• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh jenis pupuk dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong krisan ( Dendranthema grandiflorum ) NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh jenis pupuk dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong krisan ( Dendranthema grandiflorum ) NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

PENGARUH JENIS PUPUK DAN VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL BUNGA POTONG KRISAN ( Dendranthema grandiflorum )

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:

Maharani Sutejo

NIM. M0412049

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

2

Effect of Type Fertilizer and Varieties on Growth and Yield of Cut Flower

Chrysanthemum (Dendranthema grandiflorum)

MAHARANI SUTEJO

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science Sebelas Maret University

ABSTRACT

Chrysanthemum (Dendranthema grandiflorum) is a horticultural commodities which have prospects and plays an important role in the trade of agricultural commodity in Indonesia. To address the demand for high cut flower chrysanthemum efforts should be made to increase the production of chrysanthemum by using improved varieties, fertilizer according to the dose, and maintenance intensive. This study aims to determine the effect of fertilizers on growth and yield of cut flower chrysanthemum varieties 5.

This study uses a randomized block design method Complete (RAKL) factorial design consisting of two factors, namely the type of fertilizer consisting of Hyponex, Extragreen, Fitosan and chrysanthemum varieties consisting of Sena, Dewi Ratih, Yulimar, Kinanti and Swarna Kencana. Each treatment is done with three replications. Observation of plant growth was measured on the first day of the study and every week for 4 months. The observed variables include plant height, leaf number, leaf area, wet weight, dry weight, time of harvest, stem diameter, flower diameter, number of planting flowers, bright flowers. The qualitative data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). If the treatments showed significant difference, then continued with DMRT (Duncan's Multiple Ranges Test) with a test level of 95% to determine the effect of the difference between treatments.

The results showed that all three types of fertilizer affect the growth and yield of cut flower chrysanthemum (D.grandiflorum). Different fertilizers provide different response to each variety. The highest growth of chrysanthemum in Kulon Progo area indicated by Kinanti varieties.

(3)

commit to user

3

PENDAHULUAN

Krisan (Dendranthema grandiflorum) merupakan tanaman hias andalan komoditas

holtikultura yang mempunyai prospek pemasaran di Indonesia. Bunga potong (cut flower) dan

bunga pot mempunyai peluang yang besar untuk meningkatkan taraf hidup petani, karena

mempunyai potensi ekonomi yang relatif tinggi dibandingkan bunga potong lainnya seperti

mawar, anggrek, gladiol, sedap malam. Bunga potong dan bunga pot dimanfaatkan dalam

berbagai macam bidang dan kegiatan antara lain bunga hias sebagai ucapan hari kebahagiaan,

dekorasi ruangan acara-acara tertentu hingga acara kematian.

Untuk memenuhi permintaan bunga potong krisan yang tinggi perlu dilakukan upaya

yang dapat meningkatkan produksi krisan yaitu dengan penggunaan varietas unggul, pemupukan

yang sesuai dengan dosis, dan pemeliharaan yang intensif. Varietas unggul krisan yang terdapat

di Kulon Progo DIY antara lain Sena, Kinanti, Yulimar, Dewi Ratih, dan Swarna Kencana

(BPTP Yogyakarta, 2006). Krisan varietas Kinanti memiliki pertumbuhan tanaman dan kualitas

bunga paling baik dibanding dengan varietas lainnya. Bunga ini juga lebih adaptif. Varietas

Kinanti ini juga memiliki bunga paling cerah.

Tanah mengandung berbagai unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Kandungan unsur

hara pada tanah pertanian semakin lama semakin berkurang karena terserap oleh tanaman untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya (Sutedjo dkk., 1991). Jika kekurangan kandungan unsur hara

berlangsung secara terus menerus, akan mengakibatkan terjadinya degradasi kesuburan tanah,

sehingga pertumbuhan dan produktivitas tanaman akan terganggu ( Syekhfani, 2003). Untuk

(4)

commit to user

4

Pemupukan ditujukan untuk menyediakan bahan nutrient, yang secara langsung atau tidak

langsung dapat mempengaruhi struktur dan produktivitas tanah (Sanusi dan Riyanto, 2003).

Pupuk yang digunakan untuk meningkatkan produksi krisan antara lain pupuk

Extragreen, Fitosan dan Hyponex. Alasan digunakan tiga pupuk tersebut karena memiliki

karateristik dan mengandung unsur hara yang berbeda-beda sehingga diharapkan dapat

memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman.

A. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong pada

varietas krisan?

2. Varietas unggul baru (VUB) apakah yang unggul sebagai bunga potong krisan?

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong pada

varietas krisan.

2. Mengetahui VUB yang unggul sebagai bunga potong krisan.

C. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh jenis pupuk

dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong krisan. Informasi ini dapat digunakan

sebagai acuan dalam pemilihan jenis pupuk dan varietas untuk penanaman krisan, agar dapat

memperoleh pertumbuhan dan hasil panen bunga potong krisan secara optimal dan dalam

(5)

commit to user

5

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta dari bulan November 2015 - Maret 2016.

B. Alat dan Bahan

Alat

Bambu, Plastik UV, paranet, lampu penerangan, pompa air/sprayer, cangkul,

Bahan

Krisan dengan menggunakan 5 varietas, Media tanah, Pupuk dasar : pupuk kandang 5 kg,

NPK mutiara 30g, Pupuk Pelengkap Cair : Hyponex, Extragreen, Fitosan

C.Cara Kerja

1. Rancangan Penelitian

Rencana penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap

(RAKL). Faktor pertama jenis pupuk yaitu pupuk Hyponex, Extragreen, Fitosan.

Sedangkan faktor kedua varietas terdiri atas Sena, Dewi Ratih, Yulimar, Kinanti, Swarna

Kencana, sehingga akan diperoleh lima belas kombinasi perlakuan, setiap kelompok

perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Penyiapan rumah lindung

b. Pemilihan bibit dan varietas

(6)

commit to user

6 d. Penanaman dan perlakuan stek pucuk

e. Perawatan tanaman

f. Perlindungan tanaman

g. Panen dan pasca panen

A. Teknik Pengumpulan Data

1. Tinggi Tanaman

Pengukuran tinggi tanaman ini dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 16 minggu

dimulai setalah tanaman ditanam. Pengukuran tinggi tanaman ini dilakukan dengan cara

meluruskan ujung daun keatas sampai sejajar dengan batang, kemudian ditetapkan sebagai

ujung teratas tinggi tanaman.

2. Jumlah Daun

Penghitungan jumlah daun yang terbentuk dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 4

minggu dengan menghitung semua daun yang masih membuka.

3. Berat basah

Penimbangan berat basah tanaman dilakukan pada saat tanaman telah dipanen dan

menimbangnya cepat-cepat sebelum air terlalu banyak menguap dari bahan tersebut.

4. Berat Kering

Penimbangan berat kering dilakukan setelah panen dan setelah ditimbang berat

basahnya. Tanaman dikeringkan dengan cara dioven pada suhu 600 C sampai kering

(7)

commit to user

7

5. Luas daun

Pengukuran luas permukaan daun dilakukan dengan menggunakan metode

gravimetri. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggambar daun yang akan ditaksir

luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan). Replika daun kemudian

digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir

berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas (Pranasari dkk., 2012).

6. Waktu Panen

Waktu panen dihitung dari tanaman mulai disemaikan hingga tanaman muncul bunga

dan siap dipanen.

7. Diameter Batang

Pengukuran diameter batang dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanaman dengan

menggunakan jangka sorong, pada batang dengan ukuran 40 cm dari permukaan tanah

(Sutrisna, 2010).

8. Diameter Bunga

Pengukuran diameter bunga yang muncul dilakukan pada waktu panen dengan

menggunakan jangka sorong (Sutrisna, 2010).

9. Jumlah Bunga Pertanaman

Penghitungan jumlah bunga dilakukan pada waktu panen, dengan menghitung kuncup

bunga sampai bunga yang sudah mekar (Sutrisna, 2010).

10. Tingkat Kecerahan Bunga

Tingkat kecerahan warna bunga dianalisis dengan Clivia Color Chart (Hammett,

(8)

commit to user

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman krisan paling baik pada fase vegetatif ditunjukkan oleh

varietas Kinanti dengan pemberian pupuk Fitosan. Kitosan sebagai senyawa aktif dari

pupuk tersebut dapat merangsang dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Fitosan

diduga kuat sebagai biostimulan untuk meningkatkan serapan hara pada media dasar.

2. Jumlah Daun

Pada varietas Yulimar pemberian pupuk Hyponex dengan kandungan NPK

(9)

commit to user

9

kandungan hara yang lengkap pada pupuk daun Hyponex, salah satunya jumlah N

yang banyak dari berbagai sumber nitrogen (N-NH4 dan N-NO3).

3. Diameter Batang

Dalam penelitian ini diameter batang terlebar ditunjukkan oleh varietas

Yulimar dengan pemberian pupuk Fitosan. Dimana kitosan sebagai kandungan

senyawa aktif dari pupuk tersebut dapat merangsang dan meningkatkan pertumbuhan

tanaman, karena pupuk Fitosan tidak mengandung unsur hara makro dan mikro

sehingga Fitosan digunakan sebagai biostimulan untuk meningkatkan serapan hara.

(10)

commit to user

10

Pada Gambar terlihat bahwa berat basah tanaman krisan yang ditanam dengan

pupuk Extragreen, varietas Kinanti menunjukkan hasil yang tertinggi.

5. Berat Kering

Pada Gambar terlihat bahwa berat kering tanaman krisan yang ditanam dengan

menggunakan pupuk Fitosan, varietas Sena menunjukkan hasil yang tertinggi.

6. Waktu Panen

Waktu panen paling cepat ditunjukkan oleh varietas Kinanti dengan pupuk

Fitosan, karena senyawa aktif dari pupuk tersebut mampu meningkatkan kecepatan

(11)

commit to user

11

dikarenakan lokasi ketinggian tempat penanaman dan pemberian cahaya tambahan

yang berlebihan pada fase vegetatif yang menyebabkan berlangsung lebih lama,

sehingga fase generatif akan terhambat.

7. Luas Daun

Pada Gambar terlihat bahwa luas daun tanaman krisan yang ditanam dengan

tiga jenis pupuk, menunjukkan karakter dari luas daun terhadap tiap varietas yaitu

hampir semua varietas berpengaruh. Luas daun tertinggi ditunjukkan oleh varietas

Kinanti dengan pemberian pupuk Fitosan. Hal ini karena kitosan dapat meningkatkan

(12)

commit to user

12 8. Jumalah Bunga Pertanaman

Pada Gambar terlihat bahwa jumlah kuntum bunga pada masing-masing

perlakuan, krisan varietas Kinanti menunjukkan hasil yang tinggi pada pemberian

pupuk Extragreen, yaitu dengan jumlah kuntum 8. Hal ini karena hara diserap

sempurna oleh tanaman, sehingga pertumbuhan sel-sel dalam jaringan tanaman untuk

menumbuhkan kuntum dapat berkembang lebih cepat, apabila unsur N tinggi maka

pertumbuhan vegetatifnya lebih cepat, sehingga tanaman krisan akan lebih cepat

membentuk primordia bunga.

(13)

commit to user

13

Dari keseluruhan varietas diameter bunga terbaik pada tipe standard

ditunjukkan oleh varietas Yulimar sedangkan untuk tipe spray ditunjukkan oleh

varietas Swarna Kencana dengan pemberian pupuk Extragreen.

10.Kecerahan Bunga

Pupuk Varietas

Bunga

Tabung SWATCH

Bunga

Tepi SWATCH

Hyponex Sena - - 55 6

(P1) Dewi Ratih 83 9 16 2

Yulimar - - 55 6

Kinanti 93 10 54 6

Swarna

Kencana 97 10 77 8

Extragreen Sena - 55 6

(P2) Dewi Ratih 83 9 12 2

Yulimar - 57 6

Kinanti 93 10 55 6

Swarna

Kencana 97 10 65 7

Fitosan Sena - - 54 6

(P3) Dewi Ratih 83 9 13 2

Yulimar - - 55 6

Kinanti 97 10 55 6

Swarna

Kencana 97 10 65 7

Berdasarkan hasil analisa pada Tabel, penelitian tingkat kecerahan warna bunga

ini terdapat adanya perbedaan dari tiga jenis pupuk yang berbeda. Pemberian pupuk

pelengkap cair yang menunjukkan warna paling cerah atau terang pada bunga tepi

(14)

commit to user

14

KESIMPULAN

1. Pemberian jenis pupuk yang berbeda memberikan pengaruh yang sama terhadap

pertumbuhan tanaman krisan, yaitu pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun,

diameter batang, diameter bunga, berat basah, berat kering, waktu panen, luas daun,

kecerahan bunga dan jumlah bunga pertanaman.

2. Pertumbuhan tanaman krisan tertinggi ditunjukkan ditunjukkan oleh varietas Kinanti

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta (BPTP Yogyakarta). 2006. Deskripsi VUB Krisan Spesifik DIY. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, Yogyakarta.

Pranasari. R.A, Nurhidayati. T dan Purwani. K.I. 2012. Persaingan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Rumput Teki (Cyperus rotundus) Pada Pengaruh Cekaman Garam (NaCI). Jurnal sains dan seni ITS. 1(1) : E54-E57

Sanusi, M. dan S. Riyanto. 2003. Pertanian organik untuk menyelamatkan ekosistem. Dalam Agustina, L., Syekhfani, D.A. Sunarto, U.Setyobudi, H. Tarno, dan M. Muhtar (eds). MemasyarakatkanPertanian Organik sebagai Jembatan Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Prosiding Lokakarya Nasional Per-tanian Organik. Universitas Brawijaya Malang.

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Rineka Cipta. Jakarta.

Sutrisna, A. 2010. Teknik Mempercepat Pembungaan Lili (Lilium sp.) dengan Pemberian GA3 dan Aplikasi Hari Panjang. Buletin Teknik Pertanian 15(1) : 19-23

Referensi

Dokumen terkait

Dar i hasil kajian ini menunjukkan bahw a pember ian jer ami padi baik dalam bentuk setengah melapuk maupun dalam bentuk kompos jer ami yang telah matang

Ijin operasi diberikan apabila survei load factor mencapai 70% dan jumlah armada yang beroperasi sesuai dengan kebutuhan dan waktu operasi angkutan jalur tersebut

Atas segala Rahmad, Taufiq serta Hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” Pengaruh Cara Dan Lama

(2) Ke- giatan Inti, meliputi: (a) Guru menjelaskan materi tentang alat indra dan fungsinya; (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru pengajar; (c)

Setiap variasi katalis pada penelitian ini dilakukan secara duplo.Pada umumnya reaksi glikolisis menggunakan katalis garam logam asetat seperti seng asetat.Namun logam dari

Kegiatan usaha industri perusahaan pembiayaan yang meliputi Sewa Guna Usaha (leasing) , Anjak Piutang (factoring) , Usaha Kartu Kredit (credit card) , dan Pembiayaan Konsumen

Diumumkan kepada mahasiswa FK-UII semester I, jadwal ujian Skills Practice Blok KBTI hari Selasa, 30 November 2010 :.  08.00-10.00 WIB Reading dan

David Hoglund and their Perkins Eastman colleagues—all experts in senior living design—share firsthand knowledge to guide you through all aspects of the design of senior