• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 1

LAPORAN KINERJA TAHUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

JL. JEND. SUDIRMAN NO.1 NO. TELP (0737) 521018

Website : www.bengkuluutarakab.go.id

(2)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 ii

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

TAHUN ANGGARAN 2016

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Bengkulu Utara untuk Tahun Anggaran 2016 sesuai Pedoman Reviu atas

Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja

menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah Kabupaten Bengkulu

Utara.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja

telah disajikan secara aktual, andal dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal – hal yang

menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang

disajikan di dalam laporan kinerja ini.

Arga Makmur, 2017

Inspektur Inspektorat

Kabupaten Bengkulu Utara,

ABD. SALAM, SH, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19670808 199310 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

INSPEKTORAT

Jl. Prof. M. Yamin, SH Tlp. (0737) - 521174

(3)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 iii FORMULIR CEK LIST DIREVIU

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2016

No Pernyataan Check list

I. Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP

2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja 3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang

memadai

4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung informasi pada badan laporan 5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan

II. Mekanisme Penyusunan

1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi untuk itu

2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai

3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj. 4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan

data/informasi di setiap unit kerja.

5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj telah diyakini keandalannya.

6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit kerja terkait.

7. LKj IP bulanan merupakan gabungan partisipasi dari di bawahnya. III. Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan

tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja. 2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan

rencana strategis.

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai.

4. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam indikator kinerja.

5. Tujuan/sasaran dalam telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam indikator kinerja utama. 6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka

terdapat penjelasan yang memadai.

7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat.

8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran. 9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan yang

memadai.

10. IKU dan IK telah SMART

- - -

(4)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 iv

EXECUTIVE SUMMERY

Tahun Anggaran 2016 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan 151 program dan 482 kegiatan untuk mencapai 26 sasaran strategis. Secara umum, capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2016 menunjukkan

tingkat capaian kinerja rata-rata 151,08%dengan serapan dana mencapai 96,88%.

Ini berarti hampir seluruh kegiatan yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk Tahun Anggaran 2016 dapat dilaksanakan dengan baik oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada. Kendati demikian disadari masih adanya kegiatan yang berorientasi proses semata, belum pada output dan outcome yang real dan terukur. Hal ini disebabkan karena kapasitas sumber daya aparatur dan sarana penunjangnya yang masih perlu ditingkatkan.

Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian 26 (dua puluh enam) sasaran strategis.

1. Dalam upaya melaksanakan Misi Pertama Mewujudkan Perekonomian Masyarakat Berbasis Potensi Dan Sumber Daya Daerah Serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan,

telah dilaksanakan 33 program dengan 108 kegiatan, mencapai 190,29% dari target kinerja dan 99,30% dari target anggaran.

2. Dalam upaya mewujudkan Misi Kedua Membangun Dan Mengembangkan Infrastuktur Daerah Terpadu, telah dilaksanakan 35 program dengan 88 kegiatan, mencapai

153,55% dari target kinerja dan 96,29% target anggaran.

3. Upaya Misi Ketiga Meningkatkan Daya Saing Dan Pengembangan Produk Unggulan Daerah, telah dilaksanakan 5 program dengan 16 kegiatan, mencapai 93,69% target

kinerja dan 96,49% target anggaran.

4. Misi Keempat Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Akses

Ketersediaan Pendidikan Dan Kesehatan Yang Bermutu, dilaksanakan dengan 25

program dan 85 kegiatan, mencapai 123,04% target kinerja dan 94,02% target anggaran.

5. Misi Kelima Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Prima Tata Kelola Pemerintahan

Yang Baik Dan Bersih, dilaksanakan dengan 29 program dan 80 kegiatan, mencapai

194,82% target kinerja dan 98,44% target anggaran.

6. Misi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur sebagai misi keenam diupayakan dengan pelaksanaan 8 program dengan 61 kegiatan, capai 181,21% target kinerja dan 95,34% target anggaran.

7. Misi Memberikan Ruang Seluas-Luasnya Bagi Perempuan Dalam Pembangunan (misi ketujuh) dengan dilaksanakan 5 program dan 9 kegiatan, mencapai 111,36% target kinerja dan 96,95% target anggaran.

8. Sedangkan Misi Mendorong Berkembangnya Masyarakat Yang Religius, Berbudaya

(5)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 v

program dan 35 kegiatan, dengan mencapai 100% target kinerja dan 98,18% target anggaran.

Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2012, Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah dilaksanakan secara akuntabel, wajar, sesuai dan berpedoman pada peraturan perundang – undangan yang berlaku. Juga memperlihatkan bahwa pengelolaan keuangan didasarkan pada pola kinerja yang berdampak hasil (Outcome).

Untuk Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara hanya berhasil memperoleh Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara dikarenakan dikarenakan pada Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menerapkan akuntansi berbasis krual pertama kali sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tidak menyajikan kembali Laporan Keuangan Tahun 2014 berbasis Kas menuju Akrual menjadi Laporan Keuangan Tahun 2014 berbasis Akrual. Dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan penerapan akuntansi berbasis akrual disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2016 masih menunggu audit dari BPK.

Dalam hal evaluasi SAKIP di tingkat SKPD dalam Kabupaten Bengkulu Utara telah dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara dengan nilai rata – rata Baik. Sedangkan untuk penilaian SAKIP tingkat Kabupaten dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Bengkulu sebagai perpanjangantangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Meskipun masih bernilai C, akan tetapi nilai evaluasi SAKIP Kabupaten Bengkulu Utara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahannya untuk menjadikan kegiatan pembangunan dan pemerintahan menjadi lebih terarah dan terukur. Selain itu juga melakukan perbaikan – perbaikan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah menuju pada sistem pemerintahan yang akuntabel.

Dengan disusunnya laporan akuntabilitas kinerja ini, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan upaya dalam mencapai visi Kabupaten Bengkulu

Utara “Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan

Bermartabat”

BUPATI BENGKULU UTARA,

(6)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 sebagai bahan pertanggungjawaban Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011 - 2016 yang diaplikasikan dalam suatu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2016 yang kemudian menjadi dasar bagi pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam mengemban tugas pembangunan serta dalam memberikan pelayanan publik.

Kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam penyusunan laporan kinerja diharapkan akan mendapat koreksi dan saran dari berbagai pihak guna membantu kami dalam penyempurnaan pada tahun – tahun berikutnya.

Harapan kami laporan kinerja ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan program kegiatan serta kebijakan Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara di masa mendatang.

Semoga Allah SWT meridhoi kita semua dan senantiasa memberikan petunjuk-Nya. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

BUPATI BENGKULU UTARA,

(7)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 vii

DAFTAR ISI

Hal REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN

2016 OLEH INSPEKTORAT DAERAH ii

EXECUTIVE SUMMERY iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. GAMBARAN ORGANISASI 2

C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI 10

D. SISTEMATIKA PENULISAN 22

BAB II PERENCANAAN KINERJA 24

A. PERENCANAAN STRATEGIS 24

B. RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2016 29

C. PENJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 42

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN 43

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 43

B. REALISASI ANGGARAN 93

BAB IV PENUTUP 142

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

(8)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Data Jumlah Desa / Kelurahan dalam Kecamatan di Kab. BU 7

1.2. Data Aparatur Sipil Negara Kab. BU Pada Dinas / Instansi Tahun 2016 7 1.3 Data Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan pada Dinas/Instansi Kab.BU

Tahun 2016 9

1.4. Data Aparatur Sipil Negara Kab.BU Menurut Golongan Tahun 2016 10 2.1 Prioritas Pembangunan Daerah dalam RPJMD Kab. BU 2011-2016 dan Prioritas

Pembangunan Daerah dalam RKPD Kab. BU Tahun 2016 29

2.2 Kontribusi per Kelompok Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

2009-2015 31

2.3 Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

2009-2015 32

2.4 Struktur Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009-2016 33 2.5 Proporsi Jenis Pendapatan pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bengkulu

Utara Tahun 2009-2016 34

2.6 Kondisi Dana Perimbangan Dalam Struktur APBD Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2009-2016 35

2.7 Pertumbuhan Masing-Masing Jenis Pendapatan Pada Kelompok Pendapatan

Dana Perimbangan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009-2015 35 2.8 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

2009-2016 36

2.9 Rincian Perkembangan Pendapatan Daerah Kab. BU Tahun 2013-2015 37

2.10 Proyeksi Pendapatan Daerah Kab. BU Tahun 2015- 2017 39

2.11 Rincian Perkembangan Belanja Daerah Kab. BU Tahun 2013 - 2015 40 2.12 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 - 2017 41 2.13 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2016 - 2017 28

3.1. Pencapaian Target Kinerja Misi Memajukan Perekonomian Masyarakat Berbasis

Potensi dan Sumber Daya Daerah serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan 43 3.2. Peningkatan PAD dan Kontribusi PAD dalam Pendapatan Daerah Kab.BU 45 3.3. Perbandingan Populasi Gabah dan Beras Kab. BU Tahun 2013 s.d Tahun 2016 46 3.4. Perbandingan Populasi Ternak dan Konsumsi Daging Tahun 2013 s.d. 2016 47

3.5. Data Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kab. BU 48

3.6. Capaian Kinerja Bidang Perikanan dan Kelautan Kab.BU 49

3.7. Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB Tahun 2012 – 2015 51 3.8. Perkembangan Penduduk Miskin dan Rumah Tangga Miskin Kab.BU Tahun

2012 s.d Tahun 2016 53

3.9. Pencapaian Target Kinerja Misi Membangun dan Mengembangkan Infrastruktur

Daerah Terpadu 53

3.10. Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam Pembentukan PDRB dan Pertumbuhan

PDRB dalam Berbagai Sektor 55

3.11. Perkembangan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) 56

3.12. Jalan, Jembatan dan Irigasi Dengan Kondisi Baik di Kab. BU 57 3.13. Cakupan Pengawasan terhadap Amdal dan Penegakan Hukum Lingkungan

Tahun 2012 – 2016 60

3.14. Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Daya Saing dan Pengembangan

Produk Unggulan Daerah 61

3.15. Perkembangan Jumlah Industri pada Sektor Pertanian Tahun 2012 s.d 2016 62 3.16. Perkembangan Investasi di Kab. BU Tahun 2012 s.d Tahun 2016 65 3.17. Realisasi Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja Kab.BU Tahun 2007 – 2016 65 3.18. Pencapaian Target Kinerja Misi Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas

Melalui Akses Ketersediaan Pendidikan dan Kesehatan yang Bermutu 66

3.19. Jumlah Sekolah dan Siswa SMK dalam Kab. BU 67

3.20. Data Peserta UAN/UAS dalam Kab. BU 67

3.21. Perpustakaan yang dimiliki oleh Pemerintah Kab. BUTahun 2012 s.d 2016 68 3.22. Jumlah Perpustakaan yang Dimiliki Pemerintah Kabupaten 70 3.23. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Daerah Kab.BU Tahun 2013 s.d Tahun 2016 70 3.24. Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Daerah dari Tahun 2013 s.d Tahun 2016 71

(9)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 ix

3.25. Koleksi Bahan Pustaka Buku Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.BU

Tahun 2013 – 2016 71

3.26. Angka Usia Harapan Hidup dan Persentase Balita Gizi Buruk di Kab. BU 72

3.27. Capaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2016 72

3.28. Perbandingan Capaian SPM Tahun 2016 dengan Tahun 2014 dan Tahun 2015 73

3.29. Sarana Kesehatan di Kab. BU 75

3.30. Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan Indikator SPM di BLUD RSUD Arga

Makmur Tahun 2016 76

3.31. Indikator Penilaian Pelayanan Rawat Inap RS di BLUD RSUD Arga Makmur

Tahun 2016 79

3.32. Indikator Penilaian Pelayanan Rumah Sakit di BLUD RSUD Arga Makmur 81 3.33. Jumlah Kematian dan ≤ 48 jam dan ≥ 48 jam di RSUD Arga Makmur Tahun 2016 81 3.34. Pencapaian Target Kinerja Misi Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima Tata

Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih 82

3.35. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 83

3.36. Perkembangan Belanja APBD yang dialokasikan ke APBDes 83

3.37. Angka Pertumbuhan Penduduk dan Penerapan SIAK dan NIK 84

3.38. Pelaksanaan Tindak Lanjut Tahun 2016 85

3.39. Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur 86 3.40. Data Pejabat Struktural yang Mengikuti Diklatpim Pemkab BU Tahun 2016 87

3.41. Persentase Guru Bersertifikasi di Kab. BU 88

3.42. Pencapaian Target Kinerja Misi Memberikan Ruang Seluas – luasnya bagi

Perempuan dalam Pembangunan 89

3.43. Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah Umur dan Persentase Partisipasi

Perempuan di Lembaga Pemerintahan Kab. BU 89

3.44. Pencapaian Target Kinerja Misi Mendorong Berkembangnya Masyarakat yang Religius, Berbudaya dan Memiliki Karakter Kooperatif, Kolaboratif, Produktif dan Kompetitif

90

3.45. Sarana Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara 91

3.46. Intensitas Pembinaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2012 - 2016 92

3.47. Perkembangan Bidang Pariwisata Kab.BU Tahun 2012 – 2016 92 3.48. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kab.BU T.A. 2016 93 3.49. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 93 3.50. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 94

3.51. Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 95

3.52. Anggaran SKPD Tahun Anggaran 2016 95

3.53. Realisasi Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2016 96 3.54. Target dan Realisasi Keuangan Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten

(10)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Peta Administrasi Kabupaten Bengkulu Utara 6

2.1 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009-2015 32

2.2 Proporsi per Jenis Pendapatan Kelompok PAD Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2009-2015 34

2.3 Kontribusi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Terhadap Pendapatan

Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009-2015 37

(11)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 xi

BAB I

(12)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 1

A. LATAR BELAKANG

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas pemerintah

merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instasi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut pelaporan kinerja merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Peberantasan Korupsi.

Sesuai dengan Pasal 22 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dinyatakan bahwa Bupati menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kota kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016, serta mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran, dengan demikian Laporan Kinerja Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah oleh Bupati kepada Presiden ini disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang

BAB I

(13)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 2

berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2016 yaitu tahun kelima RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 yang juga merupakan masa peralihan dari Bupati lama ke Bupati terpilih periode 2016-2021 yang dilantik oleh Gubernur Bengkulu pada tanggal 17 Februari 2016.

Laporan Kinerja bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

B. GAMBARAN ORGANISASI

1. Gambaran Umum Kabupaten Bengkulu Utara

Kabupaten Bengkulu Utara adalah salah satu dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dengan Ibukota Arga Makmur, terdiri dari 19 kecamatan, 215 desa dan 5 kelurahan, dengan luas wilayah daratan 4.324,60 Km2. Dari luas wilayah tersebut, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia maka secara keseluruhan bagian daratan yang berbatasan dengan lautan sepanjang lebih kurang 239,1 Km terdiri dari bagian daratan yang berada di Pulau Sumatera sepanjang 115,9 Km dan wilayah yang berada di Pulau Enggano dengan panjang pantai lebih kurang 123,2 Km, sehingga sesuai dengan kewenangannya maka Kabupaten Bengkulu Utara memiliki wilayah laut seluas 2.088 Km2. Adapun batas wilayah Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Muko–Muko;

2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah;

3. Sebelah Timur dengan Provinsi Jambi dan Kabupaten Lebong, dan Rejang Lebong; 4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.

Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak pada posisi geografis antara 101° 32’-102° 8’ BT dan 2°15’-4° LS.

Kota Arga Makmur sebagai Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara, dari Kota Bengkulu (Ibukota Provinsi Bengkulu) dapat ditempuh melalui beberapa alternatif jalan dengan jarak sebagai berikut :

a. Melalui Lubuk Durian dengan jarak 76 Km. b. Melalui Lais dengan jarak 72 Km.

(14)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 3

d. Melalui Tanjung Agung Palik-Dusun Curup-Kemumu dengan jarak 63 Km. e. Melalui Kota Agung-Dusun Curup-Dusun Kali dengan jarak 74 Km.

Selain wilayah daratan atau wilayah yang berada di Pulau Sumatera, Kabupaten Bengkulu Utara juga memiliki wilayah kepulauan yaitu Pulau Enggano dan Pulau Mega.

Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada umumnya memiliki topografi yang sangat variatif, mulai dari dataran sampai berbukit-bukit.

Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berada di Pulau Sumatera dengan patahan semangko merupakan wilayah rawan bencana alam gempa bumi. Dan apabila gempa bumi terjadi dengan pusat gempa (epicentrum) di lautan, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki panjang pantai (termasuk pantai Enggano) sekitar 239,1 Km dan ketinggian rata-rata kurang dari 30 meter dari permukaan laut merupakan daerah rawan tsunami.

Selain memiliki potensi untuk budidaya pertanian dalam arti luas, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki potensi di bidang pertambangan dan galian antara lain batu bara, emas serta bahan galian C yang tersebar di seluruh Kabupaten Bengkulu Utara.

Kabupaten Bengkulu Utara pada awalnya dibentuk berdasarkan Undang – undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten dalam Tingkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran 2009). Pada waktu itu ibukotanya ditetapkan di Kotamadya Bengkulu dan terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, 24 (dua puluh empat) marga, 296 (Dua ratus sembilan puluh enam) desa. Kemudian berdasarkan PP No.23 Tahun 1976, Kabupaten Bengkulu Utara dibentuk menjadi 340 desa definitif dan 7 Kelurahan dalam 9 kecamatan.

Selanjutnya pada PP Nomor 46 Tahun 1986 tentang Perluasan Wilayah Kotamadya Bengkulu, bahwa sebagian wilayah Kabupaten Bengkulu Utara di kecamatan Talang Empat dan Pondok Kelapa termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yg dulunya 969.120 hektar, sekarang menjadi 958.524 hektar.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Kota Arga Makmur menjadikan Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 10 kecamatan. Dan pada PP Nomor 61 Tahun 1991 menetapkan perwakilan Padang Jaya dan Putri Hijau menjadi kecamatan induk, sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi 12 kecamatan, 10 kecamatan perwakilan, 340 desa dan 7 kelurahan.

Berdasarkan PP Nomor 47 tahun 1999 tentang Pembentukan Kecamatan Teras Terunjam di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkulu Utara dalam wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara

(15)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 4

menjadi 13 kecamatan. Selanjutnya berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2001 tentang Pendefiitifan Kecamatan Pembantu dalam Kabupaten Bengkulu Utara dan Perda Nomor 21 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Utara maka pada tahun 2001 Kabupaten Bengkulu Utara telah terdiri dari 22 kecamatan yang meliputi 7 kelurahan, 388 desa definitf dan 3 desa persiapan. Terakhir Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Muko-Muko berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2003, dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan UU Nomor 24 Tahun 2008.

2. Gambaran Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara yang telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara dan terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara.

Saat ini organisasi perangkat daerah yang ada di Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari :

1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD

3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 4. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata 5. Dinas Kesehatan

6. Dinas Sosial

7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10. Dinas Pekerjaan Umum

11. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13. Dinas Pertanian dan Peternakan

(16)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 5

14. Dinas Kelautan dan Perikanan 15. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 16. Dinas Pertambangan dan Energi 17. Dinas Pendapatan Daerah

18. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 20. Badan Lingkungan Hidup

21. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 22. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 23. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 24. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah 25. Inspektorat Daerah

26. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 27. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 28. Rumah Sakit Umum Daerah

29. Satuan Polisi Pamong Praja 30. Badan Narkoba Kabupaten

31. Badan Penangulangan Bencana Daerah

32. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu 33. Kantor Camat

34. Kantor Lurah

Saat ini sampai dengan tahun 2016 Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 19 (sembilan belas) kecamatan, dengan 215 desa dan 5 kelurahan. Adapun ke-19 kecamatan dimaksud adalah :

1. Kecamatan Arga Makmur, terdiri dari 14 desa dan 2 kelurahan. 2. Kecamatan Arma Jaya, terdiri dari 11 desa dan 1 kelurahan. 3. Kecamatan Padang Jaya, terdiri dari 12 desa.

4. Kecamatan Giri Mulya, terdiri dari 6 desa.

5. Kecamatan Kerkap, terdiri dari 17 desa dan 1 kelurahan. 6. Kecamatan Hulu Palik, terdiri dari 15 desa.

7. Kecamatan Putri Hijau, terdiri dari 9 desa.

8. Kecamatan Ketahun, terdiri dari 11 desa dan 6 desa persiapan. 9. Kecamatan Air Besi, terdiri dari 15 desa.

(17)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 6

10. Kecamatan Lais, terdiri dari 12 desa dan 1 kelurahan. 11. Kecamatan Napal Putih, terdiri dari 10 desa.

12. Kecamatan Air Napal, terdiri dari 12 desa. 13. Kecamatan Enggano, terdiri dari 6 desa. 14. Kecamatan Air Padang, terdiri dari 10 desa. 15. Kecamatan Batik Nau, terdiri dari 15 desa. 16. Kecamatan Ulok Kupai, terdiri dari 10 desa.

17. Kecamatan Tanjung Agung Palik, terdiri dari 10 desa. 18. Kecamatan Marga Sakti Sebelat, terdiri dari 10 desa, dan 19. Kecamatan Pinang Raya, terdiri dari 10 desa.

Gambar 1.1.

Peta Administrasi Kabupaten Bengkulu Utara

Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2015 - 2035

Sedangkan 220 desa dan kelurahan yang dimiliki oleh kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1.1

(18)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 7 Di Kabupaten Bengkulu Utara

No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Keterangan

1. Arga Makmur 14 2 16 2. Batik Nau 15 0 15 3. Giri Mulya 6 0 6 4. Kerkap 17 1 18 5. Hulu Palik 15 0 15 6. Ketahun 11 0 11 7. Putri Hijau 9 0 9 8. Lais 12 1 13 9. Air Padang 10 0 10 10. Enggano 6 0 6 11. Air Napal 12 0 12 12. Air Besi 15 0 15 13. Padang Jaya 12 0 12 14. Napal Putih 10 0 10 15. Arma Jaya 11 1 12 16. Tanjung Agung Palik 10 0 10 17. Ulok Kupai 10 0 10

18. Marga Sakti Sebelat 10 0 10

19. Pinang Raya 10 0 10

Jumlah 215 Desa 5 Kelurahan 220

Desa/Kel

Sumber : Bagian Adm.Pemerintahan Setdakab BU, 2016

3. Komposisi Aparatur Sipil Negara pada Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara

Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan Desember 2016 berjumlah sebanyak 5.363 orang, terdiri dari 3.166 orang ASN pria dan 2.906 orang ASN wanita.

Sebaran ASN pada dinas/instansi termasuk kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2.

Data Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara Pada Dinas / Instansi Tahun 2016

No. SKPD Jumlah

1. Sekretariat Daerah 122

2. Sekretariat DPRD 42

3. Sekretariat KPUD 15

4. Inspektorat Daerah 31

5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 71 6. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata 39

7. Dinas Kesehatan 94

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 50 9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 48 10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 35

11. Dinas Pekerjaan Umum 181

12. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 32 13. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 51 14. Dinas Pertanian dan Peternakan 76 15. Dinas Kelautan dan Perikanan 55 16. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 49 17. Dinas Pertambangan dan Energi 33 18. Dinas Pendapatan Daerah 39

19. Dinas Sosial 34

(19)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 8

No. SKPD Jumlah

21. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 55 22. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 35

23. Badan Lingkungan Hidup 43

24. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh 110 25. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 97 26. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah 43 27. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

Desa 37

28. Badan Narkotika Kabupaten 20 29. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 39 30. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) 31 31. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 17 32. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 22

33. Kantor Camat Enggano 19

34. Kantor Camat Air Napal 32

35. Kantor Camat Air Besi 28

36. Kantor Camat Kerkap 29

37. Kantor Camat Arga Makmur 28 38. Kantor Camat Padang Jaya 19 39. Kantor Camat Giri Mulya 15

40. Kantor Camat Lais 27

41. Kantor Camat Batik Nau 28

42. Kantor Camat Ketahun 20

43. Kantor Camat Putri Hijau 18 44. Kantor Camat Napal Putih 19 45. Kantor Camat Air Padang 22 46. Kantor Camat Hulu Palik 28 47. Kantor Camat Tanjung Agung Palik 19

48. Kantor Camat Arma Jaya 29

49. Kantor Camat Ulok Kupai 17 50. Kantor Camat Pinang Raya 15 51. Kantor Camat Marga Sakti Sebelat 14 52. Kantor Lurah Gunung Alam 10

53. Kantor Lurah Purwodadi 14

54. Kantor Lurah Kemumu 14

55. Kantor Lurah Lubuk Durian 9 56. Kantor Lurah Pasar Lais 10 57. Rumah Sakit Umum Arga Makmur 198

Puskesmas 618

Guru, TU dan Penjaga Sekolah 2.383

Jumlah 5.363 orang

Sumber : BKPPD Kab. BU, 2016

Sebagian besar pegawai Kabupaten Bengkulu Utara adalah pegawai bergolongan III yaitu berjumlah 2.923 orang. Sedangkan pegawai golongan IV sebanyak 1.465 orang, golongan II sebanyak 916 orang, dan golongan 1 berjumlah 59 orang. Terjadi penurunan jumlah pegawai pada Tahun 2016 dikarenakan adanya pengalihan status kepegawaian guru SMA dan beberapa dinas tertentu yang menjadi pegawai provinsi.

Dinas Kesehatan terdiri dari pegawai kantor dinas kesehatan berjumlah 94 orang dan 618 orang bertugas di puskesmas – puskesmas. Sedangkan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari pegawai di Kantor Dinas berjumlah 71 orang dan 2.383 orang merupakan pegawai yang tersebar di sekolah - sekolah terdiri dari guru, Tata Usaha dan Penjaga Sekolah.

(20)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 9

Secara lengkap data aparatur sipil negara berdasarkan golongan pada SKPD yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.3.

Data Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan Kabupaten Bengkulu Utara

Pada Dinas / Instansi Tahun 2016

No. SKPD Golongan I II III IV Jumlah

1. Sekretariat Daerah 0 13 93 16 122

2. Sekretariat DPRD 1 6 32 3 42

3. Sekretariat KPUD 1 1 12 1 15

4. Inspektorat Daerah 0 3 20 8 31

5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 10 275 992 1.176 2.453 6. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata 0 4 26 9 39

7. Dinas Kesehatan 2 213 459 38 712

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0 2 40 8 50 9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 2 6 34 4 46 10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 0 4 25 5 34

11. Dinas Pekerjaan Umum 6 65 106 4 181

12. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 0 2 23 7 32 13. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0 6 38 7 51 14. Dinas Pertanian dan Peternakan 0 6 62 8 76 15. Dinas Kelautan dan Perikanan 0 0 44 11 55 16. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 0 3 38 8 49 17. Dinas Pertambangan dan Energi 0 0 27 6 33

18. Dinas Pendapatan Daerah 0 5 26 8 39

19. Dinas Sosial 1 2 26 5 34

20. Satpol PP 1 8 27 5 41

21. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 0 6 47 2 55 22. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0 2 30 5 35

23. Badan Lingkungan Hidup 0 5 26 12 43

24. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh 1 9 75 25 110 25. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 1 12 66 18 97 26. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah 0 6 33 4 43 27. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes 0 4 25 8 37 28. Badan Narkotika Kabupaten 0 1 14 5 20 29. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 0 10 25 4 39

30. BPMPPTSP 0 3 24 4 31

31. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 0 3 14 0 17 32. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 0 7 12 3 22

33. Kantor Camat Enggano 1 5 12 1 19

34. Kantor Camat Air Napal 0 14 16 2 32

35. Kantor Camat Air Besi 2 15 10 1 28

36. Kantor Camat Kerkap 5 11 12 1 29

37. Kantor Camat Arga Makmur 0 13 14 1 28 38. Kantor Camat Padang Jaya 0 6 12 1 19

39. Kantor Camat Giri Mulya 1 4 8 2 15

40. Kantor Camat Lais 0 13 9 2 24

41. Kantor Camat Batik Nau 3 13 10 2 28

42. Kantor Camat Ketahun 0 8 12 0 20

43. Kantor Camat Putri Hijau 2 6 9 1 18

44. Kantor Camat Napal Putih 3 7 8 1 19

45. Kantor Camat Air Padang 1 11 9 1 22

46. Kantor Camat Hulu Palik 3 11 13 1 28 47. Kantor Camat Tanjung Agung Palik 4 7 7 1 19

48. Kantor Camat Arma Jaya 1 12 15 1 29

49. Kantor Camat Ulok Kupai 1 9 6 1 17

50. Kantor Camat Pinang Raya 0 6 9 0 15

51. Kantor Camat Marga Sakti Sebelat 3 3 5 3 14

52. Kantor Lurah Gunung Alam 0 1 9 0 10

53. Kantor Lurah Purwodadi 0 3 11 0 14

54. Kantor Lurah Kemumu 1 5 8 0 14

(21)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 10

No. SKPD Golongan I II III IV Jumlah

56. Kantor Lurah Pasar Lais 0 2 8 0 10

57. Rumah Sakit Umum Arga Makmur 2 38 143 15 198

Jumlah 59 916 2.923 1.465 5.363

orang

Sumber : BKPPD Kab. BU, 2016

Secara detail per golongan Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.4.

Data Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara Menurut Golongan Tahun 2016

No. Golongan a b Jumlah c d Jumlah

1. Golongan I 6 5 25 23 59

2. Golongan II 176 208 349 183 916

3. Golongan III 802 906 546 669 2.923

4. Golongan IV 1357 76 29 3 1.465

Jumlah 5.363

Sumber : BKPPD Kab. BU, 2016

C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI

Dalam hubungannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, beberapa permasalahan daerah dalam Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut :

Permasalahan yang ada di bidang pendidikan antara lain :

1. belum optimalnya pelaksanaan program paud, dikdas, dikmen, tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan non formal, dan manajemen pelayanan pendidikan yang disebabkan oleh :

a. keterbatasan anggaran

b. terbatasnya jumlah SDM/pegawai yang memiliki kompetensi di bidang tertentu yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan perkantoran. c. kurangnya pemerataan tenaga pengajar di tingkat sekolah dasar dan menengah,

khususnya guru SMK produktip dan sekolah di daerah terpencil.

d. kurangnya sarana dan prasarana penunjang di tingkat sekolah dasar dan menengah khususnya di daerah terpencil, seperti listrik, ruang belajar, ruang

(22)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 11

praktek, ruang laboratoriun, ruang perpustakaan, sarana olahraga dan media pembelajaran.

e. keterlambatan petunjuk teknis operasional dari pemerintah pusat sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang direncanakan.

2. tingkat pendidikan penduduk relatif rendah dan belum merata;

3. masih rendahnya kualitas dan kuantitas serta belum optimalnya penyebaran tenaga guru;

4. masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup besar antar kelompok masyarakat;

5. fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan menengah pertama dan yang lebih tinggi belum tersedia secara merata;

6. kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik;

7. masih belum maksimalnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; 8. kualitas tenaga pendidik yang relatif rendah.

Permasalahan yang ada di bidang kesehatan antara lain :

1. proporsi penempatan tenaga kesehatan belum maksimal sesuai dengan luas wilayah.

2. belum maksimal pelayanan kesehatan dipuskesmas dan jaringannya oleh karena perubahan struktur dan komposisi petugas di puskesmas.

3. masih rendahnya penampilan sarana kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

4. belum maksimalnya anggaran sektor kesehatan sesuai dengan amanat undang – undang kesehatan dan WHO

5. akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan belum optimal;

6. masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya; 7. masih rendahnya kinerja sumber daya manusia di bidang kesehatan;

8. masih rendahnya akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan; 9. kondisi kesehatan lingkungan masih rendah;

10. perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah; 11. jumlah tenaga kesehatan masih kurang dan tidak merata; 12. pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal; 13. peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal;

(23)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 12 Permasalahan yang ada di bidang pekerjaan umum antara lain :

1. tingginya laju tingkat kerusakan jalan baik jalan nasional, propinsi maupun kabupaten sehubungan tidak sebandingya antara laju pertambahan volume kerusakan dengan laju volume perbaikan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan anggaran, serta kondisi geografis, cuaca serta perilaku pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan yang terkait dengan batasan tonase jalan. 2. masih terbatasnya jumlah personil yang memiliki keahlian teknis

3. terbatasnya kemampuan mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat kontraktor 4. kondisi geografis kabupaten bengkulu utara yang masih banyak perbukitan terjal

sehingga biaya pengangkutan material ke lokasi pekerjaan pada umumnya tinggi 5. masih banyaknya jalan baik jalan negara, provinsi maupun kabupaten yang rusak; 6. masih banyaknya irigasi teknis dan jembatan yang rusak;

7. kondisi alat-alat berat yang sudah tidak memungkinkan untuk beroperasi; 8. banyaknya jalan desa dan lingkungan yang rusak;

9. masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas jalan, jembatan, dan irigasi;

10. masih minimnya dana untuk pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur (jalan, jembatan, dan irigasi);

11. masih rendahnya peran masyarakat dalam mendukung program kebersihan dan pertamanan;

12. masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani dalam hal air bersih;

13. masih banyaknya jaringan perpipaan air bersih yang sudah tua dan memerlukan pemeliharaan;

14. banyaknya gorong-gorong yang sudah rusak.

Permasalahan yang ada di bidang perumahan antara lain :

1. masih adanya permukiman masyarakat yang kurang layak;

2. masih terbatasnya jumlah investor yang menginvestasikan dananya ke bidang

perumahan;24

3. belum adanya Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman Daerah (RP4D) Kabupaten Bengkulu Utara.

Permasalahan yang ada di bidang penataan ruang antara lain :

(24)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 13

2. sosialisasi perlu dilakukan lebih efektif disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai.

3. personil bidang yang menangani penataan ruang daerah masih kurang. 4. kurang ditaatinya ketentuan penggunaan ruang wilayah dalam pelaksanaan

pembangunan oleh seluruh komponen daerah, yaitu masyarakat, pihak swata maupun pemerintah sendiri.

Permasalahan yang ada di bidang perhubungan antara lain :

1. banyaknya angkutan barang yang membawa barangnya tidak sesuai dengan klas jalan;

2. masih kurangnya rambu-rambu lalu lintas pada ruas jalan kabupaten; 3. masih kurangnya papan penunjuk arah.

Permasalahan yang ada di bidang informasi dan komunikasi antara lain :

1. kurangnya koordinasi antar unit pengolah data di SKPD dengan pusat data dalam hal ini bidang data dan informatika Bappeda kabupaten bengkulu utara yang berakibat kurang sinkronnya data antar berbagai dokumen.

2. belum terbangunnya aplikasi program strategis dan integrasi.

3. belum optimalnya lembaga peyiaran publik lokal radio Kharisma Ratu Samban sebagai alat informasi dan komunikasi.

Permasalahan yang ada di bidang lingkungan hidup antara lain :

1. kekurangan sarana dan prasarana baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.

2. terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) bidang lingkungan seperti D III Analisa Kimia, S1 MIPA Kimia, S1 Biologi,

3. Perlu adanya servis dan kalibrasinya alat-alat laboratorium lingkungan hidup karena ada beberapa alat yang rusak, strategi yang dilakukan adalah dengan mengajukan anggaran untuk servis dan kalibrasi alat-alat laboratorium;

4. belum adanya Pos Pelayanan Pengaduan Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH) strategi yang dilakukan adalah dengan mengajukan anggaran kepada Pemerintah Daerah untuk Pembentukan P3SLH;

5. kurangnya kuantitas sumber daya manusia yang dapat melakukan pemantauan lingkungan secara berkala, untuk mengukur kualitas lingkungan;

(25)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 14

7. belum adanya sanksi yang tegas terhadap perusahaan/ pelaku usaha yang merusak lingkungan;

8. masih banyaknya perambahan hutan pada kawasan hutan produksi, hutan produksi terbatas dan hutan lindung.

Permasalahan yang ada di bidang kependudukan dan catatan sipil antara lain :

1. kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya validitas data penduduk, sehingga dalam pengisian biodata penduduk masih banyak yang tidak sesuai dengan data legal yang dimiliki.

2. upgrade Program SIAK untuk kecamatan dan kabupaten memerlukan waktu, sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga pengelola SIAK.

3. terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur pengelola SIAK

4. masih ada masyarakat yang enggan mengurus KTP / KK sebelum benar-benar membutuhkan, terutama penduduk yang tempat tinggalnya jauh dari tempat pelayanan kependudukan

5. belum optimalnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal ini dapat dilihat bahwa adanya peningkatan permohonan akta kelahiran, penyelesaiannya belum dapat diselesaikan dengan tepat waktu karena terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yang ada.

6. kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya Akta – akta Catatan Sipil khususnya akta kelahiran, hal ini dapat dilihat pada saat mereka mengurus akta kelahiran masih banyak yang terlambat pelaporannya, sehingga hal ini dikhawatirkan adanya manipulasi data.

7. belum optimalnya kinerja aparat desa/kelurahan dalam melaksanakan tertib administrasi kependudukan.

8. kurangnya kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan. 9. validasi data belum optimal.

10. masih tingginya laju pertumbuhan penduduk; 11. masih tingginya tingkat kelahiran penduduk;

12. penyebaran penduduk yang tidak merata pada masing-masing wilayah;

13. kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi;

(26)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 15

15. masih kurangnya akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan masih lemahnya institusi daerah dalam menunjang pelaksanaan program keluarga berencana;

16. belum serasinya kebijakan kependudukan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan;

17. belum tertatanya administrasi kependudukan dalam rangka membangun sistem pembangunan, pemerintahan dan pembangunan yang berkelanjutan;

18. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan dan tertib administrasi belum memadai;

19. belum tersedianya bank data sebagai basis data kependudukan; 20. meningkatnya jumlah pengangguran terbuka;

21. berkurangnya lapangan kerja formal di perkotaan dan pedesaan;

22. banyaknya pekerja yang bekerja di lapangan kerja yang kurang produktif.

Permasalahan yang ada di bidang pemberdayaan perempuan antara lain :

1. lemahnya jaringan pemberdayaan perempuan dan kelembagaannya. 2. belum adanya persepsi yang sama tentang pengarusutamaan gender.

3. masih lemahnya perlindungan perempuan dan anak, terkait dengan kurangnya sosialisasi serta dukungan dan kepedulian masyarakat.

4. kurangnya informasi implementasi kebijakan serta lemahnya data pelaksanaan pembangunan yang berperspektif gender.

Permasalahan yang ada di bidang penanaman modal antara lain :

1. prosedur perizinan investasi relatif panjang dan membutuhkan biaya tinggi; 2. regulasi investasi yang belum maksimal dalam menciptakan iklim investasi yang

kondusif;

3. masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur penunjang investasi;

4. kurang optimalnya jaminan kepastian hukum terhadap iklim usaha investor.

Permasalahan yang ada di bidang kebudayaan antara lain :

1. masih lemahnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan;

2. belum adanya konsep, kebijakan dan strategi kebudayaan nasional yang dapat dijadikan rujukan dalam memajukan kebudayaan daerah;

(27)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 16

3. masih lemahnya ketahanan budaya daerah dalam menghadapi budaya asing (luar) dan media masa juga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam upaya pembentukan watak dan jati diri bangsa;

4. belum adanya pedoman perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kebudayaan;

5. masih lemahnya tenaga pengelola kebudayaan yang profesional;

6. hasil-hasil penelitian kebudayaan belum dimanfaatkan secara optimal; 7. data dan informasi kebudayaan belum dikelola secara profesional.

Permasalahan yang ada di bidang kepemudaan dan olah raga antara lain :

1. prestasi olahraga dalam berbagai cabang dan event olahraga baik pada tingkat provinsi maupun nasional masih belum memuaskan;

2. pembinaan dan pembibitan olahraga serta peningkatan prestasi olahraga belum didukung ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga;

3. jumlah dan mutu sumber daya manusia pelaku olahraga belum mamadai;

4. belum terintegrasinya pembinaan dan pembibitan olahraga masyarakat untuk olahraga prestasi;

5. masih terbatasnya sarana dan prasarana olahraga masyarakat untuk menunjang olahraga prestasi;

6. pembudayaan dan pemasyarakatan olahraga sebagai bagian dari upaya pembentukan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, belum menumbuhkan kepedulian masyarakat;

7. kesegaran jasmani belum dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terpola, sehingga hasilnya kurang memuaskan baik bagi peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat sejak dini, maupun dalam kaitannya dengan upaya peningkatan produktivitas kerja masyarakat;

8. organisasi atau lembaga keolahragaan yang ada, kualitas dan kinerjanya masih sangat memprihatinkan, karena pada umumnya belum dikelola secara profesional dan sungguh - sungguh;

9. kesejahteraan dan jaminan penghargaan bagi atlet, pelatih dan pembina olahraga yang berprestasi, menjadi salah satu masalah yang menyebabkan bidang olahraga kurang diminati untuk dijadikan sebagai profesi yang menjamin masa depan; 10. belum adanya sistem pendanaan yang sistematis dan berkesinambungan.

(28)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 17 Permasalahan pokok bidang pertanian diantaranya :

1. sulitnya petani untuk mendapatkan sarana produksi; 2. harga sarana produksi yang cukup tinggi;

3. tingginya tingkat fluktuatif harga – harga produksi petani; 4. produk pertanian tidak mampu bersaing dengan daerah lain; 5. tingginya angka alih fungsi lahan dari sawah ke perkebunan;

6. masih rendah ketersediaan sarana akses infrastruktur jalan usaha tani; 7. terbatasnya modal petani untuk berusaha tani;

8. terbatasnya akses masyarakat tani untuk mendapatkan akses permodalan; 9. kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi;

10. lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tata niaga dan belum adilnya sistem pemasaran;

11. lahan pengusahaan petani relatif sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi; 12. masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan

produk pertanian sehingga produktifitas dan nilai tambah produk pertanian rendah;

13. tingginya ketergantungan pada beras dan rentannya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga;

14. lemahnya koordinasi antar stakeholder dan birokrasi untuk pembangunan bidang pertanian;

15. masih rendahnya sumber daya manusia yang bekerja pada sektor pertanian; 16. harga jual hasil pertanian masih rendah;

17. ingginya biaya pemasaran;

18. minimnya sarana dan upaya penelitian bidang pertanian.

Permasalahan sektor perkebunan diantaranya :

1. banyaknya perkebunan rakyat yang sudah tua dan rusak, yang perlu diremajakan; 2. rendahnya produktifitas perkebunan rakyat:

a. petani masih terbatas menggunakan bibit unggul;

b. sulitnya petani untuk mendapatkan bibit unggul serta tingginya harga bibit unggul;

c. kurangnya kesadaran petani dalam pemeliharaan kebun;

(29)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 18

3. masih rendahnya penggunaan sarana teknologi baik untuk budidaya, maupun pengolahan hasil produksi perkebunan;

4. lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran;

5. masih rendahnya sumber daya manusia perkebunan; 6. masih terdapat perkebunan besar swasta yang bermasalah;

7. rendahnya kesadaran pemilik kebun-kebun kecil (maksimal 25 ha) untuk mengurus izin usaha perkebunan;

8. terbatasnya akses petani ke sumber daya produktif termasuk permodalan dan layanan usaha;

9. lahan pengusahaan petani relatif sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi; 10. masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan

produk perkebunan sehingga produktifitas dan nilai tambah produk perkebunan rendah;

11. akses pasar rendah, disebabkan oleh belum dimanfaatkannya informasi pasar secara optimal, masih tingginya peranan tengkulak dalam pemasaran, tidak adanya pasar lelang dan minimnya infrastruktur pendukung pemasaran;

12. sistem pemasaran kurang efisien;

13. kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi.

Permasalahan pokok bidang kehutanan diantaranya :

1. tingginya laju deforestasi akibat perambahan hutan, illegal logging, dan kebakaran hutan;

2. masih rendahnya kegiatan rehabilitasi dan perlindungan hutan;

3. kurangnya tenaga personil pembinaan dan pengamanan hutan (polisi hutan, PPNS, penyuluh kehutanan dan petugas lapangan lainnya);

4. kurangnya sarana dan prasarana pengamanan hutan; 5. masih banyaka ketidakjelasan tata batas kawasan hutan;

6. belum optimalnya sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan;

7. tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengawasan dan pengolahan hutan masih rendah;

8. rendahnya nilai hasil hutan non kayu yang sebenarnya berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar kawasan hutan;

(30)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 19

9. tingginya ancaman terhadap kerusakan keanekaragaman hayati; 10. lemahnya penegakan hukum bidang kehutanan.

Permasalahan pokok bidang energi dan sumber daya mineral diantaranya :

1. masih banyaknya masyarakat yang belum memperoleh fasilitas listrik;

2. masih terbatasnya jaringan listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN);

3. belum optimalnya pelayanan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN); 4. masih kurangnya pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha pertambangan; 5. kurangnya ketaatan perusahan untuk melaksanakan reklamasi;

6. masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kerusakan lingkungan karena usaha pertambangan;

7. minimnya ketersediaan data potensi pertambangan yang akurat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);

8. lemahnya penegakan peraturan bidang energi dan sumber daya mineral;

9. eksploitasi bahan galian yang tidak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan, masih adanya pemilik izin usaha pertambangan yang belum menempatkan dana reklamasi.

Permasalahan pokok bidang pariwisata diantaranya :

1. belum terdatanya objek-objek pariwisata yang potensial secara rinci;

2. belum terjalinnya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah serta industri pariwisata untuk menangani pariwisata daerah secara terpadu;

3. belum terolahnya objek-objek dan kawasan potensial pariwisata; 4. perencanaan pariwisata yang masih parsial;

5. belum adanya pengembangan sistem informasi kepariwisataan;

6. belum tercapainya keterpaduan berbagai sektor untuk secara bersama mengembangkan pariwisata;

7. belum tersosialisasinya rencana pengembangan pariwisata ke berbagai sektor, instansi dan lembaga terkait lainnya.

Permasalahan pokok bidang kelautan dan perikanan diantaranya :

(31)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 20

2. belum optimalnya sarana pembenihan, baik balai benih ikan (bbi) maupun upr sehingga belum didapatkannya benih yang bermutu, dengan jumlah yang cukup dan berkelanjutan;

3. dana operasional Balai Benih Ikan (BBI) masih sangat kecil; 4. kurangnya biaya dan sarana petugas penyuluh;

5. mahalnya harga pakan ikan;

6. lemahnya sistem pemasaran ikan budidaya;

7. kebijakan pengelolaan pulau kecil terluar (pulau enggano dan pulau mega) masih belum optimal;

8. konflik pemanfaatan ruang wilayah laut; 9. degradasi garis pantai dan terumbu karang; 10. kurang pengawasan perizinan kapal;

11. lemahnya permodalan nelayan;

12. masih kurangnya sarana dan prasarana perikanan tangkap; 13. rendahnya mutu hasil perikanan tangkap;

14. kurangnya sarana prasarana yang menunjang pemasaran ikan segar;

15. rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pengolahan hasil perikanan; 16. kurangnya tenaga profesional pengolahan hasil perikanan;

17. lemahnya manajemen informasi pemasaran ikan;

18. lemahnya pengawasan terhadap sumber daya kelautan dan perikanan, karena keterbatasan dana;

19. sarana pengawasan/kapal patroli yang ada tidak dapat beroperasi karena mengalami rusak berat;

20. illegal fishing yang dilakukan oleh kapal asing (luar daerah) maupun nelayan lokal. pelanggaran nelayan lokal dalam hal penggunaan alat tangkap terlarang, bahan terlarang, dan pelanggaran jalur penangkapan;

21. masih terbatasnya jumlah personil yang terlatih.

Permasalahan yang ada di bidang koperasi dan usaha kecil menengah antara lain :

1. rendahnya produktivitas, sehingga menimbulkan kesenjangan antara pelaku usaha kecil, menengah dan besar:

a. rendahnya kualitas sumber daya manusia umkm khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi dan pemasaran;

(32)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 21

b. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM.

2. terbatasnya variasi usaha maupun produk yang dihasilkan sehingga produk yang dihasilkan bersifat umum/ tidak unik;

3. industri belum tumbuh berdasarkan keunggulan komparatif yang dimiliki sehingga sulit bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain;

4. terbatasnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi dan pasar;

5. masih rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi UMKM; 6. kurang kondusifnya iklim usaha, diantaranya adalah:

(a). Ketidakpastian dan ketidakjelasan prosedur perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya transaksi, panjangnya proses perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi,

(b). Praktek bisnis dan persaingan usaha yang tidak sehat,

(c). Lemahnya koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM dan belum optimalnya peran dunia perbankan dalam pembinaan UMKM.

Permasalahan yang ada pada sektor peternakan :

1. lemahnya manajemen usaha peternakan, terutama ternak besar;

2. terbatasnya petugas Inseminasi Buatan (IB), serta sarana dan prasarana; 3. belum optimalnya pelayanan kesehatan hewan;

4. pola usaha tani tradisional dengan melepas ternak ke alam terbuka tanpa pengawasan menimbulkan tingginya serangan penyakit dan gangguan keamanan ternak itu sendiri;

5. rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berkecimpung di sub sektor peternakan baik di bidang manajemen usaha peternakan maupun teknis peternakan;

6. kurangnya pengawasan terhadap kualitas pakan ternak.

Permasalahan yang ada di bidang investasi :

1. peruntukan lahan untuk kegiatan usaha yang ditentukan pemerintah masih banyak yang terlantar dan tidak dipergunakan secara produktif oleh investor; 2. terbatasnya ketersediaan infrastruktur penunjang investasi;

(33)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 22 Permasalahan yang ada di bidang aparatur :

1. kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya berdasarkan prinsip organisasi yang efisien dan efektif;

2. penerapan manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan profesionalitas dan kinerja aparatur;

3. masih banyaknya celah terjadinya penyimpangan yang mengarah pada penyalahgunaan wewenang dalam birokrasi;

Permasalahan yang ada di bidang hukum :

1. masih rendahnya kesadaran masyarakat akan penegakan hukum;

2. terjadinya pelanggaran hukum masih banyak karena dasar ketidaktahuan masyarakat terhadap hukum.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sistematika penulisan Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Executive Summery Kata Pengantar

Berisikan pengantar dari Bupati Bengkulu Utara

Daftar Isi Daftar Tabel

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memuat latar belakang penyusunan Laporan Kinerja

B. Gambaran Organisasi

Memuat tentang gambaran Kabupaten Bengkulu Utara meliputi gambaran umum, gambaran Pemerintahan kabupaten Bengkulu Utara dan komposisi pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.

(34)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 23

BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis

Menyajikan perencanaan kinerja yang digariskan di dalam RPJMD mulai dari Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran dan Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan Pembangunan.

B. Rencana Kinerja Tahunan

Menyebutkan Rencana Kinerja Tahun 2016 berdasarkan prioritas dan sasarannya dengan melihat permasalahan yang dihadapi, dan menetapkan anggarannya.

C. Perjanjian Kinerja

Menyebutkan Perjanjian Kinerja oleh Bupati Bengkulu Utara untuk dapat melaksanakan program kegiatan dan mencapai target kinerja dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam satu tahun anggaran.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. Capaian Kinerja Organisasi

Menyajikan capaian kinerja setiap misi dan sasaran beserta target indikator kinerjanya sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi, sebagaimana diperjanjikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Daerah yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian diuraikan analisis/penjelasannya, beserta data pendukungnya. Juga menjelaskan fruktuasi yang terjadi pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

B. Realisasi Anggaran

Menggambarkan alokasi anggaran serta realisasi seluruh anggaran daerah tahun 2016 untuk melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai sasaran strategis.

BAB IV. PENUTUP

Menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan kinerjanya.

(35)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 24

BAB II

PERENCANAAN

KINERJA

(36)

Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 24

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Rencana strategis pembangunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dituangkan ke dalam dokumen RPJMD 2011-2016 yang di tetapkan dengan Perda Nomor : 6 Tahun 2011, RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode 5 tahun yaitu masa jabatan. Dalam penyusunannya, RPJMD disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

RPJMD lebih lanjut diuraikan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dibuat setiap tahunnya dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati yang dijadikan sebagai dasar penyusunan kegiatan dan anggaran dalam APBD.

RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara terpilih pada saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) tanggal 15 Desember 2010 dan telah dilantik pada Jumat tanggal 4 Februari 2011 yang lalu.

1. Visi dan Misi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan, kemana organisasi harus dibawa, agar

dapat eksis, antisipatif dan inovatif serta merupakan suatu gambaran yang menantang tentang suatu keadaan masa depan yang diinginkan dan ingin dicapai.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara 2011-2016 menetapkan visi yang merupakancita-cita yang ingin dicapai yaitu :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BENGKULU UTARA YANG MANDIRI, MAJU, DAN

BERMARTABAT”

Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai gambaran harapan yang ingin dicapai pada periode pembangunan Tahun 2011– 2016. Mengandung makna bahwa masyarakat Bengkulu Utara dalam lima tahun ke depan harus menjadi maju dan sejahtera. Variabel mandiri ditandai dengan indikator kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan parameter ekonomi makro dan struktur

BAB II

Gambar

Tabel 3.30. Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan Indikator SPM  Di BLUD RSUD Arga Makmur Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Susu impor yang didatangkan dari luar negeri merupakan susu olahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan susu sapi segar sangat tergantung dari produksi susu nasional di

Mesin S80ME-C7 milik MAN yang bermesin diesel mengkonsumsi 155 grams (5.5 oz) bahan bakar per kWh dan menghasilkan efisiensi sebesar 54.4%, sehingga

Sebagai naskah Sunda Kuno, Fragmen Carita Parahyangan merupakan salah satu naskah Sunda dari abad XVI Masehi yang berbahan lontar dan ditulis dalam bahasa serta aksara Sunda

Peta tanah daerah penelitian digunakan untuk mengidentifikasi jenis tekstur tanah pada lokasi stasiun cuaca yang datanya digunakan dalam analisis neraca air lahan

Memberikan teguran/sanksi kepada pejabat perbendaharaan Satker yang terlambat dalam menyelesaikan tagihan sesuai waktu yang telah ditentukan. Membuat SPM per output dalam satu

Untuk menjadikan rumah sakit yang bersih maka harus memenuhi kriteria- kriteria dengan melakukan upaya penyelenggaraan kebersihan lingkungan rumah sakit, maka dibutuhkan

Sedangkan menurut Steinberg (dalam Susanto, 2011), membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak pra sekolah. Program ini merupakan

Chaos yang digunakan memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap kunci dekripsi yang digunakan. Artinya, jika terjadi perubahan pada kunci yang digunakan untuk melakukan