NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Dari perspektif teknikal mengindikasikan sinyal positif bagi IHSG, hal ini tercermin baik dari leading indicator maupun lagging indicator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Demikian dengan MA5 dan MA20 juga mengkonfirmasikan positif bagi indeks. Selain itu, pola yang diperlihat candle terindikasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4347.16 -43.213 5,495.21 3,368.21
LQ-45 732.619 -10.755 872.81 2,021.29
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada hari Selasa (15/9), IHSG ditutup melemah 43,21 poin (0,99%) dari level 4.390,37 ke level 4.347,16. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2015 mengalami surplus US$433,8 juta yang dipicu surplus sektor nonmigas sebesar US$1,01 miliar meskipun sektor migas mengalami defisit US$580 juta. Untuk kinerja ekspor pada Agustus 2015 tercatat sebesar US$12,70 miliar yang meningkat sebesar 10,79% jika dibandingkan dengan Juli lalu, sementara jika dibandingkan Agustus 2014 mengalami penurunan sebesar 12,28%. Sementara untuk kinerja impor, nilai pada Agustus 2015 mencapai US$12,27 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 21,69% jika dibandingkan Juli lalu, dan jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu mengalami penurunan sebesar 17,06%. Dari global, indeks di bursa Wall Street mengakhiri perdagangan kemarin dengan ditutup melemah. Bursa AS tertekan karena investor masih menunggu keputusan kebijakan the Federal Reserve pada Kamis (17/9) mendatang untuk menentukan tingkat suku bunga. Pelemahan juga akibat kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang akan berdampak pada pasar global. Hingga saat ini, investor masih optimistis the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Meski demikian, banyak dari mereka yang percaya, kebijakan itu belum akan dilakukan pada pertemuan 16-17 September ini akibat dari gejolak di pasar keuangan global. Dari regional, indeks Nikkei 225 naik 60,78 poin (0,34%) ke level 18.026,48. Indeks Nikkei 225 ditutup lebih tinggi setelah Bank Sentral Jepang memutuskan untuk tidak merilis stimulus moneter baru. Akan tetapi, Bank Sentral Jepang memperingatkan bahwa perlambatan pertumbuhan di pasar negara berkembang juga akan mempengaruhi ekspor dan produksi di Jepang. Sedangkan, indeks Shanghai Composite jatuh 109,63 poin (3,52%) ke level 3.005,17, disebabkan kekhawatiran pelaku pasar atas tindakan keras
terhadap perdagangan illegal marjin. Adapun, sebagai bagian dari
upaya untuk memulihkan ketertiban, China Securities Regulatory Commission (CSRC) mengatakan bahwa mereka telah menindak ribuan rekening perdagangan terkait dengan aktivitas illegal pada Senin (14/09). Indeks Hang Seng juga ikut melemah 106,67 poin (0,49%) ke level 21.455,23. Dari Eropa, saham-saham Eropa tentatif bergerak melemah pada awal perdagangan.
Meningkatnya ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga AS seiring Federal Reserve memulai normalisasi kebijakan dapat mempengaruhi trend bagi pergerakan indeks bursa global. Menyusul ada pihak memperkirakan The Fed telah membuka peluang untuk kenaikan pada suku bunga pada pertemuaan yang akan berlangsung pada Kamis. Kendati sisi lain ada pula investor masih ragu apakah petinggi the Fed akan mengambil langkah pada saat ini atau akhrinya mengambil keputusan di akhir tahun. Kekhawatiran dari sejumlah kalangan banyak memperkirakan siklus pengetatan yang mulus dari the Fed, ada resiko tekanan yang substansial pada aliran modal jika investor mulai memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif dan mendorong naik yield obligasi jangka panjang. Mengingat resiko besar yang ada, the Fed juga harus mempersiapkan diri jika keadaan memburuk. Akan tetapi, jika melihat dari report data ekonomi AS teranyar akan menjadi pertimbangan kembali bagi pemangku pembuat kebijakan otoritas moneter AS ini. Pasalnya sejumlah data masih menunjukan kondisi yang beragam, dimana laju produksi perindustrian di AS merosot tajam di bulan Agustus, kemungkinan terimbas oleh problem ekonomi global serta fluktuasi di pasar keuangan. Industrial production yang mengukur output di sektor manufaktur, peralatan dan sektor pertambangan jatuh ke -0.4% dibanding bulan sebelumnya, sekaligus merupakan bulan keenam berturut-turut indikator tersebut merosot dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, Sektor manufaktur di wilayah New York AS berkontraksi untuk bulan ke kedua secara berturut-turut pada bulan September, yang mencerminkan penurunan pesanan dan pekerjaan. Sedangkan belanja konsumen AS tumbuh pada kecepatan yang cukup sehat selama dua bulan terakhir, Penjualan ritel, tanpa memperhitungkan mobil, bensin, bahan bangunan dan jasa makanan tumbuh 0,4% di bulan Agustus setelah naik 0,6% di bulan Juli. Seiring fokus investor pada sejumlah data jelang pertemuan penting Fed, indeks Wall Street ditutup menguat pada hari Selasa. Pelaku pasar keuangan memperkirakan peluang kenaikan Fed rate cukup kecil. Pada hari yang sama sebelumnya bursa Eropa di tutup menguat, seiring investor pesimis data yang lebih rendah dari prediksi mensinyalkan perekonomian AS mungkin belum cukup kuat menghadapi kenaikan suku bunga. Faktor positif dari dua bursa ini, nampak bisa berlanjut ke bursa regional Asia, indeks Nikkei Jepang sesi pembukukan hari ini menguat. Kondisi dari pasar global yang positif dapat mendorong bagi IHSG melaju ke teritori positif hari ini.
DAILY REPORT
16 September 2015• TLKM ingin menguasai 100% saham AP Teleguam • ESSA suntik Panca Amara USD 146 juta
• DOID siap turunkan utang USD 700 juta • APEX kaji penggalangan dana selain obligasi
• Konsorsium WIKA-WSKT menang tender kontrak jalan tol Cisumdawu • Anak usaha WTON suplai produk tunnel proyek MRT tahap I • WTON peroleh kontrak baru Rp 1,8 triliun
• SMCB catat rugi Rp 138,06 miilar di 1H15 dari laba Rp 452,93 miliar • MRAT tunda ekspansi properti
• HERO klaim pangsa pasar tumbuh
• TOTL alihkan 99% saham AU ke anak usaha untuk satukan usaha • TIRA rencana stock split rasio 1 : 10, RUPSLB pada 8 Oktober 2015 • MTLA rilis 2 proyek properti di akhir tahun 2015
• SCBD targetkan pendapatan 2015 Rp1 triliun
• SMRA bukukan laba bersih Rp 529,25 miliar pada semester I-2015 • SMRA serap capex Rp2,2 triliun
• BFIN pertimbangkan terbitkan obligasi Rp 1 triliun di tahun 2016 • BTPN akan jaga keseimbangan kinerja
• BMRI targetkan 100.000 agen • BBTN akan bentuk dua anak usaha
• BAEK siapkan sistem & prosedur integrasi dengan HSBC Indonesia • BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 di 5,2%-5,6%
Support Level 4329/4311/4287
Resistance Level 4371/4395/4413
Major Trend Down
16 September 2015
16 September 2015
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, Telekomunikasi Indonesia International USA Inc (Telin USA), berniat menguasai 100% saham AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Akuisisi ini ditargetkan selesai tahun ini. Letak Guam yang strategis dipandang dapat menjadi landing point sistem kabel laut yang tengah digarap Telkom.
Delta Dunia Makmur (DOID) berencana melunasi total utang yang mencapai USD 700 juta dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Aksi ini bertujuan untuk mengurangi beban bunga yang cukup tinggi. Pada Agustus lalu, perseroan telah melakukan restrukturisasi utang dengan sindikasi 11 bank. Hingga saat ini, DOID memiliki pinjaman bank USD 600 juta dan USD 100 juta dari leasing. Dari segi operasional, perseroan menargetkan produksi batubara tahun depan dapat mencapai 39,6 juta ton, meningkat 20% dibandingkan target tahun ini 33 juta ton.
Apexindo Pratama Duta (APEX) tengah mengkaji opsi penggalangan dana untuk kebutuhan membayar kembali utangnya, salah satunya adalah pinjaman bank. Perseroan berpotensi menunda rencana penerbitan obligasi global tahun ini sekitar SGD 75-100 juta.
Surya Esa Perkasa (ESSA) menyuntik modal anak usahanya, Panca Amara Utama (PAU), senilai total USD 146 juta. Investasi tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik amoniak di Luwuk, Sulawesi Tengah. Besaran tersebut setara dengan 60% dari total ekuitas yang diperlukan untuk proyek pembangunan pabrik amoniak. Saat ini, perseroan juga tengah menjajaki kembali pinjaman sebesar USD 30 juta dari institusi keuangan untuk memperbesar investasi ke PAU. Sesuai rencana, pabrik amoniak berkapasitas 700 ribu MT per tahun tersebut dapat beroperasi secara komersial pada September 2017. Pabrik diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan perseroan hingga USD 270 juta per tahun.
Surya Esa Perkasa (ESSA) dan Mitsubishi memberikan pinjaman kepada Panca Amara Utama (PAU) sejumlah maksimum USD 50,1 juta, yang terdiri dari: (i) USD 25,9 juta berasal dari Mitsubishi dan (ii) USD 24,2 juta yang berasal dari ESSA. Pinjaman tersebut akan digunakan oleh PAU untuk pengembangan proyek. Pinjaman ini diberikan untuk memenuhi persyaratan keuangan sementara untuk proyek yang dikembangkan oleh PAU.
Total Bangun Persada (TOTL) mengalihkan 99% saham PT Adhiguna Utama (AU) yang dimilikinya kepada anak usahanya, yaitu PT Total Persada Development. Pengalihan saham ini dilakukan oleh perseroan dalam rangka penyatuan bidang usaha. Dari proses pengalihan 7.425 saham AU ini perseroan mendapatkan dana sebesar Rp 7,42 miliar. Proses penyerahan dan pemindahan sahamnya telah dilakukan pada 14 September 2015. Dengan adanya pengalihan saham ini, maka PT Total Persada Development kini menjadi pemilik 99% saham AU, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Total Inti Persada.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kontrak pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi II (Rancakalong-Sumedang) Fase II. Pekerjaan fase II itu akan dilakukan oleh kontraktor konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd, Wijaya Karya (WIKA), PT Nindya Karya (Persero) dan Waskita
Karya (WISKT). Pekerjaan fase II dari seksi II sepanjang 10,1 km memiliki nilai kontrak sekitar Rp 3,1 triliun dengan pendanaan bersumber dari pinjaman Tiongkok. Sementara total panjang seksi II adalah 17,35 km. Sedangkan fase I dari seksi II yang dibangun sepanjang 6,35 km memiliki nilai investasi lebih murah yakni Rp 1,1 triliun. Pembebasan lahan untuk seksi II fase I sudah mencapai 93%, fase II sudah mencapai 80,2%. Sementara pembebasan lahan untuk seksi I mencapai 30%.
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengumumkan hasil lelang kontraktor atas proyek ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II fase II. Proyek pembangunan jalan bebas hambatan yang menjadi kewajiban pemerintah itu akhirnya jatuh ke tangan konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd, Wijaya Karya (WIKA), PT Nindya Karya dan Waskita Karya (WSKT). Nilai kontrak sebesar Rp 3,48 triliun. Hingga saat ini lahan ruas tol Cisumdawu seksi I yang sudah dibebaskan baru mencapai sekitar 33%. Sedangkan untuk seksi II fase I pembebasan lahan sudah mencapai 93% dan fase II sudah mencapai 80,12%. Pembangunan jalan bebas hambatan ini dimulai dari seksi II karena pembebasan lahan yang paling siap di antara seksi lainnya. Dalam proyek ruas tol Cisumdawu ini pemerintah telah menyepakati untuk mengerjakan 2 seksi yaitu seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 km dan seksi II Cileunyi- Rancakalong-Sumedang sepanjang 17.35 km. Sedangkan sisanya seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 3.75 km, seksi IC Cimalaka-Legok sepanjang 7,2 km, seksi V Cimalaka-Legok-Ujung Jaya sepanjang 15,9 km dan seksi VI Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 4,05 km akan ditawarkan pada para investor.
Wijaya Karya Beton (WTON) memperoleh kontrak baru senilai Rp 1,8 triliun hingga Agustus 2015. Perolehan tersebut setara dengan 56,2% dari total kontrak baru tahun ini. Sebagian besar kontrak tersebut diperoleh dari proyek swasta yakni dengan porsi 80% dan sisanya dari proyek BUMN. Perseroan memiliki kapasitas yang belum memungkinkan untuk menambah lebih banyak kontrak lagi. Hingga akhir tahun, total kapasitas terpasang baru 70% dari total kapasitas produksi pabrik. WTON berusaha meningkatkan kapasitas produksi hingga 2,5 juta ton per tahun. Wijaya Karya Beton (WTON) melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE) melakukan pengiriman perdana produk tunnel segment untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Wika Kobe menyuplai produk tunnel segmen untuk proyek MRT tahap I yang menghubungkan kawasan Lebak Bulus - Blok M -Bundaran HI. Nilai kontrak untuk proyek MRT tahap I mencapai Rp 190 miliar untuk paket CP 104 dan CP 105 serta paket CP 106. Wika Kobe memproduksi pracetak tunnel segment dengan diameter 6,05 meter dan panjang 1,5 meter untuk memenuhi kebutuhan tunnel segment pada 3 paket konstruksi bawah tanah proyek MRT. Sementara WTON juga menyuplai produk beton pracetak lain untuk proyek MRT, di antaranya box girder untuk konstruksi layang paket 101 dan 102. Konstruksi ini akan menghubungkan Lebak Bulus dan Cipete.
Holcim Indonesia (SMCB) membukukan rugi sebesar Rp 138,06 miliar di semester I 2015 dibandingkan laba Rp 452,93 miliar semester I 2014. Penjualan turun menjadi Rp 4,86 triliun dari sebelumnya Rp 4,93 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp 3,79 triliun dari sebelumnya Rp 3,49 triliun.
16 September 2015
16 September 2015
Tira Austenite (TIRA) berencana untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dari Rp 1000 per menjadi Rp 100 per atau rasio 1:10. Rencana itu akan dimintakan persetujuan pada RUPS Luar Biasa pada 8 Oktober 2015.
Mustika Ratu (MRAT) akan menunda rencananya ekspansi di sektor properti menjadi tahun depan. Awalnya, perseroan berencana membangun apartemen, pergudangan, ruko dan mini mall senilai Rp 500 miliar di Cibinong, Jawa Barat, tahun ini. Pasar yang kurang baik dan terhambatnya perizinan penggunaan tanah dari pemerintah menjadi faktor utama tertundanya proyek tersebut. Terkait ekspansi, hingga September tahun ini, MRAT telah mengekspor barangnya ke dua negara baru, yaitu Togo dan Jerman.
Meski jumlah gerai diturunkan, Hero Supermarket (HERO) mengklaim pangsa pasar perseroan mengalami pertumbuhan sepanjang periode Januari-Juli 2015. Market share Giant Ekstra dan Giant Ekspres meningkat dari masing-masing 8,48% dan 4,83% pada Juli 2014 menjadi 9,19% dan 5,34%. Sementara itu, pangsa pasar Hero bekurang tipis dari 1,02% menjadi 0,96%. Danayasa Arthatama (SCBD) menargetkan dapat memacu pertumbuhan pendapatan tahun ini hingga 8%-10% dibandingkan dengan tahun lalu atau mencapai sekitar Rp1,04-Rp1,06 triliun. Peningkatan tersebut dapat didukung melalui efisiensi serta memacu efektivitas dan kreativitas di setiap lini bisnis.
Metropolitan Land (MTLA) akan meluncurkan dua proyek properti untuk perumahan dan apartemen menjelang akhir tahun 2015 guna mencapai target sales marketing sebesar Rp 1,29 triliun di akhir tahun. Pertama adalah peluncuran perumahan (landed house) di Cyber City-Jakarta Barat pada November 2015 atau mundur dua bulan dari rencana awal September 2015. Tahap awal, Metland akan meluncurkan 66 unit perumahan untuk kluster I dari total tiga kluster dengan kapasitas 500 unit. Kedua, peluncuran apartemen di Transyogi-Cileungsi pada akhir Desember 2015 yang berkapasitas 1.700 unit. MTLA telah meraih sales marketing sebesar Rp 690 miliar per Agustus 2015 atau 53% pada pertengahan kuartal III. Summarecon Agung (SMRA) membukukan laba bersih Rp 529,25 miliar hingga Juni 2015, turun tipis dibandingkan laba bersih Rp 542,91 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik menjadi Rp 2,59 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,09 triliun.
Summarecon Agung (SMRA) menyerap belanja modal sebesar Rp2,2 triliun atau 55% dari total anggaran sepanjang 2015 senilai Rp4 triliun. Dana tersebut digunakan untuk akuisisi lahan di proyek eksisting dan pembanguna infastruktur. Dana belanja modal tersebut diambil dari kas internal perseroan, pinjaman bank, serta hasil obligasi.
BFI Finance (BFIN) mempertimbangkan untuk mencari pendanaan melalui aksi korporasi dengan menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 1 triliun pada tahun 2016. Dana hasil emisi obligasi nantinya akan dipergunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan di bidang pembiayaan pada tahun 2016.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akan menjaga keseimbangan kinerja hingga akhir tahun ini di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil. Kendati demikian, BTPN mengklaim likuiditas dan kualitas perseroannya hingga saat ini masih terjaga pada level baik.
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan dapat memiliki 100.000 agen laku pandai dalam lima tahun ke depan untuk memperluas penetrasi perseroan ke masyarakat yang belum menikmati layanan perbankan. Pada tahun ini, perseroan menargetkan akan memiliki 9.000 agen. Hingga kini, perseroan telah memiliki 4.000 agen yang berhasil menarik hampir 30.000 nasabah.
Bank Tabungan Negara (BBTN) akan membentuk dua anak usaha baru pada tahun depan sebagai salah satu rencana pengembangan bisnis perseroan. Perseroan tengah mengkaji pembentukan perusahaan asuransi jiwa dan multifinance pada tahun depan.
Manajemen Bank Ekonomi (BAEK) saat ini tengah menyiapkan sistem dan prosedur pengintegrasian dengan HSBC Indonesia untuk mengintegrasikan bisnis.
Bank Indonesia (BI) kembali memangkas proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 pada kisaran 5,2%-5,6% dibandingkan proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebelumnya yakni 5,3%-5,7% yang juga merupakan revisi dari proyeksi sebelumnya di kisaran 5,4%-5,8%. Hal ini sejalan dengan rendahnya volume perdagangan dunia dan rendahnya harga harga komoditas. Di sisi lain pertumbuhan ekonomi 2016 akan didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan sebesar 3,8% pada tahun 2016. Sementara dari sisi domestik peningkatan permintaan domestik sejalan dengan peningkatan investasi pemerintah. Pertumbuhan investasi ke depan terutama oleh investasi bangunan terkait dengan realisasi proyek-proyek pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan meningkat.
16 September 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 45,01 0,42 TLKM (US) 38 13.529 -317
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,74 0,01 ANTM (GR) 0,02 325 -16
Gold (US$)/Ounce 1105,40 0,14
Nickel (US$)/MT 10095,00 175,00
Tin (US$)/MT 15575,00 -25,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 57,65 -4,75
Coal (RB) (US$)/MT* 52,00 -11,36
CPO (ROTH) (US$)/MT 600,00 -5,00
CPO (MYR)/MT 2054,00 31,50
Rubber (MYR/Kg) 683,00 2,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 809,47 1,52
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16599,85 1,40 -6,86 15,15 13,91 2,82 2,65 5.027,3
USA NASDAQ COMPOSITE 4860,52 1,14 2,63 21,20 18,56 3,28 3,06 7.662,7
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6137,60 0,87 -6,53 15,23 13,94 1,73 1,67 1.495,5
CHINA SHANGHAI SE A SH 3148,23 -3,53 -7,12 12,69 11,29 1,53 1,39 3.870,7
CHINA SHENZHEN SE A SH 1652,14 -4,99 11,75 23,74 18,61 2,78 2,47 2.442,4
HONG KONG HANG SENG INDEX 21455,23 -0,49 -9,11 10,65 9,91 1,13 1,05 1.720,0
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4347,16 -0,98 -16,83 14,40 12,40 2,18 1,95 288,8
JAPAN NIKKEI 225 18026,48 0,34 3,30 16,97 15,48 1,53 1,43 2.758,1
MALAYSIA KLCI 1647,15 0,46 -6,48 15,97 14,54 1,78 1,68 224,8
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2841,94 -1,03 -15,55 12,20 11,28 1,06 1,01 331,7
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14.408,25 75,25 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0004
EUR/IDR 16.238,96 -42,46 EUR / USD 1,13 0,0002
JPY/IDR 119,62 -0,92 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 10.270,55 -16,75 SGD / USD 0,71 -0,0004
AUD/IDR 10.267,92 -5,88 AUD / USD 0,71 -0,0016
GBP/IDR 22.107,15 -127,33 GBP / USD 1,53 -0,0001
CNY/IDR 2.261,93 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.348,81 22,67 MYR / USD 0,23 0,0004
KRW/IDR 12,15 0,03 100 KRW / USD 0,08 -0,0002
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.32
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
16 September 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description August-15 July-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.39 0.93
Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
16 Sep US CPI MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1%
16 Sep US CPI YoY Tetap 0.2%
17 Sep Indonesia BI Reference Rate Tetap 7.50%
17 Sep Indonesia BI Deposit Facility Rate Tetap 5.50%
17 Sep Indonesia BI Lending Facility Rate Tetap 8.00%
17 Sep US Current Account Balance Defisit turun menjadi $111.0 Bn dari $113.3 Bn
17 Sep US Housing Starts Turun menjadi 1163 ribu dari 1206 ribu
17 Sep US Housing Starts MoM Turun menjadi -3.6% dari 0.2%
17 Sep US Building Permits Naik menjadi 1130 ribu dari 1119 ribu
17 Sep US Building Permits MoM Naik menjadi -15.5% dari -16.3%
17 Sep US Initial Jobless Claims Tetap 275 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
MLBI IJ 7200 11.63 1.66 UNVR IJ 39000 -3.11 -10.01 BMRI IJ 8700 0.58 1.21 TLKM IJ 2710 -2.69 -7.94 BSWD IJ 4430 24.96 0.96 ASII IJ 6025 -1.63 -4.25 CPIN IJ 1960 2.62 0.86 BBCA IJ 11950 -1.24 -3.84 SCMA IJ 2595 2.17 0.84 INTP IJ 19300 -3.38 -2.61 ICBP IJ 12225 1.03 0.77 GGRM IJ 41000 -2.44 -2.07 BKSL IJ 74 29.82 0.56 LPPF IJ 15500 -3.58 -1.76 BYAN IJ 8125 1.56 0.44 BBNI IJ 4360 -2.02 -1.74 GIAA IJ 361 4.34 0.41 MIKA IJ 26700 -3.26 -1.38 JSMR IJ 5025 1.01 0.36 UNTR IJ 18200 -1.75 -1.27
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Gelombang Seismic Indonesia
16 September 2015
16 September 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CTRA 92:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRS 77:1
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRP 56:1
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA
ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15
10 Sep – 16 Sep’15
BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15
15 Sep – 21 Sep’15
MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15
25 Sep – 01 Oct’15
HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15
05 Oct – 09 Oct’15
BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 22 Oct’15
BCAP Rights Issue 25:2 1642.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 20 Oct’15
MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15
16 Oct – 22 Oct’15
ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15
22 Oct – 28 Oct’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 30 Sep’15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
RALS RUPSLB 16-Sep-15
ADHI RUPSLB 16-Sep-15
HEXA RUPST/LB 17-Sep-15
RIGS RUPSLB 22-Sep-15
ADHI RUPSLB 22-Sep-15
MIKA RUPSLB 23-Sep-15
BABP RUPSLB 25-Sep-15
INPP RUPSLB 29-Sep-15
BCIC RUPST 29-Sep-15
PNBS RUPSLB 02-Okt-15
BBNI RUPSLB 02-Okt-15
BMRI RUPSLB 05-Okt-15
ANTM RUPSLB 07-Okt-15
16 September 2015
16 September 2015
INDF
TRADING BUY
S1 5200 R1 5500 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 5050 R2 5650
Closing
Price 5300
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 5200-Rp 5500
• Entry Rp 5300, take Profit Rp 5500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 55.38 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 28.96 Positif
Bollinger Band (Mid) 5172 Positif
MA5 5145 Positif 4,800 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800
March April May Jun Jul August September INDF Wedge 5,145 5,105 5,012.5 5,012.5 4,942.22 4,942.22 4,845 5,228.75 5,300 5,300 5,300 5,400 6,106.67 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 59.58, Stochastic %K = 84.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
59.5815 59.5815 20 80 84.7504 84.7504 -50.0 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -48.78, Signal() = -32.30
-48.7839 -32.3021 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 INDF - TSI(3,5,3) = 28.96, Volume() = 5,492,000.00
12.0411 0.00000 28.9586
5,492,000
INDF - William's % R(14) = -16.67, Volume() = 5,492,000.00 -16.6667 5,492,000 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
CTRP
TRADING BUY
S1 405 R1 430 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 385 R2 450
Closing
Price 414
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 405-Rp 430
• Entry Rp 414, take Profit Rp 430
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.78 Positif
MACD 4.36 Positif
True Strength Index (TSI) 79.68 Positif
Bollinger Band (Mid) 381 Positif
MA5 394.8 Positif 300 400 500 600 700 800 900
March April May Jun Jul August September CTRP Wedge 394.8 386.65 385.375 377 364.5 364.5 361 414 414 414 437.4 437.4 535.782 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CTRP - Stochastic %D(6,3,3) = 90.37, Stochastic %K = 93.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.3683
80 20 90.3683 93.1061 93.1061 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 CTRP - MACD (5,3) = -6.85, Signal() = -5.41 -6.84521 -5.40819 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CTRP - TSI(3,5,3) = 79.68, Volume() = 3,788,300.00 65.1433 0.00000 79.6831 3,788,300 CTRP - William's % R(14) = -2.82, Volume() = 3,788,300.00 -2.8169 3,788,300 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
16 September 2015
16 September 2015
KRAS
TRADING BUY
S1 315 R1 330 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 295 R2 350
Closing
Price 321
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 315-Rp 350
• Entry Rp 321, take Profit Rp 350
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.14 Positif
MACD -0.30 Positif
True Strength Index (TSI) 19.30 Positif
Bollinger Band (Mid) 321 Positif
MA5 310.2 Positif 320.0 360.0 400.0 440.0 480.0
March April May Jun Jul August September KRAS Downward Sloping Channel
310.2 309.375 303 299.25 295 295 295 320.65 321 321 321 327 383.392 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 28.50, Stochastic %K = 52.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
28.4968 28.4968 20 52.2469 52.2469 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = -2.26, Signal() = -0.85
-2.26339 -0.845374 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KRAS - TSI(3,5,3) = 19.30, Volume() = 14,025,700.00
0.00000 -6.58425 19.2975
14,025,700
KRAS - William's % R(14) = -51.35, Volume() = 14,025,700.00 -51.3514 14,025,700 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
GIAA
TRADING BUY
S1 340 R1 380 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 315 R2 405
Closing
Price 361
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 347-Rp 380 • Entry Rp 361, take Profit Rp 380
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 30.88 Positif
MACD 3.66 Positif
True Strength Index (TSI) 60.19 Positif
Bollinger Band (Mid) 329 Positif
MA5 326.4 Positif 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0
March April May Jun Jul August September GIAA Downward Sloping Channel
347 331 326.4 318.125 296 271.882 271.882 361 361 361 436.206 451.32 451.32 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 62.00, Stochastic %K = 74.73, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
62.0009 62.0009 20 74.7298 74.7298 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 GIAA - MACD (5,3) = -9.60, Signal() = -6.02
-9.60308 -6.01648 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 GIAA - TSI(3,5,3) = 60.19, Volume() = 44,341,300.00
28.2071 0.00000 60.191
44,341,300
GIAA - William's % R(14) = -13.33, Volume() = 44,341,300.00 -13.3333 44,341,300 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
16 September 2015
16 September 2015
PBRX
TRADING BUY
S1 550 R1 625 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 475 R2 700
Closing
Price 575
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 550-Rp 625 • Entry Rp 575, take Profit Rp 625
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 61.31 Positif
MACD 5.03 Positif
True Strength Index (TSI) 17.99 Positif
Bollinger Band (Mid) 514 Positif
MA5 546 Positif 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0
March April May Jun Jul August September PBRX Decending Triangle Bullish Breakout 550 546 544.375 514.95 510 510 510 550 570 575 575 575 657.111 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 41.98, Stochastic %K = 47.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
41.9753 41.9753 20 47.2222 47.2222 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 PBRX - MACD (5,3) = -6.04, Signal() = -3.08 -6.03599 -3.08485 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PBRX - TSI(3,5,3) = 17.99, Volume() = 15,866,800.00 14.2539 0.00000 17.9869 15,866,800 PBRX - William's % R(14) = -9.09, Volume() = 15,866,800.00 -9.09091 15,866,800 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MLPL
TRADING BUY
S1 380 R1 450 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 350 R2 480
Closing
Price 418
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 391-Rp 450 • Entry Rp 418, take Profit Rp 450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 16.85 Positif
MACD -2.36 Positif
True Strength Index (TSI) 10.44 Positif
Bollinger Band (Mid) 414 Positif
MA5 377 Positif 300 400 500 600 700 800 900 1,000
March April May Jun Jul August September MLPL Downward Sloping Channel
378.375 377 345 319.667 297 297 297 415 418 418 418 419.35 624.922 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MLPL - Stochastic %D(6,3,3) = 37.25, Stochastic %K = 56.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
37.2521 37.2521 20 56.3884 56.3884 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 MLPL - MACD (5,3) = -7.56, Signal() = -1.83 -7.55573 -1.83479 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MLPL - TSI(3,5,3) = 10.44, Volume() = 27,198,200.00 0.00000 -16.9954 10.4447 27,198,200 MLPL - William's % R(14) = -27.00, Volume() = 27,198,200.00 -27 27,198,200 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
16 September 2015
16 September 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
15-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 17825 17825 18375 16675 17525 18375 19225 Positif Negatif Positif 20850 14425
LSIP Trading Buy 1195 1195 1225 1135 1180 1225 1270 Positif Negatif Positif 1425 910
SGRO Trading Sell 1300 1300 1280 1235 1280 1325 1370 Positif Negatif Negatif 1750 1290
Mining
PTBA Trading Sell 5625 5625 5575 5475 5575 5675 5775 Negatif Negatif Negatif 6625 5025
ADRO Trading Buy 580 580 585 545 565 585 605 Positif Positif Positif 650 467
MEDC Trading Buy 1360 1360 1375 1335 1355 1375 1395 Positif Positif Negatif 2590 1240
INCO Trading Sell 1450 1450 1415 1310 1415 1520 1625 Positif Negatif Negatif 2135 1190
ANTM Trading Sell 477 477 474 466 474 482 490 Positif Negatif Negatif 655 450
TINS Trading Sell 595 595 590 575 590 605 620 Positif Negatif Negatif 705 510
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 915 915 905 885 905 925 945 Negatif Negatif Negatif 1120 830
SMGR Trading Sell 10000 10000 9925 9750 9925 10100 10275 Positif Negatif Negatif 10500 7100
INTP Trading Buy 19300 19300 19700 18450 19075 19700 20325 Positif Negatif Positif 20200 16175
SMCB Trading Sell 1055 1055 1040 1010 1040 1070 1100 Negatif Negatif Negatif 1445 895
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6025 6025 5975 5850 5975 6100 6225 Negatif Negatif Negatif 6875 5450
GJTL Trading Sell 471 471 466 451 466 481 496 Positif Negatif Negatif 760 418
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 5300 5300 5500 5050 5200 5500 5650 Positif Positif Positif 6325 4560
GGRM Trading Sell 41000 41000 40525 39525 40525 41525 42525 Negatif Negatif Negatif 49875 41000
UNVR Trading Buy 39000 39000 40025 36375 38200 40025 41850 Positif Negatif Positif 40400 33000
KLBF Trading Sell 1535 1535 1530 1515 1530 1545 1560 Negatif Negatif Negatif 1735 1405
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1440 1440 1420 1370 1420 1470 1520 Negatif Negatif Negatif 1845 1285
PTPP Trading Sell 3440 3440 3390 3310 3390 3470 3550 Negatif Negatif Negatif 3960 2960
WIKA Trading Sell 2675 2675 2635 2575 2635 2695 2755 Negatif Positif Negatif 2920 2370
ADHI Trading Sell 2060 2060 2030 1950 2030 2110 2190 Negatif Negatif Negatif 2340 1665
WSKT Trading Sell 1605 1605 1590 1565 1590 1615 1640 Negatif Negatif Negatif 1845 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2620 2620 2665 2515 2590 2665 2740 Positif Negatif Positif 4020 2150
JSMR Trading Buy 5025 5025 5100 4800 4945 5100 5225 Positif Positif Positif 5750 4810
ISAT Trading Sell 3530 3530 3485 3385 3485 3585 3685 Negatif Positif Negatif 4400 3530
TLKM Trading Sell 2710 2710 2690 2630 2690 2750 2810 Negatif Negatif Negatif 2970 2590
Finance
BMRI Trading Buy 8700 8700 8725 8525 8625 8725 8825 Positif Positif Positif 10075 8125
BBRI Trading Sell 9625 9625 9550 9450 9550 9650 9750 Negatif Positif Negatif 10875 9025
BBNI Trading Sell 4360 4360 4320 4240 4320 4400 4480 Negatif Positif Negatif 5250 4070
BBCA Trading Sell 11950 11950 11825 11550 11825 12100 12375 Positif Negatif Negatif 13900 11000
BBTN Trading Sell 995 995 970 970 990 1010 1030 Negatif Negatif Negatif 1255 935
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18200 18200 18525 17425 17975 18525 19075 Positif Negatif Positif 20750 16050