NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Dari perspektif teknikal mengindikasikan sinyal positif bagi IHSG, hal ini tercermin baik dari leading indicator maupun lagging indicator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Demikian dengan MA5 dan MA20 juga mengkonfirmasikan positif bagi indeks. Selain itu, pola yang diperlihat candle terindikasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4360.468 +17.207 4,653.41 3,975.05
LQ-45 736.361 +4.868 1,069.52 2,609.62
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada akhir pekan kemarin (11/9), IHSG ditutup di zona positif dengan kenaikan sebesar 17,21 poin (0,39%) dari level 4.343,26 ke level 4.360,47. Dari domestik, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan paket kebijakan September I pada Rabu malam (9/9). Akan tetapi, paket kebijakan ekonomi tahap satu dinilai belum bisa meredam tekanan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Hal ini terjadi karena sifat dari paket kebijakan ekonomi ini lebih mengarah untuk jangka waktu menengah dan panjang. Adapun, Rupiah menyentuh level Rp 14.330 per Dollar AS pada akhir perdagangan pekan kemarin. Di sisi fiskal, Kementrian Keuangan akan merombak Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan yang menghambat aktivitas ekonomi dan investasi, sekaligus menyusun beleid baru sebagai stimulus fiskal untuk dunia usaha. Selain itu, Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro juga memastikan, Indonesia memiliki ketahanan yang sangat baik dalam menghadapi krisis ekonomi yang dipicu pelemahan ekonomi global saat ini. Dari
global, kekhawatiran investor menjelang pertemuan kebijakan Federal
Reserve pekan depan masih membayangi indeks-indeks saham global. Dari AS, Departemen Tenaga Kerja JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) mencatat bahwa lowongan pekerjaan meningkat menjadi 5,75 juta pada bulan Juli, tingkat tertinggi sejak data pertama kali dilaporkan pada 2000. Adapun, Bank Sentral AS mencatat, kredit konsumen naik lebih tinggi dari proyeksi. Per Juli 2015, kredit konsumen di AS tumbuh 6,7% YoY menjadi US$ 19,1 miliar. Data ekonomi yang mulai membaik akan memberikan sentimen positif bagi kenaikan bunga The Fed. Dari regional, Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang pada kuartal kedua 2015 turun 1,2% lebih rendah dari perkiraan sebesar 1,6%. Sementara itu, neraca pembayaran Jepang mengalami surplus selama 13 bulan berturut-turut pada bulan Juli, dibantu oleh defisit perdagangan yang menyempit dan meningkatnya pendapatan dari investasi luar negeri. Surplus transaksi berjalan Jepang mencapai ¥1,809 triliun. Di lain sisi, neraca perdagangan Tiongkok naik dari US$43,03 miliar pada Juli menjadi US$60,24 miliar pada Agustus. Nilai ekspor per Agustus tercatat senilai US$196,88 miliar, sedangkan nilai impor China pada bulan tersebut senilai US$136,65 miliar. Dari Eropa, saham-saham Eropa tentatif dibuka melemah pada awal perdagangan.
Rilis data perekonomian AS dipekan lalu memperlihatkan perlambatan, hal ini akan menjadi pertimbangan para pemangku kebijakan otoritas moneter Amerika Serikat (AS) atas rencananya untuk menaikan suku bunga the Fed. Mengingat, komite panel kebijakan bank sentral AS akan bertemu pada tanggal 16-17 September 2015. Selain itu, peluang untuk kenaikan suku bunga oleh the Fed telah terpangkas oleh volatilitas pasar keuangan belakangan ini, yang dipicu oleh kecemasan mengenai perekonomian Cina. Sentimen konsumen AS turun ke level terendah dalam setahun pada bulan September seiring masyarakat AS mengantisipasi pelemahan ekonomi pasca perlambatan global dan gejolak pasar keuangan. Indeks sentimen konsumen oleh University of Michigan turun menjadi 85.7 dari 95.1 di bulan Agustus, sebagi penurunan bulanan terbesar sejak akhir tahun 2012. Masyarakat saat ini kurang optimis mengenai pertumbuhan tenaga kerja dan upah dari beberapa bulan sebelumnya seiring 73% dari responden mempertimbangkan mengenai perkembangan ekonomi global yang negatif. Kecemasan bursa saham telah menggoyahkan tingkat kepercayaan warga AS terhadap kondisi perekonomian, terutama seiring perlambatan pada negara lainnya. Kendati, pemulihan pada pasar tenaga kerja dan penurunan harga energi akan membantu menopang sentimen konsumen, yang mana akan menjadi fokus para petinggi bank sentral AS seiring mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga dalam pertemuannya pekan depan. Akan tetapi, kekacauan pada pasar kemungkinan akan meredam sentimen konsumen, mengingat berkurangnya tingkat kesejahteraan dan anggapan bahwa bursa saham menjadi acuan kondisi perekonomian. Data lainnya dari AS, Inflasi produsen flat di bulan Agustus, hal ini menunjukkan lemahnya tekanan inflasi juga dapat membebani keputusan Fed mengenai kenaikan suku bunga pekan depan. Hasil flat pada indeks harga produsen bulan lalu menyusul kenaikan sebeasr 0.2% di bulan Juli, Tekanan turun pada tingkat inflasi akibat dari penurunan harga minyak mentah dan penguatan dollar. Dalam 12 bulan hingga Agustus, PPI turun sebanyak 0.6% menyusul penurunan yang berlanjut di bulan Juli, Diharapkan pesimis atas kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan di pekan depan mengurangi tekanan bagi pasar saham global, meski di sisi lainnya perlambatan ekonomi Cina tetap menjadi kendala bagi laju IHSG. Untuk itu IHSG diperkirakan begerak mixed pada pekan ini dengan terbukanya peluang untuk menguat.
WEEKLY REPORT
14 September 2015
• PTBA menghentikan eksplorasi 6 bulan
• ADRO butuh 600 ribu-700 ribu kl biosolar per tahun • Anak usaha BYAN pasok batu bara ke SMPC 1,95 juta MT • DOID targetkan produksi naik 20%
• PSAB siap lunasi utang Rp 1,3 triliun
• Anak usaha BWPT peroleh fasilitas kredit BBNI senilai Rp 2,74T • SMGR telah gunakan 42,85% capex tahun 2015
• Anak usaha WSKT tambah modal ke SNJ dan NKJ • Pangsa pasar HEXA naik menjadi 21%
• Likuiditas valas BMRI mencapai USD 3,2 miliar • BBNI targetkan pertumbuhan kredit 16% - 18% • BBNI restrukturisasi Rp 2,5 triliun
• BBTN jajaki sektor pendukung konstruksi • Tiga bank BUMN sepakati bunga pinjaman CDB • MAYA kaji rights issue tahun depan
• BNLI targetkan kredit konsumsi tumbuh 5%
• DILD tidak bebankan pelemahan rupiah ke konsumen • DILD akan tambah lahan di Ngoro
• GWSA akan pertahankan laba
• EXCL siapkan sukuk hingga Rp 1,5 triliun • PBRX butuh dana investasi USD 100 juta • BRNA akan private palcement 10% dari modal
14 September 2015
14 September 2015
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menghentikan eksplorasi selama 6 bulan sejak Oktober 2015 hingga Maret 2016. Perseroan tidak melakukan aktivitas eksplorasi untuk penambahan sumber daya di luar area yang telah memperoleh izin eksplorasi.
Adaro Energy (ADRO) membutuhkan 600.000 kilo liter (kl) - 700.000 kl biosolar per tahun untuk kegiatan operasional tambang batubaranya. Adaro telah menandatangani kesepakatan aliansi strategis untuk layanan pasokan dan optimalisasi infrastruktur Bahan Bakar Minyak dengan PT Pertamina (Persero). Saat ini kerja sama pasokan biodisel yang diterima Adaro dari Pertamina hanya 550.000 kl per tahun. Untuk mencapai kebutuhan per tahunnya Adaro mencari mitra untuk menutupi kebutuhan pasokan sekitar 150.000 kl lagi. Nantinya selain dengan Pertamina, sebagai bentuk pemenuhan efisensi BBM untuk kebutuhan fasilitas tambang batubara ADRO, akan melakukan kerja sama dengan perusahaan migas lainnya pada tahun 2015 ini. ADRO akan memangkas produksi batu bara tahun 2016 hingga 3% menjadi 52 juta ton per tahun. Turunnya harga batubara tidak mempengaruhi harga batubara milik Adaro Energy, karena kontrak dilakukan jangka panjang. Bayan Resources (BYAN) melalui anak usahanya yaitu PT Bara Tabang (BT) akan memasok batu bara ke perusahaan asal Pilipina yakni SMC Consolidated Power Corporation (SMPC) kurang lebih sebanyak 1,95 juta metrik ton (MT). Perjanjian jual beli ini akan berlaku selama 6 tahun terhitung sejak tahun 2017 dengan opsi SMPC dapat memperpanjang perjanjian tersebut untuk 5 tahun berikutnya. SMPC adalah perusahaan asal Pilipina yang merupakan grup dari San Miguel Corporation yang bergerak dalam bidang real estate, makanan dan minuman, tenaga listrik, infrastruktur, pengolahan minyak dan pemasaran, perbankan dan telekomunikasi.
Delta Dunia Makmur (DOID) menargetkan produksi batubara sebanyak 39,6 juta ton pada tahun depan, naik 20% dari target tahun ini sebesar 33 juta ton. Kenaikan tersebut seiring berjalannya beberapa kontrak baru. Kontrak dari jasa tambang dapat terjadi kenaikan pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 5-7% pada tahun depan. Tahun ini, perseroan menargetkan overburden removal sebesar 270 juta bcm.
J Resources Asia Pacific (PSAB) siap melunasi utang jatuh tempo senilai USD 96 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun. Pelunasan utang akan dibiayai dari kas internal. Utang yang jatuh tempo tersebut terdiri atas sewa pembiayaan sebesar USD 12,5 juta dan pinjaman bank sebesar USD 83,8 juta. Pada 2015, perseroan membidik kenaikan pendapatan sekitar 18,4% YoY menjadi USD 296 juta. Pertumbuhan ini didasarkan atas target pertumbuhan produksi emas menjadi 225 ribu oz, dibandingkan tahun lalu sebanyak 220 ribu oz.
Anak usaha Eagle High Plantations (BWPT) yaitu PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Bumihutani Lestasi, PT Adhyaksa Dharmasatya, PT Satria Manunggal Sejahtera dan PT Prima Cipta Selaras memperoleh fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia (BBNI) pada 10 September 2015 dengan nilai total Rp 2.740.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembayaran utang perbankan guna pengembangan kelapa sawit. Jangka waktu kredit selama 84-96 bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Semen Indonesia (SMGR) telah menggunakan dana belanja modal (capital expenditure) sekitar Rp 3 triliun hingga Agustus 2015. Dana capex terealisasi baru sekitar 42,85% dari anggaran
capex tahun 2015 sebesar Rp 7 triliun. Dana capex itu untuk pabrik Indarung dan Rembang, serta untuk packing plant dan power plant yang pakai panas buang.
Anak usaha Waskita Karya (WSKT) yakni PT Waskita Toll Road telah menambah modal sebesar Rp 25.080.000.000 untuk PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan Rp 19.800.000.000 untuk PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).
Pangsa pasar Hexindo Adiperkasa (HEXA) naik menjadi 21% meskipun volume penjualan turun. Volume penjualan ekskavator Hitachi hanya 290 unit sepanjang April-Juli atau turun 27,5% dari realisasi periode sama tahun sebelumnya. Hingga Maret 2016, perseroan menargetkan penjualan ekskavator Hitachi sebanyak 1.222 unit atau 25,2% dari total permintaan pasar.
Untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) semakin gencar untuk memacu layanan e-channel khusus untuk daerah-daerah terpencil. Hal ini dikarenakan, di saat perlambatan ekonomi terjadi maka perbankan tengah berupaya memindahkan layanan dari transaksi di counter menjadi di e-channel karena layanan e-channel membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan biaya operasional.
Bank Mandiri (BMRI) membukukan likuiditas valas saat ini sebesar USD 3,2 miliar. Kelebihan likuiditas valas tersebut tidak dapat disalurkan dalam kredit valas karena permintaannya menurun. Untuk meminimalkan risiko dari kelebihan valas tersebut, perseroan tidak hanya menempatkannya dalam bentuk tunai, namun juga dalam bentuk obligasi yang mencapai USD 2 miliar. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan bisa mencapai pertumbuhan kredit sebesar 16% hingga 18% pada tahun depan. Perseroan mengandalkan sektor konstruksi, disamping sektor perkebunan yang juga masih memiliki potensi untuk tumbuh.
Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan dapat merestrukturisasi kredit bermasalah Rp 2,5 triliun hingga akhir tahun ini sehingga dapat menekan peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL). Yang direstrukturisasi tidak hanya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tetapi juga korporasi. Perseroan menargetkan NPL hingga akhir tahun dapat ditekan di bawah 3%.
Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menjajaki kredit sektor industri pendukung konstruksi guna mendorong kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai bisnis utama perseroan pada tahun depan. Industri pendukung konstruksi diantaranya adalah industri keramik, semen, genteng, atau yang lainnya terkait dengan pembangunan perumahan dan apartemen.
Tiga Bank BUMN telah menyepakati bunga pinjaman dari China Development Bank (CDB) bertenor 10 tahun, yakni LIBOR ditambah 2,8%. Tiga bank tersebut adalah Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan memperoleh pinjaman masing-masing USD 1 miliar.
Bank Mayapada Internasional (MAYA) tengah mengkaji untuk kembali menggelar rights issue pada tahun depan guna. Hal ini dilakukan guna mencapai target perseroan naik kelas ke golongan bank umum berdasarkan kegiatan usaha III.
Bank Permata (BNLI) menargetkan penyaluran kredit konsumsi hingga akhir tahun tumbuh di kisaran 5% YoY. Target penyaluran kredit konsumsi tersebut serupa dengan target penyaluran kredit
14 September 2015
14 September 2015
perseroan secara keseluruhan yang juga ditargetkan hanya tumbuh di kisaran 5% seiring dengan melambatnya kondisi perekonomian.
Pelemahan rupiah membawa pengaruh terhadap komponen high rise Intiland Development (DILD). Namun perseroan tidak akan membebankan dampak pelemahan rupiah kepada konsumen. Porsi komponen impor proyek high rise bisa mencapai sebesar 30% pada bahan baku, dan 70% sisanya merupakan komponen lokal. Sehingga pelemahan rupiah melemah akan mempengaruhi nilai dari proyek sebesar 15%-20%. Namun beberapa proyek lama yang telah memperoleh komitmen dengan vendor tidak terganggu dengan adanya pelemahan rupiah ini.
Intiland Development (DILD) akan menambah luasan lahan di kawasan Industri Ngoro, Jawa Timur seiring dengan peningkatan minat investor untuk membuka pabrik di wilayah tersebut. Total luas lahan yang akan dikembangkan perseroan di Ngoro mencapai 5.500 hektare.
Greenwood Sejahtera (GWSA) akan tetap mempertahankan target laba tahun ini sebesar Rp 171,74 miliar atau sama dengan pencapaian sepanjang 2014 karena ada kontribusi dari anak usaha. Meskipun demikian, perseroan menurunkan target penjualan pemasaran unit properti hingga 90% menjadi Rp 200 miliar dari semula Rp 2 triliun.
XL Axiata (EXCL) berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) sukuk ijarah I senilai Rp 1-1,5 triliun pada kuartal IV-2015. Dana hasil emisi surat utang syariah tersebut akan digunakan untuk modal kerja. Pada semester II-2015, perseroan berencana merestrukturisasi utang valas senilai total USD 1,5 miliar. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak rugi bersih dari pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Pan Brothers (PBRX) membutuhkan dana USD 50-100 juta untuk keperluan investasi dalam periode 2016-2019. Jumlah ini masih bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan perseroan. PBRX akan mengkombinasikan dana sisa rights issue dengan pinjaman baru dari sindikasi perbankan untuk belanja modal.
Berlina (BRNA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Private Placement) sebanyak-banyaknya 69.000.000 saham biasa dengan nominal Rp 50 per saham atau 10% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan. Berdasarkan pergerakan saham selama 25 hari bursa, maka harga pelaksanaan rencana transaksi sekurang-kurangnya Rp 627,40. Perseroan akan melaksanakan RUPS Luar Biasa pada 23 Oktober 2015 guna mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana itu. Rencana transaksi ini dilaksanakan tidak melebihi jangka waktu 2 tahun terhitung sejak pelaksanaan RUPSLB. Dana hasil pengeluaran saham baru ini akan dipergunakan seluruhnya setelah dikurangi biaya untuk modal kerja perseroan. Dampak pelaksanaan rencana transaksi ini adalah persentase kepemilikan saham dari pemegang saham akan terdilusi sebanyak 9,09%.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu dekat akan segera mengeluarkan peraturan mengenai penyederhanaan rekening valas oleh perorangan yang berkewarganegaraan asing. Selama ini pembukaan rekening bagi WNA harus menyertakan banyak dokumen selain paspor, seperti Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) dan dokumen penunjang lainnya dalam rangka customer due dilligent (CDD). Dengan kemudahan aturan itu, diharapkan akan mendorong wisatawan khususnya 'frequent flyer' untuk
membuka rekening valas di bank lokal. Kebijakan ini juga ditujukan untuk menjaring dana valas para wisatawan tersebut masuk ke sistem perbankan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan suplai valas melalui pertambahan simpanan valas perbankan. Kemudahan ini diharapkan juga dapat meningkatkan minat warga negara asing untuk berinvestasi dan atau berwisata di Indonesia.
14 September 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 44,82 0,19 TLKM (US) 38 13.763 115
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,72 0,02 ANTM (GR) 0,02 341 16
Gold (US$)/Ounce 1105,21 -2,57
Nickel (US$)/MT 10300,00 -150,00
Tin (US$)/MT 15530,00 155,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 57,70 -4,70
Coal (RB) (US$)/MT* 52,35 -11,01
CPO (ROTH) (US$)/MT 600,00 -7,50
CPO (MYR)/MT 2002,50 24,50
Rubber (MYR/Kg) 678,50 9,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 807,95 3,45
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16433,09 0,63 -7,80 14,99 13,77 2,80 2,63 4.976,0
USA NASDAQ COMPOSITE 4822,34 0,54 1,82 21,04 18,42 3,26 3,04 7.606,0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6117,76 -0,62 -6,83 15,13 13,82 1,72 1,66 1.481,2
CHINA SHANGHAI SE A SH 3352,36 0,06 -1,09 13,37 11,86 1,60 1,46 4.122,2
CHINA SHENZHEN SE A SH 1863,04 0,63 26,01 26,88 21,10 3,15 2,80 2.748,1
HONG KONG HANG SENG INDEX 21504,37 -0,27 -8,90 10,71 9,94 1,13 1,06 1.725,7
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4360,47 0,40 -16,58 14,52 12,42 2,19 1,96 291,4
JAPAN NIKKEI 225 18264,22 -0,19 4,66 17,19 15,68 1,55 1,45 2.799,4
MALAYSIA KLCI 1603,60 -0,65 -8,95 15,52 14,14 1,73 1,63 218,7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2888,03 -1,37 -14,18 12,38 11,46 1,07 1,02 335,6
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14.322,00 -11,00 1000 IDR/ USD 0,07 0,0001
EUR/IDR 16.246,30 73,79 EUR / USD 1,13 0,0006
JPY/IDR 118,60 -0,34 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 10.142,48 8,59 SGD / USD 0,71 -0,0008
AUD/IDR 10.157,59 69,82 AUD / USD 0,71 0,0000
GBP/IDR 22.120,62 19,98 GBP / USD 1,54 0,0016
CNY/IDR 2.246,62 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.317,77 -5,52 MYR / USD 0,23 -0,0002
KRW/IDR 12,09 0,09 100 KRW / USD 0,08 0,0007
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.37
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
14 September 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description August-15 July-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.39 0.93
Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
15 Sep Indonesia Trade Balance Turun menjadi $919 juta dari $1332 juta
15 Sep Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -15.50% dari -19.23%
15 Sep Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -23.03% dari -28.44%
15 Sep US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi 0.4% dari 0.6%
15 Sep US Empire Manufacturing Naik menjadi 0.50 dari -14.92
15 Sep US Industrial Production MoM Turun menjadi -0.2% dari 0.6%
15 Sep US Capacity Utilization Turun menjadi 77.8% dari 78.0%
15 Sep US Manufacturing Production Turun menjadi -0.3% dari -0.8%
15 Sep US Business Inventories Turun menjadi 0.2% dari 0.8%
16 Sep US CPI MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1%
16 Sep US CPI YoY Tetap 0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
UNVR IJ 38750 2.65 8.01 BDMN IJ 3610 -4.87 -1.84 PGAS IJ 2685 8.05 5.09 BBNI IJ 4405 -1.78 -1.55 INTP IJ 19525 4.83 3.48 BBRI IJ 9600 -0.52 -1.28 ASII IJ 6125 1.24 3.19 TBIG IJ 6500 -3.70 -1.26 AALI IJ 18000 9.09 2.48 BYAN IJ 7900 -3.66 -1.05 INDF IJ 5175 4.33 1.98 EXCL IJ 2500 -4.21 -0.99 UNTR IJ 17800 2.45 1.67 SCMA IJ 2595 -2.08 -0.84 BMRI IJ 8650 0.58 1.21 SMRA IJ 1295 -3.36 -0.68 MYOR IJ 27500 3.77 0.94 AKRA IJ 5625 -2.60 -0.62 ADRO IJ 565 4.63 0.84 ACES IJ 525 -5.41 -0.54
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Gelombang Seismic Indonesia
14 September 2015
14 September 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
DVLA 30.00
Cash Dividend 14 Sep-15 15 Sep-15 17 Oct-15 08 Oct-15
CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRS TBA
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRP TBA
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA
SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15
10 Sep – 16 Sep’15
BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15
15 Sep – 21 Sep’15
MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15
25 Sep – 01 Oct’15
HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15
05 Oct – 09 Oct’15
BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 22 Oct’15
BCAP Rights Issue 25:2 1642.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 20 Oct’15
MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15
16 Oct – 22 Oct’15
ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15
22 Oct – 28 Oct’15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
INVS RUPSLB 14-Sep-15
RALS RUPSLB 16-Sep-15
ADHI RUPSLB 16-Sep-15
HEXA RUPST/LB 17-Sep-15
RIGS RUPSLB 22-Sep-15
ADHI RUPSLB 22-Sep-15
MIKA RUPSLB 23-Sep-15
BABP RUPSLB 25-Sep-15
INPP RUPSLB 29-Sep-15
BCIC RUPST 29-Sep-15
PNBS RUPSLB 02-Okt-15
BBNI RUPSLB 02-Okt-15
BMRI RUPSLB 05-Okt-15
ANTM RUPSLB 07-Okt-15
14 September 2015
14 September 2015
AALI
TRADING BUY
S1 17100 R1 19000 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 16050 R2 20050
Closing
Price 18000
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 17200-Rp 19000
• Entry Rp 18000, take Profit Rp 19000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 38.70 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 21.21 Positif
Bollinger Band (Mid) 16688 Positif
MA5 16485 Positif 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000 26,000 28,000
February March April May Jun Jul August September
AALI Wedge Bullish Breakout 17,710 16,918.8 16,485 16,368.8 14,912.5 14,912.5 14,800 17,710 18,000 18,000 18,000 18,700 21,754.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 62.47, Stochastic %K = 84.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
62.4655 62.4655 20 80 84.8451 84.8451 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 0 AALI - MACD (5,3) = -322.26, Signal() = -176.51
-322.263 -176.508 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AALI - TSI(3,5,3) = 21.21, Volume() = 2,009,700.00
7.31086 0.00000 21.2145
2,009,700
AALI - William's % R(14) = -16.37, Volume() = 2,009,700.00 -16.3743
2,009,700
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SMBR
TRADING BUY
S1 275 R1 295 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 265 R2 305
Closing
Price 283
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 275-Rp 295
• Entry Rp 283, take Profit Rp 295
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 65.73 Negatif
MACD 1.85 Positif
True Strength Index (TSI) 46.83 Positif
Bollinger Band (Mid) 270 Positif
MA5 270.6 Positif 220.0 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0 360.0 380.0 400.0
February March April May Jun Jul August September
SMBR Broadening Wedge Bullish Breakout 276 272.6 270.6 268 257 208.4 208.4 279 279 283 283 283 307.606 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMBR - Stochastic %D(6,3,3) = 68.26, Stochastic %K = 80.13, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
68.2562 68.2562 20 80 80.1309 80.1309 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 0.0 SMBR - MACD (5,3) = -3.46, Signal() = -2.48 -3.45605 -2.48147 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMBR - TSI(3,5,3) = 46.83, Volume() = 19,648,400.00 32.3074 0.00000 46.8288 19,648,400 SMBR - William's % R(14) = -10.87, Volume() = 19,648,400.00 -10.8696 19,648,400
14 September 2015
14 September 2015
BISI
TRADING BUY
S1 1145 R1 1265 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1025 R2 1385
Closing
Price 1220
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1145-Rp 1265
• Entry Rp 1220, take Profit Rp 1265
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.77 Positif
MACD 20.30 Positif
True Strength Index (TSI) 39.27 Positif
Bollinger Band (Mid) 1047 Positif
MA5 1106 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600
February March April May Jun Jul August September
BISI Wedge 1,100.63 1,095 1,095 1,061.25 983.75 983.75 980 1,106 1,130 1,220 1,220 1,220 1,350.42 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 70.16, Stochastic %K = 84.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
70.1634 70.1634 20 80 84.2348 84.2348 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 BISI - MACD (5,3) = -27.92, Signal() = -19.16
-27.9226 -19.1631 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BISI - TSI(3,5,3) = 39.27, Volume() = 2,659,200.00
30.6629 0.00000 39.2699
2,659,200
BISI - William's % R(14) = -5.26, Volume() = 2,659,200.00 -5.26316
2,659,200
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INDF
TRADING BUY
S1 5025 R1 5300 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 4725 R2 5600
Closing
Price 5175
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 5025-Rp 5300 • Entry Rp 5175, take Profit Rp 5300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 45.25 Positif
MACD -26.60 Positif
True Strength Index (TSI) -14.67 Positif
Bollinger Band (Mid) 5228 Negatif
MA5 4988 Positif 3,600 4,200 4,800 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800
February March April May Jun Jul August September
INDF Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 5,123.21 5,123.21 5,092.5 4,988 4,845 3,275 3,275 5,175 5,175 5,175 5,302.5 5,400 6,162.86 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 20.97, Stochastic %K = 33.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20.9715 20.9715 20 33.9339 33.9339 80 -50.0 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -9.08, Signal() = 16.34
-9.07932 16.3394 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 INDF - TSI(3,5,3) = -14.67, Volume() = 6,033,400.00
-14.6657 -23.4406 0.00000
6,033,400
INDF - William's % R(14) = -30.82, Volume() = 6,033,400.00 -30.8219
6,033,400
14 September 2015
14 September 2015
DSNG
TRADING BUY
S1 2650 R1 3075 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2475 R2 3250
Closing
Price 2850
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 2650-Rp 3075 • Entry Rp 2850, take Profit Rp 3075
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.25 Positif
MACD 41.58 Positif
True Strength Index (TSI) 47.46 Positif
Bollinger Band (Mid) 2534 Positif
MA5 2699 Positif 1,800 2,400 3,000 3,600 4,200 4,800
February March April May Jun Jul August September
DSNG Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 2,792.63 2,699 2,634.38 2,580.25 2,150 1,594.44 1,594.44 2,792.63 2,850 2,850 2,850 3,362.21 3,395 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DSNG - Stochastic %D(6,3,3) = 74.77, Stochastic %K = 66.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
66.4084 66.4084 20 74.7726 74.7726 80 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 DSNG - MACD (5,3) = -47.63, Signal() = -40.25 -47.6296 -40.2519 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DSNG - TSI(3,5,3) = 47.46, Volume() = 1,976,200.00 47.4619 0.00000 49.9081 1,976,200 DSNG - William's % R(14) = -12.50, Volume() = 1,976,200.00 -12.5 1,976,200
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MDLN
TRADING BUY
S1 355 R1 400 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 325 R2 430
Closing
Price 376
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 355-Rp 400 • Entry Rp 376, take Profit Rp 400
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 29.45 Positif
MACD -0.31 Positif
True Strength Index (TSI) 41.44 Positif
Bollinger Band (Mid) 368 Positif
MA5 351 Positif 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0 600.0
February March April May Jun Jul August September
MDLN Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 351 348 347.222 347.222 323 321.5 321.5 372.45 376 376 376 400 473.826 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MDLN - Stochastic %D(6,3,3) = 69.06, Stochastic %K = 82.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
69.0637 69.0637 20 80 82.2667 82.2667 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 MDLN - MACD (5,3) = -5.16, Signal() = -2.24 -5.16492 -2.24123 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 MDLN - TSI(3,5,3) = 41.44, Volume() = 86,110,704.00 1.5131 0.00000 41.4385 86,110,704 MDLN - William's % R(14) = -30.38, Volume() = 86,110,704.00 -30.3797 86,110,704
14 September 2015
14 September 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
11-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 18000 18000 19000 16050 17100 19000 20050 Positif Positif Positif 21150 14425
LSIP Trading Buy 1170 1170 1205 1085 1145 1205 1265 Positif Negatif Positif 1425 910
SGRO Trading Buy 1335 1335 1375 1225 1300 1375 1450 Positif Negatif Negatif 1750 1290
Mining
PTBA Trading Sell 5650 5650 5575 5400 5575 5750 5925 Negatif Negatif Negatif 6625 5025
ADRO Trading Sell 565 565 550 530 550 570 590 Negatif Negatif Positif 650 467
MEDC Trading Buy 1365 1365 1380 1320 1350 1380 1410 Positif Positif Positif 2590 1240
INCO Trading Buy 1480 1480 1535 1365 1450 1535 1620 Positif Negatif Positif 2155 1190
ANTM Trading Buy 485 485 498 458 478 498 520 Positif Negatif Positif 655 450
TINS Trading Buy 595 595 615 555 585 615 645 Positif Negatif Positif 705 510
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 920 915 930 900 915 930 945 Negatif Negatif Negatif 1140 830
SMGR Trading Buy 10300 10300 10550 9500 10025 10550 11075 Positif Negatif Positif 10325 7100
INTP Trading Buy 19525 19525 20175 17325 18750 20175 21600 Positif Positif Positif 20900 16175
SMCB Trading Sell 1020 1020 995 915 995 1075 1155 Negatif Negatif Negatif 1495 895
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6125 6125 6200 5950 6075 6200 6325 Positif Positif Positif 6875 5450
GJTL Trading Buy 478 478 483 453 468 483 498 Positif Negatif Positif 760 418
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 5175 5175 5300 4725 5025 5300 5600 Positif Positif Positif 6325 4560
GGRM Trading Sell 41750 41750 41500 40750 41500 42250 43000 Positif Negatif Negatif 50075 41000
UNVR Trading Buy 38750 38750 40075 37225 38175 39125 40075 Positif Positif Positif 40400 33000
KLBF Trading Buy 1550 1530 1570 1490 1530 1570 1610 Negatif Positif Negatif 1745 1405
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1500 1500 1515 1455 1485 1515 1545 Positif Negatif Positif 1845 1285
PTPP Trading Buy 3435 3435 3510 3270 3390 3510 3630 Negatif Negatif Negatif 3960 2960
WIKA Trading Buy 2685 2685 2730 2590 2660 2730 2800 Negatif Negatif Negatif 2920 2370
ADHI Trading Buy 2135 2135 2230 1950 2090 2230 2370 Negatif Negatif Negatif 2635 1665
WSKT Trading Buy 1615 1615 1640 1570 1605 1640 1675 Positif Negatif Negatif 1845 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2685 2685 2755 2395 2575 2755 2935 Positif Positif Positif 4065 2150
JSMR Trading Buy 4985 4985 5025 4925 4970 5025 5050 Positif Negatif Positif 5750 4810
ISAT Trading Sell 3725 3725 3685 3570 3685 3800 3915 Positif Negatif Negatif 4400 3695
TLKM Trading Buy 2760 2760 2785 2705 2745 2785 2825 Positif Negatif Positif 2970 2590
Finance
BMRI Trading Sell 8650 8650 8625 8575 8625 8675 8725 Negatif Negatif Negatif 10075 8125
BBRI Trading Sell 9600 9600 9550 9375 9550 9725 9900 Negatif Negatif Negatif 10875 9025
BBNI Trading Sell 4405 4405 4365 4255 4365 4475 4585 Negatif Negatif Negatif 5250 4070
BBCA Trading Buy 11925 11925 11975 11775 11875 11975 12075 Positif Negatif Positif 13900 11000
BBTN Trading Sell 1010 1020 980 980 1000 1020 1040 Negatif Negatif Negatif 1255 935
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 17800 17500 18050 16950 17500 18050 18600 Negatif Negatif Negatif 20750 16050