• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan halogenaaaa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan halogenaaaa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

Kimia anorganik I

halogen

Oleh

NILUH GEDE DITA RIASTIGIRI

G1C 009 032

Program studi kimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2011

(2)

HALOGEN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan praktikum :

Mempelajari salah satu cara pembuatan kolor dan beberapa sifat klor, brom dan iod.

2. Hari, tanggal :

Senin, 2 Mei 2011.

3. Tempat praktikum :

Laboratorium Kimia Dasar (lantai 3), Fakultas MIPA, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI

Unsur golongan VIIA yaitu Flour, Klor, Brom, dan Iod tidak terdapat dialam bebas, tetapi bersenyawa dengan unsur lain karena reaktif. Unsur golongan ini disebut Halogen (Yunani: halo=garam) karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Halogen dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik karena tiap atom memerlukan satu elektron untuk membentuk ikatan kovalen X----X. Titik didih dan titik beku halogen bertambah dari Flour ke Iodium. Hal ini disebabka oleh kenaikan Mr yang akan memperbesar gaya Van der Wallsnya. Karena kereaktifan halogen relatif besar dibandingkan unsur lain, maka halogen bersifat menarik elektron atau pengoksidasi. Kemampuan oksidasi halogen berkurang dari atas kebawah. Akibatnya unsur yang diatas dapat mengoksidasi unsur dibawahnya (Syukri, 1999;599).

Klorin atau diklorin berupa gas yang berwarna hijau pucat beracun juga sangat reaktif. Klor bereaksi dengan banyak unsur biasanya membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi tinggi bagi unsur yang bersangkutan contoh besi terbakar menghasilkan besi (III) klorida bukan besi (II) klorida. Gas diklorin sangat mudah dipreparasi atau dibuat dilaboraturium dengan menggunakan atau menambahkan asam hidroklorida pekat pada kalium permanganat; klorida dioksidasi menjadi klorin dan ion permanganat direduksi menjadi manyan (II). Diklorin dapat bertindak sebagai agen klorinasi, sebagai contoh

(3)

menjadi ClH2C-CH2Cl(g). Gas diklori dipreparasi dari elektrolisis larutan natrium klorida,

dengan hasil samping natrium hidroksida. Sebagian besar produksi diklorin digunakan untuk sintesis senyawa-senyawa organoklorin dan pada industri pulp dan kertas untuk pemutih kertas, pengolahan (pemurnian) air tahapan tengahan dalam ekstraksi titanium dari bijihnya. (Sugiyarto, 2001: 11.6-11.7).

Iod terdapat sebagai ioda dalam air laut dan sebagai iodat dalam garam chili

(guanu). Produksi l2 menyangkut baik mengoksidasi I- ataupu mereduksi iodat menjadi I

-dikuti oleh oksidasi. MnO2 dalam larutan asam biasanya digunakan sebagai pengoksidasi. Iod adalah padatan hitam dengan sedikit kilap logam. Pada tekanan atmosfer iod menyublim tanpa meleleh. Iod segera melarut dalam pelarut polar seperti CS2 dan SCl4. Larutan semacan itu berwarna merah lembayung, seperti dalam uapnya. Dalam pelarut-pelarut polar, hidrokarbon tidak jenuh, dan SO2 cair. Terbentuk larutan cokelat atau cokelat kemerah jambuan. Warna-warna ini menunjukkan pembentukan kompleks lemah I2---5 yang dikenal sebagai kompleks penyerahan muatan. Energi ikatan adalah hasil dari penyerahan sebagian dari muatan dalam arti I2- S+. Kompleks-kompleks I2 dan juga Br2, Cl2, dan lCl kadang-kadang dapat diisolasi sebagai padatan kristal pada suhu rendah. Iod membentuk kompleks biru dengan pasti, dimana atom iod terarah dalam-saluran ada polisakarida amilose (cotton, 2009: 374-375).

C. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT

Tabung reaksi berpipa samping Sumbat Pipa kaca Erlenmayer Kembang sepatu Kain hitam Penjepit

(4)

2. BAHAN

Asam klorida pekat Karbon tetraklorida Kaporit Larutan amilum Butiran iod Alcohol

D. SKEMA KERJA

Pipa samping tabung reaksi

 Dimasukan kedalam Erlenmeyer yang berisi air.  Masukan ½ sendok the kaporit

 + 1 mL HCl pekat  Tutup dengan sumbat Hasil

(gas klor yang terbentuk akan mengalir ke dalam air di dalam Erlenmeyer) Larutan klor (hasil)

 Dimasukan dalam tabumg reaksi

 Tempelkan kembang pada mulut tabung

 Ganti kembang dengan kain, yang satu basah dan satu kering Hasil (catat)

2 mL larutan klor

 Dimasukan kedalam tabung reaksi

 + 1 mL CCl4

 Kocok Perhatikan lapisan

(5)

1 butir iod

 Dimasukan kedalam 2 mL air  Kocok(perhatikan warna)

 + 1 mL CCl4

 Kocok Perhatikan lapisan

1 butir iod

 Dilarutkan dalam 2 mL alcohol (perhatikan warna)

 + 1 mL CCl4

 Kocok

Perhatikan lapisan CCl4

1 butir iod

 Dilarutkan dalam 2 mL alcohol  Perhatikan warna

Hasil

 Dimasukan dalam 2 mL larutan amilum Hasil

(6)

E. HASIL PENGAMATAN

Prosedur Hasil pengamatan

Kapori + HCl pekat dan ditutup sumbat Gas klor yang terbentuk akan mengalir ke

dalam air di dalam tabung, terbentuk gelembung-gelembung larutan klor berwarna putih keruh.

Larutan klor  Kembang  Kain basah  Kain kering

 Kembang berwarna pucat  Tidak terjadi perubahan  Tidak terjadi perubahan

Larutan klor + CCl4 Terbentuk dua fase, dimana pada bagian

atas merupakan organic berwarna keruh yang merupakan larutan klor dan bagian

bawah terdapat CCl4.

1 butir iod + 2 mL air (kocok) + CCl4

(kocok)

Pada saat ditambah air larutan berubah

menjadi orange. Setelah ditambah CCl4

terbentuk dua fase, larutan iod berada di

atas dan larutan CCl4berada di bawah

dengan warna biru.

Iod dilarutkan dalam alcohol + CCl4

(dikocok)

Warnanya orange setelah ditambah alcohol warnanya menjadi coklat setelah

ditambahkan CCl4hanya terbentuk satu

fase. Butiran iod dilarutkan dalam 2 mL alcohol

dan dimasukan dalam larutan amilum

Warna larutan merah hitam dan didasar tabung terdapat endapan berwarna hitam setelah sitambahkan amilum warnanya menjadi ungu pekat.

(7)

F. ANALISIS DATA

Persamaan reaksi

 Ca(OCl)2(s)+ 4 HCl(aq)→ CaCl2(aq)+ 2H2O(aq)+ Cl2(g)

Cl2(g)+ H2O(l) → H++ Cl-+ HClO(aq)

 HClO(aq)+ H2O(l)→ H3O++ ClO

- 2HClO(aq)+ CCl4(aq)→ 2HCl(aq)+ CO2(g)+ Cl2(g)

 I2(s)+ H2O(l)→ 2I-+ H2O(l)

I2(s)+ H2O(l)→ H++ 2I-+ HIO(aq)

 I2(s)+ C2H5OH(aq)→ C2H5OI(aq)+ HI(aq)

Amilum + I2(s)→ HI(aq)+ H2O(l)+ CO2(g)

G. PEMBAHASAN

Unsur-unsur yang berada pada golongan VIIA disebut dengan golongan halogen. Anggotanya yaitu flour, klor, brom, iod, dan astatin. Halogen mempunyai elektronegatifitas yang tinggi karena mempunyai tujuh elektron valensi dan membentuk ion halida negatif seperti dijumpai pada garam ionik. Kecuali flour mereka juga menunjukkan bilangan oksidasi positif. Halogen praktis tidak menunjukkan sifat-sifat logam. Astatin anggota terberat dalam golongan karena mempunyai beberapa sifat logam tapi merupakan unsur radioakif berumur pendek. Ikatan antara atom halogen cukup kuat

nemun daya tarik antar molekul X2lemah disebabkan karena daya tarik Van der Walls

saja.

Klor berwujud gas pada suhu kamar karena titik didih dan titik bekunya lebih rendah yaitu -35˚C dan -102˚C. Sedangkan iod berwujud padat pada suhu ruangan karena titik didih dan titik bekunya lebih tinggi yaitu 103˚C dan 114˚C. gas hydrogen klorida sangat laruta dalam air, dan larutan ini disebit dengan asan hidroklorida. Asam hidroklorida pekat komersial adalah 37 %berat, atau 12 M.

Pada suhu kamar, iod mengkristal sebagai lembaran hitam dengan kilat metalik.

Walaupun, seperti ditunjukan analisis sinar-X, padatnya mengandung molekul I2 yang

diskrit, sifatnya sangat berbeda dari zat padat molekuler yang umum. Misalnya, daya hantar listriknya, bertambah dengan naiknya suhu seperti semikonduktor. Demikian pula ,

(8)

iod cair bersifat konduktor lemah, yang berkurang dengan naiknya suhu seperti logam. Jadi, meskipun lemah, sifat logam juga dijumpai dalam golongan halogen.

Pada praktikum kali ini, dimana tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari cara pembuatan klor dan beberapa sifat klor, brom, iod. Pada praktikum, percobaan tentang brom tidak dilakukan. Pada percobaan pertama yaitu mengetahui cara pembuatan klor. Pada percobaan pertama kaporit dicampurkan dengan asam klorida pekat. Setelah tercampur, larutan langsung ditutup dengan sumbat. Dari percobaan diperoleh larutan menjadi berwarna keruh dan terdapat banyak gelembung. Pada percobaan ini terbentuk gas klor yang berwarna putih keruh. Gas klor yang dihasilkan dialirkan kedalam air yang berada pada labu erlenmeyer yang kemudian menghasilkan klorin dengan perubahan yaitu air menjadi keruh dan berwarna putih keruh. Diklorin dapat larut dalam air dan bereaksi menghasilkan campuran asam hidroklorida dan asam hipoklorit menurut persamaan reaksi:

Cl2(aq)+ 2H2O(l) H3O+(aq)+ Cl-(aq)+ HClO(aq)

Pada temperatur kamar, larutan jenuh di klorin terhidrat dan sepertiga campuran asam tersebut. Asam hipoklorit berada dalam keseimbangan ion:

HClO(aq)+ 2H2O(l) H3O+(aq)+ ClO-(aq)

Selanjutnya klor yang dihasilkan dimasukan sebagian dalam masing-masingtabung reaksi yang ditempelkan kembang berwana ,potongan kain hitam basah dan kering pada mulut tabung. Pada percobaan ini pada bunga menjadi agak memudar tetapi tidak terdapat bintik putih, sedangkan pada kain basah dan kering tidak terjadi perubahan apapun, pada percobaan ini terjadi kesalahan ini di sebabkan karna kain yang digunakan terlalu tebal dan larutan klor yang didapatkan agak pekat karena banyak menggunakan kaporit dan HCl pekat yang digunakan sedikit. Seharusnya pada percobaan ini kain yang di masukkan dalam larutan klori menjadi memudar karna larutan di klorin dalam air di gunakan sebagai agen pembersih/pemutih(beleaching) yang sebernarnya lebih di perankan oleh aktivitas oksidan ion hipoklori tersebut daripada molekul di klori sendiri.

Pada percobaan selanjutnya yaitu 2 ml larutan klor ditambahkan dengan 1

ml CCl4 (karbon tetraklorida), dengan cara dikocok. Pada percobaan terbentuk 2 fase,

yaitu larutan dibawah berwarna bening dan diatas keruh, larutan dibawah merupakan fase

(9)

tidak dapat bergabung dengan klor dikarenakan perbedaan kepolarannya, CCl4merupakan

senyawa non polar. Sedangkan klor adalah senyawa polar. Lapisan organik lebih bening daripada diatas.

Pada percobaan selanjutnya yaitu mengenai iod. Sebutir yod dimasukkan dalam air. Larutan berubah dari bening menjadi coklat. Kelarutan yod dalam air sangat sedikit, iod tidak habis bereaksi hal ini disebabkan karena yod tidak larut sempurna dalam

air. Setelah itu kedalam larutan tersebut ditambahkan dengan 1 ml CCl4 (karbon

tetraklorida). Lama-kelamaan yod yang belum habis bereaksi dalam air setelah

ditambahkan karbon tetraklorida menjadi larut dan bergabung dengan CCl4yang menjadi

berwarna ugu, terbentuk dua fase yaitu dibawah ungu yang merupakan fase organik dan diatas bening yang merupakan fase air. Hal ini yang disebabkan karena kepolarannya, yod

bersifat non polar. Begitu juga dengan CCl4(karbon tetraklorida) merupakan pelarut non

polar yang mempunyai sifat polaritas rendah. Sedangkan air merupakan pelarut polar, pada prinsipnya pelarut polar akan larut dengan senyawa polar begitu juga dengan non polar. Jika kedua jenis molekul/senyawa yang dicampur sama-sama non polar maka mereka sama-sama netral, tidak memiliki dipol, sehingga keduanya dapat bercampur secara homogen.

Percobaan terakhir yaitu masih menggunakan yod akan tetapi pelarut yang digunakan adalah alkohol. Yod pada suhu kamar merupakan padatan yang berupa lembaran mengkilap berwarna hitam. Kedalam alkohol dimasukkan sebutir iod, warna larutan merah teh (coklat) terdapat endapan warna hitam lama-kelamaan endapan hilang dan warnanya menjadi merah kehitaman atau coklat tua. Setelah itu beberapa tees larutan dimasukkan kedalam 2 ml larutan amilum, larutan berubah menjadi warna violet. Yod berfungsi untuk menguji karateristik seperti mengidentifiasi larutan amilum.

H. KESIMPULAN

 Klor dalam suhu ruangan berupa gas,berwarna kuning,berbau dan dapat larut dalam air.

(10)

 Larutan klor yang ditutup dengan bunga dan kain tidak terjadi perubahan disebabkan kesalahan dari praktikum antara lain: larutan klor yang dihasilakan terlalu encer.

 Larutan diklorin dalam air berfungsi sebagai pemutih.

 Senyawa-senyawa non akan larut dalam senyawa non polar juga begitujuga senyawa polar.

 Kelarutan yod dalam alkohol dalam alkohol lebih besar daripada kelarutannya dalam air.

 Yod dalam alkohol dan air berwarna coklat sedangkan dalam CCL4 berwarna ungu.

 Yod merupakan padatan yang berupa lembaran kilap dan berwarna hitam.  Yod tidak melrut sempurna dalam air,tetapai melarut sempurna didalam pelarut

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.

Purwoko, Agus Abhi. 2001.Kimia Unsur Bagian A. Mataram: Universitas Mataram.

Sugiyarto, Kristian Handoyo. 2001. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Non Logam. Yogyakarta: UNY.

Referensi

Dokumen terkait

yang menghasilkan kurva kuadratik hanya terdapat pada percobaan pupuk K terhadap bobot basah akar 8 MST, bobot kering brangkasan saat panen, dan kadar N biji (Gambar 2),

Percobaan dilakukan pada 7 ukuran tali jaring masing-masing dalam kondisi kering dan basah, sesuai SNI 08-0889-1989 tentang Cara Uji Perubahan Panjang Benang Jaring Setelah

Tidak terjadi interaksi antara jenis nutrisi dan ukuran polybag pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, saat berbunga, bobot basah dan bobot kering

Pada percobaan tanah lempung dalam kondisi kering optimum dan basah optimum berguna untuk menge- tahui daya dukung tanah dalam kondisi kering dan basah, oleh karena itu perlu

Pada percobaan tanah lempung dalam kondisi kering optimum dan basah optimum berguna untuk menge - tahui daya dukung tanah dalam kondisi kering dan basah, oleh karena itu

Pada Tabel 2 perlakuan kurang hara yaitu P dan atau K berpengaruh sangat nyata terhadap peubah jumlah bunga, jumlah polong, bobot basah polong, bobot kering

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada larutan protein yaitu ekstrak tempe, ekstrak tauge, putih telur, dan pepton mengalami perubahan warna yaitu berubah

3.4.3 Percobaan 3: Identifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah 1 mL larutan 1% BaCl2 Perubahan warna dan endapan yang terbentuk - dimasukkan ke dalam tabung reaksi.. - diamati apa