfaat yang diperoleh dengan pemakaian sistem Beberapa manfaat yang diperoleh dengan pemakaian sistem biaya standar antara lain untuk:
biaya standar antara lain untuk: 1. perencanaan kegiatan;
1. perencanaan kegiatan;
2. koordinasi kegiatan antar bagian; 2. koordinasi kegiatan antar bagian; 3. pengambilan keputusan;
3. pengambilan keputusan; 4. pengendalian biaya;
4. pengendalian biaya;
5. memungkinkan penerapan prinsip pengecualian; 5. memungkinkan penerapan prinsip pengecualian; 6. penentuan insentif para personal, serta
7. mengurangi biaya administrasi. 7. mengurangi biaya administrasi. Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Pengendalian Kualitas Pendekatan Pengendalian Kualitas Ada dua prosedur akuntansi biaya
Ada dua prosedur akuntansi biaya standar yakni pertama, metodestandar yakni pertama, metode rancangan tunggal (single plan) dan
rancangan tunggal (single plan) dan kedua, metode rancangankedua, metode rancangan berat sebelah atau metode rancangan parsial (partial
berat sebelah atau metode rancangan parsial (partial plan).plan). Apabila menggunakan metode single plan
Apabila menggunakan metode single plan maka ketentuannyamaka ketentuannya adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut 1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut dimasukkan kembali ke rekening barang dalam
dimasukkan kembali ke rekening barang dalam proses sebesar proses sebesar standarnya;
standarnya;
2. biaya pada periode tersebut
2. biaya pada periode tersebut dimasukkan ke rekening barangdimasukkan ke rekening barang dalam proses sebesar standarnya, sehingga selisih
dalam proses sebesar standarnya, sehingga selisih biaya harusbiaya harus dihitung dan dianalisis terlebih
dihitung dan dianalisis terlebih dahulu;dahulu;
3. adanya produk selesai dipindahkan dari
3. adanya produk selesai dipindahkan dari rekening barangrekening barang dalam proses ke rekening
dalam proses ke rekening persediaan produk selesai sebesar persediaan produk selesai sebesar standarnya, serta
standarnya, serta
4. adanya produk dalam proses akhir
4. adanya produk dalam proses akhir periode dipindahkan dariperiode dipindahkan dari rekening barang dalam proses ke
rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produkrekening persediaan produk dalam proses sebesar standarnya.
dalam proses sebesar standarnya.
Sedangkan apabila digunakan metode partial plan maka Sedangkan apabila digunakan metode partial plan maka ketentuannya adalah sebagai berikut
ketentuannya adalah sebagai berikut
1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut 1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut dimasukkan kembali ke rekening barang dalam
dimasukkan kembali ke rekening barang dalam proses sebesar proses sebesar standarnya;
standarnya;
2. biaya pada periode tersebut
2. biaya pada periode tersebut dimasukkan ke rekening barangdimasukkan ke rekening barang dalam proses sebesar biaya sesungguhnya;
dalam proses sebesar biaya sesungguhnya; 3. adanya produk selesai dipindahkan dari
3. adanya produk selesai dipindahkan dari rekening barangrekening barang dalam proses ke rekening
standarnya; standarnya;
4. adanya produk dalam proses akhir
4. adanya produk dalam proses akhir periode dipindahkan dariperiode dipindahkan dari rekening barang dalam proses ke
rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produkrekening persediaan produk dalam proses sebesar standarnya; serta
dalam proses sebesar standarnya; serta
5. selisih biaya harus dihitung dan dianalisis pada akhir periode 5. selisih biaya harus dihitung dan dianalisis pada akhir periode dari perbedaan sebelah debet dengan sebelah kredit
dari perbedaan sebelah debet dengan sebelah kredit rekeningrekening barang dalam proses.
barang dalam proses. Kegiatan Belajar 3 Kegiatan Belajar 3
Peran Karyawan dalam Pengendalian Kualitas Peran Karyawan dalam Pengendalian Kualitas
Penentuan harga pokok variabel bermanfaat untuk pengendalian Penentuan harga pokok variabel bermanfaat untuk pengendalian manajemen dalam jangka pendek, khusuanya
manajemen dalam jangka pendek, khusuanya untukuntuk
perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian. Metode perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian. Metode harga pokok penuh memasukan semua elemen biaya produksi, harga pokok penuh memasukan semua elemen biaya produksi, baik tetap maupun variabel, ke dalam harga pokok produk.
baik tetap maupun variabel, ke dalam harga pokok produk. Metode harga pokok variabel hanya
Metode harga pokok variabel hanya memasukan elemen biayamemasukan elemen biaya produksi variabel ke dalam harga pokok produk. Terdapat
produksi variabel ke dalam harga pokok produk. Terdapat perbedaan antara metode harga pokok penuh dan harga
perbedaan antara metode harga pokok penuh dan harga pokokpokok variabel. Parbedaan tersebut dapat ditinjau dari
variabel. Parbedaan tersebut dapat ditinjau dari segi elemensegi elemen harga pokok, besarnya harga pokok
harga pokok, besarnya harga pokok persediaan, susunan laporanpersediaan, susunan laporan laba-rugi, besarnya laba-rugi.
laba-rugi, besarnya laba-rugi. Kegiatan Belajar 4
Kegiatan Belajar 4
Pemeliharaan Fasilitas Produksi Pemeliharaan Fasilitas Produksi
Kegiatan Belajar 4 ini lebih menegaskan bahwa perbedaan laba Kegiatan Belajar 4 ini lebih menegaskan bahwa perbedaan laba antara metode harga pokok penuh dan metode harga
antara metode harga pokok penuh dan metode harga pokokpokok variabe1 dipengaruhi oleh perbedaan volume produksi dengan variabe1 dipengaruhi oleh perbedaan volume produksi dengan volume penjualan atau perbedaan parsediaan akhir dengan volume penjualan atau perbedaan parsediaan akhir dengan persediaan awal. Perbedaan tersebut besarnya ditentukan oleh persediaan awal. Perbedaan tersebut besarnya ditentukan oleh biaya produksi tetap satuan. Harga
biaya produksi tetap satuan. Harga pokok persediaan padapokok persediaan pada metode harga pokok penuh selalu lebih
metode harga pokok penuh selalu lebih tinggi dibandingkantinggi dibandingkan dengan pada metode harga pokok variabel. Metode
dengan pada metode harga pokok variabel. Metode harga pokokharga pokok variabel mengandung beberapa kelemahan yaitu untuk pelaporan variabel mengandung beberapa kelemahan yaitu untuk pelaporan
pihak luar, pemisahan biaya tetap dan variabel, dan pihak luar, pemisahan biaya tetap dan variabel, dan penyimpangan asas pemanfaatan fasilitas.