• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Renstra SKPD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Capaian Renstra SKPD"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- iii

BAB I PENDAHULUAN --- 1

1.1. Latar Belakang --- 1

1.2. Landasan Hukum --- 3

1.3. Maksud dan Tujuan --- 6

1.4. Sistematika Penulisan --- 7

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2018 --- 15

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD --- 15

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD --- 36

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD --- 59

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD ……….. 65

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat --- 84

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN --- 85

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi - 85 3.2. Tujuan dan sasaran Rencana Kerja SKPD --- 86

3.3. Program dan Kegiatan --- 89

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Kerja disusun untuk satu tahun yang memuat evaluasi pelaksanaan pembangunan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi , strategi, program, kegiatan pencapaian Rencana Strategis dan pagu indikatif yang ditransformasikan melalui Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Platfon Anggaran Sementara (KUA – PPAS). Renstra secara khusus harus dijadikan acuan sepenuhnya untuk penyusunan Rencana Kerja setiap tahun dalam rangka mencapai visi, misi, dan arah pembangunan jangka menengah Kota Bogor yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat Kota Bogor secara keseluruhan.

Dalam prosesnya, penyusunan Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor yang merupakan perpecahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD, oleh karena itu penyusunan Rencana Kerja SKPD dapat dikerjakan secara stimultan dengan penyusunan rancangan awal RKPD. Dengan fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting SKPD, evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja SKPD tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra SKPD.

(4)

2 Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang disempurnakan dengan Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka peranan Pemerintah Daerah diharapkan dapat mewujudkan

prinsip-prinsip Good Governance dalam penyelenggaraan

pemerintahannya dengan pemberian otonomi daerah sejak tahun 2001.

Salah satu tujuan pemberian otonomi adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Untuk itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dituntut memahami secara lebih baik kebutuhan masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan.

Kewenangan dan tugas fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi harus dilaksanakan secara bertanggungjawab. Artinya sebagai konsekuensi dari pemberian hak dan kewenangan, penyelenggara pemerintahan dituntut melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional agar Visi dan Misi Kota Bogor dan Dinas dapat terwujud penuh. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya penyelenggara pemerintahan harus sadar untuk tidak hanya berorientasi pada hasil tetapi juga pada kebenaran dan kewajaran dalam proses pencapaiannya. Setiap upaya yang menggunakan sumberdaya masyarakat, perlu diselenggarakan secara transparan. Penyelenggaran pemerintahan daerah yang bertanggungjawab dan transparan akan menumbuhkan rasa percaya masyarakat pada Pemerintah Daerah.

Aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dituntut untuk bersikap profesional. Salah satu wujud dari sikap adalah adanya kepekaan (daya-tanggap) dari para aparat dalam mengkaji berbagai kebutuhan masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga dituntut mempunyai daya tanggap yang tinggi dalam memantau berbagai tindakan kepemerintahan di Disnakertrans,

(5)

3 sehingga informasi balik yang diberikannya mempunyai ketepatan yang tinggi dan dapat efektif.

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor menyusun penjabaran dari Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Disnakertrans Tahun 2015-2019 berupa Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019.

Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mengusulkan anggaran pada APBD Kota Bogor Tahun 2020 sebesar Rp.5.825.848.000,- untuk Urusan Ketenagakerjaan sebesar Rp. 1.930.066.800,- dengan Program sebanyak 3 Program dan kegiatan sebanyak 11 kegiatan, Urusan Ketransmigrasian sebesar Rp.66.763.700,- dengan Program sebanyak 1 Program dan kegiatan sebanyak 1 kegiatan dan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan, Administrasi Keuangan daerah, Perangkat Daerah , Kepegawaian dan Persandian dengan anggaran

sebesar Rp.3.829.017.500,- dengan Program sebanyak 3 program

dan kegiatan sebanyak 5 kegiatan.

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tata cara, penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana kerja pembangunan daerah dan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi Pembangunan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

(6)

4

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum yang dipergunakan dalam rangka penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Bogor adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004

tentang Penyelesaian PerselisihanHubungan Industrial

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4356); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

(7)

5 Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050);

10. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun

1991 tentang Latihan Kerja;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 Tentang Tatacara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam

(8)

6 Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 1 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

17. Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 1 seri D); 18. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor4 tahun 2010 tentang

Ketenagakerjaan;

19. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2015-2019;

20. Peraturan Walikota Bogor No. 75 Tahun 2016 tentang tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 19 Seri D).

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

(9)

7 Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

22. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor No. 5 Tahun 2017 Seri E).

23. Perwali Kota Bogor No 70 Tahun 2018 tentang Rencana

Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019 - 2024

24. Peraturan Walikota Bogor No. 116 Tahun 2019 tentang tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor adalah :

a. Penyusunan Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan penjabaran dari Rencana Strategis perangkat daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor;

b. Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memuat kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh bidang – bidang pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019;

c. Untuk menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan pembangunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor yang menjadi tolok ukur penilaian

(10)

8 kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2020.

Tujuan disusunnya Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor adalah:

a. Sebagai pedoman atau landasan operasional guna

melaksanakan berbagai program – program dan kegiatan – kegiatan, sehingga program – program dan kegiatan – kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana capaian kinerja untuk seluruh indikator kinerja kegiatan;

b. Sebagai acuan dalam mengoperasionalkan Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor tahun 2019 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor;

c. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor selama tahun 2020.

(11)

9

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor sebagai berikut :

Sistematika penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2020, adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja Perangkat Daerah agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja Perangkat Daerah, proses penyusunan Renja Perangkat Daerah, keterkaitan antara Renja Perangkat Daerah dengan dokumen RKPD, Renstra

Perangkat Daerah, dengan Renja K/L dan Renja

provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan

pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.

1.3. Maksud dan Tujuan

RENCANA KERJA 2020 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota BogorMemuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja Perangkat Daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

(12)

10 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu

dan Capaian Renstra Perangkat Daerah

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasipelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu (tahun n-2) atau tahun 2019 dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1) atau tahun 2020, mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja Perangkat Daerah sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra Perangkat Daerah berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun-tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu, dan realisasi Renstra Perangkat Daerah mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan Perangkat Daerah dan/atau realisasi APBD untuk Perangkat Daerah yang bersangkutan.

Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain: 1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja

hasil/keluaran yang direncanakan;

2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/kegiatan;

5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra Perangkat Daerah; dan

6. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

(13)

11

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam NSPK dan SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008. Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing Perangkat Daerah, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan. Jika Perangkat Daerah yang bersangkutan belum mempunyai tolok ukur dan indikator kinerja yang akan diuji, terlebih dahulu menjelaskan apa dan bagaimana cara menentukan tolok ukur kinerja dan indikator kinerja pelayanan masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsi, serta norma dan standar pelayanan Perangkat Daerah yang bersangkutan. Pada pembahasan sub bab ini disajikan tabel analisis pencapaian kinerja pelayanan Perangkat Daerah

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Berisikan uraian mengenai:

1. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Perangkat Daerah; Khusus provinsi, uraikan mengenai koordinasi dan sinergi program antara Perangkat Daerah provinsi dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota serta dengan kementerian dan lembaga di tingkat pusat dalam rangka pencapaian kinerja pembangunan;

2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Perangkat Daerah; 3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah,

terhadap capaian programnasional/internasional, seperti NSPK, SPM dan SDGs (Suistanable Development Goals);

(14)

12 4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan

Perangkat Daerah; dan

5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Berisikan uraian mengenai:

1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan;

2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;

3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya: terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda;

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap

program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi?asosiasi perguruan tinggi maupun dari Perangkat Daerah kabupaten/kota yang langsung ditujukan kepada Perangkat Daerah Provinsi

maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi

Perangkat Daerah provinsi dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kabupaten / kota (bila sudah dilakukan). Deskripsi yang perlu disajikan dalam subbab ini, antara lain:

1. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/kegiatan usulan pemangku kepentingan tersebut diperoleh;

(15)

13 2. Penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan

isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah;

BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Telaahan terhadap kebijakan nasional dan Provinsi

sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.

3.2. Tujuan dan sasaran Renja Perangkat Daerah

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Perangkat Daerah.

3.3. Program dan Kegiatan

Berisikan penjelasan mengenai:

a. Faktor-faktor yang menjadi bahan petimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan.

b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain meliputi:

▪ Jumlah program dan jumlah kegiatan.

▪ Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan (apa saja yang tersebar ke berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada kawasan atau kelompok masyarakat tertentu).

▪ Total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber pendanaannya.

(16)

14 c. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.

BAB IV. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH

BAB V. PENUTUP

Berisikan uraian penutup, berupa:

a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Kaidah-kaidah pelaksanaan. c. Rencana tindak lanjut.

Pada bagian lembar terakhir dicantumkan tempat dan tanggal dokumen, nama Perangkat Daerah dan nama dan tanda tangan kepala Perangkat Daerah, serta cap pemerintah daerah yang bersangkutan.

(17)

15

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Rencana Kerja tahun 2019 memuat 1 (satu) urusan Pemerintah Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu Urusan

Ketenagakerjaan dan 1 (satu) urusan Pilihan yaitu Urusan Transmigrasi dan 1 (satu) Urusan Pemerintahan.

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

Secara menyeluruh prioritas urusan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor terbagi dalam 2 (dua) urusan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yaitu Urusan Ketenagakerjaan dan Urusan Pilihan transmigrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut ini :

1. Sasaran Strategis : Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan Menurunnya angka pengangguran

INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI Target Akhir Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 Persentase penyerapan tenaga kerja 13 % 53,86% (2186 org) 58,75% (2590 org) 13 % 100% Tingkat Pengangguran terbuka 6% 9,65% 9,10% 6% 75% Jumlah Calon Transmigran Yang Mengikuti Transmigrasi 2 KK 0 KK 5 KK 11 KK 7 KK

(18)

16

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 719.038.800,-

Jumlah Realisasi Anggaran

Tahun 2019 : Rp. 704.920.221,-

Prosentase Anggaran Tahun

2019 : 98%

Pencapaian target Sasaran strategis dengan indikator kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Persentase penyerapan tenaga kerja

Pecapaian target 2019 mencapai 58,75 % dari target 13%, dengan penyerapam teanga kerja sebesar 2.590 orang. Pencapaian ini disukung oleh faktor antara lain  Pendidikan,

 Tingkat Upah,  Nilai Produksi,  Investasi

b) Tingkat Pengangguran Terbuka

Capaian TPT 2019 mencapai 9,10 dengan target 6%. Targer ini tidak tercai disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

 Pertambahan jumlah angkatan kerja yang mencapai 486.867 orang  pertumbuhan ekonomi,

 inflasi

 investasi berpengaruh

Untuk menurunkan TPT ditahun mendatang, diupayakan pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara salah antara lain:

 satunya membuka pintu investasi di sektor riil sehingga banyak orang berusaha membuka lapangan kerja;

 pemerintah perlu menekan tingkat inflasi dengan menjaga kestabilan tingkat produksi dan menjaga keseimbangan harga harga di pasar agar iklim bisnis di Provinsi Jambi bisa stabil;

 pemerintah lebih memperhatikan perhitungan angka upah yang diterapkan saat di Provinsi Dalam penetapan besar upah,

 pemerintah juga harus memperhitungkan harga barang-barang kebutuhan masyarakat sehingga upah yang ditetapkan sesuai dengan tingkat upah yang ditetapkan dirasa sesuai.

(19)

17 c) Jumlah Calon transmigran yang mengikuti transmigrasi

Jumlah Calon Transmigran Yang Mengikuti Transmigrasi dengan target capaian sebanyak 2 KK tetapi realisasi untuk tahun 2019 sebanyak 5 KK. Kota Bogor berhasil mengirim 5 KK ke Kab. Mamuju Tengah Kec. Tobadak, Provinsi Sulawesi Barat pada Bulan Desember 2019. Pencapaian target ini tercapai karena antusias dari masyarakat yang didukung oleh keinginan peserta transmigran yang tinggi untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan perekonomian peserta, dan pelaksanaan kegiatan ini sangat didukung oleh pemerintah Kota Bogor melalui alokasi anggaran yang cukup besar.

Pencapaian Target tersebut diatas melalui Program dan kegiatan: :

1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja a. Pemberian Kerja Sementara (PKS)

Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat miskin serta korban PHK di Kota Bogor. Kegiatan ini diselenggarakan di Kelurahan Bantar Jati dam Kelurahan Tanah Baru. Kegiatan pemberian kerja sementara ini melibatkan 36 orang di dua kelurahan. kegiatan ini membantu keluarga miskin, setengah menganggur dan korban pemutusan kerja memperoleh pekerjaan sementara. Kegiatan ini berhasil menyerap penganggur sebanyak 36 orang pekerja.

Anggaran Kegiatan ini adalah sebesar Rp. 169.590.000,- dengan realisasi jasa sebesar Rp. 169,190.000,- atau 99 %.

b. Bursa Kerja Expo

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pencari kerja dengan pengguna jasa tenaga kerja.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 – 26 Juli 2019 bertempat di Lippo Mall Kebun Raya dan diikuti oleh 23 Perusahaan yang menyediakan lowongan sebanyak 1.300 lowongan

Anggaran Kegiatan ini adalah sebesar Rp. 86.949.900,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 83.800.000,- atau sekitar 96 persen.

(20)

18 Tujuan kegiatan ini adalah Pembekalan Tenaga Kerja untuk mempersiapkan diri berwirausaha atau pengusaha dalam menjalankan usaha dengan Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri, Teori, Praktek Produksi dan Memasarkan Hasil Produksi dan Manajemen Pengelolaan Keuangan yang baik yang dilaksanakan pada tanggal 16 – 17 September 2019 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dengan peserta berasal dari warga Kelurahan Menteng, Bogor Barat dan warga Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Kota Bogor dan dihadiri 20 Peserta.Adapun Permasalahan yang dihadapi Modal usaha sudah habis tapi usaha tidak berjalan dengan baik dan Market tidak mendukung karena brand produk kalah dengan brand ternama.Adapun solusinya yaitu Mencari potensi calon Tenaga Kerja yang tepat agar bisa memasuki dunia kerja dengan menciptakan produk yang dihasilkan sendiri, sehingga memenuhi kebutuhan hidupnya.Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 5.430.000 sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 5.180.000,- Atau sekitar 95,40 Persen.

d. Wirausaha Baru

Tujuan kegiatan ini adalah Peningkatan kesiapan diri generasi pengusaha atau pelaku yang memiliki rintisan usaha dalam menjalankan usaha dengan Manajemen Pengelolaan, Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran dengan hasil produk sendiri berjalan dengan baik dan sukses.Kegiatan Wira Usaha Baru dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2019 dengan peserta berasal dari warga kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat dan dilaksanakan di kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat dengan peserta sebanyak 15 Orang.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 10.940.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 7.990.000,- atau 73 persen

e. Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dan Pembinaan Bursa Kerja Khusus

Tujuan kegiatan ini adalah menigkatan kesiapan diri calon pencari kerja atau Siswa-siswi maupun maupun Mahasiswa-mahasiswi SMK dan Perguruan Tinggi memasuki dunia kerja. Membina pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK)

(21)

19 yang ada pada lembaga pendidikan baik Sekolah Menengah Kejuruan, Perguruan Tinggi maupun LPK. Pelaksanaan Kegiatan tersebut di Bogor Trade Mall pada tanggal 21 Agustus 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 24 BKK se Kota Bogor.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 12.455.400,- dengan realisasi jasa sebesar Rp.10.555.400,- atau 85 persen.

f. Pengadaan Barang dan Jasa Petugas Pelayanan Bursa Kerja Online ISO

Kegiatan ini bertujuan untuk pemberian pelayanan publik kepada pencari kerja (maklumat). Pelaksanaan kegiatan tersebut selama 1 (satu) tahun dan petugas sebanyak 5 orang.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 150.030.000 sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 149.957.800,- atau sekitar 99 persen.

g. Informasi Pasar Kerja

Kegiatan ini bertujuan mempertemukan pencarian lowongan pekerjaan ke perusahaan, lembaga pelayanan, penempatan tenaga kerja lain baik pemerintah maupun swasta dengan cara mengklarifikasikan kualifikasi pencari kerja menurut syarat jabatan serta adanya pengembangan aplikasi bursa kerja. Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 52.814.500 sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 51.120.521,- atau sekitar 97 persen.

2. Program Pembinaan dan Penempatan Transmigrasi

a. Sosialisasi dan Rekruitmen serta Pembekalan Calon Transmigran

Sosialisasi dan Rekuitmen serta Pembekalan calon Transmigran. Sosialisasi Program Transmigrasi di 7 (Tujuh) Kelurahan di Kota Bogor cara menyampaikan informasi yang seluas – luasnya tentang program Transmigrasi tahun 2019 kepada masyarakat dilaksanakan dari Bulan Maret s.d April 2019 dengan jumlah 70 Orang kemudian dilanjutkan dengan rekruitmen pada bulan Juli 2019 dengan hasil Pengiriman calon transmigrasi sebanyak 5 KK 22 Jiwa le Kabupaten Mamuju Tengah Kec. Tobadak Provinsi Sulawesi Barat.

Anggaran dari kegiatan ini sebesar Rp. 7.080.000,- dan realisasinya sebesar Rp.5.920.000,- atau sekitar 84 persen.

(22)

20

b. Monitoring dan Pelaporan Pengembangan Ekonomi Transmigran

- Monitoring Evaluasi

Jenis Kegiatan ini merupakan monitoring evaluasi lokasi transmigrasi di unit permukiman transmigrasi (UPT) Satai Lestari dan unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Tanjung Satai Kab. Kayong Utara Prov. Kalimantan Barat Tahun 2019 dengan hasil Dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dan pendamping 2 orang dari Dinas Transmigrasi Kabupaten Kayong Utara mengunjungi 4 kepala keluarga asal kota bogor dan memberikan keterangan maksud dan tujuan kedatangan Tim, Monitoring dan Evaluasi ke 4 Kepala Keluarga tersebut.

- Penjajakan ke lokasi Transmigrasi

Maksud dilaksanakan kegiatan penjajakan ini adalah melihat secara langsung ke lokasi suatu kawasan transmigrasi, dengan melakukan survey kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung program transmigrasi, dengan Tujuan lokasi penjajakan ini nantinya akan menjadi lokasi penempatan bagi warga masyarakat bogor yang berminat mengikuti program transmigrasi. Penjajakan lokasi transmigrasi ini dilaksanakan selama 5 (Lima) hari, Tanggal 24 - 28 September 2019, di UPT Raimuna, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi tenggara Berdasarkan Sprint No. 094 / Sprint 1395 - Disankertrans, Tanggal 23 September 2019. Kabupaten Muna sebagai salah satu lokasi transmigrasi terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, beribukota di Raha, dengan luas wilayah 205,769 Ha dan jumlah penduduk 218.680 (2017) yang terdiri dari 22 Kecamatan, dan untuk mencapai lokasi tersebut, ditempuh dengan jalur darat dan laut.Di wilayah UPT Raimuna telah menempatkan peserta Transmigrasi pada tahun 2018 sebanyak 40 KK dan Tahun 2019 akan menerima 100 KK yang berasal dari Pulau Jawa, Prov. NTT dan Prov. Bali, dan target penempatan Transmigrasi untuk wilayah UPT Raimuna sebanyak 350 KK.

(23)

21 Anggaran dari kegiatan ini sebesar Rp. 25.608.000,- dan realisasinya sebesar Rp.24.550.000,- atau sekitar 95,87%.

- Pendampingan warga Transmigran Kota Bogor

Pendampingan terhadap pemberangkatan dalam rangka penempatan warga transmigran asal Kota Bogor yang terdiri dari 5 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah total 23 (dua puluh tiga) jiwa dilakukan oleh 4 (empat) orang pendamping dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Diawali dengan transportasi udara dari Soekarno – Hatta International Airport (SHIA) Tangerang, Banten menuju Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar untuk kemudian dilanjutkan kembali masih dengan transportasi udara ke Bandara Tampa Padang Kab. Mamuju Sulawesi Barat. Untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan transmigran 5 KK di berikan bantuan kebutuhan melalui APBD Kota Bogor Bantuan Tidak Terduga Perubahan Tahun 2019 pada kegiatan Pemberian bantuan transmigrasi kepada transmigran (Keperluan mendesak) sebesar Rp. 198.141.000 dengan realisasi sebesar Rp. 196.656.500 atau 99,25%.

2.Sasaran Strategis : Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI TARGET AKHIR RENSTRA (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 1. persentase yang melaksanakan UMK 80% 61% 70% 90% 90% 2. Persentase menurunnya perselisihan industrial 100% 100% 100% 100% 100%

(24)

22

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp 80.051.000.-

Jumlah Realisasi Anggaran

Tahun 2019 : Rp 76.041.000-

Prosentase Anggaran Tahun

2019 : 94,99 %

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan a. Pencegahan Penanganan Kasus Mogok Kerja dan Unjuk rasa/Buruh

Kegiatan ini melibatkan unsur pengusaha dan pekerja. Tujuan kegiatan ini untuk mencegah dan menghindari para pekerja dari kegiatan mogok kerja dan unjuk rasa serta meningkatkan prestasi para pekerja melalui pemilihan pekerja teladan tingkat Kota Bogor yang diikuti sebanyak 20 pekerja yang berasal dari perusahaan di Wilayah Kota Bogor.

Adapun kriteria pekerja teladan tingkat Kota Bogor harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Dapat diikuti seluruh pekerja sampai dengan tingkat supervisor atau setara; 2. Status pekerja tetap dengan masa kerja sekurang – kurangnya 2 (dua ) tahun; 3. Telah melakukan inovasi baik dari sisi produk maupun sistem;

4. Pendidikan setinggi – tingginya Strata 1 ( S1 );

5. Diutamakan yang menjadi anggota Koperasi di perusahaan ( apabila perusahaan memiliki koperasi );

6. Belum pernah menjadi juara ( Peringkat I s.d V ) pada Pemilihan Pekerja Teladan Tingkat Daerah Provinsi.

Melalui kriteria tersebut, terpilih 3 ( Tiga) orang Pekerja Teladan untuk tingkat Kota Bogor yaitu:

a) Doni Permana Putra dari PT. Boehringer Ingelheim sebagai Peringkat

Pertama;

b) Dian Kusdian dari RS PMI Bogor sebagai Peringkat Kedua;

c) Bangga Saputra dari PT. Bank Central Asia, Tbk sebagai Peringkat Ketiga; Kegiatan ini juga berperan untuk melakukan pemantauan Tunjangan Hari Raya ( THR ) yang setiap tahunnya diberikan kepada pekerja setiap tahunnya yang wajib diberikan oleh perusahaan.

(25)

23 Anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 15.800.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 15.800.000,- atau sekitar 100 persen.

b. Pembinaan dan Penyuluhan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mengadakan Focus Group Discussion tentang struktur dan skala upah yang melibatkan unsur pemerintah, pengusaha ( APINDO ) dan pekerja ( Serikat Pekerja / Serikat Buruh ). Pelaksanaan Focus Group Discussion dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 September 2019 dengan pembicara / narasumber dari Asosiasi Pengusaha Indonesia ( APINDO ) dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Tujuannya agar pengusaha atau perusahaan mengetahui, memahami pentingnya struktur skal upah sesuai dengan permenaker No.1 Tahun 2017. Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp. 4.155.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 3.955.000,- atau sekitar 95 persen.

c. Mediasi Penyelesaian Perselisihan Hubungn Industrial

Penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dan pekerja yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilaksanakan melalui musyawarah oleh seorang mediator. Mediator bertanggung jawab untuk memediasi agar perselisihan di bidang ketenagakerjaan dapat diselesai dan keputusannya menguntungkan para pihak.

Adapun jenis perselisihan hubungan industrial yang ditangani antara lain : 1. Peselisihan hak

Perselisihan yang timbul karena tidak dipebuhinya hak akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang – undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja sama.

2. Perselisihan kepentingan

Perselisihan yang timbul dalam hubungan pekerjaan karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai perbuatan, dan atau perubahan syarat –

(26)

24 syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan atau perjanjian kerjasama.

3. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhirran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak.

4. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh

Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh dengan serikat pekerja / serikat buruh lainnya hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya penyesuaian paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban keserikatpekerjaan.

Kegiatan ini meliputi penyuluhan dan pembinaan tentang tata cara pelaksanaan mediasi di perusahaan. Jumlah kasus yang ditangani sebanyak 9 kasus.

Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.2.650.000,- dengan realisasi anggaran Rp.2.650.000,- atau sekitar 100 persen.

d. Pengkajian dan Perumusan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yaitu :

- Melaksanakan Rapat Dewan Pengupahan Kota Bogor Tahun 2019 dengan hasil UMK Kota Bogor untuk tahun 2020 sebesar Rp. 4.169.806,-

- Sosialisasi Upah Minimum Kota Bogor Tahun 2019 Kota Bogor setelah terbit SK Gubernur Jawa Barat Nomor. 561/Kep.983 – Yanbangsos/2019 Tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK ) di Jawa Barat Tahun 2019 pada tanggal 12 Desember 2019 di Bogor Trade Mall dengan mengundang 125 orang yang terdiri dari unsur pengusaha, Serikat Pekerja/Pekerja, unsur Pemerintah dan Anggota Dewan Pengupahan Kota. Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp. 39.690.000,- dengan realisasi anggaran Rp.39.690.000,- atau sekitar 100 persen.

e. Pemberdayaan Lembaga Kerjasama Tripartit

Kegiatan ini bertujuan menciptakan kesamaan tujuan dari pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam memandang , memecahkan dan menyelesaikan serta

(27)

25 menciptakan kerjasama dalam menangani masalah ketenagakerjaan. Kegiatan ini juga menyelenggarakan Sarasehan “Penciptaan Hubungan Industrial yang Harmonis Antara Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah.”

Keanggotaan Tripartit terdiri dari 21 orang yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur pekerja, dan pengusaha. Pelaksaan Tripartit dilakukan/sidang sebanyak 3 kali. Hasilnya berupa pengiriman rekomendasi ke gubernur Jawa Barat dalam rangka penyusunan arah kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan di masa yang akan datang.

Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.14.756.000,- dengan realisasi anggaran Rp.12.865.000,- atau sekitar 87 persen.

f. Peringatan Hari Buruh Sedunia (Mayday)

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan ketenangan bekerja bagi pekerja dan kelangsungan usaha di Kota Bogor serta menjaga stabilitas di semua sektor usaha di Kota Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang dengan unsur Serikat Pekerja (SP) yang dilaksanakan di Puncak Bogor tanggal 3-4 Mei 2019. Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.9.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp.7.090.000,- atau sekitar 79 persen.

4. Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif sebagai program dengan indikator capaian sebagai berikut:

A. Persentase yang melaksanakan UMK

Penetapan UMK Tahun 2019 ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa

Barat nomor 561/kep1220- yanbangsos/2018 tentang Upah Minimum

Kabupaten Kota Bogor sebesar RP. 3.852.048

B. Persentase menurunnya perselisihan industrial

Penurunan Perselisihan industrial di kota Bogor pada Tahun 2019 mencapai 100% hal ini dimungkinkan karna didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang menciptakan keharmonisan pekerja dan perusahaan, namun masih tetap ada

(28)

26

kasus yang muncul tetapi dapat diselesaikan dengan persetujuan kedua belah pihak

(29)

27

3. Sasaran Strategis : Meningkatnya Produktvitas Tenaga Kerja

INDIKATOR KINERJA TARGET

REALISASI Target Akhir Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 Tingkat produktivitas tenaga kerja daerah 67,22 % 63,91% 89,48% 67,22% 67,22%

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 613.122.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran

Tahun 2019 : Rp. 587.143.200,-

Prosentase Anggaran Tahun

2019 : 95,76 %

Tingkat produktivitas tenaga kerja daerah yang menjadi indikator sasaran strategis meningkatnya produktivitas tenaga kerja pada tahun 2019 mencapai 89,48% dari target yang ditetapkan sebesar 67%. Pencapaian ini di dukung oleh beberapa faktor antara lain :

1. pendidikan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap produktivitas. Hal ini berarti bahwa semakin tingginya pendidikan akan semakin dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

2. upah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi upah tenaga kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

3. insentif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi insentif yang diterima oleh tenaga kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

4. jaminan sosial tidak signifikan sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa ada tidaknya jaminan yang dimiliki oleh pekerja tidak menjadi acuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

(30)

28 5. pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa semakin banyak pengalaman kerja seseorang maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya

Adapun kegiatan yang mendukung indikator sasaran ini adalah :

4. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

a. Pelatihan Keterampilan Bagi Pencaker dan Penganggur (Enterpreneurship)

Kegiatan ini bermaksud membentuk sumberdaya manusia yang unggul, berkualitas dan berkompetensi dengan kebutuhan dalam dunia Industri, pasar kerja dan dapat menciptakan peluang usaha mandiri, tujuannya Agar Pelaku Industri dapat menyerap alumni peserta BLK sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan Agar Alumni BLK dapat membuka peluang usaha mandiri.Keterampilan yang dilatih berupa keterampilan Perhotelan (58 orang) dan Tata Boga (16 orang)..Persyaratan untuk mengikuti pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja adalah :

- Usia 17 s.d 40 tahun

- Pendidikan minimal SMP

- Memiliki Kartu AK.1

- Memiliki KTP Kota Bogor

- Pas photo berwarna ukuran 3 x 4

- Surat keterangan sehat dari dokter

Anggaran APBD sebesar Rp. 195.590.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 194.960.000,- atau sekitar 99 %.

b. Kegiatan Uji Kompetensi

Maksud kegiatan ini untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul, berkualitas dan berkompetensi sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri, pasar kerja dan dapat menciptakan peluang usaha mandiri. Tujuan dari ujian kompetensi ini agar para pelaku industri dapat menyerap para alumni Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan serta agar para alumni BLK dapat membuka peluang usaha secara mandiri.

(31)

29 Kegiatan uji kompetensi dilaksanakan setelah pelatihan di BLK selesai. Tujuan dari kegiatan ini agar para peserta yang telah mengikuti pelatihan diujikan keahliannya dibawah pengujian dari BNSP agar dapat dinyatakan kompeten sesuai standar dan bidangnya. Melalui ujian ini, para siswa yang lulus ujian kompetensi mendapatkan sertifikat sebagai penunjang untuk melamar pekerjaan dan atau dapat membuka usaha secara mandiri.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 76.500.000,- sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 76.500.000,- atau 100 persen.

c. Pelatihan Keterampilan Berbasis masyarakat (KK Miskin)

Kegiatan ini memberikan pelatihan bagi keluarga miskin.Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan keterampilan bagi keluarga miskin untuk dapat berwirausaha sehingga dapat menambah penghasilan bagi keluarganya. Kegiatan ini mempunyai hasil berupa terselenggaranya pelatihan keterampilan tata rias wajah dan pangkas rambut bagi kepala keluarga miskin dengan peserta sebanyak 60 orang.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 122.140.000,-dengan realisasi sebesar Rp.122.138.000,- atau 99 persen.

d. Pelatihan Melalui Pemagangan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas keahlian pencari kerja sebagai bekal memasuki dunia usaha berupa pemberian pelatihan (pemagangan) pada 6 (enam) perusahaan di Kota Bogor, Pelaksanaan pemagangan telah dilaksanakan mulai tanggal 14 Agustus - 14 November 2019. Kegiatan Pelatihan Melalui Pemagangan ini adalah mereka yang lulus selesksi/rekrut dengan persyaratan, secara umum Pendidikan Minimal SLTA, Umur/Usia Minimal 18 Tahun, berbadan sehat tidak buta warna. Peserta pemagangan pada tahap awal harus melalui proses rekrutmen dan seleksi yang pelaksanaannya dilakukan oleh petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor bekerja sama dengan pihak Perusahaan. Setelah melalui proses rekrutmen maka terseleksi sebanyak 40 ( Empat Puluh ) orang peserta yang mengikuti peltihan pemagangan

(32)

30 Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 44.725.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 41.516.900,- atau 93 persen.

d. Pembinaan Lembaga Latihan Swasta

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Maret 2019 bertempat di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas bagi para instruktur dan pengelola pelatihan dari Lembaga Latihan Swasta, dengan jumlah peserta sebanyak 25 pengelola Lembaga Latihan swasta yang mengikuti sosialisasi izin pendirian LPK, sedangkan 25 pengelola Lembaga Latihan swasta yang mengikuti Bimtek Pengelola Program. LPK yang aktif di Kota Bogor selama Tahun 2019 sebanyak 25 LPK.

Anggaran dari kegiatan ini adalah sebesar Rp. 45.382.000,- dengan realisasi anggaran Rp.44.131.500,- atau sekitar 97 persen.

e. Pelatihan Produktivitas

Kegiatan ini dilaksanakan pada Tanggal 27 - 29 Maret 2019 di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan peserta 20 orang dari 20 Perusahaan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Kota Bogor. Pada bulan Februari 2019 Petugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor melaksanakan survey ke perusahaan dalam rangka perekrutan calon peserta pelatihan produktivitas.

Anggaran dari kegiatan ini adalah sebesar Rp. 28.785.000,- dengan realisasi anggaran Rp.26.749.000,- atau sekitar 93 persen.

f. Pelatihan ketrampilan berbasis penempatan

Kegiatan ini berasal dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan pembekalan bagi pencari kerja yang diterima di perusahaan untuk mempersiapkan memasuki dunia usaha dengan diberi materi ketenagakerjaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 -28 November 2019 di M – One Hotel dan 29 – 30 November dengan peserta 35 orang dari 12 perusahaan.

Anggaran dari kegiatan ini adalah sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 81.147.000,- atau 81 persen.

(33)

31

4. Sasaran Strategis : Melakukan penataan struktur organisasi pemerintah daerah yang proporsional, serta mengembangkan profesionalisme aparat dan menerapkan dan menerapkan insentif berbasis kinerja NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Point Target Akhir Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 1 Penyusunan dokumen perencanaan (Renja SKPD) dan Laporan Akuntabilitas (LKIP, LKPJ, LPPD) secara tepat waktu (%) B B BB BB (72,36) BB 100%

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 9.250.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Tahun

2019 : Rp. 5.460.000,-

Prosentase Anggaran Tahun 2019 : 59 %

Pada sasaran ini terdapat indikator kinerja berupa Tingkat Pencapaian penyusunan laporan akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), Evaluasi LAKIP dan Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bogor serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintah daerah (LPPD), Informasi LPPD dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan daerah dengan target capaiannya sebesar 100% realisasi dengan poin 72,36 (BB). Seluruh laporan telah dapat diselesaikan dengan baik melalui pelaporan - pelaporan, namun masih perlu ditingkatkan di lagi ditahun mendatang, dan dicapai melaui program dan kegiatan :

5. Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan berupa :

(34)

32 Kegiatan ini mempunyai out put berupa tersedianya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPD berupa Rencana Kerja sebanyak 5 buku, Laporan Tahunan sebanyak 4 buku, LAKIP sebanyak 4 buku, LKPJ sebanyak 4 buku, LPPD, ILPPD, EPPD sebanyak 4 buku, Rencana Strategis 2015 – 2019 sebanyak 4 buku, Rencana Kerja Dinas 2015 – 2019 sebanyak 4 buku.

Anggaran Kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD sebesar Rp. 5.160.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.160.000,- Atau sekitar 100 persen.

b. Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Hibah Bansos

Kegiatan ini memverifikasi usulan dari masyarakat atau lembaga masyarakat dan hasilnya berupa laporan hasil verifikasi dan surevy lapangan dan menjadi rekomendasi dan diteruskan ke bagian adkesra kota bogor, untuk dilakukan proses selanjutnya.

Anggaran Kegiatan Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Hibah Bansos sebesar Rp. 4.090.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 300.000,- Atau sekitar 7,33 persen.

5. Sasaran Strategis : Meningkatkan profesionalisme aparat pemerintah daerah dalam pelayanan publik kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI TARGET AKHIR RESNTRA( 2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 1 Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam mendukung 100 % 100 % 100% 100% 100%

(35)

33 tugas pokok dan fungsinya 2 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana operasional SKPD/UPTD 95 % 95 % 95 % 100 % 100 %

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 2.501.294.500,-

Jumlah Realisasi Anggaran Tahun

2019 : Rp. 2.115.440.794,-

Prosentase Anggaran Tahun 2019 : 86 %

Pada sasaran strategis ini mempunyai indikator yang mendukung terlaksananya sasaran, yaitu (1) Pemenuhan kebutuhan dasar operasional OPD (2) Pemenuhan kebutuhan inventaris kantor. Indikator Pemenuhan kebutuhan dasar operasional OPD dapat terealisasi selama 12 bulan sesuai dengan target. Untuk indikator kinerja pemenuhan kebutuhan inventaris kantor dapat terealisasi sebesar 100%.

Pencapaian ini di didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan waktu perencanaan dan dilakukan dengan efektif dan efisien dan dilakasanakan pada program :

6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : a. Pengelolaan Rumah Tangga OPD

Kegiatan ini mempunyai output tersedianya/terpenuhinya kebutuhan dalam pelaksanaan tupoksi Dinas berupa ATK, Alat Listrik, Alat Kebersihan, Jasa Kantor, BBM, Cetakan, makan dan Minum, Pakaian Dinas, Perjalanan Dinas dengan hasil berupa meningkatnya pengelolaan dan pelayanan administrasi Disnakertrans.

Anggaran Kegiatan Pengelolaan Rumah Tangga OPD sebesar Rp.2.011.693.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.691.603.330,- atau sekitar 84 persen.

(36)

34

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dilaksanakn pada kegiatan:

a. Pengadaan Inventaris Kantor

Kegiatan ini mempunyai output Terlaksananya pemenuhan sarana dan prasarana Aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, dan dari kegiatan ini hasilnya meningkatnya kinerja aparatur dinas untuk pencapaian target yang telah ditetapkan

Anggaran Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar Rp. 171.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 160.829.130,- Atau sekitar 94 persen.

b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Inventaris Kantor

Kegiatan ini mempunyai output terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur Disnakertrans berupa gedung dan mobil Dinas dengan hasil terpeliharanya sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan Disnakertrans.

Permasalahan yang dihadapi antara lain barang inventaris / aset kantor banyak yang sudah tidak bisa diperbaiki. Upaya yang dilakukan yaitu pengusulan penghapusan barang inventaris / asset kantor ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bogor., namun sampai saat ini pengahusan tersebut belum dapat dilaksanakan karena Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bogor belum memiliki gudang aset penyimpanan.

Anggaran Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Inventaris Kantor sebesar Rp. 318.351.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 263.008.334,- Atau sekitar 83 persen.

Dari susunan Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor pada Tahun 2019 dengan Program sebanyak Program dan kegiatan sebanyak 27 Kegiatan, maka Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Bogor telah membuat Rencana Kerja dan anggaran untuk 4 Program dan 27 kegiatan yang akan dilaksanakan dengan target yang ingin dicapai selama 1 tahun dan sesuai dengan Peraturan Daerah

(37)

35 Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2015-2019. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

PROGRAM / KEGIATAN 1

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

1 Pemberian Kerja Sementara

2 Bursa Kerja Expo

3 Wirausaha Baru

4 Penyuluhan Bimbingan Jabatan dan Bursa Kerja Khusus (BKK)

5 Pengadaan Barang dan Jasa Petugas Pelayanan Bursa Kerja Online ISO

6 Informasi Pasar Kerja

7 Tenaga Kerja Mandiri

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

1 Kegiatan Pencegahan Penanganan Kasus Mogok Kerja dan Unjuk rasa/Buruh 2 Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja

3 Kegiatan Mediasi Penyelesaian Perselisihan Hubungn Industrial

4 Kegiatan Pengkajian dan Perumusan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Bogor 5 Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Kerjasama Tripartit

6 Kegiatan Peringatan Hari Buruh Sedunia (Mayday)

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

1 Pelatihan Keterampilan Berbasis Masyarakat Miskin (KK Miskin)

2 Kegiatan Pembinaan Lembaga Latihan Swasta

3 Pelatihan Keterampilan Bagi Pencaker dan Penganggur (Enterpreneurship)

4 Pelatihan Melalui Pemagangan

5 Pelatihan Produktivitas

(38)

36

PROGRAM / KEGIATAN

Program Pembinaan dan Penempatan Transmigrasi

1 Sosialisasi dan Rekruitmen serta Pembekalan Calon Transmigran

2 Monitoring dan Pelaporan Bantuan Pengembangan Ekonomi Transmigrasi

3 Pemberian Bantuan Transmigrasi kepada Transmigran (Keperluan Mendesak)

Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan

1 Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD

2 Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Hibah Bansos

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Pengelolaan Rumah Tangga PD

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan Inventaris Kantor

2 Pemeliharaan Rutin Berkala Inventaris kantor

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Setelah dilakukan pengukuran kinerja, dilakukan analisis

akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan

pencapaian kinerja kegiatan dalam rangka mewujudkan Sasaran, Tujuan, Visi dan Misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor selama Tahun 2019.

Rasio jumlah pencari kerja terhadap lowongan kerja diperoleh dengan membandingkan jumlah pencari kerja dengan jumlah lowongan kerja. Pada Tahun 2019 jumlah pencari kerja yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Bogor sebanyak 4.408 Orang, sedangkan jumlah lowongan kerja yang

(39)

37 tersedia sebanyak 3484 lowongan dan Jumlah Calon Transmigran Yang Mengikuti Transmigrasi dengan target capaian sebanyak 2 KK tetapi realisasi untuk tahun 2019 sebanyak 5 KK. Kota Bogor berhasil mengirim 5 KK ke Kab. Mamuju Tengah Kec. Tobadak, Desa Batu Parigicalon Transmigran di Bulan Desember 2019.

Pengukuran Kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan Visi, Misi dan Strategi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.

(40)

40

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA BOGOR

NO

INDIKATOR SATUAN

TARGET RENSTRA REALISASI CAPAIAN PROYEKSI CAPAIAN

2018 2019 2020 2018 2019 2020

1 Tingkat

kesempatan kerja persen

- - 91,53

90,38 90,38 91,53

2

Jumlah tenaga kerja yang terserap pasar orang 1.470 1.514 2.500 2.189 2.590 2.500 3 Jumlah Pekerja yang memiliki BPJS Ketenagakerjaan orang 109.416 109.416 120.358 109.416 109.434 120.358 4 Penetapan besaran UMK Rupiah 3.852.048 4.169.806 4.481.780 3.852.785 4.169.806 4.481.780 5 Persentase Kasus Ketenagakerjaan yang terfasilitasi persen 100 100 100 100 100 100

(41)

41 6 Meningkatnya produktivitas tenaga kerja Juta/pekerja /tahun 65,9 68,59 65,78 63,91 89,48 65,78 7 Besaran Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Tenaga Kerja 50 50 190 50 50 190 8 Besaran Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan Tenaga Kerja 25 26 26 26 26 26 9 Jumlah transmigran yang di fasilitasi penempatan pada pemukiman transmigrasi KK 2 2 5 0 5 0

(42)

42 1. Sasaran Strategis : meningkatnya perluasan

kesempatan kerja INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2018 2019 Persentase penyerapan tenaga kerja 14,63% 56,52% 58,75% Tingkat Penganggura n terbuka 5,66% 9,65% 9,10% Jumlah Calon Transmigran Yang Mengikuti Transmigrasi 2 KK 0 KK 5 KK

Jumlah Anggaran Tahun

2019 : Rp. 719.038.800,-

Jumlah Realisasi

Anggaran Tahun 2019 : Rp. 704.920.221,-

Prosentase Anggaran

Tahun 2019 : 98%

Sasaran strategi ini mempunyai Program dan Kegiatan sebagai berikut :

Program Peningkatan Kesempatan Kerja mempunyai kegiatan berupa:

(43)

43

1. Pemberian Kerja Sementara (PKS) Padat Karya

Tujuan kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan hidup penganggur/pencari kerja, korban PHK dan keluarga miskin serta dapat membantu meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang adadi sekitar pelaksanaan kegiatan serta perbaikan sarana dan prasarana lingkungan melalui Kegiatan Pemberian Kerja Sementara (PKS)/Padat Karya Infrastruktur.Kegiatan ini dapat menyerap 36 orang tenaga kerja yang dilaksanakan di 2 (Dua) Kelurahan Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bantar Jati Kecamatan Bogor Utara dan Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara dengan masing-masing kelurahan 16 pekerja dan 2 tukang.

2. Bursa Kerja Expo

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pencari kerja dengan pengguna jasa tenaga kerja.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 Juli 2019 bertempat di Lippo Mall Kebun Raya dan diikuti oleh 23 Perusahaan yang menyediakan lowongan sebanyak 1.300 lowongan dan Kegiatan ini telah berhasil menarik 2182 pengunjung.

3. Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dan Bursa Kerja Khusus (BKK)

Tujuan kegiatan ini adalah Penigkatan kesiapan diri calon pencari kerja atau Siswa-siswi maupun maupun Mahasiswa-mahasiswi SMK dan Perguruan Tinggi memasuki dunia kerja. Membina pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada pada lembaga pendidikan baik Sekolah Menengah Kejuruan, Perguruan Tinggi maupun LPK. Pelaksanaan Kegiatan tersebut di Bogor Trade Mall pada tanggal 21 Agustus 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 24 BKK.

(44)

44

4. Wira Usaha Baru

Tujuan kegiatan ini adalah Peningkatan kesiapan diri generasi pengusaha atau pelaku yang memiliki rintisan usaha dalam menjalankan usaha dengan Manajemen Pengelolaan, Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran dengan hasil produk sendiri berjalan dengan baik dan sukses.Kegiatan Wira Usaha Baru dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2019 dengan peserta berasal dari warga kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat dan dilaksanakan di kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat dengan peserta sebanyak 15 Orang.

5. Pengadaan Barang dan Jasa Petugas Pelayanan Bursa Kerja

6. Kegiatan ini bertujuan untuk pemberian pelayanan public kepada pencari kerja (maklumat). Pelaksanaan kegiatan tersebut selama 1 (satu) tahun dan Petugas sebanyak 5 Orang.

7. Informasi Pasar Kerja

Kegiatan ini bertujuan pencarian lowongan pekerjaan ke perusahaan, lembaga pelayanan, penempatan tenaga kerja lain baik pemerintah maupun swasta dengan cara mengklarifikasikan kualifikasi pencari kerja menurut syarat jabatan, serta adanya pengembangan aplikasi bursa kerja.

8. Tenaga Kerja Mandiri

Tujuan kegiatan ini adalah Pembekalan Tenaga Kerja untuk mempersiapkan diri berwirausaha atau pengusaha dalam menjalankan usaha dengan Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri, Teori, Praktek Produksi dan Memasarkan Hasil Produksi dan Manajemen Pengelolaan Keuangan yang baik yang dilaksanakan pada tanggal 16 – 17 September 2019 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dengan peserta berasal dari warga

(45)

45

Kelurahan Menteng, Bogor Barat dan warga Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Kota Bogor dan dihadiri 20 Peserta.

9. Sosialisasi dan Rekruitmen serta Pembekalan Calon Transmigran

Sosialisasi dan Rekuitmen serta Pembekalan calon Transmigran. Sosialisasi Program Transmigrasi di 7 (Tujuh) Kelurahan di Kota Bogor cara menyampaikan informasi yang seluas – luasnya tentang program Transmigrasi tahun 2019 kepada masyarakat dilaksanakan dari Bulan Maret s.d April 2019 dengan jumlah 70 Orang kemudian dilanjutkan dengan rekruitmen pada bulan Juli 2019 dengan hasil Pengiriman calon transmigrasi sebanyak 5 KK 22 Jiwa le Kabupaten Mamuju Tengah Kec. Tobadak Provinsi Sulawesi Barat.

10.Monitoring dan Pelaporan Bantuan Pengembagan Ekonomi

Transmigran

a. Monitoring Evaluasi

Jenis Kegiatan ini merupakan monitoring evaluasi lokasi transmigrasi di unit permukiman transmigrasi (UPT) Satai Lestari dan unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Tanjung Satai Kab. Kayong Utara Prov. Kalimantan Barat Tahun 2019 dengan hasil Dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dan pendamping 2 orang dari Dinas Transmigrasi Kabupaten Kayong Utara mengunjungi 4 kepala keluarga asal kota bogor dan memberikan keterangan maksud dan tujuan kedatangan Tim, Monitoring dan Evaluasi ke 4 Kepala Keluarga tersebut.

b. Penjajakan ke lokasi Transmigrasi

Maksud dilaksanakan kegiatan penjajakan ini adalah melihat secara langsung ke lokasi suatu kawasan

(46)

46

transmigrasi, dengan melakukan survey kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung program transmigrasi, dengan Tujuan lokasi penjajakan ini nantinya akan menjadi lokasi penempatan bagi warga masyarakat bogor

yang berminat mengikuti program transmigrasi.

Penjajakan lokasi transmigrasi ini dilaksanakan selama 5 (Lima) hari, Tanggal 24 - 28 September 2019, di UPT Raimuna, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi tenggara Berdasarkan Sprint No. 094 / Sprint 1395 - Disankertrans, Tanggal 23 September 2019. Kabupaten Muna sebagai salah satu lokasi transmigrasi terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, beribukota di Raha, dengan luas wilayah 205,769 Ha dan jumlah penduduk 218.680 (2017) yang terdiri dari 22 Kecamatan, dan untuk mencapai lokasi tersebut, ditempuh dengan jalur darat dan laut.Di wilayah UPT Raimuna telah menempatkan peserta Transmigrasi pada tahun 2018 sebanyak 40 KK dan Tahun 2019 akan menerima 100 KK yang berasal dari Pulau Jawa, Prov. NTT dan Prov. Bali, dan target penempatan Transmigrasi untuk wilayah UPT Raimuna sebanyak 350 KK.

c. Pendampingan warga Transmigran Kota Bogor

Pendampingan terhadap pemberangkatan dalam rangka penempatan warga transmigran asal Kota Bogor yang terdiri dari 5 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah total 23 (dua puluh tiga) jiwa dilakukan oleh 4 (empat) orang pendamping dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Diawali dengan transportasi udara dari Soekarno – Hatta International Airport (SHIA) Tangerang, Banten menuju Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar untuk kemudian dilanjutkan kembali masih

(47)

47

dengan transportasi udara ke Bandara Tampa Padang Kab. Mamuju Sulawesi Barat.

2.

Sasaran Strategis :Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2018 2019 3. persentase yang melaksanaka n UMK 80% 61% 70% 4. Persentase menurunny a perselisihan industrial

20 Kasus 20 kasus 9 kasus

Jumlah Anggaran Tahun

2019 : Rp. 80.051.000,-

Jumlah Realisasi

Anggaran Tahun 2019 : Rp. 76.041.000-

Prosentase Anggaran

Tahun 2019 : 94,99%

Program dan kegiatan untuk mendukung keberhasilan sasaran tersebut adalah :

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan, dengan kegiatan berupa :

1. Pencegahan Penanganan Kasus Mogok Kerja dan Unjuk rasa/Buruh

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah arsip atau karya film Indonesia bisa kita saksikan dalam format yang telah direstorasi adalah hal yang sangat penting.. Perihal film dalam bentuk (form)

Pemberian fraksi AANP Acacia villosa mengakibatkan perubahan histopatologi pada organ hati tikus berupa degenerasi hidropis, degenerai lemak, apoptosis dan pada ginjal

Setelah mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah kekerabatan dalam bahasa Inggris dan bahasa Korea, data dikontraskan menggunakan teori dari Lado dalam bukunya

Alasan untuk mendesain prosedur pengambilan sampel dengan probabilitas psu yang berbeda adalah untuk membentuk sebuah metode pemilihan yang akan memberikan

Gaji yang diperhitungkan dalam biaya ini adalah jumlah tenaga medis yang ada di Instalasi Bedah Sentral (IBS) yaitu sebanyak 22 orang tenaga medis. tarif yang

Jika dilihat dari peringkat sekolahnya, baik sekolah dengan peringkat baik, sedang dan rendah, peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat pembelajaran

Jumlah tanggungan anggota keluarga, berpengaruh terhadap alih fungsi lahan semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung petani tersebut, maka semakin banyak