TERAKREDITASI B
1;uri
2008-Juti
2011)
SK
No.
43iDlKTl/Kep/2008
ISSN:
0852-6834
Nunik Sulistinah dan Bambang Sunarko ...
Aplikasi Gelombang Suara untuk Megusir Hama Wereng
Harris Pirngadi, Tutik Nurhidayati, dan Sri Nurhatika...
Bakteri Tahan Merkuri dari Kali Mas Surabaya Berpotensi sebagai Agen Bioremediasi Merkuri Maya Shovitri, Enny Zulaika, dan Maharani P. Koentjoro...
Biodegradasi PAHs Phenanthrene oleh Bakteri lndigenous Laut Pari Kepulauan Seribu
Rini Riffiani dan Nunik Sulistinah...
lntroduksi lnokulan Mikroba Tanah sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman Legume pada Tanah Marginal
Sri Widawati
rsorasi rur,'[oiiaVesxri"i-"iur"iiri"i
il; il;;
ri;;insji'ir*,
riru,
Tutik Nurhidayati, Kristanti lndah Purwani, dan Dini Ermavitalini
Pengembangan Penilaian Ketahanan Tanaman Kedelai terhadap CPMMV (Cowpea mild mottle virus) Berdasarkan Adanya Foliar Simptoms Recovery
Siti Zubaidah, Heru Kuswantoro, AD Corebima dan Nasir Saleh
Sistem Pakar ldentifikasi Limbah Cair Organik dan Cara Pengolahannya Menggunakan Metoda Forward Chaining
Kunjung Wahyudi dan Erina Y
Histological Study of Milkfish (Chanos chanosl Gill to Evaluate the Product of Phytoremediated Water Sidoar.jo Mud Flow
Dewi Hidayati, Aunurohim, dan lrmina Kris Munivani ...
Konsentrasi Kadmium (Cd) pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Surabaya dan Madura
Nurlita Abdulgani, Aunurohim, dan Anita W'rjaya lndarto..
Sistem Pengendalian Pencemaran di Pemukiman Nelayan Samadikun Kota Cirebon
Widyo Astono, dan Rita Dwi Rahayu
Produksi Abon lkan Pari (Trygon sephen)
Sukesi, Lukman Atmaja, Endang Purwanti, dan Afifah Rosyidah
Generator Udara Lembab yang Dapal Diatur Melalui Proses Kavitasi Menggunakan Gelombang Ultrasonikuntuk Ruang Uji Laboratorium Biologi
Harris Pirngadi, Mochammad Heroe dan Yanuar Yudianto
l
&e/ilate
PENELITIAN
Awik P. D. N., Dewi Hidayati, dan Karimatul H. ...
Penapisan Mikroba Potensial Penghasil Enzim untuk Biotransformasi Senyawa Nitril
(Journal
of
Biological
Res
earches)
Speciattopics
in
ZOOLOGY,
MICROBIOLOGY
ANd
E.]\IWRONMT.NT
DA,FTAR ISI
Keanekaragaman Nudibranchiadi Perairan Pasir Putih SitubondoAunurohim, Dian Saptarini, dan lmbarini Raraswati...
ldentifikasi Parasit pada lnsang dan Usus Halus lkan Kerapu (Epinephelus Sexfasc,atus) yang Tertangkap di Perairan Glondong Gede, Tuban
9 13 19 25 31 aa 43 47 R7 61 65 69
Edisi
Khusus
No. 4F Tahun 2010
PBI
CABANG
DITERBITKAN TANGGAL 1 April 2010
KONSENTRAST
KADMTUM
(CD)
PADA
KERANG
HTJAU
(qERNA yrRrDrS)
DI SURABAYA
DAN MADURA
Nurlita Abdulgani*, Aunurohim*, dan Anita Wiiaya lndarto**
*Jurusan Biologi FMIPA ITS; E-mail: nurlita@bio.its.ac.id, aunurohim@bio.its.ac.id **Alumni Jurusan Biologi FMIPA ITS
ABSTRACT
This study aims to l*tow the concentration of cadmium in the green mussel (Pernaviridis) was captured at Surabaya and Madura and the consumption limit allowedfor human beings. Sampling was done by hand-sorting method and cadmium metal analysis using AAS Perkin type 210 Germany. Average concentration ofcadmium ofPviridis at Surabaya,
for
large size 0.00404 + 0.080 pg/g and the small size of 0.00929 + 0.094 pg/g. While at Madura,for the large size of 0.00458+
0.066 pg/g and the small size of 0.00400 + 0.086 pg/g. Thus, generally small of P.viridis accumulated cadmium higher than large size. Limit of consumption of pviridis captured at Surabaya,for
large size + 254 individuals/day and the small size*
2128 individuals/day. While at Madura,.for large size+
293individuals/day and the small size
+
1993 individuals/day.Key words: Perna yiridis, cadmium, Acceptable Daily Intake (ADI)
PENGANTAR
Muara kali Wonokromo Surabaya telah dikenal sebagai
lokasi yang telah tercemar oleh logam berat, diantaranya
kadmium (Arisandi, 2001; Puspitasari, 2006). Oleh karena
itu,
beberapapenelitian
mengenaikualitas lingkungan
mengarah pada tingginya konsentrasi logam berat disekitar
Surabaya (Aunurohim, 2004; Puspitasari, 2006).
Sementara, pantai Rongkang Madura dikenal sebagai
lokasi wisata
danjuga
sebagai daerah penangkapan pernaviridis, termasuk oleh nelayan dari pulau Jawa (Aunurohim, 2004).
Kondisi
di
pulau Madura cenderunglebih minim
industri dibanding Surabaya, sehingga diasumsikan tingkat
pencemaran oleh logam berat
juga
lebih rendah.Kadmium sebagai salah satu logam berat non esensial yang
bersifat
toksik
seringkali
ditemukan terakumulasipada makhluk hidup (Pagoray, 2001; Jimmy, 2002). Sifat
akumulasi kadmium yang mengalami peningkatan dalam
tingkatan
trofik
akan menyebabkan manusia
sebagaipengkonsumsi
Pviridis
akan terkena dampak. Oleh karenaitu,
diperlukan
mekanisme pencegahan atauminimasi
konsumsi melalui metode
ADI
(AcceptableDaily
Intake)agar manusia sebagai
top predator tidak
mengalami
keracunan (Frank, I 995; Suhendrayatna, 200 1 ).
BAHAN
DAN
CARA KERJA
Perlakuan pada sampel
Lokasi sampling di lakukan di muara kali Wonokromo
dan pantai Rongkang Madura (Gambar
l).
Pengambilansampel P.
viridis
menggunakan
teknik hand-sorting
(Breau, 2003 dalam
Aunurohim,
2004),untuk
kemudiandimasukkan kedalam ice-box
agartidak
busuk. Untuk
selanjutnya dilakukan sortir berdasarkan ukuran (besar > 5 cm,
kecil <
5cm),
dibuat ulangan masing-masing tiga kali dan diukur panjang cangkang masing-masingindividu
dikedua lokasi.
Parameter lingkwrgan yang diukur adalah suhu, salinitas, dan pH. Sedangkan analisa kadmium menggunakan Atontic Absorption Spectrophotomery (AAS) Perkin 210 Germany
(Munajim,
1990). Setiap ukuran diperoleh hingga 10 gramberat basah dan dipanaskan
di
oven pada suhu 100-200" Chingga diperoleh berat
kering.
Selanjutnya dilakukan
pemanasan menggunakan furnace pada suhu
600-800"
C hingga terbentuk serbuk putih, untuk kemudian dilakukanproses mineralisasi.
Proses mineralisasi
dimulai
dengan melarutkan abuputih dalam
HCI
10%, disaring, dan kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. Selanjutnya ditambahkanl0 ml
asam nitrat pekat dan akuades hingga batas volume 100
ml.
Larutan siap untuk
diuji
denganuji
konsentrasi kadmium menggunakanAAS
padapanjang gelombang
228mp
(Munajim,
1990).Analisis data
Rancangan
penelitian
menggunakan
RancanganAcak
Lengkap(RAL).
Uji
biometrik
panjang cangkangmenggunakan ANOVA satu arah,
sedangkan
nilai
konsentrasi kadmium dengan lokasi dan ukuran cangkang
62 Konsentrasi Kadmium (Cd) pada Kerang Hijau
Tabel
1.
Rerata panjang cangkang Perna viridis dikedualolrd
Lokasi Ukuran
Rerata cangkang (cm)paniang
P-hittrlEBesar Kecil 7,10* + O,22 3,10** + 0,04 0,&r4
o,7*
Rong Besar Kecil 7,14*!
0,21 3,07**i
0,040,62
0,813 o Lokasi 1Gambar 1
.
Lokasi sampling Perna viridis di muara kali Wonokromo,Surabaya (lokasi 1) pada koordinat 07'17.385'LS 112'51 .856'
BT, dan di pantai Rongkang Madura (lokasi 2) pada koordinat
07' 1 0.832' LS 12'51.179', BT
Untuk
penentuan batas konsumsi harian (AcceptableDaily
Intake:
ADD
dilakukan perhitungan berdasarkan aturanFAO/WHO,
dengan rumus:Konsentrasi total Cd
=
[Qd] xw
Keterangan:
tcdl
= konsentrasi Cd pada Pernaviridis
(pglg)
w
= berat Pernaviridis (g/individu)
sedangkan, tingkat konsumsi per orang:
Intake Cd
Konsumsi/orang =
Konsentrasi total Cd dalam daging
Keterangan:
Intake
Cd:
berdasar FAO/WHO(pglminggu)
Konsentrasi total Cd dalam
daging:
konsentrasi Cd dalam daging P.viridis (p/individu)
(Zakiyah dan
Mulyanto,
1998)HASIL DAN PEMBAHASAN
Ujibiometrik
Hasil
uji
biometrik untuk ukuran besar dan kecil padamasing-masing lokasi menunjukkan
bahwaP-hitung
>0,05, yang menandakan bahwa
individu-individu
penyusunpopulasi ukuran
besar besar dankecil
dikedua lokasi
dianggap sama, sehingga dasar pembedaan ukuran besar
dan
kecil
dianggap benar.Ket: Wono = muara kali Wonokromo Surabaya Rong = pantai Rongkang Madura
*
ada beda nyata antara ukuran besar dan kecil untukmasilg-masing lokasi
Konsentrasi kadmium pada Perna
viridis
Hasil
analisis
AAS
menunjukkan bahwa reraul
konsentrasi kadmium pada daging P erna viridis
cendenq
lebih
tinggi
pada ukuran yang lebihkecil
dibanding yamGberukuran lebih besar dikedua lokasi (Tabel
2)'
Tabel
2,
Rerata konsentrasi kadmium pada daging Pernaviidsdikedua lokasi Konsentrasi Cd (pglg) Besar Kecil 0,080
t
0,00404 0,094a
0,00929 Rong 0,066t
0,00458 0,086 + 0,00400 Keterangan: Wono = muara kali Wonokromo Surabaya Rong = pantai Rongkang MaduraTerdapat duavariabel bebas yang diduga
mempenganti
konsentrasi kadmium pada P
viridis,yainlokasi
danukurm,-Melalui perhitungan ANOVA dua-arah diperoleh informasir
bahwa ada korelasi signifikan antara lokasi pengambilm
dengan konsentrasi kadmium yang ditunjukkan dengan
nild
P-hitung
:
0,01l.
Selainitu,
ukuran P.viridis
(besar denkecil)
juga
memberikan korelasi yang signifikan terhadrytingkat
konsentrasikadmium yang ditunjukkan
dengmnilai
P-hitung:
0,001. Namun,jika
kedua variabel bebastersebut diinteraksikan dengan tingkat konsentrasi, ternyata
menghasilkan
P-hitung
>
0,05yaitu
0,405, yang berartiinteraksi
antara keduafaktor
tersebuttidak memberikm
pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi kadmium
pada P. viri.dis.
Konsentrasi kadmium pada P.
viridis
yangberukurm
kecil
dikedua lokasi memberikan
nilai
yang lebih
tinggi
dibanding
yang berukuran besar. Secarateoritis-ukuran
cangkang yang besar berkorelasipositif
denganmeningkatnya umur, dan meningkatnya umur juga
berkorelasi
positif
denganmeningkatnya
konsentrasikadmium
padatubuh. Namun,
padapenelitian ini
haltersebut terpentalkan, karen a P. viridis yang berukuran kecil
justru
mengakumulasi kadmium lebih kecil.Besar Kecil
Kondisi di
atas ternyata telahditeliti
oleh ahlibiologi
Iain, seperti Bat and Oztork (1999) yang menduga terjadi
growth-d ilut ion dengan menggunakan objek penelitian pada
Mytilus edulis. Peneliti lain, Inswiasri (1995) menyatakan bahwa kadar kadrnium dan
merkuri
yang terdapat dalamkerang
hijau
selalu menurun
seiring
dengannaiknya
ukuran
kerang;Aunurohim
(2006)
menyatakan bahwabioakumulasi logam Cd
juga
cenderung menurun seiring denganmeningkatnya ukuran
cangkang padaAnadara
inadequate
di
Kenjeran
danKangean;
Cheney(2007)
yang melakukan
penelitian
dengan menggunakantiram
Crassostrea sp.
di New
South Wales menemukan bahwa, tiram yang berumur 1,5 tahun mengakumulasikan kadmiumrata-rata0,34ppm, sedangkan tiram yang berumur 3,5 tahun
j ustru m engakumul asi kadmium r ata-r ata 0,2 1 ppm.
Fenomena grow th-d ilu t
ion
akumulasilogam
beratmemang sering ditemukan pada penelitian yang berkaitan dengan
bivafvia.
Beberapa alasan terkaitgrowth-dilution
adalah sebagai berikut.
( I
)
Diduga mekanisme growth-dilution terkait eratdengan cara makan kerang bivalvi a yaitufil
ter-fee der. Barnes (1968) menyatakan bahwa proses penyaringan padabivalvia
masukmelalui sifon
inkuren dan tersaringdi
insang. Penyusun utama lapisan membran insang adalah epitel pipih selapis dan berhubungan langsungdengan sistem
pembuluh,
dandiduga logam
beratyang
masuk bersamaan denganpartikel
makananmengalami difusi melalui
membran
insang
danterbawa
aliran
darah. Insang
bivalvia,
termasuk
P. viridismempunyai mucus atau lendiryang penyusun
utamanya adalah
glikoprotein.
Sehingga diduga
logam tersebut terikat menjadi metallothienin karena penyusun utamanya adalah sistein yaitu protein yang tergolong dalam gugus
sulfidril
(-SH) yang mampurnengikat logam. Oleh karena sifat mucus insang yang
mengalami regenerasi, maka logam berat (termasuk kadmium) yang telah terikat pada mucus insang turut
terlepas dari tubuhnya (Overnell dan Sparla, 1990).
(2)
masih terkait dengan mekanismef lter-feeder,alian
air laut
akan
berlanjut
menuju
ke labial palp di
mana pada bagian tersebut akan
melalui
beberapa proses penyaringan dengancilia-cilia.
Partikel yangberukuran kecil akan lolos, sementara yang berukuran besar akan dikeluarkan kembali melalui sifon-inkuren
dalam bentuk pseudofeces (Pechenik, 2000).
Hal ini
juga diduga merupakan salah satu faktor menurunnya
konsentrasi kadmium seiring dengan membesarnya ukuran tubuh.
(3)
faktor ketiga terkait dengan penelitian yang dilakukanoleh Cheney (2007), dimana tiram C ras s o s tre a sp. y ang
dibudidayakan
di
Willap a Bay
mengakumulasikan kadmium lebih banyak pada masa pertumbuhan tahun pertama dan kedua dalam siklus hidupnya. Sementara tahun ketiga dan keempatjustru mengalami penurunan.Hal
ini
diduga karena
adanyatingkat
kejenuhanorganisme tersebut dalam mengakumulasikan
kadmium. Oleh karena itu, didugajuga bahwa tingkat akumulasi logam berat sangat bergantung padajenis
spesies.
Acceptable Daily lntake (ADI)
ADI
atau batas asupanharian yang diperbolehkan
merupakan salah
satumekanisme
untuk
meminimasi
efek logam berat terhadap kesehatan manusia.
Dari
setiapgolongan ukuran P.
viridis
dikedua lokasi diperoleh data batas asupan harian sepertitersaji
padatabel 3
sebagaiberikut.
Menilik
informasi
dari tabel 3di
atas, diestimasikanbahwa batas konsumsi manusia dengan berat badan rata-rata 60 kg diperbolehkan mengkonsumsi
P
viridis hingga
batas 25 4 individu untuk ukuran besar di Surabaya, dan 293
individu
untuk ukuran besar di Madura. Sedangkan untukukuran kecil, maksimal 2 128 individu untuk ukuran kecil di
Surabaya dan 1993 individu untuk ukuran kecil di Madura.
Kondisi
tersebut memberikaninformasi
bahwa P.viridis
yang
diperoleh
di
Surabaya ataupun Madura cenderungrelatif
aman untuk dikonsumsi normal harian.Kesimpulan dari penelitian
ini
adalah:a.
Rerata konsentrasikadmium
pada P.viridis
ukuranbesar (7,10
*
0,22 cm) dankecil
(3,10+
0,04cm)
diSurabaya adalah 0,080 + 0,004 dan 0,094
*
0,009 pglg.Sedangkan konsentrasi kadmium pada P.viridis ukuran
besar (7,14
+
0,21cm)
dankecil
(3,07+
0,04cm)
di Madura adalah 0,066 + 0,005 dan 0,086+
0,004 pglg.Tabel
3.
Batas asupan harian kadmium dalam daging Perna viridis yang diperoleh di Surabaya dan Madura LokasiUkuran
Reratapaniang
Reratakonsentrasi
Batas konsumsi hariancangkang
(cm)
Cd(pglg)
p
viridis (S/hari1 ADI (individu/hari) Wonokromo, Surabaya Besar Kecil 7,10* + 0,22 3,10** + 0,04 0,080 + 0,00404 0,094 + 0,00929 + 750 + 638,3+
254 + 2128 Hongkang, Madura Besar Kecil + 909,1 + 697,1 + 293+
1993 7,14* + 0,21 3,07**t
0,04 0,066 + 0,00458 0,086t
0,0040064 Konsentrasi Kadmium (Cd) pada Kerang Hijau
b.
P viridis yang berukuran kecil mengakumulasi kadmiumlebih tinggi dibandingkan yang berukuran besar dikedua Iokasi pengamatan.
c.
Batas asupan harian(ADI)
P
viridis
yang diperolehdi
Surabaya adalah+254
dan*2128
individu untuk
ukuran besar dan
kecil,
sedangkandi
Madura adalah+293
dan+
1993individu.
KEPUSTAKAAN
Arisandi
P, 2001.Ecological
Observation and WetlandsConservation: Mangrove JenisApi-Api (Avicennia marina) Alternatif Pengendalian Pencemaran Logam Berat Pesisir. Laporan Penelitian Jurusan Biotogi FMIPA {-JNAIR.
Aunurohim, 2004. Etude Comparative et Ecotoxicologique de deux Peuplements de Mangrove Tropicales (L'archipel de Kangean et Surabaya, Indonesie); Recherche d'espdces Macrobenthiques Bioindicatrices des Mdtaux Lourds. Thise Universitl de La Rochelle, France.
Aunurohim, G Radenac, D Fichet,2006. Konsentrasi Logam Berat pada Makrofauna Bentik di kepulauan Kangean Madura. Berkala Penelitian Hayati
l2(l);
79-85.Barnes R, 1968. Invertebrate Zoologt. W.B Saunders Company, London.
Bat L and Oztork
M,
1999. Copper, Zinc,Lead and Cadmium Concentrationsin
the Mediterranean Mussel Mytilusgalloprovincialis Lamarck
l8l9
from the Sinop Coastof
the Black Sea. Tr J. of Zoologt
23:321126.
Cheney D, 2007. Effect ofAge and Tissue Weight on the Cadmium Concentration
in
Pacific Oysters (Crassostrea gigas). Journals of Shellfish Research voll.
Frank CL, 1995. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko. Diterjemahkan oleh E. Nugroho. UI
Press, Jakarta.
lnswiasri, Lubis
A,
Tugaswaty AT, 1995. Kandungan Logam Berat Kadmium dalam Biota Laut Jenis Kerang-Kerango dari teluk Jakarta. Majalah Cermin DuniaKedohqn
no.103.Jimmy, M. Gani A, AAsnawati., 2002. Profil Kandungan
Logu
Berat Kadmium (Cd) dan Krom (Cr) dalam Daging Krrpsng Beras (Tellina versicolor). TugasAkhir
JurusanKirtb
F MIPA Universitas Jember.
Munajim,
1990. Cara-cara AnalisaKimia. Balai
Indrmi
Surabaya.
Overnell J and SparlaAM, 1990. The Binding
ofCadmiumtoC*
Cadmium Metallothienein. Biochem. J 267 : 539-54O-Pagoray H, 2001. Kandungan Merkuri dan Kadmium
Sepanj+
kali Donan Kawasan Industri Cilacap. Frontir 33. Pechenik JA, 2000. Biologt of the Invertebrafes. McGraw-Jfll
company, New York, USA.
Puspitasari CD,2006. Studi Kandungan Logam Berat
Kadmb
(Cd) dalam Air dan Sedimen serta PolaPersebarannyt-Saluran dan Muara Saluran Tambak Wedi Pesisir
ld
Kenjeran Surabaya saat Pasang. Tugas AkhirJura
klotik Lingkungan Fakultas Tekttik Sipil danPerenwu,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Suraboya-Suhendrayatna, 2001.
Bioremoval
Logam Beratdengr
Menggunakan Mikroorganisme. Research Report,
Insfu
for
Science and Technology Studies (ISTECS),.Iry-Department ofApplied Chemistry and C hemicalhgirwQ
F aculty of Engineerin g, Ka go s h i m a Un iver s i ty.
Zakiyah
U
dan Mulyanto, 1998. Studi TentangKonscahd
Merkuri (Hg) dan Hubungannya dengan Kondisi
Imq
Kerang Bulu (Anadara maculosa Reeve) di Perairanpd
Kenjeran Surabaya. Jurnal Penelitian llmuJlmuTeffi
(Engineering) vol.
l0; l.
{