Ayu Ridho Saraswsati, 2016
PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo untuk Menanamkan Nilai Patriotisme Siswa di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Doko Kabupaten Blitar maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pemaknaan Tari Reog Bulkiyo menggunakan etnokoreologi dengan mengupas tari ini secara tekstual dan kontekstual sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tarian ini berasal dari sebuah daerah yang memiliki sejarah panjang di masa Majapahit sebagai daerah persinggahan. Sehingga banyak peninggalan Majapahit yang memiliki histori tentang hegemoni Majapahit. Kisah berikutnya dimulai pada penjajahan Belanda, dimana daerah Blitar menjadi daerah pelarian warga Mataram yang terjajah oleh Belanda. Warga Mataram yang ada di Blitar khususnya di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok membuat sebuah pemukiman sesuai budaya Mataram. Demi membela negara dari penjajahan mereka membuat sebuah kesenian yang merupakan alat propaganda terhadap Belanda. Kesenian ini merupakan sebuah media latihan perang untuk mengelabui pihak penjajah. Sejarah, gerak tari, tata busana. Properti, pola lantai hingga musik dari tari ini menggambarkan bahwa tari ini mengandung nilai patriotisme yang kuat. Sebuah tarian yang mengandung nilai-nilai perjuangan, kepemimpinan, kesetiakawanan, kerja keras dan sikap bela negara yang tinggi yakni melindungi bangsa dan negara dari penjajahan. Nilai-nilai yang telah didapat di atas kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di MTS Sunan Ampel Doko. Proses yang dilakukan dengan metode pembelajaran kreatif dilaksanakan pada sembilan kali pertemuan yang dikelompokkan menjadi tiga siklus berkaitan dengan teori Thomas Lickona tentang moral knowing,
Ayu Ridho Saraswsati, 2016
PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Bagan 6.1 nilai patriotisme dalam Tari Reog Bulkiyo
• Terlihat dalam gerakan Tari Reog Bulkiyo • Hubungan kisah menak, sejarah dan wayang • Terlihat dalam busana, simbol bendera,
semiotika warna Keberanian
keberanian melawan bahaya, keteguhan hati, kejujuran
• Pertunjukan Tari Reog Bulkiyo memiliki 3 penokohan pemimpin, prajurit dan rontek • Pemimpin berperang mempertahankan kebenaran Keadilan
sportivitas, kepemimpinan
• Tari yang digunakan sebagai media latihan perang merupakan wujud rasa cinta rakyat terhadap bangsa dan negaranya
• Dikisahkan pasukan Bulkiyo menggunakan
dhestar bawang sebungkul dari daun kelapa
sebagai tanda bahwa mereka adalah kawan, sehingga tidak saling melukai
Kemanusiaan daya-daya kekuatan interpersonal yang meliputi rasa cinta dan persahabatan
• Penari memainkan alat musik dengan iram a yang imbal-imbalan (saling mengisi, membalas) sehingga diperlukan kerja sama antar penari dan pemain musik
• Kisah menak yang menceritakan perjuangan Bulkiyo melawan karungkala dengan ketiga pasukannya yaitu Baginda Lawe, Semangun dan Yahuda
Kesetiaan
rasa setia kawan dan saling membantu serta bekerja sama dengan baik dalam kelompok
• Tarian yang merupakan media latihan perang untuk mengelabui Belanda ini menggunakan properti pedang, para penari berlatih dengan menggunakan pedang sungguhan dengan tidak melukai kawan
• Tari ini merupakan wujud dari masyarakat yang membela negara dari penjajah dengan berlatih perang secara terselubung melalui kesenian Kerja keras dan Bela negara
Ayu Ridho Saraswsati, 2016
PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pemahaman diri. Nilai-nilai patriotisme ini ditanamkan melalui proses kreatif yang bersumber pada Tari Reog Bulkiyo. Penanaman nilai ini berlangsung selama proses dilaksanakan. Perubahan-perubahan yang signifikan terlihat dalam keseharian para siswa. Para siswa kelas 8 menjadi siswa yang lebih berani dalam berpendapat. Lebih memiliki jiwa pemimpin yang kuat dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Ketepatan waktu dalam latihan, proses yang tidak membuat mereka jenuh. Rasa kesetiakawanan pun terlihat dengan sikap mereka yang saling mengingatkan teman apabila melakukan kesalahan.
• Siswa aktif menyampaikan pendapat
• Siswa dengan teguh hati menolak ajakan teman membolos ketika proses berlangsung Keberanian
keberanian melawan bahaya, keteguhan hati, kejujuran
• Siswa menunjukan sikap kepemimpinan mereka dengan mengarahkan teman dalam kelompok
• Siswa yang dapat memimpin diberi kesempatan oleh teman lain untuk melatih teman yang lain
Keadilan
sportivitas, kepemimpinan
• Siswa saling mengingatkan kepada teman lain untuk menghindari kegiatan negatif
• Siswa saling membantu dalam proses latihan, mengantar teman pulang sekolah, mengerjakan kegiatan kelompok bersama
Kemanusiaan
daya-daya kekuatan interpersonal yang meliputi rasa cinta dan
persahabatan
• Siswa bekerja sama dalam membuat karya tari, mencipta gerak, membuat pola lantai
• Siswa saling membantu dan mengingatkan gerak yang diciptakan, bersama-sama membuat jadwal tambahan di luar jam sekolah
Kesetiaan
rasa setia kawan dan saling membantu serta bekerja sama dengan baik dalam kelompok
• Siswa berlatih dengan giat berlatih menari, di sekolah atau pun di luar sekolah
• Siswa giat masuk sekolah walau beberapa kendala yang sering ditemukan di kehidupan mereka seperti minimnya fasilitas sekolah
Ayu Ridho Saraswsati, 2016
PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Bagan 6.2 Nilai patriotisme yang tertanam pada siswa
3. Hasil dari proses ini selain tertanamnya nilai patriotisme juga merupakan sebuah tarian kreasi yang diharapkan dapat menjadi media pelestarian Tari Reog Bulkiyo yang kurang diminati oleh generasi muda.
B. Rekomendasi
Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di sekolah menengah pertama merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan kesenian tradisi daerah terhadap para siswa sebagai generasi penerus, dengan harapan nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian ini dapat terinternalisasi terhadap siswa melalui metode pembelajaran yang tepat. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar peneliti maupun pembaca. 1. Bagi lembaga pendidikan
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dengan adanya pembelajaran seni tari untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme untuk membentuk karakter bangsa. Lembaga pendidikan sudah sepantasnya memiliki rancangan pembelajaran sendiri yang sesuai dengan karakter anak didik. Tidak memaksakan menggunakan metode yang sudah ada sebelumnya namun tidak sesuai bagi siswa di sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk lebih giat berkarya kreatif. Dengan berkegiatan positif para generasi muda dapat mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi dirinya, lingkungan dan negara. Metode yang digunakan diharapkan dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang masih menggunakan metode klasik dalam pengajaran seni tari. Karena dengan menggunakan metode yang tepat, para siswa mendapatkan proses yang menghasilkan pengalaman luar biasa sehingga dapat menjadi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Masyarakat perlu adanya kesadaran bahwa pembelajaran seni pun penting untuk dilakukan sebagai media penanaman nilai-nilai luhur terhadap anak-anak. Karena pendidikan tidak hanya di dapat di sekolah namun juga dalam kehidupan sosial.
Ayu Ridho Saraswsati, 2016
PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai patriotisme melalui seni tari. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membuat sebuah model pembelajaran atau modul sebagai bahan ajar seni tari di sekolah khususnya untuk penanaman nilai sebagai media pembentukan karakter bangsa sejak dini. Penelitian lanjutan dapat membuat sebuah produk ataupun pelatihan untuk lebih memberikan dampak positif di sekolah maupun masyarakat melalui kesenian.