PETUNJUK TEKNIS
PENILAIAN PETUGAS INSEMINATOR
BERPRESTASI
DI JAWA BARAT
TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PETERNAKAN
Jalan Ir. H. Juanda No.358 Telp.(022) 2501151 Bandung 40135 http://www.disnak.jabarprov.go.id
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
i
KATA PENGANTAR
Budidaya ternak merupakan tahapan terpenting dalam suatu subsistem hulu dan produksi pada sistem agribisnis peternakan. Budidaya ternak akan dihadapkan pada berbagai macam persoalan yang saling terkait antara satu komponen dengan komponen lainnya baik komponen sumberdaya manusia (Inseminator, PKb dll), proses-proses produksi (Manajemen produksi, recording dsb) dan sarana prasarananya input (bibit, bakalan dan peralatan produksi) yang rentan terhadap perubahan. Melihat kompleksitas keterkaitan ini, maka pelaksanaan budidaya ternak di daerah perlu memperoleh perhatian lebih dengan melakukan lebih banyak lagi pembinaan ke daerah serta koordinasi dengan petugas kabupaten/kota serta sumber-sumber bibit/bakalan di daerah seperti Gapoknak dan kelompok-kelompok usaha ternak sebagai sentra budidaya ternak sapi potong.
Menanggapi hal tersebut maka peran petugas di daerah sangatlah penting bagi terlaksananya kegiatan peningkatan baik ditingkat proses kerja maupun proses diseminasi teknologinya yang diharapkan mampu mengungkit rasa percaya diri dan motivasi peternak untuk mendukung peningkatan populasi, produksi dan produktivitas ternak terutama pada ternak ruminansia besar sebagai salah satu kontribusi komoditas pangan dengan prosentase terbesar. Kondisi ini tentunya perlu dilakukan evaluasi setiap waktu agar dapat memperkecil gap antara kondisi riil dengan kondisi yang diharapkan. Pelaksanaaan kegiatan evaluasi ini diharapkan pula dapat memberikan sorotan jelas bagi langkah pemerintah untuk melakukan antisipasi melalui program-program peningkatan proses untuk meningkatkan benefit atau nilai tambah dari capaian output suatu kegiatan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, melalui kegiatan tahun 2014 ini sebagaimana kegiatan yang juga pernah dilaksanakan sebelumnya, evaluasi peran
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
ii
petugas teknis diarahkan dalam suatu kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi untuk bersaing menjadi yang terbaik. Dengan menjadi yang terbaik tentunya dalam prosesnya memerlukan rancangan kegiatan yang terarah sesuai dengan maksud dan tujuan serta hasil akhir yang ingin dicapai sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan yang lebih besar yakni menuju tercapainya PSDSK 2014. Agar seluruh aspek dalam penilaian ini dapat tetap fokus terhadap kondisi yang akan dicapai, maka diharapkan Petunjuk Teknis ini dapat menjadi acuan yang jelas bagi para pelaksana kegiatan baik yang berada di provinsi maupun berbagai stakeholder yang terlibat.
Demikian Petunjuk Teknis ini disusun, semoga dapat bermanfaat.
KEPALA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT,
Ir. DODY FIRMAN NUGRAHA Pembina Tingkat I NIP. 19591030 198503 1 008
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... III
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan dan Sasaran Umum ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Khusus ... 3
1.4 Sasaran Kegiatan... 3
1.5 Keluaran... 3
1.6 Ruang Lingkup ... 4
1.7 Pengertian ... 4
BAB II KEPESERTAAN PETUGAS, KABUPATEN KOTA DAN JURI LOMBA ... 6
2.1 Kepesertaan Petugas ... 6
2.1.1 Peserta ... 6
2.1.2. Persyaratan Umum Peserta ... 6
2.1.3. Persyaratan khusus Peserta ... 6
2.1.4. Persyaratan Teknis ... 7
2.1.5. Persyaratan Administrasi ... 7
2.2 Kepesertaan Kabupaten/Kota ... 7
2.3 Juri Lomba ... 8
BAB III KRITERIA PENJURIAN DAN PENETAPAN ... 9
3.1 Jenis Pelayanan Inseminasi Buatan ... 9
3.1.1. Pelayanan IB untuk Pembibitan ... 9
3.1.2. Pelayanan IB untuk Budidaya ... 10
3.2 Tata Cara Seleksi dan Penilaian ... 10
3.2.1 Tahapan Seleksi ... 10
3.2.1 Kriteria Penilaian ... 11
3.3 Penetapan hasil ... 12
3.3.1 Penetapan Hasil Seleksi Peserta ... 12
3.3.2 Penetapan Hasil Seleksi Peringkat ... 12
BAB IV PELAPORAN... 13
BAB VI PENUTUP ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15
LAMPIRAN ... 16
Lampiran 1. : BLANKO ISIAN PESERTA ... 16
Lampiran 2. : BLANKO ISIAN TIM JURI ... 18
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan peternakan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam berupa lahan, ternak dan pakan serta faktor produksi lainnya seperti tenaga kerja, modal dan teknologi. Meningkatnya permintaan terhadap produk peternakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan sebagai bahan baku industri pada satu sisi dan semakin terbatasnya sumberdaya peternakan pada sisi lain, menuntut kita agar dapat mengelola sumberdaya yang tersedia secara lebih efektif, efisien dan ekonomis. Dalam rangka mendukung pembangunan peternakan, khususnya usaha budidaya ternak ruminansia perlu tersedianya sarana prasarana yang memadai, diantara berupa alat dan mesin yang dapat mendukung terlaksananya usaha yang lebih ekonomis. Dengan demikian meningkatnya usaha budidaya ternak ruminansia dapat mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan terhadap alat dan mesin, sehingga mendorong tumbuh kembangnya industri alat dan mesin. Demikian juga sebaliknya, berkembangnya industri alat dan mesin dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha agribisnis untuk memperoleh alat dan mesin beserta sarana penunjangnya baik yang sifatnya dapat dimiliki oleh sendiri maupun sarana yang sifatnya membutuhkan kompetensi peran dari petugas sebagai salah satu input yang tidak kalah penting dengan keberadaan alat dan mesin itu sendiri.
Sebagai salah satu cara yang efektif untuk dapat menilai seberapa jauh sarana tersebut dapat memberikan kontribusi bagi para pelaku usaha agribisnis maka tidak perlu dilakukan evaluasi dan pengujian melalui berbagai mekanisme yang menghasilkan nilai kuantitatif maupun kualitatif bagi perancangan model peningkatan peran dan proses serta teknologinya. Hal ini tidak mudah dilakukan bila antara pemegang peran dengan para stakeholder tidak terdapat rasa saling memahami gambaran besar dari apa yang akan dicapai pemerintah dalam hal
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
2
peningkatan ekonomi saat ini dan masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, tidak akan terjadi peningkatan apapun bila pemerintah tidak memahami gambaran terkecil dari apa yang ada pada masing-masing pemegang peran dengan para stakeholder dan pelaku usaha. Sehingga pendekatan peran, proses dan teknologi dalam hal ini sangatlah penting bagi pencapaian suatu tujuan.
Sebagaimana telah diterbitkannya pedoman pelaksanaan Optimalisasi Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Inseminasi Buatan Tahun 2014, maka secara tidak langsung dapat memberikan acuan bagi pengelola kegiatan terkait dengan penilaian kinerja bagi para petugas yang berperan secara langsung dalam input sarana penunjang bagi para pelaku usaha yang berkiprah di usaha budidaya ternak, khususnya ternak ruminansia besar. Mengacu kepada pokok-pokok penerapan proses kerja beserta evaluasinya diharapkan kegiatan penilaian lomba petugas inseminator berprestasi terlaksana sesuai dengan harapan sehingga dapat memotivasi para petugas.
Salah satu upaya untuk memotivasi para petugas teknis dalam meningkatkan kinerjanya membimbing kelompok tani ternak adalah pemberian penghargaan kepada petugas yang berprestasi. Penilaian terhadap petugas teknis dititik-beratkan pada kwalitas kinerja dan upayanya dalam membimbing para peternak menerapkan usaha agribisnis berbasis peternakan.
1.2 Tujuan dan Sasaran Umum
Tujuan umum diselenggarakannya Lomba Agribisnis Peternakan terhadap para petugas teknis, adalah untuk meningkatkan kinerja para petugas teknis. Sedangkan sasaran umum kegiatan adalah para Inseminator yang melakukan pelayanan teknis serta membimbing para Kelompok tani ternak di Jawa Barat dalam menerapkan sistim dan usaha agribisnis peternakan.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
3 1.3 Maksud dan Tujuan Khusus
Petunjuk Teknis kegiatan penilaian lomba petugas inseminator berprestasi tahun 2014 ini sebagai pengawalan dari tingkat provinsi bagi tim pelaksana Dinas Peternakan atau Dinas yang menangani fungsi peternakan kabupaten/kota serta institusi/pihak terkait lainnya dalam melaksanakan pembinaan, penelaahan dan pengujian terhadap material-material teknis dan administrasi kegiatan Inseminasi Buatan yang telah dilaksanakan oleh para petugas IB di Jawa Barat dengan tujuan khusus Meningkatkan mutu pelayanan petugas teknis.
1.4. Sasaran Kegiatan
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan penilaian petugas inseminator berprestasi tingkat Jawa Barat yaitu:
1. Terevaluasinya arah dan kebijakan pemerintah dalam program IB bagi masing-masing petugas IB didaerah melalui penelaahan makalah, material teknis dan administrasi serta proses kerjanya.
2. Terevaluasinya petugas IB yang memiliki prestasi kerja yang terbaik berdasarkan rekomendasi Instansi/Dinas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/Kota.
3. Meningkatnya prestasi dan kinerja petugas teknis peternakan (Inseminator).
1.5. Keluaran
1. Terpilihnya 3 (tiga) orang inseminator Berprestasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2014.
2. Terpilihnya 1 (satu) orang Inseminator Berprestasi Terbaik Tingkat Jawa Barat sebagai wakil untuk Lomba Petugas Teknis Berprestasi Tingkat Nasional.
3. Rekomendasi upaya-upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kinerja inseminator.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
4 1.6 Ruang Lingkup
Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi :
1. Maksud, tujuan, sasaran kegiatan, keluaran, ruang lingkup, pengertian. 2. Kepesertaan Petugas dan Kab/Kota
3. Kriteria Penjurian. 4. Pelaporan.
1.7. Pengertian
a) Inseminasi Buatan (IB) adalah memasukkan mani/semen ke dalam alat kelamin hewan betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi agar hewan tersebut menjadi bunting;
b) Semen Beku adalah semen yang berasal dari pejantan unggul, sehat, bebas dari penyakit hewan menular yang diencerkan sesuai prosedur proses produksi sehingga menjadi semen beku dan disimpan didalam rendaman nitrogen cair pada suhu minus196° Celcius dalam counteiner cryogenic;
c) Service per Conception (S/C) adalah jumlah pelayanan inseminasi (service) yang dibutuhkan oleh seekor ternak betina sampai terjadinya kebuntingan atau
konsepsi Conception Rate (CR) atau angka konsepsi adalah prosentase ternak betina yang bunting pada inseminasi pertama;
d) Petugas Teknis IB meliputi Inseminator, PKb, ATR, Recorder, Selektor IB, Instruktur IB, Supervisor, Bull Master, Laboran.
e) Akseptor adalah ternak betina produktif yang digunakan untuk inseminasi buatan;
f) Inseminator adalah petugas yang telah dididik dan lulus dalam latihan ketrampilan khusus untuk melakukan inseminasi buatan serta memiliki Surat Izin Melakukan Inseminasi (SIMI);
g) Surat Ijin Melakukan Inseminator Buatan (SIM-I) adalah bukti sah yang dikeluarkan oleh Dinas Provinsi yang membidangi fungsi peternakan dan
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
5
kesehatan hewan bahwa pemegang SIM-IB berhak melakukan inseminasi buatan dan berlaku selama 4 (empat) tahun;
h) Pemeriksa Kebuntingan yang selanjutnya disebut sebagai PKb adalah petugas yang telah dididik dan lulus dalam latihan ketrampilan khusus untuk melakukan pemeriksaan kebuntingan serta memiliki SIM-PKB
i) SP-IB Provinsi atau SPIB I adalah Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan ditingkat Provinsi yang berada di Dinas membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang bertanggung jawab dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan IB lingkup Provinsi.
j) SP-IB Kabupaten/Kota atau SPIB II adalah Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan ditingkat Kabupaten/Kota yang berada di Dinas membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang bertanggung jawab dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan IB lingkup Kabupaten/Kota. k) Pos Inseminasi Buatan atau Unit Layanan Inseminasi Buatan (ULIB) adalah
satuan unit terkecil dari SP-IB yang dikelola oleh seorang petugas Inseminator dalam melakukan pelayanan, pencatatan dan pelaporan kegiatan IB di beberapa kelompok sesuai dengan
l) wilayah kerjanya.
m) Tahapan Introduksi IB adalah suatu rekayasa sosial dalam proses pelayanan IB, dimana pembiayaannya masih sepenuhnya beban pemerintah dengan interval waktu maksimal sampai 5 (lima) tahun sejak IB diintoduksikan.
n) Tahapan IB Pengembangan adalah suatu rekayasa sosial dalam proses pelayanan IB dimana pembiayaannya ditanggung bersama oleh pemerintah dan masyarakat dengan interval waktu >5 sampai dengan <10 tahun sejak IB diintroduksikan. o) Tahapan IB Swadaya adalah suatu rekayasa sosial dalam proses pelayanan IB,
dimana pembiayaannya ditanggung oleh masyarakat dengan interval waktu > 10 tahun sejak IB diintoduksikan.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
6
BAB II. KEPESERTAAN PETUGAS, KABUPATEN
KOTA DAN JURI LOMBA
2.1 Kepesertaan Petugas 2.1.1 Peserta
Peserta Lomba Petugas Inseminator Berprestasi adalah para petugas IB baik laki-laki maupun perempuan yang ditunjuk dan diajukan untuk mengikuti lomba petugas berdasarkan rekomendasi dari instansi/Dinas yang menangani fungsi peternakan Kab/Kota yang dilayangkan melalui surat pengantar yang ditujukan kepada Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
2.1.2. Persyaratan Umum Peserta
Sehat Jasmani (tidak dalam perawatan medis dan atau tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghalangi atau menggangu peserta yang bersangkutan untuk melakukan aktivitas fisik terkait dengan prosedur pelaksanaan IB)
Sehat Rohani (tidak sedang mengalami gangguan jiwa dan atau dalam perawatan yang melibatkan psikiatris sehingga dapat menghambat atau memengaruhi kondisi psikologis peserta dalam proses penilaian)
2.1.3. Persyaratan khusus Peserta
Tidak dalam pengaruh dan atau bukan pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya ataupun suplemen atau sejenis rokok yang menimbulkan efek yang sejenis.
Tidak sedang dalam pengawasan kepolisian terkait dengan tindakan yang melanggar hukum.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
7 2.1.4. Persyaratan Teknis
Memiliki keahlian dan keterampilan sesuai dengan prosedur pelaksanaan kegiatan Inseminasi Buatan yang dibuktikan dengan melampirkan fotocopy sertifikat Diklat Petugas IB.
2.1.5. Persyaratan Administrasi
Petugas non-PNS yang telah melaksanakan kegiatan Inseminasi Buatan baik dalam rangka melaksanakan panggilan layanan bagi para pelaku usaha peternakan maupun mengemban tugas khusus dari instansi/Dinas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/Kota terkait dengan pencanangan kegiatan/program pemerintah dan telah melayani sedikitnya 400 ekor/tahun akseptor bunting yang tercatat dan dibuktikan dengan lampiran rekapitulasi catatan pelayanan IB atau setidaknya telah menjadi inseminator minimal 3 (tiga) tahun yang didukung oleh SK Kepala Dinas Kab/Kota.
Memiliki wilayah kerja dan berdomisili diwilayah kerjanya yang telah diatur dan ditetapkan oleh instansi/Dinas yang menangani fungsi peternakan Kab/Kota dan dibuktikan dengan melampirkan Surat tugas/keputusan Kepala Instansi/Dinas yang menangani fungsi Peternakan Kabupaten/Kota.
Memiliki Surat Ijin Melakukan Inseminasi Buatan atau telah terdaftar dalam Database Inseminator Jawa Barat pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Telah menjadi Inseminator minimal 3 (tiga) tahun didukung oleh SK Kepala Dinas Kabupaten.
Belum pernah mendapatkan penghargaan tingkat Jawa Barat maupun tingkat nasional.
2.2 . Kepesertaan Kabupaten/Kota
Asal peserta adalah petugas IB yang melaksanakan kegiatan IB di wilayah Kabupaten/Kota dengan status Wilayah Tahapan Pelayanan IB Swadaya dengan kriteria sebagaimana tabel 1 di bawah ini.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
8
Tabel 1. Batasan dan Kriteria Wilayah Tahapan Pelayanan IB
Memiliki program kerja yang jelas dalam pengembangan Inseminasi Buatan terutama terkait dengan peningkatan peran petugas di daerah dalam upaya peningkatan kualitas Bibit Sapi Potong PO di Jawa Barat.
2.3 Juri Lomba
Juri Lomba yang ditunjuk merupakan pejabat/petugas atau praktisi yang ditunjuk dan ditetapkan sebagai Juri melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Juri yang ditunjuk memiliki wawasan tentang sistem Agribisnis Peternakan beserta kebijakannya disamping juga memiliki pengalaman dalam pelaksanaan/operasionalisasi Inseminasi Buatan di Jawa Barat serta mengetahui dan memahami baik teknis maupun administrasi terkait SOP Petugas IB.
Juri yang telah ditetapkan diharuskan untuk mengisi BIODATA (terlampir) dan melampirkan fotocopy NPWP (PNS maupun non-PNS).
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
9
BAB III. KRITERIA PENJURIAN DAN PENETAPAN
Untuk menunjang para juri lomba, beberapa konsep implementasi teknologi IB di masyarakat di bawah ini dapat membantu dalam merumuskan konklusi penjurian lomba yang sebagian besar berpedoman pada pedoman pelaksanaan optimalisasi IB.
3.1. Jenis Pelayanan Inseminasi Buatan
Teknis Inseminasi memerlukan keterampilan khusus yang tidak mudah dilakukan oleh orang yang tidak dilatih khusus untuk keperluan tersebut. Dengan demikian tidak dibenarkan apabila pelaksana IB di lapangan diserahkan kepada petugas yang belum atau tidak cukup mengikuti kursus/latihan lnseminator. Teknologi IB digunakan untuk tujuan peningkatan produksi (budidaya), dan produktivitas (pembibitan)
3.1.1. Pelayanan IB untuk Pembibitan
Pelaksanaan IB pada pelayanan pembibitan diarahkan untuk tujuan peningkatan produktivitas melalui permurnian dan persilangan dalam rangka pembentukan breed baru. Berbagai bangsa sapi yang telah dikembangkan untuk pembibitan dapat dilakukan dengan mengembangkan sapi asli dan sapi lokal. Penggunaan semen beku pada wilayah ini didasarkan atas pewilayahan sumber bibit. Pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi Asli seperti sapi Bali di Provinsi Bali, Sapi Madura di Pulau Sapudi tidak diperkenankan penggunaan semen beku bangsa lain. Untuk keperluan tersebut perlu diterapkan prinsip-prinsip perbibitan seperti perkawinan yang diatur, sistim pencatatan (recording), seleksi dan culling, dan sertifikasi.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
10 3.1.2. Pelayanan IB untuk Budidaya
Pelaksanaan IB pada wilayah budidaya dimaksudkan untuk tujuan peningkatan produksi melalui pengembangan sapi Asli, Sapi lokal dan sapi persilangan. Berbagai bangsa sapi telah mulai dicoba dan diperkenalkan di lapangan dengan mempersilangkannya dengan sapi-sapi lokal dan kerbau. Bangsa-bangsa sapi yang telah dipergunakan di Indonesia ialah: Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Aceh, Sapi Pesisir, Sapi Onggole, Sapi Brahman, Sapi Simmental, Sapi Limousin, Sapi Angus, Sapi Brangus, Sapi Friesian Holstein. Sedangkan bangsa kerbau antara lain kerbau Murrah, kerbau Lumpur Banyaknya jenis/bangsa sapi tersebut diperhitungkan tidak menguntungkan ditinjau dari segi praktis pembibitan ternak, terutama dalam pembinaan dan pengendaliannya. Kebijakan persilangan antara sapi asli dengan bangsa Bos taurus (Simental, Limousin, Angus) hanya di perkenankan untuk tujuan dipotong. Penggunaan semen beku dari satu pejantan IB pada satu lokasi tidak boleh lebih dari 3 tahun agar tidak terjadi inbreeding. Mengenai kualitas semen beku dari pejantan-pejantan IB, hal ini dipercayakan kepada Balai Inseminasi Buatan (BIB) Pusat dan Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) dalam penerapan sistim pemeliharaan ternak, khususnya dalam penyediaan pejantan-pejantan IB. Dalam kegiatan ini penerapan recording system, sangat penting agar Balai Inseminasi Buatan dapat secepat mungkin menilai kualitas pejantan-pejantan yang dipergunakan. Ulasan lebih lengkap dapat diperoleh dalam Pedoman Pelaksanaan Optimalisasi IB Tahun 2012 dan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan IB Tahun 2014.
3.2 Tata Cara Seleksi dan Penilaian 3.2.1 Tahapan Seleksi
Proses seleksi dilakukan melalui 2 (dua) tahap yakni : a. Seleksi Peserta (Tahap I)
Seleksi tahap ini dilakukan untuk memperoleh 3 (tiga) orang calon pemenang atau calon seleksi peringkat.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
11 b. Seleksi Peringkat (Tahap II)
Seleksi tahap ini dilakukan penilaian di lokasi wilayah kerja yang bersangkutan untuk memperoleh ranking/peringkat terbaik I, II dan III.
3.2.1 Kriteria Penilaian
Pada setiap tahapan seleksi (Seleksi Peserta dan Seleksi Peringkat) dilakukan melalui 2 (dua) kriteria penilaian (Blangko penilaian sebagaimana terlampir) yakni:
a. Presentasi Makalah a. Penampilan
Cara Penyampaian
Tanggapan terhadap Pertanyaan Juri b. Isi Materi
b. Wawancara
a. Organisasi dan Kelembagaan IB serta Sarana dan Prasarana
b. Aktivitas/Sistem Pelayanan kepada peternak serta upaya Penanggulangan Resiko/ Hambatan/kesulitan c. Kinerja IB S/C CR Kelahiran Recording Pelaporan
d. Teknik IB dan Pengetahuan Reproduksi (wawancara dan demo skill) e. Wawasan Pola Breeding dan Handling Semen Beku
Wawasan Pola Breeding
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
12 3.2. Penetapan Hasil
3.3.1 Penetapan Hasil Seleksi Peserta
Penetapan hasil seleksi peserta dilakukan setelah seluruh peserta mengikuti seleksi peserta (Tahap I)
Diadakan rapat pleno untuk mengumumkan hasil penilaian yang dihadiri oleh seluruh anggota tim juri beserta perwakilan kabupaten dari masing-masing peserta atau yang bersangkutannya saja. Diharapkan hasil penilaian dapat dipresentasikan kepada peserta, disamping transparan juga para peserta dapat memahami kelemahan dan kelebihan dalam pelaksanaan kegiatan IB yang dinilai.
3.3.2 Penetapan Hasil Seleksi Peringkat
Penetapan hasil seleksi peringkat dilakukan setelah seluruh peserta mengikuti seleksi peringkat (Tahap II)
Diadakan rapat pleno untuk mengumumkan hasil penilaian yang dihadiri oleh seluruh anggota tim juri beserta perwakilan kabupaten dari masing-masing peserta atau yang bersangkutannya saja. Diharapkan hasil penilaian dapat dipresentasikan kepada peserta, disamping transparan juga para peserta dapat memahami kelemahan dan kelebihan dalam pelaksanaan kegiatan IB yang dinilai.
Hasil penilaian pada tahap ini kemudian disusun sebagai bahan penerbitan Surat Keputusan Penetapan Peringkat Terbaik Lomba Inseminator Berprestasi Tahun 2014 oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
13
BAB IV. PELAPORAN
1. Pelaksanaan Pelaporan kegiatan Penilaian Lomba Petugas Inseminator Berprestasi Tingkat Jawa Barat dilakukan setelah seluruh proses penilaian (seleksi peserta dan seleksi peringkat) telah selesai dilaksanakan yang ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat perihal Hasil Penetapan Peringkat Terbaik I, II, dan III Penilaian Petugas Inseminator Berprestasi Tahun 2014.
2. Bahan Pelaporan terdiri atas:
a. Surat Pengantar Pengajuan Peserta Lomba beserta makalah dan presentasi sesuai permintaan panitia penyelenggara
b. Kelengkapan administrasi terkait persyaratan yang diminta panitia penyelenggara (Baik Peserta, Kab/Kota maupun Juri)
c. Laporan Hasil Penjurian baik laporan hasil seleksi peserta maupun laporan hasil seleksi peringkat beserta kesimpulan beserta saran penyelenggaraan yang akan datang.
d. Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan perihal Hasil Penetapan Peringkat Terbaik I, II, dan III Penilaian Petugas Inseminator Berprestasi Tahun 2014.
e. Surat Usulan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat perihal Peserta Lomba Inseminator Tingkat Nasional.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
14
BAB VI. PENUTUP
Petunjuk Teknis Lomba Petugas Inseminator Berprestasi ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para pelaksana untuk mendukung kelancaran operasionalisasi pelaksanaan kegiatan dalam rangka melaksanakan salah satu peran dan tanggung jawab pemerintah dalam pengembangan program IB.
Diharapkan dengan adanya Petunjuk Teknis ini, semua pelaksana kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta stakeholder terkait dapat melaksanakan seluruh tahapan kegiatan secara baik dan benar sesuai dengan tuntutan teknsi maupun administratif.
Bila terdapat kekeliruan dan atau belum tercantum hal lain yang dipandang perlu dalam petunjuk teknis ini maka akan dilakukan perubahan sesuai dengan hasil telaahan dan masukan-masukan dari para pelaksana.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan . Pedoman Teknis Lomba Petugas Teknis Berprestasi (Inseminator). Jakarta : Kementerian Pertanian, 2014.
2. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta : Direktorat Jenderal
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
16
LAMPIRAN
Lampiran 1. : DATA PROFIL DAN BLANKO ISIAN PESERTA
A. Dokumen Profil petugas teknis inseminator sekurang-kurangnya memuat informasi tentang: 1) Identitas Petugas
nama
alamat
tempat dan tanggal lahir
pendidikan formal
kegiatan pelatihan yang pernah diikuti
Nomor SIMI (untuk Inseminator)
Asal SIMI
Tahun dan tempat penugasan pertama kali
Tahun dan tempat penugasan saat ini
Wilayah kerja (desa, kecamatan, kabupaten)
Status (PNS/Swadaya/Mandiri) 2). Kondisi wilayah kerja
Luas jangkauan
Kondisi jalan
Ketersediaan kendaraan
Ketersediaan peralatan komunikasi
Penyebaran pos-pos pelayanan 3) Peralatan yang dimiliki
Jenis dan jumlah
Tahun pengadaan
Sumber dana (swadaya/pemerintah) 4) Aktivitas Pelayanan
Mekanisme pelayanan IB
Monitoring birahi dan kebuntingan
Pelatihan kaderisasi
Fasilitasi kerjasama antar kelompok
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
17
Biaya pelayanan IB
Kreatifitas untuk meningkatkan keberhasilan IB 5). Penanganan semen
Jenis dan asal semen
Handling straw
Kontrol kualitas semen
Metoda thawing 6). Penanganan Resiko
Tindakan-tindakan yang dilakukan apabila mengalami kendala ketersedian semen, kesesuaian jenis straw, N2 cair.
7). Pencapaian Prestasi Pelayanan IB
Jumlah populasi, akseptor, sapi yang di IB, efisiensi reproduksi dan tingkat keberhasilan IB selama 3 (tiga) tahun terakhir
Aplikasi teknologi baru 8). Penghargaan :
Sertifikat/Penghargaan yang diperoleh
B. Blanko Isian Peserta
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
18 Lampiran 2. : BLANKO ISIAN TIM JURI
A PRESENTASI MAKALAH
1 PENAMPILAN
a. Cara Penyampaian 5
b. Tanggapan terhadap Pertanyaan Juri 5
2 ISI MATERI MAKALAH 5
JUMLAH NILAI ( A ) 15
B WAWANCARA
1 Organisasi dan Kelembagaan IB serta Sarana dan
Prasarana 10
2 Aktivitas/Sistem Pelayanan kepada peternak serta
upaya Penanggulangan Resiko/ Hambatan/kesulitan 10
3 Kinerja IB a. S/C 5 b. CR 5 c. Kelahiran 5 d. Recording 5 e. Pelaporan 5
4 Teknik IB dan Pengetahuan Reproduksi (wawancara
dan demo skill) 20
5 Wawasan Pola Breeding dan Handling Semen Beku
a. Wawasan Pola Breeding 10
b. Handling Semen (Wawancara dan demo skill) 10
JUMLAH NILAI ( B ) 85
TOTAL ( A + B ) 100
NO URAIAN PENILAIAN NILAI MAKS
Keterangan:
Blanko Isian Penilaian dapat berubah sesuai dengan kesepakatan Tim Juri dan tingkat
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
19 Lampiran 3. : BIODATA JURI
Nama Juri : ______________________________________________ Nama Instansi : ______________________________________________ Jabatan : ______________________________________________ NIP : ______________________________________________ No. NPWP : ______________________________________________ (lampirkan fotocopinya)
Penjurian yang pernah
Dilakukan : 1.______________________________________________ 2.______________________________________________ 3.______________________________________________
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
20
JADWAL LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
Jadwal terakhir dapat diakses di www.disnak.jabarprov.go.id
PERINGKAT PENGHARGAAN YG DIPEREBUTKAN
Petugas IB Sapi Potong Petugas IB Sapi Perah
Peringkat I Peringkat I
Peringkat II Peringkat II
Peringkat III Peringkat III
THEMA KEGIATAN
Petugas IB Sapi Potong
Pengembangan Peran Petugas dalam pembinaan kelompok peternak untuk mendukung peningkatan produktivitas ternak di Jawa Barat.
Petugas IB Sapi Perah
Peningkatan Kualitas Tata Kelola Inseminasi Buatan untuk mendukung sistem pembibitan ternak yang tangguh di Jawa Barat.
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
21
QUISIONER LOMBA INSEMINATOR
TINGKAT JAWA BARAT
TAHUN 2014
Nama Inseminator
Nomor Identitas (NIP bila ada / No. KTP)
Alamat Rumah
Nama Intansi
Tanggal Pengisian
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
22 A. BIODATA INSEMINATOR
1 Nama :
2 Pendidikan formal yang berhubungan dengan reproduksi (dilampirkan foto copy ijazah / sertifikat / surat keterangan lainnya)
: Isilah yang sesuai : a. Berijazah Nomor b. Pelatihan Sertifikat Nomor c. Lainnya : : : : : : 3 Telah menjadi inseminator terhitung mulai tanggal / bulan / tahun dan No. SK / Pejabat yang mengangkat (Kepala Dinas Kabupaten dan sebut kan namanya)
: a. Tanggal b. SK No.
: :
c. Pejabat yang mengangkat Nama :
Jabatan : 4 Nomor Surat Ijin
Melakukan Inseminasi (SIMI)
:
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
23
dan Nomor KTP
6 Wilayah kerja petugas inseminator
:
7 Pernahkah anda mendapat hukuman dari atasan atau intansi tempat bekerja
:
8 Piagam penghargaan yang pernah diperoleh
:
B. AKTIVITAS PELAYANAN
1. Jelaskan mekanisme pelayanan IB (Identifikasi akseptor, melakukan IB, pencatatan, pelaporan, dll) ?
Jawaban :
2. Apakah pernah melakukan kegiatan monitoring berahi pada sapi-sapi induk masa kawin ? jika ya, jelaskan apakah kegiatan tersebut dilaksanakan secara terjadwal dan berapa kali ?
Jawaban :
3. Apakah pernah melakukan kegiatan monitoring pada sapi-sapi induk masa bunting ? jika ya, jelaskan apakah kegiatan tersebut dilaksanakan secara terjadwal dan berapa kali ?
Jawaban :
4. Apakah pernah mengadakan kegiatan pelatihan bagi anggota kelompok tentang teknis inseminasi dan reproduksi di wilayah saudara dalam upaya
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
24
kaderisasi inseminator ? jika ya, jelaskan apakah kegiatan tersebut dilaksanakan secara terjadwal dan berapa kali dalam setahun ?
Jawaban :
5. Apakah pernah mengembangkan hubungan kerjasama antara kelompok ternak dengan pihak lain di wilayah terkait dengan kegiatan IB ? jika ya, jelaskan apakah kegiatan tersebut dilaksanakan secara terjadwal dan berapa banyak dalam 6 (Enam) bulan terakhir ?
Jawaban :
6. Apakah pernah melakukan pendelegasian pelayanan IB pada titik lokasi pelayanan akseptor terjauh ? jika ya, jelaskan bagaimana pendelegasian dilakukan dan pada siapa pendelegasian dilakukan ?
Jawaban :
7. Jelaskan seberapa banyak (jam/hari) dan seberapa sering (hari/minggu) meyediakan waktu pelayanan bagi peternak di wilayah kerja saudara ? Jawaban :
8. Jelaskan bagaimana upaya dan cara anda melakukan kinerja pelayanan IB ?
Jawaban :
C. PENANGANAN SEMEN
1. Apakah jenis semen (cair atau beku) yang digunakan dan dari mana asal semen tersebut diperoleh ?
Jawaban :
2. Jelaskan gaimana cara memindahkan straw dari container ? Jawaban :
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
25
3. Jelaskan bagaimana cara anda melakukan kontrol (mengetahui/memeriksa) kualitas semen yang diperoleh/diterima sebelun digunakan ?
Jawaban :
4. Jelaskan metoda melakukan thowing pada semen bekku (straw) sebelum digunakan untuk menng-IB sapi betina ?
Jawaban :
5. Adakah metode baru yang ditemukan (berdasarkan pengalaman), sehingga dapat meningkatkan keberhasilan IB ?
Jawaban :
D. PENANGANAN RESIKO
1. Jelaskan bagaimana cara mengatasi permasalahan jika pasokan semen terlambat ?
Jawaban :
2. Jelaskan bagaimana cara mengatasi permasalahan jika pasokan semen tidak sesuai dengan permintaan ?
Jawaban :
3. Jelaskan bagaimana cara mengatasi permasalahan jika mengalami kekurangan N2 Cair ?
Jawaban :
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
26
1. Jelaskan bagaimana kondisi jalan diwilayah kerja ? Jawaban :
2. Jelaskan sarana transportasi yang digunakan dalam pelayanan IB ? Jawaban :
3. Berapa radius kilometer (jarak terdekat dan terjauh) wilayah/lokasi kerja dalam pelayanan IB ?
Jawaban :
F. PENCAPAIAN PRESTASI PELAYANAN
1. Berapakah jumlah keseluruhan ternak sapi di wilayah anda pada tahun, 2011, 2012, 2013 ?
Tahun Jumlah Ternak (ekor)
2011 2012 2013
2. Berapakah jumlah keseluruhan akseptor IB yang anda layani di wilayah anda pada tahun 2011, 2012, 2013?
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
27
Tahun Jumlah Akseptor IB (ekor)
2011 2012 2013
3. Berapakah jumlah ternak sapi yang dapat anda IB di wilayah anda pada tahun 2011, 2012, 2013?
Tahun Jumlah Ternak Sapi yang Anda IB (ekor) 2011
2012 2013
4. Berapakah total ternak sapi yang bunting akibat IB yang anda lakukan di wilayah anda pada tahun 2011, 2012, 2013?
Tahun Jumlah Ternak Sapi yang Bunting Akibat IB (ekor) 2011
2012 2013
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
28
5. Berapakah jumlah ternak sapi yang bunting pada IB ke-1 di wilayah anda pada tahun 2011, 2012, 2013?
Tahun Jumlah Ternak Sapi yang Bunting pada IB ke-1 (ekor) 2011
2012 2013
6. Berapakah jumlah sapi yang lahir dari hasil pelayanan IB yang ke-1 di wilayah kerja anda pada tahun, 2011, 2012, 2013?
Tahun Jumlah Ternak Sapi yang lahir Hasil IB yang ke-1 (ekor)
2011 2012 2013
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014
29
Lampiran : Daftar Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan Kabupaten/Kota dan aktif dalam Pengembangan IB Sapi dan Kerbau serta Balai Pembibitan/Pengembangan Ternak Lingkup Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:
1. Dinas Peternakan dan Kelautan Kab. Garut
2. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab. Tasikmalaya 3. Dinas Peternakan Kab. Ciamis
4. Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bandung Barat 5. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab. Cianjur 6. Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bandung
7. Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu
8. Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kelautan Kab. Cirebon 9. Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kab. Karawang
10. Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Purwakarta 11. Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sumedang 12. Dinas Peternakan Kab. Sukabumi
13. Dinas Peternakan Kab. Subang
14. Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kab. Majalengka 15. Dinas Pertanian Kab. Kuningan
16. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab. Bekasi 17. Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor
18. Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon
19. Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya 20. Dinas Pertanian Kota Banjar
21. Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan Kab. Pangandaran 22. Dinas Pertanian Kota Depok
23. Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan HMT Cikole
PETUNJUK TEKNIS LOMBA PETUGAS INSEMINATOR BERPRESTASI
TAHUN 2014