• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN Kuliah Ke-2. Peraturan Perundangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN Kuliah Ke-2. Peraturan Perundangan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN

Kuliah Ke-2. Peraturan Perundangan

dwi cipto b dkk

KULIAH UNDANG-UNDANG DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNPAD 2010

(2)

Setiap Negara, baik Negara itu besar maupun kecil pasti

mempunyai sistem administrasi negaranya sendiri yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing Negara

tersebut.

Peraturan Perundang-undangan Negara Indonesia sebagai

penjabaran dari nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 merupakan piranti dalam rangka pencapaian cita-cita dan

tujuan nasional.

Oleh karena itu landasan Peraturan Perundang-undangan

Negara Indonesia adalah Pancasila sebagai landasan idil,

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional.

(3)

Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara

Republik Indonesia harus didasarkan pada :

1. Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945, yang merupakan dasar hukum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 2. Filsafat Bangsa/ Dasar Negara yaitu Pancasila yang merupakan

Landasan Idiil dan Sumber dari segala sumber hukum. 3. Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan Landasan

Konstitusional bagi setiap peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di negara ini

(4)

Manfaat peraturan perundang-undangan

:

• Menjaga ketertiban di tengah masyarakat • Menjamin hak-hak warga negara

• Mengatur kewajiban warga negara

• Memberikan petunjuk dan batasan bagi lembaga-lembaga negara • Mengamankan wilayah negara Republik Indonesia

• Memberikan kepastian hukum bagi warga negara • Memberikan rasa aman pada warga negara

• Memberikan rasa takut dan efek jera pada para pelanggar peraturan • Memberikan keadilan peradilan bagi seluruh warga negara

Manfaat dari peraturan perundangan adalah : (sumber lain)

 Agar tidak bertabrakan/ bertentangan dengan peraturan undang- undang dari yang rendah dan yang lebih tinggi.

 Terciptanya suatu keharmonisan antar peraturan perundangan.

 Agar dapat lebih mengkrucut terhadap setiap bagian bagiannya dari yang rendah hingga ke yang tinggi.

 Agar lebih mudah dalam setiap implementasinya dalam kehidupan.  Agar lebih mudah dimengerti oleh segenap warna negara.

 Agar tidak keluar jalur / acak- acakan terhadap pembuatannya.  Lebih terfokus

(5)

Jenis dan Hierarki

Hierarki maksudnya peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Berikut adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:

 UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945 ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

 Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

(Perpu)

 Peraturan Pemerintah (PP)  Peraturan Presiden (Perpres)

 Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Nanggroe Aceh Darussalam, serta Perdasus dan Perdasi yang berlaku di di Provinsi

Papua dan Papua Barat.

Dari Peraturan Perundang-undangan tersebut, aturan yang mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam Undang-Undang dan Peraturan Daerah.

(6)

Dalam rangka pembaruan sistem peraturan perundang-undangan

kita di era reformasi dewasa ini, Sidang Tahun MPR Tahun 2000

telah menetapkan Ketetapan No.III/MPR/2000 tentang Sumber

Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan.

Dalam Pasal 2 ditentukan bahwa tata urutan peraturan

perundang-undangan Republik Indonesia adalah:

 Undang-Undang Dasar 1945.

 Ketetapan MPR-RI.

 Undang-Undang.

 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu).

 Peraturan Pemerintah.

 Keputusan Presiden.

 Peraturan Daerah.

(7)

Undang-undang (atau disingkat UU) adalah

Peraturan

Perundang-undangan

yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat

dengan

persetujuan bersama Presiden. Undang-undang memiliki

kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi

posisi politik

dan hukum, untuk mengatur kehidupan bersama

dalam rangka mewujudkan tujuan dalam bentuk Negara.

Undang-undang dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-kumpulan prinsip

yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan hubungan

diantara keduanya

.

Undang-undang (bahasa Inggris: Legislation - dari bahasa Latin lex, legis yang berarti

hukum) berarti sumber hukum, semua dokumen yang dikeluarkan oleh otoritas yang lebih tinggi, yang dibuat dengan mengikuti prosedur tertulis.

Konsep hukum yang didefinisikan oleh sebuah laporan dari kontrak dan Perjanjian (yang hasil dari negosiasi antara sama (dalam hal hukum)), kedua dalam hubungan dengan sumber-sumber hukum lainnya: tradisi (dan kebiasaan), kasus hukum, undang-undang dasar (Konstitusi, "Piagam Besar", dsb.), dan peraturan-peraturan dan tindakan tertulis lainnya dari eksekutif, sementara undang-undang adalah karya legislatif, sering

(8)

Hukum termasuk dalam serangkaian peraturan dan standar

dalam suatu masyarakat tertentu. Hukum sering istilah generik

untuk semua kegiatan, di mana pun mereka berada dalam

hirarki standar (konstitusi, hukum atau pengertian formal

peraturan ketat).

Dari segi bentuknya, hukum adalah perbuatan hukum oleh otoritas tertentu, biasanya DPR, yang sah dan memiliki kapasitas untuk memimpin. Di negara-negara yang mengenal suatu bentuk pemisahan kekuasaan, hukum adalah sebuah standar hukum yang diadopsi oleh badan legislatif dalam bentuk dan prosedur yang ditentukan oleh hukum konstitusional setempat.

Penerapannya kemudian dapat ditentukan oleh teks yang dikeluarkan oleh eksekutif, sebagai pelaksanaan Keputusan, dan juga akan dijelaskan lebih lanjut oleh penafsiran di pengadilan.

Aturan hukum adalah alat yang tersedia bagi para penegak hukum yang memungkinkan untuk bekerja sesuai dengan cita-cita keadilan. Setiap kebebasan atau hak pasti menyatakan, harus dilaksanakan sepenuhnya, kewajiban toleransi dan hormat, atau tanggung jawab.

(9)

Mekanisme Pembentukan Undang-undang

Persiapan

Rancangan Undang-Undang (RUU) dapat diajukan oleh DPR atau Presiden.

RUU yang diajukan oleh Presiden

RUU yang diajukan oleh Presiden disiapkan oleh menteri atau pimpinan LPND

sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya. RUU ini kemudian

diajukan dengan surat Presiden kepada DPR, dengan ditegaskan menteri yang ditugaskan mewakili Presiden dalam melakukan pembahasan RUU di DPR. DPR kemudian mulai membahas RUU dalam jangka waktu paling lambat 60 hari sejak surat Presiden diterima.

RUU yang diajukan oleh DPR

RUU yang telah disiapkan oleh DPR disampaikan dengan surat pimpinan DPR

kepada Presiden. Presiden kemudian menugasi menteri yang mewakili untuk membahas RUU bersama DPR dalam jangka waktu 60 hari sejak surat Pimpinan DPR diterima.

(10)

Peran DPD dalam Persiapan Pembentukan Undang-Undang

DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR mengenai hal yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

Pembahasan

Pembahasan RUU di DPR dilakukan oleh DPR bersama Presiden atau menteri yang ditugasi, melalui tingkat-tingkat pembicaraan, dalam rapat

komisi/panitia/alat kelengkapan DPR yang khusus menangani legislasi, dan dalam rapat paripurna.

DPD diikutsertakan dalam Pembahasan RUU yang sesuai dengan

kewenangannya pada rapat komisi/panitia/alat kelengkapan DPR yang khusus menangani bidang legislasi. DPD juga memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU tentang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan

(11)

Pengesahan

Apabila RUU tidak mendapat persetujuan bersama, RUU tersebut tidak boleh diajukanlagi dalam persidangan masa itu.

RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan Presiden disampaikan oleh pimpinan DPR kepada Presiden untuk disahkan menjadi UU, dalam jangka waktu paling lambat 7 hari sejak tanggal persetujuan bersama.

RUU tersebut disahkan oleh Presiden dengan menandatangani dalam jangka waktu 30 hari sejak RUU tersebut disetujui oleh DPR dan Presiden. Jika dalam waktu 30 hari sejak RUU tersebut disetujui bersama tidak ditandatangani

(12)

Tugas baca

 Filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat etika atau moral

Filsafat hukum adalah perenungan, perumusan nilai-nilai, penyerasian nilai-nilai

 Sosiologi hukum: cabang dari sosiologi yang mempelajari hukum sebagai gejala sosial

a. Hukum dan sistem sosial masyarakat

b. Persamaan dan perbedaan sistem hukum c. Sifat hukum yang dualistis

d. Hukum dan kekuasaan

e. Hukum dan nilai2 sosial budaya f. Kepastian hukum dan keadilan

g. Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat  Perbandingan hukum

 Sejarah hukum

 Anthropologi hukum  Psikologi hukum

(13)

SISTEM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem adalah :

1. Suatu sarana yang menguasai keadaan dan bekerja agar dalam

menjalankan tugasnya dapat teratur.

2. Suatu tatanan dari hal-hal yang saling berkaitan dan

berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan dan satu

keseluruhan.

Suatu sistem adalah seperangkat komponen, elemen, unsure atau sub sistem dengan segala atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling tergantung, sehingga keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang

terintegrasi serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu.

Dari pengertian di atas, maka sistem peraturan Perundang-undangan adalah satu kesatuan dari seluruh peraturan perundang-undangan yang satu sama lain saling

berhubungan dan merupakan sub-sub sistem yang terintegrasi dalam satu kesatuan yang bulat dan tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya.

(14)

Peraturan Perundang-undangan sebagai suatu sistem terdiri

dari sub-sub sistem, maka sifat-sifat dari pada sistem atau

ciri-cirinya adalah :

1. Bersifat abstrak artinya tidak berwujud

2. Merupakan hasil buatan dari manusia yang terencana

3. Terbuka/ gejala sosial yang mendapatkan pengaruh sosial

4. Hidup/ diberlakukan

5. Kompleks, karena didalamnya banyak sub-sub sistem dan

saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Peraturan Perundang-Undangan pada dasarnya merupakan proses penyelenggaraan Negara/ pemerintah dalam rangka tercapainya tata tertib dalam bernegara.

Peraturan Perundang-undangan merupakan alat atau sarana untuk tercapinya cita-cita dan tujuan Negara yaitu Kesejahteraan Masyarakat (Welfare state).

(15)

Undang-Undang Dasar sebagai dari Hukum Dasar

1. Undang-Undang Dasar suatu Negara hanya merupakan sebagian dari Hukum Dasar Negara itu. Undang-Undang Dasar merupakan Hukum Dasar yang tertulis.

2. Disamping hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) berlaku juga

HukumDasar yang tidak tertulis (Konvensi), yaitu aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun tidak tertulis.

3. Untuk memahami Undang-Undang Dasar tidak cukup hanya mempelajari

pasal pasalnya, tetapi harus juga mengetahui bagaimana praktek dan suasana kebatinannya.

4. Untuk mengerti sungguh-sungguh maksud Undang-Undang Dasar dan aliran pikiran yang menjadi dasarnya, harus dipelajari juga bagaimana teks itu

terjadi,harus pula diketahui keterangan-keterangannya, dan dalam suasana apa teks itu dirumuskan.

(16)

Asas-Asas Peraturan Perundangan

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia adalah bentuk peraturanperundangan yang tertinggi, sehingga semua peraturan perundangan di bawahnya tidak boleh bertentangan dengannya.

2. Sesuai dengan prinsip ngara hukum, maka setiap peraturan perundangan harus berdasar dan beersumber dengan tegas pada peraturan

perundangan yang berlaku, yang lebih tinggi tingkatnya.

3. Peraturan Perundangan dari tingkat urutasn yang lebih rendah, merupakanpenjabaran atau perumusan lebih rinci dari peraturan

paerundangan yang lebih tinggi tingkat urutannya. Ini berarti pula bahwa peraturan perundangan yang lebih rendah harus tunduk dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi.

4. Peraturan perundangan pada asasnya tidak dapat berlaku surut, kecuali apabila dinyatakan dengan tegas dan demi kepentingan umum.

5. Peraturan perundangan yang dibuat oleh aparatur yang lebih tinggi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula.

(17)

6. Peraturan yang diundangkan kemudian membatalkan peraturan perundangan yangmengatur hal yang sama yang setingkat atau lebih rendah. Ini berarti

bahwa, apabila ada 3 buah peraturan atau lebih yang isinya bertentangan atau tidak sesuai antara yang satu dengan yang lain, sedangkan peraturan-peraturan perundangan tersebut sama tingkatnya, maka yang dianggap

berlaku adalah ketentuan dalam peraturan perundangan yang diundangkan kemudian, kecuali apabila dalam peraturan perundangan itu dinyatakan lain (lex posteriore derogate lex priori).

7. Peraturan perundangan yang bersifat khusus mengesampingkan undang-undang yang bersifat umum (lex specialis derogate lex generalis).

8. Peraturan perundangan hanya boleh dicabut/ diganti/ dibatalkan oleh peraturan yang sama atau lebih tinggi tingkatnya.

9. Dalam penyusunan peraturan perundangan diperhatikan konsistensinya baik diantara peraturan perundangan yang mengatur hal yang sama, maupun

diantara pasal-pasal dalam satu peraturan perundangan.

10. Dalam suatu peraturan perundangan harus ada kejelasan dan ketegasan mengenai yang ingin dicapai dari ketentuan yang bersangkutan.

11. Peraturan perundangan dalam bentuk undang-undang tidak diganggu gugat. Ini berarti tidak ada badan/ siapapun juga berhak atau berwenang menguji secara materiil terhadap undang-undang tersebut.

(18)

Kata “HUKUM” berarti:

Kumpulan aturan, perundang-undangan atau

hukum kebiasaan, di mana suatu negara atau

masyarakat mengakuinya sebagai sesuatu

yang mempunya kekuatan mengikat terhdap

warganya.

(19)

SISTEM HUKUM

Yang dimaksud dengan Sistem Hukum;

Sistem merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh

yag terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang

saling berkaitan erat satu sama lain.

Dengan kata lain sistem hukum adalah suatu

kumpulan unsur-unsur yang ada dalam interaksi satu

sama lain yg merupakan satu kesatuan yg

(20)

SUMBER-SUMBER HUKUM

Pengertian;

Adalah segala sesuatu yang menimbulkan

aturan-aturan yang mengikat dan memaksa,

sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar

akan menimbulkan sanksi yang tegas dan

(21)

Menurut CIVIL LAW

1. Undang-undang

2. Kebiasaan

4 Sumber

3. Traktat

4. Doktrin

(22)

Menurut COMMON LAW

Putusan

Pengadilan

Ada 2

sumber

Produk

Parlemen/DPR

(23)

Menurut Friedman ada 3 unsur hukum

yang berubah:

Struktur Hukum

Substansi Hukum

Kultur hukum

(24)

Struktur Hukum

Pola yang menunjukkan tentang bagaimana

hukum itu dijalankan menurut

ketentuan-ketentuan formalnya, struktur ini

menunjukkan bagaimana pengadilan,

pembuat hukum dan lain-lain badan serta

proses hukum itu berjalan dan dijalankan.

(25)

Substansi Hukum

Adalah peraturan-peraturan yang dipakai oleh

para pelaku hukum pada waktu melaksanakan

perbuatan-perbuatan serta

hubungan-hubungan hukum.

Contoh:

pada saat pedagang melaksanakan perjanjian

antar sesamanya, pd saat itu ia mendasarkan

hubungannya pada peraturan perdagangan, dan

inilah yang disebut dengan substansi hukum.

(26)

Kultur Hukum:

adalah penamaan untuk unsur tuntutan atau

permintaan. Tuntutan tersebut datangnya dari

rakyat atau para pemakai jasa hukum, seperti

pengadilan.

Contoh:

Jika seorang kreditur menghadapi kredit macet,

maka ia dapat menempuh berbagi alternatif:

- kekeluargaan - jasa tukang pukul - arbitrase

- melimpahkan ke pengadilan.

(27)

Jenis Metode Penemuan Hukum

Interpretasi

Metode

penemuan

Hukum

Konstruksi

(28)

Perbedaannya;

Interpretasi:

Penafsiran terhadap teks Undang-undang, dengan masih

tetap berpegang pada bunyi teks itu.

Konstruksi:

menggunakan penalaran logisnya untuk mengembangkan

lebih lanjut suatu teks UU, jadi tidak lagi berpegang

kepada bunyi teks, tetapi tidak mengabaikan hukum

sebagai suatu sistem

(29)

FAKTOR-FAKTOR PENGUBAH HUKUM

ASPEK POLITIK

1. Penguasa

2. Orsospol

3. Ormas

4. LSM/NGO

5. Kelompok penekan

(30)

Aspek Budaya

1. Perubahan Nilai

2. Euporia Reformasi

BUDAYA

3. Anti kemapanan

4. Kontak Budaya

5. Stratifikasi

(31)

Aspek Ekonomi

-Pengelompokan Negara

-Perdagangan bebas

ASPEK

-Perjanjian

EKONOMI

-Traktat

-ADR

-Arbitrase

(32)

Tren Global

-Tidak ada batas negara

-Informasi yang cepat

-Komunikasi

TREN GLOBAL

-Komplek Industri militer

-Lawyer asing

-ADR

(33)

IPTEK

Perobahan gaya hidup

IPTEK

Utiliti

(34)

4 indikator petunjuk kesadaran hukum

masyarakat

Pengetahuan Hukum

Pemahaman kaidah

4

kaidah hukum

indikator

Sikap terhadap

norma-norma

Prilaku Hukum

(35)

KESADARAN HUKUM

Secara ilmiah maupun melalui peng amatan

sangat sulit mengetahui adanya kesadaran

hukum masyarakat, akan lebih sulit lagi jika ingin

mengetahui tingkat kesadaran yang dimiliki oleh

mereka.

Untuk mengetahui secara kualitatif, tinggi atau

rendahnya kesadaran hukum adalah dengan cara

melakukan pengamatan, adapun

(36)

Motivasi mematuhi hukum

Jika dianalisis lebih lanjut ada bebarapa faktor

pendorong yang menjadikan norma hukum lebih

dipatuhi oleh masyarakat

1. Dorongan yang bersifat psikologis/ kejiwaan.

2. Dorongan untuk memelihara nilai-nilai moral

yang luhur di dalam masyarakat.

3. Dorongan dalam upaya untuk memperoleh

perlindungan hukum.

(37)

Menurut John Austin

 Hukum merupakan perintah dari penguasa (yang memegang kekuasaan tertinggi atas kedaulatan)

 Hukum adalah perintah yang dibebankan untuk mengatur makhluk hidup berpikir

 Hukum merupakan sistem yang logis, tetap dan bersifat tertutup  Hukum secara tegas dipisahkan dari keadilan dan tidak

didasarkan pada nilai-nilai yang baik dan buruk.

Opini:

a. Jelaskan tujuan dan manfaat “peraturan perundangan” bagi kehidupan bermasyarakat?

b. Sejauhmana “peraturan perundangan” tersebut dapat diterapkan dalam masyarakat

yang secara sosiologis bersifat “transisional’?

c. Nilai-nilai atau kaidah-kaidah apa saja yang seharusnya dimiliki dalam merancang suatu peraturan perundangan?

(38)

Hukum dibagi atas:

 Hukum yang diciptakan oleh Tuhan untuk manusia

 Hukum yang disusun dan dibuat oleh manusia

a. Hukum dalam arti yang sebenarnya atau hukum

positip misalnya UU, Peraturan Pemerintah dan

lain-lain.

a. Hukum dalam arti yang tidak sebenarnya, yaitu

hukum yang tidak memenuhi persyaratan sebagai

hukum, tidak dibuat oleh penguasa misalnya

(39)

BEBERAPA PERMASALAHAN PENTING DALAM

FILSAFAT HUKUM

1. Masalah hukum dan kekuasaan

2. Hukum sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat

3. Hukum dan nilai-nilai sosial budaya

4. Apakah sebabnya orang mentaati hukum

5. Apakah sebabnya negara berhak menghukum seseorang

Diskusi dan contoh:

Umumnya dalam bidang Pangan

(40)

Landasan dan Sistematika Peraturan

Perundangan

 Peraturan perundangan dikaji berdasarkan landasan

konstitusional dan idiil, landasan filosofi dan landasan

sosiologi.

 Peraturan perundangan dikaji berdasarkan sistematika

 Peraturan perundangan dikaji berdasarkan manfaat dan

kegunaan

 Peraturan perundangan dikaji berdasarkan hubungan antar

negara (regional dan internasional)

Diskusi dan contoh:

Umumnya dalam bidang Pangan

Referensi

Dokumen terkait

13) sistem adalah sekelompok elemen yang saling bergantung yang bersama – sama mencapai tujuan tertentu. 5) sistem adalah dua kelompok atau lebih komponen atau subsistem yang

disimpulkan bahwa sistem adalah dari berbagai komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain dalam bekerja sama secara harmonis

Sistem adalah kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk

Sistem informasi menurut Laudon merupakan komponen- komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk

Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah

Sistem Merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

Sistem informasi adalah sekumpulan hal, elemen, sub sistem atau bagian yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan yang saling

Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai