• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Menara BCA, yang merupakan salah satu pusat perkantoran di Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Menara BCA, yang merupakan salah satu pusat perkantoran di Jakarta"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

66

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Menara BCA

Menara BCA, yang merupakan salah satu pusat perkantoran di Jakarta Pusat, berada dekat dengan Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI) serta pusat belanja Mall Grand Indonesia. Jakarta Pusat merupakan Jantung kota Jakarta karena pusat business berada di gedung tersebut. Gedung ini memiliki tinggi 230 meter dan punya 57 lantai. Menara BCA dibangun pada tahun 2004 dan selesai tahun 2007. Gedung ini ditempati sebagai pusat perkantoran, restoran, mall hingga fitness center.1

Gedung seluas 640.000 m2 yang berlokasi di Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat tersebut adalah salah satu gedung tertinggi di Asia Tenggara, berlokasi di dekat patung Selamat Datang dan memiliki 2 gedung utama yang dihubungkan dengan jembatan yang memiliki beberapa tingkat.2

Menara BCA merupakan salah satu pusat perkantoran di Jakarta Pusat yang besar dan terkenal. Selain itu pusat bisnis Menara BCA sebagai gedung tertinggi nomor 4 di Jakarta didesain oleh RTKL, berada di lantai 57 Menara BCA, merupakan salah satu gedung tertinggi di Indonesia dan kantor pusat dari salah satu bank terkemuka di Indonesia. Gedung ini adalah salah satu tonggak

1

http://hermawayne.blogspot.com/2011/03/10-gedung-tertinggi-di-jakarta.html, diunduh pada 2 November 2014, pukul 21.00

(2)

terbaru Jakarta, dengan layar LED raksasa yang menampilkan kombinasi seni gerak abstrak dan gaya hidup dan konten branding pada sisi utaranya. Lift kecepatan tinggi dengan nyaman membawa para tamu pada pemandangan kota Jakarta yang menakjubkan dalam sekilas pandang.

4.1.2 Visi dan Misi Menara BCA Jakarta 1. Visi

Visi Menara BCA Jakarta adalah menjadi pusat perkantoran dan bisnis yang terkenal dan terbesar di Jakarta.3

2. Misi

Menjadi salah satu pusat perkantoran di Jakarta Pusat yang besar dan terkenal, dan menjadi kantor pusat dari salah satu bank terkemuka di Indonesia

4.1.3 Gedung Menara BCA Jakarta

Berikut di bawah ini adalah Gedung dari Menara BCA Jakarta: 4

Gambar 4.1

Gedung Menara BCA Jakarta

3 Company Profile PT.Grand Indonesia – Menara BCA 4 ibid.,

(3)

4.1.4 Struktur Organisasi Menara BCA Jakarta

Struktur Organisasi Menara BCA selama tahun 2012-2014 dipimpin oleh seorang General Manager dengan Public Relations, Leasing Manager, OPRS & E&M Manager, Support Departments dan Fit Out Co-ordinator yang membawahi langsung sebagai bidang, seperti yang dapat dilihat di bawah berikut ini :5

1. General Manager 2. Secretary

3. Public Relations, Leasing Manager, OPRS & E&M Manager, Support Departments dan Fit Out Co-ordinator.

4. Public Relations membawahi : a. Tenant Relations Staff b. Help desk

c. Customer service

5. Leasing Manager membawahi : Leasing Coordinator 6. OPRS & E&M Manager membawahi :

a. Senior Acct. Receivable staff

b. Housekeeping Coordinator membawahi : Assist. HK. Coordinator

c. Security Coordinator membawahi : Security Supervisor, CCTV Staffs, dan Staffs.

d. Chief Engineer membawahi : Engineering Supervisor, Control Room & Staff, Staffs dan Admin. Staff.

e. Assist. Parking Coordinator

5 Company Profile. op.cit.,

(4)

7. Support Departments membawahi : a. Purchasing

b. Legal c. Finance

d. System Proc. Audit e. General Affair f. Human Resources

4.1.5 Profil Public Relations Bagian Operasional Building Menara BCA

Public Relations yang ada di Menara BCA berkedudukan di bawah Departemen General Manajer, sehingga apabila melakukan kegiatan Public Relations, maka harus ada persetujuan dari General Manajer terlebih dahulu dan koordinasinya juga harus ke General Manajer akan tetapi sudah menjadi bagian atau divisi tersendiri. Di dalam Public Relations di Menara BCA dibagi lagi menjadi dua yaitu:6

1. Public Relations Manager. Bertugas memberikan info segala sesuatu yang terjadi di dalam Bagian Operasional Building Menara BCA yang gunanya untuk memberikan informasi yang akurat dan mempublikasikan Menara BCA di luar gedung. Seperti bekerja sama dengan media cetak, elektronik dan online.

6 Company Profile. loc.cit.,

(5)

2. Public Relations Officer. Bertugas menangani pembuatan rencana dan kegiatan Menara BCA ke depan, biasanya dalam jangka waktu satu tahun sudah disiapkan terlebih dahulu.

4.1.6 Tugas Public Relations Bagian Operasional Building Menara BCA 1. Public Relations Manager7

a. Jabatan : Public Relations Manager

b. Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada General Manager

c. Ikhtisar Pekerjaan :

(1) Menyusun perincian program kerja bulanan dan tahunan serta anggaran seperti yang telah ditetapkan dalam program Menara BCA.

(2) Merealisasikan program yang telah disusun dan berkerja sama dengan seluruh departemen yang terkait.

(3) Melaksanakan program operasional/teknis yang berkaitan dengan pembentukan citra Menara BCA, baik kedalam (internal) maupun keluar (eksternal)

(4) Mengkoordinasikan kegiatan Public Relations Department (PRO dan Artist).

(6)

(5) Mengkoordinasikan tugas-tugas yang meliputi : Promosi; Publikasi; Dokumentasi (foto dan data); Kreatif; Informasi dan komunikasi internal dan eksternal; Press Relations; Customer / Client Relations.

d. Uraian tugas, kewajiban dan tanggung jawab:

1. Mengawasi pelaksanaan tugas dari PRO serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mereka.

2. Menjalin dan memelihara hubungan lain terhadap relasi dan instansi pemerintah maupun swasta untuk membentuk citra positif tentang Menara BCA.

3. Menyambut tamu-tamu VIP dan bertindak sebagai Management Representatives.

4. Merencanakan dan mengadakan konperensi press untuk media massa.

5. Aktif dalam kegiatan kehumasan di dalam maupun luar gedung.

6. Aktif dalam kegiatan promosi di dalam maupun di luar negeri. 7. Menerima, menangani dan menyelesaikan keluhan yang

disampaikan pelanggan/tamu, sesuai kebijakan serta petunjuk yang ditetapkan manajemen.

8. Menyiapkan surat-surat sebagai media komunikasi kepada mitra, pelanggan serta relasi lain dari Menara BCA.

(7)

9. Turut mengamati perkembangan pesaing dan memberikan masukan kepada manajemen guna penetapan langkah serta strategi pemasaran baru.

10. Memantau penggunaan biaya PR dan Promosi dari waktu ke waktu.

11. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pekerjaan protokoler. 12. Menangani media promosi mulai dari perencanaan, pembuatan

dan penempatan/penyebaran serta mengkoordinasikan kegiatan tersebut melalui PRO.

2. Public Relations Officer

a. Jabatan : Public Relations Officer (PRO)8

b. Hubungan organisasi : Bertanggung jawab kepada Public Relations Manager

c. Ikhtisar pekerjaan : Menjalankan semua tugas yang telah digariskan oleh Public Relations Manager

dan berperan aktif dalam usaha hubungan baik didalam maupun di luar lingkungan Menara BCA.

d. Uraian tugas, kewajiban dan tanggung jawab:

8 Company Profile. ibid.,

(8)

(1) Membuat rincian program kerja secara teknis sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan oleh PRM.

(2) Membantu pelaksanaan program kerja PRM.

(3) Membantu kegiatan administrasi PRM meliputi kegiatan surat-menyurat, dokumentasi data dan pengadaan kebutuhan kerja PR departemen.

(4) Melaksanakan kontak langsung maupun tidak langsung guna menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

(5) Membantu PRM mempersiapkan dan menyambut kedatangan tamu VIP maupun Grup.

(6) Mempublikasikan berita maupun kegiatan penting Menara BCA melalui media massa.

(7) Membantu PRM mengkoordinasikan acara yang diselenggarakan oleh Menara BCA, seperti misalnya seminar.

(8) Menyiapkan kebutuhan konferensi pers seperti press release, photo release.

(9) Mendokumentasikan hasil publikasi mengenai Menara BCA. (10) Mencatat rencana-rencana serta usul-usul kepada PRM tentang

pertemuan/negosiasi yang harus diadakan.

(9)

4.1.7 Fungsi Public Relations Bagian Operasional Building Menara BCA

Setiap pegawai Menara BCA terlepas dari mana asal departemen kerjanya, diharapkan pada setiap kegiatan apapun mampu melaksanakan fungsi Public Relations. Di samping itu, fungsi Public Relations sendiri sebagai pembentuk citra (image maker), jembatan informasi dan penghubung komunikasi antara pemimpin perusahaan dengan pihak lain.9

4.1.8 Sarana dan Prasarana Public Relations di Menara BCA

Adapun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan Public Relations Menara BCA adalah :

1. Ruang Pimpinan 2. Komputer 3. Scanner 4. Telephone 5. Facsimile 6. Internet

7. Mesin Foto Copy

8. Transportasi Operasional

9 Company Profile. op.cit.,

(10)

4.2 Hasil Penelitian Mengenai Downward Communication Dalam Memotivasi Karyawan Bagian Operasional Building Menara BCA Jakarta

Dalam kaitan arus komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward communication), membutuhkan beberapa tahapan yang dapat memotivasi karyawan Bagian Operasional Building Menara BCA Jakarta.

a. Keterbukaan

Pada Downward Communication Dalam Memotivasi Karyawan, membutuhkan beberapa dimensi yang dapat memberikan sebuah keberhasilan komunikasi guna meningkatkan motivasi karyawan. Dimensi pertama dalam Downward Communication adalah keterbukaan. Menurut Pace (2005) kurangnya sifat terbuka di antara pimpinan dan karyawan akan menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan. Umumnya para pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi ke bawah. Pimpinan mau memberikan informasi ke bawah bila mereka merasa bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas, pesan tersebut tetap dipegangnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai keterbukaan oleh atasan sebelum melakukan penyebaran informasi di Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Sebetulnya, kurangnya sifat terbuka antara atasan/pimpinan dan karyawan akan menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan. Secara umum para pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi ke bawah. Pimpinan mau memberikan informasi ke bawah bila mereka hanya kalau pimpinan merasa bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan

(11)

dengan tugas pesan tersebut tetap dipegangnya. Sebagai contoh, seorang pimpinan akan mengirimkan pesan untuk memotivasi karyawan guna penyempurnaan suatu rencana operasional, atau informasi lain yang berkaitan dengan bidang operasional, tetapi atasan tidak mau mendiskusikan kebijaksanaan baru dalam mengatasi masalah-masalah organisasi, maka hal tersebut akan menyebabkan gangguan dalam proses pesan itu sendiri antara atasan/pimpinan dan bawahan.”10

Selanjutnya, pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi juga didukung oleh pernyataan narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai keterbukaan sebelum melakukan penyebaran informasi di Menara BCA adalah sebagai berikut:

“Atasan yang kurang terbuka terhadap karyawannya dapat menyebabkan terjadinya pemblokan atau atasan tidak mau menyampaikan pesan. Atasan kadang-kadang tidak terlalu memperhatikan pentingnya arus komunikasi ke bawah. Informasi ke bawah disampaikan hanya jika atasan itu sendiri merasa bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas, kalau dirasa oleh atasan tidak relevan dengan tugas pesan tersebut tetap dipegangnya dan tidak disampaikan kepada bawahan. Akhirnya dapat menyebabkan gangguan di dalam proses pesan atau arus komunikasi antara atasan dan bawahan. Kalau di Bagian Operasional Menara BCA, atasan selalu menerapkan keterbukaan sebelum menyebarkan semua informasi kepada bawahan, karena atasan merasa bahwa bawahan berhak tahu tentang semua hal yang relevan dan berkaitan dengan tugas mereka, itu semua juga demi kebaikan perusahaan, karena kalau bawahan merasa termotivasi, mereka jadi bisa menyelesaikan tugas dengan baik, akhirnya tujuan perusahaan juga tercapai.”11

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Imelda Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara

10 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

11 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(12)

BCA, menjelaskan secara singkat mengenai keterbukaan atasan di Bagian Operasional Menara BCA, penjelasan nara sumber adalah sebagai berikut :

“Atasan kalau tidak terbuka sama bawahan, sebagai contoh, hanya memberikan informasi yang dianggap penting saja menurut atasan, dan yang dirasa tidak penting bagi atasan namun dirasa penting oleh bawahan, tidak disampaikan oleh atasan, maka bawahan akan menjadi bingung. Pada akhirnya bawahan bisa merasa bahwa atasan tidak terbuka. Misalnya, atasan mau meningkatkan motivasi karyawan guna penyempurnaan operasional di Menara BCA ini, tetapi atasan tidak membahas kebijaksanaan-kebijaksanaan baru apa aja yang ada di bagian operasional dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di bagian operasional, maka dapat membuat proses komunikasi antara atasan dan bawahan terhambat atau terganggu. Tetapi jika atasan di Bagian Operasional Menara BCA ini selalu menerapkan prinsip keterbukaan dalam setiap memberikan informasi ke bawahan, jadi bawahan juga jadi merasa dihargai, diakui dan akhirnya akan termotivasi dalam menyelesaikan

tugas-tugas.”12

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai keterbukaan atasan di Bagian Operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Kita sebagai bawahan selalu mengharapkan atasan terbuka dalam menyampaikan semua informasi, baik itu yang dirasa relevan atau tidak relevan dengan masalah yang terjadi, jadi biar bawahan juga bisa memberikan masukan atau pertimbangan untuk menyelesaikan masalah di bagian operasional. Jika atasan sudah terbuka dalam penyampaikan informasi ke bawahan, secara otomatis, bawahan pasti akan termotivasi juga untuk meningkatkan kinerja bagian operasional di Menara BCA.

12 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(13)

Namun, selama ini atasan dalam memberikan informasi ke bawahan sudah

sesuai dengan harapan bawahan dan atasan selalu terbuka.”13

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban para nara sumber di atas, telah relevan dengan pernyataan Pace (2005) mengenai dimensi keterbukaan, di mana Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah memberikan informasi ke bawahan dengan menerapkan keterbukaan, sehingga bawahan merasa dihargai, diakui dan termotivasi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Keterbukaan berarti dalam penyampaian pesan dari atasan ke bawahan, harus yang penting dan relevan bagi penyelesaian tugas bawahan, agar tidak menyebabkan gangguan di dalam proses pesan atau arus komunikasi antara atasan dan bawahan.

b. Kepercayaan Pada Pesan Lisan dan Tulisan

Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai dimensi kepercayaan bawahan kepada pesan lisan dan tulisan dari atasan bagian operasional Menara BCA. Menurut Pace (2005) kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik daripada pesan yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. Hal ini menjadikan pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis berupa buletin, manual yang mahal-mahal, buklet, dan film sebagai pengganti kontak personal secara tatap muka antara atasan dan bawahan. Pesan itu akan lebih efektif bila dikirimkan dalam bentuk lisan dan tulisan. Jadi bukan hanya

13

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(14)

dalam bentuk tertulis saja. Komunikasi tatap muka lebih disenangi oleh karyawan daripada komunikasi yang dibuat dalam bentuk media cetak.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai kepercayaan bawahan pada pesan lisan dan tulisan dari atasan bagian operasional di Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Kebanyakan atau pada umumnya para pimpinan atau atasan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik, daripada pesan yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. Hal ini menjadikan pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis berupa buletin, manual yang mahal-mahal, buklet, dan film sebagai penggantu kontak personal secara tatap muka antara atasan dan bawahan. Tapi kalau atasan di Bagian Operasional Menara BCA memberikan pesan dalam dua bentuk, baik lisan maupun tulisan, karena kami merasa itu jauh lebih efektif daripada hanya menggunakan satu bentuk pesan saja, entah itu hanya pesan lisan atau hanya secara tertulis saja, karena bawahan juga umumnya lebih senang jika komunikasi dengan atasannya dilakukan secara tatap muka dibandingkan hanya melalui media cetak. Karena di Bagian Operasional kami menggunakan arus komunikasi yang menganut prinsip kesetaraan antara atasan dan bawahan, di mana komunikasi dilakukan secara timbal balik, dan terbuka. Setiap anggota dalam organisasi tersebut dapat mengungkapkan gagasan atau pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, atasan percaya akan sangat memungkinkan bagi setiap anggota dalam organisasi dapat mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Jadi, arus penyebaran pesan-pesan baik secara verbal (secara lisan) maupun tertulis sifatnya dilakukan dua arah antara atasan dan bawahan ”14 Selanjutnya, pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi juga didukung oleh pernyataan narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai kepercayaan bawahan pada

14 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(15)

pesan lisan dan tulisan dari atasan bagian operasional di Menara BCA adalah sebagai berikut:

“Kami sebagai atasan di Bagian Operasional Menara BCA, sangat percaya sekali kalau pesan akan lebih efektif bila disampaikan ke bawahan dalam bentuk lisan dan tulisan. Jadi bukan hanya dalam bentuk tertulis saja. Komunikasi tatap muka itu jauh lebih disenangi oleh karyawan daripada media cetak. Jadi, saat berkomunikasi dengan bawahan, kami sebagai atasan menerapkan arus komunikasi yang bersifat kesetaraan antara atasan dan bawahan, jadi antara atasan dan bawahan bisa melakukan komunikasi dua arah, atasan bisa mendapatkan feedback dari karyawan, jika bawahan merasa disejajarkan dalam proses komunikasi, pasti mereka akan semakin termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, bahkan mungkin, mereka akan termotivasi untuk bekerja melebihi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.”15

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Imelda Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai kepercayaan bawahan pada pesan lisan dan tulisan dari atasan bagian operasional di Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Atasan-atasan di Bagian Operasional dalam berkomunikasi selalu menerapkan Downward Communication yang rileks, informal dan santai, jadi sifatnya tidak kaku, maka otomatis bawahan juga akan semakin termotivasi untuk bekerja, karena merasa nyaman saat dilibatkan dalam proses komunikasi. Kita sebagai bawahan juga tidak merasa sungkan atau takut untuk mengutarakan pendapat atau gagasan kita kepada atasan, ya seperti sedang berbicara dengan rekan yang setara saja.”16

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai

15 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

16 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(16)

kepercayaan bawahan pada pesan lisan dan tulisan dari atasan bagian operasional di Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Di Bagian Operasional ini, bawahan boleh mengutarakan gagasan apa saja secara terbuka, dalam suasana yang sangat rileks, santai dan informal, jadi bawahan juga memiliki keberanian untuk mengungkapkan semua hal yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaan.”17

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah memberikan informasi ke bawahan Tapi kalau atasan di Bagian Operasional Menara BCA memberikan pesan dalam dua bentuk, lisan dan tulisan, karena dua bentuk tersebut jauh lebih efektif daripada hanya menggunakan satu bentuk pesan saja, apakah itu hanya pesan lisan atau hanya secara tertulis, karena bawahan juga pada umumnya juga lebih senang jika komunikasi dengan atasan dilakukan secara tatap muka dibandingkan hanya melalui media cetak. Karena di Bagian Operasional menggunakan Downward Communication yang bersifat kesetaraan, di mana komunikasi dilakukan secara timbal balik, dan terbuka, maka setiap anggota dalam organisasi tersebut dapat mengungkapkan gagasan atau pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, atasan percaya kalau sangat memungkinkan bagi setiap anggota dalam organisasi dapat mencapai kesepakatan dan pengertian bersama, karena atasan dapat memperoleh feedback dari bawahan. Jadi, arus penyebaran pesan-pesan baik secara verbal (secara lisan) maupun tertulis bersifat dua arah.

17

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(17)

c. Pesan Yang Berlebihan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai pesan yang berlebihan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA. Menurut Pace (2005) karena banyaknya pesan-pesan yang dikirimkan secara tertulis maka karyawan dibebani dengan memo-memo, buletin, surat-surat pengumuman, majalah dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan. Reaksi karyawan terhadap pesan tersebut biasanya cenderung untuk tidak membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting bagi dirinya dan yang lain dibiarkan saja tidak dibaca.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai pesan yang berlebihan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Biasanya, kalau jika pesan-pesan yang dikirimkan secara tertulis maka karyawan akan merasa sangat dibebani dengan memo-memo, buletin, surat-surat pengumuman, majalah dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan. Umumnya, reaksi karyawan terhadap pesan tersebut cenderung untuk tidak membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting bagi dirinya dan yang lain dibiarkan saja tidak dibaca. Hal tersebut dapat berbahaya bagi perusahaan, karena karyawan (bawahan) tidak mau membaca semua pesan yang disampaikan oleh atasan, bisa berdampak besar bagi tercapainya tujuan perusahaan. Namun, di Bagian Operasional, kami sebagai atasan tidak membebankan bawahan dengan banyak pesan secara tertulis, biar mereka juga tidak merasa terbebani, itu tadi yang saya jelaskan, bahwa atasan di sini memberikan

(18)

pesan secara tertulis dan lisan, jadi bawahan juga tidak jenuh dan tidak terbebani.”18

Pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi juga didukung oleh pernyataan narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai kepercayaan bawahan pada pesan lisan dan tulisan dari atasan bagian operasional di Menara BCA adalah sebagai berikut: “Atasan di sini tidak mau memberikan pesan hanya secara tertulis saja ke bawahan, karena atasan akan merasakan kesulitan jika bawahan tidak mau membaca semua pesan yang sudah diberikan atasan, jadi atasan di sini menyampaikan pesan ke bawahan secara lisan dan tertulis, sehingga bawahan akan termotivasi untuk menerima semua pesan yang ingin disampaikan oleh atasan, yang pada akhirnya juga mereka akan termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya.”19

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai mengenai pesan yang berlebihan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Atasan di Bagian Operasional tidak selalu memberikan pesan hanya secara tertulis, tapi dalam dua bentuk, yaitu secara lisan dan tertulis. Dan pesan secara tertulis yang diberikan atasan juga tidak bertele-tele, tetapi disampaikan secara singkat, padat dan jelas, sehingga bawahan bisa memahami maksud atasan berkaitan dengan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh kami sebagai bawahan.”20

18

Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

19 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

20 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(19)

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai pesan yang berlebihan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Atasan kami memberikan pesan secara tertulis dan lisan, jadi tidak semua pesan disampaikan secara tertulis. Itulah mengapa bawahan merasa termotivasi untuk bekerja, karena bawahan tidak merasa terbebani dengan berbagai pesan tertulis yang seringkali membingungkan karyawan jika semua pesan disampaikan secara tertulis. Bawahan merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan atasan jika dilakukan secara lisan, sehingga bawahan juga dapat merasa lebih jelas dengan maksud atasan sehubungan dengan apa yang harus diselesaikan oleh bawahan.”21

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public

Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah melakukan

komunikasi ke bawahan tidak selalu melalui pesan-pesan yang dikirimkan secara tertulis sehingga bawahan tidak akan merasa terbebani dengan memo-memo, buletin, surat-surat pengumuman, majalah dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga dapat menghindari bawahan merasa banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh mereka. Umumnya, reaksi karyawan terhadap pesan tersebut cenderung untuk tidak membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting bagi dirinya dan pesan-pesan yang lain tidak dibaca. Hal tersebut dapat berdampak negatif bagi perusahaan, karena bawahan tidak mau membaca semua pesan yang disampaikan oleh atasan, sehingga juga bisa berdampak besar bagi tercapainya tujuan perusahaan. Atasan Bagian

21 Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di

Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(20)

Operasional Building Menara BCA juga dalam melakukan komunikasi lisan ke bawahan sehingga dapat terbentuk kedekatan antara atasan dan bawahan, dan bawahan juga dapat merasa lebih jelas dengan maksud atasan sehubungan dengan apa yang harus diselesaikan oleh bawahan.

d. Timing

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai timing penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA. Menurut Pace (2005) Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi dari atasan ke bawah. Pimpinan sebaiknya mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan. Pesan seharusnya dikirimkankan ke bawah pada saat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu bagi pimpinan dan karyawan. Tetapi bila pesan yang dikirimkan tersebut tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin akan mempengaruhi kepada efektivitasnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai timing penyampaian pesan atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah. Atasan di sini selalu mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan. Pesan itu seharusnya dikirimkankan ke bawahan pada saat saling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu atasan dan

(21)

bawahan. Karena kalau pesan disampaikan bukan pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin akan mempengaruhi kepada efektivitasnya, akhirnya juga akan mempengaruhi motivasi kerja bawahan dan kinerja perusahaan.”22

Pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi juga didukung oleh narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai timing penyampaian pesan atasan bagian operasional di Menara BCA adalah sebagai berikut:

“Atasan di sini selalu memperhatikan timing atau ketepatan pada saat akan menyampaikan pesan kepada bawahan. Karena jika pesan yang disampaikan ke bawahan bukan pada saat dibutuhkan oleh karyawan, ya bisa percuma juga pesan yang disampaikan tidak tepat akan tepat sasaran. Motivasi dan efektivitas kerja karyawan juga pasti akan menjadi menurun, maka atasan di sini selalu menyampaikan pesan pada waktu yang paling tepat. ”23

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai timing penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Atasan saat menyampaikan pesan ke bawahan selalu memperhatikan timing. Kita sebagai bawahan juga nggak akan merasa nyaman kalau atasan menyampaikan pesannya pada saat kita nggak membutuhkan pesan tersebut, merasa sedikit terganggu jika pesan disampaikan tidak pada waktunya.”24

22

Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

23 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

24 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(22)

Selanjutnya, pernyataan narasumber Ibu Rosalynn didukung oleh pernyataan narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai timing penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Atasan-atasan kami selalu memperhatikan dan mempertimbangkan masalah timing atau waktu penyampaian pada saat akan menyampaikan pesan ke bawahan, sehingga atasan selalu menyampaikan pesan tepat pada saat kami membutuhkannya. Maka kami sebagai bawahan juga merasa nyaman, semakin termotivasi dan bisa bekerja secara efektif.”25

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah memperhatikan dimensi Timing dalam menyampaikan pesan ke bawahan. Atasan selalu mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan. Karena pesan itu seharusnya dikirimkankan oleh atasan ke bawahan pada saat saling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu atasan dan karyawan. Karena kalau atasan tidak bijaksana dalam memilih waktu yang tepat dalam menyampaikan pesan, khususnya pada saat yang tidak dibutuhkan oleh karyawan, maka akan mempengaruhi motivasi dan efektivitas kerja bawahan, akhirnya juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

25

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(23)

e. Penyaringan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai penyaringan pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA. Menurut Pace (2005) Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan tidaklah semuanya diterima mereka. Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor di antaranya perbedaan persepsi atau sudut pada di antara karyawan, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada atasan / supervisor.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai penyaringan pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan tidaklah semuanya diterima mereka. Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor di antaranya perbedaan persepsi di antara karyawan, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada atasan. Tapi bawahan di Bagian Operasional telah sangat percaya dengan atasan, jadi mereka tidak pernah menyaring pesan yang disampaikan oleh atasan, itu pengaruh dari Downward Communication yang kami terapkan di sini, yaitu arus komunikasi yang sifatnya mengutamakan kesetaraan antara atasan dan bawahan, jadi mereka karena disejajarkan dalam proses komunikasi, mereka merasa dihargai, diakui dan akhirnya jadi percaya dengan atasannya.”26

26 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(24)

Pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi di atas didukung oleh narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai penyaringan pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut:

“Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan semuanya diterima oleh mereka, karena mereka percaya dengan atasan, jadi mereka nggak pernah menyaring pesan apapun yang disampaikan oleh atasan.”27

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai penyaringan pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA adalah sebagai berikut :

“Kita sebagai bawahan nggak pernah menyaring pesan-pesan dari atasan, karena kita percaya dan merasa dekat dengan atasan. Karena atasan-atasan di sini selalu menerapkan asas kesetaraan dalam berkomunikasi, atasan tidak memperlakukan bawahan dengan cara yang berbeda, sehingga bawahan juga menjadi percaya sama mereka.”28

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai penyaringan pesan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

27 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

28 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(25)

“Atasan-atasan di sini sudah sangat dipercaya oleh bawahan, sehingga bawahan tidak akan menyaring pesan-pesan dari mereka, karena kami percaya bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh atasan memang yang relevan dan memang kami butuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan kami.”29

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah memperoleh kepercayaan dari bawahan-bawahannya, sehingga bawahan tidak menyaring pesan-pesan yang disampaikan oleh atasannya, karena bawahan percaya bahwa pesan-pesan yang disampaikan relevan dan dibutuhkan oleh karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Rasa percaya yang timbul dari bawahan juga disebabkan karena bawahan merasa diakui dan dihargai oleh atasannya, sehingga bawahan tidak menyaring pesan-pesan penting dan relevan yang disampaikan oleh atasannya.

f. Pengakuan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai dimensi-dimensi motivasi karyawan. Dimensi pertama dari motivasi adalah pengakuan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA. Menurut Hasibuan (2008) pengakuan adalah perasaan diterima oleh orang lain dengan siapa dia bergaul dalam organisasi. Dengan perasaan demikian, ia akan berperilaku positif yang biasanya

29

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(26)

akan tercermin dalam kemauan memberikan sumbangsih yang semakin besar kepada usaha organisasi untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai pengakuan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA :

“Atasan di sini selalu membuat semua bawahan merasa diterima, akhirnya mereka akan berperilaku positif yang biasanya juga akan tercermin dalam motivasi dan kemauan memberikan sumbangsih yang semakin besar kepada usaha organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dan juga mencapai kinerja terbaik bagi diri sendiri.”30

Pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi di atas didukung oleh pernyataan narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai pengakuan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Kita di Bagian Operasional selalu berusaha membuat karyawan merasa diterima dan dihargai oleh orang lain saat bergaul dalam organisasi. Kalau mereka sudah merasa diterima, maka pasti bawahan akan berperilaku positif yang biasanya akan tercermin dalam motivasi dan kemauan yang tinggi untuk semakin bekerja keras dalam perusahaan, akhirnya tujuan perusahaan bisa tercapai dengan maksimal.”31

30 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

31 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(27)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai pengakuan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Kami sebagai bawahan selalu merasa diterima, dihargai dan diakui dalam organisasi, sehingga kami juga merasa semakin termotivasi dalam bekerja dan mengerahkan yang terbaik bagi organisasi.”32

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai pengakuan dari atasan kepada bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Saya secara pribadi dan juga bawahan lain merasa sangat dihargai, diakui dan diterima dengan baik oleh atasan dalam perusahaan, sehingga kami juga semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan, sehingga kamipun juga akan mencapai kepuasan tersendiri jika berhasil mencapai kinerja terbaik.”33

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah membuat karyawan selalu merasa diterima dan diakui oleh orang lain, khususnya oleh atasan saat bawahan bergaul dalam organisasi. Jika bawahan sudah merasa diterima dan diakui, maka pasti bawahan akan berperilaku positif yang biasanya

32 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

33

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(28)

akan tercermin dalam kemauan untuk semakin bekerja keras dalam perusahaan, akhirnya tujuan perusahaan bisa tercapai dengan maksimal.

g. Tanggung Jawab

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai tanggung jawab karyawan bagian operasional Menara BCA. Menurut Hasibuan (2008) tanggung jawab adalah bertanggung jawab terhadap organisasi dan pekerjaannya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai tanggung jawab bawahan bagian operasional Menara BCA:

“Bawahan-bawahan di Bagian Operasional sangat bertanggung jawab terhadap organisasi dan pekerjaannya, karena mereka telah merasa diterima dan dihargai oleh atasan, sehingga mereka menunjukkan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya walaupun kadang-kadang tanpa di bawah pengawasan atasan saat bawahan menyelesaikan pekerjaannya.”34

Selanjutnya, pernyataan Bapak Iwan Hadi di atas juga didukung dengan pernyataan narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai tanggung jawab bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

34 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(29)

“Bawahan-bawahan di Bagian Operasional sudah menunjukkan tanggung jawab yang baik terhadap organisasi dan pekerjaannya, mungkin karena mereka telah merasa diterima, diakui dan dihargai oleh atasan, sehingga otomatis ya mereka akan menunjukkan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya juga terhadap organisasi, khususnya terhadap Bagian Operasional Building di Menara BCA ini.”35

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai tanggung jawab bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Kami sebagai bawahan di Bagian Operasional selalu sangat bertanggung jawab terhadap organisasi dan pekerjaannya, karena kita sudah merasa diterima dan dihargai oleh atasan, jadi bawahan merasa wajib menunjukkan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan kita, sebagai bentuk timbal balik kami sebagai bawahan kepada atasan dan organisasi.”36

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai tanggung jawab bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Saya sebagai bawahan sudah merasa dihargai dan diterima oleh organisasi…apalagi atasan juga sangat dapat dipercaya dalam melakukan komunikasi, arus komunikasi dari atasan kepada bawahan juga dilakukan secara santai, tidak kaku, tidak monoton, jadi kami merasa memiliki hubungan dekat dengan atasan, akhirnya kami juga merasa harus

35 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

36 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(30)

bertanggung jawab terhadap pekerjaan kami, karena atasan telah memberikan yang terbaik buat kami sebagai bawahan …”37

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA karena telah membuat bawahan merasa diterima, diakui dan dihargai oleh atasan, maka bawahan merasa wajib menunjukkan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. Dan juga karena atasan juga sangat dapat dipercaya dalam melakukan komunikasi, arus komunikasi atasan yang juga santai (informal), sehingga bawahan merasa memiliki hubungan dekat dengan atasan, akhirnya bawahan juga merasa harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan juga terhadap organisasi, karena atasan telah memberikan yang terbaik bagi bawahan.

h. Prestasi

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai prestasi karyawan bagian operasional Menara BCA. Menurut Hasibuan (2008) prestasi adalah keyakinan yang terdapat dalam dirinya bahwa ia akan dapat mencapai apa yang diusahakan untuk dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai prestasi bawahan bagian operasional Menara BCA:

37

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Lobby Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(31)

“Bawahan di sini memiliki motivasi yang tinggi untuk berprestasi, karena mereka memiliki pandangan dan keyakinan dalam diri mereka sendiri bahwa mereka dapat mencapai apa yang diusahakan untuk dicapai. Akhirnya, karena mereka semakin termotivasi, mereka juga akan menunjukkan hasil kerja atau kinerja yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, pengalaman, dan kesungguhan mereka dalam menjalankan pekerjaaannya.”38

Pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi di atas juga diperkuat dengan pernyataan narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai prestasi bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Bawahan-bawahan kami termotivasi untuk berprestasi, karena mereka memiliki pandangan dan keyakinan dalam diri mereka sendiri bahwa mereka bisa berhasil mencapai kinerja terbaik dan mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut dapat terlihat dari kinerja yang mereka capai, dan juga dari tanggung jawab yang selalu mereka tunjukkan saat bekerja.”39

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai prestasi bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Saya sebagai bawahan merasa sangat termotivasi untuk lebih berprestasi karena saya yakin bahwa saya dapat mencapai hasil terbaik, tetapi itu semua juga karena atasan telah menerapkan arus komunikasi yang baik

38 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

39 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(32)

dengan bawahan, jadi ya kita sebagai bawahan merasa termotivasi untuk bekerja lebih baik dan lebih bertanggung jawab.”40

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai prestasi bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Saya dan bawahan lain merasa sangat termotivasi untuk berprestasi karena kami memiliki keyakinan yang sangat kuat kalau kita dapat mencapai apa yang kami usahakan untuk kami capai....Apalagi kami juga merasa bahwa kami memiliki kemampuan, pengalaman, dan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaaan kami, sehingga kami merasa sangat yakin sekali kalau kami dapat menunjukkan kinerja terbaik bagi pekerjaan kami dan bagi perusahaan.”41

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah membuat bawahan merasa termotivasi untuk berprestasi, karena bawahan selalu diberikan dorongan dan keyakinan oleh atasan, bahwa bawahan dapat mencapai apa yang diusahakan untuk dicapai.

i. Pekerjaan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai pekerjaan karyawan bagian operasional Menara BCA. Menurut Hasibuan (2008) pekerjaan itu sendiri adalah

40 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No.1, Jakarta Pusat.

41

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai Karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(33)

para karyawan ingin melakukan pekerjaan yang mempunyai arti penting bagi diri sendiri dan bagi organisasi yang memberikan rasa keberhasilan bagi para karyawan sendiri. Pekerjaan merupakan komponen dasar struktur organisasi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai pekerjaan bawahan bagian operasional Menara BCA:

“Bawahan biasanya ingin melakukan pekerjaan yang mempunyai arti penting bagi diri sendiri dan bagi organisasi yang memberikan rasa keberhasilan bagi para karyawan sendiri. Karena mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan itu memang merupakan komponen dasar struktur organisasi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi”42

Selanjutnya, narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga memperkuat pernyataan narasumber Bapak Iwan Hadi mengenai pekerjaan bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Para karyawan di sini selalu ingin melakukan pekerjaan yang memang memiliki arti penting bagi diri mereka dan bagi organisasi yang dapat juga memberikan rasa keberhasilan dan kepuasan bagi diri mereka sendiri.”43

42 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

43 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(34)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai pekerjaan bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Kami sebagai bawahan selalu ingin melakukan pekerjaan yang mempunyai arti penting bagi kami, bukan hanya sekedar melakukan rutinitas sehari-hari saja dalam bekerja, dan juga kami ingin melakukan pekerjaan yang memiliki arti bagi organisasi, yang pada akhirnya dapat memberikan rasa keberhasilan bagi kami. Karena kami juga sadar bahwa pekerjaan itu ya memang komponen dasar struktur organisasi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi.”44

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai pekerjaan bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Saya sebagai bawahan dan juga bawahan lain selalu ingin melakukan pekerjaan yang mempunyai arti penting bagi diri sendiri dan juga bagi organisasi, karena kami tahu bahwa pekerjaan itu hal yang paling dasar dalam struktur organisasi dan merupakan alat yang sangat penting agar dapat mencapai mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.”45

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah berhasil menyampaikan pesan yang dapat membuat bawahan selalu ingin melakukan

44 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

45

Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(35)

pekerjaan yang mempunyai arti penting bagi diri mereka, dan juga memiliki arti bagi organisasi, yang pada akhirnya dapat memberikan rasa keberhasilan bagi bawahan. Karena bawahan juga sadar bahwa pekerjaan mereka memang komponen dasar struktur organisasi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi. Dan para karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA juga selalu ingin melakukan pekerjaan yang memang memiliki arti penting bagi diri mereka dan bagi organisasi yang dapat juga memberikan rasa keberhasilan bagi diri mereka sendiri

j. Pengembangan Potensi Individu

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Peneliti ingin mengetahui tanggapan narasumber mengenai pengembangan potensi individu karyawan bagian operasional Menara BCA. Menurut Hasibuan (2008) pengembangan potensi individu yaitu keinginan seseorang agar potensi yang dimiliki dalam dirinya dapat dikembangkan secara sistematik sehingga menjadi kemampuan yang efektif. Dengan demikian bawahan dapat memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kepentingan organisasi dan meraih kemajuan profesional yang pada gilirannya memungkinkan yang bersangkutan memuaskan berbagai jenis kebutuhannya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Iwan Hadi sebagai General Manager Bagian Operasional di Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai potensi individu bawahan bagian operasional Menara BCA:

(36)

“Bawahan selalu memiliki keinginan agar potensi yang dimiliki dalam diri mereka dapat ditunjukkan dan dikembangkan secara sistematik sehingga bisa menjadi kemampuan yang efektif. Akhirnya bawahan akan merasa lebih termotivasi dan terdorong untuk memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kepentingan organisasi dan meraih kemajuan profesional yang juga memungkinkan bawahan untuk memuaskan atau memenuhi berbagai jenis kebutuhannya.”46

Selanjutnya, narasumber Ibu Siska Ayu sebagai Public Relations Manager Bagian Operasional Menara BCA juga menjelaskan mengenai potensi individu bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Bawahan selalu memiliki keinginan dan kebutuhan agar potensi yang dimiliki dalam dirinya dapat lebih dikembangkan sehingga kemampuan yang keluar dari diri mereka juga lebih maksimal dan efektif. Pada akhirnya ya bawahan juga akan termotiavasi dan bersedia secara ikhlas untuk memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kepentingan organisasi dan meraih kemajuan profesional bagi diri mereka sendiri.”47

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Rosalynn sebagai sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, menjelaskan secara singkat mengenai potensi individu bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:

“Saya sebagai bawahan ya pastilah memiliki keinginan dan kebutuhan agar potensi yang saya miliki dalam diri saya dapat dikembangkan secara biar saya juga dapat memiliki kemampuan yang lebih baik dan efektif. Kalau itu semua sudah tercapai, akhirnya saya juga pasti menjadi lebih termotivasi untuk bekerja lebih baik dan bersedia memberikan segala

46 Wawancara dengan Iwan Hadi sebagai General Manager di Menara BCA pada tanggal 3

Februari 2015 di Meeting Room Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

47 Wawancara dengan Siska Ayu sebagai Public Relations Manager di Menara BCA pada

tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(37)

usaha yang lebih besar bagi kepentingan organisasi dan meraih kemajuan profesional buat diri saya sendiri.”48

Selanjutnya, narasumber Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building Menara BCA, juga menjelaskan secara singkat mengenai potensi individu bawahan bagian operasional Menara BCA, penjelasan narasumber adalah sebagai berikut :

“Saya sebagai bawahan di Bagian Operasional Menara BCA ini memiliki keinginan, supaya potensi yang saya miliki dalam diri saya dapat dikembangkan lebih baik biar saya juga dapat memiliki kemampuan yang lebih baik. Kalau itu semua sudah tercapai, saya juga bersedia untuk memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kepentingan organisasi dan meraih kemajuan profesional buat diri saya sendiri, dan saya juga bisa memenuhi berbagai jenis kebutuhan saya melalui organisasi ini.”49

Menurut analisa Peneliti berdasarkan jawaban nara sumber di atas Public Relations Manager Bagian Operasional Building Menara BCA telah membuat bawahan merasa bahwa mereka memang memiliki potensi dalam diri mereka yang dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Jika bawahan memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi diri, bahwa maka bawahan juga akan termotivasi untuk memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kepentingan organisasi dan meraih kemajuan professional bagi diri mereka sendiri. Dan bawahan juga dapat memenuhi berbagai jenis kebutuhan mereka melalui organisasi tempat mereka bekerja.

48 Wawancara dengan Rosalynn sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

49 Wawancara dengan Irwan Karnadi sebagai karyawan di Bagian Operasional Building di Menara

BCA pada tanggal 3 Februari 2015 di Building Menara BCA, Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

(38)

4.3 Analisis Data dan Pembahasan

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori sibernatika dengan menggunakan teori Karl Weick tentang berorganisasi, di mana teori ini menggunakan komunikasi sebagai sebuah dasar bagi pengorganisasian manusia dalam memberikan sebuah dasar pemikiran untuk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi, organisasi merupakan sesuatu yang dicapai manusia melalui proses komunikasi yang berkelanjutan. Weick juga menekankan bahwa berorganisasi adalah interkasi ganda meliputi tindakan, interkasi, dan interaksi ganda.

Dalam teori pengorganisasian Weick struktur perilaku dan lingkungan sebagai faktor kunci dalam organisasi, struktur ditandai oleh prilaku pengorganisasian, dan komunikasi menjadi proses penting. Weick juga berpendapat bahwa orang-orang terlibat secara aktif dalam menciptakan organisasi itu sendiri, mereka membuat lingkungan mereka melalui interaksi dan penciptaan makna, sebagian llingkungan tersebut dibangun oleh masyarakat, sehingga para anggota organisasi lebih memperhatikan suatu penciptaan daripada realitas objektif. Weick mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu gramatikal yang disahkan secara mufakat melalui (consensual validation), yang berarti bahwa realitas organisasi muncul secara bersamaan melalui sistem penyampaian pesan dapat dengan penggunaan lambang atau dengan pesan verbal (tulisan dan lisan).

(39)

Realitas organisasi merupakan suatu tatanan sosial yang terjadi melalui interkasi. satuan penting dalam analisis Weick adalah interaksi ganda (double interact) dalam hal ini A berkomunikasi dengan B, B memberi respons pada A. Dan A membuat beberapa penyesuaian atau memberi respons kepada B. Jenis kegiatan komunikasi yang khas ini membentuk basis pengorganisasian. Jadi dapat disimpukan dalam teori ini menekankan pada unsur keterbukaan, penggunaan media dalam penyampaian pesan didasarkan pada kesepakatan (consensual validation), fase perilaku menjadikan waktu penyampaian pesan (timing) menjadi penting dan pengulangan pesan merupakan hal yang biasa terjadi dalam suatu organisasi.

Untuk mencapai tujuan organisasi seorang manajer harus mampu berkomunikasi dengan semua karyawan disemua bidang dan tingkat kemampuan untuk berkomunikasi itu berlaku bagi semua manajer.

Fungsi Public Relations yang juga sebagai atasan di dalam Bagian Operasional Building Menara BCA merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Karena Public Relations bertugas membina hubungan baik dengan pihak-pihak dalam dan di luar organisasi melalui suatu proses komuniksi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan Public Relations, dan disebut stakeholders. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan.

Tugas Public Relations dalam Divisi Operasional Menara BCA adalah melakukan penilaian terhadap organisasi yang diwakilinya, mengenai pelayanannya, kegiatan-kegiatannya, dan para anggotanya, tetapi juga mengenai

(40)

keseluruhan mengenai organisasinya tersebut. Bukan hanya penilaian terhadap organisasi secara internal saja, namun juga secara eksternal yaitu dengan melakukan penilaian terhadap publik mengenai pendapat umum kepada Divisi Operasional Menara BCA.

Karena bawahan memiliki kebutuhan dan keinginan informasi untuk mengetahui tugas-tugasnya dan mengerti seluruh tujuan dan strategi perusahaan. Keterbukaan dan kejujuran kebijakan komunikasi harus dibangun oleh pimpinan dan harus diterima oleh setiap bawahan. Komunikasi dari manajemen-bawahan (atasan-bawahan), bawahan ke pihak manajemen harus jujur dan dibangun berdasar kepercayaan jika digunakan untuk membangun semangat kerja, produktivitas dan kemajuan organisasi.

Organisasi harus selalu memberikan informasi kepada bawahan tentang program-program organisasi, masalah yang dihadapi, perubahan-perubahan yang dilakukan beserta alasannya atau segala hal yang menarik minat bawahan. Perlu ditumbuhkan kebebasan untuk berdiskusi antara pimpinan dan bawahan. Bila bawahan selalu diberi informasi, maka bawahan akan lebih merasa dihargai, dipercaya dan akan lebih termotivasi dan kooperatif mencurahkan usaha pada tujuan-tujuan organisasi. Mediasi yang digunakan untuk melakukan semua itu adalah komunikasi.

Komunikasi atasan bawahan yang efektif sangat penting terhadap motivasi karyawan, karena komunikasi yang efektif akan menghasilkan kepuasan dan produktivitas bawahan, perbaikan pencapaian hasil karya dan tujuan perusahaan. Komunikasi yang efektif tergantung dari hubungan bawahan yang memuaskan

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab secara langsung antara penulis dengan narasumber atau sumber data.Wawancara

Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih objek penelitian yaitu Kantor Akuntan Publik di Bandung sebagai unit analisis untuk menguji apakah Pengalaman Kerja,

Multi-Depot Multiple Traveling Salesman Problem (MmTSP) merupakan masalah pencarian rute terpendek oleh beberapa salesman yang berangkat dari kota yang berbeda-beda,

Terlihat pada pengamatan 12 MSA setelah dilakukannya penyiangan manual pada 10 MSA, menunjukan bahwa perlakuan penyiangan manual memiliki nilai bobot kering gulma

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) modul yang layak digunakan pada pembelajaran Komputer Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta dan (2) efektifitas

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) BKD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016, yang disusun dengan pedoman pada Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2012

Konsep penataan massa pada tapak yaitu bagaimana caranya pengguna dapat terintegrasi antara satu moda dengan moda lain dengan efisiensi waktu, energy, perpindahan

keputusan secara musyawarah mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah