1
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIKLUS PENGELUARAN DAN
PERSEDIAAN
PADA PT AHAD-NET INTERNASIONAL
Aurora Smaraning Arum, Win Ce, & Herlin Tundjung
Setijaningsih
Binus University, Jakarta, +628111619929, [email protected]
Abstract
Business growth in the era of global competition requires companies to improve their
performance in order to survive and thrive. The study aims to analyze business processes
and identify problems, provide recommendations on the problems that occur, and design
Accounting Information Systems (AIS) related to expenditure and inventory cycle at PT
Ahad-Net International. The design is using a theory by Satzinger, Jackson, and Burd (2012)
that is an object-oriented approach. The analysis was performed by analyzing the current
system described using the flowchart then analyzing the needs of the system. Results
achieved in the form of AIS design on expenditure and inventory cycle. It was concluded that
AIS on expenditure and inventory cycles are able to maximize the performance of the
company in purchasing activities, account payable management, cash expenditures, and
inventory management. (ASA)
Keywords : Accounting Information System, object oriented, expenditure cycle, inventory
cycle
Abstrak
Perkembangan bisnis pada era kompetisi global menuntut perusahaan-perusahaan untuk
meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan hidup dan lebih berkembang. Penelitian
bertujuan untuk menganalisis proses bisnis dan mengidentifikasi masalah, memberikan
rekomendasi atas masalah yang terjadi, serta merancang Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
yang terkait siklus pengeluaran dan persediaan pada PT Ahad-Net Internasional.
Perancangan dilakukan menggunakan teori dari Satzinger, Jackson, dan Burd (2012) yaitu
pendekatan berorientasi objek. Analisis dilakukan dengan menganalisis sistem yang sedang
berjalan yang digambarkan menggunakan flowchart serta menganalisis kebutuhan sistem.
Hasil yang dicapai berupa rancangan SIA siklus pengeluaran dan persediaan. Dapat
disimpulkan bahwa SIA untuk siklus pengeluaran dan persediaan mampu memaksimalkan
kinerja perusahaan dalam melakukan aktivitas pembelian, pengelolaan utang usaha,
pengeluaran kas, serta pengelolaan persediaan. (ASA)
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, berorientasi objek, siklus pengeluaran, siklus
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan bisnis pada era kompetisi global saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan hidup dan lebih berkembang. Menurut Salehi (2010:186), teknologi informasi dapat menjadi senjata strategis untuk mendukung objek dan strategi organisasi. Beberapa bisnis organisasi memiliki keunggulan kompetitif dengan menyediakan sistem informasi. Menurut Dull, Gelinas, Wheeler (2012:13), sistem informasi memfasilitasi fungsi operasional dan mendukung pengambilan keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang digunakan manajer untuk merencanakan dan mengontrol aktivitas perusahaan. Sistem informasi yang diterapkan bertujuan untuk memaksimalkan kinerja perusahaan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
Sistem informasi yang mendukung proses bisnis perusahaan salah satunya adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Menurut Zare et al. (2013:589), SIA merupakan bagian dari sistem yang merangkum kejadian keuangan. Informasi laporan yang dihasilkan berupa informasi akuntansi untuk mendukung manajer dalam pengambilan keputusan. Sebagian besar keputusan ekonomis dan strategi tersebut dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir biaya. Oleh karena itu, manajer membutuhkan informasi dengan kualitas tinggi untuk keberhasilan organisasi.
Salah satu siklus dari SIA yaitu siklus pengeluaran, yang meliputi sistem pembelian, utang usaha, dan pengeluaran kas. Siklus pengeluaran menentukan besarnya arus keluar kas sebuah perusahaan, sehingga dibutuhkan pengelolaan yang baik agar pengeluaran yang dilakukan perusahaan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Penggunaan SIA membantu perusahaan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. SIA memiliki database yang terstruktur, sehingga mempermudah pengolahan data dan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional.
PT Ahad-Net Internasional merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang penjualan produk halal dan thayyib yang terletak di Jakarta. PT Ahad-Net adalah perusahaan dengan sistem operasional Multilevel Marketing berbasis Syariah yang didirikan pada tahun 1996.
Seiring dengan motto baru PT Ahad-Net pada usia ke-19 tahun “Hi-Tech Hi-Touch”, PT Ahad-Net melakukan pengembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya. Pengembangan teknologi dilakukan sesuai dengan visi perusahaan untuk memiliki jaringan internasional, oleh karena itu diperlukan inovasi untuk mencapai visi tersebut.
PT Ahad-Net memiliki beberapa kendala dalam kegiatan operasionalnya. Penumpukan barang persediaan dari pemasok yang ada di gudang menjadi kendala karena barang yang dijual sebagian besar merupakan barang yang memiliki tanggal kadaluwarsa sehingga memungkinkan adanya beban biaya yang harus dikeluarkan, dan terjadinya out of stock menghambat kegiatan operasional untuk melakukan penjualan.
Pembelian persediaan ke pemasok menimbulkan utang usaha yang harus dibayar oleh perusahaan. Perusahaan melakukan pembelian secara kredit. Perusahaan memerlukan adanya pengelolaan utang usaha untuk memastikan bahwa utang usaha dapat dibayarkan tepat waktu dalam jumlah yang sesuai. Saat ini PT Ahad-Net belum memiliki “alert” yang memberitahukan bahwa utang usaha telah jatuh tempo, sehingga kemungkinan adanya keterlambatan atau belum tersedianya jumlah untuk dibayarkan bisa terjadi.
Proses pengeluaran kas merupakan hal penting karena mempengaruhi aset perusahaan. Sistem yang digunakan untuk pembelian, utang usaha, dan pengeluaran kas harus saling terintegrasi, agar tidak terjadi adanya utang usaha yang belum tercatat, pencatatan utang usaha yang sebenarnya tidak ada, pembayaran ganda, ataupun utang usaha yang belum dibayarkan. Oleh karena itu, pengendalian internal untuk sistem pengeluaran kas harus dimaksimalkan.
Permasalahan yang dihadapi PT Ahad-Net perlu diatasi dengan perbaikan pada beberapa proses bisnis perusahaan dan adanya sistem informasi akuntansi yang terintegrasi. Sistem informasi akuntansi pembelian, utang usaha, pengeluaran kas, dan persediaan diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional lebih efektif dan efisien.
Rumusan Masalah
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang teridentifikasi dalam proses bisnis yang terkait dengan siklus pengeluaran pada PT Ahad-Net Internasional, yaitu antara lain:
3
2. Adanya overlapping pada Staf Purchasing dan adanya kelemahan pengendalian internal dalam proses pembayaran atas pembelian.
3. Adanya pengelolaan utang usaha yang kurang memadai
4. Adanya ketidaksesuaian fungsi dokumen dan kurang lengkapnya dokumen dalam transaksi pembelian.
5. Sulit melakukan penelusuran informasi, dikarenakan adanya kesalahan dalam pemberian nomor urut dokumen.
6. Penyediaan laporan terkait pembelian, utang usaha, dan pengeluaran kas belum efisien atas sistem tradisional berbasis file yang digunakan perusahaan.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis proses bisnis serta mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan sistem pembelian, utang usaha, pengeluaran kas, dan persediaan PT Ahad-Net Internasional.
2. Memberikan rekomendasi atas masalah-masalah yang terjadi pada PT Ahad-Net Internasional terkait sistem pembelian, utang usaha, pengeluaran kas, dan persediaan. 3. Merancang sistem informasi akuntansi untuk sistem pembelian, utang usaha,
pengeluaran kas, dan persediaan PT Ahad-Net Internasional.
METODE PENELITIAN
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pengumpulan Data
Terdapat dua metode dalam pengumpulan data, antara lain: a. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan referensi dan teori-teori dari buku maupun jurnal internasional yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.
b. Penelitian Lapangan
Metode penelitian lapangan dilakukan dengan:
1) Pengamatan (Observation), yaitu dengan melakukan pengamatan langsung kegiatan dan proses bisnis perusahaan.
2) Wawancara (Interview), yaitu dengan melakukan tanya jawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan proses bisnis pembelian, utang usaha, pengeluaran kas, dan persediaan, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
3) Dokumentasi (Documentation), yaitu dengan mengumpulkan bukti-bukti termasuk dokumen, terkait kegiatan pembelian, utang usaha, pengeluaran kas, dan persediaan perusahaan.
2. Metode Analisis
Metode analisis yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu: a. Analisis sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan data-data dan informasi yang diperoleh pada saat pengumpulan data, lalu dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di perusahaan dan digambarkan menggunakan flowchart untuk mengidentifikasi permasalahan sistem yang sedang berjalan.
b. Analisis berorientasi objek
Analisis berorientasi objek dilakukan dengan menganalisis kebutuhan sistem serta menggambarkan informasi yang terkait dengan sistem. Analisis berorientasi objek dilakukan menurut pendekatan teori Satzinger, Jackson, dan Burd yaitu perancangan berorientasi objek.
3. Metode Perancangan
Pendekatan yang digunakan dalam perancangan menggunakan pendekatan teori Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:60-557) yaitu perancangan berorientasi objek.
4
HASIL DAN BAHASAN
Pembagian Tugas dan Wewenang dalam Organisasi yang Diusulkan
Berdasarkan usulan penyelesaian masalah pada pembahasan sebelumnya, berikut ini adalah usulan pembagian tugas dan wewenang pada beberapa jabatan di PT Ahad-Net Internasional.
1. Staf Warehouse
a. Membuat Permintaan Pembelian untuk memenuhi kebutuhan persediaan yang ada di gudang.
b. Membuat Bukti Penerimaan Barang sebagai bukti adanya penerimaan barang dari Mitrapasok.
c. Melakukan Stock Opname secara rutin pada akhir tiap bulan dengan pengawasan Department Head Warehouse.
2. Staf Purchasing
a. Membuat Pesanan Pembelian untuk melakukan pemesanan barang ke Mitrapasok. b. Membuat Memo Debit untuk retur barang ke Mitrapasok.
c. Mengotorisasi Bukti Penerimaan Barang yang telah dibuat Staf Warehouse. 3. Manajer Operasional
a. Mengotorisasi Stock Opname yang telah dilakukan Staf Warehouse. b. Megotorisasi Permintaan Pembelian untuk pengajuan pengadaan persediaan
c. Mengotorisasi Pesanan Pembelian yang akan digunakan untuk pemesanan ke Mitrapasok.
4. Staf Finance
a. Membuat Surat Permintaan Pembayaran sebagai pengajuan pembayaran atas utang usaha dari adanya proses pembelian.
b. Membuat Bukti Pembayaran sebagai bukti bahwa Staf Finance telah membayarkan utang ke Mitrapasok.
5. Manajer Accounting & Finance
a. Mengotorisasi Surat Permintaan Pembayaran yang dibuat oleh Staf Finance, sebagai syarat untuk melakukan pembayaran ke Mitrapasok.
Proses Pembelian ke Mitrapasok
Proses pembelian diawali dengan pengecekan persediaan yang dilakukan oleh Staf Warehouse dengan melihat persediaan mana saja yang harus dibeli. Persediaan yang harus dibeli terjadi pada saat penjualan bulan ini telah melebihi penjualan bulan sebelumnya dan mencapai ROP(Reorder Point). Nilai ROP tiap barang dihitung secara otomatis oleh sistem. Perhitungan ROP adalah sebagai berikut:
Perhitungan ROP:
ROP = permintaan perhari x lead time + safety stock
- Permintaan perhari dihasilkan dari penjualan tahun sebelumnya : 365
- Lead time (hari) merupakan waktu pemrosesan sampai barang didapatkan
- Safety Stock: (Perusahaan menetapkan safety stock 100% dari permintaan perhari)
Saat ada persediaan yang harus dibeli, Staf Warehouse akan membuat Permintaan Pembelian untuk pengajuan pembelian. Permintaan Pembelian diisi dengan Jumlah Barang yang akan dipesan yang dibandingkan dengan EOQ (Economic Order Quantity) untuk mengetahui jumlah paling ekonomis dari pemesanan barang sehingga didapatkan jumlah pemesanan optimal. EOQ dari tiap barang akan secara otomatis terhitung berdasarkan kebutuhan tahunan tiap barang dan biaya yang dibutuhkan.
Setelah Permintaan Pembelian dibuat, maka Permintaan Pembelian akan diotorisasi oleh Manajer Operasional. Permintaan Pembelian yang telah diotorisasi akan diproses oleh Staf Purchasing untuk dibuat Pesanan Pembelian. Setelah Pesanan Pembelian dibuat, Manajer Operasional akan mengotorisasi Pesanan Pembelian tersebut. Selanjutnya Pesanan Pembelian yang telah diotorisasi akan dicetak dan dikirimkan ke Mitrapasok oleh Staf Purchasing untuk pemesanan barang.
Proses Penerimaan Barang dari Mitrapasok
Proses penerimaan terjadi saat adanya barang dari Mitrapasok yang masuk bersamaan dengan Pesanan Pembelian dan Surat Jalan yang asli. Kemudian Staf Warehouse akan melakukan pengecekan
5
barang dengan mencocokan barang yang masuk dengan Surat Jalan dan Pesanan Pembelian. Kemudian Staf Warehouse membuat Bukti Penerimaan Barang untuk mendata barang yang masuk. Surat Jalan dan Pesanan Pembelian akan di berikan kepada Staf Purchasing untuk diarsipkan. Bukti Penerimaan Barang selanjutnya akan diotorisasi oleh Staf Purchasing. Bukti Penerimaan Barang yang telah diotorisasi akan menambah jumlah stok persediaan, utang usaha, dan menghasilkan jurnal pembelian secara otomatis. Jurnal yang disimpan adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian xxx
Cr. Utang Usaha xxx
Proses Retur Barang
Proses retur barang terjadi saat barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan atau cacat. Retur barang ke Mitrapasok dilakukan dengan membuat Memo Debit oleh Staf Purchasing. Memo Debit berisi keterangan alasan retur barang, jumlah barang, serta jumlah utang terkait barang yang diretur. Memo Debit kemudian diberikan ke Mitrapasok dan secara otomatis Memo Debit yang disimpan akan mengurangi jumlah persediaan serta membuat jurnal retur sebagai berikut:
Dr. Utang Usaha xxx
Cr. Retur Pembelian xxx
Proses Pelunasan Utang Usaha ke Mitrapasok
Sistem akan memberikan notifikasi adanya utang usaha yang hampir jatuh tempo. Kemudian Staf Finance akan membuat pengajuan untuk pembayaran dengan Surat Permintaan Pembayaran. Setelah Surat Permintaan Pembayaran dibuat, Manajer Accounting & Finance akan mengotorisasi Surat Permintaan Pembayaran tersebut. Jika Surat Permintaan Pembayaran tersebut disetujui maka Staf Finance dapat melakukan pembayaran ke Mitrapasok. Setalah melakukan pembayaran, Staf Finance akan membuat Bukti Pembayaran. Staf Finance akan mengirimkan Bukti Pembayaran tersebut bersama dengan Bukti Transfer kepada Mitrapasok melalui fax. Mitrapasok kemudian akan mengirimkan Faktur Pajak sebagai bukti pembayaran pajak oleh PT Ahad-Net Internasional. Bukti Pembayaran yang telah disimpan oleh Staf Finance akan secara otomatis menghasilkan Jurnal Pengeluaran Kas pada sistem sebagai berikut:
Dr. Utang Usaha xxx
Cr. Kas/Bank xxx
Proses Pengeluaran Barang Karena Adanya Penjualan
Pengeluaran barang di gudang terjadi karena adanya penjualan yang dilakukan dengan pembuatan Bukti Pengeluaran Barang oleh Staf Pengepakan. Setelah Bukti Pengeluaran Barang disimpan, maka akan secara otomatis mengurangi stok persediaan yang ada di gudang.
Proses Stock Opname
Stock Opname dilaksanakan pada tiap akhir bulan yang dimulai dengan Mengakses daftar persediaan yang dilakukan oleh Staf Warehouse. Stock Opname diawasi oleh Dept. Head Warehouse. Stock Opname dilakukan dengan perhitungan stok fisik oleh Staf Warehouse. Jika jumlah stok fisik persediaan sama dengan jumlah persediaan yang ada pada daftar, maka Staf Warehouse akan memberikan centang pada barang yang berjumlah sama, namun jika terdapat selisih maka Staf Warehouse akan mencatat jumlah selisihnya. Jika Stock Opname sudah selesai maka Staf Warehouse membuat Form Stock Opname dengan memasukkan data persediaan yang terdapat selisih. Kemudian Form Stock Opname diotorisasi oleh Manajer Operasional. Setelah Form Stock Opname disimpan, sistem akan secara otomatis menghasilkan jurnal stock opname sebagai berikut:
1. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP):
HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir Dr. Persediaan (Persediaan Akhir) xxx Dr. Harga Pokok Penjualan xxx
Cr. Persediaan (Persediaan Awal) xxx Cr. Pembelian xxx
6
2. Jika terdapat selisih antara stok fisik dengan stok yang tercatat, maka selisihnya dicatat sebagai berikut:
a. Jika stok fisik lebih besar dari stok yang tercatat Dr. Persediaan xxx
Cr. Harga Pokok Penjualan xxx b. Jika stok fisik lebih kecil dari stok yang tercatat
Dr. Harga Pokok Penjualan xxx
Cr. Persediaan xxx
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari pembangunan sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan pada PT Ahad-Net Internasional adalah sebagai berikut:
1. Masalah yang dapat diidentifikasi dari analisis proses bisnis pada siklus pengeluaran dan persediaan PT Ahad-Net Internasional yaitu:
a. Adanya persediaan barang yang mengalami over stock dan out of stock. Hal ini disebabkan oleh kurang akuratnya data persediaan yang dimiliki Staf Purchasing yang belum terintegrasi dengan data penjualan dan beberapa kekurangan dalam penentuan pembelian persediaan.
b. Adanya overlapping pada Staf Purchasing dan kelemahan pengendalian internal dalam proses pembayaran atas pembelian. Hal ini terjadi karena Staf Purchasing memiliki tugas rangkap, termasuk dalam membuat Bukti Pembayaran.
c. Adanya pengelolaan utang usaha yang kurang memadai yang disebabkan karena tidak adanya aging account payable/utang usaha untuk mengetahui umur utang usaha. Saat ini Staf Finance hanya mengetahui tanggal jatuh tempo pembayaran melalui file utang usaha dan tidak ada notifikasi atas utang yang telah jatuh tempo. d. Adanya ketidaksesuaian fungsi dokumen dan kurang lengkapnya dokumen dalam
transaksi pembelian karena pengajuan pembayaran dilakukan oleh Staf Purchasing. Pengajuan pembayaran dilakukan dengan membuat Bukti Pembayaran yang seharusnya dibuat setelah proses pembayaran, namun dibuat untuk pengajuan pembayaran.
e. Sulitnya melakukan penelusuran informasi dikarenakan adanya kesalahan dalam pemberian nomor urut dokumen yang dapat mengakibatkan penyediaan informasi menjadi kurang akurat.
f. Penyediaan laporan terkait pembelian, utang usaha, dan pengeluaran kas belum efisien karena sistem pengolahan data masih manual dan belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga dalam mengolah data untuk membuat laporan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Rekomendasi yang dapat diberikan dari beberapa masalah di atas adalah sebagai berikut: a. Pembuatan sistem yang terintegrasi antara data persediaan dan penjualan untuk
melakukan transaksi pembelian serta sistem yang dapat memperhitungkan jumlah barang yang harus dibeli dan memberitahukan kapan barang harus dibeli.
b. Pembuatan sistem yang terintegrasi antara pihak yang bersangkutan dalam proses terkait agar dapat melakukan penilaian dan otorisasi atas transaksi secara cepat dan akurat dan pemisahaan tugas yang jelas antara pihak yang melakukan pengecekan stok di gudang dan melakukan permintaan pembelian, dengan pihak yang melakukan pembelian ke Mitrapasok. Staf Purchasing tidak membuat Bukti Pembayaran, tetapi Staf Finance yang melakukannya.
c. Pembuatan sistem yang dapat memberi informasi mengenai status utang dagang serta dapat memberikan pemberitahuan atas utang yang hampir jatuh tempo sehingga Perusahaan dapat menyediakan dana yang dibutuhkan untuk membayar utang usaha.
d. Dokumen Bukti Pembayaran dibuat oleh Staf Finance, pembuatan dokumen Bukti Pembayaran/Pengeluaran Kas setelah melakukan proses pembayaran oleh Staf
7
Finance, dan pembuatan dokumen Permintaan Pembelian (PR) yang dapat menjadi dokumen untuk melakukan permintaan pembelian ke Staf Purchasing.
e. Membangun sistem yang dapat melakukan generate nomor setiap pembuatan dokumen baru, sehingga tidak ada lagi dokumen dengan nomor urut dokumen yang sama atau nomor urut dokumen yang terlewati
f. Membangun sistem yang dapat mengolah data transaksi untuk menjadi laporan dengan mudah, sehingga dapat membantu pihak manajemen untuk mendapatkan laporan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan. Sistem tersebut membantu dalam pembuatan laporan agar dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
3. Pembangunan sistem informasi akuntansi untuk siklus pengeluaran dan persediaan dapat mengatasi permasalahan yang teridentifikasi diatas, yang mampu memaksimalkan kinerja Perusahaan dalam melakukan aktivitas pembelian, pengelolaan utang usaha, pengeluaran kas, serta pengelolaan persediaan. Sistem yang dibangun membantu Perusahaan dalam melakukan pemesanan persediaan agar tidak terjadi penumpukan maupun kekurangan barang di gudang, membantu Perusahaan untuk mengelola utang usaha agar pembayaran dilakukan tepat pada waktunya dengan jumlah yang sesuai, membantu Perusahaan dalam mengelola persediaan dengan mengintegrasikan data agar tidak terjadi perbedaan pencatatan persediaan, serta mendukung Perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal pada siklus pengeluaran dan persediaan agar tidak terjadi penggelapan, pencurian, atau fraud.
Saran
Saran-saran yang dapat diberikan kepada PT Ahad-Net Internasional terkait dengan Sistem Informasi Akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan pengendalian internal sehingga aktivitas bisnis baik siklus pengeluaran dan persediaan, maupun siklus lain dalam Perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi kerugian yang mungkin timbul.
2. Sistem Informasi Akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan tidak hanya digunakan untuk transaksi pada siklus pengeluaran dan persediaan, namun dapat diintegrasikan dengan sistem penjualan yang telah dimiliki Perusahaan, sehingga dapat menjadi sebuah sistem yang lengkap dalam sebuah siklus transaksi.
3. Pemeliharaan dan pemantauan terhadap sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan harap dilakukan untuk memastikan sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan Perusahaan. Jika ada pengembangan atau perubahan proses bisnis, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan mampu dikembangkan agar sesuai dengan proses yang berubah untuk mencapai tujuan Perusahaan.
4. Keamanan data harus dijaga, karena data merupakan sesuatu yang penting bagi Perusahaan, sehingga dibutuhkan back-up data secara berkala untuk meminimalisir resiko kehilangan data baik untuk siklus pengeluaran dan persediaan, maupun siklus lain dalam Perusahaan.
REFERENSI
Dull, R.B., Gelinas, U.J., Wheeler, P.R. (2012). Accounting Information Systems: Foundation in Enterprise Risk Management. (9th edition). Canada: South Western – Cengage Learning. Salehi, M., Rostami, V., Mogadam, A. (2010). Usefulness of Accounting Information System in
Emerging Economy: Empirical Evidence of Iran. International Journal of Economics and Finance, 2(2), 186.
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., Burd, S.D. (2012). Introduction to System Analysis and Design: An Agile, Iterative Approach. (6th edition). Canada: Course Technology – Cengage Learning. Zare, I., Nekounam, J., Pirzad, A. Sedaghatjoo, F., Mosavimotahar, S. (2013). Role of Accounting
Information Systems on Relevance of Accounting Information. Life Science Journal, 10(3s), 589.
8
RIWAYAT PENULIS
Aurora Smaraning Arum lahir di Bekasi pada 06 November 1992. Penulis menamatkan pendidikan