• Tidak ada hasil yang ditemukan

AIRWAY & BREATHING. Wahyu Hendarto RSUD.Kota Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AIRWAY & BREATHING. Wahyu Hendarto RSUD.Kota Semarang"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

AIRWAY & BREATHING

AIRWAY & BREATHING

Wahyu Hendarto Wahyu Hendarto

RSUD.Kota Semarang RSUD.Kota Semarang

(2)

PENGELOLAAN PERNAPASAN PENGELOLAAN PERNAPASAN

AIRWAY MANAGEMENT AIRWAY MANAGEMENT

( Pengelolan Jalan Napas ).( Pengelolan Jalan Napas ).

Breathing Management Breathing Management

(3)

AIRWAY MANAGEMENT

AIRWAY MANAGEMENT

( pengelolaan Jalan Napas )

( pengelolaan Jalan Napas )

Tujuan : membebaskan jalan napas Tujuan : membebaskan jalan napas utk

utk

menjamin pertukaran udara menjamin pertukaran udara

(4)

I.Fungsi Utama Pernapasan :

I.Fungsi Utama Pernapasan :

- Menyediakan Oksigen bagi sel - Menyediakan Oksigen bagi sel

darah darah

merahmerah

- Melepaskan karbon dioksida dr - Melepaskan karbon dioksida dr tubuh

(5)

II. Anatomi :

II. Anatomi :

1. Jalan Napas Atas : hidung, rongga mulut,1. Jalan Napas Atas : hidung, rongga mulut,

faring, laring, trakhea sampai cab. bronhus . faring, laring, trakhea sampai cab. bronhus .

Faring terdiri dari : nasofaring, orofaring, danFaring terdiri dari : nasofaring, orofaring, dan

hipofaranghipofarang

Peralihan faring ke laring ada benjolan kecil di Peralihan faring ke laring ada benjolan kecil di

belakang lidah disebut epiglotis. Epiglotis ini belakang lidah disebut epiglotis. Epiglotis ini

digunakan sbg patokan pd saat melalkukan ET. digunakan sbg patokan pd saat melalkukan ET.

2. Jalan Napas Bawah : cab bronchus s/d paru2. Jalan Napas Bawah : cab bronchus s/d paru

(6)

III. Fisiologi III. Fisiologi Proses respirasi : Proses respirasi :

1. ventilasi1. ventilasi

2. difusi2. difusi

3. transportasi3. transportasi

4. pengaturan4. pengaturan

(7)

Pusat resp. ada di batang otak Pusat resp. ada di batang otak

Hidung : menyaring, menghangatkan Hidung : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara .

dan melembabkan udara .

Epiglotis sbg klep.Epiglotis sbg klep.

(8)

Difusi :

Difusi :

Dg adanya perbedaan tekanan, O2 Dg adanya perbedaan tekanan, O2 menembus membran alveolo-kapiler menembus membran alveolo-kapiler

,terikat oleh erithrosit

-,terikat oleh erithrosit - ventr.kiri.-- ventr.kiri.--

jaringan --jaringan -- O2 terlepas -- O2 terlepas -- metabolisme

-metabolisme - CO2 masuk erithrosit - CO2 masuk erithrosit -

dialirkan menuju ventr.kanan-dialirkan menuju ventr.kanan- paru2- paru2-

membus membran alveolo-kapiler --membus membran alveolo-kapiler -- masuk saluran napas.

(9)

Defusi tergantung : Defusi tergantung :

Ketebalan membran alveoliKetebalan membran alveoli

Luas permukaan membran alveoliLuas permukaan membran alveoli

Koefisien difusi, daya larutnya dlm Koefisien difusi, daya larutnya dlm membran

membran

Perbedaan tekanan antara dua sisi Perbedaan tekanan antara dua sisi membran

(10)

Kapasitas difusi adalah: Kapasitas difusi adalah:

Volume suatu gas yang berdifusi Volume suatu gas yang berdifusi

melalui membran setiap menit untuk melalui membran setiap menit untuk

perbedaan tekanan sebesar 1 perbedaan tekanan sebesar 1

mmHg. mmHg.

(11)

Proses Pernapasan :

Proses Pernapasan :

Inspirasi :

Inspirasi : dilakukan oleh otot : dilakukan oleh otot : - interkostal exterius disyarafi - interkostal exterius disyarafi

N.Intercostalis berasal dr.Th 1-12 N.Intercostalis berasal dr.Th 1-12

- diafragma, disyarafi N.Frenikus berasal dr - diafragma, disyarafi N.Frenikus berasal dr

C 3-4-5. C 3-4-5.

- strenokleidomastoidius, elevator scapula - strenokleidomastoidius, elevator scapula

- seratus anterior, scalenus - seratus anterior, scalenus

(12)

Expirasi :

Expirasi :

Bersifat pasif, kecuali expirasi Bersifat pasif, kecuali expirasi

maximal menggunakan otot perut, maximal menggunakan otot perut,

intercostal internus, seratus inferior intercostal internus, seratus inferior

posterior. posterior.

(13)

Mekanika respirasi : Mekanika respirasi :

Kembang kempis paru-paru oleh Kembang kempis paru-paru oleh karena:

karena:

1. gerakan naik turun diapragma1. gerakan naik turun diapragma

2. elevasi dan depresi iga, 2. elevasi dan depresi iga,

menyebabkan perubahan diameter menyebabkan perubahan diameter

antero-posterior rongga dada. antero-posterior rongga dada.

(14)

Paru-Paru cenderung rekoil ok : Paru-Paru cenderung rekoil ok :

Serabut paru elastikSerabut paru elastik

Lapisan alveolus mempunyai Lapisan alveolus mempunyai tegangan permukaan cairan. tegangan permukaan cairan.

Surfaktan merupakan fosfolipid yg Surfaktan merupakan fosfolipid yg mempunyai fungsi menurunkan

mempunyai fungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus, tegangan permukaan alveolus,

sehingga alveoli mudah berkembang sehingga alveoli mudah berkembang

(15)

Compliance paru-paru

Compliance paru-paru

Daya pengembangan paru-paruDaya pengembangan paru-paru

Peningkatan volume paru-paru untuk Peningkatan volume paru-paru untuk setiap peningkatan tekanan

setiap peningkatan tekanan intraalneoler.

intraalneoler.

Compliance menurun pada keadaan Compliance menurun pada keadaan fibrotik

(16)

Konsentrasi oksigen paru dipengaruhi Konsentrasi oksigen paru dipengaruhi

oleh : oleh :

Tekanan atmosferTekanan atmosfer

VentilasiVentilasi

Oksigen consumptionOksigen consumption

Cardiac out putCardiac out put

(17)

Pulmunary sirculation. Pulmunary sirculation.

Terjadi pertukaran gas Terjadi pertukaran gas

Tekanan normal = 1/6 tek sistemikTekanan normal = 1/6 tek sistemik

(18)

Tekanan vaskuler paru

Tekanan vaskuler paru

tergantung

tergantung

PosturePosture

ExerciseExercise

Intra-alveolar pressureIntra-alveolar pressure

HipoksiaHipoksia

AcidemiaAcidemia

Mitral stenosisMitral stenosis

Chronic lung deseaseChronic lung desease

Emboli paruEmboli paru

(19)

IV. GAGAL NAPAS

IV. GAGAL NAPAS

Terganggunya kemampuan sistem Terganggunya kemampuan sistem pernapasan dalam menyediakan

pernapasan dalam menyediakan

kebutuhan oksigen secara adekuat kebutuhan oksigen secara adekuat

dan kemampuan utk melepaskan dan kemampuan utk melepaskan

karbon dioksida dari dalam tubuh . karbon dioksida dari dalam tubuh .

(20)

Penyebab :

Penyebab :

1. PERIFER : 1. PERIFER :

- sumbatan jalan napas total maupun partial - sumbatan jalan napas total maupun partial

mis. benda asing, asthma,oedema laring, lidah mis. benda asing, asthma,oedema laring, lidah jatuh kebelakang

jatuh kebelakang

- Kelainan pada tl iga, rongga dada- Kelainan pada tl iga, rongga dada

- Kelainan paru : pneumonia,atelektasis,- Kelainan paru : pneumonia,atelektasis,

edema paru, pneumothoraxedema paru, pneumothorax

- Kelaian jantung : ggl jantung kiri- Kelaian jantung : ggl jantung kiri

- Kelainan neuro musc.: trauma cervical, GBS,- Kelainan neuro musc.: trauma cervical, GBS,

(21)

2. Sentral :

2. Sentral :

Trauma kepalaTrauma kepala

Radang otakRadang otak

Perdarahan otakPerdarahan otak

Obat2an : Obat2an :

tranquilizer,narkotik,barbiturat tranquilizer,narkotik,barbiturat

(22)

V. Patofisiologi :

V. Patofisiologi :

Dg adanya gangguan sistem pernapasan Dg adanya gangguan sistem pernapasan menimbulkan keadaan :

menimbulkan keadaan : • Hipoventilasi akibat :Hipoventilasi akibat :

- sumbatan- sumbatan

- penurunan fungsi neurologis- penurunan fungsi neurologis

- penurunan kemampuan paru utk mengembang.- penurunan kemampuan paru utk mengembang.

# Hipoksia akibat :

# Hipoksia akibat :

- penurunan aliran darah ke alveoli.- penurunan aliran darah ke alveoli.

- penurunan absorbsi O2 mell membran - penurunan absorbsi O2 mell membran

alveolo kapiler.alveolo kapiler.

(23)

VI.Pengenalan Gangguan Jalan

VI.Pengenalan Gangguan Jalan

Napas.

Napas.

L = Look : melihat gerakan napas.L = Look : melihat gerakan napas.

L = Listen : mendengar aliran udara L = Listen : mendengar aliran udara

pernapasan.pernapasan.

F = Feel : merasakan adanya aliran udaraF = Feel : merasakan adanya aliran udara

pernapasan pernapasan

Ketiga cara tersebut dilakukan secara Ketiga cara tersebut dilakukan secara

(24)

Look

Look

• Melihat kesadaran penderita , bila gelisah Melihat kesadaran penderita , bila gelisah mungkin terjadi hipoksia

mungkin terjadi hipoksia

• Melihat gerakan napas dan pengembangan Melihat gerakan napas dan pengembangan dada , apakah ada retraksi sela iga

dada , apakah ada retraksi sela iga ( penggunaan otot tambahan )

( penggunaan otot tambahan )

• Lihat ujung jari /kuku dan sekitar mulut , Lihat ujung jari /kuku dan sekitar mulut , bila biru berarti ada cianosis

bila biru berarti ada cianosis

• Lihat leher, apakah ada frakture tulang Lihat leher, apakah ada frakture tulang leher

(25)

Listen :

Listen :

mendengar aliran udara mendengar aliran udara

pernapasan : - mengorok : lidah pernapasan : - mengorok : lidah

jatuh kebelakang jatuh kebelakang

- bunyi cairan ( gurgling ) : cairan, - bunyi cairan ( gurgling ) : cairan, darah

darah

- stridor : sumbatan partial faring / - stridor : sumbatan partial faring / laring

(26)

Feel :

Feel :

Rasakan pergerakan udara ekspirasi, Rasakan pergerakan udara ekspirasi, dan

dan

tentukan apakah trakea terletak di tentukan apakah trakea terletak di garis

garis

(27)

VII.Teknik Pengelolaan.

VII.Teknik Pengelolaan.

A. Tanpa Alat :

A. Tanpa Alat :

1. Membuka jalan napas 1. Membuka jalan napas

Dapat dilakukan dengan cara :Dapat dilakukan dengan cara :

# Head-tilt( dorong kepala kebelakang)# Head-tilt( dorong kepala kebelakang)

# Chin-lift manouver ( angkat dagu )# Chin-lift manouver ( angkat dagu )

# Jaw-thrust manouver ( angkat sudut # Jaw-thrust manouver ( angkat sudut

rahang bawah )rahang bawah )

(28)

Head Tilt

Head Tilt

:

:

Dilakukan bila jalan napas tertutup Dilakukan bila jalan napas tertutup

lidah ‘ lidah ‘

Teknik :Teknik :

Letakkan 1 telapak tangan penolong Letakkan 1 telapak tangan penolong di dahi pasien & tekan kebawah,

di dahi pasien & tekan kebawah,

sehingga kepala menjadi tengadah sehingga kepala menjadi tengadah

dan penyangga lidah tegang , dan penyangga lidah tegang ,

akhirnya lidah terangkat ke depan. akhirnya lidah terangkat ke depan.

(29)

Chin Lift.

Chin Lift.

Dilakukan dg maksud mengangkat otot Dilakukan dg maksud mengangkat otot

pangkal lidah kedepan. pangkal lidah kedepan.

Teknik :Teknik :

Jari tengah dan telunjuk penolong Jari tengah dan telunjuk penolong memegang tl.dagu pasien,kmd

memegang tl.dagu pasien,kmd

angkat & dorong tl.dagu tsb kedepan angkat & dorong tl.dagu tsb kedepan

. .

(30)

Jaw Thrust.

Jaw Thrust.

Dilakukan bila kedua teknik diatas gagal, Dilakukan bila kedua teknik diatas gagal,

atau pada pasien dg dugaan cedera leher & atau pada pasien dg dugaan cedera leher &

kepala. kepala.

Teknik :Teknik :

Dorong sudut rahang kiri & kanan ke arah Dorong sudut rahang kiri & kanan ke arah depan shg barisan gigi bawah berada di depan shg barisan gigi bawah berada di

depan barisan gigi atas. depan barisan gigi atas.

(31)

Catatan : Catatan :

• Pasien dg cedera leher & kepala , hanya dilakukan Pasien dg cedera leher & kepala , hanya dilakukan Jaw-thrust dg hati2 & mencegah gerakan leher.

Jaw-thrust dg hati2 & mencegah gerakan leher.

• Bila jalan tersunbat ok ada benda asing di mulut Bila jalan tersunbat ok ada benda asing di mulut

-- lakukan pembersihan manual dg sapuan jari lakukan pembersihan manual dg sapuan jari • Bila masih belum lancar, pikirkan sumbatan di – Bila masih belum lancar, pikirkan sumbatan di –

daerah faring.

daerah faring.

• Bila pasien jadi tidak sadar, lakukan peniupan Bila pasien jadi tidak sadar, lakukan peniupan melalui udara

-melalui udara - dada tidak mengembang dada tidak mengembang .pikirkan masih ada sumbatan

-.pikirkan masih ada sumbatan - lakukan lakukan Heimlich Manouver.

(32)

2. Membersihkan Jalan Napas . 2. Membersihkan Jalan Napas .

Teknik Finger Sweep : Teknik Finger Sweep :

• Dilakukan bila diduga ada benda asing di mulut Dilakukan bila diduga ada benda asing di mulut atau hipofaring & benda tsb mudah dilihat.

atau hipofaring & benda tsb mudah dilihat.

• Miringkan kepala pasien ( kec.ada cedera Miringkan kepala pasien ( kec.ada cedera tl.leher)

-tl.leher) - buka mulut dg Jaw-thrust dan tekan buka mulut dg Jaw-thrust dan tekan dagu kebawah .

dagu kebawah .

• Gunakan 2 jari ( telunjuk & tengah ) yg bersih Gunakan 2 jari ( telunjuk & tengah ) yg bersih atau dg sarung tangan /dibungkus kassa utk atau dg sarung tangan /dibungkus kassa utk mengorek/mengait benda asing tsb.

(33)

3. Mengatasi sumbatan jalan

3. Mengatasi sumbatan jalan

napas

napas

Pd obstruksi total akut, biasanya ok benda Pd obstruksi total akut, biasanya ok benda

asing yg menyangkut & menyumbat pangkal asing yg menyangkut & menyumbat pangkal

laring laring.. Teknik : Teknik : #. Back Blow. #. Back Blow.

#. Abdominal Thrust.( hentakan #. Abdominal Thrust.( hentakan

abdominal ) abdominal )

#. Chest Thrust. ( Hentakan dada ) #. Chest Thrust. ( Hentakan dada )

(34)

Back Blow Back Blow

Teknik pd penderita sadar : Teknik pd penderita sadar :

Bantu / tahan penderita tetap berdiri Bantu / tahan penderita tetap berdiri atau condong kedepan dengan

atau condong kedepan dengan merangkul dari belakang.

merangkul dari belakang.

Lakukan hentakan atau pukulan Lakukan hentakan atau pukulan

mendadak & keras pada titik silang mendadak & keras pada titik silang

garis antara belikat & garis garis antara belikat & garis

punggung tulang - belakang . punggung tulang - belakang .

(35)

Abdominal Thrust

Abdominal Thrust

Teknik pada penderita sadar :Teknik pada penderita sadar :

Rangkul korban dari belakang Rangkul korban dari belakang dengan kedua lengan dengan dengan kedua lengan dengan

kepalan kedua tangan , hentakan kepalan kedua tangan , hentakan

mendadak pada ulu hati . mendadak pada ulu hati .

(36)

Chest Thrust ( hentakan dada )

Chest Thrust ( hentakan dada )

Teknik ini sama dg kompresi dada luar.Teknik ini sama dg kompresi dada luar.

Teknik ini banyak digunakan utk anak2 Teknik ini banyak digunakan utk anak2

diatas 1 tahun, org. gemuk & ibu hamil.

diatas 1 tahun, org. gemuk & ibu hamil.

Posisi korban telentang Posisi korban telentang

Untuk bayi tekanan dilakukan pada Untuk bayi tekanan dilakukan pada tulang dada dg jari ke2 & ke3 ,kira2

tulang dada dg jari ke2 & ke3 ,kira2

satu jari dibawah garis imajinasi antar

satu jari dibawah garis imajinasi antar

putting susu.

(37)

Pada penderita tidak sadar :

Pada penderita tidak sadar :

• Tidurkan penderita telentang .Tidurkan penderita telentang .

• Lakukan Back Blow & abdominal Thrust Lakukan Back Blow & abdominal Thrust sebanyak 5-10 kali.

sebanyak 5-10 kali.

• Tarik lidah & dorong rahang bawah utk Tarik lidah & dorong rahang bawah utk

melihat benda asing. Bila terlihat ambil dg melihat benda asing. Bila terlihat ambil dg

jari. jari.

• Usahakan memberikan napas buatan Usahakan memberikan napas buatan

• Bila jalan napas tetap tersumbat, ulangi Bila jalan napas tetap tersumbat, ulangi langkah langkah spt diatas.

langkah langkah spt diatas.

• Segera panggil bantuan setelah pertolongan Segera panggil bantuan setelah pertolongan pertama dilakukan salama 1 menit.

(38)

Pengelolaan Jalan Napas pd Bayi & Pengelolaan Jalan Napas pd Bayi &

Anak. Anak.

Penderita Sadar : Penderita Sadar :

Disuruh batuk bila dapat -Disuruh batuk bila dapat - observasi. observasi.

Bila tdk efektif/berhenti -Bila tdk efektif/berhenti - Back blow 5 Back blow 5 kali

kali

( hentakan keras mendadak pd punggung ( hentakan keras mendadak pd punggung di titik silang garis antara belikat dg

di titik silang garis antara belikat dg vertebra ).

(39)

Sumbatan berat pada bayi & anak Sumbatan berat pada bayi & anak

Bayi : lakukan back blow 5 x diikuti Bayi : lakukan back blow 5 x diikuti dg chest thrust 5x ber-ulang2, sp

dg chest thrust 5x ber-ulang2, sp

bendanya keluar atau sp pasien jadi

bendanya keluar atau sp pasien jadi

tidak sadar.

tidak sadar.

Anak-Anak : lakukan back blow atau Anak-Anak : lakukan back blow atau abdominal thrust / heimlich

abdominal thrust / heimlich

maneuver sp bendanya keluar atau

maneuver sp bendanya keluar atau

sampai penderita jadi tdk sadar.

(40)

Catatan : Catatan :

Pada bayi tidak boleh dilakukan Pada bayi tidak boleh dilakukan

abdominal thrust, ok dpt merusak abdominal thrust, ok dpt merusak

organ , misalnya hepar dll. organ , misalnya hepar dll.

(41)

Bayi & Anak yg tdk sadar. Bayi & Anak yg tdk sadar.

Tidurkan terlentang .Tidurkan terlentang .

Lakukan sapuan jari ( finger sweep ) .Lakukan sapuan jari ( finger sweep ) .

Benda terlihat Benda terlihat  ambil dg jari / alat. ambil dg jari / alat.

Tdk terlihat, jangan di-korek2, sebab akan Tdk terlihat, jangan di-korek2, sebab akan merusak faring.

merusak faring.

Gunakan laringoskop utk melihat Gunakan laringoskop utk melihat

bendanya dan forcep utuk mengambilnya . bendanya dan forcep utuk mengambilnya .

(42)

B. Dengan Alat

B. Dengan Alat

Cara ini dilakukan bila pengelolaan Cara ini dilakukan bila pengelolaan

tanpa tanpa

alat tidak berhasil. alat tidak berhasil.a. Membuka jalan napas

a. Membuka jalan napas

Pemasangan Pipa ( tube ) : orofaring , nasof.Pemasangan Pipa ( tube ) : orofaring , nasof.

Bila dg ke2 tube pernapasan masih blm Bila dg ke2 tube pernapasan masih blm baik,

baik,

maka dpt dilakukan pemasangan pipa maka dpt dilakukan pemasangan pipa

endotracheal.Pemasangan pipa ini dapat endotracheal.Pemasangan pipa ini dapat

menjamin napas tetap baik , dapat menjamin napas tetap baik , dapat

menghindari aspirasi & memudahkan menghindari aspirasi & memudahkan

(43)

Teknik Pemasangan Pipa Orofarng Teknik Pemasangan Pipa Orofarng

• Buka mulut pasien ( chin lift atau gunakan ibu jari Buka mulut pasien ( chin lift atau gunakan ibu jari & telunjuk ).

& telunjuk ).

• Siapkan pipa orofaring yg tepat ukuran :Siapkan pipa orofaring yg tepat ukuran :

• - bersihkan & beri jelly.- bersihkan & beri jelly.

• - arahkan lengkungan menghadap ke langit2- arahkan lengkungan menghadap ke langit2

• ( palatal ).( palatal ).

• - Masuk separo, putar lengkungan mengarah - Masuk separo, putar lengkungan mengarah

• ke bawah lidah.ke bawah lidah.

• - dorong pelan2 sampai posisi tepat. - dorong pelan2 sampai posisi tepat.

• Yakinkan lidah sudah tertopang pipa orofaring.Yakinkan lidah sudah tertopang pipa orofaring.

(44)

Teknik Pemasangan Pipa Nasofaring. Teknik Pemasangan Pipa Nasofaring.

Nilai lubang hidung, septum nasi, ukuran.Nilai lubang hidung, septum nasi, ukuran.

Pakai sarung tangan.Pakai sarung tangan.

Beri jelly pada pipa .Beri jelly pada pipa .

Hati2 dg kelengkungan tube yg Hati2 dg kelengkungan tube yg

menghadap ke arah depan, ujungnya menghadap ke arah depan, ujungnya

diarahkan ke telinga. diarahkan ke telinga.

Dorong pelan2 hingga seluruhnya masuk, Dorong pelan2 hingga seluruhnya masuk, kemudian pasang plester ( kalau perlu ). kemudian pasang plester ( kalau perlu ).

(45)

Pemasangan Pipa EndoTrakheal. Pemasangan Pipa EndoTrakheal.

Persiapan alat : Persiapan alat :

• - Pipa oro/nasofaring.- Pipa oro/nasofaring.

• - Pipa endotrakheal & stylet- Pipa endotrakheal & stylet

• - Suction- Suction

• - Kanula & masker Oksigen.- Kanula & masker Oksigen.

• - Ambu bag.- Ambu bag.

• - Pelumas ( jelly ).- Pelumas ( jelly ).

• - Forcep ( Magill).- Forcep ( Magill).

• - Laringoskop( handle & blade, & periksa batere.- Laringoskop( handle & blade, & periksa batere.

• - Sarung tangan, plaster & gunting.- Sarung tangan, plaster & gunting.

• - Obat2 sedatif ( i.v.) bila perlu.- Obat2 sedatif ( i.v.) bila perlu.

(46)

Teknik Pemasangan Pipa Endotrakheal. Teknik Pemasangan Pipa Endotrakheal.

1. Intubasi Orotrakheal : 1. Intubasi Orotrakheal :

• Sebelum intubasi berikan O2, dan pastikan Sebelum intubasi berikan O2, dan pastikan

• Jalan napas terbuka ( hati2 pd cedera leher )Jalan napas terbuka ( hati2 pd cedera leher )

• Siapkan pipa endotrakheal, periksa balon ( cuff ), Siapkan pipa endotrakheal, periksa balon ( cuff ), siapkan stylet,beri pelumas ( jelly )

siapkan stylet,beri pelumas ( jelly )

• Siapkan laringoskop, lampu harus menyala.Siapkan laringoskop, lampu harus menyala.

• Pegang laringoskop dg tangan kiri, masukkan ujung Pegang laringoskop dg tangan kiri, masukkan ujung blade kesisi kanan mulut pasien,geser lidah pasien ke

blade kesisi kanan mulut pasien,geser lidah pasien ke

kiri.

kiri.

• Ujung blade menyusuri tepi lidah sampai pangkal Ujung blade menyusuri tepi lidah sampai pangkal lidah.

lidah.

(47)

- lakukan traksi sesuai sumbu panjang - lakukan traksi sesuai sumbu panjang

laringoskop ( hati2 cedera gigi, gusi, bibir ). laringoskop ( hati2 cedera gigi, gusi, bibir ).

• Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap lendir/ Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap lendir/ cairan terlebih dahulu .

cairan terlebih dahulu .

• Masukkan pipa endotrakheal pd posisi yg tepatMasukkan pipa endotrakheal pd posisi yg tepat

• Keluarkan laringoskop & stylet secara hati2.Keluarkan laringoskop & stylet secara hati2.

• Kembangkan balon ( cuff ) pipa endotrakhealKembangkan balon ( cuff ) pipa endotrakheal

• Pasang pipa orofaring ( Mayo / Guedel ).Pasang pipa orofaring ( Mayo / Guedel ).

• Periksa posisi ETT apakah sudah masuk pada Periksa posisi ETT apakah sudah masuk pada posisi yg tepat ( auskultasi suara pernapasan posisi yg tepat ( auskultasi suara pernapasan

atau udara yang ditiupkan. atau udara yang ditiupkan.

• Hubungkan dengan pipa oksigen.Hubungkan dengan pipa oksigen.

(48)

2

(49)

b. Penghisapan benda cair dg alat

b. Penghisapan benda cair dg alat

penghisap manual atau

penghisap manual atau

elektrik

elektrik

.

.

Teknik :

Teknik :

# Penghisap dihubungkan dg slang kecil yg bersih

# Penghisap dihubungkan dg slang kecil yg bersih

( NGT )

( NGT )

# Posisikan kepala agar jalan napas terbuka

# Posisikan kepala agar jalan napas terbuka

# Pakailah sarung tangan & buka mulut pasien.

# Pakailah sarung tangan & buka mulut pasien.

# Lakukan penghisapan dg memasukkan slangnya

# Lakukan penghisapan dg memasukkan slangnya

kedalam mulut ( tdk boleh lebih dari 5 - 10 detik ),

kedalam mulut ( tdk boleh lebih dari 5 - 10 detik ),

posisi slang tdk menghisap.

posisi slang tdk menghisap.

# Bila memakai ujung suction yg lunak, penghisapan

# Bila memakai ujung suction yg lunak, penghisapan

boleh sampai ke pangkal lidah.

boleh sampai ke pangkal lidah.

# Cuci slang penghisap.

# Cuci slang penghisap.

# Bila belum bersih, dpt dilakukan secara berulang.

(50)

c.

c.

Membersihkan benda padat .Membersihkan benda padat .

Teknik ini dilakukan bila dengan cara Teknik ini dilakukan bila dengan cara

sapuan jari tidak berhasil.sapuan jari tidak berhasil.

Alat bantu yang diperlukan :Alat bantu yang diperlukan :

- Laringoskop.- Laringoskop.

- Alat penghisap ( suction )- Alat penghisap ( suction )

(51)

Teknik membersihkan benda padat dg Teknik membersihkan benda padat dg

alat. alat.

Buka jalan napas sambil memperbaiki Buka jalan napas sambil memperbaiki posisi kepala pasien.

posisi kepala pasien.

Pegang laringoskop dg tangan kanan.Pegang laringoskop dg tangan kanan.

Masukkan bladenya pd sudut mulut kanan Masukkan bladenya pd sudut mulut kanan & menysur tepi lidah sampai pangkal lidah & menysur tepi lidah sampai pangkal lidah

Putar ujung blade scr perlahan ketengah Putar ujung blade scr perlahan ketengah

Angkat tangkai laringoskop keatas depan Angkat tangkai laringoskop keatas depan shg terlihat hipofaring & rimaglotis.

shg terlihat hipofaring & rimaglotis.

Gunakan penghisap utk benda cair & liur . Gunakan penghisap utk benda cair & liur . Gunakan forcep bila terdapat benda padat. Gunakan forcep bila terdapat benda padat.

(52)

c.

c.

Membuka jalan napas dg Membuka jalan napas dg Krikotirotomi.

Krikotirotomi.

Ada 2 jenis krikotirotomi :Ada 2 jenis krikotirotomi :

- Krikotirotomi dg jarum- Krikotirotomi dg jarum

- Krikotirotomi dg pembedahan - Krikotirotomi dg pembedahan ( pisau )

( pisau )

Cara ini dilakukan bila pamasangan Cara ini dilakukan bila pamasangan pipa

pipa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa Metode CDS dan Heuristik Pour dapat mengurangi keterlambatan perusahaan dari enam kali keterlambtan

Fakta tersebut melatarbelakangi Mercy Corps Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Kota Semarang dan Yayasan Bintari mengembangkan kegiatan yang bertujuan

FORMAT VALIDASI DATA JAMKESDA UNTUK TRANSFORMASI KE BPJS Nama Desa:. Wilayah Kerja Puskesmas:

Dari analisis pada keenam buku tersebut, data menunjukkan bahwa bentuk poskolonial yang paling banyak ditemukan ada pada buku Mosaic One sejumlah 13, selanjutnya adalah buku

Pilihan kayu yang digunakan oleh para violins profesional antara lain adalah kayu spruce dengan kriteria elastisitas yang tinggi dalam hubungannya dengan kerapatan, serat lurus,

Rosliana (1998) dalam skripsinya yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode Pada Penutur Bahasa Indonesia, mengatakan bahwa alih kode dan campur kode adalah merupakan peristiwa

Analisis internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan usaha tembakau rajangan pada Kelompok Tani Telaga Suci

Sementara hasil penelitian dari Natarsyah (2000) menyatakan bahwa Beta saham mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan bahwa