• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Kurikulum dan Stuktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Kurikulum dan Stuktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

a. Kurikulum dan Stuktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan perkuliahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan struktur kurikulum adalah pengelompokan mata kuliah berdasarkan sifatnya dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan seperti: Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Profesi (MKP), Mata Kuliah Keahlian (MKK), dan Mata Kuliah Pilihan (MKP).

Adapun stuktur kurikulum di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia dengan jumlah sks yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebanyak 144 sks. Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) merupakan salah satu Mata Kuliah Keahlian Program Studi (MKK Program Studi ) Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI, dengan jumlah bobot mata kuliah sebanyak 4 sks dari 73 sks yang harus ditempuh, Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) ini dilaksanakan pada semester ganjil khususnya dikontrak pada semester 5.

(2)

44 b. Deskripsi Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II

c. Berdasarkan silabus mata kuliah yang penulis dapatkan, Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada para mahasiswa meliputi:

a) Pemrograman arsitektur diantaranya : merancang ruang bangunan, bentuk dan masa bangunan; estetika dan estetika arsitektur, pengetahuan determinasi alam dan budaya dalam arsitektur, pendekatan intuisi dan dasar perancangan arsitrekur.

b) Fungsi, ruang dan bentuk meliputi: kegiatan, organisasi dan sirkulasi. c) Teknologi bangunan meliputi : struktur, konstruksi, bahan dan utilitas

bangunan dan persyaratan ruang.

d) Estetika yaitu: skala, proporsi dan warna.

e) Lingkungan: kondisi lokasi dan lahan, iklim dan topografi. Serta Kelembagaan: peraturan membangun.

f) Perancangan bangunan multi-fungsi berupa masa tunggal dan majemuk berlantai 1 sampai 3 diatas lahan ideal.

d. Identitas Mata Kuliah

Identitas mata kuliah, merupakan rincian mata kuliah yang terdiri atas: Nama, kode, dan bobot sks mata kuliah, mata kuliah prasyarat, dilaksanakan pada semester ganjil/genap.

Adapun identitas dari Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) adalah sebagai berikut:

(3)

45 Nama Mata Kuliah : Studio Perancangan Arsitektur II

Nomor Kode : TA 231

Jumlah sks : 4 sks

Semester : 5 (lima)

Kelompok Mata Kuliah : MKK Program Studi

Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Arsitektur/ S-1 Status Mata Kuliah : Mata kuliah lanjutan

Prasyarat : Studio PerancanganArsitektur I, Gambar Teknik, dan Stuktur Bangunan

Tim Dosen : Drs. Salmon Zakarias Tutkey.

Lucy Yosita, ST, MT Nuryanto S.Pd, MT Diah Sri Hartati ST, MT Diah Cahyani ST,MT e. Tujuan Umum Mata Kuliah

Mata kuliah ini memiliki tujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang pemrograman arsitektur, perancangan bentuk dan bangunan, prinsip-prinsip organisasi, komposisi ruang, bentuk dan masa bangunan, ekspresi estetis melalui pengembangan potensi intuisi dan kognisi dalam kasus-kasus perancangan bangunan multi-fungsi dengan beberapa parameter disain pokok.

(4)

46 f. Pendekatan pembelajaran secara umum;

Pendekatan dalam pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II(SPA II) adalah: Intuitif-kreatif dan kognitif-eksplanatif dalam bentuk studio perancangan. g. Evaluasi hasil belajar mahasiswa;

Evaluasi yang dilakukan dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) adalah berupa: proses desain dalam pelaksanaan tugas studio, review tugas, UTS dan UAS.

h. Rincian isi/materi kuliah setiap pertemuan (garis besar)

Adapun rincian materi perkuliahan dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) selama satu semester seperti yang tercantum dalam silabus adalah sebagai berikut :

Pertemuan 1 : Rencana perkuliahan, Review tentang Fungsi, Ruang dan Estetika.

Pemahaman tentang proses perancangan arsitektur sebagai rangkaian perwujudan arsitektur: filosofi, idea dan konsep serta aplikasi perancangan bangunan arsitektur.

Pertemuan 2 : Pemrograman Arsitektur, Kegiatan, Organisasi dan Sirkulasi. Pengarahan Tugas Disain I: Bangunan Umum Non-Komersial (Bangunan umum yang memiliki sifat aktivitas layanan non-komersial) berlantai 1–3 lantai, bermasa tunggal.

Pertemuan 3 : Ruang Arsitektural: Hubungan dan Jalinan Ruang Publik dan Privat

(5)

47 Pertemuan 4 : Bentuk Arsitektural: Tata Susun dan Tata Atur Arsitektural. Lanjutan Tugas Disain I: Preliminary Design; Assistensi

Pertemuan 5 : Prinsip-prinsip Perancangan Tapak

Lanjutan Tugas Disain I: Eksplorasi Design dan Disain Development; Pertemuan 6 : Struktur, Konstruksi dan Material Arsitektural

Lanjutan Tugas Disain I: Disain Development; Assistensi Pertemuan 7 : Utilitas Bangunan dan Persyaratan Ruang Lanjutan Tugas Disain I: Final Design; Assistensi

Pertemuan 8 : Skala, Proporsi, Komposisi dan Warna.

Lanjutan Tugas Disain I: Perspektif Ekterior dan Interior (salah satu ruang utama) ; Assistensi

Pertemuan 9 : Lokasi, Kondisi Lahan: iklim dan topografi

Pengarahan Tugas Disain II: Bangunan Umum Pendidikan, berlantai 3 dengan masa majemuk.

Pertemuan 10 : Peraturan Membangun: Undang-Undang Bangunan, Peraturan Membangun dan Peraturan Bangunan.

Lanjutan Tugas Disain II: Programming; assistensi dan responsi

Pertemuan 11 : Lanjutan Tugas Disain II: Preliminary Design; Assistensi

Pertemuan 12 : Lanjutan Tugas Disain II: Eksplorasi Design dan Design Development;

Pertemuan 13 : Lanjutan Tugas Disain II: Design Development; Assistensi Pertemuan 14 : Lanjutan Tugas Disain II: Design Development; Assistensi Pertemuan 15 : Lanjutan Tugas Disain II: Final Design; Assistensi

(6)

48 Pertemuan 16 : Lanjutan Tugas Disain II: Perspektif Eksterior dan Interior (ruang utama);

i. Daftar Referensi Mata Kuliah

Dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), terdapat beberapa referensi yang dijadikan rujukan untuk membantu dalam pembelajaran, adapun Referensi dari Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) adalah sebagai berikut:

1. Ching, Francis DK. 1985. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya. terjemahan. Jakarta: Erlangga.

2. Krier, Rob. 1988. Architectural Composition. New York: Rizzoli.

3. Laseau, Paul. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. terjemahan Sri Rahaju et.al, Bandung: Penerbit ITB.

4. Smithies, Kenneth. 1987. Prinsip-prinsip Perancangan dalam Arsitektur, terjemahan Aris Oggodipuro. Bandung: Intermatra.

5. Snyder, James C, dan Anthony J. Catanese. 1985. Pengantar Arsitektur. terjemahan. Jakarta: Erlangga.

6. Van de Ven, Cornelis. 1991. Ruang dalam Arsitektur. terjemahan. Jakarta: Gramedia.

7. Zevi, Bruno. 1993. Architecture as Space. New York: Da Capo Press. 8. _____. 1986. Tata Atur: Pengantar Merancang Arsitektur. terjemahan.

(7)

49 B. Penyajian Hasil dan Pengolahan Data

1. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu :

a. Tenaga pengajar / tim dosen

Tenaga pengajar/tim dosen dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) berjumlah 5 orang, yang terdiri dari satu orang dosen penanggung jawab Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) dan para dosen pembimbing/asisten dosen yang berjumlah empat orang.

b. Peserta Belajar/mahasiswa

Peserta belajar dalam hal ini mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) berjumlah 107 orang. mahasiswa tersebut terdiri dari berbagai angkatan di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Pada semester ganjil ini Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) dibuka untuk angkatan 2007, akan tetapi masih ada angkatan sebelumnya yang mengontrak, alasannya ada yang memang belum mengontrak tapi mayoritas mengontrak ulang karena belum lulus atau ingin memperbaiki nilai. Berikut ini tabel dan grafik jumlah mahasiswa berdasarkan angkatan:

Tabel 4.1

Daftar mahasiswa berdasarkan angkatan

Angkatan Jumlah Persentase (%)

2002 2 1.9% 2003 2 1.87% 2004 8 7.48% 2005 33 30.84% 2006 61 57.01% 2007 1 0.93% Jumlah Total 107 100.0%

(8)

50 Grafik 4.1 : Daftar mahasiswa berdasarkan angkatan

2. Persiapan/ Perencanaan Pembelajaran

Studio Perancangan Arsitektur II a) Perencanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden tenaga pengajar/tim dosen Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), perencanaan pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II). dibuat oleh dosen penanggung jawab/dosen pengampu, sedangkan keterlibatan dosen pendamping tidak terlalu banyak dalam hal perencanaan pembelajaran.

b) Pembagian Tugas Tim Dosen

Tahapan perencanaan ini pula dibuat pembagian tugas dari masing-masing dosen pembimbing untuk pelaksanaan kegiatan perkuliahan terutama

(9)

51 untuk pembagian bimbingan mahasiswa, dimana setiap dosen pembimbing dibagi berdasarkan jenis bangunan yang ditugaskan terhadap mahasiswa.

Adapun pembagian tugas ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.2

Pembagian Tugas Dosen berdasarkan jenis bangunan

Dosen Dosen A Dosen B Dosen C Dosen D Dosen E Jenis Bangunan Bangunan Pendidikan Bangunan Peribadatan Bangunan Ekonomi Bangunan Hunian Banaguan Perkantoran

c). Analisis mata kuliah

Dalam perencanaan pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) dosen penanggung jawab membuat analisis mata kuliah berdasarkan kebutuhan serta tujuan dari Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II).

Untuk analisis mata kuliah diperhatikan hubungan Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) dengan mata kuliah-mata kuliah lain dalam kelompok mata kuliah program studi, adapun hasil analisis mata kuliah ini adalah adanya prasyarat Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), karena status Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II merupakan mata kuliah lanjutan dan dibutuhkan beberapa kemampuan dasar dalam merancang. Maka dalam mata kuliah ini disyaratkan telah lulus Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 (SPA I), gambar teknik, kontruksi bangunan, dan stuktur bangunan untuk menunjang tugas pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II).

(10)

52 d). Analisis Urutan Kompetensi

Dalam menentukan urutan kompetensi dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) diurutkan berdasarkan urutan dalam langkah-langkah desain bangunan yaiu:

1) Menguraikan materi tugas

2) Mempersiapkan data dan referensi

3) Identifikasi data,Studi banding dan tipologi bangunan 4) Penyusunan Program Ruang dan Luasan Ruang 5) Perencanaan dan pengolahan tapak

6) Penyusunan pola hubungan ruang dan hirarki ruang 7) Organisasi Ruang dalam bentuk Zoning dan Site plan 8) Gubahan massa bangunan

9) Tranformasi program ruang dan konsep berupa denah bangunan 10) Estetika bangunan (tata ruang, suasana dan karakter bangunan

berupa tampak bangunan (depan dan samping)

11) Stuktur dan kontruksi bangunan berupa gambar potongan memanjang dan melintang

12) Teknik komunikasi serta presentasi arsitektur, berupa gambar detail, prespektif interior maupun exterior

(11)

53 Untuk materi pembelajaran disesuikan dengan kompetensi yang diharapkan dalam mata kuliah dengan mempergunakan berbagai referensi/buku yang menunjang.

d) Analisis waktu pembelajaran

Analisis waktu pembelajaran disesuikan dengan standar bobot 1 sks. untuk Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) yang termasuk mata kuliah praktikum sandar bobot 1 sks adalah 50 menit tatap muka dan 2 kali 60 tugas terstruktur. Artinya Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) yang memiliki bobot 4 sks lama pertemuannya adalah 4 X 170 menit, yaitu 680 menit atau 11 jam 20 menit,

e) Analisis media dan alat

Untuk media serta alat yang dipergunakan dalam pembelajaran didasarkan atas kebutuhan dalam membantu para pemateri untuk menyampaikan materi perkuliahan agar lebih mempermudah proses pemahaman mahasiswa. Alat yang digunkan diantanya white board, Infocus, dan contoh gambar.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) Kegiatan perkuliah studio perancangan arsitektur dilaksananakan setiap hari kamis dari jam 07.00- 12.00 WIB. Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan Studio Perancangan Arsitektur II dilaksanakan oleh tim dosen yang terdiri dari satu orang doen penanggung jawab dan empat orang asisten dosen/dosen pendamping.

(12)

54 Jumlah peserta perkuliahan yang terdaftar dalam daftar peserta perkuliahan yang dikeluarkan oleh BAAK semester ganjil tahun ajaran 2008-009 mencapai 107 orang, artinya dalam mata kuliah ini perbandingan antara dosen dengan mahasiswa tidak seimbang dimana setiap 1 dosen membimbing 21 orang mahasiswa.

Perbandingan dosen pembimbing dengan mahasiswa yang terjadi tidak sesuai jika dibandingkan dengan Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra yang jumlah perbandingan dosen pembimbing dengan mahasiswanya 1 : 10 ataupun dengan Studio Arsitektur di National University of Singapore perbandingan mahasiswa dengan dosen pembimbing untuk tingkat 3 adalah 1: 12 (J.Lukito Kartono).

Kondisi ini pula tidak sesuai dengan ketentuan pokok pengembangan kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia yang menyatakan rombongan belajar maksimum berjumlah 60 orang mahasiswa, apabila lebih maka perkuliahan harus dilakukan dalam kelas-kelas paralel.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen baik oleh Dosen Penanggung jawab ataupun dosen pembimbing Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan pra KBM,

Pada kegiatan ini dosen penanngung jawab mengkondisikan peserta untuk menerima materi perkuliahan, dan memberikan gambaran umum mengenai tugas yang harus dilakukan pada setiap pertemuan,

(13)

55 Adapun dosen pendamping membantu mengkondisikan peserta serta meyebarkan lembaran absensi untuk presensi mahasiswa.

Gambar 4.1 : Situasi Mahasiswa didalam studio (sumber : dokumentasi peneliti)

b) Inti Pembelajaran,

Pada kegiatan ini dosen penanggung jawab memberikan penjelasan mengenai pokok-pokok materi terkait tugas yang akan dikerjakan oleh para peserta, kemudian dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang akan bertanya terkait materi yang telah disampaikan, dan setelah kegiatan ini dosen mempersilahkan kepada para mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang telah disiapkan untuk tiap minggunya.

(14)

56 Dalam kegiatan ini pula disampaikan tujuan dari pembelajaran kepada mahasiswa, juga pembahasan mengenai pokok-pokok materi yang diberikan dan disertai dengan contoh-contoh berupa gambar-gambar .

Ketika para peserta mengerjakan tugas para dosen pendamping mengontrol serta mengamati para peserta dalam melaksanakan tugasnya, dosen pendamping pun memberikan arahan kepada para mahasiswa terkait tugas yang mereka kerjakan, tidak jarang pada kegiatan ini terjadi diskusi antara para mahasiswa dengan para dosen terkait permasalahan yang terjadi selama proses mengerjakan tugas ini.

Gambar 4.2 : Kegiatan Diskusi Dengan dosen pembimbing dalam studio (sumber : dokumentasi peneliti)

c) Akhir pembelajaran,

Kegiatan pada akhir pembelajaran para dosen mengecek kemajuan tugas yang dikerjakan oleh para peserta serta memberikan masukan serta saran terkait hasil yang telah dicapai diakhir pembelajaran , dosen juga memberikan gambaran

(15)

57 serta tugas untuk pertemuan selanjutnya dan informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan mahasiswa.

d) Kegiatan Bimbingan/Asistensi

Kegiatan asistensi/bimbingan merupakan kegiatan tambahan disamping kegiatan perkuliahan yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada para mahasiswanya, kegiatan ini dilakukan didalam ataupun diluar jadwal perkuliahan Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II).

Jadwal untuk kegiatan asistensi pada setiap dosen pembimbing berbeda-beda, disesuaikan dengan kosongnya jadwal para dosen pembimbing, untuk jadwalnya sendiri fleksibel selama seminggu dari hari senin sampai hari jum’at, kegiatannya dilakukan 1-3 kali bimbingan dalam satu minggu sesuai dengan kebutuhan para mahasiswanya,

Untuk durasi bimbingan setiap mahasiswa berbeda-beda sesuai dengan hasil tugas yang telah mereka kerjakan serta banyak atau sedikitnya koreksian atas tugas para mahasiswa, kegiatan asistensi ini selain pengecekan tugas juga digunakan sebagai wahana diskusi terkait hal-hal yang belum diketahui para mahasiswa atau permasalahan yang ditemukan para mahasiswa.

(16)

58 e) Kehadiran Mahasiswa

Pengecekan kehadiran mahasiswa Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) dilakukan langsung oleh dosen penanggung jawab mata kuliah, biasanya dilakukan tidak hanya satu kali tetapi dilakukan ketiwa awal pembelajaran dan akhir pembelajaran mengingat panjangnya waktu belajar Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) ini.

f) Evaluasi Pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II)

Evaluasi Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) dilakukan setiap minggu sesuai dengan kemajuan tiap mahasiswa oleh para dosen pembimbingnya, akan tetapi ada juga evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui tingkat ketercapaian seluruh mahasiswa dalam mengerjakan tugas terstuktur yang telah diberikan yang dilakukan + setiap 6 minggu.

Indikator evaluasi yang dilakukan dalam perkuliahan Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) meliputi, kehadiran perkuliahan, proses design dalam pelaksanaan tugas studio, review tugas, tugas design, UTS dan UAS

Mekanisme Penilaian akhir terhadap mahasiswa dilakukan oleh masing masing dosen pendamping sesuai dengan pengelompokan mahasiswa, dan hasil

Gambar 4.3 : Kegiatan Asistensi

(17)

59 penilaian tersebut dikonsultasikan kepada dosen penanggung jawab untuk menjadi nilai akhir untuk perkuliahan Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II).

Berdasarkan data yang penulis dapatkan, hasil akhir yang diperoleh mahasiswa Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 mengalami perbaikan dibandingkan dengan semester ganjil tahun ajaran 2007/2008. Berikut ini tabel perbandingan nilainya :

Tabel 4.3

Perbandingan nilai akhir Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) semester ganjil tahun ajaran 2007/2008 dengan semester ganjil

tahun ajaran 2008/2009

PERBANDINGAN NILAI AKHIR

MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II SEMESTER GANJIL 2007/2008 DENGAN SEMESTER GANJIL 2008/2009

1-2007/2008 1-2008/2009

Nilai Jumlah Persentase Nilai Jumlah Persentase

A 14 17.1% A 34 31.8% B 14 17.1% B 21 19.6% C 10 12.2% C 8 7.5% D 3 3.7% D 0 0.0% E 36 43.9% E 5 4.7% BL 5 6.1% BL 39 36.4% Total 82 100.0% Total 107 100.0%

g) Pengorganisasian Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II)

Pengorganisasian Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) secara umum adalah pengadministrasian, pengaturan, dan penataan suatu kegiatan didalam studio. Dalam rangka melaksanakan proses pelatihan dan pengajaran di studio,

(18)

60 mahasiswa dibagi kedalam kelompok-kelompok yang dilatih dan dibina oleh dosen pembimbing. Dalam perkuliahan Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok kecil yang dibimbing oleh para dosen pembimbing

Di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI, terdapat kepala labolatorium yang merupakan kepanjangan tangan dari ketua jurusan yang bertangguang jawab terhadap kegiatan studio, dan dibantu oleh toolman studio dalam operasional hariannya.

h) Peraturan dan Tata Tertib Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) . Pada pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), secara tidak tertulis telah ada peraturan serta tata tertib yang bertujuan untuk mengatur serta mengkondisikan para peserta serta pengajar agar kegiatan pembelajaran di studio dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Peraturan serta tata tertib tersebut meliputi, peraturan kehadiran mahasiswa, peraturan mengenai pakaian, peraturan mengenai keterlambatan, tata tertib kelas, tata tertib mengenai peralatan yang menunjang kegiatan pembelajaran studio, format absensi mahasiswa, dan format absensi pembimbing. Sampai saat ini beberapa peraturan serta tata tertib tersebut masih berupa pemahaman saja dari masing-masing dosen, dan belum berupa peraturan serta tata tertib yang terpampang di studio sebagai peraturan dan tata tertib yang harus ditaati bersama oleh seluruh pengguna studio.

i) Peran Dosen Pembimbing/Asisten Dosen Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II)

(19)

61 Dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) terdapat dosen pembimbing untuk membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan tugas mata kuliah ini. Pada point ini penulis meneliti mengenai bagaimana peran serta fungsi dosen pembimbing yang ada terhadap para mahasiswa Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II). Untuk mendapatkan informasi ini penulis meyebarkan angket tentang peran dosen pembimbing bagi para mahaiswa, ada pun hasil dari angket tersebut adalah sebagai berikut :

Pada awal kegiatan perkuliahan dosen memberikan penjelasan mengenai peran dosen pembimbing/asisten dosen kepada para mahasiswa agar para mahasiswa mengetahui peran dosen pembimbing ini. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan pada 52 orang mahasiswa, 98,5 % menyatakan telah mendapatkan pemaparan informasi mengenai peran dosen pembimbing dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II).

Berdasarkan hasil diatas para mahasiswa telah mengetahui peran dari pembimbing/asisten dosen, akan tetapi rata-rata mahasiswa hanya bisa menuliskan 4 peran pembimbing/asisten dosen yang mereka ketahui dari 7 peran yang seharusnya yaitu peran pembimbing/asisten dosen sebagai fasilitator, pengendali, evaluator, organisator, Motivator, Partisipan, serta narasumber,

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil angket kepada mahasiswa terhadap peran dosen pembimbing/Asisten dosen dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(20)

62 Tabel 4.4

Hasil Angket Mahasiswa Terhadap Peran Dosen Pembimbing

Peran Dosen pendamping

Kriteria (jawaban Responden)

Total (%)

Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk

Jumlah (Orang) Porsentase (%) Jumlah (Orang) Porsentase (%) Jumlah (Orang) Porsentase (%) Jumlah (Orang) Porsentase (%) Jumlah (Orang) Porsentase (%) Fasilitator 10 19% 36 69% 6 12% 0 0% 52 100% Pengendali 9 17% 28 54% 14 27% 1 2% 52 100% Evaluator 11 21% 33 63% 7 13% 1 2% 52 100% Organisator 14 27% 35 67% 3 6% 0 0% 52 100% Motivator 14 27% 31 60% 6 12% 1 2% 52 100% Partisipan 12 23% 35 67% 5 10% 0 0% 52 100% Narasumber 14 27% 29 56% 8 15% 1 2% 52 100%

Sedangkan untuk mengetahui lebih jelas hasil penelitian terhadap 52 orang responden, dalam hal ini yaitu mahasiswa yang mengontrak Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitekstur II ( SPA II) mengenai peran dosen pembimbing sebagai

(21)

63 fasilitator, pengendali, organisator, motivator, evaluator, partisipan, dan narasumber dapat dilihat sebagaimana yang terdapat pada grafik-grafik berikut ini:

Peran Dosen Pembimbing Sebagai Fasilitator

Grafik 4.2 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Fasilitator

Berdasarkan grafik tersebut mengenai peran dosen pembimbing sebagai fasilitor yaitu dosen pembimbing bertanggung jawab atas terjadinya pembelajaran mahasiswa, mempermudah mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran serta kepekaan dosen pembimbing dalam menentukan strategi penyampaian materi pembelajaran yang sesuai, diperoleh hasil 19 % responden menyatakan sangat baik, 69% responden menyatakan baik, dan 12% responden menyatakan buruk.

(22)

64

Peran Dosen Sebagai Pengendali

Grafik 4.3 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Pengendali

Sedangkan untuk peran sebagai pengendali, yaitu dosen pembimbing melakukan suatu pengamatan yang ketat untuk menjamin bahwa mahasiswa tidak salah dalam langkah-langkah yang ditempuh ketika kegiatan perancangan, maka hasil penelitian diperoleh 17% responden menyatakan sangat baik, 54% responden menyatakan baik, 27% responden menyatakan buruk dan 2% responden menyatakan sangat buruk.

(23)

65 Untuk Peran sebagai sebagai evaluator yaitu dosen pendamping memberikan umpan balik atas kekeliruan dan kesalahan yang dibuat oleh pembelajar, maka diperoleh hasil dari responden sebesar 21 % responden menyatakan sangat baik, 63 % responden menyatakan baik, 13 % menyatakan buruk dan 2 % responden menyatakan sangat buruk.

Peran Dosen Pembimbing Sebagai Organisator

Grafik 4.5 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Organisator Grafik 4.4 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Evaluator

(24)

66 Untuk peran sebagai organisator yaitu dosen pendamping menjelaskan secara jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai melalui tugas yang akan dilaksanakan dan memberikan instruksi yang jelas, maka 27% responden menyatakan sangat baik, 67% responden menyatakan baik, dan 6% responden menyatakan buruk.

Peran Dosen Pembimbing Sebagai Motivator

Grafik 4.6 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Motivator

Untuk peran sebagai motivator yaitu dosen pembimbing mengantisipasi jalan keluar bila pembelajar mengalami kebingungan atau ketidakpahaman untuk melaksanakan/melanjutkan tugasnya. Dalam situasi seperti itu, dosen pembimbing mampu memberikan umpan balik atau saran-saran yang efektif kepada pembelajar. Dengan demikian pembelajar mendapatkan angin segar (motivasi) untuk merampungkan tugasnya, adapun hasil yang diperoleh dari reponden 27%

(25)

67 responden menyatakan sangat baik, 59% responden menyatakan baik, 12% responden menyatakan buruk dan 2% menyatakan sangat buruk.

Peran Dosen Pembimbing Sebagai Partisipan

Grafik 4.7 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Partisipan Untuk peran sebagai partisipan yaitu dosen pembimbing secara langsung atau tidak langsung, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk meminta saran atau masukan, tanpa terikat oleh kesenjangan status formal di antara Mahasiswa dan Dosen, untuk peran ini 23% responden menyatakan sangat baik, 67% responden menyatakan baik, dan 10% responden menyatakan buruk.

(26)

68 Grafik 4.8 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Narasumber

Untuk peran sebagai narasumber, dosen pembimbing harus selalu siap siaga untuk memberikan bantuan bila dibutuhkan. Ia harus pandai memerankan dirinya sebagai “kamus berjalan” bagi para mahasiswanya, berdasarkan grafik diatas 27% responden menyatakan sangat baik, 56% responden menyatakan baik,

15% responden menyatakan buruk dan 2% responden menyatakan sangat buruk.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara, observasi serta angket terhadap seluruh objek penelitian serta perbandingan terhadap beberapa kajian pustaka, penulis mencatat beberapa point yang menurut penulis dapat menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Yaitu:

a) Perencanaan Pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II

1) Pembuatan perencanaan pembelajaran dilakukan oleh dosen penanggung jawab namun keterlibatan dosen penembimbing tidak terlalu banyak

(27)

69 dalam menetukan perencanaan pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) .

2) Berdasarkan hasil wawancara, dokumen perencanaan pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) telah ada, Akan tetapi ada beberapa dokumen tertulis yang tidak penulis dapatkan seperti satuan acara pembelajaran.

3) Jumlah dosen tidak disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang mengontrak mata kuliah, akibatnya terjadi perbandingan dosen pembimbing dengan mahasiswa yang terlalu besar yaitu 1 : 21, yang idealnya 1:10-12 Perbandingan dosen pembimbing dengan mahasiswa yang terjadi tidak sesuai jika dibandingkan dengan Jurusan Arsitektur di Universitas Kristen Petra yang jumlah perbandingan dosen pembimbing dengan mahasiswanya 1 : 10 ataupun dengan Studio Arsitektur di National University of Singapore perbandingan mahasiswa dengan dosen pembimbing untuk tingkat 3 adalah 1: 12 (J.Lukito Kartono).

b) Pelaksanaan Pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) 1) Waktu pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) belum

sesuai dengan standar bobot 1 sks untuk mata kulaih praktikum dimana kegiatan perkuliahan dilakukan hanya berdurasi 5 jam sedangkan bobot untuk mata kuliah ini adalah 4 X 170 menit yaitu : 680 menit atau 11 jam 20 menit.

2) Lay Out studio kurang begitu mendukung kegiatan studio yang lebih fleksibel yang mendukung konsep”berpindah-pindah” . Dimana Lay Out

(28)

70 Studio yang ada tidak hanya digunakan untuk kegiatan studio tapi dipakai juga kegiatan perkuliahan yang lain. Akan lebih fleksibel jika Lay Out studio seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Lay Out Studio

(Sumber Liliany Sigit Arifin Dkk:2002)

3) Singkatnya waktu pengerjaan di studio yang hanya lima jam membuat pengamatan dosen pembimbing terhadap langkah pengerjaan mahasiswa dalam mengerjakan tugas kurang begitu maksimal karena sebagian besar tugas merupakan hasil pekerjaan di rumah.

c) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi Pembelajaran dilakukan oleh tim dosen Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II), evaluasi ini dilakukan terhadap kemajuan tugas yang telah diselesaikan mahasiswa, dilkukan setiap pekan serta ketika jadwal UTS serta jadwal UAS yang merupakan hasil kahir desain dari para mahasiswa

(29)

71 Penulis mencatatat terjadinya perbaikan nilai akhir mahasiswa Studio perancangan arsitektur II pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 dibandingkan dengan semester ganjil tahun ajaran 2007/2008. Dimana yang mendapatkan nilai A mengalami kenaikan dari 17.1% menjadi 31.8%, Utuk nilai B mengalami kenaikan dari 17.1% menjadi 19.6%, untuk nilai C mengalami penurunan dari 12.2% menajdi 7.5%, untuk nilai D mengalami penurunan dari 3.7% menjadi 0.0%, dan untuk nilai E mengalami penurunan dari 43.9% menjadi 4.7%, dan untuk yang BL mengalami kenaikan dari 6.1% menajdi 36.4%.

d) Peran Sebagai Dosen Pembimbing

Berdasarkan hasil angket terhadap mahasiswa, peran sebagai dosen pembimbing dalam Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur II (SPA II) untuk peran sebagai fasilitator sebagian kecil (19%) menyatakan sangat baik , lebih dari setengahnya (69%) menyatakan baik. Dan sebagian kecil (12%) menyatakan buruk.

Untuk peran sebagai pengendali, sebagian kecil (17%) menyatakan sangat baik, lebih dari setengah jumlah responden (54%) menyatakan baik, kurang dari setengahnya (27%) menyatakan buruk, dan sebagian kecil (2%) menyatakan sangat buruk.

Untuk peran sebagai Evaluator, sebagian kecil responden (21%) menyatakan sangat baik, lebih dari setengahnya (63%) menyatakan baik, dan sebagian kecil (13 % dan 2%) menyatakan buruk dan sangat buruk.

(30)

72 Untuk peran sebagai Organisator kurang dari setengahnya responden (27%) menyatakan sangat baik , lebih dari setengahnya (67%) menyatakan baik. Dan sebagian kecil (6%) menyatakan buruk.

Untuk peran sebagai Motivator, kurang dari setengahnya (27%) menyatakan sangat baik, lebih dari setengahnya (60%) menyatakan baik, dan sebagian kecil (12 % dan 2%) menyatakan buruk dan sangat buruk.

Untuk peran sebagai Partisipan, sebagian kecil (23%) menyatakan sangat baik, lebih dari setengahnya (67%) menyatakan baik, dan sebagian kecil (10 %) menyatakan buruk.

Untuk peran sebagai Narasumber, kurang dari setengahnya (27%) menyatakan sangat baik, lebih dari setengah responden ( 56%) menyatakan baik, dan sebagian kecil (15 % dan 2%) menyatakan buruk dan sangat buruk.

Gambar

Gambar 4.1 : Situasi Mahasiswa didalam studio  (sumber : dokumentasi peneliti)
Gambar 4.2 : Kegiatan Diskusi Dengan dosen pembimbing dalam studio  (sumber : dokumentasi peneliti)
Gambar 4.3 :  Kegiatan Asistensi
Grafik 4.2 : Peran Dosen Pembimbing sebagai Fasilitator
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein kasar, lemak kasar, kholesterol dan protein terlarut yang mengalami variasi cara pemotongan daging, waktu pemanggangan

Information about when the examinations can be taken can be found in the syllabus, which you can download from Teacher Support or our public website.. Examination dates are listed

www.informasiguru.com.. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan yang tergolong basa kuat dan asam lemah adalah ....I. C. Air limbah industri diperkirakan telah

Jadi, dilihat dari hasil pengujian one sample t-test dan melihat dari grafik rata-rata return diatas didapatkan bahwa walaupun nilai rata-rata return pada bulan januari

Anwar Malang Januari -Juli 2007 Dokumentasi lokal PIT Manado, 2011, presentasi Pengaruh Jenis Insisi pada. Operasi Katarak terhadap terjadinya Sindroma

Dengan metode aljabar linier dan Invers Drazin, dalam penelitian ini dibuktikan beberapa teorema agar sistem deskriptor diskrit (E, A, B) ≥ 0 tercapai positif,

Setelah dilakukan analisa data, diperoleh kesimpulan bahwa pada saat pelasaksanaan perjanjian kredit, pihak penjamin dalam hal ini pemilik deposito, selain harus menandatangani

Dalam permainan ini pemain mengendalikan seorang tokoh karakter, tokoh karakter yang dimainkan bisa dihadapkan dengan tokoh karakter lain yang bertarung berhadapan