• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 ("

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal

31 Maret 2006 dan 2005 ( Tidak Diaudit)

(2)
(3)

Hal.

Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan

i

Per 31 Maret 2006

Laporan Keuangan Konsolidasi

Neraca Konsolidasi

1 - 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

4

Laporan Arus Kas Konsolidasi

5

(4)

(Dalam Rupiah )

Catatan 2006 2005

A K T I V A

A k t i v a l a n c a r

Kas dan setara kas 2a, 2c, 3 51,603,170,608 14,160,133,025 Surat berharga 2f, 4 320,341,000 509,731,150

Piutang usaha 2g,5,8a,8b

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp NIL pada tahun 2006 dan

Rp. NIL pada tahun 2005) 100,000,000 123,028,847 Pihak ketiga

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.452.933.603 pada tahun 2006 dan

Rp. 71.866.567 pada tahun 2005) 104,266,053,262 51,292,386,859 Piutang lain-lain 6 93,407,395,391 9,614,019,271 Persediaan 2h, 7 1,289,881,805,073 333,800,217,405 Pajak dibayar dimuka 21a 7,749,534,216 526,584,945 Biaya dibayar dimuka 1,955,689,323 1,346,382,550 Uang muka 1,804,422,471 176,981,210 Jumlah aktiva lancar 1,551,088,411,344 411,549,465,262 Aktiva tidak lancar

Piutang pada Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c, 8 (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp 1.104.094.692 pada tahun 2006 dan 2,509,283,153 3,712,684,894 Rp. 1.104.094.692 pada tahun 2005)

Proyek real estat dalam penyelesaian 2i, 9 98,375,961,882 100,216,507,658 Tanah untuk pengembangan 2j, 613,943,940 1,738,761,190 Penyertaan jangka panjang 2k, 10 61,429,225,122 61,429,225,122 Aktiva tetap 2l, 2m, 11 470,614,239,095 465,261,871,309

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 27.554.538.653 pada tahun 2006 dan Rp. 40.823.579.835 pada tahun 2005)

Uang muka proyek 12 4,496,991,825 7,714,652,347 Selisih lebih nilai perolehan atas nilai

buku Anak perusahaan 2k, 13 11,452,412,227 13,102,554,875 Aktiva pajak tangguhan 2o, 21e 120,968,102,998 145,835,957,684 Simpanan yang dibekukan 2c, 14 33,202,930 142,470,251 Aktiva lain-lain 15 49,027,866,993 29,649,131,218 Jumlah aktiva tidak lancar 819,521,230,165 828,803,816,548 Jumlah aktiva 2,370,609,641,509 1,240,353,281,810

Neraca Konsolidasi

Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005

Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan

(5)

(Dalam Rupiah )

Catatan 2006 2005

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban lancar

Hutang usaha 16 44,226,921,047 12,863,671,888 Hutang lain-lain 17 380,502,682,830 52,830,917,438 Biaya masih harus dibayar 18 287,221,221,126 182,367,953,342 Hutang pajak 2o, 21b 39,862,463,883 84,484,944,697 Uang muka pelanggan 19 83,315,501,976 27,711,992,239 Pendapatan ditangguhkan 20 2,685,582,211 2,357,088,953 Kewajiban jangka panjang jatuh

tempo dalam satu tahun

Hutang usaha 23 5,543,901,690 6,227,452,488 Hutang bank 2c, 22 14,076,620,297 10,914,985,074 Hutang sewa guna usaha 2m, 24 627,437,286 881,897,598 Jumlah Kewajiban Lancar 858,062,332,346 380,640,903,717 Kewajiban tidak lancar

Hutang pada Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c, 8 4,778,933,792 6,227,718,131 Kewajiban jangka panjang - setelah

dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 2c, 22 130,085,678,072 181,264,787,543 Hutang usaha 23 71,438,281,017 75,051,551,787 Hutang sewa guna usaha 2m, 24 2,703,369,916 11,625,550,640 Penyisihan untuk penggantian peralatan operasional 119,821,504 2,592,920,460 Hutang lain jangka panjang - 2,000,000,000 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 209,126,084,301 278,762,528,561 Jumlah kewajiban 1,067,188,416,647 659,403,432,278 Laba ditangguhkan dari aktiva yang dijual dan

disewaguna usahakan kembali 2m - 109,757,654 Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan 2b 39,051,900,680 29,664,551,109 Ekuitas

Modal saham - nilai nominal Rp 500 dan Rp. 150 per saham Modal dasar - 5.600.000.000 saham

Telah ditempatkan dan disetor penuh 5.600.000.000 saham 25 1,120,000,000,000 700,000,000,000 Tambahan modal disetor - bersih 2n, 26 220,573,547,992 10,573,547,992 Kenaikan/(penurunan) nilai penyertaan saham yang belum

direalisasi dan tersedia untuk di jual 2f, 4 (45,442,659,000) (45,253,268,850) Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan (4,757,828,387) (1,829,932,502) Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali 2p 54,732,012,959 54,632,462,260 Akumulasi defisit (80,735,749,381) (166,947,268,131) Jumlah Ekuitas 1,264,369,324,183 551,175,540,769 Jumlah kewajiban dan ekuitas 2,370,609,641,510 1,240,353,281,810

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Neraca Konsolidasi

Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005

(6)

(Dalam Rupiah )

Catatan 2006 2005

Pendapatan bersih 2d, 27 63,395,071,298 60,833,367,977 Beban pokok pendapatan 28 32,220,696,052 31,720,517,255 Laba kotor 31,174,375,246 29,112,850,722

Beban usaha 29

Beban penjualan 4,728,510,455 2,797,689,105 Beban umum dan administrasi 22,774,383,355 17,047,530,683 Jumlah beban usaha 27,502,893,810 19,845,219,788 Laba usaha 3,671,481,436 9,267,630,934 Pendapatan/( beban) lain-lain

Beban keuangan 30 (2,578,596,713) (2,867,929,183) Laba/(rugi) selisih kurs - bersih 578,880 650,583,020 Penghasilan bunga 1,627,639,500 102,687,730 Laba penjualan aktiva tetap - -Verifikasi pajak 28,511,082 -Amortisasi selisih lebih nilai perolehan atas

nilai buku bersih anak perusahaan - -Keuntungan atas penyelesaian uang muka - -Pengurangan beban fasilitas umum dan sosial - -Lain-lain - bersih (1,331,395,323) 1,175,023,921 Pendapatan/(Beban) lain-lain - bersih (2,253,262,574) (939,634,512) Laba bersih sebelum pos luar biasa 1,418,218,862 8,327,996,422 Pos luar biasa - laba atas restrukturisasi hutang - -Laba bersih sebelum taksiran pajak penghasilan badan 1,418,218,862 8,327,996,422 Taksiran pajak penghasilan badan 2o, 21c

Beban Pajak penghasilan kini (29,209,102) -(Beban)/Penghasilan Pajak tangguhan 1,107,960,047 186,963,156 Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

yang dikonsolidasi - bersih 2,496,969,807 8,514,959,578 Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan 340,698,963 15,390,984 Laba sebelum akusisi - -Laba bersih 2,156,270,844 8,499,568,594

Laba per saham 2q

Laba usaha per saham 0.66 6.62 Laba bersih per saham 0.39 6.07

Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

(7)

Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah )

Kenaikan/ (penurunan)

Modal Saham nilai penyertaan Selisih Nilai Selisih

Catatan Ditempatkan dan Tambahan modal saham yang belum Transaksi dengan Perubahan ekuitas Akumulasi Jumlah Disetor disetor-bersih direalisasi dan Entitas Sepengendali Anak perusahaan Defisit Ekuitas

tersedia untuk dijual

Saldo 1 Januari 2005 2n, 25 700,000,000,000 10,573,547,992 (45,168,081,000) 54,632,462,260 (1,829,932,502) (175,446,836,725) 542,761,160,025

Penurunan nilai penyertaan saham yang

belum direalisasi dan tersedia untuk dijual 2f, 4 (356,951,400) (356,951,400)

Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan (2,927,895,885) (2,927,895,885) Selisih nilai transaksi dengan entitas

sepengendali 99,550,699 99,550,699

Penambahan setoran modal 25 420,000,000,000 420,000,000,000

Agio saham 26 210,000,000,000 210,000,000,000

Laba bersih tahun 2005 92,554,816,500 92,554,816,500

Saldo 31 Desember 2005 1,120,000,000,000 220,573,547,992 (45,525,032,400) 54,732,012,959 (4,757,828,387) (82,892,020,225) 1,262,130,679,939

Penurunan nilai penyertaan saham yang

belum direalisasi dan tersedia untuk dijual 2f, 4 82,373,400 82,373,400

Laba bersih tahun 2006 - - - - - 2,156,270,844 2,156,270,844

Saldo 31 Maret 2006 1,120,000,000,000 220,573,547,992 (45,442,659,000) 54,732,012,959 (4,757,828,387) (80,735,749,381) 1,264,369,324,183

Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

(8)

Laporan Arus Kas Konsolidasi

(Dalam Rupiah )

2006 2005

Arus kas dari kegiatan operasional

Penerimaan kas dari pelanggan 75,964,418,566 55,371,899,156 Penerimaan bunga 1,595,497,460 68,127,722 Pembayaran kas kepada pemasok (96,852,850,184) (32,271,086,683) Pembayaran beban usaha (31,668,995,250) (26,084,895,322) Pembayaran beban emisi saham - -Pembayaran bunga (6,326,755,289) (2,944,768,803) Pembayaran pajak (4,449,026,601) (1,223,792,590) Pembayaran hutang lainnya - -Pembayaran operasional lainnya (5,693,721,349) (29,914,046,597) Kas bersih yang diperoleh dari /(digunakan untuk) kegiatan operasi (67,431,432,647) (36,998,563,117) Arus kas dari kegiatan investasi

Perolehan surat berharga - 1,800,000,000 Penambahan pemilikan langsung aktiva tetap

dan aktiva dalam penyelesaian (1,520,304,134) (651,926,842) Perolehan/(penambahan) uang jaminan - -Perolehan atas penjualan aktiva tetap 28,440,000 67,180,000 Penambahan tanah yang belum dikembangkan - -Kas bersih yang diperoleh dari /(digunakan untuk ) kegiatan investasi (1,491,864,134) 1,215,253,158 Arus kas dari kegiatan pendanaan

Perolehan dari hasil penawaran umum terbatas - -Penambahan hutang lain 33,419,498,674 -Pembayaran hutang bank (875,000,000) -Penambahan/(Pengurangan) hutang jangka pendek (150,773,122,223) 37,556,223,093 Kas bersih yang diperoleh dari /(digunakan untuk) kegiatan pendanaan (118,228,623,549) 37,556,223,093 Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas (187,151,920,330) 1,772,913,134 Kas dan setara kas awal tahun 238,755,090,938 12,387,219,891 Kas dan setara kas akhir tahun 51,603,170,608 14,160,133,025

Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

(9)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

1. Umum

1. Bambang Irawan Hendradi Presiden Komisaris 1. Marudi Surachman - Presiden Direktur 2. Ir. Lukman Purnomosidi MBA Komisaris 2. Hamid Mundzir - Direktur

3. Sri Hascaryo - Direktur 2. Kebijakan akuntansi penting

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi

Dewan Komisaris Dewan Direksi

PT Bakrieland Development Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 12 Juni 1990 berdasarkan akta Notaris John Leonard Waworuntu S.H. No. 209 yang telah disahkan oleh Menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-1978.HT.01.01.TH.91 tanggal 31 Mei 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 93, Tambahan No. 4280 tanggal 19 Nopember 1991. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain mengenai perubahan nama dari PT. Elang Realty Tbk menjadi PT. Bakrieland Development Tbk yang diaktakan dengan akta Notaris Harun Kamil S.H. No. 29 tanggal 3 April 1997, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-3097.HT.01.04.Th.97 tanggal 25 April 1997, dan perubahan terakhir seperti dimuat dalam akta No. 100 tanggal 29 Nopember 2005 dihadapan notaris Aulia Taufani SH, pengganti Sutipto SH, notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusannya No..C-32148 HT.01.04.TH.2005 tanggal 2 Desember 2005.

Pada tanggal 13 Oktober 1995, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1304/PM/1995 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 110.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham dengan harga penawaran Rp 625 setiap saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Oktober 1995. Disamping itu, pada tanggal 15 September 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2154/PM/1997 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu kepada masyarakat sejumlah 1.050.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran masing-masing sebesar Rp 500 setiap saham, yang telah dicatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 6 Oktober 1997.

Pada tanggal 22 Nopember 2005, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S - 327/PM/2005 dari Ketua BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Masyarakat sejumlah 4.200.000.000 saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dengan harga penawaran Rp 150 setiap sahamnya atau sebesar Rp 630.000.000.000 yang telah dicatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 Desember 2005.

Hasil penerimaan PUT II sebesar Rp 630.000.000.000 setelah dipotong biaya emisi sebesar Rp 15.750.000.000 dan modal kerja Perseroan sebesar Rp 4.200.000.000, sebesar Rp 610.000.000.000 digunakan untuk pembelian tanah AJB dan modal kerja, yang dialokasikan sebagai bentuk investasi di Anak Perusahaan (BSU).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam akta tanggal 14 Mei 2004 No. 61 Notaris Sutjipto, SH, memutuskan dan menyetujui susunan Pengurus Perseroan sebagai berikut :

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dan diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah kas dan setara kas yang terdiri dari kas, bank dan deposito yang penempatannya tidak lebih dari 3 ( tiga ) bulan.

(10)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

2. Kebijakan akuntansi penting - lanjutan b. Prinsip-prinsip konsolidasi

Anak perusahaan yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut : Prosentase

Kepemilikan Pemilikan Langsung

PT. Elangperkasa Pratama 99.99 Gedung Wisma Bakrie - BLD Jakarta PT. Citrasaudara Abadi 99.99 Perumahan Taman Elang Tangerang, Banten

PT. Puri Diamond Pratama 99.99 Jakarta

PT. Elangparama Sakti 99.99 Jakarta

PT. Villa Del Sol 99.99 Tanah Cipanas, Jawa Barat PT. Krakatau Lampung

Tourism Development 90.00 Pembangunan kawasan wisata Kalianda Lampung

PT. Graha Andrasentra Bogor,

Propertindo 99.78 Real estat/properti & Perhotelan Jawa Barat PT. Bakrie Swasakti Utama 95.85 Pembangunan real estat/properti & perhotelan Jakarta

dan Wisma Bakrie Pemilikan Tidak Langsung

(melalui PT. Graha Andrasentra Propertindo)

PT. Sanggraha Pelita Sentosa 99.30 Perumahan GrahaTaman Kebayoran Bekasi, Jawa Barat dan Perumahan Graha Taman Sukabumi

PT. Graha Intan Bali 98.78 Hotel

PT. Samudera Asia Nusantara 98.77 Perhotelan Bali Pemilikan Tidak Langsung

(melalui PT. Bakrie Swasakti Utama)

PT. Bakrie Pesona Rasuna 94.70 Pengelola Pasar Festival, Club Rasuna, Jakarta Gelanggang Mahasiswa "Soemantri

Brojonegoro" PT. Rasuna Caturtama 86.27

Corpora

PT. Rasuna Residence 94.70 Pengelola Hotel Aston Residence Jakarta Development

Lokasi Anak Perusahaan Asset/Kegiatan Usaha

Laporan keuangan konsolidasi ini meliputi laporan keuangan Induk dan seluruh Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian induk perusahaan.

Anak perusahaan yang sifat pengendaliannya sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi Anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Induk perusahaan, tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi ini. Dalam hal pengendalian terhadap Anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam periode tertentu, maka hasil usaha Anak perusahaan yang diperhitungkan kedalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas Anak perusahaan itu berakhir.

Sampai dengan tanggal 31 Maret 2006, PT. Puri Diamond Pratama, PT. Elangparama Sakti, dan PT. Villa Del Sol masih dalam tahap pengembangan seperti yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 6 mengenai "Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan".

Suatu pengendalian atas suatu Anak perusahaan lain dianggap ada bilamana induk perusahaan menguasai lebih dari 50% hak suara di Anak perusahaan; atau Induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di Anak perusahaan.

Seluruh saldo hutang dan piutang serta transaksi dengan Anak perusahaan telah dieliminasi. Hak pemegang saham minoritas baik dalam ekuitas maupun hasil usaha dari perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Induk perusahaan disajikan secara tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi.

(11)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

2. Kebijakan akuntansi penting - lanjutan

c. Transaksi dengan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

d. Pengakuan pendapatan dan beban

i).

a. Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli telah berlaku dan ditandatangani; b.

c. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan d.

ii). Tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari :

a. Masa pengembalian uang muka telah lewat;

b. Pembeli telah membayar uang muka sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati; c.

d. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan e.

d. Pengakuan pendapatan dan beban - lanjutan

Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, disajikan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Pengakuan pendapatan atas penjualan real estat adalah sesuai dengan yang didefinisikan dalam PSAK No. 44 mengenai "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat". Berdasarkan pernyataan tersebut, pendapatan dari real estat diakui penuh (full accrual method) bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi :

Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas dimana bangunan tersebut didirikan oleh penjual.

Seluruh penerimaan hasil penjualan tanah dan bangunan, serta kondominium yang belum memenuhi persyaratan tersebut, dikelompokkan sebagai "Uang Muka Penjualan".

Pendapatan hotel diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan.

Pendapatan sewa diakui sesuai dengan jangka waktu sewa berdasarkan metode garis lurus (straight-line method).

Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh resiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (properti) tersebut. Dalam hal ini, bangunan tersebut telah selesai dan siap ditempati/digunakan.

Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Penghasilan hotel diakui pada saat terjadinya pemindahan resiko dan manfaat yang signifikan atas jasa yang diberikan kepada pelanggan/tamu, sedangkan pengakuan beban berdasarkan pada saat terjadinya dengan metode akrual sesuai dengan kebutuhan untuk menghasilkan pendapatan pada periode bersangkutan.

Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan biaya perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.

Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan rumah tinggal sampai siap ditempati/digunakan.

(12)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

2. Kebijakan akuntansi penting - lanjutan e. Penjabaran mata uang asing

f. Surat berharga

i). Diperdagangkan (trading securities)

ii). Dimiliki hingga jatuh tempo (held-up-to maturity)

iii).Tersedia untuk dijual (available-for sale)

g. Penyisihan Piutang ragu-ragu

h. Persediaan

i. Proyek real estat dalam penyelesaian

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan makanan dan minuman hotel ditentukan berdasarkan metode masuk pertama , keluar pertama (FIFO). Biaya perolehan persediaan real estat dialokasikan menurut masing-masing proyek real estat yang ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus (Specific identification method) untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan. Biaya perolehan persediaan real estat meliputi biaya perizinan, pembebasan (ganti rugi) tanah, beban pengurusan surat-surat tanah, beban pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi bunga selama pembangunan dan pengembangan. Bangunan dalam proses pengembangan dan bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai "Persediaan - Real Estat".

Proyek real estat dalam penyelesaian dinilai berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun persediaan real estat pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 masing-masing sebesar US$ 1,00 = Rp 9.075 dan Rp. 9.355

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang yang benar-benar tak tertagih langsung dibebankan ke perkiraan laba rugi tahun berjalan.

Merupakan penyertaan dalam bentuk saham yang dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai pasar pada tanggal neraca. Nilai buku saham yang dijual ditentukan dengan metode "masuk pertama , keluar pertama (FIFO)".

Berdasarkan Pernyataan Akuntansi Keuangan No 50 tentang"Akuntansi Investasi Efek tertentu"yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1999, Portofolio efek diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu :

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya mempunyai frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/(rugi) yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premi yang belum diamortisasi.

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisai pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada "Kenaikan/penurunan nilai efek yang belum direalisasi "yang merupakan kelompok Ekuitas.

(13)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

2. Kebijakan akuntansi penting - lanjutan j. Tanah yang belum dikembangkan

k. Penyertaan jangka panjang

Investasi saham pada perusahaan lain yang mempunyai kepemilikan : - dibawah 20% dicatat berdasarkan harga perolehan ( cost method) -

- lebih dari 50% dikonsolidasi

l. Aktiva tetap

Bangunan dan prasarana 10 -20

Mesin dan peralatan 4 -15

Perlengkapan 2 -10

Kendaraan bermotor 2 -5

2. Kebijakan akuntansi penting - lanjutan m. Sewa guna usaha

i. ii iii.

Tahun

Tanah untuk pengembangan di masa mendatang dinilai berdasarkan biaya perolehan yang meliputi antara lain beban pembebasan (ganti rugi), beban pengurusan surat-surat tanah, dan beban pematangan tanah. Pada saat dimulainya pengembangan prasarana, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan real estat atau aktiva tetap.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewaguna usahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha

Seluruh pembayaran berkala ditambah dengan nilai sisa mencakup pengambilan harga perolehan barang modal yang disewaguna usahakan serta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

Periode sewa guna usaha minimum 2 tahun

antara 20% - 50% dicatat sebesar harga perolehannya ditambah/(dikurangi) bagian laba/(rugi) perusahaan asosiasi dan dividen yang diterima akan mengurangi penyertaan (equity method)

Selisih lebih harga perolehan penyertaan dengan nilai wajar aktiva bersih yang tidak dapat diidentifikasikan dicatat sebagai "Selisih lebih harga perolehan atas nilai buku bersih Anak perusahaan" dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) tahun.

Aktiva tetap yang dimiliki secara langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk hak atas tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Transaksi sewa guna usaha disajikan dengan metode sewa guna usaha modal jika dipenuhi semua kriteria sebagai berikut :

(14)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

2. Kebijakan akuntansi penting - lanjutan m. Sewa guna usaha - lanjutan

n. Biaya emisi saham ditangguhkan

o. Taksiran pajak penghasilan badan

p. Selisih nilai Transaksi dengan entitas sepengendali

q. Laba (rugi) per saham

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu saham perusahaan kepada masyarakat (biaya emisi saham) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No Kep -97/PM/1996 tanggal 28 Mei 1996, diubah dengan Kep - 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, bahwa biaya emisi saham dikelompokan sebagai akun ekuitas sebagai "Akun Tambahan Modal disetor bersih".

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tanggal 16 April 1996, efektif sejak tanggal 1 Januari 1996, pajak penghasilan untuk aktivitas real estat dihitung berdasarkan tarif tertentu yang bersifat final terhadap jumlah uang yang diterima dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. Taksiran pajak penghasilan untuk jasa perhotelan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 79/1999 tanggal 30 September 1999, mulai tanggal 1 Januari 2000 perusahaan yang bergerak dibidang usaha real estate, atas penghasilannya tidak dikenakan pajak final tetapi pajak penghasilannya dihitung berdasarkan taksiran penghasilan dalam tahun bersangkutan.

Sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", laba atau rugi atas pengalihan aktiva, hutang serta modal saham dan akun yang berkaitan dengan ekuitas dari perusahaan-perusahaan yang berada dibawah pengendalian pemilikan yang sama tidak diakui. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku atas restrukturisasi di antara perusahaan-perusahaan tersebut tidak disajikan sebagai goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai bagian dari ekuitas.

Laba rugi usaha dan rugi bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba atau rugi usaha dan rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 31 Maret 2006 sebanyak 5.600.000.000 saham dan 2005 sebanyak 1.400.000.000 saham.

Untuk transaksi sewa guna usaha yang memenuhi kriteria sewa guna usaha ( capital lease ), aktiva dan kewajiban yang bersangkutan disajikan dineraca dengan nilai sekarang ( present value ) dari nilai pelunasan sewa guna usaha tersebut yang jumlahnya ditentukan pada saat mulai berlakunya sewa guna usaha yang bersangkutan. Aktiva sewa guna usaha disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan seperti yang diuraikan sebelumnya.

Hutang sewa guna usaha akan berkurang sesuai dengan jumlah pembayaran angsuran pokoknya, sedangkan komponen bunga yang terkandung dalam angsuran sewa guna usaha dibebankan keperhitungan rugi laba tahun berjalan.

Untuk transaksi jual dan sewa kembali ( sales and lease back ), selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva yang dijual diakui sebagai laba atau rugi yang ditangguhkan dan diamortisasikan sesuai dengan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan.

Sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan merubah kebijakan akuntansi mengenai perhitungan pajak penghasilan badan, yaitu dari metode hutang pajak menjadi metode pajak tangguhan sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1999 khusus perusahaan publik.

Pajak penghasilan badan tangguhan ditentukan dengan metode kewajiban atas semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dengan dasar pengenaan pajaknya.

Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aktiva pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi apabila besar kemungkinan perbedaan temporer dan kompensasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengakui penerapan perpajakan konsolidasian. Saldo perpajakan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi ini merupakan saldo gabungan perpajakan antara Induk dan Anak perusahaan.

(15)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

3. Kas dan Setara kas 2006 2005

Kas 136,438,538 366,578,051 Bank Pihak ketiga PT. Bank Mandiri 12,449,601,763 8,273,140,150 PT. Bank Mega Tbk 9,825,045,916 637,926,393 PT. Bank Niaga Tbk 1,656,152,449 3,539,946,221 PT. Bank Permata Tbk 561,064,268 -PT. Bank Tabungan Negara 296,582,435 117,092,645 PT. Bank NISP Tbk 238,346,047 -PT. Bank Internasional Indonesia Tbk 185,466,772 1,087,112 PT. Bank Negara Indonesia Tbk 104,905,143 175,146,228 PT. Bank Lippo Tbk 52,131,364 347,903,859 PT. Bank Nagari 14,186,166 128,245,072 PT. Bank Danamon Tbk 6,382,330 8,382,330 PT. Bank Panin Tbk 1,160,315 -PT. Bank Muamalat 962,000 962,000 PT. Bank Umum Koperasi Indonesia 750,794 750,794 PT. Bank Universal - 154,757,958

25,392,737,762

13,385,340,762 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT. Bank Pembangunan Daerah (Persero) 1,012,339 1,012,339 25,393,750,101

13,386,353,101 Deposito berjangka

PT. Bank Mega Tbk 24,512,433,937 -PT. Bank International Indonesia Tbk 1,120,986,768 -PT. Bank Tabungan Negara 263,816,375 407,201,873 PT. Bank Mandiri Tbk 175,744,889 -26,072,981,969 407,201,873 Jumlah 51,603,170,608 14,160,133,025 4. Surat berharga Terdiri dari :

Saham PT. Global Financindo Tbk 320,341,000 509,731,150 Jumlah 320,341,000 509,731,150

5. Piutang usaha

Pendapatan real estat 90,253,811,774 39,445,794,920 Pendapatan hotel 2,988,456,754 3,734,562,223 Pendapatan sewa 12,576,718,337 8,308,362,129

105,818,986,865

51,488,719,272 Penyisihan piutang ragu-ragu (1,452,933,603) (73,303,566) Jumlah 104,366,053,262 51,415,415,706 Daftar umur piutang per 31 Maret 2006

0 - 60 hari 60 - 90 hari lebih dari 90 hari Jumlah Real estat 57,078,159,677 16,675,207,059 16,500,445,038 90,253,811,774 Hotel 1,526,492,100 545,399,337 916,565,317 2,988,456,754 Sewa 5,523,692,035 3,905,280,545 1,694,812,154 11,123,784,734

64,128,343,812

21,125,886,941 19,111,822,509 104,366,053,262 Merupakan penyertaan investasi saham PT Global Financindo Tbk sebanyak 915.260 lembar saham dengan harga pasar per 28 Februari 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp.360 dan Rp.650

(16)

,-Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

6. Piutang lain-lain 2006 2005

PT Uniasia Persada Indonesia 81,574,762,500 -Karyawan 482,803,492 632,392,655 Lain-lain 11,349,829,399 8,981,626,616 93,407,395,391 9,614,019,271 7. Persediaan Real estat

Tanah siap untuk dijual 987,082,706,293 123,203,606,134 Bangunan rumah dalam penyelesaian 359,450,020 1,620,181,065 Bangunan siap untuk dijual 302,083,583,787 208,357,947,335 Hotel

Makanan dan minuman 49,139,914 177,603,734 Perlengkapan dan suku cadang 306,925,059 440,879,137

Jumlah 1,289,881,805,073 333,800,217,405

8. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

a. Piutang usaha - Pendapatan sewa

PT. Bakrie Telkom - -Lain-lain 100,000,000 123,028,847

100,000,000

123,028,847 Penyisihan piutang ragu-ragu - -Jumlah 100,000,000 123,028,847 b.

Piutang piutang jangka panjang 2006 2005

ANTV 1,652,270,646 1,646,469,958 1,652,270,646

1,646,469,958 Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung 1,000,000,000 1,000,000,000 PT. Bali Nirwana Resort 658,903,455 658,903,455 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 120.000.000) 202,203,744 1,388,377,326

1,861,107,199

3,047,280,781 Cadangan piutang tidak tertagih (1,104,094,692) (1,104,094,692)

757,012,507

1,943,186,089 Jumlah 2,509,283,153 3,712,684,894 Hutang

PT. Canti Sarana Papan 3,279,325,471 3,279,325,471 PT. Catur Gatra Pertiwi 66,546,900 -PT. Dinamika Nusantara Bestari 50,400,006 -PT. Bakrie Pesona Rasuna - 1,800,000,000 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 120.000.000) 1,382,661,415 1,148,392,660 Jumlah 4,778,933,792 6,227,718,131 Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi rekening giro dan deposito berjangka, uang muka penjualan, hutang bank, penjualan, pembelian dan kontrak pembangunan yang dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal. Seluruh pendapatan sewa berasal dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005.

Saldo yang timbul dari transaksi usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Saldo yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dikenakan bunga untuk pihak-pihak tertentu, tetapi tidak terdapat jaminan dan jangka waktu pengembalian, adalah sebagai berikut :

(17)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

9. Proyek real estat dalam penyelesaian 2006 2005

Beban bunga 43,764,217,450 43,764,217,450 Konstruksi bangunan dan lapangan 21,055,650,686 21,055,650,686 Administrasi dan umum 7,890,693,261 3,361,841,920 Biaya konsultasi 7,707,783,027 5,906,883,113 Program pemasaran 6,958,774,672 6,954,615,822 Proyek dan pembangunan umum 5,370,855,060 1,956,014,091 Jasa keahlian 4,862,332,025 16,451,628,875 Biaya perseorangan 765,655,701 765,655,701 Jumlah 98,375,961,882 100,216,507,658 10. Penyertaan jangka panjang

11. Aktiva tetap Nilai Perolehan Pemilikan langsung

Hak atas tanah 140,523,483,091 151,110,208,091 Bangunan dan prasarana 67,795,301,090 105,592,458,917 Mesin dan peralatan 5,338,712,803 26,294,593,949 Perlengkapan 6,259,326,712 5,353,989,885 Peralatan operasional - 12,819,978,320 Kendaraan bermotor 5,047,431,565 2,787,062,424

224,964,255,261

303,958,291,586 Aktiva sewa guna usaha

Tanah - 4,390,731,250 Bangunan - 2,083,501,172 Kendaraan bermotor 3,446,544,350 3,093,958,615

3,446,544,350

9,568,191,037 Aktiva dalam Penyelesaian

Bangunan dan prasarana 270,275,001,155 204,748,364,668 Jumlah 498,685,800,766 518,274,847,291 Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Bangunan dan prasarana 19,221,803,317 27,296,145,621 Mesin dan peralatan 2,538,473,430 10,978,322,581 Perlengkapan 3,293,482,505 2,787,205,572 Peralatan operasional - 8,883,770,286 Kendaraan bermotor 1,528,716,525 1,017,039,857

26,582,475,777

50,962,483,917 Aktiva Sewa Guna Usaha

Bangunan - 1,128,697,014 Kendaraan bermotor 1,489,085,894 921,795,051

1,489,085,894

2,050,492,065 Jumlah 28,071,561,671 53,012,975,982 Merupakan penyertaan saham pada PT. Bali Nirwana Resort (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) senilai Rp 61.429.225.122, atau kepemilikan sebesar 17,81%.

Merupakan proyek real estat di PT. Krakatau Lampung Tourism Development (Anak Perusahaan) yang masih dalam tahap pengembangan, terdiri dari :

(18)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

11. Aktiva tetap - lanjutan 2006 2005

Nilai buku Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 140,523,483,091 151,110,208,091 Bangunan dan prasarana 48,573,497,773 78,296,313,296 Mesin dan peralatan 2,800,239,373 15,316,271,368 Perlengkapan 2,965,844,207 2,566,784,313 Peralatan operasional - 3,936,208,034 Kendaraan bermotor 3,518,715,040 1,770,022,567

198,381,779,484

252,995,807,669 Aktiva Sewa Guna Usaha

Tanah - 4,390,731,250 Bangunan - 954,804,158 Kendaraan bermotor 1,957,458,456 2,172,163,564

1,957,458,456

7,517,698,972 Aktiva dalam Penyelesaian

Bangunan dan prasarana 270,275,001,155 204,748,364,668 Nilai buku 470,614,239,095 465,261,871,309 12. Uang muka Proyek

Uang muka 4,496,991,825 7,714,652,347 Jumlah 4,496,991,825 7,714,652,347 13. Selisih nilai perolehan atas nilai buku bersih Anak perusahaan

Selisih lebih nilai perolehan atas nilai buku bersih anak perusahaan 17,217,455,926 17,078,110,406 Dikurangi akumulasi amortisasi 5,765,043,699 3,975,555,531 Jumlah 11,452,412,227 13,102,554,875 14. Simpanan dibekukan

Bank

PT. Danamon Tbk 33,202,930 142,470,251 Hongkong & Shanghai Bank - -Jumlah 33,202,930 142,470,251 15. Aktiva lain-lain

Komersial area 22,703,254,722 22,703,254,722 Biaya emisi saham 16,951,982,035 -Security Deposit 3,339,009,109 783,690,207 Biaya pra operasi 2,945,878,746 2,778,852,221 Jaminan 2,313,430,000 2,158,231,270 Lainnya 774,312,381 1,225,102,798

49,027,866,993

(19)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

16. Hutang usaha 2006 2005

PT. Hutama Karya 28,185,546,433 1,520,844,660 PT. Wijaya Karya 2,741,091,548 4,181,350,454 PT. Aneka Sentratama Cahaya 2,331,925,894 -PT.Trikarsa Bahtera Abadi 2,000,760,388 1,485,345,635 PT. Das Utama 849,218,285 207,865,000 Damar Mastercraft 559,815,024 -PT.Talenta Putra 316,633,528 -PT. Taisei - 213,200,000 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000) 7,241,929,947 5,255,066,139 Jumlah 44,226,921,047 12,863,671,888 17. Hutang lain-lain

PT. Asuransi Jiwa Bersama 347,518,200,000 -PT. Sanggraha Pelita Jaya 8,889,526,647 4,725,000,000 PT. Danatama Makmur 3,000,000,000 3,000,000,000 PT. Amara Bangun Cesta 2,500,000,000 2,500,000,000 PT. Budi Hijau Lestari 2,500,000,000 2,500,000,000 PT. Sinar Inti Prima 2,107,640,200 -Daedalus Development PTe., Ltd. 904,415,050 904,415,050 PT. Sil Ad 882,794,685 882,794,685 Nagari 797,500,000 -Eclipse Creative Service PTe., Ltd. 641,259,025 641,259,025 PT. Asminco Bara Utama 557,528,950 557,528,950 PT. Satyatama Graha Tara 524,250,000 589,250,000 Daedalus Marketing International PTe., Ltd. 454,822,500 454,822,500 PT. Decimal 447,870,905 447,870,905 Hotel Sheraton 359,000,000 359,000,000 PT. Bumi Mulia Perkasa 322,401,697 322,401,697 Dennistone International Group Ltd. 280,969,398 280,969,398 PT. Select Contarct Group FZ LLC - 14,899,918,025 PT. Kalupang Makmur Mandiri - 5,250,000,000 PT. Sinartama Gunita - 366,337,178 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 250.000.000) 7,814,503,773 14,149,350,025 Jumlah 380,502,682,830 52,830,917,438 18. Biaya masih harus dibayar

Taksiran biaya penyelesaian proyek 134,096,696,316 104,889,683,931 Taksiran biaya fasilitas umum dan sosial 110,261,385,473 -Bunga 25,849,495,000 7,780,057,140 Cadangan pesangon dan uang penghargaan 5,571,177,021 3,179,087,000 Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 2,169,224,839 -Jasa profesional 1,704,103,201 941,666,739 Biaya hak penyelenggaraan pasar swalayan 600,966,639 -Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 580,622,684 1,239,036,843 Pengembangan tanah dan prasarana - 53,823,802,609 Lain-lain 6,387,549,953 10,514,619,080 Jumlah 287,221,221,126 182,367,953,342

(20)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

18. Biaya masih harus dibayar - lanjutan

19. Uang muka pelanggan

2006 2005

Uang muka pelanggan

Penjualan dan persewaan ruang perkantoran 64,414,864,635 7,101,325,854 Penjualan rumah, hotel dan Apartemen 7,173,858,435 17,980,048,117 Penyewa ruangan, lapangan dan Iuran Keanggotaan

" Pasar Festival, Gelanggang

Soemantri Brojo Negoro" dan Klub Rasuna 2,035,430,009 1,804,466,543 Penyewa ruang Apartemen " Taman Rasuna" 6,726,760,311 826,151,725 Jumlah 80,350,913,390 27,711,992,239 20. Pendapatan ditangguhkan

Penyewa ruang perkantoran " Graha Kapital" dan "Wisma Bakrie" 1,296,533,590 1,229,002,561 Penyewa ruangan, lapangan dan Iuran Keanggotaan

" Pasar festival, Gelanggang

Soemantri Brojo Negoro" dan Klub Rasuna 1,146,421,261 1,047,966,399 Penyewa ruang Apartemen " Taman Rasuna" 242,627,360 80,119,993 Jumlah 2,685,582,211 2,357,088,953 Jumlah 2,685,582,211 2,357,088,953 21. Perpajakan

a. Pajak dibayar dimuka

Pajak Pertambahan Nilai - Masukan 5,076,245,014 212,908,117 Pajak Penghasilan Pasal 25 2,409,559,970 1,702,970 Pajak Penghasilan Pasal 21 111,484,470 -PPh Pasal 4 (2) final 81,537,960 80,831,528 Pajak Penghasilan Pasal 23 70,706,802 231,142,330 Jumlah 7,749,534,216 526,584,945 Taksiran biaya fasilitas umum dan sosial merupakan kewajiban PT. BSU, Anak Perusahaan kepada PEMDA DKI Jakarta sesuai dengan Surat Gurbernur Propinsi DKI Jakarta No. 348/073.3 tanggal 11 Maret 2002. Pada tahun 2005, BSU mendapat pengurangan pembayaran biaya fasilitas umum dan sosial sebesar Rp 10,64 milyar berdasarkan kesepakatan dengan PEMDA DKI tanggal 25 April 2005. Pada tanggal 28 Februari 2006, pendapatan sehubungan dengan pengurangan pembayaran tersebut sebesar Rp 10,64 milyar disajikan sebagai pos Laba Rugi" akun pendapatan lain-lain".

Biaya pengembangan tanah dan prasarana merupakan estimasi atas proses pengembangan yang sedang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Hutang bunga sampai dengan tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 merupakan saldo setelah direstrukturisasi sesuai program Perusahaan dan Anak Perusahaan mulai tahun 2003.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang " Ketenagakerjaan" yang mewajibkan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk membayar pesangon, uang penghargaan dan ganti kerugian sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja. Berdasarkan perhitungan Perusahaan dan Anak Perusahaan, jumlah kewajiban yang diestimasikan untuk pesangon karyawan pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 5.579.177.021 dan Rp 3.179.087.000.

Merupakan saldo uang muka pelanggan dan pendapatan ditangguhkan pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 atas penyewaan ruangan kantor, penyewaan lapangan, iuran keanggotaan, penyewaan dan penjualan Apartemen Taman Rasuna, terdiri dari:

(21)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

21. Perpajakan - lanjutan 2006 2005

b. Hutang pajak

Pajak Penghasilan Pasal 29 21,000,286,071 71,866,121,200 Pajak Pertambahan Nilai 10,369,607,324 6,314,750,451 PPh Pasal 4 ayat 2 4,339,403,960 224,032,056 Pajak Penghasilan Pasal 23 1,606,749,503 404,873,210 Pajak Pembangunan I 818,772,099 3,729,564,564 Pajak Penghasilan Pasal 26 501,064,200 -Pajak Bumi dan Bangunan 481,804,656 494,214,131 Pajak Penghasilan Pasal 25 436,090,415 469,252,765 Pajak Penghasilan Pasal 21 262,725,655 936,176,320 BPHTB 45,960,000 45,960,000 Jumlah 39,862,463,883 84,484,944,697

c. Taksiran Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan kini

Anak perusahaan (29,209,102) -Beban /(Penghasilan) pajak tangguhan

Induk perusahaan (1,162,267,469) (361,419,770) Anak perusahaan 54,307,422 174,456,613

(1,107,960,047)

(186,963,157) Jumlah 1,078,750,945 (186,963,157) d. Rekonsiliasi pajak penghasilan badan konsolidasi

Laba /(rugi) bersih konsolidasi sebelum taksiran pajak penghasilan 1,418,218,862 8,327,996,422 Dikurangi :

Laba /(rugi) bersih Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 7,744,532,782 9,660,829,564 Bagian rugi anak atas amortisasi selisih lebih nilai perolehan

atas nilai buku Anak perusahaan - -Laba/(rugi) bersih komersial Induk perusahaan (6,326,313,920) (1,332,833,142) Perbedaan permanen

Kesejahteraan karyawan 1,154,472,336 101,747,486 Representasi dan sumbangan 1,318,353,655 26,613,670 Biaya pensangon - -Bunga sewa guna usaha - -Cicilin hutang sewa guna usaha - -Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final (20,736,967) (260,579)

2,452,089,024

128,100,577 d. Rekonsiliasi pajak penghasilan badan konsolidasi - lanjutan

Perbedaan temporer

Penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung - 191,018,712

191,018,712 Taksiran laba/(rugi) rugi fiskal (3,874,224,896) (1,013,713,853) Akumulasi rugi fiskal awal tahun (214,661,628,300) (272,209,987,917) Akumulasi rugi fiskal kadaluarsa - -Akumulasi rugi fiskal akhir tahun (218,535,853,196) (273,223,701,770)

Penurunan hutang pajak penghasilan pasal 29 pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 51 milyar adalah hasil koreksi pada Anak Perusahaan yaitu PT. Villa Del Sol (VDS) dan PT. Krakatau Lampung Tourism Development (KLTD) akibat perbedaan dasar perhitungan pajak atas penyerahan tanah pada tahun 2000.

(22)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

21. Perpajakan - lanjutan 2006 2005

e. Penghasilan pajak tangguhan

Rugi komersial sebelum pajak penghasilan (6,326,313,920) (1,332,833,142) Dihitung dengan tarif 30% 1,897,894,176 399,849,943 Perbedaan permanen x 30% (735,626,707) (38,430,173) Jumlah penghasilan pajak tangguhan 1,162,267,469 361,419,770 Beban pajak penghasilan tangguhan kadaluarsa -

-1,162,267,469

361,419,770 Saldo awal aktiva pajak tangguhan 65,100,944,425 81,605,690,761 Saldo akhir aktiva pajak tangguhan - induk perusahaan 66,263,211,894 81,967,110,531 Perhitungan aktiva pajak tangguhan ini menggunakan tarif progresif 30%, dijelaskan sebagai berikut :

Akumulasi rugi fiskal ( dikali tarif 30%) 65,560,755,959 81,967,110,531 Akumulasi perbedaan temporer (dikali tarif 30%) - -Koreksi aktiva pajak tangguhan - -Aktiva pajak tangguhan - Induk perusahaan 65,560,755,959 81,967,110,531 Aktiva pajak tangguhan - Anak perusahaan 55,410,201,678 63,868,847,153 Jumlah 120,970,957,636 145,835,957,684 22. Hutang bank

Badan Penyehatan Perbankan Nasional eks :

PT. Bank Mandiri (eks. Exim) 56,984,037,146 72,396,537,146 Non BPPN

PT. Kencana Cita Kusuma 40,310,971,081 47,172,413,011 PT. Bank Syariah Mandiri 35,302,199,836 37,178,162,142 PT. Bank NISP 6,576,783,282 6,926,274,183 PT. Bank Permata 2,089,240,367 2,200,262,810 PT. Bank Kesawan 1,889,139,831 1,989,528,896 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 1,009,926,826 1,063,594,429 PT. Panin Bank - 17,628,000,000 PT. Bank Nagari - 5,625,000,000

144,162,298,369

192,179,772,617 Dikurangi : bagian jatuh tempo dalam satu tahun 14,076,620,297 10,914,985,074 Jumlah 130,085,678,072 181,264,787,543 a. PT. Kencana Cita Kusuma

b. PT. Bank Syariah Mandiri

c. PT. Bank NISP, PT. Bank Permata Tbk, PT Bank Kesawan dan PT. Bank Himpunan Saudara 1906

d. PT. Bank Mandiri Tbk

Pinjaman yang diperoleh BSU (Anak Perusahaan) dari PT. Bank Mandiri Tbk untuk modal kerja yang pelunasannya diangsur secara berkala setiap triwulanan dengan pagu kredit Rp 92.320.980.628. Tingkat bunga berkisar antara 15,25% per tahun pada tahun 2005 dan 17% - 18,5% pertahun pada tahun 2004. Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat Hak Milik dan SKMHT atas unit-unit Apartemen Taman Rasuna dan seluruh saham milik perusahaan yang diikat secara gadai.

Merupakan pinjaman di BSU (Anak Perusahaan) yang timbul dari pengalihan hak tagih dari PT. Dua K Kapital kepada PT. Kencana Cita Kusuma yang sebelumnya merupakan hasil pengalihan pinjaman dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

Merupakan pinjaman di PT. BSU (Anak Perusahaan) dari Club deal yang dipimpin oleh PT. Bank Lippo Tbk. Pinjaman ini tidak diambil alih oleh BPPN tetapi direstrukturisasi sendiri oleh BSU dengan pihak bank yang bersangkutan.

Merupakan pinjaman di PT. BSU (Anak Perusahaan) hasil sindikasi Bank Hastin Internasional. Pinjaman ini telah direstrukturisasi antara Perusahaan dengan bank yang bersangkutan.

(23)

PT. Bakrieland Development Tbk dan Anak Perusahaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

23. Hutang Usaha 2006 2005

PT. Dumez GTM - Hutama Karya 26,107,833,330 27,755,414,547 PT. Dragages Indonesia 17,166,666,677 17,308,623,029 PT. Kinhill Indonesia 7,880,836,691 7,880,836,696 Daniel Mann Johnson Mendenhall Keating 7,100,310,002 7,100,310,502 PT. Pembangunan Perumahan (Pesero) 4,294,032,096 4,636,813,541 PT. Worferstan Trower Indonesia 3,086,846,018 3,684,297,723 Enginnering Consultans International Ltd 2,643,843,310 3,155,554,402 Australia Pasific Project 2,132,180,000 2,526,221,840 PT. Sapta Pusaka Nusantara 1,967,866,024 2,348,742,928 Daniel Mann Johnson Mendenhall Rottet 1,370,238,005 1,370,237,996 CBM Engineers Inc 986,778,724 1,298,392,030 PT. Caisson Domensi 796,438,515 1,047,945,410 PT. Istaka Karya - -Lainnya dibawah 250 juta 1,448,313,315 1,165,613,631

76,982,182,707

81,279,004,275 Kurang : Jatuh tempo dalam 1 tahun (5,543,901,690) (6,227,452,488)

71,438,281,017

75,051,551,787 24. Hutang sewa guna usaha

PT Tunas Finance 726,189,954 -PT. Stacomindo Sedaya Finance 601,034,309 761,141,525 PT. Central Sari Finance 383,069,777 636,397,594 PT. Tunas Ridean 380,642,609 -PT. Tunas Finance Corporation 297,436,592 -PT. Verona Oto Finance 270,721,077 301,441,278 PT. Astra Credit Company 237,008,167 181,514,610 PT. Dipo Star Finance 190,565,624 -PT. Astra Sedaya Finance 79,022,000 -PT. BCA Finance 62,209,900 -PT. Adira Dinamika Mobilindo 48,832,333 -PT. Metro Tiga Berlian 33,982,632 -PT Bank Niaga Leasing 20,092,228 -PT. Dongnam Clement Finance Indonesia - 10,462,391,626 Lainnya - 164,561,605 Jumlah 3,330,807,202 12,507,448,238 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 627,437,286 881,897,598 Bagian jangka panjang 2,703,369,916 11,625,550,640 2007 10,173,609,473 10,173,609,473 2005 3,444,191,008 3,444,191,008 Jumlah 13,617,800,481 13,617,800,481 Dikurangi ; bunga yang belum dibayar 10,286,993,279 1,110,352,243 Hutang sewa guna usaha 3,330,807,202 12,507,448,238 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 627,437,286 881,897,598 Bagian jangka panjang 2,703,369,916 11,625,550,640 Pinjaman dari Clemont Finance Indonesia digunakan untuk membiayai pembelian tanah dan bangunan Wisma Bakrie-BLD, dan dijamin dengan pengalihan hak milik secara fiducia atas semua barang bergerak di Wisma Bakrie-BLD, jaminan pribadi dan jaminan perusahaan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah dilunasi Oktober 2005.

Pinjaman dari PT. Astra Credit Company, PT Stacomindo Sedaya Finance dan PT Central Sari Finance merupakan pinjaman untuk pembelian kendaraan bermotor dan dijamin dengan aktiva yang bersangkutan.

(24)

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi - lanjutan

25. Modal saham

Jumlah Saham

Pemegang Saham Ditempatkan Persentase

dan Disetor Pemilikan Jumlah PT. AJB Bumiputera 1,108,428,030 19.79% 110,842,803,000 CGMI 1 Cleint Segregated Sec 702,846,000 12.55% 70,284,600,000 PT. Bakrie Capital Indonesia 434,263,815 7.75% 183,233,181,500 Masyarakat 3,354,462,155 59.90% 755,639,415,500 Jumlah 5,600,000,000 100.00% 1,120,000,000,000

Persentase Jumlah

Pemegang Saham Pemilikan

PT. Bakrie Capital Indonesia 348,341,500 24.88% 174,170,750,000 PT. Danatama Makmur 93,505,000 6.68% 46,752,500,000 Masyarakat 958,153,500 68.44% 479,076,750,000 Jumlah 1,400,000,000 100.00% 700,000,000,000

26. Tambahan modal disetor - bersih 2006 2005

Agio saham 223,750,000,000 13,750,000,000 Amortisasi emisi saham (3,176,452,008) (3,176,452,008) Jumlah 220,573,547,992 10,573,547,992 27. Pendapatan bersih Real estat 43,149,466,710 47,075,450,113 Hotel 6,324,621,590 7,167,296,024 Pendapatan sewa : Gedung Perkantoran - 306,889,030 Pusat Perbelanjaan 13,920,982,998 6,283,732,810 Jumlah 63,395,071,298 60,833,367,977 28. Beban pokok pendapatan

Real estat 25,601,347,995 26,263,724,007 Hotel 621,457,880 2,276,680,548 Pendapatan sewa : Gedung Perkantoran - 106,409,056 Pusat Perbelanjaan 5,997,890,177 3,073,703,644 Jumlah 32,220,696,052 31,720,517,255 29. Beban usaha Beban Penjualan

Iklan dan promosi 3,218,285,442 2,165,946,034 Komisi 1,192,174,862 329,576,086 Gaji, upah dan tunjangan 7,398,883 47,875,722 Transportasi 8,010,000 50,070,969 Listrik, air dan telepon 4,140,166 23,656,875 Sumbangan dan representasi 1,751,693 29,245,379 Jasa profesional 27,295,562 31,847,292 Lain-lain 269,453,847 119,470,748 4,728,510,455 2,797,689,105 31 Maret 2005 Jumlah Saham 31 Maret 2006 Ditempatkan dan Disetor

Referensi

Dokumen terkait

Witherington (Aunurrahman, 2009:35) menyatakan bahwa belajar merupakam perubahan kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola proses yang baru yang

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XA di SMA PGRI MaospatiMagetan dengan jumlah 32 siswa pada semester gasal tahun pelajaran 2012/2013.Tindakan yang dilakukan adalah

Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah (

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk

1) Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel?. Kondisi ini didapatkan ketika

Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang yang senantiasa telah menganugerahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada penulis dalam rangka menyelesaikan karya

Approaches to Learning and Studying Inventory (ALSI) merupakan salah satu instrumen versi singkat yang digunakan untuk mengukur pendekatan belajar mahasiswa.. Penelitian ini