• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN PERSATUAN ORANGTUA PEDULI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (POPA) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ANAK TUNARUNGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN PERSATUAN ORANGTUA PEDULI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (POPA) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ANAK TUNARUNGU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN PERSATUAN ORANGTUA

PEDULI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (POPA)

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

KELUARGA ANAK TUNARUNGU

(Studi Kasus Di Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur)

MUHAMAD SALEH

SEKOLAH PASCASARJA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

▸ Baca selengkapnya: gereja peduli kepada yang berkebutuhan khusus

(2)

PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan akhir Pembedayaan Persatuan Orangtua Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (POPA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Anak Tunarungu: Kasus di Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutif dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir kajian ini.

Bogor, Desember 2006

Muhamad Saleh

(3)

ABSTRAK

MUHAMAD SALEH. Pemberdayaan Persatuan Orangtua Peduli Anak Berkebutuhan Khusus dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Anak Tunarungu (Studi Kasus di Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur). Dibimbing oleh MUHAMMAD FADHIL NURDIN dan NURMALA K. PANJAITAN.

Permasalahan tunarungu bukan hanya menghambat penyandangnya dalam mengembangkan diri dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, tetapi juga menimbulkan permasalahan bagi keluarga baik secara psikologis, ekonomi dan sosial. Masalah tunarungu juga dapat menyebabkan masalah kemiskinan. Permasalahan tersebut berusaha dipecahkan oleh anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan membentuk Persatuan Orangtua Peduli Anak berkebutuhan khusus (POPA) dengan tujuan meningkatkan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan khusus anak. Permasalahan yang kemudian muncul adalah sebagian besar anggota POPA termasuk kategori miskin, sehingga kurang mendukung kegiatan POPA baik dalam aspek finansial maupun pengetahuan dan keterampilan.

Tujuan kajian adalah mengetahui kapasitas POPA; mengidentifikasi dan menganalisis masalah POPA; dan menyusun rancangan program pemberdayaan POPA. Strategi kajian dilakukan dengan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, pengamatan berperan serta, studi dokumen dan diskusi kelompok terfokus.

Hasil kajian menunjukkan bahwa kapasitas POPA kurang mendukung dalam memenuhi kebutuhan anggota. Hal ini tercermin dari : (1) Pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota dalam mengelola organisasi sosial

kurang; (2) Pemimpin belum menjalankan fungsi kepemimpinannya; (3) Kerjasama antar anggota belum terjalin dengan baik; (4) Dalam aspek

manajemen organisasi, secara substansi program POPA kurang berorientasi pada tujuan jangka panjang, pelaksanaan kegiatan POPA tidak berjalan dengan baik, evaluasi tidak pernah dilakukan; (5) POPA tidak memiliki sumber dana berkelanjutan. Permasalahan yang dihadapi POPA dalam mengembangkan organisasi adalah: (1) Anggota mengalami masalah psikologis, ekonomi dan

sosial; (2) Organisasi kekurangan dana untuk mendukung operasional; (3) Keberadaan POPA kurang diketahui masyarakat; (4) Kurang memperoleh

dukungan dari pemerintah dalam bentuk pendidikan, pelatihan, pendampingan maupun dana dan kurang sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan bimbingan.

Strategi yang dilakukan untuk memberdayakan POPA adalah peningkatan kapasitas POPA, peningkatkan kemampuan memecahkan masalah psikologis, sosial dan ekonomi anggota dan pengembangan jejaring. Tujuan dari program pemberdayaan POPA adalah mewujudkan POPA mandiri secara organisasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan anggota baik dalam aspek ekonomi maupun sosial secara berkelanjutan.

(4)

ABSTRACT

MUHAMAD SALEH. Making efficient use of the brotherhood children care of special need Association in increasing the prosperity of deaf children relative. (case study in Sebengkok Veleace, Centre Tarakan District, East Borneo Province). Supervised by MUHAMMAD FADHIL NURDIN and NURMALA K. PANJAITAN.

Deaf problem not only hampers the improvement of the sufferers and their interaction at social environment, but also brings about problem to family, either psychologically, economically or socially. It also can cuase poverty. The member of (PKK) tried to solve it by forming Brotherhood Children Care of special need Association (POPA) which has purpose to increase the family’s ability to fulfil the children special need. Then, the others problem arouse that most of the member of POPA included ini poor category. So, they have lack support to do its program either in financial or knowledge and skill aspects.

The purpose of study is to know the capacity of POPA; to identify and to analyze its problems. Composing the plan program of making efficient use of POPA, study strategy is done throughout case study, interview is used for collecting data and so is the observation. Document study and team discussion are in focus (Focus group discussion).

The result of study showed that POPA capacity gets less support in fulfilling its member necessity. These are showed from (1) Knowledge and skill of the board and member are lack in managing social organization; (2) The leader has not carried out his function; (3) co-operated among the members have not been tied together yet; (4) In organization management, substantially, program of POPA has less orientation to the long term purpose; (5) POPA has no continuity fund resources. The problem that POPA faced in developing the organization are; (1) The members undergo psychology, economic and social problems; (2) The organization has lack fund to support its operational; (3) The existence of POPA is not well known in society; (4) Education, training an infrastructure terms to support its supervising programmes got lack attention government.

The strategy doing make efficient use of POPA are increasing or improving its capacity and ability to solve psychology, social and economic member problem and net working development, the purpose of POPA program is to realize POPA be autonomy organizationally. So, it can fulfil their member necessity, either in economic or social continuity aspect.

(5)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2006 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya

(6)

PEMBERDAYAAN PERSATUAN ORANGTUA PEDULI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS

(POPA) DALAM

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

ANAK TUNARUNGU

(Studi Kasus Di Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur)

MUHAMAD SALEH

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Profesional pada

Program Studi Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(7)

Judul Tugas Akhir : PEMBERDAYAAN PERSATUAN ORANGTUA PEDULI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (POPA) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ANAK TUNARUNGU

(Studi Kasus Di Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur)

Nama Mahasiswa : MUHAMAD SALEH Nomor Pokok : A. 154050215

Disetujui,

Komisi Pembimbing :

Muhammad Fadhil Nurdin, Ph.D. Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS. DEA.

Ketua

Anggota

Diketahui :

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Pengembangan Masyarakat

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS.

(8)

PRAKATA

Tiada kata yang paling indah melainkan ucapan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam tugas akhir ini ialah pemberdayaan, dengan judul Pemberdayaan Persatuan Orangtua Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (POPA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Anak Tunarungu. Kajian dilaksanakan di Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur sejak bulan Nopember 2005 sampai dengan bulan September 2006.

Proses penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari peranan yang besar dari komisi pembimbing dan pihak-pihak lain yang telah memberikan arahan, koreksi dan dukungan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1) Muhammad Fadhil Nurdin, Ph. D. selaku ketua komisi pembimbing atas dorongan, arahan dan bimbingannya dalam penulisan tugas akhir ini. 2) Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS. DEA. selaku anggota pembimbing yang

banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3) Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. selaku ketua program studi Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) dan staf pengelola program lainnya yang telah banyak memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama pendidikan hingga penyelesaian tugas akhir ini.

4) Dr. Marjuki. M, Sc. selaku Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Sosial Departemen Sosial R. I.

5) Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS. selaku Dekan Sekolah Pascasarjana IPB.

6) Dra. Neni Kusumawardhani, MS. selaku Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

7) Seluruh dosen pengajar pada Program Studi Pengembangan Masyarakat IPB yang telah memberikan materi perkuliahan.

8) Walikota Tarakan yang telah mengijinkan pengkaji untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Pascasarjana IPB.

(9)

9) Lurah Sebengkok beserta staf, Ketua FPPC Kota Tarakan, Ketua POPA Sebengkok dan masyarakat kelurahan Sebengkok khususnya Erna S, yang telah membantu, memberikan data, informasi dan kerjasama yang diperlukan untuk menyelesaikan kajian ini.

10) Kawan-kawan seperjuangan di Program Studi Pengembangan Masyarakat atas segala kerjasamanya, khususnya Supriyono, AKS. Muhammad Firnanda, SSTP. Drs. Widi Harsono dan Dra. Mulyati.

Sebagai sebuah tulisan ilmiah, laporan akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khasanah ilmu sosial utamanya tentang upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga anak tunarungu di kelurahan Sebengkok. Sadar atas kekurangan dan kesalahan dalam laporan akhir ini, pengkaji mengharapkan koreksi dan saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaannya.

Akhirnya, hanya kepada Allah pengkaji berserah diri semoga diberikan-Nya hidayah dan ridlo-Nya untuk mengembankan tugas dalam rangka merealisasikan kajian ini di kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan sebagai sebuah pengabdian kepada masyarakat Kota Tarakan. Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian laporan akhir ini pengkaji berdoa, semoga Allah SWT. memberikan balasan yang berlipat ganda, amin.

Bogor, Desember 2006

(10)

RIWAYAT HIDUP

Pengkaji lahir di ”kampung” Sekatak Buji Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 7 Maret 1965 dari ayah H. Muhammad bin Yakub dan ibu Hj. Rafeah binti Husin. Putra ke lima dari sembilan bersaudara.

Sekolah Dasar diselesaikan di Sekatak Buji tahun 1977, Sekolah Menengah Tingkat Pertama lulus tahun 1981 di Tanjung Selor, tahun 1984 lulus dari Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Daerah Samarinda, tahun 2005 lulus S1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Sosiologi Perekonomian dan Masalah-masalah Sosial Universitas Terbuka Jakarta.

Pekerjaan adalah Pegawai Negeri Sipil sebagai Pengamat Hama dan Penyakit pada Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP) VIII Banjarmasin sejak tahun 1990 s/d Oktober 2001, dimutasikan sebagai Plt. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Tarakan 2001 s/d Juli 2004, menjadi Sekretaris Lurah Kelurahan Karang Rejo, Juli 2004 s/d Juli 2005, jabatan terakhir adalah sebagai Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) ”Kasih Bahagia” Kota Tarakan Juli 2005, Agustus 2005 berkesempatan mengikuti pendidikan di Sekolah Pascasarjana Program Studi Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Menikah dengan Hj. Asmawati (34) binti Abdullah Fatah dan dikaruniai empat orang anak yaitu Nabila Rasyida Fajriaty (13), Wirda Nurmi’rani Fajriaty (12), Muhammad Reza Aulia Fajri (7) dan Arafah Namira Fajriaty (2).

Referensi

Dokumen terkait

Base calendar adalah kalender yang dapat dipakai sebagai kalender kerja proyek dan kalender yang waktu kerja dan waktu libur resource-nya dapat diatur pada nilai default

Peringatan maulid Nabi memiliki dampak positif dalam pembentukan karakter umat Islam. Pada acara itu kita bisa mendengar berbagai macam ceramah yang menjelaskan tentang sosok

Namun sebaliknya, sungguh Allah dengan nyata telah mengancam manusia yang dengan sengaja meruntuhkan harmonisme kehidupan ini dengan merusak persatuan yang

The information and opinions in this report were prepared by Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited, Standard Chartered Bank Singapore Branch, Standard Chartered

pembanding , suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki nilai-nilai yang layak untuk dilestarikan atau justru ditinggalkan sehingga dengan.. Sebagai perbaikan

• Mampu melakukan pengukuran waktu kerja dengan metode sampel kerja ( work sampling) dengan menghitung waktu normal dan waktu baku sesuai dengan waktu observasi yang diperoleh.

Sebagai pranata keagamaan, wakaf punya potensi dan manfaat ekonomi karenanya pelu dikelola secara baik untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat.. Untuk

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir rasional siswa yang berkaitan dengan materi yang dikembangkan oleh peneliti