• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

33 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitan tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, dan seterusnya (Sanjaya, 2013: 53). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa, khususnya pada tema 7 (Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku).

B. Kehadiran dan Peran Peneliti

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Maksudnya yaitu peran peneliti dalam penelitian ini sebagai perencana kegiatan, pelaksana pembelajaran, pengumpul data, penganalisis, dan pelapor hasil penelitian. Dalam pelaksanaannya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas I di SDN Pejok II pada saat proses pembelajaran, selain itu guru juga membantu dalam mengobservasi atau melakukan pengamatan terhadap peneliti pada saat melaksanakan tindakan (mengajar) serta sebagai teman diskusi dalam proses pembelajaran dan juga refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah

(2)

berlangsung untuk merencanakan tindakan perbaikan indikator yang belum tercapai.

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro yang beralamatkan di Ds. Pejok Kec. Kedungadem Kab. Bojonegoro. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Februari – 07 Maret 2017 atau pada semester II (genap) tahun ajaran 2016/2017.

D. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas I dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

E. Data dan Sumber Data 1. Data

Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data hasil pengamatan, yaitu tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru

yang didapatkan menggunakan lembar observasi pada setiap siklus b. Data hasil belajar siswa, yang merupakan hasil penilaian keterampilan

menyimak di setiap akhir siklus

c. Hasil wawancara dengan guru kolaborator mengenai hal-hal yang sekiranya perlu ditanyakan untuk penelitian

(3)

d. Dokumentasi selama penelitian berlangsung 2. Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah dari siswa dan guru.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Peneliti melakukan observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas menyimak siswa dalam proses pembelajaran dan mencatat hasilnya pada lembar observasi. Observasi yang dilakukan pada guru meliputi keruntutan kegiatan pembelajaran yang telah disusun pada RPP, kemampuan guru dalam menguasai kelas termasuk memfokuskan perhatian siswa dan kemampuan dalam menerapkan model pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran. Sedangkan observasi pada siswa berupa antusias dan antisipasi serta kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembeajaran dikelas. Melakukan wawancara pada siswa dan guru tentang pelaksanaan model pembelajaran artikulasi dan penggunaan media boneka tangan dalam kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan kegiatan wawancara kepada guru kelas dan beberapa siswa setelah proses pembelajaran selesai. Kegiatan wawancara ini digunakan sebagai cara memperoleh data tentang respon/ tanggapan guru dan siswa setelah proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan.

2. Mencatat kejadian atau kegiatan-kegiatan siswa pada proses pembelajaran dalam catatan lapang/ catatan harian.

(4)

3. Peneliti memberikan tes pada siswa di akhir siklus untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Tes yang diberikan berupa tes unjuk kerja dan soal essay yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan berupa menjawab soal setelah membaca teks deskriptif.

4. Mendokumentasikan setiap kegiatan yang berlangsung berupa foto dan video selama proses pembelajaran sebagai bukti dokumentasi penelitian. 5. Hasil pengamatan didiskusikan bersama guru kolaborator pada saat

menganalisis data untuk membuat tindakan pada siklus berikutnya.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua instrumen, yaitu instrumen tes dan nontes. Pada instrumen tes, peneliti menggunakan tes formatif yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik. Sedangkan untuk non tes, peneliti menggunakan beberapa instrumen diantaranya :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru berfungsi untuk mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran, mulai dari kegiatan pembuka, penguasaan materi, penguasaan media, penguasaan kelas, keruntutan pembelajaran, kegiatan evaluasi, hingga kegiatan penutup. Sedangkan lembar observasi untuk siswa digunakan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran meliputi

(5)

keaktifan siswa, keberanian siswa, kegiatan siswa mengikuti proses pembelajaran dari kegiatan awal, inti sampai kegiatan akhir.

2. Panduan Wawancara

Panduan wawancara digunakan untuk memperoleh data dan masukan tentang penggunaan model pembelajaran artikulasi dan penggunaan media boneka tangan pada saat pembelajaran. Wawancara ini akan dilakukan bersama guru kelas dan beberapa siswa.

3. Soal Tes

Soal tes digunakan untuk mengukur keterampilan menyimak siswa adalah dengan tes unjuk kerja berupa menceritakan kembali teks deskriptif yang telah dibacakan oleh guru. Selain itu, peneliti juga memberikan tes formatif untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan selama 1 pembelajaran tersebut. Soal tes diberikan disetiap akhir siklus.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan menyimak siswa pada saat pembelajaran pada tema 7 (Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku) menggunakan model pembelajaran artikulasi dan penggunaan media boneka tangan. Data tersebut kemudian direduksi (disederhanakan), di klasifikasikan (dikelompokkan), diinterpretasikan dan dideskripsikan dalam bentuk bahasa yang verbal untuk

(6)

mencari verifikasi (penarikan kesimpulan). Tahap teknik analisis data yang dimaksud, terpapar secara seingkat sebagai berikut:

1. Reduksi data (data reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2015: 247). Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan memilah-milah data yang sesuai dengan kebutuhan agar sesuai dengan rumusan masalah yaitu menjelaskan pelaksanaan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan serta menjeaskan peningkatan kemampan menyimak. Seperti mengumpulkan hasil observasi, hasil wawancara, hasil catatan lapang dan hasil tes siswa. Hal ini dilakukan agar pemerolehan data lebih fokus dan terorganisir serta mempermudah dalam memverifikasi data.

Dari data hasil observasi kan diperoleh data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, hasil wawancara akan diperoleh data yaitu respon guru dan siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dan dari data catatan lapang akan didapatkan data aktivitas siswwa yang tidak ada pada lembar observasi (aktivitas yang lebih khusus). Sedangkan dari data hasil tes siswa didapatkan data penilaian kemampuan menyimak siswa.

2. Penyajian data (data display)

Data-data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, hasil tes serta dokumentasi kemudian dianalisis oleh peneliti dan disajikan dalam bentuk uraian naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan

(7)

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan (verification)

Data yang telah disajikan kemudian disimpulkan atau dilakukan verifikasi dalam suatu rangkaian pernyataan atau kata-kata yang singkat dan mudah dipahami sehingga memperoleh kejelasan dan dapat menjawab dari rumusan masalah. Hasil analisis data dalam penelitian ini dinilai dengan rumus sebagai berikut.

a. Kriteria Ketuntasan Individual

Kriteria ketuntasan individual merupakan penilaian siswa secara individu sebagai tolak ukur peningkatan keterampilan menyimak siswa. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) keterampilan menyimak di SDN Pejok II adalah ≥ 70. Hal ini dilihat dari penilaian keterampilan menyimak siswa dengan rumus sebagai berikut:

NA = x 100% (Sumber : Arifin, 2010: 232) b. Kriteria Ketuntasan Klasikal

Untuk keberhasilan klasikal minimal adalah 75% dari jumlah siswa dalam satu kelas. Apabila dalam kelas tersebut, siswa yang mendapat nilai ≥70 sudah mencapai 75% (18 dari 24 siswa) maka kelas tersebut dikatakan. Untuk mengetahui persentase ketuntasan ketrampilan menyimak siswa digunakan rumus sebagai berikut:

(8)

Ketuntasan Klasikal = x 100%

(sumber: Afandi, 2015:52)

Selain itu, penelitian ini juga dapat dikatakan berhasil dan dihentikan jika aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kualifikasi baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian lembar obsevasi guru dan lembar observasi siswa dengan tabel standar kualifikasi sebagai berikut.

Tabel 3.1 Standar Kualifikasi

Interval Skor (%) Kualifikasi Skor

85 – 100 Sangat Baik A 70 – 84 Baik B 55 – 69 Cukup C 40 – 54 Kurang D 0 – 39 Sangat Kurang E Sumber: Arikunto, 2008: 245 I. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa pada tema 7 dengan menggunakan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan. Model penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas bentuk siklus.

Setiap siklus memiliki empat tahapan, yakni (Sanjaya, 2013: 57) :

1. Adanya perencanaan, yakni kegiatan yang disusun sebelum tindakan dimulai.

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu menyusun RPP penelitian dengan guru kolaborator, menyiapkan media boneka tangan yang akan digunakan untuk pembelajaran, serta menyiapkan semua instrumen yang dibutuhkan pada saat penelitian.

(9)

2. Adanya tindakan itu sendiri, yakni perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya.

Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan mengisi proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat bersama guru kolaborator yaitu menerapkan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan pada proses pembelajaran.

3. Observasi, yakni kegiatan yang dilakukan oleh pengamat untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru.

Observasi tidak hanya dilakukan pada aktivitas guru saja, teta[pi juga dilakukan pada aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi, yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis hasil observasi, terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.

(10)

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins (Sanjaya, 2009: 54) Berikut adalah pelaksanaan dari siklus dalam penelitian :

a. Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

a) Guru merancang proses pembelajaran dengan menyusun RPP

b) Menetapkan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan untuk digunakan dalam proses pembelajaran

c) Membuat instrumen observasi dan membuat soal evaluasi 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal: Identifikasi masalah Perencanaan Aksi Refleksi Observasi Perencanaan Ulang Refleksi Observasi Aksi

(11)

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa

b) Guru memeriksa kehadiran siswa dengan cara mempresensi

c) Melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari. Dan guru memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. e) Guru mengaitkan tanya jawabnya dengan siswa tadi dengan materi yang

akan diajarkan. Kegiatan Inti :

a) Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar mereka.

b) Guru mengaitkan jawaban-jawaban siswa dengan materi yang akan disampaikan yaitu benda hidup dan benda tak hidup.

c) Siswa diajak untuk mengelompokkan benda hidup dan tak hidup.

d) Guru menjelaskan materi tentang benda hidup dan benda tak hidup. (pada saat guru menyampaikan materi, guru menggunakan media boneka tangan).

e) Siswa diminta untuk saling berpasangan.

f) Siswa menceritakan materi yang mereka pahami kepada pasangannya, dan pasangannya mencatat pada catatan kecil.

g) Hal tersebut dilakukan dilakukan secara bergantian, jadi siswa yang bercerita juga akan berganti peran menjadi siswa yang mencatat. h) Siswa membacakan hasil catatannya di depan kelas secara bergantian. i) Guru menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami oleh

(12)

j) Guru menunjukkan gambar-gambar benda hidup dan tak hidup pada siswa.

k) Siswa diminta untuk menghitung jumlah gambar yang telah ditunjukkan oleh guru.

l) Siswa menuliskan lambang bilangan dengan ejaan.

m) Guru memberikan soal evaluasi dari pembelajaran pada hari itu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi.

Kegiatan Penutup:

a) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran b) Guru memberi penguatan materi pada siswa.

c) Guru memberikan ice breaking pada siswa dengan cara mengajak untuk bernyanyi- nyanyi

d) Guru menyampaikan pesan moral dan motivasi-motivasi untuk siswa e) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam

2. Observasi

Peneliti melakukan observasi pada : a) Aktivitas guru

b) Aktivitas siswa

c) Proses kegiatan belajar mengajar

d) Pelaksanaan model pembelajaran artikulasi e) Penggunaan media boneka tangan

(13)

3. Refleksi

Peneliti menganalisa hasil penelitian dari siklus ke – 1 dari data-data yang telah dikumpulkan dari penelitian pada siklus ke – 1. Kemudian menyimpulkan hasil penelitiannya, yang selanjutnya menyusun rencana pada siklus ke – 2 sesuai dengan hasil penelitian pada siklus pertama.

b. Siklus II

Pada siklus II ini terdiri dari tahapan-tahapan yang sama dengan siklus I yaitu perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Dalam perencanaan siklus II mengacu pada hasil refleksi pada siklus I sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai atau terpenuhi pada siklus II.

Secara umum pelaksanaan antara siklus I dan siklus II tidak jauh berbeda, yang membedakan diantara kedua siklus adalah pada indikator pembelajaran. Pada siklus I siswa akan meceritakan kembali tentang benda hidup dan benda tak hidup, sedangkan pada siklus II siswa akan menceritakan kembali tentang cara merawat hewan peliharaan (benda hidup).

Gambar

Tabel 3.1 Standar Kualifikasi
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins (Sanjaya, 2009: 54)  Berikut adalah pelaksanaan dari siklus dalam penelitian :

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan revisi kedua terhadap produk (sesuai dengan data yang sudah dianalisis dari hasil uji coba kelompok kecil). Data wawancara, obeservasi dan kuesioner

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Prameswari (2015) yang berlokasi di Estuari Perancak, dimana sulitnya membedakan vegetasi mangrove

Perkara ini masih dalam perbincangan dan bagi fasa pertama, pihak Kementerian Pengangkutan telah membenarkan orang yang mempunyai kenderaan yang diubahsuai iaitu OKU yang

Oleh karena itu, Artha Wiweka hadir untuk menjadi solusi dalam penyaluran edukasi mengenai literasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik di masyarakat

Dari latar belakang yang diutarakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan

Pemberian pupuk organik cair urin sapi untuk pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) sebanyak 10% dan setara dengan urea.. Saran- saran yang dapat digunakan sebagai

Hasil: Uji hipotesis I dan II menggunakan paired sample t-test diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti kedua kelompok perlakuan memiliki pengaruh

Komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.” Tujuan merupakan komponen utama yang paling penting dalam kegiatan