• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN I TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN I TAHUN 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NO.33/05/33TH.IX,4MEI 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN I TAHUN

2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRIWULAN-I TH 2015 TURUN -3,74 PERSEN DARI TRW-IV TH 2014

I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN (q-to-q)

Awal tahun 2015 Pertumbuhan (q-to-q) produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I/2015 terhadap triwulan IV/2014 di Jawa Tengah menunjukkan penurunan sebesar -3,74 persen. Pengelompokan skala industri didasarkan pada konsep jumlah tenaga kerja baik tetap maupun tidak tetap, jumlah tenaga kerja 20 – 99 orang dikelompokkan dalam industri sedang dan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih dikelompokkan dalam industri besar.

Penurunan pertumbuhan (q to q) produksi industri besar dan sedang pada triwulan I/2015 terhadap triwulan IV/2014 sebagai dampak turunnya pertumbuhan produksi beberapa kelompok industri. Sebanyak 6 (enam) kelompok industri dari 16 kelompok industri yang membentuk pertumbuhan produksi industri pengolahan di Jawa Tengah pada triwulan I/2015 terhadap triwulan IV/2014 memberikan andil penurunan pertumbuhan produksi. Penurunan terbesar mencapai -9,04 persen dan terkecil sebesar -0,27 persen, masing-masing ditunjukkan oleh kelompok industri

Pertumbuhan (q-to-q) produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah turun sebesar -3,74 persen dari produksi industri Triwulan IV tahun 2014.

Pertumbuhan (y-on-y) produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah turun sebesar -2,43 persen dari produksi industri Triwulan I tahun 2014.

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I tahun 2015 Indonesia turun sebesar -0,71 persen (*) dari produksi industri Triwulan IV tahun 2014 ( q-to-q) dan naik sebesar 5,05 persen (*) dari produksi industri Triwulan I tahun 2014 (y-on-y), (*)= angka sementara.

(2)

minuman serta industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk funitur ) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya. Sedangkan 4 (empat) kelompok lainnya yang memberikan andil penurunan pertumbuhan diantaranya kelompok industri komputer, barang elektronik dan optik mencapai -3,88 persen ; kelompok industri kertas dan barang dari kertas sebesar -2,06 persen; kelompok industri furniture sebesar -1,14 persen dan kelompok industri logam dasar sebesar -0,59 persen.

Sementara beberapa kelompok lainnya memberikan andil dalam menghambat laju penurunan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang dengan memberikan kenaikkan pertumbuhan produksi. Kenaikkan pertumbuhan produksi ditunjukkan oleh 10 (sepuluh) kelompok industri dengan kenaikan terbesar terjadi pada kelompok industri tekstil mencapai 5,70 persen. Beberapa kelompok industri yang memberikan andil kenaikan pertumbuhan produksi cukup besar diantaranya kelompok industri pakaian jadi mencapai kenaikkan sebesar 5,16 persen, industri karet barang dari karet dan plastik memberikan andil kenaikkan sebesar 4,19 persen. Sedangkan kelompok industri barang galian bukan logam, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, kelompok industri pengolahan tembakau, kelompok industri makanan, industri mesin dan perlengkpannya, industri alat angkutan lainnya, serta industri farmasi dan produk obat kimia dan obat tradisional juga memberikan andil kenaikkan meskipun relatif kecil.

(3)

Tabel 1.

PERTUMBUHAN (q-to-q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN I TAHUN 2015

NO JENIS INDUSTRI PERTUMBUHAN TRIWULAN IV/14 (%) PERTUMBUHAN TRIWULAN I/15 (%) (1) (2) (3) (4) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Industri Makanan – Manufakture of food products Industri Minuman -Manufakture of beverages Industri Pengolahan tembakau - Manufakture of

tobacco products

IndustriTekstil - Manufakture of textiles

Industri Pakaian Jadi- Manufakture of wearing apparels

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya- Manufakture of wood and of products of wood and cork, except furniture;

manufakture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like

Industri Kertas dan Barang dari Kertas - Manufakture

of paper and paper products

Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -

Manufakture of chemicals and chemical products

Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional - Manufakture of pharmaceuticals,

medicinal chemical and botanical products

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -

Manufakture of rubber and plastic products

Industri Barang Galian Bukan Logam - Manufacture of

other non-metallic mineral products

Industri Logam Dasar - Manufakture of basic metals Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik -

Manufacture of computers, electronic and optical products

Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl - Manufacture of

machinery and equipment n.e.c

Industri Alat Angkutan Lainnya - Manufacture ofother

transport equipment

Industri Furnitur - Manufakture of furniture

0,93 9,75 4.41 4,84 2,73 3,84 -9,78 3,20 4,60 0,30 23,32 -7,60 5,10 36,32 38,31 -8,69 2,09 -9,04 2,55 5,70 5,16 -0,27 -2,06 3,14 0,33 4,19 3,29 -0,59 -3,88 1,44 0,62 -1,14 JAWA TENGAH 0,92 -3,74

(4)

GAMBAR 1.

PERTUMBUHAN (q-to-q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015

SEDANG JAWA TENGAH TAHUN 2011 – 2015 Pertumbuhan (q-to-q) produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Tengah yang perhitungannya dilakukan setiap triwulan, pada 5 (lima) tahun terakhir yakni tahun 2011 sampai dengan 2015 tampak bervariasi, meskipun banyak ditunjukkan pertumbuhan yang positif. Dalam triwulan yang sama pada tahun yang berbeda berkecenderungan memberikan pola yang sama, seperti yang ditunjukan pada triwulan II tahun 2011, 2012, 2013 dan tahun 2014 kecenderungan memberikan kenaikan pertumbuhan produksi terhadap triwulan sebelumnya. Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur besar sedang tertinggi selama kurun waktu 2011 sampai 2015 terjadi pada triwulan III/2013 mencapai 5,76 persen, sedangkan kenaikan pertumbuhan terendah pada triwulan IV/2012 hanya mencapai 0,05 persen. Kenaikan pertumbuhan (q to q) produksi juga terjadi pada triwulan III tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 terhadap triwulan sebelumnya.

Tidak selamanya setiap triwulan menunjukkan pertumbuhan produksi naik,, variasi ditunjukkan dengan penurunan pertumbuhan produksi. Kecenderungan pola yang sama ditunjukkan pada triwulan I mulai tahun 2011 hingga tahun 2015, memberikan pola penurunan pertumbuhan produksinya terhadap triwulan sebelumnya, masing-masing sebesar -1,41 persen untuk triwulan I/2011, -1,81 persen pada triwulan I/2012, -1,87 persen pada triwulan I/2013, -3,48 persen untuk triwulan I/2014 dan terbesar pada triwulan I/2015 sebesar -3,74 persen. Sementara penurunan pertumbuhan produksi terkecil terjadi pada triwulan IV/2013 sebesar -0.14 persen. Fluktuasi pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang dari triwulan ke triwulan dapat dilihat pada gambar berikut,

(5)

II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN (y-on-y)

Pertumbuhan (y on y) produksi industri besar dan sedang Jawa Tengah pada triwulan I/2015 mengalami penurunan sebesar -2,43 persen terhadap triwulan I tahun 2014. Sebanyak 8 (delapan) kelompok industri memberikan andil penurunan pertumbuhan produksi, dengan penurunan pertumbuhan produksi terbesar ditunjukkan oleh kelompok industri alat angkutan lainnya sebesar -30,12 persen dan terkecil ditunjukkan oleh kelompok industri computer, barang elektronik dan optik sebesar -1,60 persen masing-masing terhadap triwulan I/2014. Selain kelompok tersebut diatas beberapa kelompok industri yang menghambat laju pertumbuhan (y-on-y) produksi industri besar dan sedang dengan memberikan pertumbuhan yang menurun cukup besar pada triwulan I/2015 terhadap triwulan I/2014, diantaranya kelompok industri mesin dan perlengkapan sebesar 27,43 persen; kelompok industri kertas dan barang dari kertas sebesar -18,79 persen; kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk funitur ) dan barang anyaman dari bambu,rotan dan sejenisnya sebesar -15,74 persen. Sementara untuk kelompok industri logam dasar, kelompok industri furniture dan kelompok industri tekstil juga memberikan andil penurunan pertumbuhan meskipun relatif kecil.

Tidak semua kelompok industri mengalami penurunan pertumbuhan (y on y) produksi industri besar dan sedang pada triwulan I/2015, beberapa kelompok industri mengalami kenaikkan pertumbuhan produksinya tetapi relatif kecil, sehingga tidak mampu mengimbangi pertumbuhan yang menurun. Beberapa kelompok industri yang menunjukkan kenaikkan pertumbuhan produksi pada triwulan I/2015 terhadap triwulan I/2014 diantaranya kelompok industri barang galian bukan logam sebesar 22,83 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 12,32 persen dan industri minuman sebesar 10,06 persen. Sedangkan kelompok industri karet barang dari karet dan plastik, industri pengolahan tembakau, industri makanan, industri pakaian jadi dan kelompok industri kimia dan barang dari bahan kimia juga menunjukkan kenaikan pertumbuhan produksi tetapi relatif kecil.

(6)

GAMBAR 2.

PERTUMBUHAN (y-on-y) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG TRIWULAN I/2015 DARI TRIWULAN I/2014

-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 3,19 10,06 4,94 -3,9 3 -15,74 -18,79 0,35 12,32 6,4 22,83 -6,8 -1,6 -27,43 -30,12 -6,37

Pertumbuhan (y on y) produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Tengah mulai triwulan I/2011 sampai dengan triwulan I/2015 terhadap tahun sebelumnya pada triwulan yang sama menunjukkan penurunan, kecuali di triwulan I/2011 terjadi penurunan sebesar -5,81 persen dan triwulan I/2014 sebesar -3,04 persen. Hingga dengan triwulan I/2015 kenaikan tertinggi terjadi pada triwulan I/2013 sebesar 10,95 persen, sedangkan triwulan IV/2013 menunjukkan kenaikan pertumbuhan produksi yang paling rendah yakni sebesar 1,9 persen. Sementara triwulan II/2014 dan triwulan IV/2014 menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,76 dan 4,95 persen.

III. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG JAWA TENGAH DAN INDONESIA

Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur besar dan sedang Jawa Tengah triwulan I/2015 terhadap triwulan IV/2014 tentunya memberikan andil dalam terbentuknya pertumbuhan

(7)

GAMBAR 3.

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG INDONESIA DAN JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015

-0,70 persen (angka sementara) terhadap triwulan IV tahun 2014, keduanya tampak sejalan sama-sama mengalami penurunan. Andil terbesar dalam pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur besar dan sedang nasional dipicu oleh turunnya pertumbuhan kelompok industri barang galian bukan logam -6,64 persen , serta turunnya pertumbuhan 16 kelompok industri dari 23 kelompok yang mendukungnya.

Berbeda dengan pertumbuhan (q to q) produksi nasional dan Jawa Tengah yang sama-sama menunjukkan penurunan, maka untuk pertumbuhan (y on y) produksi industri besar dan sedang pada triwulan I/2015 terhadap triwulan I/2014 tidak sejalan antara pertumbuhan nasional dan Jawa Tengah. Jawa Tengah memberikan penurunan pertumbuhan (y on y) produksi sebesar -2,43 persen, ternyata secara nasional menunjukkan kenaikan pertumbuhan (y on y) produksi sebesar 5,05 persen. Andil terbesar diantaranya diberikan oleh kelompok industri barang logam bukan mesin dan peralatannya yang mengalami kenaikkan pertumbuhan sebesar 13,01 persen.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 Q to Q Y on Y -3,74 -2,43 -0,71 5,05 JAWA TENGAH NASIONAL

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah variabel independen (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel independen (Y), yaitu dengan membandingkan antara

Pada kalimat tersebut pengarang ingin mengingatkan kepada pembaca bahwa kita sebagai orang muslim harus berbakti kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dengan cara kita harus selalu eling

terobsesi dengan tampilan dimana di zaman modern seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk presepsi adalah penampilan. Analisis ini kemudian dilakukan

terhadap Kitab Suci al-Qur‟an menitik beratkan kepada metode tahlili , dalam artian ia menafsirkan ayat al-Qur’an secara runtut dan komprehensif dengan beraneka

Bidang Sumber Daya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan pengembangan tenaga administrasi, tenaga pengajar, tenaga teknisi, pengelolaan dan perawatan serta administrasi sarana

Fungsi perencanaan dan penganggaran yang sebagian berada di Departemen Keuangan dan sebagian lainnya di Bappenas sudah selayaknya disatu padukan dengan menggabungkan kedua