• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BAG DRILL DAN LATIHAN ZIG ZAG RUN TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMA CENDANA PEKANBARU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BAG DRILL DAN LATIHAN ZIG ZAG RUN TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMA CENDANA PEKANBARU."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BAG DRILL DAN LATIHAN

ZIG – ZAG RUN TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA

EKSTRAKULIKULER SMA CENDANA PEKANBARU.

   ,  . , .  ,  ,  .  , .  

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

.

ABSTRACT

Results of identification problems show that students who take ekskulikuler football in high school Cendana Pekanbaru not have the agility nice. This is due to the lack of exercise that leads to the physical condition of the. Therefore this study aimed to compare the significant effect between drills Bag Drill and practice Zig - zag run towards agility in student extracurricular high school Cendana Pekanbaru. This research is experimental. The research was conducted on student extracurricular football SMA Cendana Pekanbaru. Data were obtained and collected through the initial test and final test before and after exercise Bag Drill and practice Zig - Zag Run. Data were analyzed descriptively.

Results of t test analysis group A produces tcount 13.89 and Group B produce tcount of 10.89 with ttabel 1.833 at significant level of 0.05, while group A and group B produces t of 2.99 ttable 1.734 at significant level 0, 05. Means t> t table so that the third hypothesis is accepted. This gives the conclusion that there is a significant difference between the exercise bag drills and exercises zig-zag run towards agility in student extracurricular high school Cendan Pekanbaru. Then the average increase, workout bag drill more influential significant towards agility.

Keywords: Exercise Bag Drill and Zig – Zag Run, Agility.

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau,Nim 0905120943,Alamat; Jln. Embun pagi 1.Rumbai 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga,(081365361995)

(2)

2

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BAG DRILL DAN LATIHAN

ZIG – ZAG RUN TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA

EKSTRAKULIKULER SMA CENDANA PEKANBARU.

   ,  . , .  ,  ,  .  , .  

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

.

ABSTRACT

Hasil identifikasi masalah menunjukan bahwa siswa yang mengikuti ekskulikuler sepak bola di SMA Cendana Pekanbaru belum memiliki kelincahan yang bagus. Hal ini disebabkan kurangnya latihan yang menjurus pada kondisi fisik tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh yang signifikan antara latihan Bag Drill dan latihan Zig – zag run terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler SMA Cendana Pekanbaru.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA Cendana Pekanbaru. Data penelitian diperoleh dan dikumpulkan melalui tes awal dan tes akhir sebelum dan sesudah melakukan latihan Bag Drill dan latihan Zig – Zag Run. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

Hasil analisis uji t kelompok A menghasilkan thitung sebesar 13,89 dan Kelompok B menghasilkan thitung sebesar 10,89 dengan ttabel 1,833 pada taraf signifikan 0,05, sedangkan kelompok A dan kelompok B menghasilkan thitung sebesar 2,99 ttabel 1,734 pada taraf signifikan 0,05. Berarti thitung > ttabel sehingga ketiga hipotesis tersebut diterima. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan bag drill dan latihan zig –zag run terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler SMA Cendan Pekanbaru. Maka pada peningkatan rata-rata, latihan bag drill lebih berpengaruh yang signifikan terhadap kelincahan.

Kata Kunci : Latihan Bag Drill dan Latihan Zig – Zag Run, Kelincahan.

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau,Nim 0905120943,Alamat; Jln. Embun pagi 1.Rumbai 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga,(081365361995)

(3)

3

A. PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, Banyak kemajuan yang sudah diraih bagi bangsa Indonesia di berbagai bidang. Sejalan dengan kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia pendidikan olahraga menempati posisi yang strategis. Karena dalam kegiatan olahraga terkandung nilai – nilai luhur yang dapat mengakomodasi berbagai motivasi bagi pelakunya. Karena olahraga merupakan aktivitas tubuh yang dapat menyehatkan badan. Oleh karena itu pemerintah berusaha keras agar kebiasaan berolahraga dapat di jalankan oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia. Di bidang pendidikan pun olahraga dijadikan pelajaran yang di ajarkan setiap minggunya kepada siswa di SD, SMP, SMA ini berarti olahraga berkontribusi dalam memajukan sebuah standar pendidikan di suatu Negara karena Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Pembinaan di bidang pendidikan ini merupakan upaya yang amat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia. Salah satu upaya itu adalah bentuk manusia yang sehat, kuat, terampil, dan bermoral melalui pendidikan jasmani dan olahraga. (Engkos Kokasih, 1993 : 2&4).

Pentingnya pendidikan olahraga dalam pembangunan manusia dinyatakan dalam garis – garis besar haluan Negara sebagai berikut : “ pendidikan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dan upaya dalam peningkatan kualitas manusia seutuhnya yang ditujukan kepada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat, memupuk watak, disiplin, sportifitas, serta pengembangan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan rasa kebanggan nasional. Sehubungan dengan itu perlu ditingkatkan pendidikan jasmani dan olahraga dilingkungan pegembangan olahraga prestasi. Upaya memasyarakat olahraga dan mengolahragakan masyarakat untuk lebih berpatisipasi serta bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan olahraga “. ( TAP II MPR 1998 : 201 )

Sebagaimana yang dikemukan sajoto ( 1995 : 1 ) tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga ada empat, pertama untuk rekreasi, yaitu mereka melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegimbaraan, kedua untuk tujuan pendidikan kegiatan yang dilakukan adalah formal, tujuannya guna mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga yang disusun melalui kurikulum tertentu, ketiga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani, dalam hal ini mulai dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan manusia seperti pegentahuan kedoteran, social, ekonomi, lingkungan hidup dan lain – lain, sedangkan keempat untuk untuk prestasi, dalam hal ini ilmu – ilmu pengetahuan yang terkait mengenai untuk menggarap manusia sebagai objek yang akan di olah prestasinya, a g a r l e b i h b a i k d i t i n j a u s e c a r a m e n d a l a m d a n t e r p e r i n c i . Tujuan pendidikan olahraga disekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan kita terhadap tuhan yang maha esa, meningkatkan kecerdasan bangsa dan

(4)

4

mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. ( Engkos Kosasih 1993 : 1 )

Di SMA cendana pekanbaru ekstrakulikuler sepakbola yang diadakan setiap hari selasa dan kamis harus didukung oleh sarana dan prasarana maupun pelatih, agar atletnya dapat berprestasi. Untuk itu latihan yang harus dpersiapkan adalah latihan fisik , latihan teknik dan taktik, dan latihan mental. Semua cabang olah raga memerlukan kondisi fisik yang baik dan maksimal. Kondisi fisik merupakan salah satu persyaratan yang sangat di perlukan dalam peningkatan pembelajaran seseorang terkait hal itu dalam permainan sepakbola merupakan olahraga yang memerlukan kondisi fisik yang baik dan dan bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan psikis secara menyeluruh seperti yang dikatakan Sajoto ( 1995 : 10 ) bahwa seorang olahragawan tidak akan dapat melakukan teknik – teknik secara sempuran jika kondisi fisiknya jelek, kondisi fisik merupakan modal dasar untuk mencapai keterampilan yang optimal.

Dalam sepak bola kondisi fisik adalah salah satu komponen yang mutlak yang harus di latih. Karena semakin baik fisik seorang atlet sepakbola semakin tinggi atlet tersebut didalam berprestasi,sehingga beberapa teknik yang dibutuhkan didalam sepakbola dapat diterapkan dengan baik.. Untuk menerapkan semua teknik itu di dalam sepak bola,seorang pemain sepak bola harus mempunyai komponen – komponen fisik yang baik pula seperti daya tahan (

endurance ), kecepatan ( speed ), kelincahan ( agility ), fleksibelity, kekuatan ( strength ), akurasi ( acuration ), reaksi ( reaction ).

Dari beberapa komponen di dalam sepak bola kelincahan merupakan kompenen yang harus di latih dengan baik. Kelincahan andalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi di area tertentu dalam kecepatan yang baik dan dengan koordinasi yang baik ( M. Sajoto ). Komponen kelincahan ini tidak mudah di dapat karna untuk mendapat kelincahan yang maksimal di perlukan latihan yang rutin dan terprogram.

Berdasarkan pengamatan penulis yang di lakukan di SMA cendana,terlihat kurangnya kelincahan pemain – pemain sepak bola SMA cendana, sehingga di dalam pertandingan performa terbaik tidak bisa di tampilkan. Ada beberapa bentuk latihan yang dapat meningkatkan kelincahan pemain sepak bola diantaranya compass drill, T-drill runs, agility ladder with slalom, zig – zag run,

bag drill ( Greg gatz dan Dan luger / paul pook ). Selain itu untuk meningkatkan

kelincahan pemain sepak bola di perlukan gizi yang baik untuk meningkatkan pembentukan dan kinerja otot, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal. Dalam hal ini penulis ingin mengangkat sebuah permasalahan yang berjudul : Perbedaan Pengaruh Bag Drill dan Zig – Zag Run terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA Cendana Pekanbaru.

Bag Drill menurut ( Dan Lugger, Paul Pook ) adalah latihan latihan yang

mengembangkan kecepatan lari kedepan, gerakan lari kesamping ( lateral run ), kecepatan lari ke belakang ( backpedal run ) dan kelincahan. Untuk melakukan latihan ini di butuhkan lapangan berumput sepuluh meter hingga tiga puluh meter dan cones atau kerucut untuk membuat 4 buah hingga 6 buah kotak persegi yang berukuran 3 meter x 3 meter diatas area berumput. Seperti gambar dibawah ini :

(5)

5

Prosedur latihan ini adalah bergerak secepat mungkin dari start kedepan kotak pertama lalu lari menyamping ( shuffle run ) dan lari kebelakang atau lari mundur ( backpedal run ) sampai kebelakang kotak kedua lalulari menyamping lagi di kotak kedua dan lari secepat mungkin kedepan kotak ketiga dan begitu seterusnya sampai kotak terakhir kemudian setelah sampai kotak terkahir lari secepat mungkin kedepan sampai ke kotak pertama diantara kotak – kotak .

Latihan ini dilakukan dengan 6 repetisi dan istirahat 3 menit. Jadi latihan ini menuntut pergerakan yang cepat dengan kombinasi beberapa bentuk gerakan yang dilakukan bersamaan.

Menurut ( Joseph R. Weinstein ) “ zig – zag run adalah latihan yang menggunakan 5 cones dengan jarak 5 yard dimana latihan tersebut dilakukan dengan melakukan sprint melewati cones “

Zig – Zag Run menurut ( Paul Larkins and Tony Abbots ) zig – zag run

adalah metode latihan yang dilakukan dengan perubahan posisi secara langsung dengan berlari zig – zag. Latihan ini menggunakan 5 cones dengan jarak antara

cones 5 yard.

Dengan memperhatikan uraian diatas maka penulis ingin mencoba meneliti model latihan tersebut dengan judul “ Perbedaan pengaruh latihan Bag

Drill dan latihan Zig – Zag Run pada siswa ekstrakulikuler SMA Cendana

Pekanbaru “.

B.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang seberapa besarnya pengaruh latihan Bag Drill latihan Zig – Zag Run terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler SMA Cendana Pekanbaru sehingga dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimen.

Populasi dan Sampel

Seluruh populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA Cendana Pekanbaru, yang berjumlah 20 orang. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA Cendana Pekanbaru yang berjumlah 20 orang. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang lebih sedikit dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, apabila sampel lebih dari seratus maka menggunakan sistem acak ( Random ). Karena populasi hanya berjumlah 12 orang, jadi semuanya dijadikan sampel (Arikunto, 2006:131 ).

Intrumen Penelitian

Tujuan : Mengukur Kelincahan. Peralatan

(6)

6 Prosedur Penelitian

Melakukan tes awal (pretest) yaitu dengan cara melakukan Illinois agility test ( pattern Jay Dawes.Mark Roozen, 2011 ), Tujuan test ini adalah untuk mengetahui dan mengukur kelincahan. Pelaksanaan test ini testee berdiri digaris start dengan sikap star berdiri, pada waktu aba – aba “ ya “, testee mulai berlari kedepan dan melewati cones kemudian balik lagi, lalu berlari zig-zag melewati

cones-cones yang telah disusun kemudian balik lagi, lalu lari lagi ke arah depan

dan melewati cones, setalah itu berlari lagi melewati garis finish.

Tes ini dilakukan dengan sebanyak 2 kali pengulangan dan nilai yang diambil yaitu nilai tertinggi. Setelah melakukan tes awal kemudian sampel diberikan perlakuan latihan Bag Drill dan Zig – Zag Run sebanyak 16 kali pertemuan. Setelah itu lakukan kembali tes akhir (post test) dengan cara melakukan Illinois

Agility Test setelah diberi latihan. Setelah didapat data pretest dan posttest lalu

diuji normalitas dan Uji t.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan test kelincahan menggunakan Illinois Agility Test sebelum dilaksanakan latihan bag drill dan latihan zig zag run maka di dapat data awal dengan perincian dalam analisis hasil pretest pada tabel sebagai berikut: skor tertinggi kelompok A adalah 18,65, skor terendah 17,35, dengan mean 18,11, standar deviasi o,43, dan varian 0,17, sementara skor tertinggi kelompok B adalah 18,53, skor terendah 17,29, dengan mean 18,03, standar deviasi 0,43, dan varian 0,18.

Tabel 1. Analisis Hasil Pre Test kelincahan

STATISTIK PRETEST Kelompok A Kelompok B Sampel 10 10 Mean 18,11 18,03 Sd 0,42 0,43 Varian 0,17 0,18 Minimum 17,35 17,29 Maximum 18,65 18,53 Jumlah 181,06 180,33

Setelah dilakukan kelincahan menggunakan Illinois Agility Test sesudah dilaksanakan latihan bag drill dan latihan zig – zag run maka didapat data akhir dengan perincian hasil post-test daya ledak otot tungkai sebagai berikut: : skor tertinggi kelompok 1 adalah 80, skor terendah 50, mean 66,11, standar deviasi 9,64, dan varian 92,86 dan untuk kelompok 2 skor tertinggi adalah 72, skor terendah 50, mean 60,9, standar deviasi 8,54 dan varian 72,9.

(7)

7

Tabel 2. Analisis hasil post-test kelincahan

Statistik Kelompok A Kelompok B

Sampel 10 10 Mean 16,97 17,34 Sd 0,55 0,32 Varian 0,30 0,10 Minimum 16,05 16,65 Maximum 17,47 17,73 Jumlah 169,71 173,41

Hasil Uji Normalitas

Tabel 3. Uji Normalitas Data Hasil Test Kelincahan

variabel Kelompok L

hitung L hitung L table

Hasil Pre test Kelompok A 0,119

Kelompok B 0,135 0,258

Hasil posttest kelompok A 0,251

kelompok B 0,239

Dari tabel diatas terlihat bahwa data hasil pretest kelincahan setelah dilakukan perhitungan menghasilkan kelompok A Lhitung sebesar 0,119 dan Ltabel sebesar 0,258, serta kelompok 2 Lhitung sebesar 0,135 dan Ltabel sebesar 0,258, ini berarti Lhitung lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil pretest kelincahan adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian data hasil posttest kelincahan menghasilkan kelompok A Lhitung sebesar 0,251 dan Ltabel sebesar 0,258, serta kelompok B Lhitung 0,239 dan Ltabel sebesar 0,258. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa penyebaran data hasil post-test kelincahan adalah berdistribusi normal. Analisis uji t  1,14 ! " 13,48 #! $" 11,35 % 10

(8)

8

t 13,89

Cari Standar t :

1. Data pretest dan posttest kelompok A

&'()*+,-  .∑ "0 1∑ 2% " % 1% 0 12 - 1,14 .13,48 011,3510 " 10110 0 12 - 1,14 90,6090 - 0,00861,14 - 13,89

2. Data pretest dan posttest kelompok B

 0,69 ! " 5,15 #! $" 6,92 % 10 t 10,89 &'()*+, -  .∑ "0 1∑ 2% " % 1% 0 12 - 0,69 .5,15 06,9210" 10110 0 12

(9)

9 - 0,69

90,361690 - 0,06330,69 - 10,89

3. Data posttest Kelompok A dan Kelompok B

 0,37 ! " 2,74 #! $" 3,7 % 10 t 2,99 &'()*+,-  .∑ "0 1∑ 2% " % 1% 0 12 - 0,37 .2,74 013,7210" 10110 0 12 - 0,37 91,372190 - 0,12340,37 = 2,99

D. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan statistik analisis uji t menghasilkan thitung kelompok A sebesar 13,89, pada kelompok B sebesar 10,89 dengan ttabel 1,833 pada taraf signifikan 0,05, pada kelompok A dan kelompok B sebesar 2,99 dengan ttabel 1,734 pada taraf signifikan 0,05. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Terdapat pengaruh Latihan Bag drill terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA Cendana Pekanbaru.

(10)

10

Terdapat pengaruh Latihan Zig – zag Run terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA Cendana Pekanbaru.

Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Bag drill dan latihan

Zig – zag Run terhadap kelincahan pada siswa ekstrakulikuler sepak bola SMA

Cendana Pekanbaru. SARAN

Saran yang mungkin dapat berguna dalam upaya meningkatkan kelincahan adalah:

Bagi peneliti, sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan Olahraga, dan penelitian yang bermaksud melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini.

Kepada para pelatih agar dapat menerapkan latihan dan bag drill latihan Zig – zag

Run untuk peningkatan kelincahan.

Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan penguasaan teknik olahraga dikalangan atlet.

Diharapkan bagi mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Riau menjadi pendorong penguasaan teknik yang lebih baik, sehingga kualitas kondisi fisik juga semakin baik.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Sajoto.(1995). Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam

Olahraga. Semarang:Dahara Prize

Harsono.(1988).Coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Olahraga.Jakarta

Dan Luger, Paul Pook. ( 2004 ). Conditioning Of Rugby. Human kinetic. Canada

Engkos Kosasih. (1993).Olahraga teknik dan Program Latihan. Akademika Pressindo:Jakarta

Soekarman.(1986).Dasar Olahraga untuk Pembina Pelatih dan atlet.Jakarta Sugiono. (2008).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif dan R & D. Alpabeta. Bandung.

Harsono.(2001).Latihan Kondisi Fisik.Indonesia

Arikunto,Suharsimi.(2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.PT Rineka cipta.Jakarta

(12)

Gambar

Tabel  1. Analisis Hasil Pre Test kelincahan
Tabel 2. Analisis hasil post-test kelincahan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji statistik yang dilakukan tidak terdapat hubungan antara frekuensi kebiasaan makan (jajanan asin, olahan asin, makanan instan dan berlemak),

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelesapan dan perubahan fonem dalam menyanyikan lagu anak-anak pada anak usia 5 di TK Pertiwi Duyungan III Kecamatan

PENGARUH IMPLEMENTASI ELECTRONIC PROCUREMENT (E- PROC) DALAM PENGADAAN BARANG/ JASA TERHADAP PERWUJUDAN GOOD GOVERNANCE DI BALAI BESAR WILAYAH..

Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah

Dan menurut Muhammad Rasyid Ridla, pengaruh khusyuk dalam shalat terhadap perilaku manusia adalah akan menjadi mushalli yang sabar, dapat mencegah mushalli dari hal-hal yang

[r]

Penelitian ini menggambarkan bagaimana representasi perempuan kulit hitam dalam film “Hidden Figures” dengan tujuan untuk melihat bagaimana bentuk rasisme yang

- Menyebutkan komponen- komponen yang terlibat dalam replikasi DNA Kriteria : Rubrik deskriptif Bentuk non-test : Presentasi kelompok Diskusi kelompok kecil (SCL-Student